• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN TERBIMBING (GUIDED TEACHING) TERHADAP PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN TERBIMBING (GUIDED TEACHING) TERHADAP PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN TERBI MBING

(GUI DED TEACHI NG

)

TERHADAP PENI NGKATAN KEMANDI RIAN BELAJAR MAHASISWA

Fir osalia Kr istin

PGSD FKIP Univer si tas Kr i sten Satya Wacana Salati ga fir osalia.kr istin@staff.uksw .edu

ABSTRACT

The objective of this research w as to exami ne the influence of guided teaching on students’ independent lear ning. This r esear ch was an action research / pr eexper imental desi gn r esear ch in RS15A of second year students in Bachel or degr ee of Pr i mar y Education in Satya Wacana Chri stian Univer sity. The instr ument to test the student’s independent learning w as tested i n RS15B class. The instr ument was qualified to be used in the r esear ch and i t w as used for pr etest and posttest. The enhancement of students’ independent lear ning was show n by a significant differ ence betw een posttest s and pr etest. The infer ential dat a analisys w ere perfor med using independent sample t-tests. The r esults show ed that ther e wer e significant differ ences between pr etest and posttest. Mor eover , Guided Teaching w er e abl e to incr ease students’ independent lear ni ng by 59%.

Keywor ds: Guided Teaching, Independent Lear ni ng, Basic Concept s of Soci al St udy

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sebagai suatu sist em, yang tidak dapat lepas dar i suatu tujuan dan hasil yang diharapkan. Seti ap sub si stem yang ada dalam si stem, ter susun dan tidak dapat dipisahkan dar i r angkai an unsur -unsur at au komponen-komponen yang berhubungan secar a dinamis dalam satu kesatuan. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidi kan di sekol ah salah satunya adal ah dengan car a perbai kan pr oses belaj ar mengajar . Perbaikan ini dapat mengubah tujuan dan ar ah pendidikan ke tahap yang lebih bai k. Demi kian halnya dengan pendidikan disekolah tinggi , dosen dan mahasisw a har us memiliki komunikasi yang baik untuk mencapai tujuan pembelajar an.

(2)

belaj ar nya. Ketergantungan akan keber adaan dosen sangat ti nggi. Dalam situasi demikian, per anan mahasi sw a dalam mengembangkan bel ajar nya tidak ada. Hal ini akan mengakibatkan mahasisw a yang mengikuti per kuliahan hanya sekadar ingin tahu dan pemenuhan kebutuhan jangka pendek tanpa memper hatikan pemenuhan kebutuhan jangka panjang yang ber kaitan dengan hasil belajar nya. Padahal jika mahasi sw a sendir i dapat mengembangkan kemampuan bel ajar mandiri nya, maka hasil belajar yang dicapai akan lebih bermutu, asli, dan tahan lama ( Suar ni, 2005).

Chaer uman (2007), menyatakan bahwa betapapun gur u dan dosen dapat memper baiki hasil belajar anak didiknya dengan menggunakan model, pendekatan, dan metode mengaj ar yang tepat sesuai dengan tujuan pembel ajar an dalam kur ikul um tetapi mer eka belum mampu secar a optimal menciptakan kondisi sehingga anak didik bisa belaj ar dan bagai mana belajar. Pendi dik yang baik adalah pendidik yang mampu meningkatkan pember dayaan anak didiknya sehi ngga mer eka mampu belaj ar dengan efektif. Salah satu car a yang dapat ditempuh adalah dengan mengembangkan kemandir i an belajar anak didik dalam pembelajaran.

Menur ut Hoshi (2001), kemandir ian belajar meli batkan 2 konsep yaitu otonomi sisw a yang belajar dan pengaj ar an di ri sendir i. Dengan mengutip Dickson dikatakan bahwa:” Otonomi sisw a merupakan sikap ter hadap proses belajar , sedangkan pengajar an di ri adalah satu car a belajar . Siswa-si sw a yang memi liki otonomi ber tanggung jaw ab mengendalikan apa yang har us dipelajar i, bagai mana dan kapan har us belajar .” Lebih lanjut Dickson yang menunjuk pada sikap ini sebagai ‘pengajar an dir i sendir i’telah menegaskannya sebagai suatu sikap khusus ter hadap tugas belajar yang ada, dimana si sw a mener ima tanggung jaw ab untuk semua keputusan yang berkai tan dengan proses belajarnya, tetapi tidak selalu melakasanakan keputusan-keputusan ter kait. Dengan demi kian, siswa yang sepenuhnya mandi ri mer upakan si sw a yang membuat keputusan sendi r i meskipun ti dak har us mel aksanakannya.”

