BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian semu (quasi experimental research). Eksperimen semu ini merupakan pengembangan dari penelitian ekperimen sungguhan (true experimental research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat sepenuhnya berfungsi untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010: 114).
3.1.2 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen semu ini menggunakan rancangan “Pretest Posttest Yang Tak Ekuivalen” menurut John W bahwa desain penelitian Pretest Posttest Yang Tak Ekuivalen merupakan rancangan penelitian yang menggunakan kelas-kelas yang ada baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Pada desain penelitian ini peneliti dapat menemukan pengambilan sampel melalui kelas-kelas yang sudah ada, tidak perlu melakukan random sampling.
Tabel 3.1
Pretest Posttest Yang Tak Ekuivalen
Grup Rancangan Pretest Variabel Bebas Posttest
Kelompok Eksperimen O1 X1 O2
Kelompok Kontrol O3 X2 O4
Penelitian eksperimen ini terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian yaitu data pretest kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O3), data posttest kelompok eksperimen (O2) dan kelompok kontrol (O4). Secara rinci keterangan desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
X2 : perlakuan 2 (menggunkan model pembelajaran Problem Solving berbantu media question card))
O1 : prettest kelompok eksperimen O2 : prettest kelompok eksperimen O3 : postest kelompok kontrol O4 : postest kelompok kontrol 3.2 Latar Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian eksperimen ini dilalukan di SD Negeri Plumutan terletak di Desa Kalisari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Letak SD Negeri Plumutan ini di pinggir jalan umum. Dimana samping-samping bangunan SD ini merupakan rumah warga. Sedangkan di sebrang jalan terdapat gedung balai desa. Didalam area sekolah, terdapat lapangan untuk digunakan kegiatan penunjang pembelajaran. Meskipun letak SD ini berada di pinggir jalan dan di permukiman warga, proses belajar mengajar tidak terganggu. Karena mobil maupun sepeda motor yang lewat tidak begitu banyak. Didalam kelas banyak dipajang karya siswa, ini digunkan untuk memotivasi siswa dalam beraktivitas.
3.2.2 Waktu penelitian
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Plumutan No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1 Senin, 30 Januari 2017
Observasi Kelas VA yang akan dijadikan penelitian
2 Selasa, 31 Januari 2017
Observasi Kelas VB yang akan dijadikan penelitian
3 Senin, 6 Maret 2017 Melakukan uji validitas soal pada siswa kelas VI 4 Senin, 13 Maret 2017 Memberikan pretest kepada kelas VA dan VB 5 Selasa, 21 Maret 2017 Mengajar pertemuan ke-1 kelas VA seabagai kelas
eksperimen
6 Kamis, 23 Maret 2017 Mengajar pertemuan ke-2 di kelas VA seabai kelas eksperimen melanjutkan materi pembelajaran 7 Jumat, 24 Maret 2017 Mengajar pertemuan ke-3 di kelas VA seabai kelas
eksperimen melanjutkan materi pembelajaran dan postest
8 Senin, 27 Maret 2017 Mengajar pertemuan ke-1 kelas VB seabagai kelas kontrol
9 Kamis, 30 Maret 2017 Mengajar pertemuan ke-2 di kelas VA seabai kelas kontrol melanjutkan materi pembelajaran
10 Jumat, 31 Maret 2017 Mengajar pertemuan ke-3 di kelas VA seabai kelas kontrol melanjutkan materi pembelajaran dan postest
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian
adalah model pembelajaran PBL dan Problem Solving. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya bebas. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika.
