BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Internet
Menurut Oetomo (2002), internet atau international network adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menegaskan bahwa, internet adalah suatu jaringan yang bersifat global. Tidak pandang di mana dan siapa saja bisa berkomunikasi dan mengakses berbagai informasi dalam segala bidang.
Oetomo (2002) mengatakan bahwa era internet terus bergulir sehingga makin banyak orang terdorong untuk mengakses internet baik untuk keperluan bisnis, surat menyurat maupun pendidikan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Internet kini mulai dirasakan sebagai suatu kebutuhan pokok untuk memperoleh informasi yang baru dan lengkap.
2.1.1 Fungsi Internet
Internet merupakan perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komunikasi, memiliki fungsi yang sangat cocok sebagai sarana penyampaian bahan pengajaran. Internet juga dibangun sebagai alat pengirim informasi dari suatu tempat ke suatu tempat lain yang secara ideal, tanpa terhalang oleh faktor jarak dan waktu.
Internet merupakan sebuah koleksi global dari ribuan jaringan yang dikelola secara bebas. Internet menjadi populer karena merupakan media yang tepat untuk memperoleh informasi terkini dengan berbagai variasinya secara cepat dan mudah.
Melalui internet para pemakai dapat berhemat, karena komunikasi interlokal dan internasional dihitung dengan biaya lokal. Sejumlah informasi dapat diperoleh secara gratis, antara lain berita politik dan ekonomi, teknologi, kesehatan, lingkungan, pemerintahan, humor, cuaca, hobby, lapangan kerja, konsultasi, pendidikan, promosi dan berbagai topik lainnya. Tentu saja hal ini sangat relevan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik dalam segi pengetahuan maupun dalam membentuk jaringan kerjasama.
bidangnya yang berada di luar lembaga pendidikan tersebut, bahkan yang berada di luar negeri. (Oetomo, 2002)
2.1.2 Paket Internet
Saat ini internet bukan lagi menjadi sesuatu yang baru bagi kita. Tingkat kebutuhan terhadap internet pun meningkat, bahkan sudah menjadi kebutuhan primer bagi beberapa kalangan masyarakat. Hal ini menuntut perlunya akses internet cepat yang juga harus mendukung mobilitas penggunanya yang tinggi. Dalam internet, terdapat istilah internet broadband. Secara sederhana, internet broadband adalah jaringan internet yang menggunakan jalur komunikasi data (bandwidth) yang sangat lebar yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data menjadi lebih cepat. Data dapat berupa video, audio, gambar, teks dan file multimedia lainnya. Jika kita analogikan jalur data broadband merupakan jalan tol, maka jaringan data broadband merupakan jalan tol super lebar yang memiliki daya tampung lebih banyak (Rachmat. 2010).
Internet broadband saat ini semakin berkembang pesat, tidak hanya menggunakan media kabel tetapi juga menggunakan media non-kabel, atau yang kita kenal dengan istilah wireless. Internet broadband menggunakan media wireless inilah yang lebih dikenal dengan mobile internet broadband. Beberapa jenis mobile internet broadband, antara lain: GPRS, UMTS, HSDPA, EV-DO, dan lainnya. Jaringan ini disediakan melalui oprator seluler GSM maupun CDMA.
Kecepatan akses internet dalam jaringan mobile broadband bervariasi, tergantung pada teknologi yang digunakan di dalamnya. Pada jaringan GSM, kita mengenal teknologi 3G dan 3,5G yang menggunakan jaringan UMTS dan HSDPA. Sedangkan, pada jaringan CDMA, jaringan mobile broadband yang digunakan adalah CDMA2000 1xEV-DO (lebih dikenal dengan istilah EV-DO). Kebanyakan operator seluler di Indonesia menyediakan kecepatan akses internet broadband mencapai 3.6 mbps, walaupun teknologinya sendiri mendukung untuk kecepatan yang lebih tinggi.
berbeda pada setiap operator. Lebih kepada persaingan bisnis, sehingga tidak ada perhitungan standar yang bisa digunakan konsumen. Walaupun demikian, di Indonesia terdapat sistem perhitungan tarif yang digunakan operator seluler.
