• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS AGAMA ISL (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS AGAMA ISL (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KEPALA MADRASAH SEBAGAI PEMIMPIN, ADMINISTRATOR DAN SUPERVISOR PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Menejemen Kepemimpinan Dan Kependidikan Islam”

Oleh:

Siti Marwiyah :16160075 Saifur Rochman:16160072

Amirul Wati :16160091 Sigit Bayu Aji:16160082

Dosen Pengampu: Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I.

PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

A.Latar Belakang

Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 “ Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah ” bahwa guru dapat diberikan tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah untuk memimpin dan mengelola sekolah/madrasah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengatur para guru pegawai tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Tetapi belum semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Dalam hal ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga ketatausahaan sekolah siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa. Tercapainya tujuan sekolah sepenuhnya bergantung pada bijaksana yang terapkan kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah.

Namun pada kenyataannya masih banyak kepala sekolah/madrasah yang belum mampu untuk memimpin dan mengelola sekolah/madrasah. Sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan,masih jauh dari harapan, sehingga perlu kita kita lebih mendalam.

B. Rumusan Masalah

(3)

PEMBAHASAN

A. Kepala Sekolah / Madrasah Sebagai Pemimpin

Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Kualitas kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru.

Tidak semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Setiap orang yang memberikan sumbangan bagi perumusan dan pencapaian tujuan bersama adalah pemimpin, namun individu yang mampu memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan tujuan serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya, dianggap sebagai pemimpin yang sebenarnya. Kepemimpinan Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui tugas-tugas yang harus ia laksanakan.1

Tugas Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus memiliki kepribadian yang kuat; dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab,memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa dengan baik; memiliki visi dan memahami misi sekolah, memiliki kemampuan mengambil keputusan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi.

kepala sekolah sebagai pemimpin berarti kepala sekolah dalam kegiatan memimpinnya berjalan melalui tahap kegiatan sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning)

Perencanaan pada dasarnya menjawab pertanyaan: apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, di mana dilakukan, oleh siapa dan

(4)

kapan dilakukan. Kegiatan-kegiatan sekolah seperti yang telah disebutkan dimuka harus direncanakan oleh kepala sekolah, hasilnya berupa rencana tahunan sekolah yang akan berlaku pada tahun ajaran berikutnya.

2. Pengorganisasian (organizing)

Kepala sekolah sebagai pemimpin bertugas untuk menjadikan kegiatan-kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dapat berjalan dengan lancar. Kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas bagi guru-guru yang menjadi anak buahnya

3. Pengarahan (directing)

Pengarahan adalah kegiatan membimbing anak buah dengan jalan memberi perintah, memberi petunjuk, mendorong semangat kerja, menegakkan disiplin, memberikan berbagai usaha lainnya agar mereka dalam melakukan pekerjaan mengikuti arah yang ditetapkan dalam petunjuk, peraturan atau pedoman yang telah ditetapkan2

4. Pengkoordinasian (coordinating)

Pengkoordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang-orang dan tugas-tugas sehingga terjalin kesatuan atau keselarasan keputusan, kebijaksanaan, tindakan, langkah, sikap serta tercegah dari timbulnya pertentangan, kekacauan, kekembaran (duplikasi), kekosongan tindakan 5. Pengawasan (controling)

Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar pelaksanaan pekerjaan serta hasil kerja sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk atau ketentuan-ketentuan lainnya yang telah ditetapkan.

Menurut Purwanto bahwa seorang kepala sekolah sebagai pemimpin mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu sebagai berikut :

a. Sebagai pelaksana (executive) b. Sebagai perencana (planner) c. Sebagai seorang ahli (expert)

d. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship)

(5)

e. Mewakili kelompok (group representative)

f. Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman g. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator) h. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya

i. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist) j. Bertindak sebagai ayah (father figure).3

B. Kepala Sekolah / adrasah Sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator menurut Mulyasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah secara spesifik. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, administrasi peserta didik, administrasi personalia, administrasi kearsipan dan administrasi keuangan4.