3.3.2 Definisi Operasional
Penelitian ini terdapat definisi operasional terhadap variabel-variabel penelitian. Sehingga terdapat acuan yang dapat digunakan dalam melaksanakan penelitian. Variabel (X1) model pembelajaran problem based learning berbantuan media question card didefiniskan secara operasional sebagai proses pembelajaran yang menuntut siswa berpikir kritis, kreatif, dan rasional dalam memecahkan suatu masalah matematika. Sedang variabel (X2) model pembelajaran problem solving berbantuan media question card didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran yang menuntuk siswa berpikir kritis, kreatif, dan rasional dalam memecahkan suatu masalah matematika. Variabel (Y) hasil belajar matematika siswa sekolah dasar didefinisikan secara operasional sebagai hasil yang didapat siswa dalam pembelajaran dan bentuk tesnya adalah pilihan ganda. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilalukan di satu SD yaitu SD Negeri Plumutan. Sekolah dasar ini terletak di Desa Kalisari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 46 siswa yaitu murid di kelas V. Sedangkan sampel yang akan digunakan sama dengan populasi. Adapun rincian sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Kelas Jumlah Perempuan Laki-laki Kelas
VA 23 13 10 Kelas eksperimen
VB 23 13 10 Kelas kontrol
terhadap dua kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Uji kesataraan ini dilakukan menggunakan soal yang berjumlah 20 buah.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpuln data yang berupa teknik tes dan observasi. Kedua teknik ini digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa dari hasil pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan pretest terlebih dahulu kepada kedua kelas baik kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah perlakuan diberikan kedua kelas diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh dari perlakuan yang dilakukan.
1. Tes
Bentuk tes yang digunakan berupa beberapa pernyataan yang berbentuk lisan, tulisan maupun tindakan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan.
2. Observasi
Nasution (dalam Sugiono 2010: 310), menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu yang mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Marshall (dalam Sugiono 2010: 310), menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti beleajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.
pembelajaran berlangsung dan keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dan problem solving bisa terlaksana sesuai dengan rancangan yang telah dibuat peneliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan. Penelitian mengambil foto maupun video dalam proses mengajar sebagai bukti penelitian.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan pengumpulan data berupa soal-soal tes yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa. lembar observasi digunakan untuk mengetahui tindakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
1. Lembar Soal
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa lembar soal guna memperoleh data yang terkait dengan hasil belajar siswa. jenis tes yang digunakan berupa tes formatif denagn bentuk soal pilihan ganda. Kisi-kisi disusun berdasarkan SK Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Sedangkan KD yang diterapkan, yaitu Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pacahan dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
pengurangan berbagai bentuk pecahan
5.3 Mengalikan dan membagi berbagai
bentuk pecahan
5.3.1 Melakukan
operasi hitung
perkalian berbagai
bentuk pecahan.
5 soal (16, 17, 19, 23, 25 )
5.3.2 Melakukan operasi hitung
pembagian berbagai
bentuk pecahan.
5 soal (18, 20, 21, 22, 24 )
2. Lembar Observasi
a. Lembar observasi guru
Tabel 3.4
Lembar Observasi Untuk Guru Dalam Pelaksanaan Model Pembelajarn
Problem Based Learning
Kegiatan Indikator Ya Tidak Catatan
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam.
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat dudu disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari.
4. Guru melakukan apersepsi
Inti Tahap 1: Orientasi siswa pada situasi masalah
Eksplorasi
5. Guru membagi siswa secara berpasangan.
6. Setiap kelompok diberikan question card/kartu pertanyaan.
7. Guru memberikan orientasi masalah kepada peserta didik menggunakan question card/kartu pertanyaan. 8. Guru bersama siswa memprediksi
9. Guru bersama siswa mengorganisasikan masalah dalam question card/kartu pertanyaan mengenai penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan.
10.Guru mendorong siswa untuk kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan dalam question card/kartu pertanyaan.
Elaborasi
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
11.Guru memberi kesempatan luas oleh guru untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator. 12.Guru berkeliling untuk mengamati,
memotivasi dan menfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan. Konfirmasi
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
13.Setiap kelompok
mengkomunikasikan secara tertulis laporan dari proses merumuskan masalah sampai dengan menyimpulkan hasilnya.
menambahkan atau memperbaiki jawaban siswa.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
15.Guru bersama siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok.
16.Guru bertanya apakah ada materi yang belum diketahui atau dipahami.
