• Tidak ada hasil yang ditemukan

MESIN GERINDA 2.1 Jenis Jenis Gerinda (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MESIN GERINDA 2.1 Jenis Jenis Gerinda (1)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MESIN GERINDA

2.1 Jenis-Jenis Gerinda 1.Gerinda Tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel.Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerjaseperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000 rpm.Dengankecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan

▸ Baca selengkapnya: jika label batu gerinda rg 38 d 170 l 5 sb be maka memiliki butiran

(2)

Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yangbukan logam, perlu juga dipastikan agar kitamenggunakannya secara benar, karenapenggunaan mesin gerinda tangan untuk bendakerja bukan logam umumnya memiliki resikoyang lebih besar.Untuk itu kita perlumenggunakan peralatan keselamatan kerjaseperti pelindung mata, pelindung hidung(masker), sarung tangan, dan juga perlumenggunakan handle tangan yang biasanyadisediakan oleh mesin gerinda. Tidak semuamesin gerinda tangan menyediakan handletangan, karena mesin yang tidak menyediakanhandle tangan biasanya tidak disarankan untukdigunakan pada benda kerja non-logam.

Untuk memotong kayu kita dapat menggunakanmata gergaji circular ukuran 4″ seperti yangdisediakan oleh merk eye brand dan GMT.Untukmemotong bahan bangunan seperti bata,genteng, beton, keramik, atau batu alam kitadapat menggunakan mata potong seperti yangdisediakan oleh merk Bosch atau Makita.Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunanjuga dapat menggunakan mata gerinda betonseperti yang disediakan oleh merk Benz.Untukmenggerinda kaca kita juga dapat menggunakanbatu gerinda yang dikhususkan untuk kaca.

(3)

ukuran yang lebihbesar biasanya lebih banyak digunakan untukindustri-industri besar.

Pada mesin gerinda ukuran 4″ beberapa merkterkenal (seperti : Makita, Bosch, Dewalt)memberikan minimal 2 pilihan yaitu yangstandard dan yang bertenaga lebih besar. Tipestandard biasanya memiliki daya listrik berikisarantara 500 - 700 watt (Makita 9500N / 9553B,Bosch GWS 6-100, Dewalt DW810) sedangkanyang bertenaga lebih besar memiliki daya lebihbesar dari 800 watt (Makita 9556NB, BoschGWS8-100C / CE, Dewalt D28111).

Padadasarnya semua keperluan cukup menggunakantipe standard, penggunaan mesin dengan tenagayang lebih besar diperlukan untuk benda kerjayang lebih keras, seperti stainless steel, logamyang lebih keras, keramik, batu alam atau beton.Mesin tipe standar yang digunakan untukmaterial-material tersebut umumnya lebih cepatpanas dan berumur lebih pendek, karena padamaterial yang lebih keras, mesin bekerja lebihkeras sehingga membutuhkan torsi yang lebihbesar dan ketahanan panas yang lebih tinggi.Khusus untuk benda kerja berupa kaca, karenasifat materialnya, kita membutuhkan mesingerinda dengan kecepatan lebih rendah.Danyang menyediakan mesin untuk keperluan iniadalah merk Bosch dengan tipe GWS 8-100CE,mesin ini memiliki fitur berupa pengaturankecepatan, yang tidak dimiliki merk lainnya.

(4)

2. Gerinda Duduk

Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda dipasangkan pada dudukan.Untuk melakukan penggerindaan, benda

kerjadidekatkan dan ditempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga

permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda.Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan roda gerinda pada mesin gerinda tangan.Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat, mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah proses pengelasan.

Fungsi utama gerinda duduk adalah untukmengasah mata bor, tetapi dapat jugadigunakan untuk mengasah pisau lainnya,seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak,arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapatjuga untuk membentuk atau membuat perkakasbaru, seperti membuat pisau khusus untukmeraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnyauntuk reparasi turbin dan mesin lainnya.

•Komponen-Komponen Mesin GerindaDuduk

(5)

dan menopang kepalarumah spindel.Bagian poros spindel merupakan bagian yangkritis karena harus berputar dengan kecepatantinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batugerindanya dalam berbagal arah.Bagian meja juga merupakan bagian yang dapatmempengaruhi hasil kerja proses gerinda karenadiatas meja inilah benda kerja dilelakkan melaluisuatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.

a. Power Transmission

Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam sebagaiperedam getaran. Power Transmission gerinda berpa spindle.

b. Point Of Operation

Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untuk mengasah ataurnengikis benda kerja.

c. Pelindung yang Dapat Diatur

Pelindung ini adalah safety glass, di manadirancang untuk melindung bagian atas badanpekerja seperti bagian wajah dari percikan api

d. Heavy wheel guard

Heavy wheel guard bertujuan untuk melindunggerinda pada saat berputar dan merupakanpelindung tetap.

e. Meja Benda

Meja benda bertujuan untuk mengontrol bendapada saat penggerindaan dan mempengaruhihasil dan penggerindaan.

