• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Pelayanan Pada Klinik PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kualitas Pelayanan Pada Klinik PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Jasa Pembayaran Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB) Roda Dua Di Samsat Kota Pontianak

Abstrak

The purpose of this study was to determine the taxpayer's satisfaction with quality of services in the motor vehicle tax payments SAMSAT Pontianak. The analysis is the Cartesian diagram. The population in this study is the taxpayer motorcycle tax payment in Pontianak City SAMSAT with the sample of 100 respondents. Based on the survey results revealed that there is a difference between the value of the benefit and satisfaction of - 0.1 which means that the interests of the respondents is greater than the satisfaction of respondents. Tangible variables are in quadrant A (4:28: 4:45), which shows the factors or attributes that are considered to affect the satisfaction of taxpayers, including elements of the services that are considered very important, but SAMSAT Pontianak City has not done as you wish taxpayer so disappointing / not satisfied and necessary to the improvement of services. Variable reliability (4:31: 4:48), responsiveness (4:31: 4:43), and assurance (4:42: 4:46) are in quadrant B, which means that these variables are variables that directly influence customer satisfaction, and its implementation by SAMSAT Pontianak is considered a good and shall be maintained. Variable empathy (4.27: 4.30) are in quadrant C, which means that these variables are variables that are considered less important to the customer, but the implementation by the company is still not satisfactory.

Kata Kunci: Service Quality, motor venchile tax.

Sinhan dan Maulidi

hafiezulfarsinkhan@gmail.com

Universitas Muhammadiyah Pontianak

Pendahuluan

Penyelenggaran pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah satu isu yang paling mengemuka. Tuntutan kuat masyarakat akan adanya good governance muncul seiring dengan telah meningkatnya tingkat pendidikan, pengetahuan, dan juga telah dihadap-kannya masyarakat pada era globalisasi.

Salah satu tuntutan masyarakat kepada pemerintah adalah peningkatan pelayanan publik. Peningkatan kebu-tuhan dan kompleksnya permasalahan yang berkembang mengharuskan peme-rintah dapat mengakomodir kepenting-an-kepentingan tersebut secara dengan baik. Kualitas pelayanan publik menjadi pandangan baru agar tujuan pelayanan terbaik kepada masyarakat dapat ter-capai. Untuk mencapai pelayanan publik yang berkualitas tersebut maka disusun

(2)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 429 suatu aturan, ketentuan dalam

pelayan-an kepada masyarakat. Salah satu pelayanan pemerintah di bidang perpajakan.

Penerimaan pajak kendaraan bermo-tor dipengaruhi oleh penjualan kenda-raan bermotor baik roda dua, semakin banyak penjualan sepeda motor di suatu kabupaten atau kota, maka penerimaan pajak dari Biaya Balik Nama (BBN) kendaraan bermotor baru akan semakin meningkat. Berdasarkan data dari SAMSAT Kota Pontianak (2014) dapat diketahui bahwa pengajuan pengurusan balik nama kendaraan roda duatertinggi pada 2011, pada 2012 mengalami penurunan yang signifikan. Sedangkan persentase kenaikan pengajuan pengu-rusan balik nama kendaraan roda dua tertinggi pada 2013 sebesar 158,27% untuk pengajuan pengurusan balik nama kendaraan kendaraan roda dua.

Salah satu yang dituding sebagai penyebab penurunan angka pengajuan pengurusan balik nama kendaraandi Kota Pontianak adalah penurunan angka penjualan kendaraan bermotor yang disebabkan pemberlakuan tarif baru bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), dari sebelumnya sebesar 10% menjadi 15 % untuk sepeda motor.

Untuk dapat mengenakan pajak dan atau badan hukum harus ada ukuran yang pasti tentang obyek pajaknya. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah dijelaskan bahwa obyek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor dan alat-alat besar

yang tidak digunakan sebagaimana angkutan orang dan atau barang dijalan umum. Persentase kenaikan peneri-maan pajak kendaraan bermotor roda dua tertinggi pada 2013 yaitu sebesar 262,64%, sedangkan pada 2012 terjadi penurunan penerimaan pajak kendaraan bermotorroda dua sebesar 70,21%. Penerimaan pajak dari sektor kendaraan roda duadipengaruhi oleh naik-turunnya pembelian kendaraan baru di suatu daerah.

