L
A
M
P
I
R
A
Berikut ini adalah self esteem inventory yang berisi pernyataan- pernyataan yang mungkin dapat
1. Saya dapat mengutarakan pendapat saya tanpa banyak masalah
2. Saya selalu mentaati aturan yang berlaku
3. Saya mudah menyerah
4. Saya mudah terpengaruh dengan teman saya
5. Saya senang dengan penilaian saya dibandingkan dengan penilaian
orang
6. Saya mudah bergaul dengan siapapun
7. Saya mudah disukai orang lain
8. Saya merasakan orang tua saya sering memarahisaya
9. Orang tua saya mengerti masalah yang sedangsaya alami
10. Saya selalu mengerjakan tugas-tugas dengan tepat waktu
11. Saya senang berpartisipasi diskusi di dalam kelas
12. Saya biasanya diarahkan oleh orang lain
13. Saya tidak senang berada di tempat keramaian
14. Saya mengerti diri saya
15. Saya selalu mempertahankan pendapat saya
16. Penilaian orang lain terhadap saya selalu benar
17. Saya lebih senang berteman dengan orang yang pintar saja
18. Saya dikenal di lingkungan teman sebaya saya
19. Kami (saya dan orang tua) adalah keluarga yang bahagia
20. Orang tua saya banyak berharap terhadap saya
21. Dibandingkan mengerjakan tugas saya lebih senang melamun
23. Saya adalah orang yang gagal
24. Saya dapat menyesuaikan diri ketika saya berada di lingkungan yang
baru
25. Saya mempunyai penilaian yang rendah terhadap diri saya
26. Saya tidak pernah khawatir terhadap pendapat orang lain pada diri saya
27. Saya tidak pernah memilih-milih dalam berteman
28. Tak ada satupun yang mengerti masalah yang saya hadapi
29. Saya lebih senang berada di dalam rumah dari pada harus keluar rumah
bertemu dengan orang lain
30. Saya orang yang sangat percaya diri dengan kemampuan yang saya
VARIABEL
Evaluasi/ Follow Up
Progress Konseli
“RESULT”
PENILAIAN SEGERA
1. Apa yang kamu rasakan setelah melakukan konseling kelompok?
2. Apakah kamu tertarik untuk melakukan konseling kelompok ini lagi?
3. Dampak positif apa yang kalian dapat berhubungan dengan harga diri kalian?
4. Setelah melakukan konseling kelompok apakah ada perasaan lega?
5. Langkah apa yang akan kamu lakukan untuk membuat kamu bisa mempunyai penilaian
Satuan Layanan KonselingKelompok
SESI I1. Topik :“I’M GOOD IN GOD EYES”
2. Bidang Bimbingan :Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Konseling kelompok
4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman
5. Tujuan layanan : Konseli dapat menjelaskan mengenai persepsi yang baik bagi diri
sendiri melalui konseling kelompok RET.
6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( kelompok eksperimen )
7.Uraian Kegiatan :
1.Tahap Pembentukan
a) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih ataskehadiran
dan kesediaan anggota kelompok melaksanakankegiatan.
b) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan
kepercayaanmasing-masing.
c) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan
kegiatan apa yang direncanakan).
d) Menjelaskan tujuan konseling kelompok
e) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan
asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asaskerahasiaan, kesukarelaan,
kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.
f) Perkenalan pada setiap anggota kelompok.
a) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikutikegiatan
konseling kelompok tersebut dengan baik, berupayamengkondisikan
situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.
b) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompokdengan
melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layananyang akan
dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggotakelompok mengerti
dengan tugasnya masing-masing.
3.Tahap kegiatan
a) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu
“Persepsi yang baik terhadap diri sendiri.“
b) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman
yang bersangkutandengantopiksecarabergantian.
c) Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.
d) Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.
e) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah pemikiran
irasional menjadi pikiran rasional.
f) Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan diubah.
g) Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan teknik Self Modeling
yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku
tertentu.
h) Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan
atau pengalaman pribadinya sebagai contoh.
j) Kesimpulan.
k) Penilaian secara lisan.
4.Tahap pengakhiran
a) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri
b) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesandan
hasil-hasil kegiatan.
c) Membahas kegiatan lanjutan
d) Mengemukakan pesan dan harapan
e) Doa penutup
8.Materi : Persepsi yang baik terhadap diri sendiri
9.Tempat : Aula PantiAsuhanSalibPutih
10.Waktu : 1 X 60 menit
11.Tanggal : 13 Januari 2017
12.Pihak yang disertakan : -
13.Penyelenggara : Peneliti
14.Rencana penilaian :Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses
konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok
benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan
anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara
kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok
selama proses konseling sehingga terjadi perkembangan perubahan yang
peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah
dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok.
15.Tindak Lanjut :Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang
bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.
Salatiga, 9 Januari 2017
Peneliti
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN
1. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 2. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit
3. TOPIK : “I’M GOOD IN GOD EYES”
4. TUJUAN : 1. Membentuk hubungan yang baik dengan
konseli sehingga dapat bekerjasama dengan baik
selama treatment berjalan
2. Mendapat informasi tambahan dari konseli terkait
denganlatarbelakangrendahnyahargadirinya.
5. PELAKSANAAN :
Waktu : 15.00 – 16.00
Tempat : Aula PantiAsuhanSalibPutih
Deskripsi : Menjelaskan topik permasalahan berkenaan
dengan harga diri, lalu mempersilahkan konseli menceritakan masalahnya satu
persatu, kemudian teman satu kelompoknya menanggapi permasalahan
temannya, memilih salah satu masalah konseli yang akan dibahas secara
mendalam setelah itu menyelesaikan masalah konseli dengan teknik yang dipilih.
6. Evaluasi : Sesi berjalan lancar dan kondusif dan dapat
dikatakan berhasil karena apa yang menjadi tujuan pertemuan ini dapat tercapai dan dapat
dilihat dari antusiasme konseli untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan sesi sehingga
Satuan Layanan Konseling Kelompok
SESI II1. Topik : “I’M GOOD IN GOD EYES”
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Konseling kelompok
4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman
5. Tujuan layanan :
a) Konseli dapat menuliskan ciri-ciri positif dirinya dibandingkan
ciri-ciri negatifnya.
b) Konseli dapat menjelaskan keyakinan terhadap pendiriannya.
6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( kelompok eksperimen )
7. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
g) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran
dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.
h) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
i) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan
kegiatan apa yang direncanakan).
j) Menjelaskan tujuan konseling kelompok
k) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan
asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,
kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.
2. Tahap peralihan
c) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan
konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan
situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.
d) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan
melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan
dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti
dengan tugasnya masing-masing.
3. Tahap kegiatan
l) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu
“Pandangan positif beserta keyakinan terhadap diri sendiri.“
m) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman
yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.
n) Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.
o) Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.
p) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah pemikiran
irasional menjadi pikiran rasional.
q) Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan diubah.
r) Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling
yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku
s) Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan
atau pengalaman pribadinya sebagai contoh.
t) Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).
u) Kesimpulan.
v) Penilaian secara lisan.
