• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUDIDAYA JAMUR ENDOFIT PADA TANAMAN CABA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUDIDAYA JAMUR ENDOFIT PADA TANAMAN CABA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BUDIDAYA JAMUR

ENDOFIT PADA TANAMAN

CABAI

Oleh : Ayu Nadia Hatmanti

4441121507 (2B)

(2)

PENGERTIAN JAMUR

ENDOFIT

Jamur atau cendawan yang hidup pada

(3)

JAMUR ENDOFIT

Trichoderma sp

Trichoderma sp. Merupakan sejenis

cendawan/fungi yang termasuk kelas ascomycetes. Trichoderma sp. Memiliki aktifitas antifungal. Trichoderma banyak ditemukan di tanah hutan maupun tanah pertanian ataupada substrat berkayu.

Trichoderma sp mengkolonisasi pada akar

tanaman cabai

Aspergillus niger

Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat,

diantaranya digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase dan sellulase.

Aspergillus niger mengkolonisasi pada akar

(4)

JAMUR ENDOFIT

Klasifikasi

Trichoderma

sp

Kingdom : Fungi

Divisi: Ascomycota

Kelas : Sordariomycetes

Ordo : Hyporcreales

Famili

: Hypocreaceae

Genus :

Trichoderma

(5)

Cara

Budidaya

Trichoderma

(6)

ALAT DAN BAHAN

Alat:

1. Dandang sabluk

2. Kompor Gas / Kompor

minyak

3. Bak plastik

4. Plastik meteran (dijual

dalam bentuk lembaran)

(7)

ALAT DAN BAHAN

Bahan:

1. Sekam

2. Bekatul (dedak)

3. Air

4. Alkohol 96 %.

(8)

CARA KERJA

 1. Campurkan media (sekam dan bekatul)

dengan perbandingan 1:3 dalam bak plastik.

 2. Berikan air kedalam media tersebut kemudian

aduk sampai rata.

 3.Tambahkan air sampai kelembaban media

mencapai 70 % (dapat di cek dengan meremas media tersebut, tidak ada air yang menetes

namun media menggumpal)

 4. Masukkan media kedalam kantong plastik.  5. Siapkan dandang sabluk untuk menyeteril

media.

 6. Isi dandang sabluk dengan air sebanyak 1/3

(9)

CARA KERJA

7. Masukkan media kedalam dandang sabluk

8. Sterilkan media dengan menggunakan

dandang sabluk selama 1 (satu) jam

set elah air mendidih. Sterilisasi diulang 2

(dua) kali, setelah media dingin

sterilkan kembali media selama 1 jam.

Sterilisasi bertingkat ini bertujuan

untuk membunuh mikroorganisme yang

masih dapat bertahan pada proses

(10)

CARA KERJA

9. Tiriskan media di dalam ruangan yang

lantainya telah beralas plastik.

Sebelum digunakan semprot alas plastik

menggunakan Alkohol 96%.

10. Ratakan permukaan media dengan

ketebalan 1-5 cm.

11. Semprot media dengan suspensi jamur

Trichoderma(isolat jamur

Trichoderma

sp

yang telah dilarutkan kedalam air, 1

(11)

Manfaat Budidaya Jamur

Trichoderma

sp

Hasil-hasil penelitian tentang Trichoderma sp

adalah kemampuannya sebagai agen pengendalian

hayati.

Trichoderma sp.mengeluarkan toksin yang

menyebabkan terlambatnya pertumbuhan bahkan

mematikan inangnya

Trichoderma harzianum yang diperbanyak dalam

sekam padi dan bekatul mempunyai kemampuan

(12)

Cendawan ini berperan pula sebagai

biodekomposer karena mampu memanfaatkan

bahan organik di alam terutama selulosa sebagai

sumber karbon dan energi untuk kebutuhan

hidupnya.

Pengendalian penyakit busuk batang sklerotium

juga dapat dilakukan secara hayati dengan

menggunakan cendawan antagonis, misalnya

Trichoderma sp.

