PENGADAAN TANAH UNTUK JALAN TOL SEBAGAI KEPENTINGAN
UMUM
[PRO]
Pro Data
Definisi
Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah. Maka dari itu, pengadaan tanah yang dilakukan oleh pemerintah adalah bersifat untuk kepentingan umum dan sudah didasari oleh pertimbangan bagi berbagai pihak termasuk masyarakat yang memiliki tanah tersebut yang dalam hal ini adalah mengenai pengadaan tanah untuk jalan tol yang dapat dianggap sebagai kepentingan umum berdasarkan Pasal 10 (1) b UU No. 2 Tahun 2012.
Jalan Tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunaannya diwajibkan membayar tol
Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus
- Pasal 4 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2012
“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk Kepentingan Umum.”
- Pasal 10 (1) huruf B UU No. 2 Tahun 2012
“Tanah untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) digunakan untuk pembangunan: jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api dan fasilitas operasi kereta api.”
UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Sedangkan menurut Prof Arie Sukanti Hutagalung, Kepentingan Umum adalah kepentingan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, berfungsi melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat di mana hal-hal mengenai fungsi, kontrol, tarif, pembagian keuntungan dan kepemilikannya diatur dengan Peraturan Daerah.
Maka dari itu, pengadaan tanah untuk tol ditujukan untuk kepentingan umum seperti perluasan akses dan mempermudah mobilisasi guna kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
Seputar Masalah Hukum Tanah. Cetakan Pertama (Jakarta: Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesia, 2005), hal. 158-159.
Latar Belakang
mekanisme yang dikenal sebagai pengadaan tanah.
Landasan Filosofis
alam yang terkandung di dalamnya itu meletakkan kewajiban kepada negara untuk mengatur kepemilikan dan memimpin penggunaannya, hingga semua tanah di seluruh wilayah kedaulatan negara Indonesia dipergunakan untuk sebesar kemakmuran rakyat.
Dasar dari pengambilan tanah untuk kepentingan umum di Republik Indonesia diatur di dalam UUPA Pasal 18 menyebut: “Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan Negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur dengan undang-undang.” Yang kemudian dipertegas mekanismenya melalui UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah.
Mekanisme
Mendukung mekanisme yang ada serta mengedepankan sistem PPP (Public Private Partnership/Kerjasama Pemerintah Badan Usaha), dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur guna melayani kepentingan umum.
yang mana nantinya setelah masa konsensi berakhir antara pemerintah dan badan usaha yang melakukan pembangunan dan pengoperasian pada periode tertentu maka jalan tol akan kembali kepada pemerintah, dan nantinya jalan tol yang kembali akan dapat dioperasikan secara gratis atau mungkin berbayar dengan harga murah hanya terbatas untuk perawatannya saja. Dengan demikian hal ini dapat memenuhi prinsip Kepentingan Umum yang disampaikan oleh Michael G Kitai yang mana terdapat tiga hal penting untuk dapat dikatakan kepentingan umum: 1. Dimiliki pemerintah; 2. Dioperasikan oleh pemerintah; 3. Non-profit. Oleh karena itu Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol bukan hal yang bertentangan dengan kepentingan umum.
Argumen 1
Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol telah terligitimasi dengan baik dan merupakan wujud pembangunan Nasional di Indonesia
Dalam usaha pembangunan Nasional yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, sekurangnya terdapat tiga tahap, yaitu tahapan pertama pembangunan infrastruktur, yang kedua industri pengolahan yang berbasis bahan mentah, dan terakhir pengembangan industri jasa. Yang mana Pengadaan Tanah
● Pasal 6 ayat (5) Perpres No. 65/2006 mengenai panitia pengadaan tanah ● Pasal 7 Perpres No.65/2006 mengenai
tugas panitia pengadaan tanah
untuk Jalan Tol ini berkesesuaian dengan tahapan pertama yaitu pembangunan infrastruktur.
Jalan Tol merupakan salah satu jenis infrastruktur yang termasuk dalam tahapan awal program pembangunan nasional yang dicitakan Jokowi demi meningkatkan daya saing Indonesia. Namun demikian terdapat kebutuhan mendasar dalam melakukan pembangunan jalan tol ini, yaitu adalah Tanah. Dengan demikian dalam upaya pemerintah memenuhi kebutuhan mendasar itu maka pemerintah dapat melakukan mekanisme yang dikenal dengan Pengadaan Tanah yang diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah. Oleh karena itu Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol dimungkinkan karena merupakan pemenuhan program pembangunan nasional.