4. Tahap pengakhiran
f) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri
g) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan
hasil-hasil kegiatan.
h) Membahas kegiatan lanjutan
i) Mengemukakan pesan dan harapan
j) Doa penutup
8. Materi : Pandangan positif beserta keyakinan terhadap diri sendiri.
9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
10. Waktu : 1 X 60 menit
11. Tanggal : 14 Januari 2017
12. Pihak yang disertakan : -
13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin
14. Penyelenggara : Peneliti
15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses
konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok
anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara
kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok
selama proses konseling sehingga terjadi perkembangan perubahan yang
baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu
peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah
dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok
16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang
bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.
Salatiga, 9 Januari 2017
Peneliti
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN
7. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 8. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit
9. TOPIK : “I’M GOOD IN GOD EYES”
10. TUJUAN : 1. Membentuk hubungan yang baik dengan
konseli sehingga dapat bekerjasama dengan baik
selama treatment berjalan
2. Mendapat informasi tambahan dari konseli terkait
dengan permasalahan konseli mengenai harga diri
yang dimiliki konseli.
11. PELAKSANAAN :
Waktu : 15.00 – 16.00
Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
Deskripsi : Menjelaskan topik permasalahan berkenaan
dengan pandangan positif dan keyakinan terhadap diri sendiri, mengajak konseli
bermain dalam kelompok agar tidak bosan, lalu mempersilahkan konseli
menceritakan masalahnya satu persatu, kemudian teman satu kelompoknya
menanggapi permasalahan temannya, memilih salah satu masalah kinseli yang
teknik yang dipilih. Setelah selesai, menanyakan kesan konseli mengikuti
kegiatan konseling kelompok ini.
Evaluasi : Sesi berjalan lancar dan kondusif dan dapat
dikatakan berhasil karena apa yang menjadi tujuan pertemuan ini dapat tercapai
dan dapat dilihat dari antusiasme konseli untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan
sesi sehingga memudahkan konselor dalam mendapatkan data yang dibutuhkan.
Konseli juga paham dengan topik yang dibahas, konseli memberikan kesan yang
Satuan Layanan Konseling Kelompok
SESI III1. Topik : “I’M GOOD IN GOD EYES”
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Konseling kelompok
4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman
5. Tujuan layanan :
c) Konseli dapat menyebutkan perubahan pandangan mengenai
pengaruh kasih sayang orang tua terhadap harga diri.
d) Konseli dapat menyebutkan alasan perlunya perhatian orang
tua terhadap masalah yang dihadapinya.
6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( kelompok eksperimen )
7. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
m) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran
dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.
n) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
o) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan
kegiatan apa yang direncanakan).
p) Menjelaskan tujuan konseling kelompok
q) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan
asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,
r) Perkenalan pada setiap anggota kelompok.
2. Tahap peralihan
e) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan
konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan
situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.
f) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan
melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan
dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti
dengan tugasnya masing-masing.
3. Tahap kegiatan
w) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu
“Pengaruh kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap harga diri.“
x) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman
yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.
y) Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.
z) Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.
aa)Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah pemikiran
irasional menjadi pikiran rasional.
bb)Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan diubah.
cc)Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling
yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku
dd)Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan
atau pengalaman pribadinya sebagai contoh.
ee)Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).
ff) Kesimpulan.
gg)Penilaian secara lisan.
4. Tahap pengakhiran
k) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri
l) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan
hasil-hasil kegiatan.
m) Membahas kegiatan lanjutan
n) Mengemukakan pesan dan harapan
o) Doa penutup
8. Materi : Pengaruh kasih sayang orang tua terhdap harga diri.
9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
10. Waktu : 1 X 60 menit
11. Tanggal : 15 Januari 2017
12. Pihak yang disertakan :
13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin
14. Penyelenggara : Peneliti
15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses
konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok
benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan
kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok
selama proses konseling sehingga terjadi perkembangan perubahan yang
baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu
peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah
dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok
16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang
bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.
Salatiga, 9 Januari 2017
Peneliti
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN
12. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 13. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit
14. TOPIK : “I’M GOOD IN GOD EYES”
15. TUJUAN :
1. Konseli dapat mengungkapkan permasalahannya
dengan terbuka dalam kelompok.
2. Membantu permasalahan konseli dengan teknik
yang dipilih.
16. PELAKSANAAN :
Waktu : 16.00 – 17.00
Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
Deskripsi : Memulai kegiatan dengan berdoa, menjelaskan
topik permasalahan yang akan dibahas, menanyakan kesiapan konseli
mengungkapkan permasalahannya, konseli menceritakan permasalahannya dan
teman-teman satu kelompok memberikan saran dan masukan, setelah selesai
praktikan memberikan kesimpulan kepada konseli maupun kelompok, kegiatan
diakhiri dengan doa dan kelompok mengutarakan kesannya.
Evaluasi : Sesi berjalan lancar dan kondusif dan dapat
dikatakan berhasil karena apa yang menjadi tujuan pertemuan ini dapat tercapai
dan dapat dilihat dari antusiasme konseli untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan
semua sesuai dengan kegiatan yang diinginkan lewat konseling kelompok,
praktikan jadi tau apa yang dibutuhkan konseli, konseli juga dapat menemukan
Satuan Layanan Konseling Kelompok
SESI I1. Topik : “THINK BIGGER”
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Konseling kelompok
4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman
5. Tujuan layanan : Konseli dapat membuktikan kemampuan yang dimiliknya pada
saat proses konseling.
6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( Kelompok Eksperimen )
7. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
a) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran
dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.
b) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
c) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan kegiatan
apa yang direncanakan).
d) Menjelaskan tujuan konseling kelompok
e) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan
asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,
kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.
f) Perkenalan pada setiap anggota kelompok.
a) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan
konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan
situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.
b) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan
melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan
dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti
dengan tugasnya masing-masing.
3. Tahap kegiatan
hh)Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu
“Persepsi mengenai kemampuan yang dimiliki.“
ii) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman
yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.
jj) Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.
kk)Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.
ll) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah pemikiran
irasional menjadi pikiran rasional.
mm) Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan
diubah.
nn)Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling
yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku
tertentu.
oo)Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan
pp)Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).
qq)Kesimpulan.
rr) Penilaian secara lisan.
4. Tahap pengakhiran
a) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri
b) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan
hasil-hasil kegiatan.
c) Membahas kegiatan lanjutan
d) Mengemukakan pesan dan harapan
e) Doa penutup
8. Materi : Persepsi mengenai kemampuan yang dimilki.
9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
10. Waktu : 1X60 menit
11. Tanggal : 16 Januari 2017
12. Pihak yang disertakan :
13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin
14. Penyelenggara : Peneliti
15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses
konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok
benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan
anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara
kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok
baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu
peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah
dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok.
16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang
bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.
Salatiga, 9 Januari 2017
Peneliti
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN
17. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 18. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit
19. TOPIK : “THINK BIGGER”
20. TUJUAN :
1. Konseli dapat mengungkapkan permasalahannya
dengan terbuka dalam kelompok.
2. Konseli dapat berpikir terbuka dengan masalah
yang sedang dialami.
