• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resiko Likuiditas Pada Bank Umum 2015 20 (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resiko Likuiditas Pada Bank Umum 2015 20 (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Resiko Likuiditas Pada Bank Umum 2015-2016

Utami, Lisya Manzila

Universitas Trilogi

Latar belakang

Sebagai lembaga keuangan dan seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan yang mengalami perkembangan pesat, bank syariah akan selalu berhadapan dengan berbagai jenis resiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada kegiatan usahanya. Resiko dalam perbankan merupakan suatu kajian yang potensial,baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan. Resiko tersebut tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola dan dikendalikan. Salah satu resiko yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah resiko likuiditas. Oleh karena itu sebagaimana lembaga perbankan pada umumnya bank syariah juga memerlukan serangkaian prosedur yang dapat digunakan dalam mengendalikan dan mengelola resiko yang akan timbul,baik resiko likuiditas maupun resiko yang lainnya.

Tujuan

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan resiko likuiditas. b. Untuk mengetahui bagaimanakah proses manajemen resiko likuiditas. c. Untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan resiko likuiditas.

Pembahasan

a. Pengertian Resiko Likuiditas

Resiko Likuiditas adalah resiko yang timbul akibat dari ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada nasabah ketika telah jatuh tempo.

b. Proses Manajemen Resiko Likuiditas

Likuiditas menjadi hal yang penting bagi bank islam untuk dikelola.

(2)

Di satu sisi tingginya likuiditas pada suatu bank membuat posisi bank relative aman dan stabil, tetapi di sisi lain likuiditas yang terlalau banyak akan menyebabkan tingkat profitabilitas atau keuntungan suatu bank menjadi menurun, ini dikarenakan asset-asset yang likuiditas biasanya tidak menghasilkan atau memberikan profit bagi bank tersebut.

Dengan proses pengukuran likuiditas pada bank islam dan diakhiri dengan berbagai strategi resiko yang dapat dilakuakan bank islam,yaitu:

1. Penetapan Risk Appetie

Risk Appetie adalah tingkat toleransi resiko dari manajemen bank dalam

menciptakan nilai bagi pemilik bank risk appetie terdiri atas dua komponen utama yaitu, risk tolerance dan risk limit.

Risk tolerance menunjukan seberapa banyak cadangan modal yang secara

kuantitatif dipersiapkan untuk mengantisipasi resiko, sedangkan Risk Limit adalah batas toleransi resiko yang diperkenankan untuk lebih granular,yaitu tingkat resiko yang dapat diterima pada level unit bisnis atau divisi.

Proses penetapan risk appetie bukan merupakan proses yang hanya mengandalkan penilaian kualitatif belaka, tetapi juga harus berdasarkan data yang mecerminkan tingkat resiko yang ada pada bank islam dan sekaligus memepertimbangkan pengembangan bisnis bank islam dimasa depan.

2. Identifikasi Resiko

Proses identifikasi resiko merupakan sebuah proses untuk menentukan resiko apa yang dapat terjadi dan bagaimana resiko itu terjadi.

Terdapat beberapa tahapan dalam mengidentifikasi sebuah resiko,yaitu:

- Pertama, menyusun daftar resiko secara komperhensif, resiko yang mngkin terjadi disusun berdasarkan dampak pada setiap elemen kegiatan, factor-faktor penyebabnya, hingga diketahui besarnya tingkat resiko yang mungkin terjadi nantinya.

- Kedua, menganalisis karakteristik resiko yang melekat pada bank islam baik pada produk-produk maupun pada kegiata usaha bank.

(3)

- Keempat, menentukan pendekatan atau instrument yang tepat untuk

identifikasi resiko. Misalnya berdasarkan pengalaman, pencatatan atas resiko yang pernah terjadi,dan sebagainya.