Sebagai agen biokontrol karena bersifat antagonis

bagi jamur lainnya

(13)

JAMUR ENDOFIT

Klasifikasi

Aspergillus

niger

Domain :Eukaryota

Kingdom :Fungi

Phylum :Ascomycota

Subphylum:Pezizomycotina

Class :Eurotiomycetes

Order

:Eurotiales

Family :Trichocomaceae

Genus :

Aspergillus

(14)

Cara 1 Budidaya

(15)

Tahap I : Seleksi Limbah Organik

sebagai Media Tumbuh

Peremajaan Isolat

Perbanyakan Inokulum

Persiapan Media Inokulum

Inokulasi dan Inkubasi Media Inokulum

Pemanenan dan Analisis Propagul

Tahap II: Pengujian Kualitas Inokulum

pada Media Karier Terpilih

Menentukan Jumlah Spora dan Propagul

(16)

CARA 1

Tahap I : Seleksi Limbah Organik sebagai Media Tumbuh

Peremajaan Isolat

Persiapan media PDA (Potato Dextrose Agar) untuk menumbuhkan

(17)

Perbanyakan Inokulum

Pembibitan Aspergillus niger menggunakan media biji jagung pecah yang steril. Jagung yang telah direbus setengah matang selama 15 sampai 30 menit, ditiriskan dan dibiarkan dingin. Jagung 300 g dimasukkan ke dalam plastik putih tahan panas ukuran 500 g sebagai baglog kemudian dipasang ring dengan panjang 2 cm diameter 2,5 cm, disumbat kapas, ditutup kertas dan diikat karet gelang untuk diinkubasi. Tiap baglog disterilkan pada autoklaf dengan suhu 1210 selama 60 menit, setelah dingin tiap baglog

diinokulasi dengan 30 g Aspergillus niger.

•Persiapan Media Inokulum

Media yang digunakan ialah limbah jerami padi, gedebong pisang, tongkol jagung, batang sorgum, sampah pasar dan biji jagung pecah. Bahan media yang sudah dicuci dan dikeringkan, lalu dipotong-potong sampai berukuran panjang sekitar 2 cm. Bahan dimasukkan ke dalam plastik putih tahan panas ukuran 500 g (baglog), tiap plastik diisi 300 g bahan media dan disterilisasi pada 1210 c selama 60 menit. Sebagai kontrol ialah

masing-masing yang tidak diberi inokulum. Pengulangan untuk masing-masing-masing-masing media ialah 3 kali.

(18)

Inokulasi dan Inkubasi Media Inokulum

Pada media yang telah siap Aspergillus niger diinokulasikan kedalamnya dengan perbandingan 300 g media diisi 30 g inokulum. Setiap baglog yang telah diinokulasi kemudian diinkubasi pada suhu ruang sampai waktu panen.

Pemanenan dan Analisis Propagul

Panen dilakukan dalam tiga periode yaitu 20,40, dan 60 hari. Perhitungan spora dan propagul dilakukan dengan cara tiap isi baglog dibagi menjadi dua bagian. Sebagian ditampung pada baki kemudian dimasukkan ke oven dengan suhu 400 C selama 3 hari dan sebagian lagi

langsung dihancurkan.

Untuk hitungan jumlah spora dan jumlah propagul, media yang sudah dihancurkan diambil i mg dan dilarutkan pada 9 ml akuades steril, sebagai pengenceran 10-1 , pengenceran dilakukan sampai 10-6.

Perhitungan jumlah spora dilakukan pada tiap pengenceran dengan menggunakan mikroskop dan kaca objek haemasitometer. Perhitungan propagul dilakukan dengan mengambil 100 µl media yang telah diencerkan kemudian dibiakkan pada media PDA. Pertumbuhan propagul dihitung sampai hari ketiga. Tiap koloni yang tumbuh dihitung satu propagul.