21. PELAKSANAAN :
Waktu : 14.00 – 15.00
Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
Deskripsi : Memulai kegiatan dengan berdoa, menjelaskan
topik permasalahan yang akan dibahas, menanyakan kesiapan konseli
mengungkapkan permasalahannya, konseli menceritakan permasalahannya dan
teman-teman satu kelompok memberikan saran dan masukan, setelah selesai
praktikan memberikan kesimpulan kepada konseli maupun kelompok, kegiatan
diakhiri dengan doa dan kelompok mengutarakan kesannya.
Evaluasi : Konseli memberikan kesan yang baik
terhadap kegiatan konseling ini, konseli juga mendapatkan pandangan yang baru
adanya kegiatan konseling kelompok ini dengan begitu mereka bisa menemukan
Satuan Layanan Konseling Kelompok
SESI II1. Topik : “THINK BIGGER”
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Konseling kelompok
4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman
5. Tujuan layanan :
a) Konseli dapat mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan
dengan tepat waktu.
b) Konseli dapat mengemukakan pendapat yang dimiliki.
6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih ( Kelompok Eksperimen )
7. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
g) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran
dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.
h) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
i) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan kegiatan
apa yang direncanakan).
j) Menjelaskan tujuan konseling kelompok
k) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan
asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,
kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.
2. Tahap peralihan
c) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan
konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan
situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.
d) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan
melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan
dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti
dengan tugasnya masing-masing.
3. Tahap kegiatan
ss) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu
“Kemampuan mengekspresikan pendapat.“
tt) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan pengalaman
yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.
uu)Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.
vv)Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.
ww) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah
pemikiran irasional menjadi pikiran rasional.
xx)Membantu konseli meyakini bahwa berpikir dapat ditantang dan diubah.
yy)Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling
yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku
tertentu.
zz)Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat, masukan
aaa) Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).
bbb) Kesimpulan.
ccc) Penilaian secara lisan.
4. Tahap pengakhiran
f) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri
g) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan
hasil-hasil kegiatan.
h) Membahas kegiatan lanjutan
i) Mengemukakan pesan dan harapan
j) Doa penutup
8. Materi : Kemampuan mengekspresikan pendapat.
9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
10. Waktu : 1X60 menit
11. Tanggal : 17 Januari 2017
12. Pihak yang disertakan :
13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin
14. Penyelenggara : Peneliti
15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses
konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok
benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan
anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara
kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok
baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu
peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah
dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok
16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang
bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.
Salatiga, 9 Januari 2017
Peneliti
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN
22. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 23. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit
24. TOPIK : “THINK BIGGER”
25. TUJUAN :
1. Konseli mendapatkan pandangan yang baru
mengenai masalahnya.
2. Konseli dapat berpikir terbuka dengan masalah
yang sedang dialami.
26. PELAKSANAAN :
Waktu : 15.00 – 16.00
Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
Deskripsi : Memulai kegiatan dengan berdoa, menjelaskan
topik permasalahan yang akan dibahas, menanyakan kesiapan konseli
mengungkapkan permasalahannya, konseli menceritakan permasalahannya dan
teman-teman satu kelompok memberikan saran dan masukan, setelah selesai
praktikan memberikan kesimpulan kepada konseli maupun kelompok, kegiatan
diakhiri dengan doa dan kelompok mengutarakan kesannya.
Evaluasi : Konseli memberikan kesan yang baik
terhadap kegiatan konseling ini, konseli juga mendapatkan pandangan yang baru
adanya kegiatan konseling kelompok ini dengan begitu mereka bisa menemukan
Satuan Layanan Konseling Kelompok
1. Topik : “IM BLESSED”
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Konseling kelompok
4. Fungsi Bimbingan : Pengentasan dan Pemahaman
5. Tujuan layanan :
a) Konseli dapat menjelaskan bagaimana penyesuaian diri
dilingkungan yang baru.
b) Konseli dapat membentuk pergaulan dengan siapapun.
c) Konseli dapat mempraktekkan cara berdiskusi dengan banyak
teman.
6. Sasaran Layanan : 4 anak Panti Asuhan Salib Putih (kelompok eksperimen)
7. Uraian Kegiatan :
1. Tahap Pembentukan
a) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran
dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan kegiatan.
b) Berdoa secara bersama, sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
c) Menjelaskan pengertian konseling kelompok (disesuaikan dengan
kegiatan apa yang direncanakan).
e) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan
asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas-asas kerahasiaan, kesukarelaan,
kegiatan, keterbukaan, kenormatifan.
f) Perkenalan pada setiap anggota kelompok.
2. Tahap peralihan
a) Konselor mendorong dan memotivasi konseli untuk mengikuti kegiatan
konseling kelompok tersebut dengan baik, berupaya mengkondisikan
situasi pelaksanaan layanan supaya kondusif.
b) Konselor memberikan kesempatan kepada anggota kelompok dengan
melakukan pembagian tugas dan kontrak terhadap layanan yang akan
dilaksanakan, sehingga peran masing-masing anggota kelompok mengerti
dengan tugasnya masing-masing.
3. Tahap kegiatan
ddd) Menjelaskan terlebih dahulu materi sesuai topik yang dipilih yaitu
“Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar.“
eee) Memberikan kesempatan kepada konseli untuk menceritakan
pengalaman yang bersangkutan dengan topik secara bergantian.
fff)Memberikan kesempatan konseli menceritakan masalahnya satu persatu.
ggg) Memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas.
hhh) Membantu menyelesaikan masalah konseli dengan mengubah
pemikiran irasional menjadi pikiran rasional.
jjj) Memberikan tekhnik penyelesaian masalah dengan tekhnik Self Modeling
yaitu konseli berkomitmen untuk menghilangkan perasaan atau perilaku
tertentu.
kkk) Memberikan kesempatan pada konseli menyampaikan pendapat,
masukan atau pengalaman pribadinya sebagai contoh.
lll) Strategi pengubahan perilaku ( pemantauan dan penilaian).
mmm) Kesimpulan.
nnn) Penilaian secara lisan.
4. Tahap pengakhiran
a) Mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri
b) Pemimpin kelompok dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan
hasil-hasil kegiatan.
c) Membahas kegiatan lanjutan
d) Mengemukakan pesan dan harapan
e) Doa penutup
8. Materi : Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar.
9. Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
10. Waktu : 1X60 menit
11. Tanggal : 19 januari 2017
12. Pihak yang disertakan : -
13. Alat dan Perlengkapan : Kertas dan Bolpoin
15. Rencana penilaian : Siswa melakukan layanan konseling kelompok, selama proses
konseling kelompok peneliti akan melihat apakah anggota kelompok
benar-benar serius mengikuti proses konseling kelompok. Peneliti dan
anggota kelompok bersama-sama menyelesaikan permasalahan secara
kelompok. Peneliti juga akan terus memonitoring anggota kelompok
selama proses konseling sehingga terjadi perkembangan perubahan yang
baik dari proses konseling kelompok yang telah dilakukan. Selain itu
peneliti juga melihat apakah proses konseling kelompok yang telah
dilaksanakan dapat berguna bagi para anggota kelompok
16. Tindak Lanjut : Observasi dan mengadakan layanan lanjutan apabila siswa yang
bersangkutan belum bisa berhasil menyelesaikan masalahnya.