(6)

Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda

yang digunakan untuk memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda

gerindayang digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan baja dengan cepat.

2.2Pemeliharaan dan Perawatan Mesin Gerinda

Pemeliharaan mesin dan perawatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan peralatan yang digunakan bias awet dan tahan lama.

Hal-hal yang menyangkut pemeliharaan mesin dan peralatannya adalah :

- Membersihkan mesin pada saat akan digunakan dan pada saat selesa

bekerja/digunakan

- Chek kondisi tombol-tombol pada memsin apakah berfungsi dengan baik

- Chek fungsi dan penghisapan debu atau pompa cooling apakah bekerja

dengan baik

- Chek lampu apakah berfungsi dengan baik

- Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup

- Pengencengan baik pengunci sekencangnya saja

- Olesi oli pada bagian yang terbuka dan mudah berkarat

- Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan lumasi dengan oli

2.3Keselamatan Kerja

a. Batu gerinda

- Sesuaikan batu gerinda dengan material yang akan digerinda

- Periksa batu gerinda dari kerusakan

- Periksa kesetimbangan batu gerinda

(7)

b. Mesin gerinda

- Kuasai penggunaan mesin gerinda

- Untuk pengerjaan kering harus dilengkapi dengan penghisap debu

- Untuk pengerjaan basah harus dilengkapi dengan pompa pendingin

- Untuk mesin gerinda bangku jarak antara batu gerinda dan meja harus

distel sedekat mungkin(maksimal 2mm)

c. Operator

- Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar

- Pakailah kacamata pelindung

- Pakailah masker pelindung pernafasan

- Rambut tidak boleh panjang

- Kuku tidak boleh panjang

- Bila perlu gunakan topi pelindung

2.4 Roda Gerinda

A.Spesifikasi dan bentuk Roda Gerinda

Tujuan adanya spesifikasi dari dora gerinda adalah mempermudah memilih jenis roda gerinda yang sesuai dalam pengerjaan suatu benda kerja tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan roda gerinda adalah :

- Jenis material benda kerja

- Jenis pengerjaan(basah/kering)

- Bentuk benda kerja

- Tujuan pengerjaan

- Mesin yang digunakan

(8)

- Alumunium oxide (oksida alumunium)

- Silicon carbide (karbida sillsium)

- Diamond (intan)

- Keselamatan kerja gerinda

• Batu Gerinda (Grinding Wheels)

Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam. Batu gerinda sebetulnya juga menyayat seperti penyayatan pada pisau milling, hanya penyayatannya sangat halus, dan tatalnya tidak terlihat seperti milling. Tatal hasil penggerindaan ini sangat kecil seperti debu.

Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari dua jenis pokok, yaitu butiran bahan asah/pemotong(abrasive) dan perekat (bond).

Fungsi batu gerinda sebagai berikut:

1. Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil.

2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata.

3. Untuk pekerjaan finishing permukaan.

4. Untuk pemotongan.

(9)

• Jenis-Jenis Batu Gerinda

Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :

1.Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.

2.Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.

(10)

4.Shaped Grinding Wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.

(11)

6.Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.

7.Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll.Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.

(12)

• Jenis Perekat Batu Gerinda

Batu gerinda tersusun dari abrasive dan perekat yang saling melengkapi dalam pembentukan sifat-sifat batu gerinda. Karena itu ada beberapa jenis perekat dan cara perekatan yang berbeda-beda. Diantaranya yang digunakan adalah :

1. Vitrified Bond

Perekat yang bila digunakan untuk membuat batu gerinda memberikan sifat yang tahan air, garam, oli bahan-bahan kimia dan tahan intuk disimpan dalam waktu lama ini adalahi adalah perekat yang paling banyak digunakan dalam pembuatan batu gerinda, Kira-kira 80% dari batu gerinda yang ada menggunakan perekat jenis ini. Namun roda gerinda ini cukup sensitive terhadap terhadap hentakan dan pukulan akan tetapi jarang sekali dalam penggerindaan batu gerinda mendapat beban kejut yang tinggi.

