• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI DAN KARAKTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI DAN KARAKTER"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI DAN KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BALI

MENURUT MODEL SELEKSI MASUK

Ketua : Dra. Ni Nyoman Triyuni, M.M. (0031126285) Anggota : Ni Ketut Bagiatuti, SH., M.H. (0026076004)

Abstrak

ANALISIS PERBEDAAN

HASIL DAN KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BALI MENURUT MODEL SELEKSI MASUK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) perbedaan hasil belajar antara kelompok mahasiswa yang diterima dari pola seleksi PMBT, UMPN dan UMPN- Undangan (TBS) di Politeknik Negeri Bali, dan 2) perbedaan karakteristik antara kelompok mahasiswa yang diterima dari pola seleksi PMBT, UMPN dan UMPN Undangan (TBS) di Politeknik Negeri Bali.

Penelitian dilaksanakan di Polteknik Negeri Bali pada mahasiswa angkatan2011/2012 Subjek penlitian sebanyak 627 orang. Data di kumpulkan menggunakan angket dan dokumentasi dan dengan pendekatan surve. Data dianalisis deskriptif dan statistik Imperensial. Analisis data menunjukkan bahwa: 1) rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan (TBS) secara signifikan berbeda, Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT dan UMPN adalah sama. Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT dan UMPN Undangan (TBS) adalah berbeda. Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa yang diterima malalui jalur UMPN Undangan (TBS); dan 2) rata-rata karakteristik kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan (TBS) secara signifikan sama. Untuk dapat menjadi alat seleksi yang efektif, pelaksanaan seleksi melalui UMPN Undangan(TBS) sangat perlu di evaluasi baik pada aspek manajemen pengelolaan maupun aspek menejemen pengadaan tes.

(2)

Abstract

THE ANALYSIS OF THE DIFFERENCES OF

LEARNING OUTCOMES AND CHARACTERISTICS, BALI STATE POLYTECHNIC STUDENTS BY SELECTION MODEL

The aim of this research are to determine : 1) differences in learning outcomes between groups of students accepted from the selection patterns PMBT , UMPN and UMPN - Invitations ( TBS ) in Bali State Polytechnic , and 2) differences in characteristics between groups of students accepted from the selection patterns PMBT , UMPN and UMPN Invitation (TBS) in Bali State Polytechnic . The research was conducted in Bali State Polytechnic on student in academic year 2011/2012. The subject of the research are 627 people . Data collected using a questionnaire and the documentation and the survey approach . Data were analyzed descriptively and statistically Imperensial . Analysis of the data showed that : 1 ) the average achievement of students who received group selection through PMBT, UMPN, and UMPN-Invitation ( TBS ) were significantly different, average achievement of students who received group selection through PMBT and UMPN is the same . The average achievement of students who received group selection through PMBT and UMPN Invitation ( TBS ) was different . The average achievement of students who received group selection through PMBT higher than the group of students who received UMPN-Invitation ( TBS ) , and 2 ) the average characteristics of the group of students who have received through the selection PMBT , UMPN , and UMPN Invitation (TBS) was significantly the same . In order to be an effective tool selection , implementation of selection through UMPN-Invitation ( TBS ) is necessary in the evaluation of both the management aspects of management and procurement aspects of test management.

(3)

I. PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Bali (PNB) merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi vokasional yang berkembang dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam buku pedoman akademik PNB 2011:3) dinyatakan bahwa Visi PNB adalah: “Menjadi institusi terdepan sebagai penghasil tenaga profesional yang memiliki daya saing internasional”. Politeknik dengan enam Jurusan menjadikan Politeknik harus bekerja keras dalam membenahi sarana dan prasarana perkuliahan, system perkuliahan dan meningkatkan kinerja dosennya. Tetapi walaupun telah dilakukan perubahan-perubahan yang mendasar dalam berbagai hal seperti tersebut di atas, namun hal ini belum tentu dapat menjamin mutu dan hasil yang diharapkan sesuai tujuan Pendidikan PNB. Sebab hasil pendidikan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: (1) Raw Input (masukan mentah), (2) Instrumental Input (masukan penunjang), (3) Instrumental Output (keluaran penunjang) (Sardiman, 2003:51).

Mahasiswa merupakan raw input yang akan diproses dalam suatu pendidikan diterima melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru. Sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru merupakan bagian terpenting dalam rangka meningkatkan mutu masukan bagi suatu lembaga pendidikan. Sistem seleksi yang baik akan berdampak positif bagi pembelajaran di jenjang pendidikan (Kumaidi 1996 : 81). Sistem penerimaan mahasiswa baru sebagai sarana mejaring input yang berkualitas sangat erat kaitannya dengan mutu lulusan (output). Sistem penerimaan memberikan input berupa calon mahasiswa berkualitas yang akan ditranspormasi melalui proses pembelajaran untuk menjadi produk berupa lulusan yang berkualitas. Dalam kaitan sistem penerimaan mahasiswa baru (SPMB), Politeknik Negeri Bali melaksanakan 3 jalur penerimaan yaitu: (1) Penerimaan mahasiswa Bebas tes (PMBT), (2) UMPN-UND/Tes Bakat Skolastik (TBS), dan (3) Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN). Penerimaan mahasiswa melului jalur PMBT diseleksi berdasarkan prestasi akademik dan prestasi pendukung di sekolah menengah. Penerimaan mahasiswa melalui UMPN, diterima didasarkan atas hasil seleksi menggunakan tes yang telah disusun oleh tim secara nasional. Penerimaan mahasiswa melalui jalur UMPN-Undangan/TBS, diseleksi berdasarkan hasil tes bakat skolastik. TBS disusun oleh tim lokal dari Politeknik Negeri Bali (Depdiknas, 2004: 10).