Salatiga, 9 Januari 2017
Peneliti
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI LAYANAN
27. PROGAM LAYANAN : Konseling Kelompok 28. WAKTU PELAKSANAAN : 1 x 60 Menit
29. TOPIK : “I’M BLESSED”
30. TUJUAN :
Konseli menyadari bahwa masalah yang mereka
hadapi dapat diselesaikan.
31. PELAKSANAAN :
Waktu : 15.00 – 16.00
Tempat : Aula Panti Asuhan Salib Putih
Deskripsi : Memulai kegiatan dengan berdoa, menjelaskan
topik permasalahan yang akan dibahas, menanyakan kesiapan konseli
mengungkapkan permasalahannya, konseli menceritakan permasalahannya dan
teman-teman satu kelompok memberikan saran dan masukan, setelah selesai
praktikan memberikan kesimpulan kepada konseli maupun kelompok, praktikan
memberikan tambahan evaluasi untuk kegiatan tersebut dengan memberikan
kuisoner post test. kegiatan diakhiri dengan doa dan kelompok mengutarakan
kesannya.
Evaluasi : Konseli telah menyadari permasalahn
dirinya akibat pemikiran dirinya yang sering bergejolak. Pemikiran irasioanal
mereka mengikuti kegiatan konseling kelompok ini mereka jadi mempunyai
pandangan luas dan antusias mereka mengukuti kegiatan sangat baik, mereka juga
mengungkapkan perasaannya dengan sepenuh hati mereka bahkan ada yang
sampai mengeluarkan air matanya. Mereka menjadi yakin dapat menyelesaikan
masalahnya dengan pemikiran terbuka mereka dibantu dengan teman-teman yang
memberikan masukan serta praktikan yang memberikan teknik khusus untuk
VERBATIM KONSELING KELOMPOK
SESI I
KO : Selamat sore teman-teman..
WA, AS, RS : Selamat sore juga mbak.
KO : Bagaimana kabarnya hari ini?
WA, AS, RS : Baik mba, o iya mbak KZ belum datang mbak kepanti dia masih ada
dirumah belakang baru dipanggilin sama temen satu kamarnya.
KO : Oh ya dek nggak papa kalau gitu, kita tunggu aja, sambil nunggu kita
cerita-cerita santai dulu aja hehehe..
( setelah meneungu sekitar 5 menit KZ datang )
KZ : Hallo mbak maaf ya mbak saya terlambat. Saya habis kerjain tugas
sekolah makanya agak lama ( tersenyum )
KO : Iya nggak papa KZ santai saja, tapi sudah selesai kan tugasnya?
KZ : Sudah mba, sudah selesai kok.
KO : Terus yang lain ada tugas nggak? Kalau ada lebih baik dikerjain dulu lho
daripada nanti keburu malam terus malas.
WA : Aku udah kok mbak.
AS : kalau aku nggak ada mbak.
KO : Oke kalau gitu, berarti hari ini saya ngga ganggu waktu kalian ya..
WA,RS,AS,KZ : Nggak kok mbak…
KO : Yasudah sebelum mulai kegiatan konseling yang saya bicarakan
sebelumnya kita baca do’a dulu yuk. RS aja ya pimpin do’anya
RS : Mari teman-teman sebelum kita mengawali kegiatan pada sore ini kiita
berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing, berdoa
mulai….selesai.
KO : Terimakasih RS, baik kita mulai saja kegiatan pada sore ini, sebelumnya
saya mau menjelaskan apa itu konseling kelompok, “konseling kelompok
adalah layanan yang menggunakan dinamika kelompok dalam proses
pemecahan masalah meliputi teknik-teknik konseling didalamnya. Nah
tujuan kita berkumpul pada sore ini yaitu untuk melaksanakan konseling
kelompok dengan membahas satu topik permasalahan dan kita cari
solusinya secara bersama-sama dengan menekankan asas-asas konseling
kelompok. Setuju?
WA, AS,RS,KZ : Setuju mbak..
KO : Oke, dalam konseling kelompok ada asas kesukarelaan yang berarti
kalian dengan sukarela menceritakan permasalahan kalian, ada asas
keterbukaan kalian harus secara terbuka menceritakan permasalahan
kalian tanpa ada yang ditutup-tutupi, lalu ada asas kerahasiaan, nah asas
permasalahan dalam satu kelompok ini, jadi tidak boleh ada yang
menceritakan masalahnya pada kelompok lain atau pada orang lain. Begitu
asas dalam konseling kelompok ada yang kurang paham?
WA : Berarti kita cerita masalah kita masing-masing dulu gitu mbak?
KO : Iya WA kalian cerita satu-satu setelah itu baru kita tentuin masalah siapa
yang mau dibahas lebih mendalam.
WA : Oooo ya ya ya mbak
RS : Tuh WA dulu aja mba yang suruh cerita hehehe kayaknya udah serius
banget mbak (bercanda dalam suasana kelompok)
KO : Mmmm kalau gitu RS aja deh cerita duluan hehehe
AS, KZ : Hayoooooo bener tu mbak hahahaha
Ko : hehehehe oke gini teman-teman sebelum kalian cerita kita bahas dulu
topiknya yaitu “persepsi yang baik terhadap diri sendiri.” Persepsi diri
yang baik terhadap diri sendiri adalah pendapat yang baik terhadap diri
sendiri, Berpikir positif terhadap kemampuan yang kita miliki dengan
adanya pemikiran yang positif terhadap diri sendiri maka kita bisa merasa
berharga dihadapan orang lain, kita juga bisa terhindar dari hal-hal yang
negatif. Tujuan mengapa kita harus mempunyai persepsi yang positif
terhadap diri sendiri yaitu kita bisa membuktikan kepada orang lain
mengenai kelebihan yang kita miliki, karena setiap orang memiliki
diri kita. Jika kita selalu menganggap buruk diri kita sendiri itu tandanya
kita meempunyai harga diri yang rendah. Sampai sini paham
teman-teman?
WA,AS,RS,KZ : Paham mba…
KZ : mba mau Tanya, lalu kalau kita msih mempunyai pemikiran yang
negative terhadap diri sendiri gimana mbak?
KO : Nah pertanyaan yang bagus, kita pasti mempunyai pemikiran yang
negative terhadap diri kita sendiri, tapi kita mempunyai kemampuan yang
harus kita tunjukan untuk bisa menghilangkan pemikiran tersebut,
bagaimana caranya kita mengolah pemikiran negatif tersebut menjadi
sebuah pemikiran yang menghasilkan kualitas diri kita, sebagai contoh
kalian harus bisa mengenal keterbatasan atau kelemahan kalian sendiri
agar ketika kalian gagal kalian tidak gagal yang kedua kalinya ketika
kalian mengenal kelemahan pada diri kalian. Seperti itu KZ ada yang
masih kurang jelas?
KZ : ooo gitu ya mbak, berarti kita harus bisa membuat diri kita merasa
berharga agar tetap bisa percaya diri.
KO : Bagus sekali pemahaman kamu KZ..baik kalau kalian sudah paham
dengan topik yang disampaikan, sekkarang saya meminta kalian dengan
sesai kesepakatan kalian menceritakan masalah kalian dan kita cari satu
WA : Saya dulu aja ya mbak..
