• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN KERAGENAN RUMPUT docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN KERAGENAN RUMPUT docx"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

Latar belakang dari proposal Kewirausahaan yang saya angkat adalah tentang usaha meningkatkan nilai guna dari rumput laut Euchema cottoni. Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah adalah rumput laut. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga, masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan seaweed. Tanaman ini adalah ganggang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengantanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jika kita amati jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Rumput laut biasanya hidup di dasar samudera yang dapat tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Warna inilah yang menggolongkan jenis rumput laut. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru (Cyanophyceae), ganggang hijau (Chlorophyceae), ganggang merah (Rodophyceae) atau ganggang coklat (Phaeophyceae).

(2)

besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat.

Keragenan adalah suatu hasil ekstraksi dari bahan rumput laut yang hasil dari ekstraksi tersebut dapat kita gunakan sebagai pengental, pengenyal dan pengawet alami dari alam untuk makanan.

Karagenan adalah polisakarida yang diekstraksi dari beberapa spesies rumput laut atau alga merah (rhodophyceae). Karagenan adalah galaktan adalah prekursor iota. Jenis karagenan yang berbeda ini diperoleh dari spesies rhodophyta yang berbeda. Secara alami, jenis iota dan kappa dibentuk secara enzimatis dari prekursornya oleh sulfohydrolase. Sedangkan secara komersial, jenis ini diproduksi menggunakan perlakuan alkali atau ekstraksi dengan alkali. Karagenan komersial memiliki berat molekul massa rerata berkisar 400.000 sampai 600.000 Da. Selain galaktosa dan sulfat, beberapa karbohidrat juga ditemui, seperti xylose, glucose, uronic acids, dan substituen seperti methyl esters dan grup pyruvate (Van De Velde, 2002).

Saat ini jenis karagenan kappa didominasi dipungut dari rumput laut tropis Kappaphycus alvarezii, yang di dunia perdagangan dikenal sebagai Eucheuma cottonii. Eucheuma denticulatum (dengan nama dagang Eucheuma spinosum) adalah spesies utama untuk menghasilkan jenis karagenan iota. Karagenan lamda diproduksi dari spesies Gigartina dan Condrus.

1.3 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang kami ajukan pada proposal Kewirausahan ini antara lain : 1. Apakah Rumput Laut dapat diolah menjadi pengental, pengenyal dan pengawet

(3)

2. Apakah Keragenan ini dapat dipasarkan kepada semua kalangan masyarakat? 1.4 Tujuan

Tujuan yang kami ajukan pada proposal Kewirausahaan adalah:

 Menciptakan produk olahan baru dari bahan dasar Rumput Laut Euchema cottoni yang berupa keragenan. Keragenan ini alternative dalam pengelolaan bahan makanan di kalangan masyarakat dengan tujuan pengentalan, pengenyal dan pengawet dan meningkatkan nilai tambah Rumput Laut Euchema cottoni.

1.5 Kegunaan Program

Kegiatan Kewirausahaan ini mempunyai banyak kegunaan antara lain: a. Untuk Mahasiswa

1. Untuk melatih kreativitas mahasiswa agar dalam menciptakan inovasi bisnis untuk membentuk jiwa kewirausahaan.

2. Mengembangkan jiwa wirausahawan, dan kemandirian. 3. Menambah pengalaman dan pengetahuan.

b. Untuk Masyarakat

1. Menciptakan lapangan kerja baru dengan memproduksi Keragenan.

(4)

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Rencana Usaha

Keragenan berbahan baku Rumput Laut Euchema cottoni Merupakan sebagai pengawet alami, pengental dan pengenyal jika di tambahkan kedalam suatu produk makanan. Rumput Laut Euchema cottoni yang kaya akan nutrisi dan banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau.

Keunggulan Rumput Laut merupakan sumbar karbohidrat yang mencapai 33,3% dan mengandung protein 5,4% dan mempunyai senyawa antioksidan. Mengandung membentuk gel secara thermoreversible atau larutan kental jika ditambah ke dalam larutan garam. Sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk gel, pengental dan bahan penstabil di berbagai industri pangan.

Polimer alam ini memiliki kemampuan untuk membentuk gel secara thermo-reversible atau larutan kental jika ditambahkan ke dalam larutan garam sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk gel, pengental, dan bahan penstabil di berbagai industri seperti pangan, farmasi, kosmetik, percetakan, dan tekstil.