Ditinjau dari sifat dasar ada lima karakteristik mahasiswa dalam proses pembelajaran yaitu: (a) intelegensi, (b) sikap, (c) bakat, (d) minat, dan (e) motivasi (Syah, 1996). Namun untuk mencapai sukses, mahasiswa dituntut untuk bertekad dan berusaha agar menjadi mahasiswa yang unggul, penuh semangat dan penuh gairah mengikuti studi. Mengikuti studi secara sungguh-sungguh dengan penuh perhatian untuk membina pengetahuan ilmiah seluas-luasnya. Dalam penelitian ini sub variabel karakteristik mahasiswa disusun berdasarkan pendapat Syah, (1996) yang terdiri dari (a) sikap, (b) minat dan (c) motivasi.

Menurut Ellis (1998:141) yang sangat memegang penting dalam sikap adalah faktor perasaan atau emosi dan reaksi / respon atau kecenderungan untuk bereaksi. Sebagai reaksi, sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif yaitu senang (like) atau tidak senang (dislike). Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi yaitu bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas perasaan dan situasi lingkungan.

Beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa sikap adalah merupakan kecenderungan seseorang bereaksi terhadap suatu objek tertentu sesuai dengan pengalaman dan kondisi lingkungannya (Klesler, Collins, Miller dan Fishben, 1975:6).

(4)

Winkel (1984:30) memberikan batasan bahwa yang dimaksud dengan sikap adalah: “Kecenderungan dalam diri subjek menerima atau menolak objek berdasarkan pada penilaian objek itu sebagai objek yang berharga”.

Menurut Joesmani (1988:61) “Sikap adalah kecenderungan seseorang terhadap objek, dimana kecenderungan itu bisa setuju atau tidak setuju, atau diantara kedua rentang itu”.

Sarwono (1976) mengatakan bahwa sikap ini dapat bersifat positif atau bersifat negatif. Syah (1996) mengemukakan bahwa sikap mahasiswa yang positif terutama pada Staf Pengajar dan mata kuliah yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses pembelajaran mahasiswa. Sebaliknya, sikap negatif mahasiswa terhadap staf pengajar dan mata kuliah, kemudian diiringi kebencian maka dapat menimbulkan kesulitan belajar.

Faktor pendorong sikap untuk melakukan sesuatu terdiri dari beberapa faktor. Herzbeg (1976) membagi atas enam faktor yaitu (1) pengakuan, penghargaan yaitu yang diberikan kepada seseorang baik yang datang dari gurunya, teman sejawat ataupun orang lain, (2) prestasi yaitu prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang dalam belajar, (3) kemungkinan berkembang yaitu baik melalui pendidikan dan pelatihan, (4) peningkatan yaitu kesempatan untuk meningkatkan keahlian dirinya, (5) tanggung jawab yaitu kemampuan untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, (6) pelajaran itu sendiri yaitu jenis pelajaran yang dilakukan dengan tugas yang baru dilaksanakan baik yang bersifat rutin, bervariasi mudah maupun sukar. Menurut Sarlito (1991:138) di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu: (1) komponen kognitif terdiri dari seluruh kognisi yang dimiliki. Seseorang mengenai objek sikap tertentu, fakta, pengetahuan dan keyakinan tentang objek, (2) komponen afektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian, dan (3) komponen perilaku terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak terhadap objek.

Sikap dapat dibentuk sebagai hasil dari suatu yang dipelajari. Sikap bisa saja dipengaruhi oleh orang lain, guru dan teman. Sebaliknya sikap juga dapat dipengaruhi perbuatan dan tingkah laku seseorang (Azwar, 1998:15).

Winkel (1999) memberikan definisi belajar yang bersifat komprehensif yaitu suatu proses dari belum mampu ke arah mampu. Belajar adalah suatu aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam integrasi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai-nilai dan sikap.

Idrus (1993:5) menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang aktif dalam bentuk mengamati, memikirkan dan memahami sesuatu yang dipelajari. Dengan belajar akan terjadi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, sikap dan tingkah laku, keterampilan, pengetahuan dan pengalaman.

