• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Esteem Anak Panti Asuhan Salib Putih Melalui Konseling Kelompok Ret

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Esteem Anak Panti Asuhan Salib Putih Melalui Konseling Kelompok Ret"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

L

A

M

P

I

R

A

(2)
(3)

Berikut ini adalah self esteem inventory yang berisi pernyataan- pernyataan yang mungkin dapat

1. Saya dapat mengutarakan pendapat saya tanpa banyak masalah

2. Saya selalu mentaati aturan yang berlaku

3. Saya mudah menyerah

4. Saya mudah terpengaruh dengan teman saya

5. Saya senang dengan penilaian saya dibandingkan dengan penilaian

orang

6. Saya mudah bergaul dengan siapapun

7. Saya mudah disukai orang lain

8. Saya merasakan orang tua saya sering memarahisaya

9. Orang tua saya mengerti masalah yang sedangsaya alami

10. Saya selalu mengerjakan tugas-tugas dengan tepat waktu

11. Saya senang berpartisipasi diskusi di dalam kelas

12. Saya biasanya diarahkan oleh orang lain

13. Saya tidak senang berada di tempat keramaian

14. Saya mengerti diri saya

15. Saya selalu mempertahankan pendapat saya

16. Penilaian orang lain terhadap saya selalu benar

17. Saya lebih senang berteman dengan orang yang pintar saja

18. Saya dikenal di lingkungan teman sebaya saya

19. Kami (saya dan orang tua) adalah keluarga yang bahagia

20. Orang tua saya banyak berharap terhadap saya

21. Dibandingkan mengerjakan tugas saya lebih senang melamun

(4)

23. Saya adalah orang yang gagal

24. Saya dapat menyesuaikan diri ketika saya berada di lingkungan yang

baru

25. Saya mempunyai penilaian yang rendah terhadap diri saya

26. Saya tidak pernah khawatir terhadap pendapat orang lain pada diri saya

27. Saya tidak pernah memilih-milih dalam berteman

28. Tak ada satupun yang mengerti masalah yang saya hadapi

29. Saya lebih senang berada di dalam rumah dari pada harus keluar rumah

bertemu dengan orang lain

30. Saya orang yang sangat percaya diri dengan kemampuan yang saya

(5)

VARIABEL

(6)
(7)

Evaluasi/ Follow Up

Progress Konseli

“RESULT”

(8)

PENILAIAN SEGERA

1. Apa yang kamu rasakan setelah melakukan konseling kelompok?

2. Apakah kamu tertarik untuk melakukan konseling kelompok ini lagi?

3. Dampak positif apa yang kalian dapat berhubungan dengan harga diri kalian?

4. Setelah melakukan konseling kelompok apakah ada perasaan lega?

5. Langkah apa yang akan kamu lakukan untuk membuat kamu bisa mempunyai penilaian

(9)

Satuan Layanan KonselingKelompok

SESI I

1. Topik :“I’M GOOD IN GOD EYES”

2. Bidang Bimbingan :Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Konseling kelompok

4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman

5. Tujuan layanan : Konseli dapat menjelaskan mengenai persepsi yang baik bagi diri

sendiri melalui konseling kelompok RET.

6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( kelompok eksperimen )

7.Uraian Kegiatan :

1.Tahap Pembentukan

a) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih ataskehadiran

dan kesediaan anggota kelompok melaksanakankegiatan.

b) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan

kepercayaanmasing-masing.

c) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan

kegiatan apa yang direncanakan).

d) Menjelaskan tujuan konseling kelompok

e) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan

asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asaskerahasiaan, kesukarelaan,

kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.

f) Perkenalan pada setiap anggota kelompok.

(10)

a) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikutikegiatan

konseling kelompok tersebut dengan baik, berupayamengkondisikan

situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.

b) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompokdengan

melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layananyang akan

dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggotakelompok mengerti

dengan tugasnya masing-masing.

3.Tahap kegiatan

a) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu

“Persepsi yang baik terhadap diri sendiri.“

b) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman

yang bersangkutandengantopiksecarabergantian.

c) Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.

d) Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.

e) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah pemikiran

irasional menjadi pikiran rasional.

f) Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan diubah.

g) Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan teknik Self Modeling

yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku

tertentu.

h) Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan

atau pengalaman pribadinya sebagai contoh.

(11)

j) Kesimpulan.

k) Penilaian secara lisan.

4.Tahap pengakhiran

a) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

b) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesandan

hasil-hasil kegiatan.

c) Membahas kegiatan lanjutan

d) Mengemukakan pesan dan harapan

e) Doa penutup

8.Materi : Persepsi yang baik terhadap diri sendiri

9.Tempat : Aula PantiAsuhanSalibPutih

10.Waktu : 1 X 60 menit

11.Tanggal : 13 Januari 2017

12.Pihak yang disertakan : -

13.Penyelenggara : Peneliti

14.Rencana penilaian :Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses

konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok

benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan

anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara

kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok

selama proses konseling sehingga terjadi perkembangan perubahan yang

(12)

peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah

dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok.

15.Tindak Lanjut :Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang

bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.

Salatiga, 9 Januari 2017

Peneliti

(13)

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN

1. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 2. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit

3. TOPIK : “I’M GOOD IN GOD EYES”

4. TUJUAN : 1. Membentuk hubungan yang baik dengan

konseli sehingga dapat bekerjasama dengan baik

selama treatment berjalan

2. Mendapat informasi tambahan dari konseli terkait

denganlatarbelakangrendahnyahargadirinya.

5. PELAKSANAAN :

Waktu : 15.00 – 16.00

Tempat : Aula PantiAsuhanSalibPutih

Deskripsi : Menjelaskan topik permasalahan berkenaan

dengan harga diri, lalu mempersilahkan konseli menceritakan masalahnya satu

persatu, kemudian teman satu kelompoknya menanggapi permasalahan

temannya, memilih salah satu masalah konseli yang akan dibahas secara

mendalam setelah itu menyelesaikan masalah konseli dengan teknik yang dipilih.

6. Evaluasi : Sesi berjalan lancar dan kondusif dan dapat

dikatakan berhasil karena apa yang menjadi tujuan pertemuan ini dapat tercapai dan dapat

dilihat dari antusiasme konseli untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan sesi sehingga

(14)

Satuan Layanan Konseling Kelompok

SESI II

1. Topik : “I’M GOOD IN GOD EYES”

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Konseling kelompok

4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman

5. Tujuan layanan :

a) Konseli dapat menuliskan ciri-ciri positif dirinya dibandingkan

ciri-ciri negatifnya.

b) Konseli dapat menjelaskan keyakinan terhadap pendiriannya.

6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( kelompok eksperimen )

7. Uraian Kegiatan :

1. Tahap Pembentukan

g) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran

dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.

h) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

i) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan

kegiatan apa yang direncanakan).

j) Menjelaskan tujuan konseling kelompok

k) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan

asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,

kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.

(15)

2. Tahap peralihan

c) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan

konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan

situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.

d) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan

melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan

dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti

dengan tugasnya masing-masing.