Menurut Putri (2013:2) berpendapat faktor-faktor yang mempengaruhi peneri-maan pajak suatu negara adalah per-tumbuhan ekonomi. Perper-tumbuhan eko-nomi akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang tentunya akan ber-pengaruh langsung terhadap kemam-puan masyarakat secara finansial untuk membayar pajak. Faktor yang mempe-ngaruhi penerimaan pajak suatu negara diantaranya adalah tingkat kepatuhan wajib pajak masyarakat di negara ter-sebut. Apabila masyarakat semakin sadar dan patuh akan peraturan perpa-jakan maka tentunya akan berimbas kepada peningkatan pendapatan pajak dalam negeri. Semakin besar jumlah pajak yang diterima akan semakin menguntungkan bagi negara.

(3)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 430 pesatnya perkembangan dealer

kenda-raan bermotor dengan semakin bervari-asinya jenis kendaraan bermotor yang ada. Persentase jumlah wajib pajak tertinggi pada 2013 yaitu sebesar 275,40%, sedangkan pada 2012 terjadi penurunan wajib pajak kendaraan roda duasebesar 72,67%. Jumlah wajib pajak pada kendaraan kendaraan bermotor roda dua sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya penjualan kendaraan baru dan penjualan kendaraan secound keluar daerah.

Untuk mencapai pelayanan publik yang baik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara menyusun standar pelayanan publik bagi instansi peme-rintah dengan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Nega-ra (KEMENPAN) No. 63/KEP/M.PAN/7/ 2003 tentang Pedoman Umum Penye-lenggaraan Pelayanan Publik, di mana ketentuan umum pelayanan publik diga-riskan agar dapat dijadikan pedoman pelayanan baik oleh instansi pemerintah dipusat maupun di daerah. Dalam Kepu-tusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tersebut dijelaskan tentang standar pelayanan publik meliputi:

 Prosedur pelayanan: Prosedur pela-yanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

 Waktu penyelesaian: Waktu penyele-saian yang ditetapkan sejak saat pe-ngajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.

 Biaya pelayanan: Biaya/tarif pelayan-an termasuk rincipelayan-annya ypelayan-ang

ditetap-kan dalam proses pemberian pelayanan.

 Produk pelayanan: Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.  Sarana dan prasarana: Penyediaan

sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayananpublik.

 Kompetensi petugas pemberi layan-an: Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

Seiring dengan semakin meningkat-nya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya, maka SAMSAT Kota Ponti-anak merupakan salah satu instansi yang paling banyak dikunjungi masya-rakat setiap harinya untuk pengurusan administrasi kendaraan bermotor. Pela-yanan yang dilakukan SAMSAT meliputi: Pendaftaran kendaraan bermotor baru (pertama), Pengesahan STNK setiap tahun (Pajak Kendaraan Bermotor), Perpanjangan STNK setelah 5 (lima) tahun, Pendaftaran kendaraan mutasi seperti ganti nama/pemilik, ganti mesin, ganti warna kendaraan, ubah fungsi/ bentuk, pindah ke luar daerah.

Namun, kenyataanya, para wajib pajak masih merasakan pelayanan yang kurang maksimal, hal tersebut dapat dilihat dari kritik dan saran yang diperoleh oleh SAMSAT Kota Pontianak melalui kotak saran yang disediakan. Jumlah keluhan dan saran 2011 dan 2012 mengalamai kenaikan yaitu dari 54 keluhan dan saran menjadi 62 keluhan

(4)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 431 dan saran dan pada 2012 menurun

menjadi 60 keluhan dan saran, walau-pun jumlah kenaikannya dan penurunan tidak terlalu signifikan. Keluhan-keluhan tersebut di antaranya tentang Prosedur dan Persyaratan, Waktu Pelayanan, Biaya Pelayanan, Fasilitas Pelayanan, Kesopanan dan Keramahan, Calo.