Sardiman (1996:23) memberikan definisi belajar yaitu rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko dan fisik , untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Sudjana (1991) lebih memperjelas mengenai belajar yang mempunyai tiga ciri kelompok yaitu (a) terjadinya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan potensial, (b) kemampuan itu berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan (c) kemampuan baru diperoleh melalui usaha.

(5)

lebih efektif dengan objek tertentu Kartono (1982). Selanjutnya Walgito (1981:38) menyatakan bahwa minat adalah sesuatu dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap objek tertentu yang disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta mampu membuktikan lebih lanjut.Winkel (1999) menjelaskan bahwa minat merupakan suatu kecenderungan jiwa yang bersifat menetap dalam diri seseorang untuk merasa senang dan tertarik kepada hal-hal tertentu. Selanjutnya Hurlok (1996) menyatakan bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan mereka bebas memilih. Apabila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat untuk melakukannya, kemudian akan mendatangkan kepuasan tersendiri bagi mereka.

Hal ini ditegaskan Hurlock (1996), bahwa mahasiswa yang berminat terhadap suatu kegiatan belajar akan berusaha lebih keras untuk memahami materi pembelajaran dibanding mahasiswa yang kurang berminat terhadap kegiatan belajar tersebut. Oleh karena itu, jika guru atau dosen berharap agar proses belajar mengajar terlaksana secara optimal, maka guru atau dosen harus mampu merangsang minat dan motivasi siswa atau mahasiswa mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Suryabrata (1984) mengkategorikan minat belajar kedalam tiga kategori yaitu (1) volenter adalah minat yang timbul secara suka rela dalam diri pelajar tanpa pengaruh unsur dari luar, (2) involenter adalah minat yang timbul akibat pengaruh situasi yang diciptakan oleh pengajar (guru), dan (3) nonvolenter adalah minat yang sengaja ditimbulkan karena keharusan atau terpaksa harus berminat.

Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Wayne (dalam Hasibuan, 2004:219) mengemukakan “Motivasi adalah salah satu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya”. Menurut Donald (dalam Sardiman, 2003:73) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Wlodkowski (dalam Irawan, 1995:41) menjelaskan bahwa motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.

Menurut Danim (2004:2) motivasi memuat tiga unsur, yaitu (1) faktor, pendorong atau pembangkit motif, (2) tujuan yang ingin dicapai dan (3) strategi yang diperlukan. Menurut Donald (dalam Sardiman 2003:74) Motivasi memuat tiga elemen penting, yaitu (1) motivasi mengawali perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perubahan energi tersebut nampak dari kegiatan fisik manusia, (2) motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia, dan (3) motivasi terangsang karena ada tujuan. Berpijak pada ke tiga elemen di atas dapat dikatakan bahwa motivasi sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu (Sardiman, 2003:75).

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual peranannya sangat erat dalam menimbulkan gairah merasa senang dan semangat untuk belajar. Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Dalam hal ini Sardiman (2003:77) menegaskan bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan juga tidak baik. Kegiatan belajar yang tidak melalui proses dengan motivasi yang baik, atau mungkin karena rasa takut, terpaksa atau sekedar seremonial jelas akan menghasilkan hasil belajar yang semu, tidak otentik dan tidak tahan lama.

(6)

Dari uraian diatas dapat dirangkum bahwa indikator motivasi mahasiswa dalam penelitian ini adalah (1) tujuan, (2) keinginan, (3) semangat, (4) tantangan, (5) usaha, (6) optimis.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat, adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Kemampuan orang untuk belajar merupakan ciri penting yang membedakan jenisnya dari jenis-jenis makhluk lain. Hudoyo (1988:1) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku dalam waktu yang relatif lama disertai dengan usaha oleh seseorang dari tidak mampu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Senada dengan pendapat tersebut Sardiman (2007:22) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk menguasai ilmu pengetahuan menuju terbentuknya kepribadian sutuhnya. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari proses belajar. Prayitno (1998:35) mendefinisikan “hasil belajar adalah sebagai suatu yang diperoleh/dikuasai yang merupakan hasil adanya suatu proses belajar mengajar”. Pendapat lainnya, Hamalik (1986:21) hasil belajar adalah tingkah yang timbul, misalnya dari tidak tahu, timbul pengertian-pengertian baru perubahan dalam sikap, kebiasaan, keterampilan kesanggupan, menghargai, perkembangan sifat-sifat sosial emosional, dan pertumbuhan jasmani.

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang psikolog manusia yaitu: aspek kognitif, berkembangnya kemampuan berfikir karena telah menerima berbagai macam ilmu pengetahuan; aspek afektif, berkembangnya sikap dan kepribadian dan lebih memperhatikan motorik yang dikendalikan oleh kemampuan psikologis dengan bertambahnya keterampilan-keterampilan dan kecakapan-kecakapan baru (Sujdana 1989:51).