3. Tahap kegiatan

l) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu

“Pandangan positif beserta keyakinan terhadap diri sendiri.“

m) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman

yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.

n) Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.

o) Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.

p) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah pemikiran

irasional menjadi pikiran rasional.

q) Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan diubah.

r) Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling

yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku

(16)

s) Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan

atau pengalaman pribadinya sebagai contoh.

t) Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).

u) Kesimpulan.

v) Penilaian secara lisan.

4. Tahap pengakhiran

f) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

g) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan

hasil-hasil kegiatan.

h) Membahas kegiatan lanjutan

i) Mengemukakan pesan dan harapan

j) Doa penutup

8. Materi : Pandangan positif beserta keyakinan terhadap diri sendiri.

9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

10. Waktu : 1 X 60 menit

11. Tanggal : 14 Januari 2017

12. Pihak yang disertakan : -

13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin

14. Penyelenggara : Peneliti

15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses

konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok

(17)

anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara

kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok

selama proses konseling sehingga terjadi perkembangan perubahan yang

baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu

peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah

dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok

16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang

bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.

Salatiga, 9 Januari 2017

Peneliti

(18)

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN

7. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 8. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit

9. TOPIK : “I’M GOOD IN GOD EYES”

10. TUJUAN : 1. Membentuk hubungan yang baik dengan

konseli sehingga dapat bekerjasama dengan baik

selama treatment berjalan

2. Mendapat informasi tambahan dari konseli terkait

dengan permasalahan konseli mengenai harga diri

yang dimiliki konseli.

11. PELAKSANAAN :

Waktu : 15.00 – 16.00

Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

Deskripsi : Menjelaskan topik permasalahan berkenaan

dengan pandangan positif dan keyakinan terhadap diri sendiri, mengajak konseli

bermain dalam kelompok agar tidak bosan, lalu mempersilahkan konseli

menceritakan masalahnya satu persatu, kemudian teman satu kelompoknya

menanggapi permasalahan temannya, memilih salah satu masalah kinseli yang

(19)

teknik yang dipilih. Setelah selesai, menanyakan kesan konseli mengikuti

kegiatan konseling kelompok ini.

Evaluasi : Sesi berjalan lancar dan kondusif dan dapat

dikatakan berhasil karena apa yang menjadi tujuan pertemuan ini dapat tercapai

dan dapat dilihat dari antusiasme konseli untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan

sesi sehingga memudahkan konselor dalam mendapatkan data yang dibutuhkan.

Konseli juga paham dengan topik yang dibahas, konseli memberikan kesan yang

(20)

Satuan Layanan Konseling Kelompok

SESI III

1. Topik : “I’M GOOD IN GOD EYES”

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Konseling kelompok

4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman

5. Tujuan layanan :

c) Konseli dapat menyebutkan perubahan pandangan mengenai

pengaruh kasih sayang orang tua terhadap harga diri.

d) Konseli dapat menyebutkan alasan perlunya perhatian orang

tua terhadap masalah yang dihadapinya.

6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( kelompok eksperimen )

7. Uraian Kegiatan :

1. Tahap Pembentukan

m) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran

dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.

n) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

o) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan

kegiatan apa yang direncanakan).

p) Menjelaskan tujuan konseling kelompok

q) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan

asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,

(21)

r) Perkenalan pada setiap anggota kelompok.

2. Tahap peralihan

e) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan

konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan

situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.

f) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan

melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan

dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti

dengan tugasnya masing-masing.

3. Tahap kegiatan

w) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu

“Pengaruh kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap harga diri.“

x) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman

yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.

y) Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.

z) Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.

aa)Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah pemikiran

irasional menjadi pikiran rasional.

bb)Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan diubah.

cc)Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling

yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku

(22)

dd)Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan

atau pengalaman pribadinya sebagai contoh.

ee)Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).

ff) Kesimpulan.

gg)Penilaian secara lisan.

4. Tahap pengakhiran

k) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

l) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan

hasil-hasil kegiatan.

m) Membahas kegiatan lanjutan

n) Mengemukakan pesan dan harapan

o) Doa penutup

8. Materi : Pengaruh kasih sayang orang tua terhdap harga diri.

9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

10. Waktu : 1 X 60 menit

11. Tanggal : 15 Januari 2017

12. Pihak yang disertakan :

13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin

14. Penyelenggara : Peneliti

15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses

konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok

benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan

(23)

kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok

selama proses konseling sehingga terjadi perkembangan perubahan yang

baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu

peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah

dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok

16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang

bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.

Salatiga, 9 Januari 2017

Peneliti

(24)

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN

12. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 13. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit

14. TOPIK : “I’M GOOD IN GOD EYES”

15. TUJUAN :

1. Konseli dapat mengungkapkan permasalahannya

dengan terbuka dalam kelompok.

2. Membantu permasalahan konseli dengan teknik

yang dipilih.

16. PELAKSANAAN :

Waktu : 16.00 – 17.00

Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

Deskripsi : Memulai kegiatan dengan berdoa, menjelaskan

topik permasalahan yang akan dibahas, menanyakan kesiapan konseli

mengungkapkan permasalahannya, konseli menceritakan permasalahannya dan

teman-teman satu kelompok memberikan saran dan masukan, setelah selesai

praktikan memberikan kesimpulan kepada konseli maupun kelompok, kegiatan

diakhiri dengan doa dan kelompok mengutarakan kesannya.

Evaluasi : Sesi berjalan lancar dan kondusif dan dapat

dikatakan berhasil karena apa yang menjadi tujuan pertemuan ini dapat tercapai

dan dapat dilihat dari antusiasme konseli untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan

(25)

semua sesuai dengan kegiatan yang diinginkan lewat konseling kelompok,

praktikan jadi tau apa yang dibutuhkan konseli, konseli juga dapat menemukan

(26)

Satuan Layanan Konseling Kelompok

SESI I

1. Topik : “THINK BIGGER”

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Konseling kelompok

4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman

5. Tujuan layanan : Konseli dapat membuktikan kemampuan yang dimiliknya pada

saat proses konseling.

6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( Kelompok Eksperimen )

7. Uraian Kegiatan :

1. Tahap Pembentukan

a) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran

dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.

b) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

c) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan kegiatan

apa yang direncanakan).

d) Menjelaskan tujuan konseling kelompok

e) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan

asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,

kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.

f) Perkenalan pada setiap anggota kelompok.

(27)

a) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan

konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan

situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.

b) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan

melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan

dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti

dengan tugasnya masing-masing.

3. Tahap kegiatan

hh)Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu

“Persepsi mengenai kemampuan yang dimiliki.“

ii) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman

yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.

jj) Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.

kk)Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.

ll) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah pemikiran

irasional menjadi pikiran rasional.

mm) Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan

diubah.

nn)Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling

yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku

tertentu.

oo)Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan

(28)

pp)Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).

qq)Kesimpulan.

rr) Penilaian secara lisan.

4. Tahap pengakhiran

a) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

b) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan

hasil-hasil kegiatan.

c) Membahas kegiatan lanjutan

d) Mengemukakan pesan dan harapan

e) Doa penutup

8. Materi : Persepsi mengenai kemampuan yang dimilki.

9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

10. Waktu : 1X60 menit

11. Tanggal : 16 Januari 2017

12. Pihak yang disertakan :

13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin

14. Penyelenggara : Peneliti

15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses

konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok

benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan

anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara

kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok

(29)

baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu

peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah

dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok.