Penutup 17.Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. 18.Guru menutup kegiatan pembelajaran
Tabel 3.5
Lembar Observasi Untuk Guru Dalam Pelaksanaan Model Pembelajarn
Problem Solving
Kegiatan Indikator Ya Tidak Catatan
Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Guru melakukan apersepsi
Inti f. Guru memberikan pengantar yang mengarah pada materi
pembelajaran.
g. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. h. Guru memberikan question
card/kartu pertanyaan ke setiap kelompok.
i. Guru meminta setiap kelompok berdiskusi untuk memecahkan masalah dalam question card/kartu pertanyaan.
j. Guru meminta setiap kelompok maju kedepan untuk
mempresentasika hasil diskusinya. Dan kelompok lain menanggapi presentasi kelompok yang maju ke depan.
k. Guru bertanya apakah ada materi yang belum diketahui atau dipahami.
l. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Penutup m. Guru bersama siswa
dilaksanakan.
n. Guru memberikan soal evaluasi o. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.
b. lembar observasi siswa
Tabel 3.6
Lembar Observasi Untuk Guru Dalam Pelaksanaan Model Pembelajarn
Problem Based Learning
Kegiatan Indikator Ya Tidak Catatan
Pendahuluan 19.Siswa menjawab salam.
20.Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran.
21.Siswa mendengarkan ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan dipelajari.
22.Siswa menanggapi apersepsi yang disampaikan guru.
Inti Tahap 1: Orientasi siswa pada situasi masalah
Eksplorasi
23.Siswa terbagi secara berpasangan. 24.Setiap kelompok menerima question
card/kartu pertanyaan.
25.Siswa menyimak orientasi masalah kepada yang dijelaskan guru menggunakan question card/kartu pertanyaan.
question card/kartu pertanyaan. Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar.
27.Siswa bersama guru
mengorganisasikan masalah dalam question card/kartu pertanyaan mengenai penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan.
28.Siswa bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan dalam question card/kartu pertanyaan. Elaborasi
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
29.Siswa diberi kesempatan luas oleh guru untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator. 30.Siswa bertanya jika ada hal yang
belum dipahami. Konfirmasi
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
31.Setiap kelompok
mengkomunikasikan secara tertulis laporan dari proses merumuskan masalah sampai dengan menyimpulkan hasilnya.
guru tentang peenambahan atau perbaikan jawaban dari siswa.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
33.Siswa bersama guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok.
34.Siswa bertanya jika ada materi yang belum diketahui atau dipahami. 35.Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya.
Penutup 36.Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. 37.Siswa menjawab salam dari guru.
Tabel 3.7
Lembar Observasi Untuk Guru Dalam Pelaksanaan Model Pembelajarn
Problem Solving
Kegiatan Indikator Ya Tidak Catatan
Pendahuluan a. Siswa mempersiapkan diri mengikuti pembelajaran.
b. Siswa memperhatikan guru menulis materi yang akan dibahas di papan tulis.
c. Siswa mendengarkan ketika guru
menyampaikan tujuan
d. Siswa menanggapi apersepsi yang disampaikan guru.
Inti e. Siswa mendengarkan penjelasan pengantar yang mengarah pada materi pembelajaran dari guru. f. Siswa dibagi dalam beberapa
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa.
g. Setiap kelompok menerima question card/kartu pertanyaan.. h. Setiap kelompok berdiskusi untuk
memecahkan masalah dalam question card/kartu pertanyaan. i. setiap kelompok maju kedepan
untuk mempresentasika hasil diskusinya. Dan kelompok lain menanggapi presentasi kelompok yang maju ke depan.
j. Siswa bertanya materi yang belum diketahui atau dipahami.
k. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.