Slameto (1991:51) mengemukakan beberapa perubahan prilaku yang dapat digolongkan kepada hasil proses belajar yaitu:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar, artinya individu yang belajar menyadari perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan yang bersifat berkelanjutan dan fungsional, artinya perubahan tersebut berlangsung terus menerus tidak statis.

c. Perubahan tersebut bersifat positif dan aktif. d. Perubahan tersebut bukan bersifat sementara

e. Perubahan tersebut mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan suatu bentuk komunikasi antara mahasiswa dengan dosen yang didalamnya terdapat pembentukan (transform) dan pengalihan (transfer) pengetahuan, keterampilan ataupun sikap dan nilai dari dosen kepada mahasiswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Slameto 1991:158). Selanjutnya agar dapat mengukur dan mengetahui bahwa pembentukan dan pengalihan mendekati 100% tujuan yang dicapai, maka harus dilakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi diperoleh penilaian yang merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar.

Hipotesis Penelitian

Bertitik tolak pada perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut.

(7)

Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang diterima melalui seleksi PMBT, TBS dan UMPN di jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali

Hipotesis 2

Tidak terdapat perbedaan karakteristik belajar antara mahasiswa yang diterima melalui seleksi PMBT, TBS dan UMPN di jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT, TBS dan UMPN jurusan pariwisata Politeknik Negeri Bali?. Apakah ada perbedaan yang signifikan karakteristik antara mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT, TBS dan UMPN jurusan pariwisata Politeknik Negeri Bali?

II METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif komparatif. Sifatnya adalah penelitian ex post facto, yaitu penelitian dilakukan terhadap data-data yang telah selesai berlangsung (Lufri 1999:56). Dalam penelitian ini akan dilihat perbedaan karakteristik dan hasil belajar antara mahasiswa yang diterima melalui seleksi PMBT, TBS dan UMPN di jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali 3 tahun terakhir.

b. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian merupakan keseluruhan objek yang diteliti, diamati, dan diwawancarai dimana peneliti menarik suatu kesimpulan tentang objek penelitian, yang dapat berupa benda atau peristiwa atau kejadian (Nasution, 1985).

Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali angkatan 2011/2012 yang masih terdaftar aktif sampai Tahun 2013 sebanyak 678 orang mahasiswa

c. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu:

1. Variabel bebas (X) yaitu system penerimaan mahasiswa baru Varibel bebas (X1) penerimaan mahasiswa baru jalur PMBT Varibel bebas (X2) penerimaan mahasiswa baru jalur UMPN

Varibel bebas (X3) penerimaan mahasiswa baru jalur UMPN-Undangan(TBS)

2. Variabel terikat (Y) yaitu karakteristik dan hasil belajar mahasiswa. Varibel bebas (Y1) hasil belajar mahasiswa

Varibel bebas (Y2) karkteristik mahasiswa

d. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh dai dokumen yang sudah atau data yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder pada penelitian ini adalah hasil belajar (indeks prestasi) mahasiswa yang diperoleh dari pusat komputer. Sedangkan data primer tentang karakteristik mahasiswa diperoleh dari penyebaran angket secara langsung kepada responden.

(8)

e. Instrumen Penelitian

Angket dalam penelitian ini diberikan kepada mahasiswa yang menjadi sampel penelitian untuk mengungkapkan karakteristik mahasiswa. Penyusunan angket berpedoman pada konstruk teori masing variabel dan pengukurannya menggunakan skala likert yang berguna untuk menyatakan besarnya persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan. Masing-masing item terdiri dari 5 (lima) alternatif jawaban.

Tabel 1. Daftar Skor Jawaban Setiap Pernyataan Berdasarkan Sifatnya

Pernyataan Sifat pertanyaan berdasarkan Laporan Hasil Studi atau raport mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang diterima melalui jalur PMBT, UMPN, dan UMPN-Undangan/TBS dalam kurun waktu 3 tahun terakhir di puskom PNB.

f. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah ditujukan untuk mencegah terjadinya penafsiran yang berbeda dari makna yang diinginkan oleh peneliti.

1. Hasil Belajar

Karakteristik mahasiswa, adalah karakter sebagai watak (mental), kekuatan moral, kemampuan dan kualitas yang menjadikan pembeda seseorang atau benda dengan yang lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap proses pembelajaran. Sub variabel karakteristik mahasiswa disusun berdasarkan pendapat Syah (1996) yang terdiri dari (a) sikap, (b) minat dan (c) motivasi.

a. Hasil Uji Coba Intrumen

Instrumen penelitian yang diujicobakan adalah berupa angket karakteristik mahasiswa mencakup pengukuran: sikap, minat, dan motivasi belajar. Uji coba angket dilaksanakan di Jurusan Pariwisata pada minggu ketiga bulan Mei 2013. Uji coba dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas VIA prodi Perhotelan dan VIB prodi UPW, dengan responden sebanyak 46 orang. Distribusi skor jawaban mahasiswa terhadap angket karakteristik mahaiswa disajikan pada lampiran 2.

(9)

r = Korelasi antara variabel x dengan y

x = y =

Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95%, apabila rhitung < rtabel butir dinyatakan

tidak signifikan atau dinyatakan gugur. Jika rhitung > rtabel butir dinyatakan signifikan

atau valid.