16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang

bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.

Salatiga, 9 Januari 2017

Peneliti

(30)

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN

17. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 18. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit

19. TOPIK : “THINK BIGGER”

20. TUJUAN :

1. Konseli dapat mengungkapkan permasalahannya

dengan terbuka dalam kelompok.

2. Konseli dapat berpikir terbuka dengan masalah

yang sedang dialami.

21. PELAKSANAAN :

Waktu : 14.00 – 15.00

Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

Deskripsi : Memulai kegiatan dengan berdoa, menjelaskan

topik permasalahan yang akan dibahas, menanyakan kesiapan konseli

mengungkapkan permasalahannya, konseli menceritakan permasalahannya dan

teman-teman satu kelompok memberikan saran dan masukan, setelah selesai

praktikan memberikan kesimpulan kepada konseli maupun kelompok, kegiatan

diakhiri dengan doa dan kelompok mengutarakan kesannya.

Evaluasi : Konseli memberikan kesan yang baik

terhadap kegiatan konseling ini, konseli juga mendapatkan pandangan yang baru

(31)

adanya kegiatan konseling kelompok ini dengan begitu mereka bisa menemukan

(32)

Satuan Layanan Konseling Kelompok

SESI II

1. Topik : “THINK BIGGER”

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Konseling kelompok

4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman

5. Tujuan layanan :

a) Konseli dapat mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan

dengan tepat waktu.

b) Konseli dapat mengemukakan pendapat yang dimiliki.

6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( Kelompok Eksperimen )

7. Uraian Kegiatan :

1. Tahap Pembentukan

g) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran

dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.

h) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

i) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan kegiatan

apa yang direncanakan).

j) Menjelaskan tujuan konseling kelompok

k) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan

asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,

kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.

(33)

2. Tahap peralihan

c) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan

konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan

situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.

d) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan

melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan

dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti

dengan tugasnya masing-masing.

3. Tahap kegiatan

ss) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu

“Kemampuan mengekspresikan pendapat.“

tt) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman

yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.

uu)Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.

vv)Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.

ww) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah

pemikiran irasional menjadi pikiran rasional.

xx)Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan diubah.

yy)Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling

yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku

tertentu.

zz)Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan

(34)

aaa) Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).

bbb) Kesimpulan.

ccc) Penilaian secara lisan.

4. Tahap pengakhiran

f) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

g) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan

hasil-hasil kegiatan.

h) Membahas kegiatan lanjutan

i) Mengemukakan pesan dan harapan

j) Doa penutup

8. Materi : Kemampuan mengekspresikan pendapat.

9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

10. Waktu : 1X60 menit

11. Tanggal : 17 Januari 2017

12. Pihak yang disertakan :

13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin

14. Penyelenggara : Peneliti

15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses

konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok

benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan

anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara

kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok

(35)

baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu

peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah

dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok

16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang

bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.

Salatiga, 9 Januari 2017

Peneliti

(36)

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN

22. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 23. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit

24. TOPIK : “THINK BIGGER”

25. TUJUAN :

1. Konseli mendapatkan pandangan yang baru

mengenai masalahnya.

2. Konseli dapat berpikir terbuka dengan masalah

yang sedang dialami.

26. PELAKSANAAN :

Waktu : 15.00 – 16.00

Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

Deskripsi : Memulai kegiatan dengan berdoa, menjelaskan

topik permasalahan yang akan dibahas, menanyakan kesiapan konseli

mengungkapkan permasalahannya, konseli menceritakan permasalahannya dan

teman-teman satu kelompok memberikan saran dan masukan, setelah selesai

praktikan memberikan kesimpulan kepada konseli maupun kelompok, kegiatan

diakhiri dengan doa dan kelompok mengutarakan kesannya.

Evaluasi : Konseli memberikan kesan yang baik

terhadap kegiatan konseling ini, konseli juga mendapatkan pandangan yang baru

(37)

adanya kegiatan konseling kelompok ini dengan begitu mereka bisa menemukan

(38)

Satuan Layanan Konseling Kelompok

1. Topik : “IM BLESSED”

2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial

3. Jenis Layanan : Konseling kelompok

4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman

5. Tujuan layanan :

a) Konseli dapat menjelaskan bagaimana penyesuaian diri

dilingkungan yang baru.

b) Konseli dapat membentuk pergaulan dengan siapapun.

c) Konseli dapat mempraktekkan cara berdiskusi dengan banyak

teman.

6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih (kelompok eksperimen)

7. Uraian Kegiatan :

1. Tahap Pembentukan

a) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran

dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.

b) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

c) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan

kegiatan apa yang direncanakan).

(39)

e) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan

asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,

kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.

f) Perkenalan pada setiap anggota kelompok.

2. Tahap peralihan

a) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan

konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan

situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.

b) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan

melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan

dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti

dengan tugasnya masing-masing.

3. Tahap kegiatan

ddd) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu

“Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar.“

eee) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan

pengalaman yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.

fff)Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.

ggg) Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.

hhh) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah

pemikiran irasional menjadi pikiran rasional.

(40)

jjj) Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling

yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku

tertentu.

kkk) Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat,

masukan atau pengalaman pribadinya sebagai contoh.

lll) Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).

mmm) Kesimpulan.

nnn) Penilaian secara lisan.

4. Tahap pengakhiran

a) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri

b) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan

hasil-hasil kegiatan.

c) Membahas kegiatan lanjutan

d) Mengemukakan pesan dan harapan

e) Doa penutup

8. Materi : Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar.

9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

10. Waktu : 1X60 menit

11. Tanggal : 19 januari 2017

12. Pihak yang disertakan : -

13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin

(41)

15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses

konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok

benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan

anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara

kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok

selama proses konseling sehingga terjadi perkembangan perubahan yang

baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu

peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah

dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok

16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang

bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.

Salatiga, 9 Januari 2017

Peneliti

(42)

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN

27. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 28. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit

29. TOPIK : “I’M BLESSED”

30. TUJUAN :

Konseli menyadari bahwa masalah yang mereka

hadapi dapat diselesaikan.

31. PELAKSANAAN :

Waktu : 15.00 – 16.00

Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih

Deskripsi : Memulai kegiatan dengan berdoa, menjelaskan

topik permasalahan yang akan dibahas, menanyakan kesiapan konseli

mengungkapkan permasalahannya, konseli menceritakan permasalahannya dan

teman-teman satu kelompok memberikan saran dan masukan, setelah selesai

praktikan memberikan kesimpulan kepada konseli maupun kelompok, praktikan

memberikan tambahan evaluasi untuk kegiatan tersebut dengan memberikan

kuisoner post test. kegiatan diakhiri dengan doa dan kelompok mengutarakan

kesannya.