Pada akhir nya Hoshi (2001) menyimpulkan: “ Dalam kemandi r ian bel ajar sisw a ber t anggung jawab atas pembuatan keputusan yang ber kaitan dengan pr oses belajar nya, dan memili ki kemampuan untuk melaksanakan keputusan-keputusan tersebut. Kemandir ian memer lukan kemauan untuk ber tindak secar a mandiri , ti dak ter gantung, digabung dengan kemampuan untuk melaksanakan keputusan-keputusan sendi r i. Kemampuan ini ter gantung pada pengembangan berbagai str ategi komunikasi, belajar , kr eativi tas, ker ja mandir i, penciptaan konteks belajar pr ibadi, dan ekspr esi ber bagai makna pr ibadi.”

(3)

Slameto (2010), mengemukakan kemandir ian belajar mencakup beber apa unsur antar a lain: pr oses dan pr osedur yang intensif, tujuan yang menjadi r ancangan pr oses ke mana diar ahkan atau menjadi muar a sekaligus st andar d, mater i yang dipelajar i dengan ber bagai teknik yang ilmi ah dan kr eatif di mana peran sisw a yang menjadi tolok ukur nya dibandingkan dengan pihak luar sepert i guru, or ang tua, dan lain-lain. Dalam melakukannya didor ong oleh motivasi di ri dan tanggung jaw ab siswa sendi r i dengan keper cayaan dir i; dengan demiki an kemandi ri an belajar yang menjadi keinginan dar i adanya independent study adalah kemampuan belajar mandir i yang terungkap melalui pr oses intensive yang dilakukan sisw a untuk mencapai tuj uan belajar / penguasaan mater i pelajar an yang menggunakan ber bagai keterampilan dan teknik yang kr eative atas pr akar sa (inisiatif dan motivasi) sisw a yang ber sangkutan.

Ber dasar kan latar belakang ter sebut, peneli ti ter tar ik untuk mencoba mener apkan pembelajar an ter bimbing (guided teaching) pada saat per kul iahan konsep dasar IPS. Metode ini mer upakan aktifitas untuk menget ahui tingkat pemahaman mahasisw a atau untuk memperoleh hipotesa. Metode ini memint a kepada mahasi sw a untuk membandingkan antar a jaw aban mer eka dengan materi yang telah disampaikan oleh dosen, (Slameto dkk, 2016).

Langkah-langkah pembelajar an ter bi mbi ng (guided t eaching) sebagai ber ikut: 1. Dosen menyampaikan beberapa per t anyaan kepada mahasisw a untuk

mengetahui pikir an dan kemampuan yang mereka miliki.

2. Dosen member i kesempatan beber apa menit kepada mahasi sw a untuk menjaw ab per tanyaan dengan meminta mer eka untuk beker ja berdua atau dalam kelompok kecil.

3. Dosen meminta mahasi sw a menyampai kan hasil jaw aban mer eka, kemudi an dosen mencat at j aw aban-jaw aban mer eka.

4. Dosen menyampaikan poin-poin utama dar i mater i, kemudian memint a mahasi sw a untuk membandi ngkan jaw aban mer eka dengan poin-poin yang telah disampaikan. Set el ah itu, dosen mencatat poin-poi n yang dapat memper luas bahasan mater i.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pener apan pembelajaran terbimbing (guided t eaching) ber per ngaruh pada peningkatan kemandi ri an belaj ar mahasiswa?

METODE PENELITIAN

Peneliti an ini mer upakan penelitian tindakan atau ekper imen lemah yang bertujuan untuk mengetahui pengar uh guided teaching terhadap kemandir ian belaj ar mahasi sw a. Subjek dal am peneli tian ini adalah mahasiswa kel as RS15A. Sedangkan teknik pengumpul an datanya menggunakan teknik tes. Teknik tes yang digunakan dalam peneliti an ini adalah tes ter tulis. Teknik Analisa data menggunakan uj i sample t -t est, kemudian hasilnya dideskr ipsikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(4)

mahasi sw a dapat dilihat bahwa mengalami peningkatan sebesar 59%. Hal ini berar ti penggunaan model pembelajar an guided t eaching mampu meningkatkan kemandi ri an belajar mahasisw a. Hal ini sejal an dengan pendapat Hoshi (2001) yang mengatakan bahw a i ndividu bertanggung j aw ab atas pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pr oses belajar nya, dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan keputusan-keputusan tersebut. Kemandir ian memerl ukan kemauan untuk ber tindak secar a mandir i, tidak ter gant ung, digabung dengan kemampuan untuk melaksanakan keputusan-keputusan sendir i. Kemampuan ini ter gantung pada pengembangan ber bagai st rategi komunikasi, belajar , kreativitas, ker ja mandiri , penciptaan konteks belajar pri badi, dan ekspr esi ber bagai makna pr ibadi.”

