• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Pendid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Pendid"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

13

ميجرلا ناطيشلا نم لاب ذوعا ميحرلا نمحرلا ا مسب

Manajemen keuangan dan

Manajemen keuangan dan

pembiayaan pada madrasah dan

pembiayaan pada madrasah dan

sekolah

sekolah

Ali Rohmad – 2014 M

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Selama Perkuliahan Berlangsung,

setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan demi aktualisasi interaksi-edukatif.

(amanat kode etik mahasiswa)

(2)
(3)

Manajemen keuangan dan

Manajemen keuangan dan

pembiayaan pada madrasah dan

pembiayaan pada madrasah dan

sekolah

sekolah

Arah bahasan :

Arah bahasan :

1.

1. Posisi keuangan Posisi keuangan.. 2.

2. Makna manajemen keuangan Makna manajemen keuangan.. 3.

3. Tujuan manajemen keuangan Tujuan manajemen keuangan.. 4.

4. Urgensi manajemen keuangan Urgensi manajemen keuangan.. 5. Sumber keuangan.

5. Sumber keuangan.

6. Dimensi pembiayaan.

6. Dimensi pembiayaan.

7. Fungsi manajemen keuangan.

7. Fungsi manajemen keuangan.

8. Asas manajemen keuangan.

(4)

Dasar Yuridis

Dasar Yuridis

1. UUD-RI-1945 psl 31 (4) : Negara memprioritaskan

1. UUD-RI-1945 psl 31 (4) : Negara memprioritaskan

anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh

anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh

persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara

persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara

serta dari anggaran dan belanja daerah untuk memenuhi

serta dari anggaran dan belanja daerah untuk memenuhi

kebutuhan pendidikan nasional.

kebutuhan pendidikan nasional.

2. UU-20-2003 psl 46, 47, 48, 49.

2. UU-20-2003 psl 46, 47, 48, 49.

3.

3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

4. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 5. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara. 6. PP-19-2005 psl 62.

(5)

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber

daya yg secara langsung menunjang efektivitas dan

daya yg secara langsung menunjang efektivitas dan

efisiensi pengelolaan pendidikan h.47.

efisiensi pengelolaan pendidikan h.47.

Keuangan dan pembiayaan pd suatu sekolah merupakan

Keuangan dan pembiayaan pd suatu sekolah merupakan

komponen produksi yg menentukan terlaksananya

komponen produksi yg menentukan terlaksananya

kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar di sekolah

kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar di sekolah

bersama komponen-komponen lain.

bersama komponen-komponen lain.

MBS menuntut kemampuan sekolah utk merencanakan,

MBS menuntut kemampuan sekolah utk merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi serta

melaksanakan, dan mengevaluasi serta

mempertang-gung jawabkan pengelolaan dana secara transparan kpd

gung jawabkan pengelolaan dana secara transparan kpd

masyarakat dan pemerintah.

(6)

MBS memberikan kewenangan kpd sekolah utk mencari

MBS memberikan kewenangan kpd sekolah utk mencari

dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dg

dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dg

keperluan masing-masing h.48.

keperluan masing-masing h.48.

Sumber keuangan dan pembiayaan sekolah :

Sumber keuangan dan pembiayaan sekolah :

1. Pemerintah pusat dan daerah

1. Pemerintah pusat dan daerah

2. Orang tua peserta didik

2. Orang tua peserta didik

3. Masyarakat.

3. Masyarakat.

Dimensi pembiayaan sekolah :

Dimensi pembiayaan sekolah :

1. Biaya rutin : gaji, operasional, pemeliharaan, barang

1. Biaya rutin : gaji, operasional, pemeliharaan, barang

habis pakai, jasa.

habis pakai, jasa.

2. Biaya pembangunan : pengadaan tanah, pembangunan

2. Biaya pembangunan : pengadaan tanah, pembangunan

gedung, rehab gedung, pengadaan furnitur, pengadaan

gedung, rehab gedung, pengadaan furnitur, pengadaan

barang tidak habis pakai.

barang tidak habis pakai.

PP 19-2005 psl 62 (1) : investasi, operasi, personal. PP 19-2005 psl 62 (1) : investasi, operasi, personal.