2.2 Peluang Usaha

Peluang Pasar Selama ini, Rumput Laut Euchema cottoni yang paling banyak diolah menjadi manisan rumput laut, dodol rumput laut, permen jelly rumput laut, cendol rumput laut, puding rumput laut, krawu ( urap-urap) rumput laut, ice cream, dan lainnya. Pemanfaatan Rumput Laut sekarang ini hanya sebagai campuran atau pelengkap dari makanan atau minuman.

(5)

Keragenan ini dapat dicampurkan kedalam makanan seperti bakso, empek-empek, roti, dan siomay dengan fungsi sebagai pengawet, pengenyal, dan pengental maka produk ini sangat cocok digunakan sebagai bahan tambahan yang tidak merugikan konsumen. Selain itu dewasa ini sangat banyak pedagang-pedagang yang menggunakan boraks sebagai pengawet, pengental dan pengenyal makanan. Padahal pemakaian boraks dilarang pada produk makanan, itu adalah hal yang illegal. Namun keragenan ini adalah produk yang legal digunakan terhadap makanan.

2.3 Proses Produksi

Pada proses produksi pembuatan keragenan ini memerlukan proses-proses kimiawi, untuk memperoleh hasil. Proses-proses kimiawi inilah yang membentuk senyawa-senyawa kimia pemebntuk gel, pengental, pengenyal dan pengawet makanan secara alami (Keragenan).

2.3.1 Peralatan

Nama alat fungsi

Saringan Digunakan untuk menyaring serat-serat gel

keragenan.

Piring Wadah bahan-bahan saat pencampuran

menjadi satu.

Pisau Mengiris rumput laut.

Kompor Sebagai alat perebus rumput laut.

Baskom Untuk tempat meletakkan alcohol.

Timbangan Untuk menimbang bahan-bahan.

Panci Untuk merebus rumput laut.

Oven Untuk memanggang hasil keragenan basah.

Kemasan Untuk mengemas keragenan.

Spatula Untuk mengaduk rumput laut saat perebusan.

(6)

2.3.2 Bahan

Nama bahan Jumlah

Rumput laut Euchema cottoni 4 kg

Alcohol 95 % 1 botol

Aquades Secukupnya

2.3.3 Proses Pembuatan

 Dipanaskan aquades dalam wadah sampai 90˚

 Dimasukkan Euchema cottoni kedalam aquades 90˚ dengan perbandingan antara Euchema cottoni : aquades adalah 1:25

 Pada proses ekstraksi ini air dijaga tetap konstan dengan menambahkan air setiap kehabisan air akibat pemanasan.

 Kemudian, ekstraksi disaring

 Hasil ekstraksi didinginkan dan dituangkan kedalam alkohol teknis 95% dengan perbandingan antara rendemen:etanol adalah 1:3.

 Diperhatikan hasil pencampuran, akan ada benang-benang keragenan.

 Benang-benang ini selanjutnya di saring dan dicuci sampai pH netral.

 Benang-benang ini adalah karagenan basah

 Selanjutnya keragenan basah ini dimasukkan ke dalam oven untuk dipanggang. Hingga keragenan ini mengering dan menjadi serbuk.

(7)

2.4 Analisa Modal dan Keuntungan 2.4.1 Analisa Modal

Nama alat Harga persatuan Total harga

Saringan Rp. 4000,- Rp.

4000,-Panci Rp. 10.000,- Rp.

10.000,-Pisau Rp. 10.000,- Rp.

10.000,-Kompor gas Rp. 350.000,- Rp.

350.000,-Baskom Rp. 10.000,- Rp.

10.000,-40 pack Rp. 10.000,- Rp.

10.000,-Total Rp.

591.000,-Nama bahan Jumlah Harga persatuan Total harga

Etanol teknis 95 % 1 botol 95 gr Rp. 95.000,- Rp.

95.000,-Rumput laut 4 kg Rp. 5000,- Rp.

20.000,-Aquades Secukupnya -

-Total Rp. 115.000

Total keseluruhan = Rp.

706.000,-2.4.2 Analisa keuntungan

(8)

2.5 Analisa Produk

Produk keragenan ini sangat aman digunakan dan dicampurkan kedalam makanan. Alkohol yang digunakan dalam produk ini tidak berbahaya bagi kesehatan, karena alcohol yang digunakan adalah etanol yaitu jenis alcohol yang dihasilkan dari fragmentasi tumbuh-tumbuhan. Menurut FAO tingkat kekuatan gel dari Euchema cottoni ini adalah 20-500% dengan tingkat sulfat 14-40%.