Evaluasi : Konseli telah menyadari permasalahn

dirinya akibat pemikiran dirinya yang sering bergejolak. Pemikiran irasioanal

(43)

mereka mengikuti kegiatan konseling kelompok ini mereka jadi mempunyai

pandangan luas dan antusias mereka mengukuti kegiatan sangat baik, mereka juga

mengungkapkan perasaannya dengan sepenuh hati mereka bahkan ada yang

sampai mengeluarkan air matanya. Mereka menjadi yakin dapat menyelesaikan

masalahnya dengan pemikiran terbuka mereka dibantu dengan teman-teman yang

memberikan masukan serta praktikan yang memberikan teknik khusus untuk

(44)

VERBATIM KONSELING KELOMPOK

SESI I

KO : Selamat sore teman-teman..

WA, AS, RS : Selamat sore juga mbak.

KO : Bagaimana kabarnya hari ini?

WA, AS, RS : Baik mba, o iya mbak KZ belum datang mbak kepanti dia masih ada

dirumah belakang baru dipanggilin sama temen satu kamarnya.

KO : Oh ya dek nggak papa kalau gitu, kita tunggu aja, sambil nunggu kita

cerita-cerita santai dulu aja hehehe..

( setelah meneungu sekitar 5 menit KZ datang )

KZ : Hallo mbak maaf ya mbak saya terlambat. Saya habis kerjain tugas

sekolah makanya agak lama ( tersenyum )

KO : Iya nggak papa KZ santai saja, tapi sudah selesai kan tugasnya?

KZ : Sudah mba, sudah selesai kok.

KO : Terus yang lain ada tugas nggak? Kalau ada lebih baik dikerjain dulu lho

daripada nanti keburu malam terus malas.

WA : Aku udah kok mbak.

AS : kalau aku nggak ada mbak.

(45)

KO : Oke kalau gitu, berarti hari ini saya ngga ganggu waktu kalian ya..

WA,RS,AS,KZ : Nggak kok mbak…

KO : Yasudah sebelum mulai kegiatan konseling yang saya bicarakan

sebelumnya kita baca do’a dulu yuk. RS aja ya pimpin do’anya

RS : Mari teman-teman sebelum kita mengawali kegiatan pada sore ini kiita

berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing, berdoa

mulai….selesai.

KO : Terimakasih RS, baik kita mulai saja kegiatan pada sore ini, sebelumnya

saya mau menjelaskan apa itu konseling kelompok, “konseling kelompok

adalah layanan yang menggunakan dinamika kelompok dalam proses

pemecahan masalah meliputi teknik-teknik konseling didalamnya. Nah

tujuan kita berkumpul pada sore ini yaitu untuk melaksanakan konseling

kelompok dengan membahas satu topik permasalahan dan kita cari

solusinya secara bersama-sama dengan menekankan asas-asas konseling

kelompok. Setuju?

WA, AS,RS,KZ : Setuju mbak..

KO : Oke, dalam konseling kelompok ada asas kesukarelaan yang berarti

kalian dengan sukarela menceritakan permasalahan kalian, ada asas

keterbukaan kalian harus secara terbuka menceritakan permasalahan

kalian tanpa ada yang ditutup-tutupi, lalu ada asas kerahasiaan, nah asas

(46)

permasalahan dalam satu kelompok ini, jadi tidak boleh ada yang

menceritakan masalahnya pada kelompok lain atau pada orang lain. Begitu

asas dalam konseling kelompok ada yang kurang paham?

WA : Berarti kita cerita masalah kita masing-masing dulu gitu mbak?

KO : Iya WA kalian cerita satu-satu setelah itu baru kita tentuin masalah siapa

yang mau dibahas lebih mendalam.

WA : Oooo ya ya ya mbak

RS : Tuh WA dulu aja mba yang suruh cerita hehehe kayaknya udah serius

banget mbak (bercanda dalam suasana kelompok)

KO : Mmmm kalau gitu RS aja deh cerita duluan hehehe

AS, KZ : Hayoooooo bener tu mbak hahahaha

Ko : hehehehe oke gini teman-teman sebelum kalian cerita kita bahas dulu

topiknya yaitu “persepsi yang baik terhadap diri sendiri.” Persepsi diri

yang baik terhadap diri sendiri adalah pendapat yang baik terhadap diri

sendiri, Berpikir positif terhadap kemampuan yang kita miliki dengan

adanya pemikiran yang positif terhadap diri sendiri maka kita bisa merasa

berharga dihadapan orang lain, kita juga bisa terhindar dari hal-hal yang

negatif. Tujuan mengapa kita harus mempunyai persepsi yang positif

terhadap diri sendiri yaitu kita bisa membuktikan kepada orang lain

mengenai kelebihan yang kita miliki, karena setiap orang memiliki

(47)

diri kita. Jika kita selalu menganggap buruk diri kita sendiri itu tandanya

kita meempunyai harga diri yang rendah. Sampai sini paham

teman-teman?

WA,AS,RS,KZ : Paham mba…

KZ : mba mau Tanya, lalu kalau kita msih mempunyai pemikiran yang

negative terhadap diri sendiri gimana mbak?

KO : Nah pertanyaan yang bagus, kita pasti mempunyai pemikiran yang

negative terhadap diri kita sendiri, tapi kita mempunyai kemampuan yang

harus kita tunjukan untuk bisa menghilangkan pemikiran tersebut,

bagaimana caranya kita mengolah pemikiran negatif tersebut menjadi

sebuah pemikiran yang menghasilkan kualitas diri kita, sebagai contoh

kalian harus bisa mengenal keterbatasan atau kelemahan kalian sendiri

agar ketika kalian gagal kalian tidak gagal yang kedua kalinya ketika

kalian mengenal kelemahan pada diri kalian. Seperti itu KZ ada yang

masih kurang jelas?

KZ : ooo gitu ya mbak, berarti kita harus bisa membuat diri kita merasa

berharga agar tetap bisa percaya diri.

KO : Bagus sekali pemahaman kamu KZ..baik kalau kalian sudah paham

dengan topik yang disampaikan, sekkarang saya meminta kalian dengan

sesai kesepakatan kalian menceritakan masalah kalian dan kita cari satu

(48)

WA : Saya dulu aja ya mbak..

KO : Silahkan WA.

WA : Saya sering merasa kurang percaya diri dengan kemampuan saya, saya

selalu tidak berani untuk tampik dikelas, saya selalu merasa malu. Tidak

tau kenapa perasaan itu susah untuk saya hilangkan. Cuma itu aja sih

mbak kalau saya.

KO : Mmmm ya ya ya.. baik kalau begitu dari teman –teman ada yang

menanggapi, memberi saran atau masukan?

AS : Kalau menurut saya sebenarnya itu hal yang wajar tapi kamu harus bisa

melawan perasaan itu kalau kamu mau sukses, dari saya itu aja mbak

untuk WA.

KZ : Kalau dari saya kita harus buang jauh-jauh pemikiran tersebut, kita harus

yakin dengan kemampuan yang kita miliki.

RS : Saya sama sih, yang pasti kita yakin aja sama diri kita itu aja.

KO : Nah, itu tadi saran dan masukan dari teman-teman untuk kamu

bagaimana ada yang mau disampaikan lagi?

WA : Iya mbak saya sudah merasa cukup lega, jadi saya tau apa yang harus

saya lakukan untuk kedepannya.

(49)

AS : Saya cuma terkadang bingung dengan kemampuan saya dalam kegiatan

di sekolah. Karena saya susah menentukan dalam bidang apa saya harus

memilih kegiatan tersebut.

