PENDEKATAN DAN MODEL
PENGEMBANGAN
APA YANG DIMAKSUD PENDEKATAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM?
Pendekatan dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
Dengan demikian, pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolah atau sudut pandang secara umum tentang proses pengembangan
kurikulum.
PENDEKATAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM MUATAN LOKAL
Pada dasarnya, pendekatan pengembangan kurikulum muatan lokal sama dengan pendekatan pengembangan kurikulum pada umumnya, yaitu:
1. Pendekatan
Top Down
• Atas inisiatif para pejabat pendidikan/administrator/pemegang
kebijakan pendidikan seperti dirjen atau kepala kantor wilayah.
• Dengan menggunakan semacam garis komando, pengembangan
kurikulum diteruskan kebawah.
• Biasanya dipakai di negara dengan sistem pendidikan sentralisasi.
• Dapat digunakan untuk menyusun kurikulum yang benar-benar baru
Prosedur Kerja Pendekatan
Pengembangan Kurikulum
Top Down
1. Pembentukan tim pengarah oleh pejabat pendidikan: pengawas
pendidikan, ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu, dan atau tokoh dari dunia kerja. Tugasnya: merumuskan konsep dasar, garis-garis besar kebijakan, menyiapan rumusan falsafah dan tujuan umum pendidikan
2. Menyusun tim atau kelompok kerja: ahli kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi, guru-guru senior yang dianggap berpengalaman. Tugasnya: merumuskan tujuan-tujuan operasional, memilah dan
menyusun sekuens bahan pelajaran, memilih strategi pembelajaran dan alat untuk petunjuk evaluasi, serta pedoman pelaksanaan
3. Kajian dan revisi oleh tim perumus: Jika perlu diujicoba/evaluasi kelayakan oleh suatu tim untuk penyempurnaan
4. Para administrator memerintahkan setiap sekolah untuk
2. Pendekatan
Grass roots
• Inisiatif dimulai dari lapangan/dari guru, kemudian menyebar pada
lingkungan yang lebih luas
• Lebih banyak digunakan dalam penyempurnaan kurikulum.
• Syarat kondisi yang memungkinkan: 1). Kurikulum benar-benar
bersifat lentur; 2). Guru memiliki sikap profesional yang tinggi disertai kemampuan yang memadai
• Sikap profesional = biasanya ditandai dengan keinginan untuk
Prosedur Kerja Pendekatan
Pengembangan Kurikulum
Grass
roots
1. Menyadari adanya masalah/keresahan guru: ketidakcocokan penggunaan strategi pembelajaran, kurangnya motivasi belajar siswa, dsb.
2. Mengadakan refleksi/mencari penyebab munculnya masalah:wawancara dengan siswa, orang tua, atau sumber lain.
3. Mengajukan hipotesis: guru memetakan berbagai kemungkinan munculnya masalah dan cara penanggulanganya
4. Menentukan hipotesis yang sangat mungkin dekat
5. Mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara erus menerus sehingga terpecahkan masalah yang dihadapi
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Beberapa Model Pengembangan
Kurikulum Muatan Lokal
1. Model Administrasi 2. Model Taba
3. Model Saylor, Alexander, dan Lewis 4. Model Tyler
5. Model Grass roots
1. Model Administrasi/
line-staf
• Bersifat top down model
• Para penentu kebijakan: dirjen, direktuk, kepala dins/kanwil, kadis
kab/kota, kakandepag, dan lain sebagainya.
• Ditentukan lebih dulu oleh panitia; panitia pengarah dan panitia kerja • Panitia pengarah: merumuskan rencana umum, mengembangkan
panduan kerja, menyiapkan rumusan filsafat dan tujuan bagi sekolah diseluruh daerahnya
• Panitia kerja; pengonstruksian kurikulum, merumuskan TU dan TK
• Fungsi panitia kerja:
1. Menyiapkan gaya dan bentuk susunan material yang siap untuk dipublikasikan
2. Memberi koherensi pada lingkup dan urutan dalam program bidang studi dengan koordinasi bersama guru-guru bidang studi
2. Model Taba
3. Model Saylor, Alexander, Lewis
“kurikulum merupakan sebuah perencanaan untuk menyediakan seperangkat kegiatan belajar bagi individu supaya menjadi terdidik”.
Tujuan institusional
dan Tujuan Instruksional
Perancangan
4. Model Tyler
• Mengidentifikasi tujuan umum dengan mengumpulkan data dari tiga
sumber: siswa, kehidupan kontemporer diluar sekolah, dan mata pelajaran.
• 4 pertanyaan bagi prencanaan kurikulum:
1. Apa tujuan yang harus dicapai oleh sekolah?
2. Apa pengalaman-pengalaman belajar yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut?
3. Bagaimana mengorganisasikan pengalaman-pengalaman tersebut? 4. Bagaimana kita dapat memutuskan apakah tujuan-tujuan tersebut
Sumber Sumber Sumber
Siswa Masyarakat Materi pelajaran
Tujuan Instruksional Umum
Aliran
Filsafat Pendidikan
Aliran
Psikologi Belajar
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pemilihan pengalaman belajar
Pengorganisasian pengalaman belajar
Pengarahan pengalaman belajar
5. Model
Grass roots
• Dikembangkan oleh Smith, Stanley dan Shores
• Cocok digunakan pada sistem pendidikan desentralisasi • Model inilah yang mengilhami lahirnya KTSP
• Model ini lebih memberikan kontribusi awal dalam memperkuat
Assesmen Kebutuhan
Kurikulum yang sedang dilaksanakan
Memecahkan masalah secara demokratis
Pembuatan keputusan
Perencanaan
Kurikulum Kurikulum baru Kegiatan lokakarya-lokakarya