2.6 Metode Pemasaran  Distribusi

Produk olahan rumput laut ini akan di pasarkan ke pasar-pasar tradisional, toko-toko kecil, toko toserba dan toko obat-obatan. Kami akan melakukan suatu kerja sama kepada toko-toko pembuat makan cepat saji agar produk ini digunakan secara terus-menerus dan kami menjadi pemasok utama dalam bisnis keragenan ini. Kami juga akan mebuat kerja sama dengan beberapa universitas yang memerlukan keragenan ini sebagai bahan penelitian, karena keragenan ini sangat sulit didapatkan untuk keperluan penelitian. Dan jika memang ada makan akan di pesan di luar kota. Kami ingin menjadi pemasok utama untuk bisnis keragenan ini.

 Promosi

Usaha untuk menarik konsumen dapat dilakukan dengan menggunakan kemasan kerupuk yang menarik mungkin hingga dapat menarik perhatian. Usaha lain dalam mempromosikan dapat dilakukan melalui brosur ataupun promosi pada dunia maya (facebook, twitter, dan lainnya). Pemesanan juga dapat dilakukan melalui e -mail, SMS, ataupun telepon. Kami juga akan mengiklankan melalui radio-radio setempat atau langsung mendatangi partner kerjasama yang kami anggap akan menguntungkan pihak kami dan pihak yang lainnya.

 Desain Logo

(9)

produk-produk lainnya. Mempunyai keunikan dan keunggulan. Desain logo yang kami ciptakan sangatlah unik, sederhana namunsangat berkesan. Diawali dengan motif daun batik berwarna biru yang di berikan nama produk.

 Manajemen Pemasaran

Dalam mengerjakan suatu proyek kewirausahaan yang professional tentunya memiliki program pengembangan yang terperinci. Program pengembangan yang dimaksud termasuk rancangan organisasi yang efektif. Pembagian tanggung jawab dalam organisasi dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota. Tujuannya agar pencapaian target serta visi perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih efektif.

2.7 Resiko Pemasaran

Dalam berwirausaha tentunya akan ada kendala dan resiko dalam pelaksanaannya, berikut prediksi resiko penjualan pada produk keragenan kami. Resiko-resiko itu antara lain:

 Kurangnya minat konsumen pada produk alami.

P r o d u c t i o n

M a r k e t i n g

(10)

 Kemungkinan tidak diterima oleh distributor besar, karena pemasaran kurang efisien.

 Produk alami memiliki intensitas kadaluarsa lebih besar dibanding produk

berpengawet dari industry.

(11)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dalam proposal ini adalah:

 Keragenan adalah suatu hasil ekstraksi dari bahan rumput laut yang hasil dari ekstraksi tersebut dapat kita gunakan sebagai pengental, pengenyal dan pengawet alami dari alam.

 Jenis rumput laut yang digunakan adalah Euchema cottoni.

 Produk-produk dari bahan-bahan yang alami sangat baik bagi tubuh.

 Penggunaan produk-produk dengan inovasi terbaru akan memberi kita peluang membuka usaha baru.

 Strategi pemasaran pada sebuah produk adalah sebuah hal penting untuk meningkatkan nilai beli konsumen.

 Harga persatuan keragenan ini adalah Rp.

(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan kontribusi rumput laut sebagai bahan baku pangan dan pangan fungsional Menjelaskan aspek ekonomi peranan agribisnis rumput laut.. Mendeskripsikan karakteristik

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh interaksi yang nyata antara faktor jenis rumput laut dan bahan ekstraksi terhadap kadar air, rendemen, viskositas dan

cemaran mikroba ALT pada manisan basah rumput laut hasil percobaan diperkirakan selain dari bahan baku rumput laut kering yang kurang bagus, juga karena

Pengujian kandungan logam berat rumput laut Eucheuma cottonii yang berasal dari Perairan Serang Banten dilakukan pada bahan baku (bubur rumput laut) dan produk akhir (shampo

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bakto agar hasil ekstraksi dari rumput laut jenis Gelidium rigidum selama 2 jam mutunya menyamai bakto agar komersial,

Dalam rangka menunjang pengembangan usaha budidaya rumput laut ini, disiapkan laporan model kelayakan PKT Rumput Laut ini yang disusun untuk dapat dipergunakan bagi

PERBANDINGAN KUALITAS KARAGENAN HASIL EKSTRAKSI RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DARI MADURA DAN KARIMUN JAWA DENGAN NIRA SIWALAN DAN APLIKASINYA PADA

59 Skema Pembuatan Dodol Rumput Laut 3.10 Selai Nanas dengan Rumput Laut Bahan-bahan Rumput laut kering : 300 g Gula pasir : 2000 g Nanas : 2000 g Rumput laut direndam selama 3