• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Layanan Khusus bagi Anak CiBi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendidikan Layanan Khusus bagi Anak CiBi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Layanan Khusus bagi Anak Berbakat

Posted on December 13, 2012 by Kabar Pendidikan Luar Biasa

Jika setiap anak mendapatkan ‘menu’ belajar yang sama tanpa memandang bakat dan kecerdasanya, menurut Prof. Dr, Conny Semiawan dan Prof. Dr. Utami Munandar, kita melakukan ‘pemubadziran’ potensi kecerdasan anak. Dalam analogi yang sederhana kita mempunyai bahan mentah daging segar untuk dimasak, tapi selalu daging tersebut dimasak dengan cara dibakar atau digoreng saja, tanpa pernah dibuat rendang, atau menu lain yang lebih baik, sehingga daging tersebut tidak mempunyai nilai rasa dan nilai jual yang baik. Kehadiran program percepatan belajar atau lebih dikenal dengan program kelas akselerasi, mencoba melakukan layanan terhadap anak yang mempunyai kemampuan kecerdasan istimewa. Melalui layanan ini diharapkan anak-anak yang mempunyai criteria yang dipersyaratkan, mampu mengembangkan kecedasannya secara optimal.

Program Percepatan Belajar

Program percepatan belajar (akselerasi) adalah program layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa yang memiliki potensi kecedasan dan bakat istimewa untuk dapat menyelesaikan masa belajarnya lebih cepat dari siswa yang lain

(program regular).

(2)

Konsep Keberbakatan Menurut Renzulli

(3)

mangganggu temannya ataupun berbagai perilaku yang dimunculkan untuk

memperoleh perhatian guru.

Berdasarakan pengalaman di atas, maka siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa perlu mendapatkan penanganan dan program khusus, sehingga potensi kecerdasan dapat berkembang secara optimal. Pengembangan program bagi siwa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa didasarkan pada dua prinsip utama, yaitu akselerasi dan eskalasi. Pertama, Akselerasi dalam program ini menunjuk pada pengertian akselerasi dalam cakupan kurikulum atau program, yang berarti meningkatkan kecepatan waktu dalam menguasai materi yang dipelajari melalui kurikulum berdi-ferensiasi. Selain menggunakan kurikulum berdiferensiasi, dapat juga dengan membedakan beban belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar tiap semesternya. Kedua, Istilah Eskalasi menunjuk pada penanjakan kehidupan mental melalui berbagai program pengayaan materi. Model eskalasi seperti ini menggunakan kurikulum regular yang dipadatkan sehingga lebih cepat waktu penyelesaiannya, dan ada waktu untuk dalam. Dalam program ini bentuk yang diambil adalah pengayaan kurikulum dalam arti pemberian pengalaman belajar yang lebih berarti dan mendalam pada mata-mata pelajaran atau latihan-latihan tertentu.

Kurikulum yang digunakan kurikulum nasional yang disesuaikan (improvisasi) alokasi waktunya sesuai dengan kecepatan belajar akseleran. Kurikulum yang dinamis yang mampu merangsang kreatifitas siswa.

3. Guru

Rekurtmen guru yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan criteria kompetensi dan komitmen yang sangat dibutuhkan untuk dapat mengembangkan potensi anak. Guru harus mempunyai kapasitas akademis yang bisa mencukupi berbagai pertanyaan yang kadang tak terduga, guru juga dituntut sabar dalam manghadapi perilaku akseleran sebagaimana menghadapi putra-putri sendiri yang membutuhkan perhatian lebih. Guru juga harus membuka akses komunikasi yang lebar segala ide dan kritik yang memebganun dari akseleran selayaknya ditanggapi.

4. Sarana-prasarana

Sarana-prasarana yang menunjang disesuaikan denga kemampuan dan kecedasan siswa yang dapat digunakan utnuk memenuhi kebutuhan belajar serta menyalurkan kemampuan, bakat dan minatnya baik dalam kegiatan kurikuler

maupun ekstrakurikuler.

5. Manajemen

Manajemen yang berorientasi jauh kedepan dengan fleksibilitas yang tinggi didasari oleh komitmen, ketekunan, pemahaman yang sama serta kebersamaan

semua pihak yang terlibat.

(4)

Lingkungan yang mendukung berkembangnya potensi keunggulan menjadi prestasi belajar yang nyata dan hasil karta yang bermanfaat. Metode pembelajaran kkonvensional didalam kelas saja kurang efektif, perlu program refreshment untuk

pembelajaran diluar kelas/sekolah.

7. Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar yang bekualitas dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan pada siswa, orang tua dan masyarakat. Proses pembelajaran yang kondusif sesuai dengan kebutuhan anak berbakat perlu diusahakan untuk memberikan pengayaan pengalaman, merangsang keingintahuan dan memberikan dorongan kepada siswa untuk berbagai gagasan dan kemampuan dalam menyelesaikan berbagai masalah dengan cepat dan tepat.

8. Dana

Untuk menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perlu dukungan dana yang memadai.

Pendidikan anak berbakat dapat dilakukan dengan berbagai jenis layanan pendidikan seperti :

1. Program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat.

Program akselerasi merupakan layanan pendidikan bagi anak yang memiliki potensi berbakat istimewa. Pada program ini, anak dapat menyelesaikan pendidikan dengan jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan program normal lainnya. Seperti anak didik bias menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar dalam jangka waktu 5 tahun.

