• Tidak ada hasil yang ditemukan

iLab Sistem Manajemen Konten Laboratoriu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "iLab Sistem Manajemen Konten Laboratoriu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

8/4/10 6:13 PM Printer Friendly

From: "KNSI 2009" <[email protected]>

Subject: [KNSI 2009] Pengumuman Penerimaan

Date: Mon, November 24, 2008 10:39 pm

To: [email protected],[email protected]

Kepada Yth Dhomas Hatta Fudholi, Sunu Wibirama

Selamat kami ucapkan.

Makalah saudara/i yang berjudul iLab : Sistem Manajemen Konten Laboratorium Terdistribusi dinyatakan:

*DITERIMA.*

Berikut kami sertakan komentar dari Reviewer untuk dijadikan pedoman dalam melakukan beberapa perbaikan jika ada/disarankan.

Tanggal-tanggal penting selanjutnya adalah:

05 Desember 2008

Batas waktu pengiriman camera ready paper (6 halaman)

- Makalah diharapkan sudah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai saran. - Makalah akan dilakukan pengecekan sekali lagi.

- Akan diberikan pemberitahuan kepada makalah yang masih perlu diperbaiki.

19 Desember 2008

Batas waktu registrasi dan pembayaran

17 Januari 2009 Pelaksanaan KNSI

Tambahan halaman, akan dikenai biaya sebesar Rp. 50.000,00 per halaman.

Kami tidak melakukan proses registrasi pemakalah dan pembayaran makalah pada hari pelaksanaan, supaya memudahkan administrasi.

Terima kasih atas kesediaannya mengajukan makalah ke KNSI 2009 dan kami sangat berharap dapat berjumpa saudara dalam acara KNSI 2009.

Silakan selalu mengikuti perkembangan acara KNSI 2009 melalui

http://knsi.informatika.web.id

salam,

Panitia KNSI 2009.

Attachments:

untitled-[1.2]

Size: 1.2 k Type: text/html

[074][Hatta, Sunu][iLab Sistem Manajemen Konten Laboratorium Terdistribusi].doc

Size: 465 k

Type: application/msword

FormRegistrasiDanPernyataanHadir.doc

Size: 47 k

Type: application/msword

FormRegistrasiNonPemakalah.doc

Size: 39 k

(3)

B-89

iLab: Sistem Manajemen Konten Laboratorium Terdistribusi

Dhomas Hatta Fudholi1, Sunu Wibirama2

1 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected]

Abstrak

Pembuatan Sistem Manajemen Konten Laboratorium (SMKL) iLab berawal dari fakta kurangnya jumlah aplikasi SMKL open source berbasis web yang diimplementasikan untuk manajemen laboratorium. SMKL iLab dikembangkan untuk memudahkan laboratorium dalam mengelola jadwal praktikum, berita, arsip penelitian dan dokumentasi yang ada pada laboratorium tersebut. Sebuah instansi yang memiliki lebih dari satu laboratorium dapat menggunakan SMKL iLab terdistribusi dalam pengelolaannya. SMKL iLab dikembangkan dengan framework CakePHP. Integrator berbasis web service dibuat untuk memudahkan pengguna dalam mencari informasi pada laboratorium-laboratorium dalam sebuah instansi. Hasil pengujian dan implementasi menunjukkan bahwa SMKL iLab layak untuk menjadi salah satu prototipe sistem informasi laboratorium terdistribusi.

Kata kunci: sistem informasi laboratorium, aplikasi web, sistem terdistribusi, teknologi informasi

1. Pendahuluan

Sistem Manajemen Konten

(SMK) berbasis aplikasi web dikenal sebagai salah satu implementasi teknologi informasi lintas platform sistem operasi yang dikembangkan untuk pembuatan forum diskusi, forum komunitas, sistem file shar-ing, dan berbagai implementasi lain-nya. Menurut Fraser [6], Konten bisa diartikan “sesuatu” yang terkandung dalam sebuah website. “Sesuatu” ini bisa diklasifikasikan kembali menja-di dua kategori:

• Informasi, seperti teks dan gambar,

yang bisa dilihat saat sebuah situs diakses oleh pengunjung.

