• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Ent

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Prosiding Seminar Nasional Sains dan Ent"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

568

Sains Terapan [568 - 573]

Aktivitas Antioksi dan Krim Ekstrak Kulit Buah Naga Super Merah

(

Hylocereus costaricensis

) dengan Basis VCO (

Virgin Coconut Oil

)

Astuti Kusumorini1), Mimin Kusmiyati2), Feni Khoerunisa3)

1,3

Jurusan Biologi,UIN Sunan Gunung Djati 2

Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Bandung 1

astuti@uinsgd.ac.id 2

mimin.kusmiyati@gmail.com 3

fenikh1102@gmail.com

Abstrak

Kulit sehat dan segar adalah faktor utama kecantikan. Gizi dan perawatan kulit penting untuk menjaga tetap cantik dan mencegah penuaan dini. Salah satu penyebab dari penuaan dini adalah radikal bebas yang dapat merusak sel dan jaringan tubuh. Radikal bebas yang secara alami merupakan senyawa yang terbentuk secara endogen harus diatasi dengan senyawa antioksidan. Kulit buah naga super merah

(Hylocereus costaricensis) mengandung senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sediaan krim antioksidan dari ekstrak kulit buah naga super merah dengan basis VCO sebagai penetration enhancer yang memiliki kualitas baik dan berpotensi sebagai penangkal radikal bebas. Simplisia halus dari kulit buah naga dimaserasi dengan ethanol 96% selama 3 hari dan dipekatkan dengan rotary evaporator untuk mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak divariasikan dengan konsentrasi 0%, 0,1%, dan 0,3% sebagai zat aktif dalam formula krim. Pengujian dilakukan dengan mengamati karakteristik organoleptis sediaan dan aktivitas peredaman antioksidan dengan metode DPPH. Dihasilkan sediaan krim yang cukup stabil dari segi warna, bau, dan tekstur serta memiliki nilai IC50 aktivitas antioksidan sebesar 121 ppm.

Kata kunci : antioksidan, Hylocereus costaricensis, krim, radikal bebas, VCO.

PENDAHULUAN

Peranan gizi dan perawatan kulit yang baik harus dilakukan sejak awal guna mencegah penuaan dini (Basuki, 2001 dalam Aisyahni, 2012). Radikal bebas menjadi salah satu penyebab munculnya penuaan dini. Radikal bebas merupakan elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif dan bersifat merusak sel dan jaringan tubuh (Swastika, dkk., 2013). Pada sel kulit, radikal bebas akan merusak senyawa lemak pada membran sel sehingga kulit kehilangan elastisitasnya dan munculah keriput (Silalahi, 2006 dalam Khaira, 2010).

Kandungan antioksidan pada kulit buah naga lebih besar dibandingkan pada daging buahnya, sehingga kulit buah naga berpotensi sebagai sumber antioksidan

alami (Nurliyana dkk., 2010). Hasil uji skrining fitokimia ekstrak etanol kulit buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) mengandung alkaloid, fenolik, flavonoid dan terpenoid. Dan memiliki nilai aktivitas antioksidan IC50 ekstrak sebesar 4602,740 ppm (Widyastuti, 2015).

(2)

Sains Terapan [568 - 573]

569

dibersihkan bila mengenai pakaian

(Asmara, 2012). Untuk memaksimalkan penyampaian zat aktif ke dalam kulit maka digunakan VCO (Virgin coconut oil) sebagai tambahan pada basis krim karena VCO mengandung senyawa peningkat penetrasi yang dapat melemahkan sususan lipid interselluler stratum korneum sehingga transfer obat melalui kulit dapat ditingkatkan (Aisyahni, 2012).

Berdasarkan kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada kulit buah naga super merah tersebut, maka akan diformulasikan ekstrak kulit buah naga super merah dalam sediaan krim antioksidan dengan basis VCO. Selanjutnya dilakukan pengujian organoleptis dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH untuk mengetahui nilai IC50 dari sediaan oven, rotary evaporator, corong, labu takar 100 ml, neraca analitik, mortir, pot krim, alat-alat gelas, penangas air, batang pengaduk, dan spatula.

Bahan yang digunakan yaitu kulit buah naga super merah, VCO, metil paraben, propil paraben, propilen glikol, asam stearat, Trietanolamin (TEA), gliserin, Butil hidroksi toluene (BHT), setil alkohol, parfum, aquades, ethanol 96%, alumunium foil, dan kertas saring.