Penelitian Riza (2009:87-88) di SAMSAT Surakarta, diketahui bahwa kehandalan pegawai dalam memberikan pelayanan, maka pegawai dikatakan cukup handal tetapi jika dilihat dari daya tanggap pegawai dalam menanggapi keluhan wajib pajak. Prosedur pela-yanan yang ditetapkan SAMSAT dalam hal perpanjangan STNK lebih mudah dipahami tetapi prosedur pelayanan PKB baru dan BBNKB cukup berbelit-belitdan tidak ada papan alur pelayanannya sehingga hal ini menyulitkan wajib pajak ditambah lagi dengan banyaknya pungutan liar. Sarana yang dimiliki SAMSAT juga belum memenuhi harapan wajib pajak, terutama tempat parkir masih memerlukan perbaikan dan fasilitas lain seperti televisi, keadaan ruang tunggu dan AC yang dirasa masih tidak nyaman. Ada beberapa faktor penghambat yangdialami SAMSAT un-tuk meningkatkan kualitas pelayanan-nya. Selain itu SAMSAT juga telah melakukan usaha-usaha untuk mening-katkan pelayanannya.

Pelayanan buruk yang dilakukan pe-merintah memang tidak terlalu berdam-pak akan berkurangnya masyarakat yang menggunakan pelayanan pemerin-tah (SAMSAT) hal tersebut karena sifat monopolistik pemerintah akan pelayanan

SAMSAT, namun buruknya pelayanan akan berdampak pada menurunnya ting-kat kepercayaan masyarating-kat atas peme-rintah dan semakin meningkatnya prak-tek-praktek percaloan dan sebagainya.

Bahan dan Metode

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawan-cara, observasi, kuetioner, dan data-data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah para wajib pajak pembayaran pajak kendaraan bermotor roda dua yang membayar pajak pada 2014 di SAMSAT Kota Pontianak. Penarikan sampel sebanyak 100 orang mengguna-kan teknik Quota sampling. Analisis yang digunakan adalah Diagram Kartesius.

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil koesioner yang dibagikan kepada 100 orang responden, yang menggunakan jasa pembayaran pajak kendaraan roda dua di SAMSAT Kota Pontianak, maka dapat diketahui gambaran wajib pajaksebagai berikut:

(5)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 432 (45 atau 45%) responden merupakan

pegawai swasta.

Kepentingan dan Kepuasan Responden Terhadap Kualitas Pelayanan SAMSAT Kota Pontianak.

Berdasarkan kuesioner yang dise-barkan kepada responden, maka dapat diketahui mengenai Kepentingan dan Kepuasan responden terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh SAMSAT Kota Pontianak melalui pembayaran pajak kendaraan roda dua.

1. Kepentingan dan Kepuasan respon-den mengenai Kemampuan Petugas dalam Memberikan Pelayanan

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai kemampuan petugas memberikan pelayanan kepada wajib pajak, sebanyak 61 atau 61% responden menyatakan bahwa kemampuan petu-gas dalam memberikan pelayanan sa-ngat penting dan sebanyak 47 atau 47% responden menyatakan hal tersebut sangat puas.

2. Kepentingan dan Kepuasan respon-den mengenai Keterampilan Petugas dalam Melayani Transaksi Wajib pajak

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai keterampilan petugas dalam melayani transaksi wajib pajak, 52 atau 52% responden menyatakan sa-ngat penting dan sebanyak 49 atau 49% responden menyatakan sangat puas.

3. Kepentingan dan Kepuasan respon-den mengenai Ketepatan Petugas

dalam Memenuhi Janji Pelayanan yang Cepat dan Akurat

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai pelayanan yang cepat dan akurat adalah 65 atau 65% respon-den menyatakan sangat penting dan sebanyak 51 atau 51% responden menyatakan sangat puas.

4. Kepentingan dan Kepuasan respon-den mengenai Kehandalan Peralatan yang Digunakan dalam Pelayanan Wajib pajak

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai kehandalan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pela-yanan wajib pajak seperti komputer dan peralatan lainnya, sebanyak 62 atau 62% responden menyatakan sangat penting dan sebanyak 50 atau 50% responden menyatakan sangat puas.