• Aplikasi atau perangkat lunak yang

berjalan pada server website dan menampilkan informasi tersebut.

Menurut Douglas [5], sebuah SMK secara umum bisa dikustomasi dengan menambahkan atau mengu-rangi fitur yang spesifik, sehingga hanya fitur-fitur tertentu yang di-inginkan saja yang akan ditampilkan kepada publik.

Dari berbagai jenis SMK terse-but, ada SMK yang diimplementa-sikan untuk laboratorium, dikenal dengan Sistem Manajemen Konten Laboratorium (SMKL). SMKL me-nurut Crandall dan Auping [4] bisa diartikan sebagai sebuah kombinasi antara perangkat lunak dan perang-kat keras komputer yang digunakan di laboratorium untuk manajemen sam-pel, pengguna laboratorium (prakti-kan dan laboran), instrumen, standar, dan fungsi laboratorium lainnya

(4)

report generator, dan kapabilitas jaringan komputer.

Aplikasi SMKL iLab ini

dikem-bangkan seiring dengan adanya

kebutuhan untuk membuat pengola-han informasi pada laboratorium menjadi lebih sederhana dan mem-beri fitur otomasi pada proses-proses pengelolaan informasinya. [1] Per-timbangan instansi yang memiliki lebih dari satu laboratorium dan memerlukan suatu sistem informasi terpusat yang mampu menarik infor-masi dari infor-masing-infor-masing laborato-rium, maka muncul sebuah konsep

integrasi SMKL dengan

meng-gunakan web services XML-RPC.

2. Framework CakePHP

Siswoutomo [8] mendefinisikan

framework adalah sebuah kerangka

kerja yang penggunaannya bertujuan untuk mengurangi beban dari aktivi-tas-aktivitas yang sering dilakan pada saat pelaksanaan proses pengembang-an web. Frameork biaspengembang-anya menyedi-akan pustaka untuk akses database,

templating framework, dan session

management serta menawarkan kode-kode program yang dapat digunakan kembali (reusable code).

CakePHP adalah sebuah

frame-work open source yang digunakan

untuk mengembangkan aplikasi web

dengan dasar kerja CRUD (Create, Read, Update, Delete) [3]. CakePHP berbasis bahasa pemrograman PHP

dengan arsitektur

Model-View-Controller (MVC) dan menerapkan

konsep Object Oriented

Program-ming (OOP) dalam penulisan kode sumbernya [2]. Arsitektur framework CakePHP dapat dilihat pada gambar

Gambar 1. Arsitektur CakePHP

3. Web Service XML-RPC

W3C (World Wide Web Consor-tium) Web Services Architecture

Working Group mendefinisikan web

service sebagai sistem perangkat lu-nak yang didesain untuk mendukung interoperabilitas interaksi antar mesin pada sebuah jaringan. Richards [7] mendefinisikan web service sebagai aplikasi yang diakses melalui internet menggunakan protokol standar inter-net dan menggunakan XML sebagai format standar dalam penyampaian pesan. Salah satu bentuk arsitektur web service melibatkan XML sebagai media dalam melakukan request dan response. Request diterima oleh pem-baca (listener), diartikan sehingga business logic mampu membaca dan mengolahnya, kemudian diolah sesuai dengan request yang diminta, lalu dikembalikan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh penerima (Gambar 2).

(5)

B-91

XML-RPC kependekan dari

XML-based Remote Procedure Call.