(7)

M

M

anajemen komponen keuangan harus

anajemen komponen keuangan harus

dilaksanakan dg baik dan teliti mulai tahap

dilaksanakan dg baik dan teliti mulai tahap

penyusunan anggaran, penggunaan, sampai

penyusunan anggaran, penggunaan, sampai

pengawasan dan pertanggung jawaban sesuai

pengawasan dan pertanggung jawaban sesuai

dg ketentuan yg berlaku agar semua dana

dg ketentuan yg berlaku agar semua dana

sekolah benar-benar dimanfaatkan secara

sekolah benar-benar dimanfaatkan secara

efektif, efisien, tidak ada kebocoran-kebocoran,

efektif, efisien, tidak ada kebocoran-kebocoran,

serta bebas dari penyakit korupsi, kolusi, dan

serta bebas dari penyakit korupsi, kolusi, dan

nepotisme h.48.

(8)

Tugas manajemen keuangan h.48:

Tugas manajemen keuangan h.48:

1. Financial planning

1. Financial planning

Jones 1985, perencanaan finansial (budgeting) merupa-Jones 1985, perencanaan finansial (budgeting) merupa-kan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yg

kan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yg

tersedia utk mencapai sasaran secara sistematis tanpa

tersedia utk mencapai sasaran secara sistematis tanpa

efek samping yg merugikan.

efek samping yg merugikan.

2. Implementation involves accounting

2. Implementation involves accounting

merupakan kegiatan berdasarkan rencana yg telah merupakan kegiatan berdasarkan rencana yg telah dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian jika

dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian jika

diperlukan.

diperlukan.

3. Evaluation involves

3. Evaluation involves

merupakan proses evaluasi thdp pencapaian sasaran.merupakan proses evaluasi thdp pencapaian sasaran.

(9)

Komponen utama manajemen keuangan h.49:

Komponen utama manajemen keuangan h.49:

1. Prosedur anggaran

1. Prosedur anggaran

2. Prosedur akuntansi keuangan

2. Prosedur akuntansi keuangan

3. Prosedur pembelanjaan dan pendistribusian

3. Prosedur pembelanjaan dan pendistribusian

4. Prosedur investasi

4. Prosedur investasi

5. Prosedur pemeriksaan.

(10)

Manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas :

Manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas :

1.

1. OtorisatorOtorisator : pejabat yg diberi wewenang utk mengambil : pejabat yg diberi wewenang utk mengambil tindakan yg mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran.

tindakan yg mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran.

2.

2. OrdonatorOrdonator : pejabat yg diberi wewenang melakukan : pejabat yg diberi wewenang melakukan

pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala

pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala

tindakan yg dilakukan oleh otorisator.

tindakan yg dilakukan oleh otorisator.

3.

3. BendaharawanBendaharawan : pejabat yg diberi wewenang melakukan : pejabat yg diberi wewenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang atau

penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang atau

surat-surat berharga lainnya yg dpt dinilai dg uang serta

surat-surat berharga lainnya yg dpt dinilai dg uang serta

diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung

diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung

jawaban.

jawaban.

(11)

Pendanaan Pendidikan

Pendanaan Pendidikan

Dana pendidikan : sumber daya keuangan yang

Dana pendidikan : sumber daya keuangan yang

disediakan untuk menyelenggarakan dan

disediakan untuk menyelenggarakan dan

mengelola pendidikan [PP 48-2008 psl 1 (3)]

mengelola pendidikan [PP 48-2008 psl 1 (3)]

Pendanaan pendidikan : penyediaan sumber daya

Pendanaan pendidikan : penyediaan sumber daya

keuangan yang diperlukan untuk

keuangan yang diperlukan untuk

penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan

penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan

[PP 48-2008 psl 1 (4)]

(12)

Biaya pendidikan : nilai rupiah dari seluruh sumber

Biaya pendidikan : nilai rupiah dari seluruh sumber

daya

daya

(input)

(input)

baik dlm bentuk natura (barang),

baik dlm bentuk natura (barang),

pengorbanan peluang, maupun uang, yang

pengorbanan peluang, maupun uang, yang

dikeluarkan utk seluruh kegian pendidikan

dikeluarkan utk seluruh kegian pendidikan

[Panduan Penghitungan BOSP, h. 11]