Perekat ini terdiri dari tanah liat, feldspar dan kwarsa.Didapat dari

campuran tanah liat, feldspar dan kwarsa yang dicampur pada suhu 1100o-1350o C

(disebut juga ikatan keramik, krena bahan pengikatnya berupa keramik). Proses bembuatan batu gerindanya sendiri dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut dengan butiran abrasive dalam temperature tinggi kemudian didinginkan. Pengerasannya umumnya secara kering, dengan membentuk roda gerinda dalam cetakan logam dan diberi tekanan tertentu secara hidrolis kemudian dibakar selama 1-14 hari tergantung pada ukuran roda gerinda. Proses pembakarannya seperti proses pembakaran keramik.

(13)

juga mempengruhi tingkatannya, berbagai tingkatan batu gerinda dicapai dengan mengadakan perubahan prosentase dari perekat ini.

Perekat ini terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

1.) Jenis umum

Disimbolkan dengan kode V. Jenis ini biasa digunakan untuk penggerindaan dengan jumlah pembuatan banyak dan bahan yang digerinda kurang sensitive terhadap panas.

2. Jenis BE (VBE)

Jenis perekat yang digunakan untuk pembuatan batu gerinda untuk penggerindaan alat perkakas atau perbengkelan yang penggerindaannya tipis.

3. Jenis G

Perekat ini penyempurnaan dari jenis V, dan merupakan perbaikan dari jenis VBE.Perekat ini digunakan untuk mengikat abrasive jenis 19A dan 32A.

4. Jenis K

Khusus untuk perekat abrasive silicon carbide.

2. Silicate bond

Batu gerinda dengan perekat jenis ini tahan terhadap air, sangat cocok untuk penggerindaan basah.Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng sebagai bahan anti air.Pembutan batu gerinda dengan mencampurkan abrasive dan perekat

kemudian dituang dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam suhu 260oC

(14)

3. Shellac bond

Merupakan organic bond karena terbuat dari bahan organic yang biasa dikenal dengan nama damar. Batu gerinda dengan shellac bond sangat ulet dan elastis sehingga cocok untuk membuat batu gerind yang tipis dan pembuatan profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan mencampur abrasive dengan shellac atau damar dalam uap panas kemudian dimasukkan dalam cetakan panas dari baja kemudian digiling atau dipres. Kemudian roda gerinda dipanggang

beberapa jam pada suhu sekitar 150oC. Sangat baik untuk pembuatan roda gerinda

yang tipis yang digunakan untuk pengerjaan halus.Kelemahannya hanya pada ketahanan panas yang kurang.

4. Rubber bond

Perekat ini dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang sangat tipis sekalipun. Sifat-sifat yang dimiliki sama dengan tipe perekat shellac bond yaitu ulet dan elastis sehingga tepat untuk membuat batu gerinda yang tipis dan pembuatan profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan cara mencampur karet murni dengan belerang (digunakan sebagai “centerless feed wheels”) dan abrasive kemudian dialirkan ke dalam rol pencampur yang panas. Setelah itu dibentuk menjadi ukuran yang pas.

Batu gerinda dengan rubber bond biasanya digunakan untuk menggerinda permukaan yang sangat halus dan baik, seperti halnya alur dan bantalanpeluru.Digunakan juga untuk portable grinder yang digunakan untuk menghilangkan bekas pengelasan.Selain itu juga dapat digunakan untuk pemotong dengan tambahan bahan-bahan tertentu.

5. Resenoid bond

(15)

ini sangat kuat dan keras. Roda gerinda dari proses ini mampu membersihkan bahan secara cepat.

Umumnya dipakai di bengkel pengecoran untuk pembuangan percikan

pengelasan.Kecepatan potong (cs) batu gerindanya mencapai 45-80 ms-1.Dapat

digunakan untuk membuat batu gerinda yang tipis dan tiddak trpengaruh pada perubahan temperature.Namun batu gerinda ini lemah terhadap bahan kimia dan tidak tahan lama bila disimpan.

6. Magnesium oksiklorida

Jenis perekat magnesium oxyclorida telah dipakai sejak awal abad kedua puluh.Perekat jenis ini tidak begitu dikenal sekarang.Magnesium oxyclorida merupakan reaksi komplek dari magnesium oxide, magnesium chloride dan air yang dipadu dengan standar komposisi tertentu.