Prosedure call, sebuah istilah yang sebenarnya mengacu pada perwujud-an dari sebuah function call sederhperwujud-ana pada bahasa pemrograman web PHP. Ini adalah kode yang bisa dipanggil, bertukar parameter yang digunakan oleh kumpulan kode tersebut, dan mendapatkan nilai hasil. Pertukaran data yang terjadi pada sistem yang berbeda diperlukan adanya sebuah penerjemah sehingga kedua mesin mampu mengerti informasi yang diterima, oleh karena itu diperlukan

marshaling. Marshaling adalah

pro-ses pengambilan data dan merubah-nya ke dalam format yang umum atau sudah terstandarkan (dalam hal ini adalah XML) supaya dapat dikirim,

kemudian diterima oleh mesin

penerima lalu diterjemahkan kembali sehingga mesin penerima mampu membacanya. Konsep XML-RPC terlihat pada gambar 3.

Gambar 3.Konsep XML-RPC

4. Perancangan Sistem

Perancangan dan integrasi SMKL iLab dilakukan dengan mempertim-bangkan beberapa kebutuhan di bawah ini:

1. Perlunya sebuah sistem informasi

yang mengotomatisasi pendaftar-an praktikum, pengolahpendaftar-an data praktikum, penyajian petunjuk praktikum secara online dan pembatasan hak akses pengguna

(administrator, laboran, dosen dan mahasiswa).

2. Instansi pendidikan memiliki le-bih dari satu laboratorium dan memerlukan lebih dari satu SMKL untuk tiap-tiap labora-torium.

3. Informasi lengkap yang terpusat dapat memudahkan pengguna untuk mencari lokasi praktikum, mencari bahan-bahan pendukung dan informasi terbaru seluruh laboratorium.

Gambar 4.Arsitektur Sistem iLab

Perancangan sistem untuk peng-aplikasian iLab terlihat pada gambar 4. SMKL iLab dapat di tempatkan pada jaringan lokal yang memiliki IP private atau jaringan internet yang memiliki IP public. Integrator ber-fungsi dalam memudahkan pencarian data pada ke semua SMKL iLab yang terdaftar, dan tentunya memiliki basis data lokasi SMKL iLab.

Langkah pertama perancangan basis data SMKL iLab adalah meny-usun hubungan antar entitas basis data yang ada. Ada 15 entitas yang mewakili fungsionalitas iLab. Dari 15 entitas yang ada, sebagian besar dialokasikan untuk manajemen

prak-tikum, yakni Practicumnames,

Prac-ticumschedules, Practicians, dan

(6)

Resources, Newscategories, News, Links, Guestbooks, Homes, Profiles, dan Settings.

Gambar 5 di bawah menjelaskan penerapan arsitektur MVC pada

SMKL iLab. Bagian Model terdiri

dari class-class yang berhubungan

dengan basis data dan mengatur

hubungan antar tabel. Bagian

Con-troller terdiri dari class-class yang

menangani request dari pengguna

CMS dan mengolah data dari

data-base. Sedangkan bagian View bertu-gas menampilkan data yang sudah diolah oleh bagian Controller. Alur dari SMKL iLab kemudian terangkan pada gambar 6.

Web service pada integrator iLab

menggunakan konsep client-server,

dimana client adalah integrator iLab

yang meminta atau melakukan

request untuk mendapatkan informasi dari masing-masing SMKL iLab.

SMKL iLab bertindak sebagai server. Proses request dan response terlihat seperti Gambar 7. Pada saat integrator melakukan request dan sebelum data dikirimkan, terjadi proses

marshal-ling untuk membentuk data dengan

format XML yang kemudian dikirim

ke SMKL iLab. Request yang

diterima kemudian dibaca oleh XML-RPC library. Request tersebut akan di cek terlebih dahulu pada web service API. Pengecekan ini dimaksudkan untuk mengecek apakan fungsi yang diminta terdapat pada server atau tidak. Jika fungsi tersedia pada iLab

maka pesan diteruskan untuk

kemudian diolah oleh iLab. Hasil atau response dikembalikan kepada integ-rator, lalu integrator memunculkan informasi yang diterima sehingga pengguna dapat melihat informasi tersebut.