Ekstraksi

Sebanyak 256,7 g simplisia kering kulit buah naga super merah dimaserasi dengan ethanol 96% dengan perbandingan 1:3 (b/v) selama 24 jam. Ekstrak di saring dan dipisahkan, ampas diekstrak kembali

dengan cara yang sama sebanyak dua kali. Filtrat ekstrak kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40°C sehingga didapatkan ekstrak pekat.

Formulasi Krim

Formulasi krim dibuat dalam tipe emulsi minyak dalam air (o/w) yang mengandung ekstrak kulit buah naga super merah dengan konsentrasi 0%, 0,1%, dan 0,3%.

VCO, Setil alcohol, dan Asam stearate dicampurkan ke dalam fasa minyak, kemudian dipanaskan di atas penangas air hingga suhu 60 oC, simpan ditambahkan aquadesh hingga larut sempurna, dan simpan sebagai fasa C. Di dalam mortir panas, masukkan campuran fasa B, kemudian tambahkan sedikit fasa C hingga tercampur, selanjutnya mulai tambahkan fasa A bergantian dengan fasa C hingga habis. Aduk mortir dengan kecepatan tinggi hingga terbentuk krim yang homogen. Setelah krim agak dingin, tambahkan ekstrak kulit buah naga dan 3 tetes oleum rosae, aduk cepat hingga rata. Tabel 1. Formulasi krim antioksidan ekstrak

kulit buah naga super merah (H.

costaricensis) dengan basis VCO

(3)

570

Sains Terapan [568 - 573]

Setil alkohol 0,2 0,2 0.2

Propilen glikol 5 5 5

Gliserin 5 5 5

BHT 0,05 0,05 0,05 Parfum 3 gtt 3 gtt 3 gtt Aquadest ad. 100 ad. 100 ad. 100

Penentuan Aktivitas Antioksidan

Larutan DPPH dibuat 50 µg/ml DPPH dalam etanol. Larutan fraksi dibuat pengenceran dengan konsentrasi 132; 134; 136; 138; dan 140 µg/ml dlm etanol. Vitamin C sebagai pembanding dibuat pengenceran dengan konsentrasi 5; 7; 9; 11; dan 13 µg/ml dlm etanol.

Larutan uji dibuat dengan mencampurkan larutan DPPH dan fraksi dengan perbandingan 1:1, larutan pembanding dibuat dengan mencampurkan DPPH dengan larutan Vitamin C dengan perbandingan 1:1, larutan kontrol yaitu larutan DPPH. Larutan pembanding dan larutan uji dikocok dan didiamkan selama 30 menit pada suhu ruang. Lalu diukur serapannya dengan panjang gelombang 514 nm. Kapasitas antioksidan (% inhibisi) untuk menghambat radikal bebas menurut Daud dkk. (2011) ditentukan dengan persamaan:

Keterangan :

Abs. kontrol : nilai serapan absorban larutan kontrol pada panjang gelombang 514 nm

Abs. sampel : nilai serapan absorban sampel pada panjang gelombang 514 nm

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Organoleptis

Sediaan krim antioksidan memiliki karakteristik organoleptis krim yaitu semua

sediaan krim memiliki tekstur lembut dengan aroma khas oleum rosae dan aroma khas ekstrak, dengan warna sediaan yang tidak mengalami perubahan selama masa penyimpanan 30 hari. Warna krim tanpa tambahan ekstrak terlihat putih terang, sedangkan warna krim dengan tambahan krim terlihat berwarna putih tulang yang berasal dari warna ekstrak yang cenderung coklat kekuningan.

Penentuan Aktivitas Antioksidan

Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui absorbansi DPPH yang tersisa setelah ditambahkan ekstrak. Jika suatu senyawa memiliki aktivitas sebagai antioksidan, maka akan terjadi penurunan nilai absorbansi DPPH pada panjang gelombang 515,4 nm. Dari nilai absorbansi DPPH yang diperoleh dapat ditentukan nilai persentasi penghambatan radikal DPPH (% inhibisi). Dari nilai % inhibisi dapat ditentukan nilai IC50 (inhibitory concentration). Nilai IC50 merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi ekstrak (ppm) yang mampu menghambat proses oksidasi sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50 berarti semakin tinggi aktivitas antioksidan (Zuhra dkk., 2008, dalam Ikhlas, 2013).