3. Pengukuran Resiko Likuiditas

Jika kondisinya arus kas yang masuk lebih besar dibandingkan dengan arus kas yang keluar maka bank islam mengalami kelebihan likuiditas(excess liquidty) dan jika kondisinya pada sebaliknya maka bank islam mengalami kekurangan

likuiditas (shortage liquidity).Untuk melihat apakah sebuah perusahaan atau bank dikatagorikan likuid atau tidak maka dapat dapat digunakan current ratio sebagai alat untuk menganalisanya. Current ratio biasanya digunakan sebagai alat untuk mengukur keadaan likuiditas suatu perusahaan, dan juga merupakan petunjuk untuk mengetahui sampai manakah kiranya kita apabila memberikan kredit berjangka pendek kepada seorang nasabah, dapat merasa aman atau tidak. Adapun formulasi dari current ratio (CR) adalah sebagai berikut :

Current ratio= (aktiva lancer : hutang lancar) x 100%

4. Mitigasi Resiko Likuiditas

Mitigasi adalah suatu langkah pencegahan untuk menaggulangi resiko yang ada. Kebijakan resiko likuiditas pada bank islam biasanya terdiri dari empat hal, yaitu: - kebijakan investasi untuk mengalokasikan kelebihan likuiditas

- kebijakan pendanaan untuk menangani kekurangan likuiditas

- kebijakan terkait liquidity buffer dan strategi mitigasi resiko likuiditas - bank islam dapat dilakukan untuk menghindari kerugian akibat terjadinya

permasalahan likuiditas.

5. Proses Review Resiko

(4)

penanggulangan resiko sudah efektif atau belum, serta juga bisa digunakan untuk menentukan kebijkan apa yang akan diambil untuk langkah kedepanya.

c. Pengendalian Resiko Likuiditas

Untuk melakukan pengendalian dan mitigasi resiko likuiditas terdapat beberapa hal yang seharusnya dilakukan bank islam,yaitu:

- Pertama, sebaiknya bank islam melakukan diversivikasi atas sumber pendanaan yang digunakan untu mendanai berbagai pembiayaan yang

disalurkan kepada masyarakat. Diversivikasi tersebut mencakup berbagai jenis produk simpanan dana pihak ketiga dengan jangka waktu bervariasi (janka pendek, menengah, maupun jangka panjang).

- Kedua, untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek, bank islam dapat menggunakan beberapa skema pendanaan jangaka pendek. Misalnya dengan kontrak skema jangka pendek antar bank islam.

d. Rekomendasi

Rekomendasi Bank Indonesia pengaturan manajemen resiko likuiditas berisi standar manajemen resiko`

Likuiditas melalui 4 pilar manajemen resiko,yaitu:

- Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi untuk resiko likuiditas - Kebijakan,prosedur dan limit resiko likuiditas

- Proses manajemen resiko likuiditas

- System pengendalian intern untuk resiko likuiditas

e. Kesimpulan

(5)

f. Referensi

- Indroes, Ferry N. manajemen resiko perbankan. Jakarta. Rajagrafindo persada. 2008

- Wahyudi, Imam. dkk. Manajemen resiko bank islam. Jakarta. Salemba empat. 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem harus dapat meyakinkan masyarakat bahwa Kawasan Suci Pura Besakih sebagai hulu Pulau Bali

Pengertian Kebijakan Moneter Secara Umum adalah langkah-langkah yang diambil penguasa moneter (Bank Sentral atau Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang yang

Pada penelitian ini kami menggunakan Etanol dengan kemurnian 81,34 % dan 88,79 %, untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan etanol dengan kemurnian yang

Diantaranya, pengurangan dan pencegahan kelebihan senjata yang dibuang di Afrika, mengontrol keluarnya senjata dari industri persenjataan dengan menstandardisasi

Diantaranya, pengurangan dan pencegahan kelebihan senjata yang dibuang di Afrika, mengontrol keluarnya senjata dari industri persenjataan dengan

Tabel 4.1 Hasil Tes Pemahaman Konsep Peserta Didik Siklus I...64.. Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Proses Pembelajaran

g telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar a kategori cukup baik, namun kecenderungan persepsi n besar aspirasi karir siswa berada pada kategori sedang,

1 Desentralisasi adalah penyerahan wewenang Pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan