• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membelajarkan Kompetensi Kurikulum 2013P. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Membelajarkan Kompetensi Kurikulum 2013P. doc"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Membelajarkan Kompetensi

Kurikulum 2013 Pembelajaran

Berbasis Kompetensi

Mata Pelajaran

Matematika

(peminatan)

(2)

Kata Pengantar

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang, B. Tujuan,

C. Ruang Lingkup

BAB II. PEMBELAJARAN KOMPETENSI

A. Pendekatan Pembelajaran saintifik B. Penilaian Autentik

BAB III ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur analisis

1. Mengembangkan Materi pembelajaran

2. Alternatif kegiatan pembelajaran sesuai tahapan: 3. Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)

a. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes

b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk

c. Aspek sikap melalui pengamatan

B. Hasil Analisis Kompetensi

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

(3)
(4)

BAB I

.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pencapaian tujuan pendidikan nasional melalui penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan untuk memenuhi hak peserta didik sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannnya.

Pemerintah telah menetapkan mulai mencanangkan pelaksanaan Kurikulum 2013 secara terbatas pada 1270 SMA mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Sebagai persiapan Ppemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan buku pegangan guru dan siswa mata pelajaran Matematika, Bbahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dalam memanfaatkan buku yang ada mulai menerapkan kurikulum 2013 menggunakan silabus ynang telah disediakan. Kondisi riial guru yang beragam belum dapat menggunakan silabus sebagai acuan operasional menyusun perencanaan pembelajaran. Masih diperlukan jabaran operasional mengembangkan silabus menjadi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembakan langkah pembelajaran sertamerancang dan melaksanakan penilaian otentikautentik. Oleh karena itu perlu rambu-rambu lebih operasional agar guru dapat menjabarkan silabus menjadi RPP dalam bentuk naskah tertentu.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan buku ini adalah membantu guru mata pelajaran …. dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan

(5)

1.MemberikanMemahami rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar

2. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran

3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik 4. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian

5. Merancang dan melaksanakan penilaian otentikautentik C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup buku ini terdiri atas:

1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi;

3. Penilaian otentikautentik; dan

(6)

BAB II

.

PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran melalui pendekatan Saintifik dan penilaian otentikautentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan produktif. Proses belajar di kelas dilaksanakan secara langsung melalui Implementasi Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4 dan tidak langsung melalui implementasi KI 1 dan KI 2, dengan penekanan pada aplikasi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik, mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan.

Kegiatan Pembelajaran dimulai dari kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Kegiatan Perencanaan yang dilakukan oleh guru antara lain menganalisis kompetensi yang akan dijelaskan pada buku ini pada Bab III. Sementara melaksanakan Pembelajaran dan melakukan Evaluasi akan dituangkan pada materi tentang pendekatan pembelajaran saintifik dan penilaian autentik

A. Pendekatan Pembelajaran saintifik

(7)

kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa (Zamroni: 2000; Semiawan: 1998).

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.

Dalam model ini siswa diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian siswa diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).

Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan siswa dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian siswa lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

(8)

keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).

Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda dengan pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai berikut:

Pembelajaran matematika langsung (bertahap)

Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke konsep yang lebih sukar.

Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral

Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika (spiral melebar dan naik).

Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif

Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif.

Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi

(9)

1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.

2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.

3. Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.

4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik.

5. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.

Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.

(10)

1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut

2. Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori

3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen

4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena

5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan aplikasi baru yang terduga sampai tak terduga

B. Penilaian Autentik

Model Penilaian yang dikembangkan adalah Penilaian penilaian yang sesungguhnya (assessmen authentic). Maksudnya, Penilaian terhadap hasil kerja siswa saat berlangsung proses kegiatan siswa belajar itulah yang disebut otentikautentik. Jadi, tidak hanya pada saat siswa mengerjakan tes akhir suatu pokok bahasan.

Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan otentikautentik jika Penilaian itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan pendapat tersebut, suatu Penilaian dinyatakan otentikautentik apabila Penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian seperti ini terlihat sebagai aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.

Penilaian otentikautentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian

otentikautentik, yang meliputi tes tertulis(paper and pencil tes), kinerja (performance assessment), penugasan (project assessment), Assesmen hasil karya (product assessment), pengumpulan kerja siswa (portofolio).

(11)

Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis sebagai bukti tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap siswa secara perorangan.

Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan sikap yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang, betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang, garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer atau format input berbasis teknologi yang lain.

Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu: a. Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa

b. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan sikap siswa

c. Sertifikasi d. Seleksi

e. Memantau standar

Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk: a. Essai

b. Jawaban singkat c. Multiple choise d. Kuesioner

e. Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik

Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan

(12)

Matematika Menafsirkan dan membandingkan informasi

yang disajikan

Jawaban singkat

Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa: a. Cloze procedure

b. Peta konsep c. Essai

d. Jawaban singkat

e. Tulisan pengungkapan kembali f. Penyelidikan (investigation) g. Menjodohkan

h. Multiple choise i. Skala Sikap j. Kuesioner k. Refleksi diri

Memilih fFormat jJawaban sSiswa dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes). Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang mungkin, tampak pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.

Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk Format Jawaban yangmungkin Menghitung, mengingat, memilih,

mendefinisikan, mengidentifikasikan. Pilihan ganda Menyatakan, mendefinisikan, menentukan,

mengklasifikasikan, mengidentifikasikan,

(13)

menguraikan, menghitung, mendeskripsikan. Membandingkan, mengevaluasi,

mengkontraskan, menerjemahkan, mengembangkan, menganalisis, menginterpretasikan, mendiskusikan, merencanakan.

Essai, investigasi

Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.

Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang diukur:

· Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran untuk siswa kelas X

a. a.1) Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini, 1a) 12x + x = 12x2

2b) (10x) (2x) = 20x

di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?

a. b.2) Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal berikut ini?

12m2 ( 5b + c2 )

- 12m2 (5b) + (12m2) (c2) (sifat .... )

- (12)(5) (m2 b) + 12m2 c2 (sifat .... )

- (12)(5) (bm2) + 12c2 m2 (sifat .... )

- 60bm2 + 12c2 m2

3) Bila G = {x | x2 + 1 = 0 ; x Î Bilangan Cacah}, maka G = Æ. Mengapa ? Agar G ?Æ, syarat apa yang harus dipenuhi oleh x?Buktikan Indentitas trigonometri

(14)

buruh, dan 20% bukan petani maupun buruh. Percayakah kamu dengan keterangan kepala desa itu?

·

Contoh Penilaian TertulisKemampuan koneksi untuk siswa kelas SMA ...

a.1) Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu produksi makanan ringan. Pemasaran semua produksinya itu dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen. Cindy bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas memasarkan donat dan kue putu.

1) 1)a. Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan kuenya itu untuk dipasarkan?

2) 2)b. Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama? b.2) Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang

(m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila suatu kesebelasan telah melakukan 18 kali pertandingan dan mengumpulkan skor 29,

1) 1)a. mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5, k=15? Mengapa?

2) tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!

2)b. tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!

2.) Penilaian kinerja (performance)(Unjuk Kerja)

(15)

merupakan bentuk penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses. Penilaian kinerja bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat dan mengamati bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya. Dalam Penilaian kinerja pada umumnya dilengkapi dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu standar sebagai kriteria Penilaiannya.

Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:

a. ? menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu

b. ? instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali

c. ? instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik

d. ? dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik perkembangan siswa dari waktu ke waktu

e. ? memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri f. ? bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran

g. ? membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata. Rubrik melengkapi Penilaian kinerja sebagai perangkat kriteria penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kerja siswa. Di dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3 (hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja.

Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja

Level Kriteria Khusus

4

Superior

- Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep - Menggunakan strategi yang sesuai

- Perhitungannya benar

- Penjelasannya tertulis sangat jelas - Diagram/tabel/gambar tepat

- Melebihi semua permasalahan yang diinginkan

(16)

Level Kriteria Khusus

Memuask an

- Menggunakan strategi yang sesuai - Perhitungannya pada umumnya benar - Penjelasannya tertulis jelas

- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar - Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan

2

Cukup Memuask

an

- Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep - Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai

- Perhitungannya pada umumnya benar - Penjelasannya tertulis cukup jelas

- Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar

- Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan

1

Tidak Memuask

an

- Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu konsep

- Tidak menggunakan strategi yang sesuai - Perhitungannya tidak benar

- Penjelasan tertulisnya tidak jelas

- Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok

- Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan

Kartu evaluasi dan Kartu Standar juga dipakai pada Penilaian kinerja jika format Penilaiannya tidak menggunakan rubrik. Contoh kartu evaluasi dan kartu standar seperti berikut ini.

Kartu evaluasi

skor 1 untuk setiap selesai satu tugas/langkah yang diminta dari soal yang diberikan

Kartu standar

Skor 8 : kelompok dapat mengerjakan semua dengan sempurna Sskor 7 : hampir semua dikerjakan secara sempurna

Sskor 6 : kelompokmu lumayan sukses

Sskor 5 : kamu telah mendapatkan ide utamanya, setidaknya kamu adalah pembicara atau pendengar yang baik.

Sskor ? 4 : berarti kamu harus lebih siap pada tugas penilaian selanjutnya.

3.3) Penilaian hasil karya (produk)

Penilaian hasil karya (produk)

(17)

a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala 1: 100

b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi

c. Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya seperti contoh berikut ini!

d.Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari persamaan logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan bahan benang, papan, triplek dan paku.

4.) Penilaian tugas (proyek)

Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan bahan, atau dana.

Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang diajukan.

Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X...

Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini

a. a.) Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu

b. b.) Mendata kumpulan murid-murid yang badannya tinggi di sekolahmutinggi badannya diatas 165 cm

c. c.) Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu

d. d.) Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan menyusunnya dengan cara menuliskannya pada tabel berikutmendaftar dalam suatu tabel seperti berikut ini!

Kumpulan siswa

(18)

e. e.) Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?

f. Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?

g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)

e. f.) Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat temanmu itu?

f. g) Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)

5.) Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)

Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).

(19)

a. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas

b. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar

c. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan memotivasi laju belajar

d. Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan menyeleksi dan memilih yang terbaik

e. Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang otentikautentik tentang kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri.

Prosedur Porfolio

a. Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya.

b. Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya, kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan diri tentang mengapa setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam portofolio.

c. Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.

d. Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.

(20)

Penilaian Portofolio

Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio

Kriteria Penilaian

Pemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain o Pemahaman

masalah o Penggunaan

bermacam strategi o Kemampuan

mentransformas ikan

perencanaan dengan

menggunakan model atau teknologi o Analisis hasil,

termsuk strategi estimasinya o Merumuskan

masalah o Kreativitas

menemukan pendekatan untuk

memecahkan masalah non rutin

o Pemecahan

o Menggunakan simbol dan terminology yang benar

o Menulis tepat, ringkas dalam menyampaikan ide.

o Pengorganisasian tulisan dalam pekerjaan dan jurnal yang baik o Penjelasan hasil o Ringkasan dari

topik kunci o Merefleksikan

pada ide matematika o Meminta atau

mengajukan pertanyaan o Menyeleksi dan

mengorganisasik an pekerjaan siswa secara tepat dan

o Identifikasi pola o Membuat

konjektur o Menulis

pembuktian o Menjelaskan

mengapa dan bagaimana o Meninjau ide-ide

dan prosedur o Mengkonstruksi,

memperluas, dan menerapkan ide

o Merumuskan contoh penyangkal

o Menghubungkan matematika dengan dunia nyata

o Membuat

hubungan dalam matematika o Mengembangkan

sikap positif o Nilai-nilai

matematka o Menggunakan

penillian sendiri dan koreksi sendtiri terhadap pekerjaannya o Bekerja dalam

kelompok o Menggunakan

(21)

yang praktis dan menarik

menunjukkan perkembanganny a

prosedur.

Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio

Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi: a. · Portofolio kerja (working portfolios)

b.· Portofolio dokumen (document portfolios)

c. · Portofolio penampilan (show portfolios).

Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja termasuk coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi, buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi tentang bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta merefleksi pekerjaan dan hasilnya.

(22)

kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar tertentu.

Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik dari hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (akuntabilitas), pameran, atau kepentingan mempertunjukkan lainnya.

Rubriks Penskoran Portofolio

Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio

Level Kriteria Khusus

3

Superior

 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol

 Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol  Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol  Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang

menonjol

 Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih  Sesuai dengan permintaan dan persyaratan

2

Memuaskan

 Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik  Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik

 Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik  Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih

 Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan

1

Cukup Memuaskan

 Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik

 Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik

 Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik

 Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih

 Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan

0

Tidak

(23)

Level Kriteria Khusus

Memuaskan

 menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah  Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah

 Pengorganisasian dan kebersihan ;yang rendah  Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan

Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio

(24)
(25)

BAB III

ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis

Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

(26)

bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.