Penutup l. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3.6 Uji Instrumen
3.6.1 Uji Validitas Intrumen Tes
Pengujian instrumen dilakukan di SD Negeri Plumutan 02 kelas VI yang berjumlah 46 siswa. berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Uji validitas adalah apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang teliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 172). Menurut Sugiyono (2011: 187), menyatakan bahwa pengujian validitas tiap butir digunakan analisi item, yaitu mengkorelasi kan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Masrun (dalam Sugiyono, 2011: 188) menyatakan “item yang memunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Dari hasil analisis pada di dapat nilai skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. R tabel dicari pada signifikan 5% dengan uji 2 sisi dan n=48, maka di dapat r tabel sebesar 0,284. Jika nilai r hasil analisis kurang dari r tabel, dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) dan harus dikeluarkan atau diperbaiki. Setelah dilakukan uji validitas instrumen di kelas VI terdapat 27 soal yang valid dan 23 soal tidak valid dari 50 butir soal. Berikut adalah tabel hasil validitas yang telah dilakukan di SD Negeri Plumutan:
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas VI SD Negeri Plumutan
No Butir r hitung Keterangan Interprestasi
1. 0,000 < 0,284 Tidak Valid
2. 0,000 < 0,284 Tidak Valid
3. 0,459 ≥ 0,284 Valid
4. 0,020 < 0,284 Tidak Valid
5. 0,229 < 0,284 Tidak Valid
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Menurut Susan Stainback, (Sugiono 2010: 364) menyatakan reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data. Suatu data yang reliabel atau konsisten akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Reliabilitas suatu tes merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Untuk mengetahui apakah instrumen sudah reliabel atau belum adalah dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Menurut Gorge dan Mallary (dalam Arunita, 2009: 30) untuk menentukan tingkat reliabitas instrumen menggunkan kriteria sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reabilitas memuaskan
Instrumen penelitian setelah diolah menggunakan SPSS 16.0 for windows, diperoleh hasil uji reabilitas item soal yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.857 27
Pengujian reliabilitas pada kelas VI diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0,857. Dengan demikian Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,8 < 0,857 ≤ 0,9, sesuai kriteria reliabilitas maka reliabilitas dikategorikan bagus.
3.6.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
dan tidak bersemangat. Uji taraf kesukaran soal ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Uji taraf kesukaran soal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.10
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Kelas VI SD Negeri Plumutan No Tingkat
Kesukaran
No Butir Soal Presentase
2 Sedang 14, 17, 19, 23, 29, 34, 35, 36, 37, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 50
59,25 %
3 Mudah 3, 11, 12, 13, 16, 21, 22, 24, 26, 28, 32 40,75 %
3.6.4 Uji Homogenitas
Menurut Sugiyono (2010) uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian kelompok homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varian menggunakan rumus sebagai berikut:
Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS yaitu langkah-langkah Analyze- Comperemean- Oneway Anova. Atau menggunakan uji t sebagai berikut Analyze- Comperemean- Idepenent- Simple T Test.
Test of Homogeneity of Variances
Nillai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.947 1 44 .336
Setelah dilkakukan uji homogenitas sebagai syarat pra penelitian, hasil yang didapat menunjukkan nilai sig 0,336 yang berarti lebih dari 0,005 (0,336>0,05). Ini berarti penelitian bisa dilakukan di kelas VA dan VB SD Negeri Plumutan.
3.7 Teknik Analisis Data
responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik deskriptif. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian dat melalui tabel, grafik, mean, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.
3.7.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi nomal maka dapat digunakan statistika parametik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik non parametik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05. Uji normalitas dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Slameto, 2015: 295).
3.7.2 Uji Hipotesis dengan Uji Perbedaan Dua Rerata
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol. Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning dan problem solving berbantuan media question cards.
Ha : Nilai rata-rata nilai kelompok eksperimen > Nilai rata-rata kontrol. Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning dan problem solving berbantuan media question carads.
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t dengan menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan langkah-langkah Analyze- Comperemean- Independent- Simple T Test.
̅ ̅ √
Keterangan:
̅ = Nilai rerata kelompok eksperimen ̅ = Nilai rerata kelompok kontrol = Varians kelompok eksperimen
= Varians kelompok kontrol