2. Program Home-schooling.

Selain program akselerasi ada juga program yang dikenal dengan home-schooling yang merupakan pendidikan tambahan di rumah atau di luar sekolah. Pada home-schooling tenaga ahli yang ditugaskan dapat membuat program khusus yang sesuai dengan bakat istimewa anak yang bersangkutan.

3. Membuat kelas khusus untuk anak berbakat.

Pada program pembuatan kelas khusus ini, anak-anak yang diseleksi dan mempunyai kemampuan ataupun bakat yang unggul dikumpulkan dalam satu kelas selanjutnya diberi pendidikan khusus, serta berbeda dari kelas-kelas normal pada anak-anak sebayanya. Kelas khusus ini harus merupakan kelas yang mempunyai kapasitas kecil dan pendekatan individual lebih difokuskan dari pada pendekatan klasikal. Kelas khusus bagi anak berbakat juga harus mempunyai kurikulum khusus dan didesain tersendiri sesuai dengan kebutuhan anak-anak berbakat tersebut. Langkah selanjutnya system evaluasi dan konsep belajardibua tsesuai dengan kebutuhan mereka.

Beberapa kemungkinan pelayanan anak berbakat dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

(5)

anaknya sudah matang untuk menempuhnya. Jadi program akselerasi dapat dilakukan untuk: (1) seluruh mata pelajaran, atau disebut akselerasi kelas, ataupun (2) akselerasi untuk beberapa mata pelajaran saja. Dalam program akselerasi untuk seluruh mata pelajaran berarti anak tidak perlu menempuh kelas secara berturutan, tetapi dapat melompati kelas tertentu, misalnya anak kelas I Sekolah Dasar langsung naik ke kelas III. Dapat juga program akselerasi hanya diberlakukan untuk mata pelajaran yang luar biasa saja. Misalnya saja anak kelas I Sekolah Dasar yang berbakat istimewa dalam bidang matematika, maka ia diperkenankan menempuh pelajaran matematika di kelas III, tetapi pelajaran lain tetap di kelas I. Demikian juga kalau ada anak kelas II Sekolah Dasar yang sangat maju dalam bidang bahasa Inggris, ia boleh mengikuti pelajaran bahasa Inggris di

kelas V atau VI.

2) Home-schooling (pendidikan non formal di luar sekolah). Jika sekolah keberatan dengan pelayanan anak berbakat menggunakan model akselerasi kelas atau akselerasi mata pelajaran, maka cara lain yang dapat ditempuh adalah memberikan pendidikan tambahan di rumah/di luar sekolah, yang sering disebut home-schooling. Dalam home-schooling orang tua atau tenaga ahli yang ditunjuk bisa membuat program khusus yang sesuai dengan bakat istimewa anak yang bersangkutan. Pada suatu ketika jika anak sudah siap kembali ke sekolah, maka ia bisa saja dikembalikan ke sekolah pada kelas tertentu yang cocok dengan tingkat perkembangannya.

3) Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individual. Dalam model ini biasanya jumlah anak per kelas harus sangat terbatas sehingga perhatian guru terhadap perbedaan individual masih bisa cukup memadai, misalnya maksimum 20 anak. Masing-masing anak didorong untuk belajar menurut ritmenya masing-masing. Anak yang sudah sangat maju diberi tugas dan materi yang lebih banyak dan lebih mendalam daripada anak lainnya; sebaliknya anak yang agak lamban diberi materi dan tugas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Demikian pula guru harus siap dengan berbagai bahan yang mungkin akan dipilih oleh anak untuk dipelajari. Guru dalam hal ini menjadi sangat sibuk dengan memberikan perhatian individual kepada anak yang berbeda-beda tingkat perkembangan dan ritme belajarnya.

4) Membangun kelas khusus untuk anak berbakat. Dalam hal ini anak-anak yang memiliki bakat/kemampuan yang kurang lebih sama dikumpulkan dan diberi pendidikan khusus yang berbeda dari kelas-kelas tradisional bagi anak-anak seusianya. Kelas seperti ini pun harus merupakan kelas kecil di mana pendekatan individual lebih diutamakan daripada pendekatan klasikal. Kelas khusus anak berbakat harus memiliki kurikulum khusus yang dirancang tersendiri sesuai dengan kebutuhan anak-anak berbakat. Sistem evaluasi dan pembelajarannyapun harus dibuat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Referensi

Dokumen terkait

Robot Line Follower PID sebagai Media Pembelajaran Aplikasi Mikrokontroler di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri

Data dari Xbee Transmitter akan diteruskan pada Xbee Receiver , kemudian data tersebut akan menjadi input dari mikrokontroler receiver yang akan diolah dalam

Areal tambak menjadi salah satu lokasi penting bagi burung, selain karena memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, areal tambak juga menjadi salah satu habitat pilihan

 Total kredit macet yang ada  Total kredit Peresentase Rasio Net Interest Margin (X2) Perbandingan pendapatan bunga bersih dengan aktiva produktifnya pada Bank

Sehat jasmani dan rohani dengan membawa surat keterangan sehat dari dokter (panitia hanya menyediakan obat-obatan ringan dan Biaya pemeriksaan dan perawatan

Acquisition Acquisition costs: land, buildings, equipment Self-constructed assets Interest costs Observations.. Valuation

Ada empat prinsip dasar yang analisis semiotik teks sebagai berikut: 1) Makna tidak melekat pada objek, dan benda ti- dak berarti oleh sendirinya sendiri.. kompeten, yaitu

Besar harapan agar permohonan ini dapat diterima.. Atas perhatian dan kebijakannya disampaikan