• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKU (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKU (2)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN DAN MODEL

PENGEMBANGAN

(2)

APA YANG DIMAKSUD PENDEKATAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM?

Pendekatan dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.

Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolah atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan

kurikulum.

(3)

PENDEKATAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM MUATAN LOKAL

Pada dasarnya, pendekatan pengembangan kurikulum muatan lokal sama dengan pendekatan pengembangan kurikulum pada umumnya, yaitu:

(4)

1. Pendekatan

Top Down

Atas inisiatif para pejabat pendidikan/administrator/pemegang

kebijakan pendidikan seperti dirjen atau kepala kantor wilayah.

Dengan menggunakan semacam garis komando, pengembangan

kurikulum diteruskan kebawah.

Biasanya dipakai di negara dengan sistem pendidikan sentralisasi.

Dapat digunakan untuk menyusun kurikulum yang benar-benar baru

(5)

Prosedur Kerja Pendekatan

Pengembangan Kurikulum

Top Down

1. Pembentukan tim pengarah oleh pejabat pendidikan: pengawas

pendidikan, ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu, dan atau tokoh dari dunia kerja. Tugasnya: merumuskan konsep dasar, garis-garis besar kebijakan, menyiapan rumusan falsafah dan tujuan umum pendidikan

2. Menyusun tim atau kelompok kerja: ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi, guru-guru senior yang dianggap berpengalaman. Tugasnya: merumuskan tujuan-tujuan operasional, memilah dan

menyusun sekuens bahan pelajaran, memilih strategi pembelajaran dan alat untuk petunjuk evaluasi, serta pedoman pelaksanaan

(6)

3. Kajian dan revisi oleh tim perumus: Jika perlu diujicoba/evaluasi kelayakan oleh suatu tim untuk penyempurnaan

4. Para administrator memerintahkan setiap sekolah untuk

(7)

2. Pendekatan

Grass roots

Inisiatif dimulai dari lapangan/dari guru, kemudian menyebar pada

lingkungan yang lebih luas

Lebih banyak digunakan dalam penyempurnaan kurikulum.

Syarat kondisi yang memungkinkan: 1). Kurikulum benar-benar

bersifat lentur; 2). Guru memiliki sikap profesional yang tinggi disertai kemampuan yang memadai

Sikap profesional = biasanya ditandai dengan keinginan untuk

(8)

Prosedur Kerja Pendekatan

Pengembangan Kurikulum

Grass

roots

1. Menyadari adanya masalah/keresahan guru: ketidakcocokan penggunaan strategi pembelajaran, kurangnya motivasi belajar siswa, dsb.

2. Mengadakan refleksi/mencari penyebab munculnya masalah:wawancara dengan siswa, orang tua, atau sumber lain.

3. Mengajukan hipotesis: guru memetakan berbagai kemungkinan munculnya masalah dan cara penanggulanganya

4. Menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat

5. Mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara erus menerus sehingga terpecahkan masalah yang dihadapi

(9)

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN

KURIKULUM

(10)

Beberapa Model Pengembangan

Kurikulum Muatan Lokal

1. Model Administrasi 2. Model Taba

3. Model Saylor, Alexander, dan Lewis 4. Model Tyler

5. Model Grass roots

(11)

1. Model Administrasi/

line-staf

Bersifat top down model

Para penentu kebijakan: dirjen, direktuk, kepala dins/kanwil, kadis

kab/kota, kakandepag, dan lain sebagainya.

Ditentukan lebih dulu oleh panitia; panitia pengarah dan panitia kerjaPanitia pengarah: merumuskan rencana umum, mengembangkan

panduan kerja, menyiapkan rumusan filsafat dan tujuan bagi sekolah diseluruh daerahnya

Panitia kerja; pengonstruksian kurikulum, merumuskan TU dan TK

(12)

Fungsi panitia kerja:

1. Menyiapkan gaya dan bentuk susunan material yang siap untuk dipublikasikan

2. Memberi koherensi pada lingkup dan urutan dalam program bidang studi dengan koordinasi bersama guru-guru bidang studi

(13)

2. Model Taba

(14)

3. Model Saylor, Alexander, Lewis

“kurikulum merupakan sebuah perencanaan untuk menyediakan seperangkat kegiatan belajar bagi individu supaya menjadi terdidik”.

Tujuan institusional

dan Tujuan Instruksional

Perancangan

(15)

4. Model Tyler

Mengidentifikasi tujuan umum dengan mengumpulkan data dari tiga

sumber: siswa, kehidupan kontemporer diluar sekolah, dan mata pelajaran.

4 pertanyaan bagi prencanaan kurikulum:

1. Apa tujuan yang harus dicapai oleh sekolah?

2. Apa pengalaman-pengalaman belajar yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut?

3. Bagaimana mengorganisasikan pengalaman-pengalaman tersebut? 4. Bagaimana kita dapat memutuskan apakah tujuan-tujuan tersebut

(16)

Sumber Sumber Sumber

Siswa Masyarakat Materi pelajaran

Tujuan Instruksional Umum

Aliran

Filsafat Pendidikan

Aliran

Psikologi Belajar

Tujuan Pembelajaran Khusus

Pemilihan pengalaman belajar

Pengorganisasian pengalaman belajar

Pengarahan pengalaman belajar

(17)

5. Model

Grass roots

Dikembangkan oleh Smith, Stanley dan Shores

Cocok digunakan pada sistem pendidikan desentralisasiModel inilah yang mengilhami lahirnya KTSP

Model ini lebih memberikan kontribusi awal dalam memperkuat

(18)

Assesmen Kebutuhan

Kurikulum yang sedang dilaksanakan

Memecahkan masalah secara demokratis

Pembuatan keputusan

Perencanaan

Kurikulum Kurikulum baru Kegiatan lokakarya-lokakarya

(19)

Sekian...

Referensi

Dokumen terkait

Analisis terhadap jenis- jenis ikan indigenous di perairan Waduk Penjalin, menunjukkan bahwa sumber daya pakan alami yang dimanfaatkan oleh ikan terdiri atas

Mengingat bahwa dari desain yang digunakan dalam sebuah kursi akan berhubungan dengan suatu ilmu statika mengenai suatu gaya dan sistem elemen struktur yang

Penelitian pengaruh kamper berkarbon aktif terhadap densitas bakteri udara ruang perawatan di rumah Sakit Universitas Tanjungpura berdasarkan pemeriksaan angka kuman udara,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas mikrobiologi air minum dengan kejadian diare pada anak usia 4-6 tahun di Desa Kalimas Kecamatan Sungai

Untuk mengetahui apakah usahatani cabai merah keriting layak diusahakan di tingkat petani di lokasi penelitian, maka dilakukan dengan pendekatan beberapa

Dalam penelitian ini, meskipun partisipan mengung- kapkan bahwa dalam ajaran agama mereka (Islam dan Kristen) terdapat larangan yang keras dan berakibat dosa terhadap

Bagi guru matematika, ditinjau dari kemampuan kritis siswa hendaknya guru dapat menggunakan metode pengajaran yang tepat guna menunjang peningkatan kualitas belajar

Ruang lingkup penelitian ini adalah penjelasan bagaimana dan seperti apa pesan yang terkandung dalam program talkshow “Kreasi Dapur Sehat” sehingga program tersebut