Kompetensi Deskripsi Kompetensi Sikap

Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

(27)

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut

(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) (Dalam Silabus)Materi Pokok 3.1 Mendeskripsikan

dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi

eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah

3,1 Memahami

hakikat ... dan prinsip-prinsip pengukuran

(ketepatan, ketelitian, dan aturan angka

4.2 Mengola h data dan menganalisis men ggun akan vari abel dan menemukan rel asi be rup a fun gsi eksponensial dan logarit ma dari sit uasi masalah n yata s erta men yel esaikann ya.

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan

Fungsi Eksponen dan

(28)

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) (Dalam Silabus)Materi Pokok

penting) menggunakan

peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu penyelidikan ilmiah

3.2 Menganali sisdata s ifat -sifat gr afik fun gsi ekspon ensial dan logarit ma dari suatu permas alahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah3.2

Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)

4,1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan lo garit ma dalam memec ahkan masalah n yata te rkait

per tum buhan dan peluruhan.4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vector

Grafik Fungsi Eksponen dan LogaritmaPenjulah an Vektor

Dan seterusnya …

(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajararn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indicator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.

(29)
(30)

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

1. Mengembangkan Materi pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:

(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati

(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.

(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hokum, teori, dan azas.

Materi Pokok (Silabus) Materi Pokok

(Silabus)

Materi Pembelajaran Fakta, Konsep,

Prinsip, dan Prosedur

Alternatif Kegiatan Pembelajaran:

Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi,

dan Mengomunikasik

an

Pembelajaran (Silabus) Pembelajaran

(Silabus)

Indikator Sikap, Pengethuan,

dan Keterampilan untuk Penilaian

Penillaian (Silabus) Penillaian

(Silabus)

Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan

(31)

(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran Matematika ..., langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok.

2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan

pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan

sebagaainya

(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas

(3) Mencoba (4) Mengasosiasi (5) Mengomunikasikan

3.Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)

a. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes

b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk

c. Aspek sikap melalui pengamatan

(32)

f.

B. Hasil Analisis Kompetensi

(33)

1. Hasil Linierisasiidentifikasi Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) 3.1 Mendeskripsikan

dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi

eksponensial dan logaritma serta menggunakannya dalam menyelesaikan masalah

4,1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan lo garit ma dalam

memec ahkan masalah n yata te rkait

per tum buhan dan peluruhan.

4.2 Mengola h data dan menganalisis

men ggun akan vari abel dan menemukan rel asi be rup a fun gsi

eksponensial dan logarit ma dari sit uasi masalah n yata s erta men yel esaikann ya.

Fungsi

Eksponen dan Logaritma

3.2 Menganalisisdata sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma dari suatu permasalahan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah

4,1 Menyajikan grafik fungsi eksponensial dan lo garit ma dalam

memec ahkan masalah n yata te rkait

per tum buhan dan peluruhan.4.2 Mengola h data dan menganalisis

men ggun akan vari abel dan menemukan rel asi be rup a fun gsi

eksponensial dan logarit ma dari sit uasi masalah n yata s erta men yel esaikann ya.

Grafik Fungsi Eksponen dan Logaritma

3.3 Mendeskripsikan dan mene rap kan konsep sistem persama an li nier dan kua drat dua

4.3 Memecahkan dan men ya ji kan hasil

4.4Mengolah dan

menganalisis in formasi dari suatu

permasalah an n yata dengan m e mi li h

(34)

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) dan menerapkan-nya

untuk menentukan him punan

pen ye lesaian s ist em persamaan ya n g diberikan.

variabel dan membuat m odel m atemati ka

3.5 Mendes-kripsikan konsep siste m perti daksamaan kuadrat dua v ariab el dan menerapkannya untuk menentuk a n him punan

pen ye lesaian-n ya .

3.6 Me ngan ali sis kurva pertidaksama an kuadr at dua variab el pada sistem yan g diberik an da n mengarsir dae rah seba gai hi mpunan pen yel esaian-n ya .

4.5 Memecahkan

masalah dengan membuat m odel m atemati ka berupa sis tem pertidaksama an kuadr at dua variab el serta men yaji k an

peme cahann yad en gan b erbagai cara.

Sistem

Pertidaksamaa n Kuadrat Dua Variabel

3.7 Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep

pertidaksama an dan nil ai mut lak dalam menentukan himpunan p en ye lesaian pertidaksama an pec ahan ,irrasional dan mut lak.