Hasil pengujian validitas butir masing angket disajikan dalam Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2

3 Motivasi Belajar 17 0,31 – 0,77 0,29 17 0

Berdasarkan rekapitulasi analisis butir pada tabel 4.1 semua butir angket dinyatakan valid dan tidak butir dinyatak drop. Uji reliabelitas dengan bantuan program SPSS . Reliabelitas merujuk pada ketepatan/keajegan alat pengukuran tersebut dalam menilai apa yang diinginkan, artinya kapan alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relative sama (Aswar, 2000: 32). Analisis reliabelitas angket menggunakan bantuan software SPSS. Pengujian didapatkan koefisien reliabelitas sikap, minat, dan motivasi belajar berturut-turut sebesar 0.862, 0,741, 0,877 oleh karena itu angket karakteristik mahasiswa dapat digunakan intstrumen dalam penelitian karena terbukti memiliki reliabilitas yang tinggi. Instrumen pengukuran karakteristik mahasiswa disajikan pada lampiran 1

b. Metode Analisis Data

Nazir (1988:16) menyatakan teknik analisis data dalam suatu penelitian tergantung pada jenis penelitian, tujuan penelitian dan sifat penelitian. Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik statistik komparatif deskriptif. Sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan, data penelitian yang telah diperoleh dianalisis menggunakan teknik Anova satu jalur (ane way anova) dengan bnatuan program SPSS (Statistical Product Service Solution) versi17.00.for windows.

Pasangan hipotesis yang diuji yaitu: Hipotesis 1

H01: Rata-rata prestasi belajar ketiga kelompok sama

H11: Rata-rata prestasi belajar ketiga kelompok berbeda

Hipotesis 2

H02: Rata-rata prestasi karakteristik ketiga kelompok sama

H12: Rata-rata prestasi karakteristik ketiga kelompok berbeda

Menggunakan taraf signifikansi mengujian α, kreterianya: Jika sig > α, maka H0

diterima dan jika sig < α maka H0 ditolak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(10)

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 4 Politeknik Negeri Bali tahun ajaran 2012/2013. Pada saat dilakukan survey jumlah mahasiswa tercatat 678orang, terdistribusi di 6 Jurusan dan 12 prodi, yaitu: Jurusan Pariwisata yang terdiri dari Program Studi usaha Perjalanan Wisata, Perhotelan dan manajemen Bisnis Pariwisata, Jurusan Administrasi Niaga Program Studi Administrasi Bisnis, Program Studi Akuntansi yang terdiir dari Program Studi Akuntansi dan Akuntansi Manajemen, Program Studi Teknik Sipil dengan Program Studi Teknik Sipil dan Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin dan Teknik pendingin dan Tata Udara, Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik dan Manajemen Informasi. Namun setelah dilakukan penelitian lapangan, ternyata mahasiswa yang memenuhi sebagai calon sampel sebanyak 672 orang. Data induk dan sampel dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3

Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data variabel yang diteliti, sedangkan statistik inferensial digunakan, dalam pengujian hipotesis.

Deskripsi Data

Data hasil penelitian ini ditabulasi sesuai dengan keperluan analisis. Data mentah diperoleh dari sampel penelitian yang banyaknya 627 orang dari mahasiswa Politeknik Negeri Bali angkatan 2011/2012 Sampel terdiri tiga kelompok berdasarkan jalur penerimaan politeknik, yaitu: UMPN 64 orang, PMBT 247 orang, dan UMPN-Undangan 316 orang. Masing-masing kelampok dillihat prestasi belajar dan karateristiknya yang mencakup sikap, minat dan motivasi belajar

Objek penelitian ini adalah: 1) perbedaan prestasi belajar sebagai perubahan tingkah laku permanen yang ditunjukkan oleh IPK masing-masing mahasiswa selama proses belajar di Politeknik Negeri Bali, dan 2) karakteristik mahasiswa sebgaai sifat dasar mahasiswa yang bersama-sama mempengaruhi proses pembelajaran. Untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai penyebaran data atau distribusi data, dihitung ukuran tendensi sentral dan ukuran penyebaran masing-masing variabel. Perhitungan menggunakan analisis deskriptif, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3. Rekapitulasi hasil analisis deskriptif disajikan pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2

a. Karakteristik Mahasiswa

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengukuran Karakteristik Mahasiswa Menurut Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru di Politeknik Negeri Bali

Ukuran X1 X2 X3

Mean 146.31 147.95 145.39

Median 145.00 149.00 144.50

Mode 152 149a 152

Std. Deviation

12.433 13.927 12.078

Variance 154.573 193.950 145.883

(11)

Keterangan:

X1 = Karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi UMPN X2 = Karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi PMBT

X3 = Karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi UMPN Undangan (TBS)

Rata-rata karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN 146.3 terkategori sangat baik, karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT 147.95 terkategori sangat baik, karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan(TBS) 145.39 terkategori sangat baik. Propil karakteristik mahasiswa brdasarkan seleksi penerimaan di Politeknik Negeri Bali disajikan dalam