RS : Pilih aja yang sesuai keinginan kamu.

WA : Iya setuju karena kalau sesuai hati biasanya ngelakuinnya juga senang.

KZ : Saya juga setuju, kamu harus bisa memilih sesuai dengan kemampuan

kamu, sesuai hati.

KO : Bagaimana dengan saran dari teman-temanmu?

AS : Ya mbak, tapi saya masih bingung dalam bidang apa?

KZ : Sesuaikan aja sama hobi kamu misal olahraga, atau OSIS, atau kalau

suka musik ikut aja band disekolah, banyak kok..

AS : O iya saya paham sekarang..

KO : Sudah bisa menentukan ya AS dibidang apa kamu harus memilih.

AS : Iya mbak saya mengerti harus memilih dibidang apa, sambil jalan sambil

saya pikirkan mbak. Terimakasih teman-teman.

KO : Baiklah sekarang kita lanjut.

KZ : Masalah saya hampir sama dengan WA Cuma kurang percaya diri aja di

dalam kelas.

(50)

KZ : Setidaknya saya sudah punya pandangan dari masalah WA mbak, jadi

lanjutin aja mbak sama yang lain.

KO : Oke kalau gitu kita lanjut yang terakhir RS ya berarti.

RS : Kalau masalah saya, saya kurang percaya diri kalau di kelas mmmm saya

kurang percaya diri karena saya dijelek-jelekan di dalam kelas oleh

teman-teman saya. Itu membuat saya jadi malu kalau persentasi di dalam kelas.

(menundukkan kepala)

KO : Kenapa RS? Coba ceritakan saja, baik teman-teman kita bahas masalah

RS lebih dalam karena RS butuh penanganan segera saat ini, bagaimana

setuju?

WA,AS,KZ : Iya mbak, Setuju..

KO : RS sekarang jelasih masalah kamu lebih detail lagi biar kita tahu dan kita

selesaikan masalah kamu secara bersama-sama dalam kelompok ini.

RS : Mmmm gimana yaa.. jadi gini saya sering dijelek-jelekkan sama teman

saya, katanya saya anak panti gitu, terus di kelas saya ngga ada temen

karena mereka pikir saya Cuma anak panti beda dari mereka. Itu membuat

saya sedih dan jadi ngga percaya diri ketika di kelas, saya jadi malu kalau

ada presentasi dikelas, saya juga tidak pernah ngomong banyak ketika

saya berdiskusi. Pokoknya saya jadi gimana gitu mbak (sambil nangis)

KO : RS kalau mau nangis silahkan nangis aja, biar kamu lega. Lalu saat ini

(51)

RS : Saya Cuma diem aja mbak, tapi lama-lama saya ngga tahan…

KO : Lalu apa yang ingin kamu lakukan?

RS : Saya ngga tau lagi harus berbuat apa mbak, yang pasti saya merasa jadi

ngga fokus pelajaran ketika saya dengan mereka berbicara seperti itu

kepada saya.

KO : Baik, siapa dari teman-teman kelompok ini yang ingin memberikan

masukan atau saran bahkan pengalaman pribadi kalian kepada RS agar

kita bisa sama-sama memecahkan masalah RS saat ini.

KZ : Menurut saya, kalau saya ada diposisi RS pasti saya juga merasakan hal

yang sama, tapi kita harus membuka pikiran kita agar kita juga bisa

membuktikan kemereka bahwa kita bisa lebih dari apa yang mereka

pikirkan.

WA : Kalau saya, saya diemin aja karena saya juga pernah merasakan hal yang

sama. Makannya saya ngga hiraukan omongan orang yang seperti itu,

biarin dia capek sendiri dengan celaannya.

AS : Saya setuju dengan KZ dan WA, kalau memang didiemin mereka masih

seperti itu kita harus bisa merubah pemikiran kita, kita harus bisa

menjadikan omongan mereka itu jadi suatu motivasi untuk kita.

KO : Nah, sekarang kamu tau kan RS bahwa temen-temen mu disini juga

support kamu, yang merasa seperti itu tidak hanya kamu, makannya kamu

(52)

mengurangi beban pikiran kamu sendiri. Kalau kamu terus terpuruk

dengan keadaan ini kamu tidak akan pernah maju, prestasi kamu

tergantung dengan keyakinan kamu terhadap kemampuan kamu sendiri,

kamu harus fokus dengan apa yang kamu cita-citakan supaya bisa

membungkam mulut mereka yang selama ini mencemooh kamu. Jadikan

omongan mereka sebagai motivasi bahwa kamu sama dengan mereka

bahkan kamu bisa lebih dari mereka.

KO : Bagaimana sekarang RS perasaan kamu setelah mendengarkan saran dari

temna-teman kamu? Masih ada yang ingin kamu sampaikan lagi supaya

kamu bisa merasa lega.

RS : Sudah sih mbak saya rasa itu aja..

KO : Kamu harus janji merubah pemikiran yang negatif itu menjadi pemikiran

yang lebih positif karena kamu harus bisa menunjukkan pada mereka

bahwa kamu bisa seperti mereka.

RS : Iya mbak saya akan merubah pemikiran saya,saya akan lebih fokus

dengan apa yang saya cita-citakan selama ini.

KO : Jadi kamu ngga boleh malu lagi mengungkapkan pendapatmu ketika di

dalam kelas, PD dengan apa yang kamu presentasikan di kelas juga.

RS : Iya mba, saya akan coba untuk merubah semuanya menjadi lebih baik

lagi, saya disini merasa lega bisa cerita semuanya dan mendapatkan

(53)

KO : Baik kalau begitu RS sudah tau mau bagaimana kedepan, saya harap itu

benar-benar dilakukan untuk kebaikan kamu ya RS. Kalau begitu kita

akhiri kegiatan ini ya teman-teman selanjutnya ada pertemuan yang

berikutnya untuk membahas topik lain. Bagaimana teman-teman apakha

kalian setuju?

AS,WA,KZ,RS : Setuju mbak.

KO : Tadi kita awali dengan doa kita akhiri dengan doa juga.. AS pimpin doa

ya

AS : Oke mbak, mari teman-teman sebelum kita akhiri kegiatan kita berdoa,

berdoa mulai… selesai.

KO : Terimakasih AS, terimakasih teman-teman semua atas partisipasinya,

untuk RS semangat ditunggu ya kabarnya apakah jadi lebih baik dan

semoga berhasil.

(54)

VERBATIM KONSELING KELOMPOK

SESI II

KO : Selamat sore teman-teman, apa kabar hari ini?

WA,AS,RS,KZ : Sore mbak, Puji Tuhan kabar baik mbak.

KO : Baik, gimana hari ini di sekolah?

WA : Sedikit membaik mbak

RS : Iya mbak sudah lumayan mbak hehehe

KO : Bagus deh kalau kalian sudah bisa biasa.

AS : Tapi yang masih sedikit mbak

KO : Setidaknya sudah melewati proses walaupun sedikit ya

temen-temen.

KZ : Iya mbak betul.

KO : RS gimana masih ada yang ngganjel ingin diceritakan?

