TANGGUNG JAWAB PENCEGAHAN DAN
PENDETEKSIAN FRAUD
Ali Riza ( 15919041 ) Email : riza.incorp@gmail.com
Universitas Islam Indonesia
Fraud dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan cara yang cenderung semakin canggih seiring dengan kemajuan teknologi dan semakin kompleksnya aktivitas bisnis. Bagaimana pencegahan fraud harus dilakukan untuk menghadapi kondisi tersebut ? Banyak upaya telah dilakukan untuk dapat mengidentifikasikan unsur-unsur dari suatu program pencegahan fraud yang efektif.
Peran Komite Audit
Badan yang dibentuk oleh organisasi-organisasi auditing profesional seperti
American Institute of CPAs, Institute of Internal Auditor, dan National Association of Accountants, yang dikenal dengan nama Treadway Commission, mengeluarkan rekomendasi mengenai Komite Audit yang ditujukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya fraud dalam laporan keuangan, yaitu :
1. Komite audit independen (mandatory independent audit committee) menggunakan direktur dari luar organisasi.
2. Piagam tertulis (written charter) yang menetapkan tugas dan tanggung jawab komite audit.
3. Komite audit harus mempunyai suber daya dan wewenang yang memadai untuk mengemban tanggung jawab.
4. Komite audit harus memperoleh semua informasi tentang organisasi, waspada dan efektif.
Pernyataan Standar Audit (SAS) No. 82
keuangan telah disusun sesuai prinsip akuntansi yang diterapkan secara konsisten, mendeteksi akan lebih sulit lagi jika kecurangan dihasilkan dari kolusi atau akibat manajemen mengenyampingkan pengendalian internal.
Secara umum auditor internal lebih concern denga kecurangan yang dilakukan oleh pegawai daripada kecurangan manajemen atau dari luar/external fraud. Setelah kasus mega skandal Enron, auditor baik internal maupun eksternal dipaksa untuk mengembangkan teknik pemeriksaan terhadap kecurangan. Salah satu gagasan yang dilemparkan oleh Panel on Audit Effectiveness dari AICPA adalah auditor hendaknya melaksanakan sejenis pemeriksaan forensik dalam setiap auditnya untuk meningkatkan prospek dalam mendeteksi kecurangan.
Panel menyarankan untuk melakukan tes detail atau prosedur substantif secara akurat, dengan tidak menyandarkan diri terhadap tes pengendalian, selain itu karena perubahan untuk lebih menjaga sikap skeptisisme tetapkan tes sendiri dengan tidak menggunakan hasil tes internal auditor atau lakukan penilaian tes oleh internal auditor. Panel juga menyarankan memasukkan unsur dadakan (surprise) atau tidak tidak terduga dalam tes audit.
Pernyataan Standar Audit (SAS) No. 99
SAS 99 Consideration of Fraud in Financial Statement Audit menekankan perlunya pemeriksa menerapkan professional skepticism dan mengidentifikasi risiko kecurangan dengan :
Melakukan brainstorming
Bertanya kepada manajemen Melakukan prosedur analitis
SAS 99 juga menekankan perlunya menaksir risiko kecurangan setelah evaluasi seluruh program/pengendalian dan menyesuaikan prosedur pemeriksaan dengan temuan/evaluasi.
Laporan keuangan menyesatkan karena kesalahan dan kecurangan fraud dengan kemungkinan penyebabnya adalah :
Kesalahan - salah saji karena tidak sengaja atau tidak menyajikan jumlah angka tertentu atau kurang memadai penjelasan laporan keuangan.
Kecurangan – dengan senagaja salah menyajikan dengan maksud menyesatkan
pengguna laporan.
Penggelapan aset – pencurian aset perusahaan yang akibatnya belum tercermin
Dengan melakukan usaha secara sadar mendeteksi kecurangan, muncul persepsi dalam perusahaan bahwa setiap kecurangan memiliki kemungkinan besar untuk terungkap sehingga hal ini sekaligus berperan sebagai penangkal kecurangan.
Dalam hal pendetiksaan kecurangan, peran internal auditor meliputi tiga dimensi : 1. Perencanaan : belajar mengenai gejala atau indikator kecurangan (disebut red
flag of fraud ) dengan analisa sebab dan akibat.
2. Pemeriksaan : menidentifikasi dan verifikasi indikasi kecurangan untuk mengetahui sebab dan akibatnya.
3. Pelaporan : kerja sama dengan senior manajemen untuk menindaklanjuti kecurigaan terhadap kecurangan dan memperoleh keyakinan bahwa laporan disusun secara konsisten dan hukuman dijatuhkan sesuai dengan tindakannya.
Peran utama internal auditor adalah mempelajari, mengenali dan mendeteksi kemungkinan kecurangan secara efektif. Hal ini dicapai dengan pelatihan dan pemahaman atas gejala atau indikasi kecurangan dalam berbagai proses bisnis, kemudian mendisain langkah-langkah pemeriksaan kecurangan dan diikuti tes lanjutan atas kelemahan pengendalian preventif.
Fraud Examiners Manual, 3rd Edition, Association of Certified Fraud Examiners,
Inc., Austin, 2013
Management Anti Fraud Programs and Controls, download dari ACFE Website : www.CFEnet.com/services/FrdPrevCheckup.asp.