• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pendapatan Masyarakat Industri docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Pendapatan Masyarakat Industri docx"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pendapatan Masyarakat Industri Mikro Terhadap Gaya Hidup Masyarakat di Daerah Bayat

Disusun Oleh :

1. Atri Prasetyo Mukti 10/XI IPA 3

2. Puguh Prasetyo Yordan F. 25/XI IPA 3

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Masyarakat Industri Mikro Terhadap Gaya Hidup Masyarakat di Daerah Bayat” ini telah disahkan untuk meningkatkan kualitas akademik siswa-siswi SMA Negeri 1 Klaten tahun ajaran 2012/2013 dan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 18 Mei 2013

Guru Mata Pelajaran

Wali Kelas Bahasa Indonesia

Drs. Kusmarjono Resmiyati, M.Pd NIP. 19580310 198303 1 015 NIP. 19710805 199802 2 005

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Klaten

(3)

HALAMAN ABSTRAK

Atri Prasetyo Mukti dan Puguh Prasetyo Yordan Febrian, Pengaruh Pendapatan Masyarakat Industri Mikro Terhadap Gaya Hidup Masyarakat di Daerah Bayat. Karya Tulis Ilmiah SMA Negeri 1 Klaten, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mandeskripsikan tentang berbagai macam industri mikro di kabupaten Klaten khususnya kecamatan Bayat. Penelitian ini didasarkan atas pemikiran bahwa banyak masyarakat di daerah Klaten belum begitu mengetahui tentang berbagai macam industri mikro di kecamatan Bayat. Dengan begitu kita bisa mengetahui berbagai macam industri di daerah di kecamatan Bayat, Klaten. Serta mengetahui bagaimanakah cara pembuatan serta cara pendistribusian hasil dari industri tersebut.

Penelitian ini difokuskan pada cakupan mengenai industri mikro serta bagaimana gaya hidup masyarakat di daerah tersebut yang memiliki penghasilan yang boleh dibilang lebih tinggi daripada industri mikro lainnya . Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian normatif empiris. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dimana data primer diperoleh langsung dari lapangan melalui teknik wawancara dan observasi, serta data sekunder diperoleh dengan menelusuri dokumentasi, buku-buku serta literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai macam industri mikro di kecamatan Bayat seperti industri batik tulis, industri gerabah atau teracota, dan industri makanan ringan keripik belut. Serta menunjukkan bahwa masyarakat di daerah tersebut yang memiliki penghasilan lebih tinggi mempunyai gaya hidup yang cenderung modern daripada masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah yang bergaya hidup sederhana dan apa adanya.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNya lah, karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, di tahun ajaran 2012/2013, dengan judul pengaruh pendapatan masyarakat industri mikro terhadap gaya hidup masyarakat di daerah Bayat. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang apa saja industri-industri mikro di daerah Bayat, yang merupakan salah satu daerah di kabupaten Klaten dan sering kali luput dari pengamatan kita sebagai masyarakat kabupaten Klaten.

Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasny ajika kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Resmiyati selaku pembimbing, yang tidak lelah dan bosa nuntuk memberikan arahan dan bimbingan kepada kami setiap saat.

2. Orang Tua dan keluarga kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.

3. Narasumber terpecaya dalam penelitian ini yang sudah banyak membantu. 4. Ibu Prihatin atas kesedian nya memberikan waktu untuk melakukan

wawancara,

5. Serta semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data dan informasi yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh Karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif serta membangun, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

(5)

DAFTAR ISI

(6)

4.1.2 Ciri-ciri Industri Mikro...15

4.1.3 Contoh Industri Mikro...15

4.2 Bentuk Industri Mikro...16

4.3 Penghasilan Masyarakat Bayat dari Industri Mikro...18

4.4 Pengaruh Penghasilan Industri Mikro Terhadap Gaya Hidup Masyarakat ... 19 BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan...20

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Industri mikro atau usaha mikro adalah suatu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 per tahun. Industri mikro ini sering kita jumpai di daerah-daerah kecil dan umumnya di daerah pedesaan seperti daerah di kecamatan Bayat, kabupaten Klaten.