Kualifikasi rata-rata skor hasil pengukuran krakteristik mahasiswa pada masing-masing kelompok adalah sama yaitu A (sangat baik). Secara rinci karakteristik: 1) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi PMBT 64 orang, 100% baik; 2) ) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi UMPN 247 orang, 100% baik; dan 3) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi UMPN Undangan(TBS) 316 orang, 100% baik.

b. Prestasi Belajar Mahasiswa (IPK) Tabel 2

Rekapitulasi Hasil Pengukuran Prestasi Belajar Menurut Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru di Politeknik Negeri Bali

xi

Ukuran Y1 Y2 Y3

Mean 3.4203 3.4505 3.3729

Median 3.4500 3.4700 3.3800

Mode 3.47 3.57 3.00

Std. Deviation

.31227 .32511 .33237

Variance .098 .106 .110

Range 1.23 1.80 1.62

Minimum 2.77 2.20 2.38

Maximum 4.00 4.00 4.00

(12)

Keterangan:

Y1 = Prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi UMPN Y2 = Prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi PMBT

Y3 = Prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi UMPN Undangan(TBS)

Rrata-rata prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN 3.42 terkategori baik, prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT 3.45 terkategori baik, prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN-Undangan (TBS) 3.37 terkategori sangat baik. Variansi IPK lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang diterima malalui jalur PMBT maupun UMPN. Kelompok yang diterima malalui jalur PMBT dan UMPN-Undangan hampir sama yaitu 0. 106 dan 0.110

Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa, kualifikasi rata-rata prestasi belajar mahasiswa pada masing-masing kelompok adalah sama yaitu B (baik). Secara rinci prestasi belajar : 1) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi UMPN 64 orang, 100% baik; 2) ) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi PMBT 247 orang, 46.56% sangat baik (A), 51,01% baik (B), dan 2,43% cukup (C); dan 3) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi UMPN-Undangan(TBS) 316 orang, 37,66% sangat baik (A), 59.18% baik (B), dan 3,16% cukup (C). Proporsi nilai A terbesar ada dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui seleksi PMBT yaitu 46.56%. Sedangkan proporsi nilai C terbesar ada dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui seleksi UMPN-Undangan(TBS), yaitu: 3,16%.

5.1.2 Uji Hipotesis

a. Uji Beda Rata-Rata Skor Karakteristik

Beda rata-rata dari karakteristik ketiga kelompok menggunakan anava satu jalur (ane way anova)

Uji Homogenitas Hipotesis yang diuji;

H0: Ketiga kelompok memiliki nilai varian karaktristik yang sama

H0: Ketiga kelompok memiliki nilai varian karaktristik yang berbeda

Taraf signifikansi mengujian 5%, kreterianya:

Jika sig > 0,05, maka H0 diterima dan jika sig < 0,05 maka H0 ditolak

Print out anava dalam lampiran 4 Test of Homogeneity of Variances menunjukkan Levene Statistic 1.013 dengan nilai sig. 0.364 > 0.05. Keputusannya, H0 diterima.

Ketiga kelompok memiliki karaktristik dengan nilai varian yang sama. Pengujian hipotesis menggunakan Anava dapat dilanjutkan.

Hipotesis yang diuji:

3 2

1 μ μ

μ :

Ho   (Rata-rata karaktristik ketiga kelompok sama)

3 2 1

1 : μ μ μ

(13)

Taraf signifikansi mengujian 5%, kreterianya: Jika sig > 0,05, maka H0 diterima dan

jika sig < 0,05 maka H0 ditolak.

Print out anava dalam lampiran 4, bahwa nilai F = 1.252 dengan nilai sig. 0.287 > 0.05. Keputusannya, H0 diterima. Artinya, Rata-rata karaktristik ketiga kelompok

sama. Jadi karakteristik kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT, UMPN, maupun jalur UMPN Undangan (TBS) adalah sama.

b. Uji Beda Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa

Beda rata-rata dari karakteristik ketiga kelompok menggunakan anava satu jalur (ane way anova)

Uji Homogenitas Hipotesis yang diuji;

H0: Ketiga kelompok memiliki nilai varian prestasi belajar yang sama

H0: Ketiga kelompok memiliki nilai varian prestasi belajar yang berbeda

Taraf signifikansi mengujian 5%, kreterianya:

Jika sig > 0,05, maka H0 diterima dan jika sig < 0,05 maka H0 ditolak

Print out anava dalam lampiran 4 Test of Homogeneity of Variances menunjukkan Levene Statistic 0.985 dengan nilai sig. 0.374 > 0.05. Keputusannya, H0 diterima.

Ketiga kelompok memiliki prestasi belajar dengan nilai varian yang sama. Pengujian hipotesis menggunakan Anava dapat dilanjutkan.