[Panduan Penghitungan BOSP, h. 11]

Pendanaan pendidikan : UUD 1945 (Amandemen

Pendanaan pendidikan : UUD 1945 (Amandemen

IV) psl 31; UU 20-2003 psl 11, 46, 47, 48, 49;

IV) psl 31; UU 20-2003 psl 11, 46, 47, 48, 49;

PP 19-2009 psl 2, 62; PP 48-2008;

PP 19-2009 psl 2, 62; PP 48-2008;

Permendiknas 69-2009.

Permendiknas 69-2009.

UU 28-1999 Penyelenggaraan Negara yg Bersih

UU 28-1999 Penyelenggaraan Negara yg Bersih

dan bebas dari KKN; UU 31-1999

dan bebas dari KKN; UU 31-1999

Pemberan-tasan Tindak Pidana Korupsi.

(13)

Analisis biaya satuan pendidikan :

Analisis biaya satuan pendidikan :

1.

1.

Biaya satuan (

Biaya satuan (

unit cost

unit cost

) : biaya operasional

) : biaya operasional

pendidikan setiap pelajar pertahun.

pendidikan setiap pelajar pertahun.

2.

2.

Biaya siklus (

Biaya siklus (

cycle cost

cycle cost

) : biaya yg dibutuhkan

) : biaya yg dibutuhkan

oleh setiap pelajar utk menyelesaikan suatu

oleh setiap pelajar utk menyelesaikan suatu

jenjang pendidikan.

(14)

BIAYA PENDIDIKAN PER MAHASISWA PER TAHUN DI IPB SEKITAR RP 11 JUTA, DI ITB RP 17 JUTA, DAN RENCANA NASIONAL RP 18 JUTA.

MALAYSIA SUDAH MENCAPAI RP 154 JUTA DAN UNIV.

KYOTO MENCAPAI Y 6 JUTA ATAU RP 600 JUTA.

1 1.54 1.63

14

54.5

0 10 20 30 40 50 60

IPB ITB Ren. Nas. U of Malaysia U of Kyoto

BIAYA PENDIDIKAN PER-MAHASISWA

BIAYA PENDIDIKAN PER-MAHASISWA

(15)

Jenis input dlm satuan pendidikan :

Jenis input dlm satuan pendidikan :

1.

1.

Biaya operasional

Biaya operasional

: biaya input pendidikan yg

: biaya input pendidikan yg

habis pakai dlm satu tahun atau kurang; biaya

habis pakai dlm satu tahun atau kurang; biaya

yg dikeluarkan utk setiap pelajar pertahun;

yg dikeluarkan utk setiap pelajar pertahun;

biaya yg timbul dr pengadaan barang jasa utk

biaya yg timbul dr pengadaan barang jasa utk

penyelenggaraan pend pertahun (sdm; gaji,

penyelenggaraan pend pertahun (sdm; gaji,

tunjangan, honorarium; buku wajib; barang

tunjangan, honorarium; buku wajib; barang

habis pakai; beasiswa; pemeliharaan; daya

habis pakai; beasiswa; pemeliharaan; daya

jasa).

jasa).

2.

2.

Biaya investasi

Biaya investasi

: biaya input pendidikan yg dpt

: biaya input pendidikan yg dpt

dimanfaatkan lebih dari setahun utk setiap

dimanfaatkan lebih dari setahun utk setiap

pelajar (pembelian lahan; pengembangan :

pelajar (pembelian lahan; pengembangan :

gedung, alat laboratorium, perpustakaan,

gedung, alat laboratorium, perpustakaan,

transportasi, dan sarpras yg lain), tidak setiap

transportasi, dan sarpras yg lain), tidak setiap

tahun dianggarkan.

(16)

Biaya operasional SDM sekolah (14) :

Biaya operasional SDM sekolah (14) :

1.

1.

Kepala sekolah

Kepala sekolah

2.

2.

Wakil kepala sekolah

Wakil kepala sekolah

3.

3.

Guru

Guru

4.

4.

Laboran

Laboran

5.

5.

Pustakawan

Pustakawan

6.