5. Kepentingan dan Kepuasan responden Mengenai Kepastian Tarif Pajak

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai kepastian tarif pajak, sebanyak 43 atau 43% responden menyatakan sangat penting dan seba-nyak 44 atau 44% responden menyata-kan puas.

6. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Kemudahan Menda-patkan Kejelasan Informasi tentang Tarif Pajak kendaraan bermotor roda dua

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenaikemudahan mendapatkan kejelasan informasi tentang tarif pajak

(6)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 433 kendaraan bermotor roda dua, sebanyak

45 atau 45% responden menyatakan sangat penting dan, sebanyak 42 atau 42% responden menyatakan puas.

7. Kepentingan dan Kepuasan respon-den mengenai Semua Transaksi Dilayani atau Dilaksanakan dengan Cepat dan Tepat

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai semua transaksi dilayani atau dilaksanakan dengan cepat dan tepat, 53 atau 53% responden menya-takan sangat penting dan sebanyak 48 atau 48 % responden menyatakan sangat puas.

8. Kepentingan dan Kepuasan respon-den mengenai Kesediaan Petugas Menolong Wajib Pajak Ketika Menga-lami Kesulitan

Kepentingan dan Kepuasan responden mengenai petugas bersedia menolong wajib pajak ketika mengalami kesulitan, 61 atau 61% responden menyatakan sangat penting dan sebanyak 56 atau 56% responden menyatakan sangat puas.

9. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Petugas tidak Menun-jukkan Kesan Sibuk Dalam Menyam-but Wajib Pajak

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai petugas tidak menun-jukkan kesan sibuk dalam menyambut wajib pajak, sebanyak 70 atau 70% responden menyatakan sangat penting dan sebanyak 51 atau 51% responden orang menyatakan sangat puas.

10. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Rasa Aman dalam Melakukan Transaksi Pembayaran Pajak kendaraan bermotor roda dua Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai rasa aman dalam melaku-kan transaksi pembayaran pajak, seba-nyak 48 atau 48% responden menyata-kan penting dan sebanyak 44 atau 44% responden menyatakan puas.

11. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Kejujuran petugas Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai kejujuran petugas, seba-nyak 68 atau 68% responden menyata-kan sangat penting dan sebanyak 49 atau 49% responden menyatakan sangat puas.

12. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Pajak yang Dibayar-kan Dijamin Masuk dalam Sistem Keuangan Daerah

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai pajak yang dibayarkan dijamin masuk dalam sistem keuangan daerah, sebanyak 66 atau 66% respon-den menyatakan sangat penting dan sebanyak 50 atau 50% responden menyatakan sangat puas.

13. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Petugas Mengucap-kan Salam Pembuka pada Awal Pelayanan

(7)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 434 sebanyak 55 atau 55% responden

me-nyatakan sangat penting dan sebanyak 47 atau 47% responden menyatakan puas.

14. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Petugas selalu mengucapkan terima kasih diakhir pelayanan

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai petugas selalu mengu-capkan terima kasih diakhir pelayanan, sebanyak 38 atau 38% responden menjawab penting dan sebanyak 40 atau 40 % responden menyatakan puas.

15. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Petugas Tidak Me-mandang Status Sosial dan Mem-perlakukan Wajib Pajak dengan Hormat dan Sopan

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai petugas tidak meman-dang status sosial dan memperlakukan wajib pajak dengan hormat dan sopan, sebanyak 36 atau 36% responden menyatakan penting dan sebanyak 43 atau 43% responden menyatakan puas.

16. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Petugas Selalu Ter-senyum Saat Menyapa Wajib Pajak Kepentingan dan kepuasan respon-den tentang petugas selalu tersenyum saat menyapa wajib pajak, sebanyak 61 orang atau 61 % responden menyatakan sangat penting dan sebanyak 46 atau 46% responden menyatakan sangat puas.

17. Kepentingan dan Kepuasan responden mengenai Kesopanan Petugas dalam Memperlakukan Wajib Pajak

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai kesopanan petugas, sebanyak 60 atau 60% responden me-nyatakan sangat penting dan sebanyak 46 atau 46% responden menyatakan sangat puas.

18. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Keramahan Petugas dalam Memperlakukan Wajib pajak Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai keramahan petugas, sebanyak 49 atau 49% responden me-nyatakan sangat penting dan sebanyak 51 atau 51 % responden menyatakan sangat puas

19. Kepentingan dan Kepuasan respon-den MengenaiKebersihan Ruangan Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai kebersihan ruangan, sebanyak sebanyak 63 atau 63% res-ponden menyatakan sangat penting dan sebanyak 50 atau 50% responden menyatakan sangat puas

20. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Tampilan Petugas yang Rapi dalam Melayani Wajib Pajak

Kepentingan dan kepuasan respon-den terhadap tampilan petugas yang rapi dalam melayani wajib pajak, seba-nyak 53 atau 53% responden menya-takan sangat penting dan sebanyak 45

(8)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 435 atau 45% responden menyatakan

sangat puas.

21. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Kemudahan Menca-pai Lokasi

Kepentingan dan kepuasan respon-den terhadap kemudahan mencapai lokasi, sebanyak 65 atau 65% respon-den menyatakan sangat penting dan sebanyak 42 atau 42% responden menyatakan sangat puas.

22. Kepentingan dan Kepuasan respon-den Mengenai Kenyamanan di Ruang Tunggu

Kepentingan dan kepuasan respon-den mengenai kenyamanan di ruang tunggu, sebanyak 46 atau 46% respon-den menyatakan sangat penting dan sebanyak 46 atau 46% responden menyatakan puas.

Tabel 1 menggambarkan tentang rata-rata tiap dimensi dan rata-rata seluruh dimensi yang dihimpun dari nilai kepentingan dan kepuasan di atas. Ber-dasarkan tabel tersebut, diketahui bah-wa rata-rata nilai kepentingan responden sebesar 4,41 dan nilai rata-rata kepuas-an responden sebesar 4,31. Oleh karena itu, terdapat selisih antara nilai kepen-tingan dan kepuasan sebesar - 0,1 yang artinya kepentingan responden lebih besar dibandingkan dengan kepuasan responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang membayar pajak kendaraan bermotor roda dua di SAMSAT Kota Pontianak belum puas dengan pelayanan yang diberikan.

Tabel 1 Rekapitulasi Jawaban Responden Item Pernyataan Y X

1 4.50 4.31

2 4.46 4.39

3 4.65 4.41

4 4.52 4.37

5 4.27 4.07

Rata-rata Dimensi

Keandalan 4.48 4.31

6 4.20 4.27

7 4.39 4.41

8 4.53 4.32

9 4.61 4.22

Rata-rata Dimensi

Daya Tanggap 4.30 4.23

10 4.30 4.23

11 4.57 4.45

12 4.52 4.58

Rata-rata Dimensi

Jaminan 4.46 4.42

13 4.47 4.14

14 3.98 4.12

15 4.04 4.30

16 4.48 4.30

17 4.50 4.33

18 4.31 4.40

Rata-rata Dimensi

Empati 4.30 4.27

19 4.54 4.43

20 4.43 4.31

21 4.53 4.22

22 4.31 4.15

Rata-rata Dimensi

Bukti Fisik 4.45 4.28 Rata-rata Seluruh

Dimensi 4,41 4,31

Analisis Data Diagram Kartesius

(9)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 436 Hasil analisis menggunakan diagram

kartesius diketahui sebagai berikut:

Gambar 1 Diagram Kartesius Analisis Tingkat Kepuasan Terhadap Pelayanan Jasa Pelayanan Pembayaran Pajak kendaraan bermotor roda dua diSAMSAT Kota Pontianak

Keterangan:

 Kuadran A: Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk un-sur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan responden sehingga mengecewakan/ tidak puas, faktor-faktor tersebut adalah:

a. Petugas tidak menunjukkan kesan sibuk dalam menyambut wajib pajak.

b. Petugas mengucapkan salam pembuka (selamat pagi/siang/ malam bapak/ibu) pada awal pelayanan.

c. Petugas selalu tersenyum saat menyapa wajib pajak.