Hipotesis yang diuji:

3 2

1 μ μ

μ :

Ho   (Rata-rata prestasi belajar ketiga kelompok sama)

3 2 1

1 : μ μ μ

H   (Rata-rata prestasi belajar ketiga kelompok berbeda)

Taraf signifikansi mengujian 5%, kreterianya: Jika sig > 0,05, maka H0 diterima dan

jika sig < 0,05 maka H0 ditolak.

Print out anava dalam lampiran 4, bahwa nilai F = 4.322 dengan nilai sig. 0.014 < 0.05. Keputusannya, H0 ditolak. Artinya, Rata-rata prestasi belajar ketiga

kelompok berbeda. Jadi rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT, UMPN, maupun jalur UMPN Undangan (TBS) adalah berbeda. Untuk melihat antara kelompok mana saja yang berbeda dilanjutkan dengan

melakukan lanjutan anava yaitu: analisis Post Hoc Tents melalui salah tes – LSD .

Tabel Multiple Comparisons Tiga Kelompok Prestasi Belajar

(14)

Multiple Comparisons

IPK LSD

(I)

Masuk (J) Masuk Mean Difference(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound

PMBT UMPN .03021 .04755 .525 -.0632 .1236

UMPN UND TBS .08394* .02879 .004 .0274 .1405

UMPN PMBT -.03021 .04755 .525 -.1236 .0632

UMPN UND TBS .05373 .04647 .248 -.0375 .1450

UMPN UND TBS

PMBT -.08394* .02879 .004 -.1405 -.0274

UMPN -.05373 .04647 .248 -.1450 .0375

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Hasil pengujian analisis Post Hoc Tents bahwa: 1) rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT secara signifikan sama dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN beda rata-rata kedua kelompok sangat kecil yaitu 0.03021; 2) . rata-rata prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN secara signifikan sama dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan (TBS) beda rata-rata kedua kelompok sangat kecil yaitu .05373; dan 3) rata-rata prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan (TBS) secara signifikan berbeda dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT. Beda rata-rata kedua kelompok sangat kecil yaitu -0.08394*, namun signifikan atau nyata.

5.2 Pembahasan

Setelah mendapatkan beberapa temuan dalam analisis data, selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian.

1. Analisis deskriptif menemukan bahwa rata-rata skor pengukuran karakteristik mahasiswa dari kelompok mahasiswa yang diterima malalui jalur seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan(TBS) adalah 147, 146, dan 145. Ketiga kelompok secara kuantitas kelompok dari jalur PMBT paling tinggi dan kelompok UMPN Undangan (TBS) paling rendah. Secara kualitas ketiganya termasuk kualifikasi sama, yaitu sangat baik. Secara statistik perbedaan tidak siginifikan, artinya ketiga kelompok memiliki kerakteristik yang sama. Impilkasinya terhadap jalur seleksi masuk politeknik, dilihat dari karakteristik mahhasiswa, bahwa jalur seleksi melalui PBT, UMPN, maupun UMPM Undangan(TBS) dapat memberikan kualitas input yang sama dan sangat baik. Ketiga jalur seleksi ini dapat pertahankan.

(15)

seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan(TBS) adalah perbedaan. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa antara: 1) rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT secara signifikan sama dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN; 2) . rata-rata-rata-rata prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN secara signifikan sama dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan (TBS); dan 3) rata-rata prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan (TBS) secara signifikan berbeda dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT.

Beda rata-rata prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan (TBS) dengan kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT sangat kecil yaitu -0.08394*. Meskipun sangat kecil namun signifikan atau

nyata. Prestasi belajar dari mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan (TBS). Implikasinya terhadap ketiga jalur seleksi penerimaan mahasiswa bari di politeknik, dilihat dari keberhasilan belajar mahasiswa jalur PMBT dan UMPN dapat tetap dipertahankan sesuai dengan aturan telah berjalan.

Perbedaan yang terjadi pada kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan (TBS) disebabkan beberapa factor: antara lain meajemen pengelolan. Menajemen pengelolaan menyangkut pelakasaan test dan mengadaan tes. Dari segi pelaksanaan test perlu dioptimalkan mengacu kepada prosedur standard pelaksanaan TBS. Dari segi mengadaan tes perlu dioptimalkan baik menyangkut perbanyakan tes maupun penyusun tes. Tes yang baik adalah tes yang memiliki tingkat validitas dan reliabelitas yang tinggi. Sedangkan tes yang digunakan selama ini belum diketahui kualitasnya. Untuk dapat memberikan hasil yang sama seperti jalur seleksi lainnya, jalur seleksi melalui TBS perlu dievaluasi, terutama menyangkut kualitas tes yang digunakan.

BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dikemukan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Secara signifikan rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan (TBS) berbeda. Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT dan UMPN adalah sama. Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT dan UMPN Undangan (TBS) adalah berbeda. Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa yang diterima malalui jalur UMPN Undangan (TBS).

