• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Examples No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Examples No"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal

Hasil belajar IPA Siswa kelas V SD Negeri 2 Danyang sebelum diadakan

tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas.Ketuntasan

klasikal belajar siswa kelas V hanya 70% dengan rata-rata kelas hanya 74. Hal ini

belum sesuai dengan tujuan ayang akan dicapai pada setiap Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada ata pelajaran IPA yaitu 73.

Hasil belajar IPA selangkapnya dapat dilihat pada tabel 9. Di bawah ini:

Tabel 9.

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Pra Siklus

No. Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1. Tuntas 15 56%

2. Tidak Tuntas 12 44%

Jumlah 27 100%

Nilai Maksimum 85

Nilai Minimum 55

Nilai Rata-Rata 70

Berdasarkan tabel 5, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum

diadakan tindakan hanya 15 siswa dan siswa yang tidak tuntas 12 siswa. Terlihat

pula ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 85 dengan nilai terendah

55. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V disebabkan oleh guru kelas V SD

Negeri 2 Danyang yang kurang kreatif, dalam kelgiatan mengajar hanya

berceramah saja tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi serta

kurang melibatkan siswa, mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar,

membatasi kreatifitas siswa. Selain itu siswa dalam mengikuti mengikuti pelajaran

(2)

berani bertanya, konsentrasi siswa dalam pembelajarn rendah, sebagian besar

siswa tidak dapat memnjawab pertanyaan guru, hanya siswa tertentu saja yang

aktif dalam diskusi kelas. Ketika proses berlangsung sebagaian besar siswa

tampak sudah menguasi pelajaran. Setiap pertanyaan yang diajukan guru kepada

siswa hampir semua menjawab benar tetapi begitu pelajaran berakhir pada hari

berikutnya ditanya sudah tidak ada yang bisa menjawab. Dari hasil analisis

data hasil bejar pra siklus dijadikan sebgai sempel penelitian.Penelitian

dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklusnya dilakukan 2 kali pertemuan

dengan penerapan Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non Examples

dalam pembelajaran IPA.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1 1) Perencanaan

Hasil evaluasi pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang

tepat untuk meningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dalam

perencanaan siklus 1 guru: 1) menyusun rencana pembelajaran dengan

menerapakan pendekatan scientific dengan model examples non examples atau

sumber masalahnya pada pokok bahasan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.

2) menyiapakan mendia yang digunakan yaitu gambar bagian-bagian tumbuhan.

3) menyiapkan lembar kerja siswa. 4) menyiapkan test akhir tiap siklus dengan

materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. 5) menyiapkan lembar observasi

kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pemblajaran mengunakan

pendekatan scientific dengan model examples non examples. 6) menyiapakan soal

perbaiakan dan pengayaan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan sisklus satu dilakukan slama dua kali pertemuan yang

dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran kelas V SD Negeri 2 Danyang.Dalam

pembelajaran yang dilakukan dinilai oleh observer atau guru kelas.Pada pertama

dan kedua dilaksanakan secara bersamaan pada tanggal 4 Desember 2014.

Kegiatan awal pembelajaran memberikan penjelasan tentang pelajaran yang akan

(3)

siswa kelas V belum pernah mengikuti pembelajaran melalui pendekatan

scientific dengan model examples non examples. Pembelajaran yang dilakukan

dengan langkah-langkah antara lain: 1) mengabsen siswa. 2) menyampiakan

tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. 3) melakukan apersepsi, mengajak

siswa menyanyikan lagu tik-tik bunyi hujan dan mengajukan pertanyaan

mengenai materi yang dibahas. 4) mengajak siswa untuk membaca bacaan. 5)

bertanya jawab mengenai bacaan. 6) menjelaskan materi pembelajaran dengan

gambar yang sudah ditetapkan. 7) membagi siswa ke dalam kelompok kecil. 8)

membagikan lembar kerja siswa. 9) meminta siswa dalam kelompok untuk

mengamati dan menganalisis gambar yang sudaah ditentukan. 10) meminta siswa

untuk melaporkan hasil temuannya. 11) meminta siswa membuat rangkuman hasil

temuannya. 12) memberikan soal evaluasi.