KO : Silahkan WA.
WA : Saya sering merasa kurang percaya diri dengan kemampuan saya, saya
selalu tidak berani untuk tampik dikelas, saya selalu merasa malu. Tidak
tau kenapa perasaan itu susah untuk saya hilangkan. Cuma itu aja sih
mbak kalau saya.
KO : Mmmm ya ya ya.. baik kalau begitu dari teman –teman ada yang
menanggapi, memberi saran atau masukan?
AS : Kalau menurut saya sebenarnya itu hal yang wajar tapi kamu harus bisa
melawan perasaan itu kalau kamu mau sukses, dari saya itu aja mbak
untuk WA.
KZ : Kalau dari saya kita harus buang jauh-jauh pemikiran tersebut, kita harus
yakin dengan kemampuan yang kita miliki.
RS : Saya sama sih, yang pasti kita yakin aja sama diri kita itu aja.
KO : Nah, itu tadi saran dan masukan dari teman-teman untuk kamu
bagaimana ada yang mau disampaikan lagi?
WA : Iya mbak saya sudah merasa cukup lega, jadi saya tau apa yang harus
saya lakukan untuk kedepannya.
AS : Saya cuma terkadang bingung dengan kemampuan saya dalam kegiatan
di sekolah. Karena saya susah menentukan dalam bidang apa saya harus
memilih kegiatan tersebut.
RS : Pilih aja yang sesuai keinginan kamu.
WA : Iya setuju karena kalau sesuai hati biasanya ngelakuinnya juga senang.
KZ : Saya juga setuju, kamu harus bisa memilih sesuai dengan kemampuan
kamu, sesuai hati.
KO : Bagaimana dengan saran dari teman-temanmu?
AS : Ya mbak, tapi saya masih bingung dalam bidang apa?
KZ : Sesuaikan aja sama hobi kamu misal olahraga, atau OSIS, atau kalau
suka musik ikut aja band disekolah, banyak kok..
AS : O iya saya paham sekarang..
KO : Sudah bisa menentukan ya AS dibidang apa kamu harus memilih.
AS : Iya mbak saya mengerti harus memilih dibidang apa, sambil jalan sambil
saya pikirkan mbak. Terimakasih teman-teman.
KO : Baiklah sekarang kita lanjut.
KZ : Masalah saya hampir sama dengan WA Cuma kurang percaya diri aja di
dalam kelas.
KZ : Setidaknya saya sudah punya pandangan dari masalah WA mbak, jadi
lanjutin aja mbak sama yang lain.
KO : Oke kalau gitu kita lanjut yang terakhir RS ya berarti.
RS : Kalau masalah saya, saya kurang percaya diri kalau di kelas mmmm saya
kurang percaya diri karena saya dijelek-jelekan di dalam kelas oleh
teman-teman saya. Itu membuat saya jadi malu kalau persentasi di dalam kelas.
(menundukkan kepala)
KO : Kenapa RS? Coba ceritakan saja, baik teman-teman kita bahas masalah
RS lebih dalam karena RS butuh penanganan segera saat ini, bagaimana
setuju?
WA,AS,KZ : Iya mbak, Setuju..
KO : RS sekarang jelasih masalah kamu lebih detail lagi biar kita tahu dan kita
selesaikan masalah kamu secara bersama-sama dalam kelompok ini.
RS : Mmmm gimana yaa.. jadi gini saya sering dijelek-jelekkan sama teman
saya, katanya saya anak panti gitu, terus di kelas saya ngga ada temen
karena mereka pikir saya Cuma anak panti beda dari mereka. Itu membuat
saya sedih dan jadi ngga percaya diri ketika di kelas, saya jadi malu kalau
ada presentasi dikelas, saya juga tidak pernah ngomong banyak ketika
saya berdiskusi. Pokoknya saya jadi gimana gitu mbak (sambil nangis)
KO : RS kalau mau nangis silahkan nangis aja, biar kamu lega. Lalu saat ini
RS : Saya Cuma diem aja mbak, tapi lama-lama saya ngga tahan…
KO : Lalu apa yang ingin kamu lakukan?
RS : Saya ngga tau lagi harus berbuat apa mbak, yang pasti saya merasa jadi
ngga fokus pelajaran ketika saya dengan mereka berbicara seperti itu
kepada saya.
KO : Baik, siapa dari teman-teman kelompok ini yang ingin memberikan
masukan atau saran bahkan pengalaman pribadi kalian kepada RS agar
kita bisa sama-sama memecahkan masalah RS saat ini.
KZ : Menurut saya, kalau saya ada diposisi RS pasti saya juga merasakan hal
yang sama, tapi kita harus membuka pikiran kita agar kita juga bisa
membuktikan kemereka bahwa kita bisa lebih dari apa yang mereka
pikirkan.
WA : Kalau saya, saya diemin aja karena saya juga pernah merasakan hal yang
sama. Makannya saya ngga hiraukan omongan orang yang seperti itu,
biarin dia capek sendiri dengan celaannya.
AS : Saya setuju dengan KZ dan WA, kalau memang didiemin mereka masih
seperti itu kita harus bisa merubah pemikiran kita, kita harus bisa
menjadikan omongan mereka itu jadi suatu motivasi untuk kita.
KO : Nah, sekarang kamu tau kan RS bahwa temen-temen mu disini juga
support kamu, yang merasa seperti itu tidak hanya kamu, makannya kamu
mengurangi beban pikiran kamu sendiri. Kalau kamu terus terpuruk
dengan keadaan ini kamu tidak akan pernah maju, prestasi kamu
tergantung dengan keyakinan kamu terhadap kemampuan kamu sendiri,
kamu harus fokus dengan apa yang kamu cita-citakan supaya bisa
membungkam mulut mereka yang selama ini mencemooh kamu. Jadikan
omongan mereka sebagai motivasi bahwa kamu sama dengan mereka
bahkan kamu bisa lebih dari mereka.
KO : Bagaimana sekarang RS perasaan kamu setelah mendengarkan saran dari
temna-teman kamu? Masih ada yang ingin kamu sampaikan lagi supaya
kamu bisa merasa lega.
RS : Sudah sih mbak saya rasa itu aja..
KO : Kamu harus janji merubah pemikiran yang negatif itu menjadi pemikiran
yang lebih positif karena kamu harus bisa menunjukkan pada mereka
bahwa kamu bisa seperti mereka.
RS : Iya mbak saya akan merubah pemikiran saya,saya akan lebih fokus
dengan apa yang saya cita-citakan selama ini.
KO : Jadi kamu ngga boleh malu lagi mengungkapkan pendapatmu ketika di
dalam kelas, PD dengan apa yang kamu presentasikan di kelas juga.
RS : Iya mba, saya akan coba untuk merubah semuanya menjadi lebih baik
lagi, saya disini merasa lega bisa cerita semuanya dan mendapatkan
KO : Baik kalau begitu RS sudah tau mau bagaimana kedepan, saya harap itu
benar-benar dilakukan untuk kebaikan kamu ya RS. Kalau begitu kita
akhiri kegiatan ini ya teman-teman selanjutnya ada pertemuan yang
berikutnya untuk membahas topik lain. Bagaimana teman-teman apakha
kalian setuju?