Daerah Bayat sudah sangat terkenal dengan beberapa industri mikronya. Bahkan beberapa industri mikro di Bayat sudah terkenal hingga ke berbagai pulau di Indonesia. Beberapa industri mikro yang terdapat di Bayat yaitu industri gerabah atau teracota, industri batik tulis, dan industri makanan ringan keripik belut. Industri yang paling terkenal di daerah Bayat adalah industri batik tulis dan gerabah. Batik tulis dari Bayat sudah sangat terkenal hingga ke luar pulau Jawa, selain itu gerabah dari daerah Bayat sudah di distribusikan hingga ke beberapa pulau di luar Jawa.

Industri-industri tersebut terbilang masih sangat sederhana dan kecil. Namun bagi para penduduk di kecamatan Bayat, industri tersebut sangat berguna dan banyak menguntungkan bagi mereka. Karena dari industri inilah mereka mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

Penghasilan yang dihasilkan dari industri ini pun beragam. Mulai dari yang berpenghasilan tinggi, sedang, maupun rendah. Sehingga panghasilan tersebut mempengaruhi gaya hidup mereka. Masyarakat industri mikro dengan penghasilan lebih tinggi cenderung bergaya hidup lebih boros dibandingkan dengan masyarakat industri mikro yang berpenghasilan meneng. Hal ini di sebabkan karena tingkat kebutuhan masyarakat berbeda, dan masyarakat industri mikro yang berpenghasilan tinggi cenderung lebih banyak memiliki kebutuhan.

Maka dari itu karya tulis ini dibuat untuk menjelaskan pengaruh pendapatan masyarakat industri mikro terhadap gaya hidup masyarakat di daerah Bayat.

(8)

Berdasarkan dari uraian latar belakang tentang masalah diatas, dapat diajukan pokok-pokok rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan industri mikro?

1.2.2 Apakah bentuk industri mikro yang terdapat di daerah Bayat?

1.2.3 Bagaimana pengaruh penghasilan industri mikro terhadap gaya hidup masyarakat di daerah Bayat?

1.2.4 Bagaimana gaya hidup masyarakat industri mikro yang berpenghasilan lebih tinggi dari masyarakat industri mikro yang lain di daerah Bayat?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari karya tulis ini adalah :

1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan industri mikro.

1.3.2 Untuk mengetahui jenis-jenis industri mikro yang terdapat di daerah Bayat.

1.3.3 Untuk mengetahui pengaruh penghasilan industri mikro terhadap gaya hidup masyarakat di daerah Bayat.

1.3.4 Untuk mengatahui gaya hidup masyarakat industri mikro yang penghasilan lebih tinggi daripada masyarakat industri mikro lainnya di daerah Bayat.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang bisa diambil dari penulisan karya tulis ini adalah : 1.4.1 Bagi pembaca :

a. Menambah wawasan mengenai berbagai macam industri mikro yang ada di daerah Bayat.

b. Dapat membuat pembaca menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi globalisasi.

c. Menjadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

d. Memberikan informasi bagi pembaca untuk lebih mengetahui pengaruh penghasilan terhadap gaya hidup.

1.4.2 Bagi penulis:

a. Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan penulis b. Penulis dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah di dapat.

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan atau jasa kepada pelanggan. Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik investor. Sedangkan yang dimaksud dengan pendapatan dalam makalah ini adalah sesuatu yang didapat oleh seseorang setelah melakukan suatu usaha.

2.1.2 Industri Mikro

Ilmu ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga dan bagaimana harga, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

(10)

kerajinan atau makanan ringan hasil dari kreatifitas masyarakat itu sendiri.

2.1.3 Gaya Hidup

Istilah gaya hidup pada asalnya dicipta oleh ahli psikologi Austria, Alfred Adler, pada 1929. Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana difahami pada hari ini, mula digunakan sejak 1961.