3) Hasil Tindakan

Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh

observer yang sudah ditetapkan. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama

mengikuti pembelajaran mengunakan pendekatan scientific dengan model

examples non examples pada siklus 1 tersaji pada Tabel 10 di bawah ini:

Tabel. 10

Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Melalui Pendekatan Scientific dengan

Model Examples Non Examples. Siklus 1

Pertemuan Sub Tema Total

(4)

Keterangan Kriteria (Depdiknas, 2003)

No. Kriteria Nilai

1. Baik Sekali 90 – 100

2. Baik 80 – 90

3. Cukup 70 – 80

4. Kurang 60 – 70

Tabel 6 menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti

pembelajaran melalui pendekan scientific dengan model examples non examples

pada siklus 1 memperoleh skor 65 dengan nilai presentase 85% dikatakan baik.

Hasil belajar IPA siswa yang dilakuakan pada akhir siklus 1 setelah

memperoleh tindakan meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus tersaji pada

tabel 11 dibawah ini:

Tabel 11

Hasil Belajar Siklus 1 Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang

No. Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1. Tuntas 20 74%

2. Tidak Tuntas 7 26%

Jumlah 27 100%

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 60

Nilai Rata-Rata 80

Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 1 adalah 80

meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 70.Jumlah siswa yang

tuntas belajaranya pada siklus 1 meningkat menjadi 20 siswa, sementara itu pra

siklus hanya 15 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah

ada yang mencapai nilai maksimum yaitu 100 nilai minimumnya 60. Perolehan

hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Danyang melalui pendekatan

(5)

atau yang memenuhi KKM sudah terlihat meningkat. Hasil tes siklus 1 apabila

dianalsis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3

dibawah ini:

Gambar 3

Presentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Siklus 1

Siswa yang tuntas apada siklus 1 mencapai 85%, sedangkan siswa yang

belum tuntas hasil belajarnya 15% meningkan dibandingkan hasil belajar pra

siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada siklus 1 sudah mencapai

standar yang telah ditetapkan pada indicator kinerja pada peniliatian ini.Indicator

keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 27 siswa nilainya tuntas

dalam atau ketuntasan klasikal 80%. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa

siwa yang telah tuntas pada siklus mencapai 85% (23 siswa), oleh karena itu

peneliti dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus 2.

4) hasil Observasi

Pada siklus 1 kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan pendekan

scientific dengan model examples non examples di amati oleh observer.

Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siwa

dalam proses belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan pada

74%

26%

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

1 Tuntas

(6)

kegiatan guru dalam menerapkan pendekatan scientif dengan model examples non

examples pada tabel.12 di bawah ini:

Tabel 12

Hasil Penilaian Kinerja Guru

Dalam Menggunakan Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non Examples.

Siklus 1

Pertemuan Sub Tema Total

Skor

Pada siklus 1 kegiatan guru dam menggunakan pendekatan scientific

dengan model examples non examples setelah diamati oleh observer mendapat

skor 58 atau presentase 81% dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru baik.

5) Hasil Refleksi

Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diakan refleksi proses

pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi bertujuan untuk

mendapatkan kritik dan saran dari observer, agar pada siklus 2 hasil evaluasi

pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah

(7)

(1) Pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dengan model examples

non examples masih kurang baik. Karena guru tidak membantu dalam

melakukan penemuan terhadap gambar yang diamati. Selain itu guru harus

menegur siswa yang ramai agar tidak memnggangu siswa lain. Hampir

semua kegiatan yang direncanakan dilakukan akan tetapi belum maksimal.

Sehingga pada pertemuan siklus 2 guru harus seoptimal mungkin

melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.

(2) Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 yaitu 74% siswa tuntas meningkat

dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa sebelum dilakuakan

tindakan yaitu 56%. Rata-rata siklus 1 mencapai 80 sedangkan rata-rata

pra siklus 70. Hasil belajar siswa siklus 1 belum sesuai dengan indicator

keberhasilan dalam penelitian ini yaitu ketuntasan klasikal mencapai 80%.

Sehingga per;u ada perbaikan dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan scientific dengan model examples non examples pada siklus 2.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2 1) Perencanaan

Hasil evaluasi siklus 1 menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang

tepat untuk meningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dalam

perencanaan siklus 2 guru: 1) menyusun rencana pembelajaran dengan

menerapakan pendekatan scientific dengan model examples non examples atau

sumber masalahnya pada pokok bahasan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.

2) menyiapakan mendia yang digunakan yaitu gambar bagian-bagian tumbuhan.

