• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM KOMPETENSI DAN KESADARAN PENGGUNA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM KOMPETENSI DAN KESADARAN PENGGUNA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP KEAMANAN SISTEM E-LEARNING PADA PENDIDIKAN TINGGI

Rio Wirawan 1 dan Haris Nizhomul Haq

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer UPN “Veteran” Jakarta. Jl. RS. Fatmawati Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450

Abstract

Era kemajuan teknologi saat ini, yaitu pembelajaran elektronik (e-learning) menjadi salah satu unsur pendukung yang digunakan untuk membantu kelancaran proses belajar , seperti yang tertuang dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia terkait penyelenggaraan pendidikan jarak jauh pada pendidikan tinggi. Proses pembelajaran jarak jauh ini bertujuan untuk memperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan dan pembelaja ran. Namun keamanan informasi dalam sistem e-learning masih menjadi isu dan sedikit penelitian mengenai isu tersebut. Banyak yang berfokus pada peningkatan keamanan pada segi teknologi maupun proses dalam membangun sebuah sistem. Namun manusia menjadi faktor penting yang menjadi titik terlemah dalam setiap proses maupun teknologi. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesadaran pengguna terutama mahasiswa dalam menggunakan sistem e-learning. Studi ini menggunakan metode eksperimental terhadap user e-learning di lingkungan fakultas ilmu komputer UPN “Veteran” Jakarta dimana hasil akhir dari penelitian ini adalah pengindentifikasian tingkat kesadaran user terhadap keamanan sistem e-learning.

Keywords: e-learning, students, awareness, security.

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan tentang penyelenggaraan pendidikan jarak jauh pada pendidikan tinggi bahwa pembelajaran elektronik (e-learning) merupakan salah satu unsur pendukung yang digunakan untuk membantu kelancaran proses belajar peserta didik dan juga bertujuan untuk memperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan dalam pendidikan dan pembelajaran(Permendikbud No. 109 Thn 2013). Sedangkan konsep dasar dari e-learning digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan web dan teknologi internet lainnya di dalam hal meningkatkan pengajaran dan pengalaman belajar(Moh Alwi 2010).

Seiring dengan penggunaan e-learning sebagai unsur pendukung proses belajar mengajar yang memberi kemudahan akses terhadap penggunanya tanpa mengenal batas waktu dan lokasi, keamanan sebuah sistem menjadi salah satu aspek penting didalam sistem e-learning. Telah banyak penelitian yang dilakukan terkait dengan keunggulan dan manfaat yang diperoleh dari e-learning, namun masih sedikit yang memberikan perhatian lebih terhadap peranan keamanan informasi di dalam lingkungan e-learning. Keamanan informasi menjadi sangat penting di dalam lingkungan e-learning di mana lemahnya aspek ini mampu membuka peluang resiko yang bisa merugikan elemen-elemen yang ada di dalam lingkungan e-learning.

Berikut ini beberapa serangan atau kecurangan yang umumnya dilakukan di dalam lingkungan e-learning(E Kritzinger 2008):

• Mahasiswa yang mencegat (intercept) pekerjaan tugas mahasiswa lainnya dan mengumpulkan tugas tersebut sebagai hasil pekerjaannya.

• Mahasiswa yang mendapatkan hak akses yang tidak sah (unauthorized) terhadap database nilai tugas dan mengubah nilai tugasnya maupun mahasiswa lain.

(2)

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” merupakan salah satu universitas

yang menggunakan e-learning dalam proses pengajaran dan pembelajarannya. Penggunaan e-learning ini menjadi sangat penting karena dapat digunakan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran baik dalam penyediaan materi-materi perkuliahan, soal-soal ujian atau tugas maupun pengumpulan tugas-tugas perkuliahan.

Penilitian ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kesadaran pengguna (user) terutamanya mahasiswa dalam menggunakan sistem e-learning sehingga dapat mengklasifikasikan tingkat kesadaran keamanan user di

lingkungan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

II. TINJAUAN PUSTAKA

E-learning merupakan salah satu sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone untuk mendukung kegiatan belajar mengajar(A Ratnasari 2012). Atau dapat disimpulkan, e-learning adalah konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung proses dan meningkatkan pengalaman belajar dan mengajar.

