• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN Med

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN Med"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Medical information system

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. RANDY REFNANDES,S.Kep

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

STIKES AMANAH PADANG

2010/2011

KATA PENGANTAR

(2)

Makalah ini penulis buat sebagai tugas dari mata kuliah Sistem informasi, penulis tak lupanya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini:

1. Orang tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menggapai impian dan cita-cita.

2. Dosen dan mata kuliah SISTEM INFORMASI yang telah memberikan arahan untuk menyelesaikan makalah ini.

3. Teman-teman di STIKES AMANAH khususnya local II.B Keperawatan

Penulis dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran dalam penyempurnaan makalah ini, dan penulis juga minta maaf jika terdapat kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 10 Mei. 2012

Penulis

DAFTAR ISI

(3)

DaftarIsi………

Bab I :Pendahuluan………

1. Perkembangan teknology informasi……….. Bab II : Pembahasan………

PENDOKUMENTASIAN DALAM KEPERAWATAN……….

1. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan 2. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan

3. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan 4. Hal Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM Keperawatan

Bab III : Penutup………..

1. Kesimpulan………

2. Saran………

Daftar Pustaka………

BAB I

(4)

1. B. Latar Belakang

Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan askep sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan

evaluasi. http://www.fk.ui.ac.id/pkko/ fles/UJIAN%20SIM%202%20ON%20IINE.doc.

Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses

keperawatan. http://www.fk.ui.ac.id/pkko/fles/UJIAN%20SIM%202%20ON%20IINE.doc.

(5)

PEMBAHASAN

PENDOKUMENTASIAN DALAM KEPERAWATAN

1. 1. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990). Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan.

Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara manual atau berbasis komputer. Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:

1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat diketahui 2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu

perawat berfokus pada pemberian asuhan

3. 3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi (Ratna Sitorus, 2006)

1. 2. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999)

Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) system informasi

keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan

1. 3. Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM Keperawatan Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM Keperawatan antara lain :

1. a. Standar Asuhan Keperawatan

(6)

dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan model skoring.

1. Standart Operating Procedure (SOP)

Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC.

1. c. Discharge Planning

Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.

1. d. Jadwal dinas perawat

Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.

1. e. Penghitungan angka kredit perawat.

Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.

Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.

Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.

1. f. Daftar NIC terbanyak

Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing diagnosa keperawatan yang ada.

1. g. Laporan Implementasi

Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.

1. h. Laporan statistik

Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.

(7)

Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.

1. j. Daftar SAK

Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.

1. k. Presentasi Kasus On Line

Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawat

1. l. Mengetahui Jasa Perawat

Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.

1. m. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktiftas Perawat Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah melakukan aktiftas keperawatan apa 2. n. Laporan Shift

Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien.

1. o. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat

Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum

.

1. 4. Hal Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan SIM Keperawatan Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM Keperawatan ialah :

1. a. Hard Ware

1. Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang implementasi, yang terhubung dengan jaringan.

2. Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..

3. Note Book atau Iaptop digunakan untuk memasukan data-data saat penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book diharapkan pengkajian menjadi valid. 4. WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan jaringan,

sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless. 2. b. Soft Ware

(8)

1. c. Brain Ware

Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.

1. d. Skill

Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.

Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan berbasis komputer, walaupun perawat umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini sering membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan

membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan.

Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek

pendokumentasian yaitu standart operating procedure (SOP), discharge planning, jadwal dinas perawat, penghitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar NIC terbanyak, laporan implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar SAK, presentasi kasus on line, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan perawat & monitoring aktifitas perawat laporan shift dan monitoring pasien oleh PN atau kepala ruang saat sedang rapat

Namun dalam penerapan sistem pendokumentasian manajemen keperawatan ini perlu mempertimbangkan kendala yang ada. Menurut Jasun (2006) kendala yang dapat muncul antara lain : Pengadaan hardware membutuhkan dana yang cukup banyak. Dengan seperangkat hardware untuk satu ruang (PC, Notebook, WiFi, Printerdan PDA) minimal membutuhkan dana sebesar Rp. 21.000.000,- Maka solusi yang dapat diambil adalah dengan pengadaan secara bertahap. Kemudian masalah system baru dimana softare yang dibuat relative baru dan sangat teoritis. Dengan demikian membutuhkan sosialisasi yang terus menerus dan komunikasi yang berkesinambungan. Disamping itu, dorongan secara psikologis juga diperlukan, agar perawat percaya diri menggunakan notebook di hadapan pasien.

Dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penerapan SIM Keperawatan, maka “Komunitas

(9)

BAB III

PENUTUP

1. 5. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan.

2. Sistem informasi manajemen berbasis komputer bermanfaat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, dan dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil

kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan

1. 6. Saran

Profesi keperawatan perlu mengembangkan system pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan system informasi manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Lippincott Co.,. Philadephia .

Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat

dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di

RS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan

http://www.fk.ui.ac.id/pkko/fles/UJIAN%20SIM%202%20ON%20IINE.doc. Perawat dan Teknologi Informasi, diakses dari tanggal 12 Maret 2008

Referensi

Dokumen terkait

Fitur yang ada di dalam sidak terdiri dari Identitas perawat dan identitas pasien yang dikelola, informasi tentang 6 Diagnosa Keperawatan Jiwa meliputi

Rekam medis adalah suatu dokumentasi yang didalamnya berisi dari catatan tim kesehatan yang salh satunya perawat, hanya saja perawat di rumah sakit sering melupakan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengetahuan perawat tentang standar operasional prosedur pada sepuluh tindakan terbanyak di ruang anak (7B) RSSA Malang

• Untuk proyek pengadaan atau rekrutmen SDM yang dibutuhkan perusahaan, dibutuhkan serangkaian aktivitas sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang diberlakukan