d. Kemudahan mencapai lokasi.  Kuadran B: menunjukkan unsur jasa

pokok yang telah berhasil dilaksana-kan perusahaan, untuk itu wajib

di-pertahankan. Unsur ini dianggap sa-ngat penting dan sasa-ngat memuaskan. Faktor-faktor tersebut antara lain: a. Kemampuan petugas dalam

melayani.

b. Keterampilan petugas dalam melayani.

c. Ketepatan petugas dalam memenuhi janji pelayanan yang cepat dan akurat.

d. Kehandalan peralatan yang digu-nakan dalam kegiatan pelayanan (komputer dan peralatan lainnya). e. Petugas bersedia menolong wajib pajak ketika mengalami kesulitan. f. Kejujuran petugas.

g. Pajak yang dibayarkan dijamin masuk dalam sistem keuangan daerah.

h. Kesopanan Petugas dalam memperlakukan wajib pajak. i. Kebersihan ruangan.

j. Tampilan petugas yang rapi dalam melayani wajib pajak.  Kuadran C: menunjukkan beberapa

faktor yang kurang penting pengaruh-nya bagi pelanggan. Pelaksanaanpengaruh-nya oleh perusahaan biasa-biasa saja karena dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Kepastian tarif pajak kendaraan bermotor roda dua.

b. Kemudahan mendapatkan keje-lasan informasi tentang tarif pajak kendaraan bermotor roda dua. c. Semua transaksi dilayani atau

dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

(10)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 437 d. Rasa aman dalam melakukan

transaksi pembayaran pajak kendaraan bermotor roda dua. e. Kenyamanan di ruang tunggu.  Kuadran D: menunjukkan faktor yang

mempengaruhi responden kurang penting, tetapi pelaksanaannya berle-bihan. Faktor ini dianggap kurang penting, tapi sangat memuaskan, Faktor tersebutantara lain;

a. Semua transaksi dilayani atau dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

b. Kesopanan Petugas dalam mem-perlakukan wajib pajak.

Untuk masing-masing dimensi dapat dijelaskan pada Gambar 2.

Gambar 2 Diagram Kartesius Analisis Tingkat Kepuasan Terhadap Pelayanan Jasa Pelayanan Pembayaran Pajak kendaraan bermotor roda dua di SAMSAT Kota Pontianak Berdasarkan Masing-Masing Indikator Kepusan Konsumen

Analisis:

 Kuadran A: menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk

unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai ke-inginan responden sehingga menge-cewakan/tidak puas, faktor-faktor tersebut adalah variabel Tangible (berwujud).

 Kuadran B: menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksana-kan perusahaan, untuk itu harus dipertahankan. Unsur ini dianggap sangat penting dan sangat memu-askan. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Reliability(Keandalan);

b. Responsiveness (Daya Tanggap); c. Assurance (Jaminan);

 Kuadran C menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruh-nya bagi pelanggan. Pelaksanaanpengaruh-nya oleh perusahaan biasa-biasa saja karena dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Faktor-faktor tersebut adalah: Empathy (Empati)

Tabel 2 Kepentingan dan Kepuasan pada tiap-tiap Variabel

(11)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 438 telah mampu melaksanakannya dengan

baik sehingga harus dipertahankan.

Kesimpulan

 Variabel Tangible berada pada kuad-ran A, yang menunjukkan atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan wajib pajak, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun SAMSAT Kota Pontianak be-lum melaksanakannya sesuai keingin-an wajib pajak sehingga mengece-wakan/tidak puas dan perlu dilakukan upaya perbaikan pelayanan.

 Variabel Reliability, Responsiveness, dan Assurance berada pada kuadran B, artinya variable tersebut merupa-kan variabel yang berpengaruh lang-sung terhadap kepuasan konsumen, dan pelaksanaannya oleh SAMSAT Kota Pontianak sudah dianggap baik dan harus dipertahankan.

 Variabel Emphaty berada pada kuad-ran C, yang artinya variable tersebut merupakan variabel yang dianggap kurang penting bagi pelanggan, na-mun pelaksanaannya oleh perusaha-an masih belum memuaskperusaha-an.