Aspek lain untuk membuat aplikasi yang sukses terdiri dari kombinasi tiga faktor penting yaitu Teknologi, Proses, dan Manusia. Dengan membangun sebuah aplikasi yang mengandung data-data yang sangat penting, ketiga faktor tersebut harus saling mendukung satu sama lain. Penggunaan Teknologi memungkinkan untuk melindungi integrity dan confidentiality sistem dengan menggunakan enkripsi maupun firewall untuk mem-block dan menolak hak akses yang tidak sah (unauthorized access) pada sistem e-learning.

Confidentiality yaitu segala usaha yang berkaitan dengan pencegahan pangaksesan terhadap informasi. Hal ini lebih berkaitan dengan privacy (data personal) dan secrecy (kerahasiaan). Sedangkan integrity secara umum berkaitan dengan jaminan bahwa sesuatu berada dalam kondisi seharusnya(Eddy Sutanta 2008).

Faktor lain yang digunakan untuk meningkatkan keamanan sebuah sistem adalah Proses yang dibuat sebagaimana mestinya untuk menangani masalah keamanan pada sebuah sistem. Pembuatan prosedur dan kebijakan di dalam menangani keamanan menjadi salah satu sebuah Proses.

Sedangkan faktor akhir yaitu manusia hampir selalu menjadi titik terlemah dalam setiap proses maupun teknologi. Human factor memberikan peranan yang vital dalam pemberian dukungan pada mekanisme keamanan.

III. METODE PENELITIAN

Untuk menilai dan mengukur tingkat kesadaran user e-learning di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta dilakukan metode eksperimen. Objek dari studi ini adalah

mahasiswa dari tiap jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Komputer yaitu mahasiswa S1 Jurusan Sistem Informasi, mahasiswa S1 Jurusan Teknologi Informasi dan mahasiswa D3 Jurusan Manajemen Informasi angkatan 2013, 2014, 2015 dan 2016.

(3)

Gambar 1. Metode pengumpulan data

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi ini melibatkan 502 mahasiswa sebagai objek penelitian dari jumlah total 690 mahasiswa angkatan 2013, 2014, 2015 dan 2016 dengan komposisi mahasiswa untuk tiap jurusan dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Detail Sampel Penelitian

Variabel Jumlah ( %)

Mahasiswa yang dikirim email

phishing 502

Perempuan 125(24.90%)

Laki-laki 377(75.10%)

Angkatan:

2013 173(34.46%)

2014 138(27.49%)

2015 88(17.53%)

2016 103(20.52%)

Tabel 1. Menampilkan detail sampel penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa di lingkungan Fakultas

Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Dari tabel tersebut terlihat bahwa

(4)

Tahap berikutnya adalah membuat alamat email elearning phising, Alamat email ini beralamatkan admin@elearning-upnjakarta-ac-id.com. Email phising tersebut memang dibuat mirip dan mengandung kata elarning upn dan admin agar terlihat seperti email asli. kemudian sample mahasiswa yang dibuat akan dikirimkan email phising yang berisi pemberitahuan untuk mengisi form memverifikasi akun elearning untuk dapat diintegrasikan dengan modul pembelajaran elektronik yang terbaru.

Form verifikasi akun diperoleh oleh mahasiswa dari sebuah link yang terdapat di email phising tersebut dan link tersebut akan mengakses website elearning phising. Website elearning UPNVJ phising dibuat semirip mungkin dengan website elearning upnvj agar mahasiswa menyangka web elearning upnvj phishing adalah website asli, adapun gambar web elearning upnvj phising terlihat pada gambar 2 . setelah mahasiswa mengakses form verifikasi akun pada web phising dapat diartikan mahasiswa tersebut memiliki kesadaran akan keamanan yang rendah, karena dalam elemen form tersebut selain meminta data personal juga meminta password elearning.

Gambar 2. Metode pengumpulan data

(5)

Tabel 2. Detail Respon Sampel Penelitian

Pada tabel tersebut juga dapat terlihat bahwa angkatan 2013 (53.60%) terbanyak yang merespon phishing email dan mengirimkan data pribadi mahasiswa. Sedangkan untuk angkatan yang paling sedikit merespon adalah angkatan 2014 (9.60%) diikuti 2015 (13.60%) dan 2016 (23.20%).