RS : Sudah nggak ada mbak hehehe, saya sudah tau mau bagaimana ke

mereka mbak setidaknya saya sudah lega dulu.

KO : Bagus RS kamu sudah bisa seperti itu , baik teman-teman Kita

berdoa terlebih dahulu ya teman-teman, salah satu pimpin doa.

RS : Mari teman-teman sebelum kita memulai kegiatan kita berdoa

(55)

KO : Terimakasih RS, baik sesuai kesepakatan kemarin dipertemuan

ini kita membahas topik yang baru yaitu “Pandangan positif

beserta keyakinan terhadap diri sendiri.“ sebenarnya masih sama

dengan topik yang kemarin tapi topik ini menjelaskan mengenai

bagaimana pandangan kita terhadap kemampuan kita.kita

masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda namun bagaimana cara

kita memanfaatkan kemampuan yang kita miliki dengan

sebaik-baiknya. Bagaimana cara kita berpandangan positif terhadap

keyakinan diri kita yaitu dengan cara kita melakukan hal-hal

positif sesuai kemsampuan yang kita miliki dengan begitu orang

lain akan menilai kita positif juga.

KO : Nah, dari penjelasan saya siapa yang ingin bertanya? Jika sudah

jelas mari seperti biasa kita langsung saja, siapa yang ingin

bercerita mengenai permasalahan tersebut.

AS : Saya dulu boleh ya mbak?

KO : Silahkan AS..

AS : Jadi gini mbak saya sering merasa bersalah saat berada di panti

karena saya dikucilkan dan dianggap aneh didalam panti, saya

nggak tau teman-teman saya seperti itu dengan saya karena apa,

apakah saya memang benar-benar salah atau apa? Saya bingung

(56)

KO : Sepertinya permasalahan AS membutuhkan bantuan langsung

dari kita, bagaimana kalau massalah AS kita bahas secara detail

dan kita bantu menyelesaikan permasalahan AS? Setuju

teman-teman?

WA,RS,KZ : Setuju mbak..

KO : Baik AS kamu lanjutkan permasalahan kamu lebih detail lagi.

AS : Iya mbak, jadi ya seperti yang saya katakan tadi saya bingung

sendiri saya harus gimana agar saya dapat beradaptasi lagi dengan

teman-teman panti. Saya selalu merasa nggak enak hati ketika saya

pulang ke panti karena suasananya yang membuat saya jadi tidak

enak. Jadi saya bingung harus bagaimana

KO : Teman-teman itu dia permasalahan AS, ternyata bersangkutan

juga dengan kalian coba kalian berikan saran atau masukan kepada

AS agar hubungan kalian juga baik kembali tidak ada saling nggak

enak-enakan seperti ini, saya persilahkan kepada teman-teman.

(diam tidak ada yang bicara)

KO : Teman-teman disini saatnya kalian berikan masukan agar

hubungan kalian bisa membaik, dan kalian bisa menyadarkan AS

jika memang AS salah. Ayo teman-teman silahkan.

WA : Saya dulu aja ya mbak, jadi gini kalau dari saya kamu tu terlalu

(57)

harus bersikap bagaimana dengan kamu, saran saya kamu harus

bisa terbuka dengan teman-teman kamu dan bersikap sewajarnya

agar kami juga bisa tau apa yang kamu rasakan.

RS : Kalau saya hampir sama sih kamu harus terbuka dengan

teman-teman, karena dengan terbuka kita sama-sama bisa bertukar

pendapat dan pikiran.

KZ : Iya benar kata teman-teman bukannya kami memusuhi AS tapi

kami bingung bagaimana cara beradaptasi dengan AS yang

tertutup dan bersikap aneh.

KO : Bagaimana AS dengan tanggapan dari teman-teman kamu.

AS : Iya.. saya memang merasa aneh juga dengan diri saya ketika saya

di panti padahal saya kalau di sekolah tidak seperti ini, saya aktif

dan banyak teman di sekolah, mungkin saya memang salah disini.

KZ : Ya kami siap membantu untuk kamu bisa berubah AS setidaknya

bisa membuat suasana lebih baik.

AS : Terimakasih teman-teman atas masukan kalian, saya jadi lega

bisa mengutarakan masalah saya dalam kelompok konseling ini,

saya jadi tau harus bagaimana saya, dan saya juga janji untuk bisa

beradaptasi dengan kalian secara baik.

KO : Bagus AS kamu sudah mulai bisa menyadari, dan kamu harus

(58)

dalam diri kamu ketika kamu yakin dan berpandangan positif

terhadap diri kamu maka orang lain akan menghargai kamu pula.

Tidak ada salahnya kamu terbuka dengan teman-teman kamu.

AS : Iya mba saya berusaha untuk bisa terbuka dengan teman-teman

saya. Saya juga minta diingatkan jika saya mengulangi kesalahan

saya lagi.

KO : Oke masalah AS ud bisa kita selesaikan dan AS sudah mengakui

kesalahan dan berjanji untuk berubah. Pertemuan selanjutnya kita

membahas topik yang berbeda lagi ya teman-teman. Kita tutup

dengan doa

KO : Terimakasih teman-teman untuk partisipasinya pada pertemuan

kali ini sampai ketemu lagi dipertemuan yang akan datang.

(59)

VERBATIM KONSELING KELOMPOK

SESI III

KO : Hallo.. apa kabar teman-teman semua..

WA,RS,AS,KZ : Kabar baik mbak..

KO : Ada tugas sore ini nggak teman-teman?

AS : Nggak ada mbak.

WA : Saya juga nggak ada mbak

RS : Saya ada tapi sudah saya kerjakan mbak.

KZ : Saya juga sudah mbak.

KO : Bagus, pinter-pinter semuanya. Ya sudah kita mulai dulu dengan

doa untuk kegiatan sore hari ini. Yuk gentian siapa yang pimpin

doa.

KZ : Untuk memulai kegiatan pada sore hari ini mari kita berdoa,

berdoa dipersilahkan, selesai…

KO : Terimakasih KZ, sore hari ini kita bahas topik “permasalahan “Pengaruh kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap harga

diri.“ Jadi maksud dari topik itu adalah bagaimana pengaruh kasih

sayang orang tua terhadap harga diri kita, apakah jika kita tidak

mendapatkan kasih sayang orang tua bisa membuat harga diri kita

(60)

sayang orang tua untuk kehidupan kita. Contoh kecil ketika kita

ada masalah di dalam kelas kesulitan belajar orang tua bisa

menanyakan kepada kita kesulitan apa yang kita alami, itu

membuat kita menjadi merasa berharga. Namun ketika kita tidak

mendapatkannya kita juga tidak boleh putus asa untuk tetap yakin

dengan kemampuan yang kita miliki.

KO : Itu penjelasan singkat dari saya mengenai topik permasalahan

yang akan kita bahas, sekarang sesuai kesepakatan siapa yang

ingin bercerita mengenai masalah yang kalian alami.

KZ : Mbak saya boleh bercerita lebih dulu nggak?

KO : Bagus malah KZ, silahkan kamu ceritakan, bagaimana kalau

masalah KZ yang kita bahas kegiatan konseling pada sore ini?

Setuju nggak?

WA,RS,AS : Setuju mbak.