6.

Karyawan

Karyawan

7.

7.

Satpam

Satpam

8.

8.

Pesuruh

Pesuruh

9.

(17)

Biaya operasional non-SDM (15) :

Biaya operasional non-SDM (15) :

1.

1. Alat tulis (ATK, ATPBM).Alat tulis (ATK, ATPBM).

2.

2. Buku (siswa, pegangan guru, perpustakaan).Buku (siswa, pegangan guru, perpustakaan).

3.

3. Bahan habis pakai (praktek, LKS, listrik, BBM, …).Bahan habis pakai (praktek, LKS, listrik, BBM, …).

4.

4. Daya jasa (rekening : listrik, telepon, air, koran, Daya jasa (rekening : listrik, telepon, air, koran, internet).

internet).

5.

5. Pemeliharaan (gedung, peralatan, perabot, …)Pemeliharaan (gedung, peralatan, perabot, …)

6.

6. Pembinaan siswa (keagamaan, pramuka, osis, mos, Pembinaan siswa (keagamaan, pramuka, osis, mos, olimpiade, lomba,

olimpiade, lomba, KIRKIR, bimbel, phbn, uks, olah raga, , bimbel, phbn, uks, olah raga, kesenian,

kesenian, PMRPMR).).

7.

7. Hubungan industri (revier kurikulum, praktek kerja, uji Hubungan industri (revier kurikulum, praktek kerja, uji kompetensi).

kompetensi).

8.

8. Pembinaan, pengawasan, pemantauan, pelaporan.Pembinaan, pengawasan, pemantauan, pelaporan.

9.

9. Rapat (kelengkapan alat, konsumsi).Rapat (kelengkapan alat, konsumsi).

10.

(18)

1. UU 20-2003 psl 11, 46, 47, 48, 49

1. UU 20-2003 psl 11, 46, 47, 48, 49

a.

a. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin

layanan dan kemudahan, serta menjamin

terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap

terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap

warga negara tanpa diskriminasi [UU 20-2003 psl 11

warga negara tanpa diskriminasi [UU 20-2003 psl 11

(1)]

(1)]

b.

b. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan

tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan

bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai

bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai

dengan lima belas tahun [UU 20-2003 psl 11 (2)]

(19)

c.

c. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab

bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

masyarakat [UU 20-2003 psl 46 (1)]

masyarakat [UU 20-2003 psl 46 (1)]

d.

d. Sumber dana pendidikan ditentukan berdasarkan Sumber dana pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan [UU

prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan [UU

20-2003 psl 47 (1)]

20-2003 psl 47 (1)]

e.

e. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas

keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas

publik [UU 20-2003 psl 48 (1)].

(20)

f.

f. Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya

pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari

pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari

APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari

APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari

APBD [UU 20-2003 psl 49 (1)]

APBD [UU 20-2003 psl 49 (1)]

g.

g. Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh Pemerintah Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam APBN [UU 20-2003 psl 49 (2)]

dialokasikan dalam APBN [UU 20-2003 psl 49 (2)]

h.

h. Dana pendidikan dari Pemerintah dan Pemerintah Dana pendidikan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam

Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam

bentuk hibah sesuai dengan peraturan

bentuk hibah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku [UU 20-2003 psl 49 (3)]

(21)

i. Dana pendidikan dari Pemerintah kepada Pemerintah

i. Dana pendidikan dari Pemerintah kepada Pemerintah

Daerah diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan

Daerah diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku [UU

peraturan perundang-undangan yang berlaku [UU

20-2003 psl 49 (4)]

(22)

2. PP 19-2005 psl 2, 62

2. PP 19-2005 psl 2, 62

a.

a. Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi : g. Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi : g. stantar pembiayaan [PP 19-2005 psl 2 (1)]

stantar pembiayaan [PP 19-2005 psl 2 (1)]

b.

b. Pembiayaan pendidikan terdiri dari atas biaya Pembiayaan pendidikan terdiri dari atas biaya

investasi, biaya operasi, dan biaya personal [PP

investasi, biaya operasi, dan biaya personal [PP

19-2005 psl 62 (1)]

2005 psl 62 (1)]

c.

c. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya penyediaan

dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya penyediaan

sarana dan prasarana, pengembangan sdm, dan

sarana dan prasarana, pengembangan sdm, dan

modal kerja tetap [PP 19-2005 psl 62 (2)]

(23)

d. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

d. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh

meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh

peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran

peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran

secara teratur dan berkelanjutan [PP 19-2005 psl 62 (3).