(19)

Tahap II: Pengujian Kualitas Inokulum pada Media Karier Terpilih

Menentukan Jumlah Spora dan Propagul

Media yang memiliki jumlah spora dan propagul terbanyak dipilih untuk uji berikutnya. Media terpilih dikeringkan pada suhu 400C selama 3 hari dan digiling

(20)

Inokulasi Tanaman Inang

Pasir steril sebanyak 2 kg dimasukkan ke dalam wadah (ember)

berukuran 3 kg. Ke dalam wadah tersebut ditambahkan inokulum

yang telah disiapkan sebanyak 2,5% pasir steril yaitu 50 g. Pada

tahap ini menggunakan 2 macam kontrol, yaitu media pasir steril

tanpa inokulum tetapi ditambahkan karier yaitu biji jagung pecah

(K1a) dan sampah organik pasar (K1b) dan media pasir steril tanpa

inokulum (K2). K1 bertujuan untuk mempelajari pengaruh bahan

organik yang digunakan terhadap pertumbuhan tanaman. Sebanyak

dua biji padi dan jagung, masing-masing secara terpisah ditanam

pada masing-masing perlakuan dan kontrol. Setelah 2 minggu, dari

tiap ember dipilih satu tanaman perlakuan, sisanya dibuang.

Pengulangan untuk masing-masing perlakuan ialah 4 kali.

Pemeliharaan dilakukan dengan menempatkan tanman dalam rumah

kaca. Penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali dengan akuades.

Pemupukkan dilakukan tiap minggu, tanaman padi dipupuk

(21)

Cara 2

Budidaya

(22)

ALAT DAN BAHAN

ALAT :

1. Sentrifuge centrific–228

2. Magnetik stirer guart

3. Selofan

4. Inkubator Memmert

5. Botol semprot

6.Timbangan elektrik

7. Jarum osse

(23)

ALAT DAN BAHAN

BAHAN :

1. Aspergillus niger 6088 IFO 6341,

2. Biotin p.a,

3. TEA (Taoge Ekstrak Agar),

4. Alkohol 60%,

5. Glukosa

6. Amonium nitrat,

7. Kalium hidrogen fosfat

8. Magnesium sulfat heptahidrat,

9. Aquades

(24)

CARA KERJA

1. Pembuatan medium agar miring TEA

(Taoge Ekstrak Agar)

2. Pembuatan media pertumbuhan

jamur

(Czapek cair)

3. Penanaman jamur Aspergillus niger

pada

medium agar miring (TEA) .

4. Penanamam jamur

Aspergillus niger

dalam medium pertumbuhan

(Czapek

cair)

(25)

1. Pembuatan medium agar miring TEA (Taoge Ekstrak Agar)

Sebanyak 100 gram taoge direbus dengan 1 L akuades selama 2 jam, lalu disaring. Kemudian ditambahkan 60 gram gula pasir dan direbus sampai gula larut. Akuades ditambahkan sampai dengan volume semula (1L), sebanyak 20 gram agar-agar dimasukkan dan diaduk sampai larut selama 20 menit. Sebanyak 5 mL larutan TEA dituang kedalam tabung reaksi, tabung ditutup dengan kapas dan kertas sampul, kemudian diikat dengan benang. Medium disterilkan dalam

autoklaf selama 15 menit pada suhu 121οC, kemudian

(26)

2. Pembuatan media pertumbuhan jamur (Czapek

cair)

Sebanyak 50 gram glukosa, 2,06 gram amonium

nitrat, 1,2 gram kalium hidrogen fosfat dan 0,5 gram

magnesium sulfat heptahidrat diencerkan dengan

akuades hingga volume larutan menjadi 1 L, pH

diatur sampai 3,5. Larutan dituang sebanyak 30 mL

kedalam botol 150 mL, botol ditutup dengan kapas

dan kertas sampul, kemudian diikat dengan benang.