(4)

Sains Terapan [568 - 573]

571

Gambar 1. Nilai IC50 formula krim antioksidan

dengan pembanding Vitamin C.

Gambar 1 menunjukkan bahwa penambahan ekstrak berpengaruh terhadap peningkatan peredaman radikal bebas. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai IC50 pada sediaan krim F1 dan F2 memiliki nilai aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan F0 yang merupakan sediaan tanpa ekstrak. Semua formula sediaan krim termasuk kedalam kategori antioksidan sedang karena memiliki nilai antara 100-150 ppm. Tetapi masih sangat jauh dibawah Vitamin C yang merupakan antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 10,59 ppm.

Sebelumnya telah dilakukan pengujian aktivitas antioksidan ekstrak oleh Aisyahni (2012) dengan nilai aktivitas antioksidan IC50 ekstrak sebesar 4602,740 ppm dan termasuk kedalam antioksidan sangat lemah.

Kulit buah naga dinilai efektif sebagai bahan tambahan dalam produk kosmetik, hal tersebut telah dibuktikan oleh Chaiwut, dkk. (2012) dengan melakukan ekstraksi pada kulit buah Hylocereus sp. menggunakan berbagai macam pelarut untuk mendapatkan senyawa bioaktif kosmetik dan potensi

peredaman radikal bebas menggunakan metode DPPH.

Peranan aktivitas antioksidan dalam sediaan dipengaruhi oleh kandungan metabolit sekunder pada ekstrak kulit buah naga super merah yaitu senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, terpenoid (Widyastuti, 2015), serta antosianin berjenis sianidin 3-ramnosil glukosida 5-glukosida (Saati, 2010). Tidak hanya dipengaruhi oleh ekstrak, VCO pun mengandung senyawa fenolik berupa α-tokoferol yang juga berperan sebagai antioksidan (Muis, 2009). Sifat antioksidan dari flavonoid berasal dari kemampuan untuk mentransfer sebuah elektron ke senyawa radikal bebas dan juga membentuk kompleks dengan logam (Yuhernita, 2011). Selain itu flavonoid dapat menghambat radikal peroksida, hidroperoksida atau lipid peroxyl, menghambat mekanisme oksidatif, sehingga mencegah penyakit degeneratif, berguna pula sebagai anti tumor dan mempunyai efek pencegahan pada kerusakan hati (Rosida dan Diyan, 2016).

Senyawa alkaloid, terutama indol, memiliki kemampuan untuk menghentikan reaksi rantai radikal bebas secara efisien. Senyawa radikal turunan dari senyawa amina ini memiliki tahap terminasi yang sangat lama. Sedangkan senyawa fenolik mempunyai kemampuan untuk menyumbangkan hidrogen, maka aktivitas antioksidan senyawa fenolik dapat dihasilkan pada reaksi netralisasi radikal bebas yang mengawali proses oksidasi atau pada penghentian reaksi radikal berantai yang terjadi (Yuhernita, 2011).

KESIMPULAN DAN SARAN

(5)

572

Sains Terapan [568 - 573]

super merah (Hylocereus costaricensis)

dengan basis VCO (Virgin Coconut Oil), dapat disimpulkan bahwa krim antioksidan dengan penambahan ekstrak kulit buah naga super merah memiliki kualitas yang cukup baik pada keseluruhan formula dengan warna, bau, dan tekstur yang stabil selama masa penyimpanan. Penambahan ekstrak kulit buah naga super merah mampu meningkatkan aktivitas antioksidan basis krim VCO dengan nilai IC50 121 ppm dan termasuk kedalam kategori antioksidan sedang. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk memformula-sikan sediaan krim dengan tambahan konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tri Cahyanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ibu Astuti Kusumorini, M.Si dan Ibu Dra. Mimin Kusmiyati, M.Si atas waktu dan bimbingannya dalam melaksanakan penelitian ini. Bapak Drs. Pepi Permadi dan Ibu Dra. Kania selaku orang tua yang selalu memberikan do’a dan dukungannya. Sahabat dan rekan kerja saya Sartika Siti Sundari, dan teman-teman lainnya yang selalu memberikan semangat yang tiada henti.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyahni, Mayana. 2012. Formulasi Sediaan Krim Wajah Ekstrak Daun Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) Dengan Basis Virgin Coconut Oil (VCO) [SKRIPSI]. FMIPA Universitas Islam Bandung.