Terdapat 2 sistem pentarifan, yaitu time base dan volume base. Time base
menggunakan perhitungan tarif berdasarkan pada jumlah waktu yang digunakan untuk mengakses internet. Biaya diberlakukan per menit sesuai dengan lamanya waktu akses. Sedangkan perhitungan volume base berdasarkan pada besarnya file yang di
download atau yang diakses melalui internet. Biaya dihitung perKbyte sesuai dengan besar file/data yang diakses. Saat ini, banyak operator seluler atau ISP (Internet Service Provider) yang menawarkan paket internet bulanan bahkan unlimited access
dengan cara berlangganan.
Tabel 2.1. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh Simpati
Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan
15 MB Rp. 3.750 1 Hari 3.5G
30 MB Rp. 5.000 2 Hari 3.5G
50 MB Rp. 9.000 7 Hari 3.5G
100 MB Rp. 14.000 7 Hari 3.5G
300 MB Rp. 28.000 7 Hari 3.5G
600 MB Rp. 47.500 30 Hari 3.5G
2 GB Rp. 87.500 30 Hari 3.5G
4.5 GB Rp. 140.000 30 Hari 3.5G
8 GB Rp. 275.000 30 Hari 3.5G
14 GB Rp. 480.000 30 Hari 3.5G
Tabel 2.2. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh As
Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan
10 MB Rp. 2.250 1 Hari 3.5G
20 MB Rp. 2.750 1 Hari 3.5G
30 MB Rp. 4.500 2 Hari 3.5G
100 MB Rp. 15.000 7 Hari 3.5G
Tabel 2.3. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh Indosat
Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan
30 MB Rp. 2.900 1 Hari 3.5G
Tabel 2.4. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh 3
Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan
Kendo
500 MB Rp. 7.500 mengikuti
masa aktif kartu
3.5G
2.5 GB Rp. 20.000 3.5G
10 GB Rp. 65.000 3.5G
Reguler
500 MB Rp. 35.000 30 Hari 3.5G
1 GB Rp. 50.000 30 Hari 3.5G
2 GB Rp. 75.000 30 Hari 3.5G
5 GB Rp. 125.000 30 Hari 3.5G
Tabel 2.5. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh XL
Kuota Harga Masa Aktif Kecepatan
Hotrod
5 MB Rp. 1.500 1 Hari 3.5G
15 MB Rp. 3.000 1 Hari 3.5G
50 MB Rp. 6.000 7 Hari 3.5G
200 MB Rp. 12.000 30 Hari 3.5G
500 MB Rp. 25.000 30 Hari 3.5G
600 MB Rp. 30.000 30 Hari 3.5G
1.5 GB Rp. 50.000 30 Hari 3.5G
2 GB Rp. 60.000 30 Hari 3.5G
4.5 GB Rp. 100.000 30 Hari 3.5G
6 GB Rp. 120.000 30 Hari 3.5G
12 GB Rp. 200.000 30 Hari 3.5G
15 GB Rp. 240.000 30 Hari 3.5G
Hotrod 4G
3.5 GB Rp. 100.000 30 Hari 4G
8 GB Rp. 200.000 30 Hari 4G
2.2 Internet Protocol (IP)
IP merupakan salah satu protokol jaringan yang terkenal selain NetBEUI dari Microsoft atau IPX/SPX dari Novell. Asal mula protokol IP dibuat oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DOD) dengan maksud untuk menggabungkan hubungan komunikasi jaringan dari berbagai macam jenis komputer, yang akhirnya DOD
Advanced Research Project Agency menjadikan protokol IP tersebut sebagai standar untuk komunikasi antar jaringannya. Hubungan antar jaringan (internetwork) yang disebut ARPANET ini dalam perkembangannya berubah menjadi internet.
2.3 Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Hasan (2002), Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasikan masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan.
2.3.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Beberapa pengertian sistem pendukung keputusan yang dikemukakan para ahli dijelaskan sebagai berikut (Daihani, 2001):
1. Menurut Man dan Watson
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Menurut Maryan Alavi dan H. Albet Napier
jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem ini harus sederhana, mudah dan adaptif.
3. Menurut Little
Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
4. Menurut Raymond McLeod, Jr
Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.
Dari berbagai pengertian Sistem Pendukung Keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang berbasis komputer yang dapat membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah tertentu dengan memanfaatkan data dan model tertentu.
2.3.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Adapun komponen-komponen dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005):
1. Manajemen Data, mencakup database yang mengandung data yang relevan dan diatur oleh sistem yang disebut Database Management System (DBMS).
2. Manajemen Model, merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model-model finansial, statistik, ilmu manajemen, atau model-model kuantitatif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan management software yang terkait. 3. Antarmuka Pengguna, media interaksi antara sistem dengan pengguna, sehingga
pengguna dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada SPK melalui subsistem ini.
Gambar 2.1. Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Rustiawan, dkk. 2012)
2.4 Metode SMART
Menurut Yulianti (2015), Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan SMART pada dasarnya berusaha menutupi setiap kekurangan dari model-model tanpa komputerisasi sebelumnya. SMART juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem.
Metode pembobotan SMART merupakan metode pendukung keputusan yang paling sederhana. Dalam metode ini dilihat beberapa parameter yang menjadi penentu keputusan tersebut. Parameter tersebut mempunyai range nilai dan bobot yang berbeda-beda. Nilai tersebut nantinya akan menjadi penentu keputusan yang diambil.
2.4.1 Langkah-langkah perhitungan menggunakan Metode SMART
Langkah 3: rangking kriteria dan berikan bobot berdasarkan kriteria paling penting dan kriteria paling tidak penting. Kriteria paling penting di-set dengan bobot 100 dan kriteria paling tidak penting di-set dengan nilai 10
Langkah 4: mencari nilai rata–rata bobot kriteria berdasarkan yang paling penting dan paling tidak penting
Langkah 5: menghitung nilai utilitas terhadap semua alternatif berdasarkan setiap kriteria menggunakan formula SMART. Formula yang digunakan dalam SMART dapat dilihat pada persamaan (2.1).
Maximize∑ (2.1) Nilai Wj diperoleh dari langkah 4 dan nilai Uij diperoleh dari langkah 5
Langkah 6: mendapatkan urutan kepentingan alternatif berdasarkan nilai tertinggi.
2.5 Metode Weighted Product
Weighted Product (WP) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making (MADM). Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk menghubungkan nilai atribut (kriteria), dimana nilai setiap atribut (kriteria) harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut (kriteria) yang bersangkutan (Sianturi, 2013).
Metode Weighted Product menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternative Si diberikan sebagai berikut:
∏ (2.2)
dimana :
S = Preferensi alternatif dianologikan sebagai vektor S X = Nilai kriteria
w = Bobot kriteria/subkriteria i : Alternatif
j : Kriteria
n : Banyaknya kriteria
Preferensi relatif dari setiap alternatif diberikan sebagai: ∏
∏ ( ) (2.3)
dimana :
V: Preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor V X: Nilai Kriteria
W: Bobot kriteria/subkriteria i: Alternatif
j: Kriteria
n: Banyaknya kriteria
*: Banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S
2.5.1 Langkah-langkah perhitungan menggunakan Metode Weighted Product
Langkah – langkah dalam perhitungan metode Weighted Product adalah sebagai berikut (Jaya, Putra. 2013):
1. Mengalikan seluruh atribut dibagi seluruh alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif bagi atribut biaya.
2. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif. 3. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai pada setiap alternatif. 4. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.
2.6 Database