(7)

B-93 U s e r

K e y w o r d p e n c a r ia n (m e la lu i p a t h u r l)

M e n d a p a tk a n I D m e n u ju u r l

h a la m a n

I D d a ri o b je k a ta u p a ra m e te r

la in n y a

A p a k a h o b j e k a d a d i d a t a b a s e ?

R e d ire c t k e h a la m a n e rr o r

M e m a s u k k a n ID y a n g d i re q u e s t

k e p r o s e s

C e k k e a m a n a n ( a p a k a h u s e r d i p e rk e n a n k a n m e la k u k a n a k s i ? )

R e d ir e c t k e h a la m a n e rr o r

Y a T id a k

T id a k

L a k u k a n filte r in g u n t u k o b je k (s p a m

filte r in g , H T M L fo r m a tt in g , d a ta v a lid a tio n

P ro s e s d a t a y a n g d im a s u k k a n ( fo r m , p o s t, s e a r c h )

P a rs in g la y o u t b e r d a s a rk a n a k s i d a r i

p r o s e s (h tm l, r s s , e t c )

G u n a k a n te m p la t e u n tu k ta m p ila n

la y o u t m o d u l

A m b il k o n t e n y a n g a k a n d ita m p ilk a n

la k u k a n fi lte rin g d a n v a lid a s i t a m p ila n

k o n te n m a s u k k a n k o n te n k e

d a la m te m p la t e la y o u t k o n te n T a m p ila n a k h ir :

la y o u t k o n t e n + la y u o t m o d u l

Y a H a s il

d ita m p ilk a n k e u s e r

V a lid a s i r e q u e s t d a t a d a n a lo k a s i

re s o u r c e ( d a ta b a s e )

M e m p r o s e s d a ta y a n g d im a s u k k a n

M e n a m p il k a n d a ta

M O D E L

C O N T R O L L E R

V I E W

Gambar 6. Diagram Alir SMKL iLab

Gambar 7. Skema request dan response integrator

(8)

5. Implementasi dan Pengujian

SMKL iLab diimplementasikan pada sebuah institusi pendidikan dengan dua belas laboratorium dan jaringan intranet yang mendukung kinerja manajemen data terdistribusi. Pengujian antarmuka SMKL iLab

dilakukan dengan menggunakan

browser Mozilla Firefox, Opera, Internet Explorer, dan Safari. SMKL iLab secara umum berjalan dengan baik pada saat diakses dengan browser yang berbeda. SMKL iLab

berjalan sempurna pada browser

Mozilla Firefox, meskipun memerlu-kan waktu rendering halaman lebih

lama dibandingkan dengan browser

lainnya. Penggunaan browser Mozilla

Firefox direkomendasikan untuk

menjamin semua fungsionalitas

aplikasi berjalan dengan baik. Pengujian instalasi sistem dilaku-kan dengan mengimplementasidilaku-kan SMKL iLab pada tiga buah sistem operasi yang berbeda, yakni Micro-soft Windows XP Service Pack II, Ubuntu Linux 6.0, dan OpenBSD 3.9.

Implementasi instalasi pada tiga buah sistem operasi dengan karakte-ristik yang berbeda menunjukkan perlunya penanganan yang berbeda pula. Beberapa hal yang menjadi syarat utama agar SMKL iLab bisa berjalan dengan baik pada semua sistem operasi yakni:

• Modul mod_rewrite harus aktif

karena secara default framework

CakePHP menggunakan

mod_rewrite untuk mengakses seluruh direktori yang ada di dalamnya.

• Pustaka GD Library (untuk

rendering gambar) dan XSLT

(untuk rendering file

spreadsheet) harus diaktifkan pada instalasi PHP.

• Penggunaan file .htaccess

diperbolehkan.

• Direktori app/config harus bisa

diakses oleh sistem berbasis unix (Ubuntu dan OpenBSD). Dengan demikian, harus diubah terlebih dahulu hak aksesnya menjadi 755 atau 777 dengan perintah chmod

melalui command prompt atau

konsole.