RS : Iya mba KZ kayaknya ada yang mau disampaikan soalnya pernah

cerita ke saya tapi mungkin belum lega.

KO : Baiklah KZ silahkan mulai ceritanya.

KZ : Jadi gini, saya mempunyai adik masih kecil dirumah, saya sering

sekali disuruh ibu saya ini dan itu, padahal saya udah nurut sama

ibu saya tapi selalu saja salah dimata ibu saya, saya juga ngga

pernah diperhatikan sama ibu saya dirumah apa-apa saya didiemin

(61)

kelas tapi orang tua saya tidak pernah mau menanggapi. Malah

saya dicuekin.

KO : Baik silahkan ada masukan, saran atau tanggapan?

RS : Kalau menurut saya harusnya masih bersyukur dengan masih

adanya orang tua, mungkin yang harus dirubah sekarang pemikiran

negative mengenai sikap orang tua kepada kamu, kamu harus

berusaha menjadi yang terbaik buat orang tua mu, karena itu salah

satu motivasi agar kita semangat menjalani kehidupan kita.

AS : Saya setuju dengan RS, kita juga pahami kesibukan orang tua

kita, km juga kan punya adik kecil nah adik kamu itu masih perlu

pengawasan orang tua kamu. Seharusnya kamu ikut membantu

setidaknya meringankan beban orang tua dengan berperilaku

mandiri.

WA : Kalau saya intinya bersyukur masih ada orang tua, karena itu

salah satu penyemangat kita.

KZ : Iya teman-teman saya sekarang sadar dan mulai paham, saya

seharusnya bisa mandiri karena saya juga punya adik kecil.

Terimakasih teman-teman atas saran kalian.

KO : Sekarang sudah mulai lega belum KZ dengan masukan dari

teman kamu

(62)

KO : Nah gitu dong senyum biar nggak tegang hehehe, jadi

kesimpulannya kamu harus bisa mengerti kesibukan orang tua

kamu, bukannya orang tua kamu nggak perhatian sama kamu

mungkin orang tua kamu hanya ingin kamu juga mengerti

kesibukannya. Bagaimana KZ setelah ininapa yang ingin kamu

lakukan.

KZ : Saya sadar sekarang mbak, saya akan berusaha untuk membantu

orang tua saya, saya juga ingin memberikan yang terbaik untuk

orang tua saya lewat prestasi saya.

KO : Setuju sekali saya dengan yang kamu bicarakan, saya ikut bangga

kamu mau berusaha untuk memperbaikinya, jangan lupa bersyukur

ya KZ.

WA : Iya tu bener karena kamu masih punya orang tua lengkap.

KZ : Iya teman-teman makasih atas masukan kalian.

KO : Kalau begitu mungkin cukup pertemuan pada sore ini, kita akhiri

dengan doa ya teman-teman. Ayok KZ pimpin doa.

KZ : Baik teman-teman kita tutup dengan doa, berdoa dimulai.. selesai

sekali lagi terimakasih ya mbak

KO : Iya KZ nanti saya tunggu bagaimana hasilnya melalui

teman-teman ya, saya pamit terimakasih ya teman-teman-teman-teman sampai ketemu

(63)
(64)

VERBATIM KONSELING KELOMPOK

SESI IV

KO : Selamat sore teman-teman, bagaimana kabarnya?

WA : baik mbak..

RS : Baik juga mbak.

AS : Mmmmm baik mbak,

KZ : Puji Tuhan baik mbak.

KO : Syukurlah kalau kabar kalian baik, semoga terus seperti ini ya

teman-teman. Baik gimana udah siap belum mengikuti kegiatan

pada sore hari ini?

WA,RS,AS,KZ : Siap mbak (serentak)

KO : Baik kalau begitu kita mulai dengan doa dulu ya teman-teman

biasa salah satu pimpin doa.

RS : Mari teman-teman sebelum memulai kegiatan kita berdoa terlebih

dahulu, berdoa mulai…selesai.

KO : Terimakasih RS, kita langsung saja pembahasan topik masalah

sore ini “Persepsi mengenai kemampuan yang dimiliki.“ ini masih

ada kaitannya dengan kita pembahasan waktu pertemuan yang

(65)

kalian, sambil saya ingin tau evaluasi kalian apakah kalian paham

apa yang sudah saya jelaskan dipertemuan lalu.

KZ : Saya mbak, persepsi mengenai kemampuan yang dimilki adalah

pandangan kita terhadap kemampuan yang kita miliki, mmm kita

harus yakin dengan kemampuan yang kita miliki agar kita tau

kualitas yang ada dalam diri kita.

AS : Ketika kita berpandangan positif terhadap kemampuan yang kita

miliki secara otomatis harga diri kita meningkat.

KO : Bagussss mantaaappppp….berarti kalian paham ya dengan

pembahasan kita sampai pada pertemuan ke empat ini. Kalau

kalian sudah paham kita lanjut pada pembahasan permasalahan

kalian ya.

AS : Saya boleh ya mbak mengutarakan masalah saya?

KO : Boleh dong AS silahkan.

AS : Jadi gini temen-temen, saya bingung saya harus bagaimana,

karena kakak kelas saya mengejek saya dengan meremehkan

kemampuan saya dalam kegiatan disekolah, itu membuat saya jadi

merasa kurang percaya diri lagi mengikuti kegiatan di sekolah.

Lalu ada kakak kelas saya juga mengatakan bahwa saya katanya

saya serakah dengan kegiatan di sekolah apa-apa saya ikut padahal

(66)

saya jadi ragu dengan kemampuasn saya untuk ikut lagi di

organisasi tersenut. Rasanya saya ingin keluar dari organisasi itu.

dengan ketidak yakinan mereka sama aku, aku jadi kurang fokus

untuk mengikuti kegiatan, sampai-sampai berpengaruh ke dalam

kelas.

KO : Silahkan teman-teman ada yang mau memberikan saran atau

masukan agar AS dapat jalan keluar dalam kelompok konseling

ini.

WA : Kalau menurut aku sih kamu tidak usah menghiraukan kata-kata

mereka toh mereka tidak mengerti kemampuan kamu makannya

kamu harus tunjukin kemeraka bahwa kamu mampu dalam

kegiatan organisasi tersebut.

RS : Kamu juga harus pintar-pintar mengatur waktumu agar tidak

menganggu kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

KZ : Kalau memang merasa kebanyakan mengikuti kegiatan di sekolah

lebih baik sedikit dikurangi agar kamu juga bisa fokus dengan

pelajaran kamu, dan masalah kata-kata mereka didiemin aja jangan

diambil pusing. Mungkin mereka iri sama kemampuan kamu juga

bisa.

AS : Jadi saya juga harus mengurangi kegiatan saya ya biar saya juga

(67)

pada orang lain. Saya juga sadar sih seharusnya saya nggak

hiraukan kata-kata mereka tapi terkadang saya geram.

RS : Ya intinya kamu yang bisa meminimalisir kegiatan kamu supaya

tidak mengganggu kegiatan pembelajaran kamu.

WA : Benar, kamu harus yakin dengan kemampuan kamu jadikan

cemoohan menjadi motivasi

KO : Nah bagaimana AS?

AS : Iya teman-teman saya akan jadikan omongan mereka sebagai

motivasi untuk menambah semangat saya.