Menur ut Sumar mo (2004) karakter isti k kemandir ian belaj ar yang t er muat dalam penger tian SRL, adalah: (1) Indivi du mer ancang belajar nya sendi ri sesuai dengan keper luan at au tujuan individu yang ber sangkutan; (2) Individu memilih strat egi dan melaksanakan r ancangan belajar nya: kemudi an (3) Individu memantau kemajuan belajarnya sendiri , mengeval uasi hasil belajar nya dan dibandingkan dengan standar ter tentu.

Pr oses pembel ajar an yang ber langsung dengan menggunakan model pembelajaran guided t eaching membuat mahasiswa merasa senang dal am mengikuti pembelajaran di kelas. Mahasi sw a l ebih ter tar ik dan ter motivasi untuk belaj ar tentang konsep dasar IPS. Selain i tu dosen bukan sebagai subj ek pembelajar tetapi sebagai fasilitator yang membantu mahasisw a yang mengalami kesulitan dalam belajar , memoti vasi dan memfasi litasi mahasisw a dalam belajar . Dengan demikian mahasiswa t er bantu untuk mengkonstr uk sendir i t entang penget ahuan yang diper oleh melalui pengalaman belajar yang dial aminya, sehi ngga mahasisw a dapat bel ajar mandir i tidak ber gantung ter us dengan dosennya.

PENUTUP

Hasil peneliti an menunjukkan setelah dilakukan guided t eaching ter dapat perbedaan yang si gnifi kan antar a pr etest dan posttest, dengan kata lain guided t eaching dapat meningkatkan kemandir ian belajar mahasi sw a sebesar 59%. Disar ankan dalam pembelaj ar an di kel as, model pembelajar an guided t eachi ng dapat diter apkan dengan memper hatikan faktor inter nal dan faktor ekster nal dar i individu dalam pr oses pembelajar an.

DAFTAR PUSTAKA

Chaeruman, U. A. 2007. Suatu Pendidikan Dengan Si st em Belajar Mandir i. Jurnal Teknologi Pendidikan, 6(2): 7-37.

(5)

Suar ni , N. K. 2005. Per kembangan Kemandi rian dengan Opt i malisasi Ket er libat an Siswa dalam Mengelola Penilaian Pr oses dan Hasil Belajar. Laporan Peneli tian tidak diter bitkan. Singar aja: IKIPN.

Sl ameto, dkk. 2010. Model Pembelajar an Ber basis Riset. Lapor an Hasil Peneliti an tidak diter bitkan. Salatiga; UKSW.

Sumar mo, U. (2004, July). Kemandir ian Belajar : Apa, Mengapa, dan Bagai mana

Dikembangkan pada Peser t a Didik. Makalah pada Semi nar Tingkat Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

KEHATI-HATIAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KREDIT BERMASALAH DI BANK SHINHAN CABANG SEMARANG ”... Perumusan Masalah. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan

Dari uraian tugas dan peran bidan dalam masa nifas, maka dapat disimpulkan dukungan yang harus diberikan bidan agar ibu nifas mendapatkan pemeriksaan nifas sesuai dengan standar

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan APBD pada Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2013, berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan motivasi ibu untuk memberikan imunisasi kepada bayi di posyandu

Performa solusi yang dihasilkan Algoritme Genetika pada optimasi komposisi pupuk tanaman jagung dapat diukur dengan pengujian yang telah dilakukan, yaitu

Dalam Uttara Kanda juga disebutkan peranan Dewi Sita sebagai sosok istri yang setia dari suaminya Rama.. Sita rela ikut bersama Rama menuju Hutan dan tinggal

2 Kenyataan ini boleh dipahami bahwa; (1) Hukum Syari’at Islam dengan automatik sudah boleh berlaku di Aceh; (2) Aceh boleh membentuk undang-undang bagi pemeluk agama Islam

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan untuk. memperoleh informasi langsung dari