Saran

 Kesediaan petugas hendaknya meng-ucapkan salam pembuka (selamat pagi/siang/malam bapak/ibu) terhadap setiap wajib pajak yang melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

 Peningkatan jumlah gerai pembantu yang mudah diakses oleh masyarakat untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

 Hendaknya kantor pelayanan SAM-SAT Kota Pontianak lebih mening-katkan sarana dan prasarana seperti kenyaman ruang tunggu dan keber-sihan ruangan sehingga masyarakat atau wajib pajak yang mengantri dalam pembayaran pajak merasa tidak bosan atau jenuh.

Daftar Pustaka

Alim, Setiadi. 2005. Perencanaan Pajak Penghasilan Yayasan yang bergerak di Bidang Pendidikan. Jurnal Akun-tansi dan teknologi Informasi, IV(2) Assauri, Sofjan. 2003. “Customer

Ser-vice yang Baik Landasan Pencapaian

Customer Satisfaction” dalam

Usahawan, No. 01, Tahun XXXII, Januari, hal. 25-30. Jakarta

Chau, Liung. 2009. A Critical Review of Fisher Tax Compliance Model (A Research Syntesis). Journal of Acconting and Taxation, 1(2): p:34-40 Kotler, Philip. 2000. Manajemen

Pemasaran. Edisi Melenium. Jilid I dan II. Penerbit Prenhalindo. Jakarta. Kotler, Philip. 2005. Manajemen

Pema-saran. Jilid 1. Edisi Ke-11. Alih Bahasa: Benjamin Molan. Jakarta: PT INDEKS.

Kotler, Philip, dan Keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi Ke-12. Cetakan Ketiga. Alih Bahasa: Benjamin Molan. Jakarta: PT INDEKS.

Nasution, M, N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu ( Total Quality Management ) Penerbit Gahalia Indonesia. Jakarta.

(12)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 439 Sri Rustiyaningsih. 2011. Faktor-Faktor

yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Dalam Widya Warta, (2).

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Lembaga Penerbit CV. Alfabet. Bandung.

Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Edisi Baru. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Tjiptono, Fandidan, Gregorius Candra. 2005. Service, Quality, and Satis-faction. Andi Offset.Yogyakarta.

Umar, Husien. 2003. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Wahyuddin, M. dan Ambar Muryati.

2001. “Faktor-faktoir yang Mempe-ngaruhi Kepuasan Pelanggan Perusa-haan Daerah Air Minum (PDAM)

KabupatenKlaten” dalam Jurnal

Gambar

Tabel 1 Rekapitulasi Jawaban Responden
Gambar 1 Diagram Kartesius Analisis Tingkat
Gambar 2 Diagram Kartesius Analisis Tingkat Kepuasan Terhadap Pelayanan Jasa Pelayanan Pembayaran Pajak kendaraan bermotor roda dua di SAMSAT Kota Pontianak Berdasarkan Masing-Masing Indikator Kepusan Konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Dibalik tumpukan khazanah ilmu- ilmu Islam di pesantren, sangat disayangkan apabila manusia pesantren tidak memiliki epistemologi berfikir yang holistik dalam

Dengan kata lain, siswa tidak cukup mendapat dukungan yang bersifat emosional atau psikhis tetapi dukungan sosial atau responsivitas orang tua dalam bentuk

PWH (jalan sarad, jalan angkutan, Tpn) -emisi kayu yang menjadi produk hasil hutan. -peningkatan karbon

Maka dibutuhkan alat pengangkat barang yang bekerja secara otomatis pada kondisi banjir, melakukan proses pengangkatan, dan memberitahukan hasil pengangkatan

[r]

Di Indonesia setelah kemerdekaan, tidak pernah disebut secara jelas Sistem Ekonomi Pancasila, namun semua hal itu dapat terlihat dalam Pasal 33 UUD 1945, dicantumkan pasal-pasal

Homeostasis meru,akan sebuah ,roses *isiologis normal untuk men&amin bah6a sistem di dalam Homeostasis meru,akan sebuah ,roses *isiologis normal untuk men&amin bah6a sistem

Dalam penelitian ini masalah hanya dibatasi pada aspek meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta dengan