Menurut Purwanto ” Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai administrator.” 5

Adapun tugas dan fungsi dari kepala sekolah sebagai administrator adalah sebagai berikut:

1). Membuat Perencanaan

Salah satu fungsi utama dan pertama dari kepala sekolah adalah membuat perencanaan. Perencanaan merupakan syarat mutlak bagi setiap organisasi atau kelompok agar dapat berjalan dengan baik. Dalam rangka membuat perencanaan, kepala sekolah paling harus membuat rencana

3 Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), hlm 20.

4 Sulistyorini, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Sekolah Dasar, (Jember: CSS, 2008 ) hlm 90

(6)

tahunan, dalam rencana tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang berikut ini:

a) Program pengajaran. Termasuk dalam program pengajaran antara lain; pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pembelajaran.

b) Kesiswaan, antara lain; syarat-syarat penerimaan murid baru, pengelompokan siswa, pembagian kelas, pelayanan bimbingan dan konseling dan pelayanan kesehatan.

c) Kepegawaian, antara lain; penerimaan guru baru, pembagian tugas guru dan pegawai, mutasi atau promosi guru dan pegawai.

d) Keuangan, mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk berbagai kegiatan yang telah direncanakan.

e) Perlengkapan, antara lain meliputi; sarana dan prasarana sekolah, rehabilitasi gedung, penambahan ruang kelas dan lainnya.

Perlu diperhatikan oleh kepala sekolah, bahwa dalam membuat perencanaan tersebut, harus diperhitungkan dengan matang, selain itu perencanaan juga harus transparan dan dilakukan dengan musyawarah dengan pegawai, dewan guru dan atau komite sekolah.

2). Menyusun Organisasi Sekolah

Organisasi mengambarkan adanya pembidangan fungsi dan tugas dari masing-masing kesatuan. Dalam suatu susunan dan struktur organisasi dapat dilihat bidang, tugas dan fungsi masing-masing kesatuan, serta hubungan vertikal horizontal antara kesatuan-kesatuan tersebut. Dengan kata lain, dengan melihat struktur organisasi dapat diketahui bentuk pola hubungan. 6

Maka dari semua itu, kepala sekolah sebagai administrator pendidikan harus menyusun organisasi sekolah yang dipimpinnya, melaksanakan

(7)

pembagian tugas dan wewenangnya kepada guru-guru serta pegawai sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang telah disusun dan disepakati.

Untuk mmenyusun organisasi sekolah yang baik, perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Mempunyai tujuan yang jelas.

b) Para anggotanya menerima dan memahami tujuan tersebut.

c) Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan dan kesatuan pikiran.

d) Adanya keatuan perintah

e) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang dalam organisasi tersebut.

f) Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan atau bakat masing-masing.

g) Struktur organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin, sesuai dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan dan pengendalian

h) Pola organisasi hendaknya relatif permanen.

i) Adanya jaminan keamanan/kenyamanan dalam bekerja.

j) Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya jelas tergambar dalam struktur atau bagan organisasi.

3). Bertindak sebagai Koordinator dan Pengarah

(8)

menggapai tujuan bersama, baik dalam hal pembelajaran dan administrasi. Dengan demikian, kualitas pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.

4). Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian

Kepala sekolah harus dapat melakukan pengelolaan kepegawaian, atau manajemen pegawai, yang meliputi; (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai. Semua itu perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tanaga kependidikan Islam yang diperlukan dengan kuaifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas. 7

.C. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Supervisor berasal dari bahasa Inggris, yaitu supervisi artinya ”pengawasan” dari kata tersebut muncul kata supervisor yang artinya pengawas atau pengamat. Supervisi di bidang pendidikan adalah suatu proses pembimbingan dari pihak yang berkompeten kepada guru-guru dan kepada personalia sekolah yang langsung menangani belajar siswa untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang lebih meningkat. 8

