• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mewujudkan Kesatuan Asia yang Kokoh Mela

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mewujudkan Kesatuan Asia yang Kokoh Mela"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Mewujudkan Kesatuan Asia yang Kokoh

Melalui Kerjasama dibidang Ekonomi dan Pendidikan.

Asia merupakan salah satu dari tujuh benua yang ada didunia, Asia dikenal dengan julukannya sebagai benua kuning dan merupakan benua terbesar didunia dengan wilayah yang kurang lebih 44.000.000 km2 atau hampir sepertiga luas daratan di permukaan bumi. Secara geografis, letak Benua Asia adalah antara 11 LS – 70 LU, dan 26 BT – 171 BB, sedangkan batas-batas wilayah benua Asia adalah bagian utara (Laut Arktik), bagian selatan (Samudra Hindia), bagian timur (Samudra Pasifik, Selat Bering), bagian barat (Laut Merah, Laut Tengah, Pegunungan Ural). Kini benua Asia dididami kurang lebih 50 negara yang tersebar dari daratan luas Asia Kecil, Timur Tengah, hingga Samudera Pasifik, bahkan menurut badan statistik dunia, sekitar 60% populasi dunia tinggal di Benua Asia. Berdasarkan survey yang dilakukan pada 1 Juli 2015, dinyatakan bahwa penduduk Asia sekitar kurang lebih 4,384,844,097 jiwa dengan rating sebanyak 59.86%.

Asia sangat beragam dan di dalam masing-masing wilayahnya terdapat kelompok-kelompok etnis, budaya, lingkungan, ekonomi, hubungan sejarah dan sistem pemerintahan. Asia dapat dianggap sebagai suatu bagian dari benua Eurasia yang lebih besar. Asia sendiri sering dibagi-bagi menjadi beberapa wilayah:

- Asia Timur (Republik Rakyat Cina, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Taiwan, Mongolia, Hong Kong.)

- Asia Selatan (Bangladesh, Afghanistan, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka.)

- Asia Tenggara (Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste.)

- Asia Barat (Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Siprus, Georgia, Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Palestina,Qatar, Arab Saudi, Suriah, Turki, Uni Emirat Arab, Yaman.)

(2)

Dan berdasarkan pembagian ras menurut A. L. Kroeber, penduduk Asia terbagi menjadi beberapa ras, diantaranya : Ras Mongoloid, Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, Kaukasoid, Bedoins (Arab), Mediterania, Turanid, Armenoid, Alpen, Afghan (Iranid), Australoid, Veddoid, Melayu.

Kemudian terdapat pula beberapa Agama besar yang berkembang dalam masyarakat Asia, diantaranya : Islam, Kristen, Budha, Hindu, Katholik, Shinto, Yahudi, Tenrikyo, dan Đ o Caoạ

Đài.

Dari pemaparan diatas dapat kita lihat, bahwa Asia adalah benua yang memiliki begitu banyak kemajemukan disetiap aspeknya baik dari segi wilayah negara, bangsa, ras, dan agama. Sehingga diharapkan agar kemajemukan ini tidak menjadi bumerang bagi masyarakat Asia itu sendiri, melainkan menjadi suatu hal yang patut disyukuri bahwa Asia adalah suatu kesatuan yang besar untuk saling menguatkan. Sikap untuk menunjukkan kesyukuran tersebut dapat dimulai diantara sesama masyarakat Asia dengan saling membaur, memahami dan menghargai kemajemukan ini sebagai sesuatu yang harus terus menerus dilestarikan agar dengan demikian setiap masyarakat Asia dapat saling mengenal dan memahami sebagai bagian dari interaksi internasional dalam komunitas Asia.