AS,WA,KZ,RS : Setuju mbak.
KO : Tadi kita awali dengan doa kita akhiri dengan doa juga.. AS pimpin doa
ya
AS : Oke mbak, mari teman-teman sebelum kita akhiri kegiatan kita berdoa,
berdoa mulai… selesai.
KO : Terimakasih AS, terimakasih teman-teman semua atas partisipasinya,
untuk RS semangat ditunggu ya kabarnya apakah jadi lebih baik dan
semoga berhasil.
VERBATIM KONSELING KELOMPOK
SESI II
KO : Selamat sore teman-teman, apa kabar hari ini?
WA,AS,RS,KZ : Sore mbak, Puji Tuhan kabar baik mbak.
KO : Baik, gimana hari ini di sekolah?
WA : Sedikit membaik mbak
RS : Iya mbak sudah lumayan mbak hehehe
KO : Bagus deh kalau kalian sudah bisa biasa.
AS : Tapi yang masih sedikit mbak
KO : Setidaknya sudah melewati proses walaupun sedikit ya
temen-temen.
KZ : Iya mbak betul.
KO : RS gimana masih ada yang ngganjel ingin diceritakan?
RS : Sudah nggak ada mbak hehehe, saya sudah tau mau bagaimana ke
mereka mbak setidaknya saya sudah lega dulu.
KO : Bagus RS kamu sudah bisa seperti itu , baik teman-teman Kita
berdoa terlebih dahulu ya teman-teman, salah satu pimpin doa.
RS : Mari teman-teman sebelum kita memulai kegiatan kita berdoa
KO : Terimakasih RS, baik sesuai kesepakatan kemarin dipertemuan
ini kita membahas topik yang baru yaitu “Pandangan positif
beserta keyakinan terhadap diri sendiri.“ sebenarnya masih sama
dengan topik yang kemarin tapi topik ini menjelaskan mengenai
bagaimana pandangan kita terhadap kemampuan kita.kita
masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda namun bagaimana cara
kita memanfaatkan kemampuan yang kita miliki dengan
sebaik-baiknya. Bagaimana cara kita berpandangan positif terhadap
keyakinan diri kita yaitu dengan cara kita melakukan hal-hal
positif sesuai kemsampuan yang kita miliki dengan begitu orang
lain akan menilai kita positif juga.
KO : Nah, dari penjelasan saya siapa yang ingin bertanya? Jika sudah
jelas mari seperti biasa kita langsung saja, siapa yang ingin
bercerita mengenai permasalahan tersebut.
AS : Saya dulu boleh ya mbak?
KO : Silahkan AS..
AS : Jadi gini mbak saya sering merasa bersalah saat berada di panti
karena saya dikucilkan dan dianggap aneh didalam panti, saya
nggak tau teman-teman saya seperti itu dengan saya karena apa,
apakah saya memang benar-benar salah atau apa? Saya bingung
KO : Sepertinya permasalahan AS membutuhkan bantuan langsung
dari kita, bagaimana kalau massalah AS kita bahas secara detail
dan kita bantu menyelesaikan permasalahan AS? Setuju
teman-teman?
WA,RS,KZ : Setuju mbak..
KO : Baik AS kamu lanjutkan permasalahan kamu lebih detail lagi.
AS : Iya mbak, jadi ya seperti yang saya katakan tadi saya bingung
sendiri saya harus gimana agar saya dapat beradaptasi lagi dengan
teman-teman panti. Saya selalu merasa nggak enak hati ketika saya
pulang ke panti karena suasananya yang membuat saya jadi tidak
enak. Jadi saya bingung harus bagaimana
KO : Teman-teman itu dia permasalahan AS, ternyata bersangkutan
juga dengan kalian coba kalian berikan saran atau masukan kepada
AS agar hubungan kalian juga baik kembali tidak ada saling nggak
enak-enakan seperti ini, saya persilahkan kepada teman-teman.
(diam tidak ada yang bicara)
KO : Teman-teman disini saatnya kalian berikan masukan agar
hubungan kalian bisa membaik, dan kalian bisa menyadarkan AS
jika memang AS salah. Ayo teman-teman silahkan.
WA : Saya dulu aja ya mbak, jadi gini kalau dari saya kamu tu terlalu
harus bersikap bagaimana dengan kamu, saran saya kamu harus
bisa terbuka dengan teman-teman kamu dan bersikap sewajarnya
agar kami juga bisa tau apa yang kamu rasakan.
RS : Kalau saya hampir sama sih kamu harus terbuka dengan
teman-teman, karena dengan terbuka kita sama-sama bisa bertukar
pendapat dan pikiran.
KZ : Iya benar kata teman-teman bukannya kami memusuhi AS tapi
kami bingung bagaimana cara beradaptasi dengan AS yang
tertutup dan bersikap aneh.
KO : Bagaimana AS dengan tanggapan dari teman-teman kamu.
AS : Iya.. saya memang merasa aneh juga dengan diri saya ketika saya
di panti padahal saya kalau di sekolah tidak seperti ini, saya aktif
dan banyak teman di sekolah, mungkin saya memang salah disini.
KZ : Ya kami siap membantu untuk kamu bisa berubah AS setidaknya
bisa membuat suasana lebih baik.
AS : Terimakasih teman-teman atas masukan kalian, saya jadi lega
bisa mengutarakan masalah saya dalam kelompok konseling ini,
saya jadi tau harus bagaimana saya, dan saya juga janji untuk bisa
beradaptasi dengan kalian secara baik.
KO : Bagus AS kamu sudah mulai bisa menyadari, dan kamu harus
dalam diri kamu ketika kamu yakin dan berpandangan positif
terhadap diri kamu maka orang lain akan menghargai kamu pula.
Tidak ada salahnya kamu terbuka dengan teman-teman kamu.
AS : Iya mba saya berusaha untuk bisa terbuka dengan teman-teman
saya. Saya juga minta diingatkan jika saya mengulangi kesalahan
saya lagi.
KO : Oke masalah AS ud bisa kita selesaikan dan AS sudah mengakui
kesalahan dan berjanji untuk berubah. Pertemuan selanjutnya kita
membahas topik yang berbeda lagi ya teman-teman. Kita tutup
dengan doa
KO : Terimakasih teman-teman untuk partisipasinya pada pertemuan
kali ini sampai ketemu lagi dipertemuan yang akan datang.
VERBATIM KONSELING KELOMPOK
SESI III
KO : Hallo.. apa kabar teman-teman semua..
WA,RS,AS,KZ : Kabar baik mbak..
KO : Ada tugas sore ini nggak teman-teman?
AS : Nggak ada mbak.
WA : Saya juga nggak ada mbak
RS : Saya ada tapi sudah saya kerjakan mbak.
KZ : Saya juga sudah mbak.
KO : Bagus, pinter-pinter semuanya. Ya sudah kita mulai dulu dengan
doa untuk kegiatan sore hari ini. Yuk gentian siapa yang pimpin
doa.