Dalam bidang sosiologi, gaya hidup ialah cara bagaimana seseorang hidup. Gaya hidup ialah kumpulan ciri tingkah laku yang bererti kepada kedua-dua orang-orang lain dan diri sendiri dalam sesuatu masa dan tempat, termasuk hubungan sosial, penggunaan, hiburan, dan pakaian. Tingkah laku dan amalan dalam gaya hidup merupakan campuran tabiat, cara lazim membuat sesuatu, serta tindakan berdasarkan logika. Gaya hidup biasanya membayangkan sikap, nilai, dan pandangan dunia seseorang. Gaya hidup ialah cara untuk memupuk konsep kendiri serta mencipta simbol kebudayaan yang menggemakan identitas peribadi. Namun bukan semua aspek gaya hidup bersifat sukarela pada sepenuhnya. Sistem-sistem sosial dan teknikal di sekeliling boleh menyekat pilihan gaya hidup serta simbol yang dapat digunakan untuk menonjolkan gaya hidup kepada orang-orang lain dan diri sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan gaya hidup dalam yang makalah ini adalah suatu perilaku atau sikap seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi oleh pendapatan orang tersebut.

2.1.4 Masyarakat

(11)

ini adalah sekelompok orang yang tinggal di daerah tertentu dan melakukan suatu pekerjaan baik secara individu maupun kelompok.

(12)

BAB III

12

(13)

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penulisan penelitian. Metode terdiri dari dua jenis, yaitu metode kualitatif dan metode kantitatif. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif-kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna ungkapan larangan. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itu sendiri. Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan dilaksanakan di daerah Bayat kabupaten Klaten provinsi Jawa Tengah pada hari Minggu, tanggal 5 mei 2013 pada pukul 09.00. Penulis di daerah tersebut meneliti berbagai macam industri mikro di daerah Bayat, seperti industri mikro batik, industri mikro gerabah, industri mikro makanan ringan keripik belut.

3.3 Sumber Data

Data yang didapat bersumber dari pengamatan langsung ke objek, juga dengan mewawancarai narasumber pemilik industri mikro batik, gerabah, dan makanan ringan keripik belut. Selain itu penulis juga mengambil sumber data dari internet yang menerangkan tentang perkembangan industri mikro di daerah Bayat dan gaya hidup masyarakat industri mikro di Bayat.

(14)

3.4.1 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.

3.4.2 Literatur

Literatur merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang diambil dari berbagai data yang sudah ada sebelumnya dimana data-data tersebut dapat diakses secara langsung melalui internet. Data-data-data yang digunakan tersenut haruslah akurat dan diambil dari sumber yang memiliki kemampuan dibidangnya.

3.4.3 Wawancara

(15)

PEMBAHASAN 4.1 Pengertian Industri Mikro

Usaha Mikro adalah Peluang Usaha Produktif milik orang perorangan atau badan Usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-undang. Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-.

Usaha Kecil adalah Peluang Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan Usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

4.1.1 Kriteria Industri Mikro :

a. Peluang Usaha Mikro memiliki aset maksimal Rp 50 juta dan omsetnya maksimal Rp 300 juta per tahun.

b. Peluang Usaha Kecil memiliki aset lebih dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta dengan omset lebih dari Rp 300 juta sampai dengan Rp 2,5 miliar per tahun

c. Peluang Usaha Menengah memiliki aset lebih dari Rp 500 juta sampai dengan Rp 10 miliar dengan omset lebih dari Rp 2,5 miliar sampai dengan Rp 50 miliar per tahun.

(16)

a. Jenis barang atau komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti.

b. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat.

c. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha. d. Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa

wirausaha yang memadai.

e. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.

f. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank.

g. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.

4.1.3 Contoh Industri Mikro :

a. Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya.

b. Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan, industri pandai besi pembuat alat-alat.

c. Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar. d. Peternakan ayam, itik, dan perikanan.

e. Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit (konveksi).

Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasinya karena usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain :

a. Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang.

b. Tidak sensitive terhadap suku bunga.

c. Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter. d. Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima

(17)

Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha mikro yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai kendala baik pada sisi usaha mikro maupun pada sisi perbankan sendiri.

4.2 Bentuk Industri Mikro

Ada banyak sekali macam usaha industri mikro di kecamatan Bayat. Namun di karya tulis ini penulis lebih memusatkan pada dua macam industri mikro di daerah Bayat, yaitu industri gerabah dan industri batik tulis.