(24)

e.

e. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

dimaksud pada ayat (1) meliputi :

- gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala - gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji;

tunjangan yang melekat pada gaji;

- bahan atau peralatan pendidikan habis pakai;- bahan atau peralatan pendidikan habis pakai;

- biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, - biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarpras, uang

air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarpras, uang

lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dsb

lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dsb

[PP 19-2005 psl 62 (4).

(25)

f. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan

f. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan

dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BNSP [PP

dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BNSP [PP

19-2005 psl 62 (5).

(26)

3. PP 48-2008 pendanaan pendidikan

(27)

4. Permendiknas 69-2009 : s pembiayaan

(28)

Lingkup pembiayaan pendidikan :

Lingkup pembiayaan pendidikan :

1.

1.

Investasi : sarpras, SDM, modal kerja tetap.

Investasi : sarpras, SDM, modal kerja tetap.

2.

2.

Operasi : gaji, tunjangan, honorariun, bahan

Operasi : gaji, tunjangan, honorariun, bahan

habis pakai, pemeliharaan, langganan daya

habis pakai, pemeliharaan, langganan daya

jasa.

jasa.

3.

(29)

5.

5.

Buku : Panduan Penghitungan Biaya

Buku : Panduan Penghitungan Biaya

Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan

Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan

Penyusunan Kebijakan, 2007.

Penyusunan Kebijakan, 2007.

BOSP/

BOSP/

unit cost

unit cost

: rata-rata biaya operasional

: rata-rata biaya operasional

(level : minimal, menengah, ideal) yang

(level : minimal, menengah, ideal) yang

dikeluarkan oleh sekolah-madrasah untuk

dikeluarkan oleh sekolah-madrasah untuk

mendidik satu orang pelajar (h. 2)

mendidik satu orang pelajar (h. 2)

BOS : dana hibah pemerintah dan pemerintah

BOS : dana hibah pemerintah dan pemerintah

daerah pada tiap satuan pendidikan dasar

daerah pada tiap satuan pendidikan dasar

sebagai pembiayaan pendidikan berbasis

sebagai pembiayaan pendidikan berbasis

jumlah pelajar dalam level minimal (h. 4).

(30)

Manfaat BOSP bagi sekolah (8) :

Manfaat BOSP bagi sekolah (8) :

1.

1.

Dpt mengkomunikasikan kebutuhan dana utk

Dpt mengkomunikasikan kebutuhan dana utk

keperluan operasional scr lbh baik kpd pihak

keperluan operasional scr lbh baik kpd pihak

luar sekolah.

luar sekolah.

2.

2.

Dpt dijadikan dasar usulan utk diperbolehkan-

Dpt dijadikan dasar usulan utk

diperbolehkan-nya sekolah menarik partisipasi masyarakat

nya sekolah menarik partisipasi masyarakat

dlm pembiayaan operasional sekolah, kalau

dlm pembiayaan operasional sekolah, kalau

memang BOSP lebih tinggi dibandingkan dg

memang BOSP lebih tinggi dibandingkan dg

dana pemerintah yg diterima.

dana pemerintah yg diterima.

3.

(31)

Level pemenuhan pembiayaan satpend (h. 6) :

Level pemenuhan pembiayaan satpend (h. 6) :

1.

1.

Standar minimal

Standar minimal

2.

2.

Standar menengah

Standar menengah

3.

3.

Standar maksimal

Standar maksimal

a. Sekolah reguler

b. RSSN

c. SSN

d. SBI

(32)

pendidikan = investasi

pendidikan = investasi

Proses-BM

output-lulusan

outcome input-pelajar

benefit

8 standar : isi,

komp lulusan, tnga kepend, sarpras,

pengelolaan, pembiayaan,

penilaian.

pemerintah - masy

(ortu) ???

