• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK KONSOLIDASI JUAL BELI BARANG DAGANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LK KONSOLIDASI JUAL BELI BARANG DAGANGAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

JUAL BELI BARANG DAGANGAN

(Masalah Khusus 1)

(2)

TRANSAKSI LABA - RUGI

1. Jual beli barang dagangan

2. Jual beli aktiva tetap

3. Jual beli obigasi

Transaksi dapat terjadi pada:

4. Perusahaan induk menjual barang dagangan kepada anak perusahaan (Downstream sales)

5. Perusahaan anak menjual barang dagangan kepada induk perusahaan (Upstream sales)

(3)

AKIBAT JUAL BELI BARANG DAGANGAN

Jual beli barang dagangan pada perusahaan afiliasi

dicatat sama dengan perusahaan non afiliasi dengan menggunakan sistem fisik dan perpetual.

1. Sistem Fisik

a. Penjual

Piutang dagang/KasRp 1.000.000

Penjualan Rp 1.000.000

b. Pembeli

Pembelian Rp 1.000.000

(4)

2. Sistem Perpetual

a. Penjual

1) Mencatat Penjualan

Piutang dagang/KasRp 1.000.000

Penjualan Rp 1.000.000

2) Mencatat Harga Pokok Penjualan

HPP Rp 800.000

PBD Rp 800.000

b. Pembeli

PBD Rp 1.000.000

(5)

Notes:

karena kedua perusahaan merupakan satu kesatuan ekonomis, maka jual beli barang dagangan ini

sebenarnya hanya merupakan pemindahan barang dari bagian satu ke bagian yang lainnya., sehingga dalam LKK rekening yang terjadi karena jual beli harus dieliminasi (penjualan, pembelian, piutang dagang dan utang dagang).

Jurnal eliminasi untuk menghapus laba/rugi akibat transaksi penjualan:

Penjualan Rp 1.000.000

(6)

Contoh: Laporan laba rugi tahun 2016 yang disusun perusahaan induk (PT X) yang memiliki 100% modal saham perusahaan anak (PT Y).

Keterangan PT X (Rp) PT Y (Rp) Total

(PT X + PT Y)

Penjualan 50.000.000 30.000.000 80.000.000 HPP:

Persd. Awal

(7)

PT X dan PT Y

Kertas kerja laporan Laba-Rugi Konsolidasi

Keteranga

n PT X (Rp) PT Y (Rp) Debit KreditJurnal eliminasi (PT X + PT Total Y)

Penjualan 50.000.000 30.000.000 - - 80.000.000 HPP:

Persd. Awal

Pembelian 15.000.00045.000.000 +

BTUD 60.000.000 35.000.000 - - 95.000.000 Persd. Akhir 20.000.000

- 13.000.000 - - - 33.000.000 -HPP 40.000.000 22.000.000 - - 62.000.000 Laba Kotor 10.000.000 8.000.000 - - 18.000.000 Biaya Usaha 6.000.000

- 5.000.000 - - - 11.000.000 -Laba Bersih

(8)

Laporan Laba-Rugi Konsolidasi

Keterangan

Penjualan 80.000.000

HPP:

Persd. Awal

Pembelian 25.000.00070.000.000 + BTUD 95.000.000

Persd. Akhir 33.000.000

-HPP 62.000.000

-Laba Kotor 18.000.000

Biaya Usaha 11.000.000

(9)

Contoh 2:

Berdasarkan data sebelumnya dengan tambahan info sbb:

1. Pada periode tersebut terjadi jual beli barang

dagangan antara perusahaan induk dengan anak Rp 10.000.000n dengan harga pokok Rp

8.000.000.

(10)

Dari data tersebut dapat diketahui:

1. Penjualan terlalu besar Rp 10.000.000, karena dalam laporan laba rugi total tersebut telah

dimasukkan penjualan kepada perusahaan afiliasi Rp 10.000.000

2. Pembelian terlalu besar Rp 10.000.000 karena pembelian tersebut sudah dimasukkan ke

perusahaan afiliasi.

3. Laba tidak terpengaruh karena penjualan dan

pembelian dieliminasi dengan jumlah yang sama.

Penjualan Rp 10.000.000

(11)

Keteranga

n PT X (Rp) PT Y (Rp) Debit KreditJurnal eliminasi (PT X + PT Total Y)

Penjualan 50.000.000 30.000.000 10.000.000 - 70.000.000 HPP:

Persd. Awal

Pembelian 15.000.00045.000.000 +

10.000.000 25.000.000 +

-10.000.000 25.000.00060.000.000 +

BTUD 60.000.000 35.000.000 - - 85.000.000 Persd. Akhir 20.000.000

- 13.000.000 - - - 33.000.000 -HPP 40.000.000 22.000.000 - - 62.000.000 Laba Kotor 10.000.000 8.000.000 - - 18.000.000 Biaya Usaha 6.000.000