Tetapi dalam beberapa hal kemajemukan yang terjadi di benua Asia bukan berarti tidak menimbulkan pro dan kontra, kemajemukan juga dapat menjadi penghambat bersatunya Asia jika kemajemukan ini tidak ditanggapi secara positif. Kamajemukan Asia yang membutuhkan apresiasi tidak hanya berdasar pada perbedaan Wilayah, Agama, Suku, Budaya, Ras dan faktor lainnya tetapi terdapat pula beberapa faktor kemajemukan yang dapat dikategorikan sebagai pengancam kesatuan masyarakat Asia dikemudian hari, diantaranya :

(3)

dapat membangun Asia yang kokoh jika negara satu dengan yang lainnya masih minim dalam komunikasi dan juga bagaimana mewujudkan satu kesatuan Asia sementara salah satu negara di Asia masih menelantarkan daerahnya sendiri.

2. Budaya yang berbeda disetiap wilayah dibenua Asia. Sekali lagi, Asia adalah benua yang majemuk jadi tidak heran jika budaya yang beranekaragam juga menjadi batu sandungan bagi kita untuk bersatu. Salah satu negara di benua Asia bagian Tenggara, Indonesia, memiliki kurang lebih 1.340 suku bangsa. Dan tentunya dengan angka yang sedemikian rupa bisa dibayangkan ada 1.340 adat, kebiasaan, dan pembawaan yang berbeda-beda yang harus disatukan untuk mengerti tujuan bersama dalam satu negara, Sementara Indonesia hanyalah sebagian kecil dari negara yang ada di benua Asia, Jadi dapat disimpulkan, bahwa masih banyak suku yang harus diketauhi dan dipahami di benua Asia, sehingga masalah kebudayaan juga menjadi salah satu faktor yang menghambat penyatuan negara-negara di Asia.

3. Kondisi Keamanan disetiap Negara juga mempengaruhi akan terjalin atau tidaknya hubungan yang baik antar negara satu sama lain. Kejahatan Transnasional yang saat ini dihadapi masyarakat Asia diantaranya adalah: Korupsi, Perdagangan Narkotika, dan Human Trafficking. Sebagai contoh, jika satu negara hendak menjalin hubungan dengan negara lain tentu akan mempertimbangkan aspek ini. Karena jika keamanan suatu negara terkendali, maka negara lain akan dengan tenang mulai menjalin kerjasama.

4. Jenjang Pendidikan yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh rendahnya efektifitas, efisiensi, standarnisasi yang bekum memenuhi syarat, rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, kurangnya pemerataan kesempatan untuk mengeyam pendidikan dan mahalnya biaya pendidikan. Hal-hal tersebut adalah momok terbesar bagi sebagian masyarakat di Asia dalam proses mereka untuk menyeratakan pendidikan antara negara satu dengan yang lainnya. Sebab hanya beberapa negara yang menyandang predikat pendidikan terbaik, itu berarti hanya sebagian kecil dari negara yang ada dibenua Asia berhasil dalam bidang pendidikan. Jika pendidikan di benua Asia tidak merata, maka dapat dipastikan kemajuan Asia tidak akan pernah sejalan lurus satu sama lain, karena jika semua orang memiliki jenjang pendidikan yang sama mereka akan saling membangun satu sama lain.

(4)

mereka yang tidak dapat lolos dari proses tersebut akhirnya menjadi pengangguran, sehingga hal ini menyebabkan angka kemiskinan juga meningkat dan menghambat pertumbuhan ekonomi baik dinegara itu sendiri,maupun untuk kepentingan internasional. Setelah pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk menyatukan komunitas Asia bukanlah hal yang mudah mengingat begitu banyaknya tantangan, tetapi bukan berarti tidak dapat dilakukan.

Dan saat ini, saya akan memaparkan 2 sampel faktor penghambat atau tantangan yang paling mendasar bagi komunitas masyarakat Asia saat ini yaitu, Bidang Pendidikan dan Bidang Ekonomi.