3) menyiapkan lembar kerja siswa. 4) menyiapkan test akhir tiap siklus dengan

materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. 5) menyiapkan lembar observasi

kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pemblajaran mengunakan

pendekatan scientific dengan model examples non examples. 6) menyiapakan soal

perbaiakan dan pengayaan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus 2 dilakukan selama dua kali pertemuan yang

(8)

pembelajaran yang dilakukan dinilai oleh observer atau guru kelas.Pada pertama

dan kedua dilaksanakansecara bersamaan pada tanggal 12 Desember 2014.

Kegiatan awal pembelajaran memberikan penjelasan tentang pelajaran yang akan

dilaksanakan, agar siswa mengerti pembelajaran yang akan dilakuakan.

Pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah antara lain: 1) mengabsen

siswa. 2) menyampiakan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. 3) melakukan

apersepsi, mengajak siswa menyanyikan lagu menanam jagung dan mengajukan

pertanyaan mengenai materi yang dibahas. 4) mengajak siswa untuk membaca

bacaan. 5) bertanya jawab mengenai bacaan. 6) menjelaskan materi pembelajaran

dengan gambar yang sudah ditetapkan. 7) membagi siswa ke dalam kelompok

kecil. 8) membagikan lembar kerja siswa. 9) meminta siswa dalam kelompok

untuk mengamati dan menganalisis gambar yang sudaah ditentukan. 10) meminta

siswa untuk melaporkan hasil temuannya. 11) meminta siswa membuat

rangkuman hasil temuannya. 12) memberikan soal evaluasi.

3) Hasil Tindakan

Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pelajaran

mengunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples pada

siklus 2 tersaji pada Tabel 13 di bawah ini:

Tabel. 13

Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Melalui Pendekatan Scientific dengan

Model Examples Non Examples. Siklus 2

Pertemuan Sub Tema Total

(9)

Keterangan Kriteria (Depdiknas, 2003)

No. Kriteria Nilai

1. Baik Sekali 90 – 100

2. Baik 80 – 90

3. Cukup 70 – 80

4. Kurang 60 – 70

Tabel 9 menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti

pembelajaran melalui pendekan scientific dengan model examples non examples

pada siklus 2 memperoleh skor 71 dengan nilai presentase 93% dikatakan baik

sekali.

Hasil belajar IPA siswa yang dilakuakan pada akhir siklus 2 setelah

memperoleh tindakan meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus tersaji pada

tabel 14 dibawah ini:

Tabel 14

Hasil Belajar Siklus 2Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang

No. Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1. Tuntas 23 85%

2. Tidak Tuntas 4 15%

Jumlah 27 100%

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 60

Nilai Rata-Rata 89

Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 89

meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 70 dan silkus 1 adalah 80.

Jumlah siswa yang tuntas belajaranya pada siklus 2 meningkat menjadi 23 siswa,

sementara itu pra siklus hanya 15 siswa dan siklus 1 adalah 20 siswa. Tabel 10

diatas menunjuakan bahwa perolehan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2

(10)

examples pada siklus 2 dengan jumlah siswa yang nilaianya <73 atau yang

memenuhi KKM sudah terilihat sangat meningkat. Hasil tes siklus 2 apabila

dianalsis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3

dibawah ini:

Gambar 4

Presentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Siklus 2

Gambar 2 menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada

siklus 2 sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indicator kinerja pada

penelitian ini. Indicator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila telah

tercapai 80% keltuntasan hasil belajar siswa kelas V. dari data tersebut dapat

dieroleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus 2 mencapai 85% (23

siswa). Dari hasil data siklus 2 tersebut sudah menunjukkan keberhasilan

ketuntasan belajar siswa yang sudah sesuai dengan indicator keberhasilan

penelitian.

4) hasil Observasi

Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dalam

menerapkan pendekan scientific dengan model examples non examples pada

siklus 2 yang dinilai observer sudah menunjukan hasil yang lebih baik dari pada

siklus 1

.

85%

15%

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2

1 Tuntas

(11)

Tabel 15

Hasil Penilaian Kinerja Guru

dalam Menggunakan Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non Examples.

Siklus 2

Pertemuan Sub Tema Total

Skor

Nilai Aktivitas

Kriteria

Siklus 2 3. Indonesiaku, Bangsa yang

Cinta Damai

Pada siklus 2 kegiatan guru dam menggunakan pendekatan scientific

dengan model examples non examples setelah diamati oleh observer mendapat

skor 58 atau presentase 91% dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru baik sekali.