- 5.000.000 - - - 11.000.000 -Laba Bersih

Usaha 4.000.000 3.000.000 - - 7.000.000

PT X dan PT Y

(12)

Laporan Laba-Rugi Konsolidasi

Pengaruh Jual Beli Barang Dagangan Antara Perusahaan afiliasi

Keterangan

Penjualan 70.000.000

HPP:

Persd. Awal

Pembelian 25.000.00060.000.000 + BTUD 85.000.000

Persd. Akhir 33.000.000

-HPP 52.000.000

-Laba Kotor 18.000.000

Biaya Usaha 11.000.000

(13)

Laba Kotor Belum Direalisir Persediaan Akhir

Apabila pada akhir periode perusahaan afiliasi masih memiliki sebagian barang dagang yang di beli dr

perusahaan afiliasi berarti:

1. bagi penjual berrti ada laba kotor yang sudah diakui tetapi belum direalisir, yaitu yang melekat pada

persediaan akhir.

2. Bagi pembeli berarti persediaan akhir tersebut terlalu besar, karena dalam harga perolehan tersebut sudah termasuk laba kotor yang sudah diakui penjual.

Jurnal eliminasi:

HPP XXX

(14)

Contoh: Laporan laba rugi tahun 2016 yang disusun perusahaan induk (PT X) yang memiliki 100% modal saham perusahaan anak (PT Y).

Keterangan PT X (Rp) PT Y (Rp) Total

(PT X + PT Y)

Penjualan 50.000.000 30.000.000 80.000.000 HPP:

Persd. Awal

(15)

Berdasarkan data sebelumnya dengan tambahan info sbb:

1. Pada periode tersebut terjadi jual beli barang

dagangan antara perusahaan induk dengan anak Rp 10.000.000n dengan harga pokok Rp

8.000.000.

(16)

Dari data tersebut dapat diketahui:

1. Penjualan terlalu besar Rp 10.000.000, karena dalam laporan laba rugi total tersebut telah dimasukkan

penjualan kepada perusahaan afiliasi Rp 10.000.000

2. Pembelian terlalu besar Rp 10.000.000 karena

pembelian tersebut sudah dimasukkan ke perusahaan afiliasi.

3. Persediaan akhir terlalu besar Rp 800.000 yaitu laba kotor yang melekat pada persediaan akhir yaitu 40% x Rp 10.000.000 – 8.000.000).

4. Persediaan akhir yang terlalu besar akan berdampak pada:

a. HPP

(17)

Jurnal Eliminasi:

1. Mengeliminasi pembelian dan penjualan Penjualan Rp 10.000.000

Pembelian Rp 10.000.000

2. Mengeliminasi persediaan akhir yang terlalu besar Persediaan (L/R) Rp 800.000

(18)

Keteranga

n PT X (Rp) PT Y (Rp) Debit KreditJurnal eliminasi (PT X + PT Total Y)

Penjualan 50.000.000 30.000.000 10.000.000 - 70.000.000 HPP:

Persd. Awal

Pembelian 15.000.00045.000.000 +

10.000.000 25.000.000 +

-10.000.000 25.000.00060.000.000 +

BTUD 60.000.000 35.000.000 - - 85.000.000 Persd. Akhir 20.000.000

- 13.000.000 - 800.000 - 32.200.000 -HPP 40.000.000 22.000.000 - - 62.800.000 Laba Kotor 10.000.000 8.000.000 - - 17.200.000 Biaya Usaha 6.000.000

- 5.000.000 - - - 11.000.000 -Laba Bersih

Usaha 4.000.000 3.000.000 - - 6.200.000

PT X dan PT Y

(19)

Laporan Laba-Rugi Konsolidasi

Pengaruh Laba Kotor Pada Persediaan Akhir

Keterangan

Penjualan 70.000.000

HPP:

Persd. Awal

Pembelian 25.000.00060.000.000 + BTUD 85.000.000

Persd. Akhir 32.800.000

-HPP 52.800.000

-Laba Kotor 17.200.000

Biaya Usaha 11.000.000

(20)

Laba Kotor Belum Direalisir pada

Persediaan Akhir dan Persediaan Awal

• Apabila pada awal periode perusahaan afiliasi masih mempunyai barang dagangan yang semula berasal dari perusahaan afiliasi berarti:

1. Bagi perusahaan afiliasi penjual:

a. laba ditahan awal terlalu besar karena laba periode sebelumnya terlalu besar.

b. laba periode sekarang terlalu kecil karena

(21)

2. Bagi perusahaan afiliasi pembeli berarti

persediaan awal terlau besar.

Semua akibat tersebut harus dihilangkan melalui

jurnal eliminasi:

Laba ditahan (1 januari)XXX

(22)

Contoh: Laporan laba rugi tahun 2016 yang disusun perusahaan induk (PT X) yang memiliki 100% modal saham perusahaan anak (PT Y).