Pengadaan Tanah sendiri merupakan mekanisme yang telah siap untuk digunakan, karena diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah serta ditunjang dengan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Yang mana sejatinya Peraturan Presiden tersebut telah mengalami 4 kali penyempurnaan yang terakhir diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
mengenai tat acara
Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Oleh karena itu Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol merupakan hal yang tepat guna mendukung program Pembangunan Nasional.
Argumen 2
Jalan Tol merupakan solusi dari meningkatnya kemacetan di kota-kota besar di Indonesia
Jumlah kendaraan bermotor yang ada di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) peningkatan rata-rata kendaraan setiap tahunnya mencapai 7.000.000 unit kendaraan. Bahkan di tahun 2015 jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 121.394.185 unit kendaraan. Berdasarkan data tersebut tentu dapat kita bayangkan sepadat apa kondisi jalanan di kota-kota tertentu di wilayah Indonesia, dengan demikian sudah sepantasnya Pemerintah melakukan sesuatu guna mengurai kepadatan yang terdapat di jalan umum, dan solusi yang paling tepat untuk menghadapi kepadatan jalan adalah dengan membangun
● Setia Mulyawan, Laporan Penelitian
“Dampak Sosial Ekonomi
Pembangunan Infrastruktur Jalan”
jalan tol. Oleh karena itu Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol merupakan tindakan yang wajar dan diperlukan untuk dilakukan oleh pemerintah guna menghadapi permasalahan yang telah menjamur di wilayah kedaulatannya.
Argumen 3
Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya yang terkena dampak pengadaan tanah.
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Oleh karena itu Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol merupakan hal yang tepat guna mendukung program Pembangunan Nasional. Yang mana dalam peraturan di atas dijelaskan bahwa terdapat mekanisme-mekanisme perbaikan dari peraturan sebelumnya yang bertujuan menguntungkan pihak-pihak yang terkena dampak pengadaan tanah, seperti terdapat tim penilai yang bekerja secara independen dan menilai berdasarkan kondisi bidang per bidang tanah tersebut seperti tanahnya, bangunannya, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, dan kerugian lainnya yang dapat dihitung. Dengan demikian Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol sudah memperhatikan kepentingan masyarakat umum.
Landasan Filosofis: Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (2), Pasal 20, Oasal 28 G ayat (1), Pasal 28 H, Pasal 28I ayat (5), Pasal 28 J ayat (2), dan Pasal 33 ayat (3) dan ayat (4) UUD 1945.
https://www.academia.edu/5425892/Pengadaan_Tanah_Untuk_Kepentingan_Umum_Banyak_P ersoalan_Hukum_
http://industri.bisnis.com/read/20150528/45/438237/nih...3-jalan-tol-gratis-di-indonesia
http://www.kjppkampianusdanrekan.com/lembaga-penilai-pertanahan-kantor-jasa-penilaian- pembebasan-tanah-jasa-penilaian-pengadaan-tanah-untuk-kepentingan-umum-kantor-jasa-penilai-tanah/
http://www.urbanindonesia.com/2014/09/nawa-cita-9-program-prioritas.html
http://ksp.go.id/presiden-jokowi-paparkan-tiga-tahapan-pembangunan-nasional/
https://finance.detik.com/properti/3299709/ada-aturan-baru-dana-ganti-rugi-tanah-dan-bangunan-tak-dipotong-pajak
PENGADAAN TANAH UNTUK JALAN TOL SEBAGAI KEPENTINGAN
UMUM
[KONTRA]
Kontra Data
Definisi
Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.
Jalan Tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol.
Sedangkan Kepentingan umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 1 angka 2 dan 6 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
Latar Belakang
pembangunan infrastruktur jalan tol tersebut dibutuhkan hal paling mendasar yaitu adalah Tanah. Selama ini mekanisme yang diterapkan oleh pemerintah guna memperoleh tanah untuk mendorong pembangunan nasional adalah dengan Pengadaan Tanah. Yang mana dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah tersebut jalan tol termasuk sebagai kepentingan umum. Sehingga masyarakat harus mengikuti mekanisme yang ada apabila tanahnya termasuk ke dalam program pembangunan nasional, atau tanah yang diperlukan untuk tempat berdirinya infrastruktur.
Landasan Filosofis
Dalam Pasal 28H ayat (2) UUD 1945 disampaikan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan ataupun perlakuan khusus. Yang mana dengan adanya klausula Kepentingan Umum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah, Pemerintah tidak memiliki kewajiban untuk memberikan perlakuan khusus kepada masyarakat yang tanahnya hendak dibebaskan. Karena dengan adanya klausula kepentingan umum tersebut jadi menjustifikasi tindakan pemerintah untuk melakukan pembebasan lahan tanpa harus
memperhatikan hak kepemilikan tanah yang dimiliki masyarakat tersebut secara mendalam, dengan alasan adanya kepentingan yang lebih luas yang hendak dipenuhi.