•Spesifikasi Batu Gerinda (Grinding Wheels)

Pada saat anda melihat detail produk dari batu gerinda , anda akan melihat

informasi mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian

huruf dan angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap batu gerinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.

Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut :

 Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum

digunakan adalah :

o A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)

(16)

o C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)

o GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan

bahan bangunan lainnya)

 Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin

kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.

o Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse

o Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium

o Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine

o Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine

o Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine

 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan

material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.

o Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft

o Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft

o Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium

o Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard

o Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard

 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan,

yang umum digunakan adalah :

o B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan

(17)

o BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat

o V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan

material hingga titik cair

o S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika

Sebagai contoh, kita ambil kode A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda tangan Nippon Resibon, dengan kode produk kami BT045.

 A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah

Aluminium Oksida

 Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada

tingkat kasar ( coarse)

 S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras (

hard )

 BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang

diperkuat

Dengan mengerti kode spesifikasi batu gerinda, tentunya ada akan mengetahui batu gerinda mana yang sesuai untuk kebutuhan anda.

2.5 Alat-Alat

Alat-alat yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah sebagai berikut:

 Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan

penggerindaaan, terutama pada saat melakukan dressing.

 Kacamata, digunakan untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan

(18)

 Bevel Protector, digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong setelah melakukan penggerindaan

 Surface Plate, digunakan untuk melihat kerataan/ketinggian pada mata

cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan sangat rata dan halus.

 Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai

untuk membuat pahat ulir.

 Dresser, merupakan batu diamond yang digunakan untuk membersihkan

batu gerinda yang kotor.

 Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong

yang akan digerinda.

2.6 Proses Kerja dan Produk

Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek permukaan benda kerja. Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama, hasil akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan. Dua operasi penggerindaan yang akan dijelaskan adalah kerja gerinda permukaan dan kerja gerinda silinder luar dan dalam.

Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut : a.Pemahaman gambar kerja

b.Pencekaman benda kerja c. Pemeriksaaan air pendingin

d. Pemeriksaan ketajaman roda gerinda e. Pengaturan putaran

(19)

h.Penggerindaan benda kerja i.Pemeriksaan hasil gerinda

•Syarat utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan roda gerinda a.Sifat fisik dari material yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan dari

bahan asah. Gunakan roda gerindaalumunium oksida untuk material-material

berkekuatan tarik yang tinggi. Seperti contoh baja karbon, baja campuran, baja

kecepatan tinggi, besi tempa, perunggu dll. Gunakan roda gerinda silicon carbide

untuk material berkekuatan tarik yang rendah.Contoh besi kelabu, kuningan, alumunium, tembaga, granite, karet, kulit dan lain – lain. Gunakan roda gerinda keras untuk material yang lunak dan gunakan roda gerinda lunak untuk material yang keras. Bila menggerinda material keras, butiran-butiran lebih cepat tumpul dari material lunak, maka lunaknya perekat diperlukan untuk memudahkan butiran-butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengan tujuan memunculkan butiran-butiran baru sebagai penggantinya. Material lunak kurang cepat penumpulan butiran-butirannya. Perekat kuat memungkinkan pemegangan butiran-butiran lebih lama.

b. Banyaknya material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi pemilihan dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk pemakanan banyak. Gunakan roda gerinda berbutiran halus untuk penyelesaian yang baik. Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk material liat dan berbutiran halus untuk material keras. Disini kecepatan produksi bukan faktor yang penting, gunakan roda gerinda elastis untuk penyelesaian yang terbaik.

• Menggerinda Permukaan

(20)

a.Memotong atau menipiskan permukaan yang panjang dan gerinda bentuk.Benda kerja diletakkan pada meja mesin yang diikat dengan magnit. Roda gerinda dipasang pada poros yang letaknya horizontal.Pamakanannya bergerak menurun dan diatur antara 1/1000 sampai 5/100 mm setiap gerak pemakanannya.

b.Gerinda permukaan lainnya adalah menggerinda benda kerja yang dipasang pada kepala tetap (cekam), dan diantara dua senter. Untuk benda kerja yang dijepit antara dua senter, dapat menggunakan permukaan depan roda gerinda. Agar permukaan benda kerja rata, permukaan depan roda gerinda di truing minimum 1 derajat kearah pusat sumbu.