Keterangan PT X (Rp) PT Y (Rp) Total

(PT X + PT Y)

Penjualan 50.000.000 30.000.000 80.000.000 HPP:

Persd. Awal

(23)

Informasi tambahan:

1. Dalam periode tersebut terjadi jual beli barang

dagangan antara perusahaan afiliasi Rp 10.000.000. harga pokok barang Rp 8.000.000 .

2. Pada awal periode perusahaan masih mempunyai barang dagangan yang berasal dari perusahaan afiliasi. Laba kotor yang melekat pada persediaan awal Rp 1.000.000.

3. Pada akhir periode perusahaan masih mempunyai barang dagangan yang berasal dari perusahaan

(24)

Dari data tersebut dapat diketahui:

1. Penjualan terlalu besar Rp 10.000.000, karena dalam laporan laba rugi total tersebut telah dimasukkan

penjualan kepada perusahaan afiliasi Rp 10.000.000

2. Pembelian terlalu besar Rp 10.000.000 karena

pembelian tersebut sudah dimasukkan ke perusahaan afiliasi.

3. Persediaan awal terlalu besar Rp 1.000.000 yaitu laba kotor yang melekat pada persediaan awal tersebut.

4. Laba ditahan awal terlalu besar Rp 1.000.000 yaitu ebesar laba kotor yang melekat pada persediaan awal.

(25)

Jurnal Eliminasi:

1. Mengeliminasi pembelian dan penjualan Penjualan Rp 10.000.000

Pembelian Rp 10.000.000

2. Mengeliminasi laba kotor yang melekat pada persediaan awal

Laba ditahan Rp 1.000.000

Persediaan awal Rp 1.000.000

3. Mengeliminasi laba kotor yang melekat pada persediaan akhir

(26)

Keteranga

n PT X (Rp) PT Y (Rp) Debit KreditJurnal eliminasi (PT X + PT Total Y)

Penjualan 50.000.000 30.000.000 10.000.000 - 70.000.000 HPP:

Persd. Awal

Pembelian 15.000.00045.000.000 +

10.000.000 25.000.000 +

- 1.000.000

10.000.000 24.000.00060.000.000 +

BTUD 60.000.000 35.000.000 - - 84.000.000 Persd. Akhir 20.000.000

- 13.000.000 - 800.000 - 32.200.000 -HPP 40.000.000 22.000.000 - - 51.800.000 Laba Kotor 10.000.000 8.000.000 - - 18.200.000 Biaya Usaha 6.000.000

- 5.000.000 - - - 11.000.000 -Laba Bersih

Usaha 4.000.000 3.000.000 - - 7.200.000

PT X dan PT Y

(27)

Laporan Laba-Rugi Konsolidasi

Pengaruh Laba Kotor Pada Persediaan Akhir

Keterangan

Penjualan 70.000.000

HPP:

Persd. Awal

Pembelian 24.000.00060.000.000 + BTUD 84.000.000

Persd. Akhir 32.800.000

-HPP 51.800.000

-Laba Kotor 18.200.000

Biaya Usaha 11.000.000

(28)
(29)

SOAL: PT INTAN yang memiliki 100% modal saham perusahaan PT MUTIARA. Beberapa informasi

sebagai berikut:

Keterangan PT INTAN (Rp) PT MUTIARA(Rp)

Penjualan 150.000.000 70.000.000 Persd. Awal

(30)

-Informasi tambahan:

1. Dalam periode tersebut terjadi jual beli barang

dagangan antara perusahaan afiliasi Rp 15.000.000. harga pokok barang Rp 10.000.000 .

2. Pada awal periode perusahaan masih mempunyai barang dagangan yang berasal dari perusahaan afiliasi. Laba kotor yang melekat pada persediaan awal Rp 3.000.000.

(31)

Diminta:

1. Susunlah laporan laba rugi perusahaan tersebut!

2. Buatlah jurnal eliminasi

3. Buatlah kertas kerja konsolidasi laporan Laba rugi.

Referensi

Dokumen terkait

Sudah seharusnya bagi setiap pelaku usaha baik itu penjual ataupun pembeli untuk selalu mengedepankan sifat jujur agar hasil yang didapatkan dari jual beli tersebut tidak menjadi

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem jual beli pada kelompok tani Tunas Muda sudah sesuai dengan khiyar majlis karena pembeli boleh

Setelah pembeli mengirim sejumlah harga barang yang sudah dipesan ditambah biaya ongkos barang tersebut ke penjual, maka penjual (Syafa Onshop) langsung memesan

Kalau sudah kering maka dilakukan transaksi dengan cara si penjual (juru kunci) menyiapkan barang tersebut dan si pembeli (pengepul) menyediakan uang dengan membeli barang

Dari keterangan diatas bahwasanya disini pihak penjual sudah menjelaskan mengenai obyek jual beli tersebut, pembeli sebenarnya juga mengetahui jika barang itu

Ketika seorang pembeli tidak mengatahui bahawa barang yang dibelinya terdapat cacat tersembunyi dan pada saat di rumah pembeli baru mengetahui bahwa barang yang dibeli tersebut terdapat