Larutan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121

ο

C

(27)

3.Penanaman jamur

Aspergillus niger

pada medium

agar miring (TEA)

Jarum osse dicelupkan dalam alkohol 60% lalu

dipijarkan pada nyala api spiritus. Tabung yang berisi

biakan

Aspergillus niger

murni dan tabung berisi

(28)

5. Penanamam jamur Aspergillus niger dalam medium pertumbuhan (Czapek cair)

Jarum osse disterilkan dengan cara seperti diatas. Penutup tabung yang berisi biakan dalam medium TEA dan penutup tabung yang berisi air steril dibuka kemudian bagian mulut kedua tabung tersebut dipanaskan dalam nyala api spritus.

Dengan menggunakan ujung jarum osse biakan diambil dan disinggungkan pada air steril. Tabung yang berisikan air dikocok hingga biakan rata dalam air tersebut. Tutup botol medium

pertumbuhan (Czapek cair) dibuka dan disterilkan dengan

memanaskan mulut botol dalam nyala api spiritus. Sebanyak 0,5 mL jamur Aspergillus niger dipindahkan ke dalam medium

pertumbuhan (Czapek cair) dengan menggunakan pipet steril. Kemudian botol disterilkan kembali dalam nyala api spiritus dan ditutup kembali. Biakan diinkubasidengan shaker goyangan 200 rpm pada suhu kamar selama 48 jam. Ulangi percobaan diatas dengan penambahan biotin dalam berbagai konsentrasi (0; 0,025; 0,05; 0,075; 0,1 mg/L)

(29)

6. Penentuan biomassa

Larutan disentrifugasi 3400 rpm

selama 15 menit kemudian disaring

untuk memisahkan jamur. Jamur

yang diperoleh dicuci dengan

akuades, dikeringkan pada suhu 80

0

C

(30)

Manfaat

Aspergillus niger 

Penting pda produksi asam sitrat yang

banyak digunakan pada berbagai

makanan dan minuman ataupun sebagai

pengawet dan peningkat citarasa

Dalam metabolismenya Aspergillus

niger dapat menghasilkan 

asam

sitrat

 sehinga 

fungi

 ini banyak digunakan

(31)

Manfaat

Aspergillus niger

Aspergillus niger

 dapat tumbuh dengan

cepat, oleh

karena itu 

Aspergillus niger

 banyak digunakan

secara komersial dalam produksi asam sitrat,

asam

glukonat, dan pembuatan beberapa enzim

seperti

amilase, pektinase, amiloglukosidase dan

selulase.

Selain itu, 

Aspergillus niger

 juga

menghasilkan 

gallic acid

 yang merupakan

senyawa 

fenolik

 yang biasa digunakan

dalam industri 

farmasi

 dan juga dapat

menjadi 

substrat

 untuk memproduksi

(32)

SEKIAN

DAN

Referensi

Dokumen terkait

berada pada Kuadran III yang artinya kelapa dalam meskipun memiliki kelemahan namun masih memiliki peluang yang cukup besar untuk dikembangkan.Salah satu caranya dengan

Berdasarkan beberapa kesenjangan diatas, maka Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang implementasi software agent yang bisa dipergunakan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, hasil belajar dan khusus untuk kelas eksperimen digunakan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran

Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydi>d. Dalam transliterasi ini tanda syaddah

Untuk menjadikan nilai sebagai bahan pengembangan tentunya disesuaikan dengan usia dan pola pikir anak usia sekolah dasar, sedangkan nilai yang tidak bersifat

Prosedur yang harus dilakukan pada tahap pengujian ini adalah menghidupkan mesin, memanaskan mesin untuk mencapai suhu kerja mesin kurang lebih selama 5 menit

Langkah-langkah dalam penelitian skripsi ini mulai dari mengambil data pada situs Brainweb yang disediakan oleh, kemudian selanjutnya segmentasi citra MRI otak

penerapan fungsi ekonomi dengan penikahan dini diperoleh nilai p = 0.170 (>0,05), artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel persepsi penerapan