KO : Baiklah jadi kamu sudah tau apa yang harus kamu lakukan, saya

akan liat perubahan kamu melalui teman sekolah kamu, jadi

kesimpulan dari saya, tidak ada yang tidak mungkin kamu harus

yakin dengan apa yang kamu miliki, kamu tunjukakkan kemereka

bahwa kamu bisa, rubah pandangan kamu yang tadinya negatif

harus bisa menjadi positif. Okee

AS : Oke mba, saya jadi lega sekarang mbak. Terimakasih

teman-teman.

KO : Oke masalah hari ini selesai, kita ketemu pertemuan berikutnya

dengan topik yang berbeda lagi, kita tutup dengan doa.

(68)

KO : Terimakasih teman-teman atas partisipasinya mengikuti

konseling kelompok pada sore ini, sesuai kesepakatan kita harus

tetap menjaga kerahasiaan dalam kelompok ini. Sampai jumpa di

pertemuan yang selanjutnya.

(69)

VERBATIM KONSELING KELOMPOK

SESI V

KO : Selamat sore teman-teman. Ketemu lagi ya dengan saya, bosen

nggak kira-kira heheheehe

AS : Nggak kok mbak. Kita malah seneng bisa curhat-curhatan gitu

hehehe

WA : Kamu mah keliatan banyak masalah hahahaha

KZ : Iya tu AS masalahnya banyak wkkkk

RS : Hahahaha jangan gitu, tapi bener juga wkkkk

AS : Wuuuu dasar kirain belain.

KO : Hehehehe kalian lucu, sudah..sudah kasian hahaha tapi lucu..lucu

biar nggak boring ya.

WA : Iya mbak biar nggak tegang hehehe

KO : Baiklah kalau begitu hehehe.. kita berdoa dulu yuk teman-teman.

Biasa yaa

KZ : Aku ya mbak

KO : Boleh..

KZ : Oke teman-teman marilah sebelum memulai kegiatan sore ini kita

(70)

KO : Terimakasih KZ. Baik teman-teman kita mulai ya, sudah siap

semua?

WA,RS,AS,KZ : Siap mbak (serentak)

KO : Sebelumnya saya mau Tanya asas-asas apa yang harus dilakukan

dalam konseling kelompok ini? Siapa yang tau?

RS : Aku mba. Asas kerahasiaan,keterbukaan dan kesukarelaan.

KO : Pinter nya hehehe, bagus berarti masih ingat. Seneng ya kalau

kayak gini kalian berarti memperhatikan. Nah, saya harap kalian

masih menjaga asas-asas itu sampai saat ini. Kita langsung aja ke

topik permasalahan yaitu “Kemampuan mengekspresikan

pendapat.“ maksudnya adalah dalam harga diri kemampuan

mengekspresikan pendapat itu juga penting karena dari

mengekspresikan pendapat itu kita dapat menunjukkan

kemampuan kita. Itu salah satu bentuk pengungkapan harga diri

kita. Nah itu adalah penjelasan secara singkat menenai kemampuan

mengekspresikan pendapat. Tambahan sebagai contoh

mengekspresikam pendapat kita pada saat berdiskusi, saat guru

memberikan pertanyaan, saat teman bercerita masalahnya kepada

kita itu sebagian contohnya. Bagaimana ada yang belum paham?

WA : Aku cerita duluan boleh ya mbak

(71)

WA : Aku sebenarnya percaya diri dengan kemampuan saya, tapi saya

sering diremehkan ketika saya mengekspresikannya didepan kelas,

mereka seperti tidak mendengarkan saya bahkan saya diejek

teman-teman saya di kelas, kalau diskusi saya juga tidak boleh ikut

berpendapat. Itu cerita saya mbak

AS : Kalau saya masalah pendapat masih aman-aman aja mbak sejauh

ini, pernah seperti itu tapi saya mulai rubah cara saya untuk bisa

mengekspresikan didepan kelas

RS : Kalau saya malu aja sih, tapi lama-lama juga terbiasa.

KZ : Saya juga bisa mengendalikan kok kalau masalah itu

KO : Jadi yang kita bahas masalahnya WA setuju teman-teman?

AS,KZ,RS : Setuju mbak.

KO : Baik silahkan WA ceritakan masalahnya lebih detail lagi.

WA : Jadi gini teman-teman saya merasa sedikit kesal sebenarnya sama

perilaku teman-teman di kelas karena saya tidak diberi kesempatan

oleh teman saya untuk berpendapat kayak saya diremehkan gitu,

apalagi kalau diskusi makannya aku malas sekarang kalau diskusi

sama teman-teman, ngga pernah lagi aku berpendapat aku diam

dan ikut kata mereka, kalau presentasi juga aku menjelaskan apa

yang jadi bagianku aja, padahal aku juga pengen dapet nilai bagus.

AS : Ya emang kesal sih kalau seperti itu, tapi kamu harus berani

ngomong kemereka biar mereka mau ngasih kamu kesempatan.

(72)

KZ : Kalau aku, aku cuek aja sih kalau memang mau berpendapat ya

aku tegur mereka ngejek aku gitu. Kan kesel

RS : Kalau dengan menegur nggak bisa bisa minta tolong gurunya, dia

mau ngejek ya biarin aja jangan hiraukan yang penting kita bisa

lebih dari mereka itu sih

WA : Iya juga ya kan yang penting aku udah dinilai sama guru, jadi

nggak perlu pusing-pusing memikirkan mereka, berteman yang

mau diajak berteman aja.

AS : Nah itu tau, makannya kamu sendiri yang harus bisa berpikir dan

merubah pemikiran mereka menjadi positif kepada kamu.

WA : Iya teman-teman makasih atas masukan dan sarannya, saya jadi

bisa membuka pemikiran saya dan kekesalan saya bisa terobati

dengan bercerita seperti ini.

AS, RS, KZ : Sama-sama WA

KO : Baik sekarang bagaimana rasanya WA setelah cerita?

WA : Saya lega mbak sekarang

KO : Bagus berarti sudah tau ya nanti mau kayak gimana, kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

“Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)

Tahap selanjutnya pengadaan kelinci, kemudian tahap pembuatan pakan yang diawali dengan menyiapkan bahan pakan yang akan digunakan dalam penelitian.. Bahan pakan

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan menggunakan beberpa bagian tanaman meniran (daun, batang, dan akar) serta meniran utuh yang digunakan dalam pembuatan

Aslak Liestøl (1953: 170) hevdet at slike bronsefat var i bruk i kirker og velstående hjem i Irland, Eng- land og i områder i utlandet der den insulære misjonen

Proses pengupasan kulit gelondong kopi telah dapat dilakukan dan untuk memastikan pengaruh perbedaan waktu pemanasan terhadap kadar air kopi yang didapatkan dilakukan

Teacher s’ Strategies in Teaching Reading to Students at Secondary Level. A

Oleh karena itu maka suatu rangkaian logika dalam keyakinan Veda dapat digambarkan sebagai berikut : Perkawinan (pawiwahan) adalah untuk syahnya suatu hubungan sex yang

Pada kenyataannya tidak semua individu atau anak didik dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang diimpikannya.Untuk mengantisipasi kegagalan tersebut pendidikan