3.8 Mendes-kripsikan dan mene rap kan konsep pertidaksama an pec ahan, irasional, dan mut lak dalam

pecahan, irrasional dan mutlak dalam

penyelesaian masalah nyata.

Pertidaksamaa n

(35)

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) 3.9 Mendes-kripsikan

dan menerapk an konsep dan sifat -sifat pertidaksama an pecaha n, irrasional dan mut lak dengan melakukan

manipulasi aljabar dalam men yelesaik an ma salah matemati ka.

3.10 Men ganali sis dae rah pen ye lesai an pertidaksam aan pecah an, irrasional d an mut lak.

3.11Mendeskripsikan konsep dan a turan pada bidan g datar sert a

mene rapkann yad alam pembukt ian sifat-sifat (sim etris, sudut, dalil ti ti k tengah segit i ga, dali l i ntersep, d ali l segmen garis, dll ) dalam geometri bi dan g.

4.7Men yaji k an data te rkait objek n yat a dan

mengajukan masalah s ert a men gidentifikasi sifat-sifat (kesim etri an, sudut, dali l t it ik tengah segit i ga, dali l i ntersep, d ali l segmen garis, dll ) geom etri bidan g data r ya ng be rmanf aat dalam pemecah an masalah n ya t atersebut.

Geometri Bidang Datar

3.12Mendes - kripsikan konsep pers a maan tri gonometri dan menganalisis untuk membukti kan sifat - si fat persam aan Trigonometri s ederh ana dan mener apkan-n ya dalam pemec ahan mas ala h.

4.8 Mengolah dan

menganalisis informasi dari suatu

permasalah an n yata dengan m e mbuat model berupa fungsi dan p ersam aan Tri gonom etri sert a menggun akan-n ya d alam men yel esaikan masalah.

4.9Merencanakan dan melaksanakan strate gi den gan m elakukan manipulasi aljabar dalam persama an Trigonometri unt uk

(36)

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) mem bukti kan

(37)
(38)

2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar

HASIL ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : Peminatan Kelas X Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

(39)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia n

3.1. Mendeskrip- sikan dan menganalisis berbagai konsep dan prinsip fungsi n-nya dalam menyelesaik an masalah

3.2. Menganalisis data sifat-sifat grafik fungsi eksponensi al dan logaritma dari suatu permasalah

 sifat-sifat eksponen

 sifat-sifat logaritma bar grafik fungsi

Mengamati

Membaca dan mencermati gambar yang dapat

dinyatakan yang berkaitan dengan pemahaman fungsi, grafik fungsi

eksponen, dan fungsi

logaritmaeksponensi al.

Menanya

Diskusi kelompok melakukan identifikasi grafik fungsi eksponen

Mengeksplorasi

Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi

Menganalisis dan membuat kategori

 Menjelaskan pengertian  Menentukan

sifat-sifat fungsi eksponensial  Menggambar grafik fungsi eksponensial  Menjelaskan pengertian fungsi logaritma  Menentukan

Menggunaka n sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan fungsi logaritma,

Tes tertulis bentuk bar grafik fungsi eksponen- sial

(40)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia n

 pemecaha n masalah

dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.

 Menghubungkan unsur-unsur yang sudah

dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai

pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengomunikasika n

Menyampaikan pengertian fungsi, grafik fungsi eksponen dan logaritma, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan grafik/diagram. kan fungsi eksponens ial dan logaritma 4.1. Menyajikan

grafik fungsi eksponensial

(41)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia linier dan kuadrat dua variabel (SPLKDV) dan memilih metode yang efektif untuk menentukan linier dan kuadrat dua variabel dan

menerapkan-Membaca dan

mencermati persoalan kontekstual yang berkaitan dengan SPLKDV serta metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.

Menanya

Membuat pertanyaan mengenai pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengeksplorasi

Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi

 Menganalisis dan membuat kategori

Menyelesai

(42)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia

dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian SPLKDV,

diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.  Menghubungkan

unsur-unsur yang sudah dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai

pengertian, metode penyelesaian SPLKDV,

diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengomunikasikan

Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian SPLKDV, diskriminan, dan penerapannya pada masalah nyata dengan lisan, tulisan, dan bagan. konsep dan aturan penyelesaia n sistem persamaan linier dan kuadrat dua variabel.