• Konfigurasi modul/plugins

iBrowser pada pustaka

TinyMCE dilakukan secara

manual dengan menyesuaikan path absolut instalasi iLab di server tersebut.

Hasil pengujian interaksi user dan sistem memberikan gambaran bahwa antarmuka yang ditunjukkan oleh gambar 8 secara umum mudah digunakan (user friendly). Beberapa kelemahan dan kekurangan teknis akan disempurnakan sejalan dengan

proses implementasi iLab di

laboratorium yang memerlukan.

6. Kesimpulan

Perancangan dan Implementasi Sistem Manajemen Konten Laborato-rium (SMKL) terdistribusi diperke-nalkan pada paper ini. SMKL iLab

memanfaatkan framework open

source CakePHP dan web service

XML-RPC untuk manajemen data terdistribusi. Pengujian dan imple-mentasi dilakukan dengan menjalan-kan sistem dengan berbagai macam web browser yang berbeda, tiga buah sistem operasi, dan survey pengguna untuk mengetahui respon dan saran

perbaikan sistem. SMKL iLab

(9)

B-95 mendatang, sistem ini dapat diguna-kan sebagai salah satu prototipe awal untuk sistem informasi laboratorium terdistribusi.

Daftar Pustaka

[1] Alan S, Ted P, Christine P, 2007, Laboratory Needs Assessment Benefits LIMS Implementation, WaterWorld.

[2] Anderson, J.; & Masters, L.E.

(ed), 2006, CakePHP

Programmer's Reference Guide.

USA: CakePHP Software

Foundation, Inc.

141 p.

[3] Cevasco, Fabio., 2006, An

Overview with CakePHP

Framework, [Online]

http://hades.phparch.com/ceres/p ublic/article/index.php/art::cakep

hp::overview, Diakses pada

tanggal 3 Januari 2007.

[4] Crandall, Karen S.; & Auping,

Judith V, 1987, Laboratory

Information Management System (LIMS)-A Case Study, USA, National Aeronautics and Space Administration (NASA).

[5] Douglas, Robert T.; Little, Mike; & Smith, Jared W., 2006, Building Online Communities

with Drupal, phpBB, and

Wordpress, USA, Apress. [6] Fraser, Stephen R.G. 2002. Real

World ASP.NET: Building a Content Management System. USA: Apress. 405 p.

[7] Richards, R., 2006, Pro PHP

XML and Web Services, USA, Apress.

[8] Siswoutomo, Wiwit, 2005, PHP

Enterprise: Kiat Jitu

(10)

Gambar

Gambar 1. Arsitektur CakePHP
Gambar 4. Arsitektur Sistem iLab
Gambar 5. Arsitektur MVC pada iLab
Gambar 6. Diagram Alir SMKL iLab

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem pengendalian

Yang dimana Turbin Kaplan memiliki keunggulan yaitu mempunyai sudu gerak/runner yang dapat menutup ataupun membuka sesuai dengan kapasitas debit aliran yang

Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi, maka panjang atau ruas-ruasnya yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan menggunakan

(mumnya limbah farmasi harus dibuang melalui incenerator. secara umum, tidak  disarankan untuk membuangnya ke dalam saluran air kotor. Limbah dihasilkan

Menurut Hasibuan (2012) “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus

Berdasarkan angket respon siswa yang disebar- kan pada kedua kelas eksperimen, terlihat bahwa pada kedua kelas siswa memberikan respon yang positif ter- hadap

Dengan metode ekskresi renal, pengumpulan ekskresi renal, pengumpulan cuplikan urin, tidak diperlukan sampai seluruh obat tak berubah praktis diekskresikan secara sempurna dari

Sarana tersebut dapat direalisasikan dengan adanya Institut Film di Yogyakarta, yang memberikan fasilitas pendidikan formal dalam mempertajam ilmu