Gerabah sudah sangat terkenal diindonesia, bahkan sudah menyebar hingga ke seluruh dunia. kata ‘keramik’ berasal dari Bahasa Yunani (Greek) ‘keramikos’ menunjuk pada pengertian gerabah ‘keramos’ menunjuk pada pengertian tanah liat. ‘Keramikos’ terbuat dari mineral non metal, yaitu tanah lihat yang dibentuk, kemudian secara permanen menjadi keras setelah melalui proses pembakaran pada suhu tinggi. Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia. Gerabah diperkirakan telah ada sejak masa pra sejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam. Situs-situs arkeologi di indonesia, telah ditemukan banyak tembikar yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius seperti upacara dan penguburan. tembikar yang paling sederhana dibentuk dengan hanya menggunkan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik jari), selain itu bentuknya kadang tidak simetris. selain dibuat dengan teknik tangan, tembikar yang lebih modern dibuat dengan menggunakan tatap-batu dan roda putar.

Salah satu desa penghasil gerabah diindonesia yang sudah cukup terkenal yaitu desa Pagerjurang, kecamatan Bayat, kabupaten Klaten. Gerabah yang diproduksi di desa pagerjurang ini terkenal dengan nama gerabah Bayat, karena berasal dari kecamatan Bayat sehingga lebih sering di panggil gerabah Bayat. Gerabah Bayat ini sudah sangat terkenal di Klaten, bahkan hingga ke berbagai provinsi di pulau jawa. Dan juga beberapa diantaranya sudah di ekspor ke berbagai negara seperti Kanada, Spanyol, Jepang, dan Belanda.

(18)

yakni Profesor Chitaru Kawasaki. Peneliti keramik Jepang ini sempat melakukan penelitian lebih dalam mengenai teknik cetakan miring Bayat ini.

Selain dari segi teknik pembuatannya, ciri khas dari gerabah Bayat yaitu warnanya yang coklat polos dan tidak menggunakan sentuhan warna lainnya. Sehingga membuat gerabah Bayat ini kelihatan lebih alami dan pegunungan, sehingga lebih kuat dan tahan lama.

Selain industri gerabah yang terkenal, di kecamatan Bayat juga mempunyai industri mikro yang juga cukup terkenal yaitu industri Batik Tulis. Batik adalah Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik. G.P. Rouffaer juga mengatakan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.

(19)

keterampilan seni membatik yang dimiliki oleh masyarakat Bayat diajarkan seorang utusan Sunan Kalijaga, yakni Ki Ageng Pandanaran, yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama Sunan Bayat. Hingga akhirnya batik tulis ini berkembang hingga sekarang.

Batik Bayat memang belum kelihatan menonjol ciri khasnya. Namun motif seperti gajah birowo, pintu retno, parang liris, babon angrem, dan mukti wirasat adalah ciri khas batik Bayat. Selain itu warnan yang khas pada Batik Bayat didominasi soga atau kecoklatan yang mempunyai pola berbeda dengan batik dari Kasultanan Yogyakarta atau Kasunanan Surakarta. Itulah mengapa batik tulis Bayat cukup terkenal di kalangan masyarakat luas.

4.3 Penghasilan Masyarakat Bayat dari Industri Mikro

Kecamatan Bayat di kabupaten Klaten menjadi daerah yang cukup terkenal dengan usaha industri mikro yang banyak di tekuni beberapa orang di kecamatan ini. Yaitu industri gerabah dan industri batik tulis. Kedua industri mikro ini bahkan sudah banyak yang mampu di ekspor ke negara lain seperti Jepang, Belanda, Spanyol, Qatar. Tentu hal ini cukup membawa keuntungan bagi para pengusaha industri mikro ini. Selain menambah penghasilan, hasil karya mereka juga bisa di perkenalkan di negara-negara besar dunia. Dan itu akan membawa nama baik serta naiknya permintaan produk dari konsumen.

Namun karena semakin tingginya angka permintaan dari konsumen, ini akan membawa dampak bagi para pengusaha ini. Mereka akan berusaha untuk bersaing dengan pengusaha lain yang juga memproduksi barang yang sama agar produk mereka tetap laku di pasaran. Para pengusaha mikro ini juga harus memperhatikan kualitas agar produk mereka menang di pasaran.

(20)

Sedangkan dari pengrajin batik narasumber yang penulis wawancarai adalah ibu prihatin. Ibu prihatin menjelaskan bahwa setiap bulan rata-rata penghasilan kotor yang diperoleh adalah Rp.4.000.000,00.