KZ : Untuk memulai kegiatan pada sore hari ini mari kita berdoa,
berdoa dipersilahkan, selesai…
KO : Terimakasih KZ, sore hari ini kita bahas topik “permasalahan “Pengaruh kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap harga
diri.“ Jadi maksud dari topik itu adalah bagaimana pengaruh kasih
sayang orang tua terhadap harga diri kita, apakah jika kita tidak
mendapatkan kasih sayang orang tua bisa membuat harga diri kita
sayang orang tua untuk kehidupan kita. Contoh kecil ketika kita
ada masalah di dalam kelas kesulitan belajar orang tua bisa
menanyakan kepada kita kesulitan apa yang kita alami, itu
membuat kita menjadi merasa berharga. Namun ketika kita tidak
mendapatkannya kita juga tidak boleh putus asa untuk tetap yakin
dengan kemampuan yang kita miliki.
KO : Itu penjelasan singkat dari saya mengenai topik permasalahan
yang akan kita bahas, sekarang sesuai kesepakatan siapa yang
ingin bercerita mengenai masalah yang kalian alami.
KZ : Mbak saya boleh bercerita lebih dulu nggak?
KO : Bagus malah KZ, silahkan kamu ceritakan, bagaimana kalau
masalah KZ yang kita bahas kegiatan konseling pada sore ini?
Setuju nggak?
WA,RS,AS : Setuju mbak.
RS : Iya mba KZ kayaknya ada yang mau disampaikan soalnya pernah
cerita ke saya tapi mungkin belum lega.
KO : Baiklah KZ silahkan mulai ceritanya.
KZ : Jadi gini, saya mempunyai adik masih kecil dirumah, saya sering
sekali disuruh ibu saya ini dan itu, padahal saya udah nurut sama
ibu saya tapi selalu saja salah dimata ibu saya, saya juga ngga
pernah diperhatikan sama ibu saya dirumah apa-apa saya didiemin
kelas tapi orang tua saya tidak pernah mau menanggapi. Malah
saya dicuekin.
KO : Baik silahkan ada masukan, saran atau tanggapan?
RS : Kalau menurut saya harusnya masih bersyukur dengan masih
adanya orang tua, mungkin yang harus dirubah sekarang pemikiran
negative mengenai sikap orang tua kepada kamu, kamu harus
berusaha menjadi yang terbaik buat orang tua mu, karena itu salah
satu motivasi agar kita semangat menjalani kehidupan kita.
AS : Saya setuju dengan RS, kita juga pahami kesibukan orang tua
kita, km juga kan punya adik kecil nah adik kamu itu masih perlu
pengawasan orang tua kamu. Seharusnya kamu ikut membantu
setidaknya meringankan beban orang tua dengan berperilaku
mandiri.
WA : Kalau saya intinya bersyukur masih ada orang tua, karena itu
salah satu penyemangat kita.
KZ : Iya teman-teman saya sekarang sadar dan mulai paham, saya
seharusnya bisa mandiri karena saya juga punya adik kecil.
Terimakasih teman-teman atas saran kalian.
KO : Sekarang sudah mulai lega belum KZ dengan masukan dari
teman kamu
KO : Nah gitu dong senyum biar nggak tegang hehehe, jadi
kesimpulannya kamu harus bisa mengerti kesibukan orang tua
kamu, bukannya orang tua kamu nggak perhatian sama kamu
mungkin orang tua kamu hanya ingin kamu juga mengerti
kesibukannya. Bagaimana KZ setelah ininapa yang ingin kamu
lakukan.
KZ : Saya sadar sekarang mbak, saya akan berusaha untuk membantu
orang tua saya, saya juga ingin memberikan yang terbaik untuk
orang tua saya lewat prestasi saya.
KO : Setuju sekali saya dengan yang kamu bicarakan, saya ikut bangga
kamu mau berusaha untuk memperbaikinya, jangan lupa bersyukur
ya KZ.
WA : Iya tu bener karena kamu masih punya orang tua lengkap.
KZ : Iya teman-teman makasih atas masukan kalian.
KO : Kalau begitu mungkin cukup pertemuan pada sore ini, kita akhiri
dengan doa ya teman-teman. Ayok KZ pimpin doa.
KZ : Baik teman-teman kita tutup dengan doa, berdoa dimulai.. selesai
sekali lagi terimakasih ya mbak
KO : Iya KZ nanti saya tunggu bagaimana hasilnya melalui
teman-teman ya, saya pamit terimakasih ya teman-teman-teman-teman sampai ketemu
VERBATIM KONSELING KELOMPOK
SESI IV
KO : Selamat sore teman-teman, bagaimana kabarnya?
WA : baik mbak..
RS : Baik juga mbak.
AS : Mmmmm baik mbak,
KZ : Puji Tuhan baik mbak.
KO : Syukurlah kalau kabar kalian baik, semoga terus seperti ini ya
teman-teman. Baik gimana udah siap belum mengikuti kegiatan
pada sore hari ini?
WA,RS,AS,KZ : Siap mbak (serentak)
KO : Baik kalau begitu kita mulai dengan doa dulu ya teman-teman
biasa salah satu pimpin doa.
RS : Mari teman-teman sebelum memulai kegiatan kita berdoa terlebih
dahulu, berdoa mulai…selesai.
KO : Terimakasih RS, kita langsung saja pembahasan topik masalah
sore ini “Persepsi mengenai kemampuan yang dimiliki.“ ini masih
ada kaitannya dengan kita pembahasan waktu pertemuan yang
kalian, sambil saya ingin tau evaluasi kalian apakah kalian paham
apa yang sudah saya jelaskan dipertemuan lalu.
KZ : Saya mbak, persepsi mengenai kemampuan yang dimilki adalah
pandangan kita terhadap kemampuan yang kita miliki, mmm kita
harus yakin dengan kemampuan yang kita miliki agar kita tau
kualitas yang ada dalam diri kita.
AS : Ketika kita berpandangan positif terhadap kemampuan yang kita
miliki secara otomatis harga diri kita meningkat.
KO : Bagussss mantaaappppp….berarti kalian paham ya dengan
pembahasan kita sampai pada pertemuan ke empat ini. Kalau
kalian sudah paham kita lanjut pada pembahasan permasalahan
kalian ya.
AS : Saya boleh ya mbak mengutarakan masalah saya?
KO : Boleh dong AS silahkan.
AS : Jadi gini temen-temen, saya bingung saya harus bagaimana,
karena kakak kelas saya mengejek saya dengan meremehkan
kemampuan saya dalam kegiatan disekolah, itu membuat saya jadi
merasa kurang percaya diri lagi mengikuti kegiatan di sekolah.
Lalu ada kakak kelas saya juga mengatakan bahwa saya katanya
saya serakah dengan kegiatan di sekolah apa-apa saya ikut padahal
saya jadi ragu dengan kemampuasn saya untuk ikut lagi di
organisasi tersenut. Rasanya saya ingin keluar dari organisasi itu.
dengan ketidak yakinan mereka sama aku, aku jadi kurang fokus
untuk mengikuti kegiatan, sampai-sampai berpengaruh ke dalam
kelas.
KO : Silahkan teman-teman ada yang mau memberikan saran atau
masukan agar AS dapat jalan keluar dalam kelompok konseling
ini.