Mekanisme
Merevisi Undang-Undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah dengan menghilangkan klausula Kepentingan Umum sebagai bentuk justifikasi pemerintah dalam melakukan pengadaan tanah.
Argumen 1
Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol tidak termasuk dalam kategori Kepentingan Umum.
Jalan tol tidak dapat dimasukan pada ranah kepentingan umum. Menurut Kitay kepentingan umum mengandung tiga unsur assensial: dilakukan oleh pemerintah, dimiliki oleh pemerintah dan non profit. Realitas menunjukan bahwa jalan tol pasti bermotifkan profit (Soemardjono, 2005:109). Dengan demikian argumentasi yang paling tepat adalah bukan dengan pengadaan tanah, melainkan dengan jual beli.
Prinsip dalam pengadaan tanah menurut Soemardjono, 2005: 90-91 dan Oloan Sitorus, 2004: 11-13, adalah sebagai berikut:
(Kitay:1985) (dikutip Soemardjono, 2005:78) Imam Koeswahyono. Melacak Dasar Konstitusional Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Pembangunan Bagi Umum. Jurnal Konstitusi. 2008
1. Penguasaan dan penggunaan tanah oleh siapapun dan untuk keperluan apapun harus ada landasan haknya; 2. Semua hak atas tanah secara langsung
maupun tidak langsung bersumber
4. Dalam keadaan yang memaksa artinya jalan lain yang ditempuh gagal, maka presiden memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan hak tanpa persetujuan subyek hak.
Pasal 33 ayat UUD jo Pasal 1 dan 2 UUPA
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
UU No. 20 Tahun 1961 (ini gue saranin gak usah dibaca lebih ke pro deh. Tapi buat pemerintah guna membangun jalan tol adalah sebesar 733 triliun rupiha, sedangkan pemerintah hanya mampu membiayai 37% dari total pembiayaan tersebut atau sebsar 268 tirliun.
Melihat kesulitan pemerintah dalam memperoleh dana tersebut tentunya dapat membuat kita berfikir dengan apa nantinya
pemerintah hendak melakukan penggantian kerugian kepada para pihak yang hendak melepaskan hak atas tanah miliknya. Apabila dana yang mereka miliki kurang, dengan demikian pelaksanaan pengadaan tanah ini harus didasarkan oleh pertimbangan yang matang. Jangan karena memang diatur lantas langsung dilaksanakan saja. Oleh karena
Argumen 3
Pengadaan Tanah Untuk Jalan Tol merupakan bentuk perampasan hak rakyat oleh negara secara halus.
Tidak semua tanah di Indonesia telah memiliki sertifikat. Di beberapa daerha, masih ada masyarakat yang menguasai tanah tanpa sertifikat yang diatur dalam UUPA. Tanah tersebut dikuasai dengan hak lama. Seperti tanah garapan yang mana merupakan izin yang diberikan oleh Pemerintah namun belum merupakan hak milik yang diatur dalam Keputusan Kepala BPN No. 2 Tahun 2003. Yang mana penguasaan tanah oleh masyarakat ini tidak dapat dibuktikan oleh masyarakat tersebut dan ini tidak ada mekanisme yang diterapkan oleh pemerintah guna menjaga Penguasaan tanah tersebut, padahal selama ini masyarakat bergantung dan mengusahakan
tanah tersebut dengan baik namun dengan tidak terdapatnya mekanisme yang menjaga penguasaan tersebut menyebabkan masyarakat menderita kerugian.
(Ini pilihan ajasih)
Sebenernya yang kami tawarkan adalah mekanisme ekslusif di mana dalam pengadaan infrastruktur jalan tol ini bertujuan sosial melalui mekanisme PPP (Public Private Partnership) di mana dengan mekanisme tersebut nantinya setiap infrastruktur yang telah dibangun dan dioperasikan dengan pihak swasta akan dialihkan kepada pemerintah dan pemerintah akan menjadikan jalan tol tersebut sebagai jalan non tol atau difungsikan sebagai jalan tol namun dengan tarif yang murah hanya untuk biaya pemeliharaannya saja seperti contoh adalah Jembatan Tol Citarum di Rajamandala (Jawa Barat), Jembatan Tol di Surabaya (Jawa Timur) dan
Jembatan Tol di Pontianak (Kalimantan Barat). (PRO).
http://industri.bisnis.com/read/20150528/45/438237/nih...3-jalan-tol-gratis-di-indonesia