Asmara, Anjas, Sjaiful Fahmi Daili, Tantien Noegrohowati, Ida Zubaedah. 2012. Vehikulum Dalam Dermatoterapi Topikal. Vol.39. No.1. Tahun 2012:

25-35. FK Universitas Indonesia/RS. dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Chaiwut, P., Atchara O-ki-la, Irin Phuttisatien, Nont Thitilertdecha, Punyawatt Pintathong. 2012. Extraction And Stability Of Cosmetic Bioactive Compounds From Dragon Fruit Peel. 1st Mae Fah Luang University International Conference. Mae Fah Luang University. Thailand

Daud, M. F., Esti R.S., dan Endah R.. 2011. Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Berdaging Buah Putih. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan. ISSN: 2089-3582.

Ikhlas, Nur. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn) dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil). (Skripsi). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Khaira, Kuntum. 2010. Menangkal Radikal Bebas dengan Anti-Oksidan. Jurnal Sainstek Vol. 11 No. 2: 183-187 ISSN: 2085-8019

Muis, Anton. 2009. Aktivitas Antioksidan dan Antifotooksidan Komponen Minor dari Virgin Coconut Oil (VCO). Jurnal Riset Industri Vol. III No. 2 : 86-93.

Nurliyana, R., Zahir, I. S., Suleiman, K. M., Aisyah, M.R., dan Rahim, K. K., 2010. Antioxidant study of pulps and peels of dragon fruits: a comparative study. International Food Research Journal, 17 : 367-365.

(6)

Sains Terapan [568 - 573]

573

Fenol Pada Ekstrak Kulit Buah Pisang

(Musa acuminate Colla). Prosiding Seminar Nasional Current Challenges in Drug Use and Development

Tantangan Terkini Perkembangan

Obat dan Aplikasi Klinis .

Saati, Elfi Anis. 2010. Identifikasi Dan Uji Kualitas Pigmen Kulit Buah Naga Merah (Hylocareus costaricensis) Pada Beberapa Umur Simpandengan Perbedaan Jenis Pelarut. GAMMA, Volume 6, Nomor 1: 25 – 34.

Sharon, Nela; Syaiful Anam; dan Yuliet. 2013. Formulasi Krim Antioksidan Ekstral Etanol Bawang Hutan (Eleutherine palmifolia L. Merr). Online Journal of Natural Science, Vol 2 (3) : 111-122 ISSN: 2338-0950

Swastika, Alissya, Mufrod, dan Purwanto. 2013. Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Sari Tomat (Solanum lycopersicum L.). Traditional Medicine Journals Vol 18 (3), p. 132-140 ISSN: 1410-5918.

Widyastuti, Rizqi Ikhwanda Fratama dan Ade Seprialdi. 2015. Pengujian Aktivitas Antioksidan Dan Tabir Surya Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis (F.A.C. Weber) Britton & Rose). SCIENTIA VOL. 5 NO. 2, AGUSTUS 2015 ISSN : 2087-5045 69.

Referensi

Dokumen terkait

Shooting menggunakan punggung kaki yang meliputi besar sudut segmen tubuh menggunakan punggung kaki di sekolah sepakbola putra arema U-15 Malang, Adapun analisis sudut

Sesuai Dengan skala keeratan hubungannya menurut Guiford, maka nilai korelasi sebesar 0,614 tersebut berada pada criteria korelasi antara 0,40– 0,70 maka hasil

Sumbangan Syarif Hidayatullah dalam penyebaran ajaran Islam sangat besar. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai bidang.. kehidupan masyarakat yang telah mampu dirubah

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Capaian kinerja

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan DaerahDaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah

Pada daya 400 W dengan variasi waktu dapat terlihat bahwa kondisi proses pemanasan selama 5 menit memberikan hasil vanilin asetat yang optimum yaitu 17,17

nakashimae short reads were not efficiently mapped onto our reference genome, we performed de novo assembly of the short read sequences using ABySS software 26 and implemented

Sedangkan ketika dikaitkan dengan ajaran Islam, maka pendidikan tidak dapat lepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam yaitu menciptakan hamba Allah yang selalu bertaqwa kepada-Nya