(33)

Tanpa menghasilkan lulusan yang

Tanpa menghasilkan lulusan yang

bermutu, program pendidikan bukanlah

bermutu, program pendidikan bukanlah

suatu investasi SDM

suatu investasi SDM

melainkan justru

melainkan justru

pemborosan baik dari segi beaya, tenaga

pemborosan baik dari segi beaya, tenaga

dan waktu, serta akan menimbulkan

dan waktu, serta akan menimbulkan

masalah sosial.

masalah sosial.

[Jahja Umar, Ph.D – Dirjen Pendis – Pentaloka 2006 – wisma Depag Cisarua [Jahja Umar, Ph.D – Dirjen Pendis – Pentaloka 2006 – wisma Depag Cisarua Bogor]

(34)

Lulusan yang bermutu :

Lulusan yang bermutu :

yang diakui di tingkat nasional, regional

yang diakui di tingkat nasional, regional

dan internasional.

dan internasional.

yang memiliki pengetahuan,

yang memiliki pengetahuan,

ketrampilan, dan karakter pribadi/

ketrampilan, dan karakter pribadi/

watak yang dapat diandalkan.

watak yang dapat diandalkan.

[Jahja Umar, [Jahja Umar, Ph.D – Dirjen Pendis – Pentaloka 2006 – wisma Depag Cisarua Bogor, Ph.D – Dirjen Pendis – Pentaloka 2006 – wisma Depag Cisarua Bogor,

(35)

Sumber pembiayaan institusi pendidikan Islamiy :

Sumber pembiayaan institusi pendidikan Islamiy :

1.

1.

Pemerintah dan pemerintah daerah.

Pemerintah dan pemerintah daerah.

2.

2.

Wali pelajar : beban wajib.

Wali pelajar : beban wajib.

3.

3.

Alumni : hibah, infaq, shadaqah, wakaf.

Alumni : hibah, infaq, shadaqah, wakaf.

4.

4.

Masyarakat : hibah, infaq, shadaqah, wakaf.

Masyarakat : hibah, infaq, shadaqah, wakaf.

5.

5.

Usaha kreatif internal masing-masing institusi

Usaha kreatif internal masing-masing institusi

oleh Tim Pengembangan Ekonomi Satuan

oleh Tim Pengembangan Ekonomi Satuan

Pendidikan (mandiri, kerja sama) : kantin,

Pendidikan (mandiri, kerja sama) : kantin,

pulsa, sewakan sarpras, beternak, bertani,

pulsa, sewakan sarpras, beternak, bertani,

intertaint, dll di mana ada orang, di situ ada

intertaint, dll di mana ada orang, di situ ada

pasar (jual-beli).

(36)

.

.

BUPATI-WALIKOTA dinas pendidikan

Kemenag RI (rocan-roku) Prop – Kab/Kota

Mad-Sek Negeri

Yayasan

Mad-Sek Swasta

Kamad-Kasek (MBS)

Dewan Guru Komite Mad-Sek

Bermasyarakat-Berbangsa-BerNKRI

Renstra-RKT

Alur Pengangaran mad-sek (APBN-D)

Kemenkeu RI DJA

SBU

(37)

Anggaran berbasis kinerja

Anggaran berbasis kinerja

Legistatif Eksekutif

APBN

(38)

PENDELEGASIAN KEWENANGAN

PENDELEGASIAN KEWENANGAN

PRESIDEN PRESIDEN (

(selakuselakuPemegangPemegang Kekuasaan

Kekuasaan PengelolaanPengelolaan Keuangan

Keuangan Negara)Negara)

MENTERI KEUANGAN

MENTERI KEUANGAN

(

(selakuselakuBUN)BUN) MENTERI TEKNIS

MENTERI TEKNIS

(

(selakuselakuPengPeng. . AnggaranAnggaran))

Pendelegasiankewenanganpelaksanaanprogram Pendelegasiankewenanganperbendaharaan

Administratif komtabel

Komite Penyempurnaan Manajemen Keuangan

KPMK

(39)

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MENTERI

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MENTERI

KEUANGAN DAN MENTERI TEKNIS

KEUANGAN DAN MENTERI TEKNIS

Menteri Keuangan sebagai pembantu

Menteri Keuangan sebagai pembantu

Presiden dalam bidang keuangan pada

Presiden dalam bidang keuangan pada

hakekatnya adalah

hakekatnya adalah

Chief Financial

Chief Financial

Ofcer

Ofcer

(CFO) Pemerintah R.I.