2. Secara signifikan rata-rata karakteristik kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan (TBS) sama.

6.2 Saran

(16)

Ketiga jalur seleksi penerimaan mahasiswa di Politeknik Negeri Bali, PMBT, UMPN dan UMPN-Undangan(TBS) dapat dipertahankan sebagai alat seleksi mahasiswa baru. Pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa di Politeknik Negeri Bali, melalui PMBT, dan UMPN dapat dipertahankan, namun tatap diupakan penyempurnaan dan optimalisasi pelaksaannya agar dapat menjadi alat selekksi yang benar-benar efektif

Pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa di Politeknik Negeri Bali, melalui UMPN Undangan (TBS) tetap bisa dilaksanakan, namun untuk dapat menjadi alat seleksi yang efektif sangat perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh, baik menyangkut menajemen pengelaloan pelaksanaan maupun pengadaan tes.

Penelitian ini mengkaji secara terpisah perbedaan karakteristik dan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan pola seleksi penerimaan mahasiswa di Politeknik Negeri Bali, namun tidak sampai kepada pridiksi hasil selksi terhadap prestasi belajar mahasiswa. Diharapkan peneliti lain untuk mengembangkan penelitian ini mengkaji masalah tersebut dengan mengetahui efektivitas masing-masing pola seleksi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhaisimi. 1989. Manajemen Penelitian. Jakarta : Depdikbud Dikti P2LPTK.

Azwar, Saifuddin. 1998. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Ellis, H. James. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: IKIP Jakarta.

Gambut, Amran. 2007.”Pidato Dekan Pada Acara Penyerahan Ijazah Wisudawan/wati PadaWisuda ke-79”. Padang : FT UNP.

Herzbeg, at all. 1976. The Motivation to Work. New York: Jhon Wiley and Sons Inc.

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

---.1983. Metode Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.

Hudoyono, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Hurock, Elzabeth. B. 1996. Perkembangan Anak. Terjemahan: Erlangga.

Hasibuan, Melayu. 2003. Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hornby. A.S. 1985. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, Oxford USA: Oxford University Pres.

Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Idrus dan Ishak. 1997. Analisis Hasil Belajar. Padang: Kanwil Depdikbud Prog. Sumatera Barat.

Irawan, Prasetya. 1995. Mengajar Teori Belajar, Motivasi, Dan Keterampilan Mengajar.Jakarta: PAU-PPAI.

(17)

Lufri, Kumaldi. 1996. Prestasi Belajar Mahasiswa IKIPPadang menurut Model Seleksi: Forum Pendidikan Vol.21 (02): 81-100. Padang: MRC Press.

Lufri dan Ardi. 1999. Metodologi Penelitian. Padang: FMIPA UNP. Nasution, A.H. 1985. Statistik Dalam Pendidikan. Padang: IKIP Padang. Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia

Prayitno. 1973. Psikologi Pendidikan. Padang: FIP IKIP Padang.

Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N. Balai Pustaka.

Rose, Colin, at all. 2002. Accelerated learning for 21st Century. Jakarta: Nuansa.

Sarwono, Sarlito Wirawan (1976). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sarlito. 1991. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.

Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Hana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sulaiman, Dina. Y. 2007. Mukjizat Abad 20 Doktor Cilik Hafal dan Paham Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka 11 MAN.

Universitas Negeri Padang. 2005. Buku Panduan UNP Tahun Akademik 2005/2006. Padang: UNP.

Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Walgito, Bimo. 1981. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Whiterinton, H Carl. 1986. Psikologi Pendidikan. Bandung: Terjemahan H. Bukhari. Winkel, W.S. 1999. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Gambar

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengukuran Karakteristik Mahasiswa Menurut
Tabel 2      Rekapitulasi Hasil Pengukuran Prestasi Belajar Menurut Jalur Penerimaan

Referensi

Dokumen terkait

Kuisioner ini diikuti oleh 13 orang peserta yang merupakan Tionghoa totok (yang masih kental dengan tradisi dan budaya Tionghoa), dan 77 orang peserta yang merupakan

Hipertensi tidak hanya terjadi karena seseorang mengonsumsi garam dalam jumlah banyak, tetapi juga lemak. Sebagian besar hipertensi disebabkan adanya penebalan dinding pembuluh

Bila benda tersebut digetarkan dengan gaya dinamis harmonis yang memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi pribadi benda tersebut, maka amplitudo getaran yang terjadi

Penerangan Tunjuk cara Perisian Perakaunan Aplikasi TMK Bahan maujud: (Contoh Penyata Pendapatan &amp; Kunci Kira-kira)... Bidang Pembelajaran

Emisi partikulat yang dihasilkan oleh mesin diesel mengandung material karbon hasil dari proses pembakaran ( soot ) yang juga dimungkinkan terdapat. komponen organik lain yang

Perjanjian tertanggal 17 September 2013 antara Pemerintah Republik Federal. Jerman dan Pemerintah Republik Indonesia tentang Kerja Sarna

Hasil dari penelitian ini adalah di area Outer Tube Casting PT Kayaba Indonesia terdapat sumber-sumber yang dapat menyebabkan berpotensi kebakaran, selain itu

[r]