5) Hasil Refleksi

Pada akhir kegiatan siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran yang

telah dilakuakan. Refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari

observer. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Pada siklus 2 siswa sudah terbiasa terhadap pembelajaran yang telah

dilakauan kelihatan aktif dan siswa tidak ramai sendiri. Siwa sebelumnya

tidak berani bertanya menjadi berani tanya terhadap kesuliatan yang

(12)

(2) Pada siklus 2 iyang dilakuakan guru sudah bisa dikatan berhasil, yang

dapat ditunjukkan dari meningkatnya ketuntasan belajar siswa yaitu 23

siswa atau 85% siswa tuntas.

4.2 Hasil Analisis Data

Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian ini meliputi hasil

pembelajaran dan kegiatan pembelajaran baik dari siklus 1 dan siklus 2 sebagian

berikut:

4.2.1 Hasil Penilaian Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Scientific

dengan

Model Examples Non Examples.

Setelah diamati atau dicatat oleh observer kinerja guru dalam mengajar

menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples yang

tampak tabel 16 dan gambar 5 dibawah ini:

Tabel 16

Perbandingan Kegitan Guru mengajar menggunakan Pendekatan Scientific dengan

Model Examples Non Examples Siklus 1 dan Siklus 2

Aktifitas Mengajar Nilai Prosentanse Kriteria

Siklus 1 83% Baik

Siklus 2 92% Baik Sekali

Keterangan Kriteria (Depdiknas, 2003)

No. Kriteria Nilai

1. Baik Sekali 90 – 100

2. Baik 80 – 90

3. Cukup 70 – 80

(13)

Gambar 5

Perbandingan Kegitan Guru mengajar menggunakan Pendekatan Scientific

dengan

Model Examples Non Examples Siklus 1 dan Siklus 2

Dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar menggunakan

pendekatan scientific dengan model examples non examples pada siklus 1 yaitu

81% dengan kategori baik, pada siklus 2 yaitu 92% dengan criteria baik sekali.

Dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific

dengan model examples non examples pada pelajaran IPA siswa kelas V SD

Negeri 2 Danyang dari setiap pertemuan siklus mengalami peningkatan yang

ditunjukkan dari nilai prosentase kegitan guru mengajar. Jika dilihat dari seluruh

kegiatan pembelajaran yang direncanakan, maka dapat dikatakan kegiatan

pembelajaran siklus 2 berhasil.

4.2.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Setelah diamati dan dicatat oleh observer mengenai masil belajar siswa

kelas V SD Negeri 2 danyang pada pembelajaran IPA diperoleh data seperti

tampak pada tabel 17 di bawah ini:

SIKLUS 1 SIKLUS 2

83%

92%

(14)

Tabel 17

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

No. Ketuntasan

Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa ada kenaikan hasil belajar dari pra siklus sampai

siklus 2. Nilai siswa yang diatas KKM dari pra siklus 15 siswa meningkat pada

siklus 1 menjadi 20 siswa, meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 23 siswa dari 27

siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 6 di bawah ini:

Gambar 6

Berdasarkan gambar 6 dapat dilihat baha nilai rata-rata belajar siswa sebelum

tindakan kelas dilakasankan mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 70 dengan

ketuntasan klasikal 54% siswa tuntas dan setelah dilaksanakan tindakkan dengan

(15)

menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples nilai

rata-rata siklus 1 menjadi 80 dengan ketuntasan belajar mencapai 74 % siswa

tuntas, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata menjadi meningkat menjadi 89

dengan ketuntasan belajar mencapai 85% siswa tuntas hasil belajarnya.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui peningkatan hasil belajar

siswa. Sebelum diadakan tindakan (Pra Siklus) di kelas V SD Negeri 2 Danyang

menunjukkan hasil belajar yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan

belajar siswa dari 27 siswa hanya 15 siswa yang tuntas atau mencapai KKM (73)

dengan persentase 56% dan 12 siswa belum tuntas atau belum mencapai KKM

(73) dengan persentase 44%. Selain itu, rata-rata nilai siswa yang diperoleh hanya