•Menggerinda silinder a.Menggerinda silinder luar

Dilakukan dengan gerak memanjang untuk benda kerja panjang, dan gerak tegak lurus untuk benda yang tebalnya tidak melebihi tebal roda gerinda. Gerak tegak lurus juga dilakukan untuk gerinda bentuk.

b.Menggerinda silinder dalam

Dilakukan sesuai posisi benda kerja, yaitu benda kerja dapat berputar misalnya bentuk ring, pelana (bush), dan benda kerja tidak dapat berputar, misal bentuk jig dan dies.

Menggerinda Tanpa Senter

Menggerinda tanpa senter digunakan untuk produk masal. Benda kerja dijepit antara dua gerinda yang berhadapan dan ditahan oleh penyangga.

(21)

Gerinda Tangan Produk Maktec Gerinda Tangan Produk Bosch

Gerinda Tangan Produk Hitachi Gerinda Tangan Produk Ewalt

(22)

Gerinda Potong Produk Hitachi Gerinda Duduk Produk Skil

Gerinda Duduk Produk Hitachi Gerinda Duduk Produk Makita

2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecelakaan Kerja

Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap kecelakaan kerja ada faktor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada alat-alat mekanik dan lingkungan serta kepada manusianya sendiri. Untuk mencegah kecelakaan, penyebab-penyebab ini harus dihilangkan. Delapan puluh lima persen (85%) dari sebab-sebab kecelakaan adalah faktor manusia. Maka dari itu, usaha – usaha keselamatan selain ditujukan kepada teknik mekanik juga harus memperhatikan secara khusus aspek manusiawi. Dalam hubungan ini, pendidikan dan penggairahan keselamatan kerja kepada tenaga kerja merupakan sarana penting.

(23)

kepercayaan-kepercayaan, peralatan dan perlengkapan kerja erat bersangkut paut dengan pelaksanaan keselamatan kerja. Demikian juga, keadaan ekonomi ada sangkut pautnya dengan permasalahan keselamatan kerja tersebut. Maka keselamatan kerja lebih tampil ke depan lagi, dikarenakan cepatnya penerapan teknologi dengan segala seginya termasuk problematik keselamatan kerja menampilkan banyak permasalahan, sedangkan kondisi sosial – kultural belum cukup siap untuk menghadapinya. Bahkan kadang -kadang hilang hasil jerih payah suatu usaha dikarenakan kecelakaan. Keselamatan kerja merupakan satu bagian dari keselamatan pada umumnya. Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Maka dari itu, peristiwa sabotase atau tindakan kriminal di luar ruang lingkup kecelakaan yang sebenarnya. Tidak diharapkan, oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada suatu instansi. Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Maka dalam hal ini, terdapat dua permasalahan penting, yaitu :

a.Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan.

b.Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan

Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat mendatangkan kecelakaan. Bahaya tersebut disebut potensial jika faktor-faktor tersebut belum mendatangkan kecelakaan. Jika kecelakaan telah terjadi, maka bahaya tersebut sebagai bahaya nyata.

Sebab-Sebab Kecelakaan Kerja.

(24)

a. Kecelakaan yang disebabkan oleh karena keadaan yang berbahaya, misalnya tidak ada pengamannya, peralatan kerja yang rusak, instalasi yang tidak memenuhi syarat, lantai yang licin dan sebagainya.

b.Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan yang berbahaya, yang umumnya ditimbulkan oleh tingkah laku manusia sewaktu bekerja.

Pada umumnya kecelakaan yang terjadi adalah akibat dari kedua golongan penyebab tersebut di atas, yang kalau dianalisa secara mendalam, dapat diuraikan

lagi menjadi tiga faktor, sebagai berikut :

a.Faktor lingkungan kerja.

b.Faktor mesin dan peralatan.

c.Faktor manusia atau tenaga kerja.

Supaya pencegahan kecelakaan dapat terlaksana dengan baik, maka harus dilakukan usaha-usaha agar ketiga faktor penyebab kecelakaan tersebut di atas tidak berada pada kondisi yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.

a. Faktor lingkungan kerja

Faktor lingkungan kerja yang penting dan perlu diperhatikan adalah kebersihan, pertukaran udara di dalam ruangan, penerangan, dan tata ruang dari mesin dan peralatan kerja. Jadi supaya tidak terjadi kecelakaan perlu kita perhatikan :

1. Kebersihan, misalnya lantai tidak licin karena tidak adanya kotoran berupa minyak pelumas.

2. Pertukaran udara di dalam ruangan dapat berlangsung dengan baik sehingga tidak perlu terjadi seseorang tenaga kerja kehilangan kesadaran karena kekurangan udara bersih (oksigen).