A. Bidang Pendidikan.

(5)

pelaksanaan untuk mewujudkan proses pemerataan pendidikan di Asia dapat dikatakan sudah terus berkembang. Sebagai contoh kecil, di Indonesia tepatnya di daerah Sulawesi bagian kota Palu kita dapat menjumpai sekolah non-formal yang ikut berkontribusi dalam pemerataan pendidikan, beberapa diantaranya adalah Sekolah Alam dan Sikola Mombine, yang mana sekolah-sekolah non-formal ini ikut mengenalkan pendidikan dan globalisasi kepada anak-anak didik dibagian pelosok dengan mengajarkan Bahasa Inggris sama seperti sekolah negeri. Langkah kecil ini adalah awal menuju Asia yang maju dalam bidang pendidikan, dimulai dari pemerataan dalam negara itu sendiri sehingga dapat mempersiapkan diri untuk keluar dan ikut membaur dan menyesuaikan dengan pendidikan dalam zona ruang yang lebih besar yaitu komunitas antar masyarakat Asia. Salah satu organisasi masyarakat Asia yang mengambil focus khusus untuk masalah pendidikan adalah SEAMO (The Southeast Asian Ministers of Education Organization). B. Faktor Ekonomi

(6)

dengan sisa dunia. Asia telah terakumulasi US $ 4 triliun dari cadangan devisa – lebih dari setengah dari total dunia.

Kerjasama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan baik yang bersifat regional maupun internasional, dan yang di bawah naungan PBB maupun tidak. Banyak negara yang melakukan kerja sama ekonomi internasional karena menyadari bahwa kerja sama ekonomi internasional memberikan manfaat. Kerja sama ini dapat dilakukan antara negara maju dengan negara berkembang, atau antara sesama negara maju maupun sesame negara berekmbang. Kerja sama antara negara maju dengan negara berkembang diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar barang mentah dengan barang jadi, atau pertukaran barang mentah dengan modal dan tenaga ahli. Sedangkan kerja sama antara sesama negara maju diwujudkan dalam bentuk pertukaran tenaga ahli serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sehingga kerjasama ekonomi tersebut dapat menghasilkan bantuan berupa modal, tenaga ahli, teknologi, dan sumber-sumber produksi yang tidak dimiliki disuatu negara tertentu. Dampak yang dapat dirasakan dari kerjasama ekonomi tersebut, diantaranya :

a. Lapangan pekerjaan menjadi semakin luas. Ini terjadi karena dengan adanya kerja sama ekonomi internasional dapat membuka proyek-proyek baru.

b. Negara mendapat pajak dari perusahaan asing yang menanamkan modal. c. Memperoleh transfer teknologi dari negara yang menanamkan modal.

d. Dengan mengenal teknologi modern dari sesama negara Asia lainnya maka dapat meningkatkan efisiensi produksi suatu barang sehingga harga tersebut menjadi murah.

Beberapa organisasi masyarakat Asia yang mengambil fokus khusus untuk masalah Ekonomi adalah APEC (Asian Pacific Economic Cooperation) dan ABD (Asian Development Bank).

(7)

Referensi

Dokumen terkait

150 RAFIKA PUTRI ARIFFIANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) S1 B Lulus. 151 RAHELITA SUGANDA AKUNTANSI S1

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi istilah asing bidang perkomputeran yang paling dikenal oleh kalangan mahasiswa di Kota Surakarta, (2)

PROGRAM : PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR BANK BENGKULU PEKERJAAN : PEMBANGUNAN POS JAGA/ ATM BANK BENGKULU CABANG MUKO MUKO LOKASI : MUKO MUKO.. VOLUME : 12.5

Faktor tersebut, antara lain, perlu sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan program multikeaksaraan, pengaturan waktu yang sesuai dengan mempertimbangkan

Sedangkan Studi Fungsional adalah memperhatikan fungsi dari alat musik dan komponen yang menghasilkan suara, antara lain: membuat pengukuran dan pencatatan terhadap

2.2 Bagi memperkemaskan lagi kaedah perlantikan Skim Perkhidmatan Perjawatan Akademik UPSI, Bahagian Sumber Manusia telah menyediakan garis panduan Skim Perkhidmatan

Produk yang diharapkan akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan berupa model sarana pembelajaran atletik alat lempar cakram melalui modifikasi ukuran berat,

f Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang i selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah ; pada Pemerintah Kabupaten Pacitan selaku Pengguna I Anggaran/Pengguna