70. Hal ini disebabkan, sesuai dengan yang diungkapkan dalam latar belakang

masalah yaitu pembelajaran belum maksimal karena belum ada inovasi terhadap

kondisi lingkungan kelas, pembelajaran yang bersifat konvensional, dimana

metode ceramah masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, siswa kurang

didorong untuk aktif atau cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran

sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik dan membosankan yang

mengakibatkan tingkat pemahaman siswa menjadi rendah dan berdampak

terhadap hasil belajar siswa. Setelah dilakukan tindakan menggunakan Pendekatan

Scientific dengan Model Examples Non Examples diperoleh peningkatan hasil

belajar IPA siswa. Adapun peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh pada

siklus I ketuntasan hasil belajar sebesar 74% tuntas dengan jumlah siswa 20 dan

26% belum tuntas dengan jumlah siswa 7. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh

adalah sebesar 80 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Sedangkan

pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar sebesar 85% tuntas dengan

jumlah siswa 23 dan 15% belum tuntas dengan jumlah siswa 4. Pada siklus II

rata-rata nilai siswa yang diperoleh adalah sebesar 89 dengan nilai tertinggi 100

dan nilai terendah 70. Berdasarkan perolehan hasil nilai yang didapat pada siklus l

(16)

Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD

Negeri 2 Danyang tahun pelajaran 2014/2015.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azhar

(2014), dan Adi Kusuma (2011) yang menunjukkan bahwa melalui pendekatan

Scientific dengan model Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Selain itu penelitian ini sejalan dan sesuai dengan pendapat Slavin

dan Chotimah (2007:1) yang telah dikemukakan pada kajian teori dan pendapat

Buelh dalam Sofyan Adi (2011:8) yang mengemukakan keunggulan model

Examples Non Examples salah satunya mempengaruhi hasil belajar siswa.

Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kelebihan-kelebihan penerapan

pendekatan Scientific dengan model Examples Non Examples sesuai dengan

pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya. Penerapan pendekatan Scientific

dengan model Examples Non Examples menjadikan siswa lebih aktif dalam

proses pembelajaran. Siswa mengalami sendiri, menemukan sendiri

konsep-konsepnya dan menyimpulkan sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Pendekatan Scientific dengan model Examples Non Examples memberdayakan

seluruh komponen dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang

menyenangkan dan meriah dengan variasi kegiatan dan tata ruang kelas, sehingga

siswa termotivasi dan meningkatkan hasil belajarnya. Kegiatan pembelajaran yang

demikian membuat siswa tertarik sehingga mudah untuk memahami materi

pembelajaran dengan baik. Karena siswa dapat memamahami materi

pembelajaran dengan baik, maka hasil belajar siswa pun meningkat. Namun pada

penelitian ini masih terdapat 4 siswa yang belum tuntas dari KKM yang sudah

ditentukan. Setelah mendapat informasi dari guru kelas, siswa yang belum tuntas

karena 2 siswa tersebut dalam sejarahnya pernah tinggal kelas dan 2 siswa lainya

tergolong kurang kemampuan akademiknya dibandingkan teman-temannya.

Selain itu temuan hal baru setelah menggunakan pendekatan Scientific

dengan model Examples Non Examples adalah siswa menjadi lebih antusias

terhadap pembelajaran karena kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan,

variasi tata ruang dan suasana lebih hidup karena siswa dilibatkan secara aktif dari

(17)

Scientific dengan model Examples Non Examples juga menumbuhkan kerjasama

atau keakraban antar siswa yang sebelumnya kurang, menumbuhkan sikap

toleransi dan apresiatif melalui kegatan diskusi dan presentasi kelompok, serta

Gambar

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang
gambar yang sudah ditetapkan. 7) membagi siswa ke dalam kelompok kecil. 8)
Tabel 6 menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti
Gambar 3 Presentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Biaya tetap pada usaha pengolahan susu pasteurisasi merupakan beberapa biaya yang harus dikeluarkan KMS untuk modal kerja yang tidak tergantung dengan besar

Peningkatan kecepatan selanjutnya akan menyebabkan butiran- butiran terpisah lepas satu sama lain sehingga bisa bergerak dengan lebih mudah (unggun tersuspensi dalam aliran

Judul : Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas dan Niat Berpindah serta Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi Bagi Pengguna Handphone Merek Nokia Di

Citra tempat tujuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai.. yang

SELEKSI KOMPETENSI DASAR LOKASI TES PROVINSI JAWA BARAT GEDUNG VENUS ELDORADO DOME BANDUNG. PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN

bersama-sama mengikuti perintah guru dalam mengkreasikan warna. Sedangkan Lembar Observasi Guru, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati guru saat melakukan

Hal tersebut akan membawa kebijakan seimbang antara pemeliharaan pencegahan dan perbaikan, sejauh mana pekerjaan akan diprogramkan dibanding dengan didasarkan pada

ALlah, dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang hendak diperbuatnya untuk hari esok (Hari Akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh. Allah Maha Teliti terhadap apa