Supervisi pendidikan ada dua macam yaitu supervisi akademis dan supervisi administrasi. Supervisi akademis adalah kegiatan pembimbingan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi baik personal maupun material yang memungkinkan terciptanya situasi pembelajaran yang lebih baik demi terciptanya tujuan pendidikan. Supervisi administrasi yaitu pada pelaksanaannya hanya difokuskan pada penampilan mengajar guru (terpusat pada guru) yang meliputi aspek kemampuan mengajar guru yang terkandung di dalamnya kemampuan mengatur perencanaan pembelajaran,

(9)

kemampuan mengajar materi pelajaran dan personal sosial atau pergaulan dengan siswa. 9

Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan pengembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas pelayanan kepemimpinan dan pembinaan human relation yang baik kepada semua pihak yang terkait. 10

Dalam pelaksanaannya sebagai supervisor, maka kepala sekolah harus memperhatikan prinsip-prinsip supervisi yaitu:

1. Ilmiah (Scientific)

Yang mencakup unsur-unsur:

a. Sistematis, berarti dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinu.

b. Obyektif, artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan tafsiran pribadi.

c. Mengunakan alat (instrument) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar

d. Demokratis. Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.

e. Kooperatif. Maksudnya adalah seluruh staf dapat bekerja sama dan mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.

9[ Ibid hlm 2

(10)

f. Konstruktif dan kreatif. Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana setiap orang merasa aman dan dapat mengambangkan potensinya.

(11)

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kepala Sekolah / Madrasah Sebagai Pemimpin

Tugas Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus memiliki kepribadian yang kuat; dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab,memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa dengan baik; memiliki visi dan memahami misi sekolah, memiliki kemampuan mengambil keputusan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi.

kepala sekolah dengan tahap kegiatan sebagai berikut: Perencanaan (planning) ,Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (directing), Pengkoordinasian (coordinating), Pengawasan (controling)

2. Kepala Sekolah / adrasah Sebagai Administrator

Adapun tugas dan fungsi dari kepala sekolah sebagai administrator adalah sebagai berikut:

a. Membuat Perencanaan b. Menyusun Organisasi Sekolah

c. Bertindak sebagai Koordinator dan Pengarah d. Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian

.C. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Ahmad ,Supervisi Rencana Program Pembelajaran, Jakarta 2004

Depag RI Direktorat Kelembagaan Islam, Pedoman

Pengambangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: 2004

Drs.H.M, DaryantoAdministrasi Pendidikan Jakarta. Rineka Cipta. 2001

Drs. Ngalim Purwanto, Adiministrasi Pendidikan , Jakarta:Mutiara,. 1981

Soewadji Lazaruth, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Yogyakarta: Kanisius, 1994

Sulistyorini, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Sekolah Dasar, Jember: CSS, 2008.

Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008.. 23

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam ,Surabaya: eLKAF,2006.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Kegunaan penelitian ini diharapkan diperolehnya cara pengolahan limbah cair industri karet secara biologis, dalam hal ini pemberian perupuk untuk mereduksi limbah

Berdasarkan hasil penelitian di kedua dusun, responden yang memiliki pembiayaan tinggi adalah responden yang memiliki jamban keluarga yang dibangun dengan dana pribadi

 PW Audio Supply mengkredit untuk barang-barang yang dikembalikan sehingga berdampak terhadap (1) peningkatan (debit) Retur dan pengurangan Penjualan (akun kontra untuk

Selengkapnya judul penelitian yang akan penulis angkat adalah “Pengaruh Pendapatan, Pendidikan dan Beban Tanggungan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kecamatan

Kasus- kasus simulasi tersebut memiliki vektor rataan berbeda dengan jarak antar pusat gerombol yang besar, matriks peragam identik dengan ragam setiap peubah yang

Untuk itu seorang pimpinan sangat membutuhkan sekretaris yang tidak hanya mampu menangani tugas-tugas rutin seperti menelpon atau mengetik, tetapi lebih dari itu, sekretaris juga

Bidang Informasi Meteorologi Publik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan teknis, penyiapan bahan pembinaan teknis

Total Assets Turnover (TATO) terhadap Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi di PT. Kalbe