3. Penerangan dijaga agar kapasitasnya mencukupi, sesuai dengan sifat

(25)

4. Tata ruang harus dijaga agar mematuhi persyaratan, misalnya tidak terlalu sempit dan mudah bagi lalu lintas barang atau orang.

b. Faktor mesin dan peralatan

Faktor mesin dan peralatan yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, adalah :

1. Pengaman-pengaman harus dipasang pada mesin, sesuai dengan persyaratan – persyaratan keselamatan kerja.

2. Peralatan-peralatan pengaman yang dipakai oleh mekanik harus dijaga agar tetap pada kondisi yang baik, sehingga benar-benar dapat berfungsi sebagai pengaman dalam kerja.

c. Faktor manusia

Faktor manusia yang menyebabkan terjadinya kecelakaan biasanya adalah:

1. Kelalaian

2. Kekurangan pada keterampilan atau kecakapan dalam bekerja 3. Kekurangan yang terdapat pada fisik dan mental si tenaga kerja

2.8

Upaya mencegah kecelakaan kerja

Keselamatan kerja perlu mendapat perhatian utama, karena pada saat bekerja roda gerinda berputar sangat tinggi. Pecahnya roda gerinda akibat kesalahan operasi dan pemeriksaan kondisi roda gerinda yang tidak cermat dapat mencelakakan operator itu sendiri. Beberapa langkah keselamatan tersebut antara lain;

 Gunakan kacamata kerja setiap saat, meskipun sudah tersedia penutup

(26)

 Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember beararti ada keretakan

 Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada mesin

tersebut

 Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain

sudah pada posisi yang benar

 Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya

 Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter

kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan roda gerindanya

 Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin

gerinda

 Ketika mengasah roda gerinda (dressing / truing) pastikan intan pengasah

terletak pada posisi yang kuat dan benar

 Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang

digerinda

 Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda

diundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan.

 Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan

perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja gerinda

 Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin

mati pada saat meninggalkan.

Sedangkan alat – alat keselamatan yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah sebagai berikut :

a. Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan

(27)

b. Kacamata, untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada saat penggerindaan.

c. Bevel protector, alat yang digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong setelah melakukan penggerindaan.

d. Surface plate, alat yang digunakan untuk melihat kerataan atau ketinggian pada mata cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan sangat rata dan halus.

e. Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai untuk membuat pahat ulir.

f. Dresser,merupakanbatu diamond yang digunakan untuk membersihkan batu gerinda yang kotor.

g. Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong yang akan digerinda.

Meminimalisir resiko kecelakaan kerjadapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut beberapa cara untuk memperkecil resiko kecelakaan dalam proses kerja.

a. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau tak resmi mengenai misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan jenis peralatan tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higiene umum, atau alat-alat perlindungan diri.

b. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan yang diwajibkan.

(28)

d. Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis dan patologis faktor-faktor lingkungan dan teknologis, dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.

e.Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.

f. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya , mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebab-sebabnya.

g. Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknik, sekolah-sekolah atau kursus-kursus pertukangan.

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan bahan organik yang belum masak atau bahan organik yang masih mengalami proses dekomposisi biasanya akan menyebabkan penurunan pH tanah namun apabila diberikan kepada

Berdasarkan maklumbalas pengguna melalui pihak pengurusan hospital didapati bahawa penyediaan bilik rehat, balai pelawat dan ruang menunggu mendapat sambutan yang

Sistimatika penulisan Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2020 merujuk pada ketentuan sistematika penulisan

Pestisida Daconil adalah pestisida golongan fungisida yang menggunakan bahan aktif klorotalonil 75 % dengan formulasi 75 P.. !esuai golongannya" sasaran pestisida ini

Rekam medis saat ini menjadi milik dari rumah sakit dimana pasien berobat sehingga di rumah sakit yang baru pasien tersebut tidak memiliki data riwayat kesehatan.. Pencatatan

Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan adanya ketidak konsistenan dari hasil penelitian yang telah ada, sementara itu peneliti juga ingin mengetuhui parameter apa yang

kesempatan bagi difabel melalui mainstreaming hak‐hak kesempatan bagi difabel melalui mainstreaming hak hak difabel ke dalam agenda pembangunan pemerintah di segala bidang

PUSAT PERBELANJAAN Bukan hanya ruas jalan, pusat perbelanjaan yang biasanya semrawut dipadati warga dan pedagang Kaki-5 juga sudah mulai sepi.. Misalnya saja di kawasan