4.4 Pengaruh Penghasilan Industri Mikro Terhadap Gaya Hidup Masyarakat

Masyarakat di kecamatan Bayat banyak yang menggantungkan hidupnya pada usaha industri mikro. Yaitu industri gerabah dan industri batik tulis. Pengrajin gerabah banyak terdapat di desa Pagerjurang, kecamatan Bayat, kabupaten Klaten. Sedangkan pengrajin batik tulis banyak terdapat di desa Jarum, kecamatan Bayat, kabupaten Klaten. Kecamatan Bayat juga terkenal dengan daerah yang penuh dengan kesenian. Dan itulah seharusnya yang harus dikembangkan agar budaya Indonesia tidak punah dan terus berjalan.

Gaya hidup masyarakat di kecamatan Bayat bisa di bilang masih sangat sederhana. Sebagian besar masyarakat masih bercocok tanam. Sebagian yang lain ada yang bekerja sebagai pedagang. Selain itu budaya juga masih terus di jalankan. Seperti pewayangan, reog, dll. Meskipun sudah tidak banyak diadakan, namun setiap satu tahun sekali pasti diadakan acara tersebut. Ini menunjukkan bahwa gaya hidup yang diterapkan di kecamatan Bayat ini masih terbilang sederhana.

(21)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kita ambil beberapa kesimpulan:

1. Industri mikro adalah suatu badan usaha perorangan maupun kelompok yang mempunyai penghasilan tidak begitu besar tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan individu maupun keluarga untuk bisa bertahan hidup. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat memanfaatkan keahlian-keahlian individu masing-masing, serta untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah tersebut.

2. Terdapat berbagai macam industri mikro di daerah Bayat seperti industri mikro batik tulis, industri mikro gerabah atau teracota, industri mikro makanan ringan keripik belut. Walaupun demikian, industri mikro yang paling terkenal di daerah Bayat adalah industri mikro gerabah dan batik tulis. Karena hasil produksi gerabah dan batik tulis sudah didistribusikan hingga ke luar pulau Jawa.

3. Gaya hidup masyarakat industri mikro dipengaruhi oleh beberapa hal dan aspek seperti penghasilan, jumlah keluarga, usia, dan kebutuhan.

4. Masyarakat industri mikro yang memiliki penghasilan tinggi cenderung bergaya hidup mewah dan modern, sedangkan masyarakat industri mikro yang memiliki penghasilan menengah cenderung bergaya hidup sederhana dan apa adanya.

5.2 Saran

(22)
(23)

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25425/4/Chapter%20II.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan

http://mulyajho.blogspot.com/2012/08/pengertian-usaha-mikro.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro

http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_hidup

http://lifestyle-awan.blogspot.com/2009/03/pengertian-gaya-hidup.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-141-1791400890-bab%20iii.pdf

http://www.sarjanaku.com/2011/07/contoh-karya-ilmiyah.html

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah Praktik IEM dideskripsikan untuk “memberikan pengalaman kepada mahasiswa terkait sensor dan transduser, rangkaian pengkondisi sinyal, pengolah sinyal,

Real estate buyers and sellers are always looking for ways to time the market, and the ones with professional experience succeed because they do it by the numbers, not their

Proses konstruksi mahasiswa yang berkemampuan spatial visualization (SV) dalam menyelesaikan masalah geometri bidang berdasarkan indikator proses konstruksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keseimbangan dinamis, koordinasi mata kaki, dan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan umpan lambung sepakbola

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dan manajemen waktu terhadap prokrastinasi akademik, hubungan antara adversity quotient

• Klien menggunakan internet untuk meminta informasi dari server Web tertentu pada komputer jarak jauh dan server mengirimkan kembali informasi yang diminta ke klien

HUBUNGAN SENSATIONA SEEKING DENGAN SELF ESTEEM PADA COSPLAYER (Studi Kotelasioanal Cosplayer di Kota Bandung)...

Penerapan teknik kata selingkung dalam menulis puisi siswa SMA di Jakarta Latar belakang masalah karya tulis yang sesuai dengan tema tersebut adalah… a.. Masih banyak siswa SMA