4.4 Mengolah dan

(43)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia an kuadrat dua variabel dan

3.6 Menganalisis kurva

pertidaksama an kuadrat dua variabel pada sistem yang

Membaca dan mencermati mengenai

pengertian, metode penyelesaian, kurva sistem

pertidaksamaan kuadrat dua variabel (SPtdKDV), dan penerapannya pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.

Menanya

Membuat pertanyaan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengeksplorasi

Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode

penyelesaian, kurva

Menyelesai

(44)

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Materi Pembelaj

aran

Alternatif Kegiatan Pembelajaran

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia n SPtdKDV, dan

penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi

 Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.

 Menghubungkan unsur-unsur yang sudah

dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai

pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengomunikasika n

Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian, kurva SPtdKDV, dan penerapannya pada

berupa SPtdKDV 4.5 Memecahkan

(45)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia an pecahan ,irrasional an pecahan, irasional, dan mutlak dalam menyelesaik an masalah matematika.

3.9

Mendes-kripsikan dan menerapkan konsep dan sifat-sifat pertidaksama an pecahan, irrasional dan

kontekstual yang berkaitan dengan konsep mutlak

 Membaca dan mencermati mengenai pengertian nilai mutlak,

pertidaksamaan dan nilai mutlak.

Menanya

 Membuat pertanyaan mengenai pengertian nilai mutlak,

pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengeksplorasi

 Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak,

 Menyelesai

(46)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata.

 Menghubungkan unsur-unsur yang sudah

dikategorikan sehingga dapat dibuat kesimpulan mengenai

pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional dan mutlak, dan penerapannya pada masalah nyata

Mengomunikasika n

 Menyampaikan pengertian, metode penyelesaian pertidaksamaan dan nilai mutlak, pertidaksamaan pecahan,irrasional 4.6 Memecahkan

(47)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia n

3.11 Mendes-kripsikan konsep dan aturan pada bidang datar serta sudut, dalil titik tengah segitiga, dalil intersep, dalil

 Mencermati masalah

kontektual yang berhubungan dengan geometri

 Membaca dan mencermati mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang

 Memcaca dan menceramti sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang

(48)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia n

 sifat-sifat (sim etris, pada masalah nyata dari berbagai sumber belajar.

Menanya

 Membuat pertanyaan mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengeksplorasi

 Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat– sifat pada titik, garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan penerapannya pada masalah nyata. 4.7 Menyajikan

data terkait objek nyata dan

(49)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia

tri gonome tri x

Prinsip

Mengamati

 Mencermati masalah

kontektual yang berhubungan

pengertian, teknik penyelesaian persamaan trigonometri, dan penerapannya pada masalah

 Menyelesai

(50)

Kompetensi

Aspek Pengetahuan Aspek

Keterampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaia

n Indikator

Penilai

an Indikator

Penilaia

nyata dari berbagai sumber belajar.

Menanya

 Membuat pertanyaan mengenai

pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas

trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengeksplorasi

 Menentukan unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas

trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.

Mengasosiasi

 Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan

persamaan trigonomte ri

 Melakuka n strategi dengan etri untuk membukti rasa ingin tahu, 4.8 Mengolah

dan

menganalisis informasi dari suatu permasalaha fungsi dan persamaan Trigonometri serta menggunaka n-nya dalam menyelesaik an masalah.

4.9 Meren

(51)
(52)
(53)

Gambar

Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Tingkat SMA Kelas XI Kurikulum 2013 ... Bahan Ajar Pembelajaran Mengidentifikasi Deskripsi Latar

Kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual (mendukung KI-1) dan sikap sosial (mendukung KI-2) ditumbuhkan melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching

Menuliskan identitas sekolah, mengutip Kompetensi Inti ( KI ) dari Permendikbud No 59 Tahun 2014., menentukan pasangan KD yang akan dilaksanakan pembelajarannya, menuliskan IPK

Kurikulum berbasis kompetensi memiliki delapan karakteristik, yaitu: (1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata

Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan siswa berdasarkan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan tersebut yaitu

KOMPETENSI INTI (KI) / No KOMPETENSI DASAR

Kurikulum berbasis kompetensi ini terdiri dari: a) kurikulum inti yang mencirikan kompetensi utama; dan b) kurikulum institusional yang melengkapi kurikulum inti

Sampel penelitian melalui studi kasus di lima sekolah untuk mendeskripsikan penyesuaian kurikulum pada Kompetensi Inti - Kompetensi Dasar (KI-KD) masing-masing kelompok mata