Kesadaran ataupun tingkat kewaspadaan terhadap isu keamanan dari tindak pencurian data pribadi yang mengancam pengguna (user) biasanya dipengaruhi oleh pengalaman maupun persepsi (pengetahuan) user tentang keamanan dan resiko yang akan dihadapi(Hasmanizam abdul majid 2015). Banyak studi yang dilakukan sebelumnya menemukan bahwa user yang lebih muda lebih rentan untuk menjadi korban penipuan social engineering berbanding dengan user yang lebih berpengalaman di dunia teknologi(W.D Kearney 2014). Asumsi yang cukup masuk akal, dimana pengguna e-learning yang lebih lama (yaitu angkatan 2013 untuk studi ini) semestinya memiliki tingkat kesadaran tentang keamanan yang lebih tinggi dikarenakan pengalaman dan pemahaman yang mereka dapatkan selama masa perkuliahan.

Namun berdasarkan data yang tercantum pada Tabel 2. Terlihat bahwa untuk angkatan 2013 menjadi angkatan yang terbanyak terkena phishing email (53.60%). Untuk angkatan 2014, 2015, dan 2016 terlihat bahwa pengguna e-learning yang lebih lama masa kuliahnya, lebih tinggi tingkat kesadaran akan keamanannya (lebih sedikit yang merespon phishing email). Sehingga diperlukan studi yang lebih lanjut yang perlu dilakukan untuk menilai atau mengukur persepsi (pemahaman) dan juga background pengalaman user tentang isu keamanan seperti berbagi password dan menyimpan informasi penting pribadi melalui email maupun website yang mencurigakan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan studi yang dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kesadaran pengguna e-learning di lingkungan Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang melibatkan 502 (72.75%) mahasiswa. Melalui pengiriman

phishing email yang dikirimkan ke email masing-masing pribadi, didapati 125 (24.90%) dengan jumlah angkatan 2013 (53.60%) terbanyak diikuti angkatan 2016 (23.20%), 2015 (13.60%), dan 2014 (9.60%) yang merespon ataupun memiliki tingkat kesadaran akan keamanan yang rendah. Dimana mereka telah mengirimkan data penting pribadi seperti alamat email dan username akun e-learning mereka.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Hasmanizam, et al. (2015). Investigation of Security Awareness on e-Learning System Among

Lecturers and Students in Higher Education Institution. International Conference on Computer,

Communication, and Control Technology.

Alwi, Mohd, N.H. dan I.S. Fan. (2010). E-Learning and Information Security Management. International Journal

of Digital Society(IJDS).

Kearney, W.D. (2014). Considering the Influence of Human Trust in Practical Social Engineering Exercises.

Information Security for South Africa (ISSA).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 109 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada

Pendidikan Tinggi.

Kritzinger, E. (2008). Information Security in an E-learning Environment. Social and Organizational Liabilities

on Information Security.

Ratnasari, A. (2012). Studi Pengaruh Penerapan E-learning Terhadap Keaktifan Mahasiswa dalam Kegiatan

Belajar Mengajar Studi Kasus Universitas Mercu Buana Jakarta. Seminar Nasional Aplikasi

Teknologi Informasi.

Sutanta, Edhy. (2008). Analisis Keamanan Sistem Aplikasi (Studi Kasus Aplikasi E-learning di IST AKPRIND

Gambar

Gambar 1. Metode pengumpulan data
Gambar 2. Metode pengumpulan data
Tabel 2. Detail Respon Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS FAKTOR RISIKO LOW BACK PAIN (LBP) SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) PADA MAHASISWA UPN VETERAN JAKARTA TAHUN 2020.. UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan,

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA FIXED BROADBAND DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI PT.X UPN Veteran Jakarta,

PERBEDAAN MEDIA EDUKASI GIZI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TERKAIT ANEMIA REMAJA PUTRI DI SMK DENTAL ASISTEN SEKESAL JAKARTA.. UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu

Alexandri (2015: 135) mengemukakan: “Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang- barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode

Dalam proses ini, algoritma yang dipergunakan oleh komputer adalah algoritma backtracking (runut balik) yang menangani ketidakcocokan yang dapat terjadi jika memasukkan

RANCANG BANGUN PENENTUAN MAHASISWA BERPRESTASI BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS PADA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UPN VETERAN JAKARTA

Jakarta. Bapak Bambang Tri Wahyono, S.Kom,M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

• Lembaga-lembaga pendidikan Islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkit dalam bentuk ratusan. madrasah adalah pendahulu universitas yang ada