(CFO) Pemerintah R.I.

Menteri Keuangan sebagai pembantu

Menteri Keuangan sebagai pembantu

Presiden dalam bidang keuangan pada

Presiden dalam bidang keuangan pada

hakekatnya adalah

hakekatnya adalah

Chief Financial

Chief Financial

Ofcer

Ofcer

(CFO) Pemerintah R.I.

(CFO) Pemerintah R.I.

Setiap menteri sebagai pembantu

Setiap menteri sebagai pembantu

Presiden pada hakekatnya adalah

Presiden pada hakekatnya adalah

Chief

Chief

Operational Ofcer

Operational Ofcer

(COO) untuk bidang

(COO) untuk bidang

tugas kementerian yang dipimpinnya.

tugas kementerian yang dipimpinnya.

Setiap menteri sebagai pembantu

Setiap menteri sebagai pembantu

Presiden pada hakekatnya adalah

Presiden pada hakekatnya adalah

Chief

Chief

Operational Ofcer

Operational Ofcer

(COO) untuk bidang

(COO) untuk bidang

tugas kementerian yang dipimpinnya.

tugas kementerian yang dipimpinnya.

REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN

(40)

Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran

Presiden

(sebagai CEO)

Kepala KPPN

(selaku Kuasa CFO) Kepala Satker

(selaku kuasa COO: KPA)

Menteri Keuangan (sebagai CFO) Menteri Teknis

(sbg COO : PA)

Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program Pendelegasian kewenangan perbendaharaan

Kamad-Kasek : KPA

Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Penerima

Pembuat/Penguji SPM Bendahara Pengeluaran

Komite Penyempurnaan Manajemen Keuangan

KPMK

(41)

PROSEDUR PEMBAYARAN APBN

PROSEDUR PEMBAYARAN APBN-D-D

Menteri Teknis Selaku Pengguna Anggaran

Tahapan Adminstratif

PEMBUATAN KOMITMEN

PENGUJIAN SPM

KPPN Selaku BUN

Tahapan Kompatibel

PENGUJIAN SP2D

BANK

(42)

MEKANISME PELAPORAN REALISASI

MEKANISME PELAPORAN REALISASI

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN PNBP

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN PNBP

(43)

Pemeriksaan keuangan :

Pemeriksaan keuangan :

1.

1.

Internal : pimpinan satker, Irjen.

Internal : pimpinan satker, Irjen.

2.

2.

Eksternal : KPPN, BPK, BPKP, Kepolisian,

Eksternal : KPPN, BPK, BPKP, Kepolisian,

Kejaksaan, KPK.

(44)

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang diungkap dalam skripsi ini adalah apakah penggunaan modul pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kompetensi

Pada 10 sampel yang diteliti yang terdiri dari 5 sampel tauco curah dan 5 tauco kemasan yang dijual di beberapa pasar tradisional dan swalayan di kota Medan

Ketersediaan hara P yang cukup sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bagian vegetatif dan reproduktif tanaman, meningkatkan kualitas hasil, dan

Kalimat inversi adalah kalimat yang P-nya mendahului S sehingga membentuk pola P-S.Selain merupakan variasi dari pola S-P,ternyata kalimat berpola P-S dapat memberi penekanan atau

Penelitian tersebut belum dapat menunjukkan hubungan antara kebijakan dividen dan pendapatan seperti yang dilakukan Watts (1973) yang menunjukkan hubungan positif

P urpura Henoch Schonlein (PHS) merupakan suatu vaskulitis sistemik dengan karakteristik dijumpai deposisi kompleks imun yang mengandung antibodi IgA pada kulit dan ginjal.

Dengan demikian dapat dipahami mengapa sampai terjadi kesenjangan tingkat konsumsi susu (termasuk produk olahannya) yang cukup tinggi antara keluarga berpenghasilan menengah

Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang cemaran mikrobiologi pada obat, makanan, kosmetika dan lingkungan, media