WA : Kalau menurut aku sih kamu tidak usah menghiraukan kata-kata
mereka toh mereka tidak mengerti kemampuan kamu makannya
kamu harus tunjukin kemeraka bahwa kamu mampu dalam
kegiatan organisasi tersebut.
RS : Kamu juga harus pintar-pintar mengatur waktumu agar tidak
menganggu kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
KZ : Kalau memang merasa kebanyakan mengikuti kegiatan di sekolah
lebih baik sedikit dikurangi agar kamu juga bisa fokus dengan
pelajaran kamu, dan masalah kata-kata mereka didiemin aja jangan
diambil pusing. Mungkin mereka iri sama kemampuan kamu juga
bisa.
AS : Jadi saya juga harus mengurangi kegiatan saya ya biar saya juga
pada orang lain. Saya juga sadar sih seharusnya saya nggak
hiraukan kata-kata mereka tapi terkadang saya geram.
RS : Ya intinya kamu yang bisa meminimalisir kegiatan kamu supaya
tidak mengganggu kegiatan pembelajaran kamu.
WA : Benar, kamu harus yakin dengan kemampuan kamu jadikan
cemoohan menjadi motivasi
KO : Nah bagaimana AS?
AS : Iya teman-teman saya akan jadikan omongan mereka sebagai
motivasi untuk menambah semangat saya.
KO : Baiklah jadi kamu sudah tau apa yang harus kamu lakukan, saya
akan liat perubahan kamu melalui teman sekolah kamu, jadi
kesimpulan dari saya, tidak ada yang tidak mungkin kamu harus
yakin dengan apa yang kamu miliki, kamu tunjukakkan kemereka
bahwa kamu bisa, rubah pandangan kamu yang tadinya negatif
harus bisa menjadi positif. Okee
AS : Oke mba, saya jadi lega sekarang mbak. Terimakasih
teman-teman.
KO : Oke masalah hari ini selesai, kita ketemu pertemuan berikutnya
dengan topik yang berbeda lagi, kita tutup dengan doa.
KO : Terimakasih teman-teman atas partisipasinya mengikuti
konseling kelompok pada sore ini, sesuai kesepakatan kita harus
tetap menjaga kerahasiaan dalam kelompok ini. Sampai jumpa di
pertemuan yang selanjutnya.
VERBATIM KONSELING KELOMPOK
SESI V
KO : Selamat sore teman-teman. Ketemu lagi ya dengan saya, bosen
nggak kira-kira heheheehe
AS : Nggak kok mbak. Kita malah seneng bisa curhat-curhatan gitu
hehehe
WA : Kamu mah keliatan banyak masalah hahahaha
KZ : Iya tu AS masalahnya banyak wkkkk
RS : Hahahaha jangan gitu, tapi bener juga wkkkk
AS : Wuuuu dasar kirain belain.
KO : Hehehehe kalian lucu, sudah..sudah kasian hahaha tapi lucu..lucu
biar nggak boring ya.
WA : Iya mbak biar nggak tegang hehehe
KO : Baiklah kalau begitu hehehe.. kita berdoa dulu yuk teman-teman.
Biasa yaa
KZ : Aku ya mbak
KO : Boleh..
KZ : Oke teman-teman marilah sebelum memulai kegiatan sore ini kita
KO : Terimakasih KZ. Baik teman-teman kita mulai ya, sudah siap
semua?
WA,RS,AS,KZ : Siap mbak (serentak)
KO : Sebelumnya saya mau Tanya asas-asas apa yang harus dilakukan
dalam konseling kelompok ini? Siapa yang tau?
RS : Aku mba. Asas kerahasiaan,keterbukaan dan kesukarelaan.
KO : Pinter nya hehehe, bagus berarti masih ingat. Seneng ya kalau
kayak gini kalian berarti memperhatikan. Nah, saya harap kalian
masih menjaga asas-asas itu sampai saat ini. Kita langsung aja ke
topik permasalahan yaitu “Kemampuan mengekspresikan
pendapat.“ maksudnya adalah dalam harga diri kemampuan
mengekspresikan pendapat itu juga penting karena dari
mengekspresikan pendapat itu kita dapat menunjukkan
kemampuan kita. Itu salah satu bentuk pengungkapan harga diri
kita. Nah itu adalah penjelasan secara singkat menenai kemampuan
mengekspresikan pendapat. Tambahan sebagai contoh
mengekspresikam pendapat kita pada saat berdiskusi, saat guru
memberikan pertanyaan, saat teman bercerita masalahnya kepada
kita itu sebagian contohnya. Bagaimana ada yang belum paham?
WA : Aku cerita duluan boleh ya mbak
WA : Aku sebenarnya percaya diri dengan kemampuan saya, tapi saya
sering diremehkan ketika saya mengekspresikannya didepan kelas,
mereka seperti tidak mendengarkan saya bahkan saya diejek
teman-teman saya di kelas, kalau diskusi saya juga tidak boleh ikut
berpendapat. Itu cerita saya mbak
AS : Kalau saya masalah pendapat masih aman-aman aja mbak sejauh
ini, pernah seperti itu tapi saya mulai rubah cara saya untuk bisa
mengekspresikan didepan kelas
RS : Kalau saya malu aja sih, tapi lama-lama juga terbiasa.
KZ : Saya juga bisa mengendalikan kok kalau masalah itu
KO : Jadi yang kita bahas masalahnya WA setuju teman-teman?
AS,KZ,RS : Setuju mbak.
KO : Baik silahkan WA ceritakan masalahnya lebih detail lagi.
WA : Jadi gini teman-teman saya merasa sedikit kesal sebenarnya sama
perilaku teman-teman di kelas karena saya tidak diberi kesempatan
oleh teman saya untuk berpendapat kayak saya diremehkan gitu,
apalagi kalau diskusi makannya aku malas sekarang kalau diskusi
sama teman-teman, ngga pernah lagi aku berpendapat aku diam
dan ikut kata mereka, kalau presentasi juga aku menjelaskan apa
yang jadi bagianku aja, padahal aku juga pengen dapet nilai bagus.
AS : Ya emang kesal sih kalau seperti itu, tapi kamu harus berani
ngomong kemereka biar mereka mau ngasih kamu kesempatan.
KZ : Kalau aku, aku cuek aja sih kalau memang mau berpendapat ya
aku tegur mereka ngejek aku gitu. Kan kesel
RS : Kalau dengan menegur nggak bisa bisa minta tolong gurunya, dia
mau ngejek ya biarin aja jangan hiraukan yang penting kita bisa
lebih dari mereka itu sih
WA : Iya juga ya kan yang penting aku udah dinilai sama guru, jadi
nggak perlu pusing-pusing memikirkan mereka, berteman yang
mau diajak berteman aja.
AS : Nah itu tau, makannya kamu sendiri yang harus bisa berpikir dan
merubah pemikiran mereka menjadi positif kepada kamu.
WA : Iya teman-teman makasih atas masukan dan sarannya, saya jadi
bisa membuka pemikiran saya dan kekesalan saya bisa terobati
dengan bercerita seperti ini.
AS, RS, KZ : Sama-sama WA
KO : Baik sekarang bagaimana rasanya WA setelah cerita?
WA : Saya lega mbak sekarang
KO : Bagus berarti sudah tau ya nanti mau kayak gimana, kesimpulan