• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BATIK TERHADAP KETAHANAN NASION (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH BATIK TERHADAP KETAHANAN NASION (1)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGARUH BATIK TERHADAP KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan

Dosen : Drs. Fachri Airo, MM

D III Kebidanan 1B

Disusun oleh :

YULIYANTI

E.0106.14.062

YAYASAN PAMBUDHI LUHUR 1976

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR

Jalan Kerkof no. 243 Telp./Fax : (022)6670015 Leuwigajah Kota Cimahi

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad-Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah tentang “Pengaruh Batik terhadap Ketahanan Nasioanl Indoneaia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian dari tugas Kewarganegaraan. Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

2. Ibu Drs. Fachri Airo, MM selaku dosen mata kuliah Kewargaanegaraan. 3. Orangtua saya, yang memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini. 4. Teman-teman D3 Kebidanan Tingkat 1 B

Saya menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dalam menyusun makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki. Maka saran dan koreksi yang bersifat membangun sangat saya butuhkan dari semua pihak.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.

Cimahi, November 2014

Yuliyanti

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I: PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penulisan... 4

D. Metode Penulisan... 5

E. Sistematika Penulisan... 5

BAB II: PEMBAHASAN... 7

A. BATIK... 7

1. Sejarah batik... 7

2. Hari batik nasional... 11

3. Perkembangan batik di indonesia... 12

4. Batik sebagai budaya warisan indonesia... 15

5. Cara membuat batik... 17

6. jenis-jenis pembuatan batik... 19

7. Jenis – jenis batik di indonesia... 19

8. Batik diklaim negara lain... 32

9. Cara melestarikan seni kerajinan dan kebudayaan batik di indonesia... 33

10. Manfaat melestarikan batik... 34

11. Upaya dan perlunya melestarikan batik... 35

12. Warisan budaya indonesia... 36

B. KETAHANAN NASIONAL... 38

1. Pengertian Ketahanan Nasional... 38

2. Menjaga Ketahanan Nasional... 39

3. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional... 39

4. Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional... 40

(4)

6. Upaya Menjaga Ketahanan Nasional... 42

7. Dampak Tidak Adanya Ketahanan Nasional... 43

C. MEMBANGUN KETAHANAN NASIONAL BANGSA MELALUI BATIK... 43

1. Bentuk-bentuk Ancaman Terhadap Budaya Nasional... 45

2. Bentuk-bentuk Upaya Bela Negara dalam Mewujudkan Ketahanan Budaya Nasional... 46

BAB III: PENUTUP... 50

A. Kesimpulan... 50

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA... 52

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia terkenal sebagai bangsa yang luhur. Memiliki keragaman budaya yang tersebar di pelosok-pelosok nusantara. Dari kesenian, adat-istiadat hingga makanan melekat mewarnai keragaman bangsa ini, selain itu suatu warisan milik indonesia yaitu batik yang Sebelumnya sempat terjadi sengketa hak cipta antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia. Negeri jiran pernah mengklaim batik sebagai warisan budaya milik masyarakat Malaysia.

Tidak heran jika begitu banyaknya budaya yang kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada Indonesia. Bahkan kita sendiri pun sebagai generasi muda terkadang melupakan budaya daerah kita. Ironis memang, orang Indonesia tetapi tak tahu ciri khas bangsanya sendiri.Hari Batik Nasionaladalah hari perayaan nasionalIndonesiauntuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Sejak tahun 2009, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Pemerintah menetapkan tanggal tersebut bukan tanpa alasan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 17 November 2009 menerbitkan Keputusan Presiden No 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik nasional. Educational, Scientific, and Cultural Organisation (UNESCO) Badan PBB yang mengurusi persoalan pendidikan dan kebudayaan menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) milik Indonesia. Proses pengukuhan batik Indonesia cukup panjang. Berawal pada 3 September 2008 yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada tanggal 9 Januari 2009. Tahap selanjutnya adalah pengujian tertutup oleh UNESCO di Paris pada tanggal 11 hingga 14 Mei 2009. Hingga akhirnya pada Jumat, 2 Oktober 2009 UNESCO mengeluarkan keputusan yang menggembirakan publik Indonesia.

(6)

menonjol nampaknya. Begitu bebas budaya yang masuk dari berbagai arus kehidupan. Pribadi yang ramah-tamah juga sangat mendukung masuknya berbagai budaya tersebut. Ditambah lagi generasi muda kita yang terkesan bosan dengan budaya yang mereka anggap kuno. Namun, masuknya budaya dari luar justru kerap berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya budaya berpakaian, gaya hidup (life style), segi iptek, maupun adat-istiadat. Kesemua itu berdampak sangat buruk dan dengan mudah dapat menggeser budaya asli Indonesia dan bahkan mempengaruhi ketahanan nasional.

Bangsa Indonesia yaitu bangsa yang kaya dalam hal apapun, baik dalam kekayaan alam, budaya, serta beragam kesenian yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Negara-negara lain tidak memiliki semua itu, sehingga negara asing seperti Belanda dan Inggris ingin merebut negara Indonesia sebagai negara mereka. Dan pada akhirnya negara-negara asing tersebut satu persatu menjajah negara Indonesia selama bertahun-tahun. Tujuan mereka menjajah Negara Indonesia yaitu untuk merebut semua kekayaan yang ada di Indonesia dan dimiliki oleh mereka maka dari itu negara asing sangat ingin memiliki Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan budayanya.

Selama bertahun-tahun negara Indonesia di jajah oleh bangsa asing yang ingin merebut kekayaan Indonesia, selama bertahun-tahun pula bangsa Indonesia mempertahankan dirinya supaya tetap berdiri dan tangguh untuk menghadapi segala tindakan-tindakan yang mengamcam warga Indonesia. Semua warga Indonesia sangat menderita dengan datangnya warga asing tersebut, mereka hanya di jadikan budak oleh bangsa asing yang menjajah Indonesia. Ketika warga Indonesia bertani, berkebun,ataupun beternak hewan sebagian hasilnya wajib di setorkan kepada bangsa asing yang sedang menjajah kita sebagai warga Indonesia.

(7)

Indonesia sehingga warga Indonsia mampu untuk mengusir penjajah yang bertahun-tahun menjajah kita, dan Indonesiapun merdeka.

Meskipun bangsa Indonesia di hadapkan pada tantangan, Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai satu bangsa dan Negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan dari mana pun datangnya.

B. Rumusan Masalah

1. BATIK

a. Sejarah batik b. Hari batik nasional

c. Perkembangan batik di indonesia

d. Batik sebagai budaya warisan indonesia e. Cara membuat batik

f. jenis-jenis pembuatan batik g. Jenis – jenis batik di indonesia h. Batik diklaim negara lain

i. Cara melestarikan seni kerajinan dan kebudayaan batik di indonesia j. Manfaat melestarikan batik

k. Upaya dan perlunya melestarikan batik l. Warisan budaya indonesia

2. KETAHANAN NASIONAL

a. Pengertian Ketahanan Nasional

b. Menjaga Ketahanan Nasional

c. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

d. Ketahanan Nasional dan Konseptual Ketahanan Nasional e. Asas-Asas Ketahanan Nasional

f. Upaya Menjaga Ketahanan Nasional

(8)

3. MEMBANGUN KETAHANAN NASIONAL BANGSA MELALUI BATIK a. Bentuk-bentuk Ancaman Terhadap Budaya Nasional

b. Bentuk-bentuk Upaya Bela Negara dalam Mewujudkan Ketahanan Budaya Nasional

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui tentang batik, diantaranya :

a. Sejarah batik b. Hari batik nasional

c. Perkembangan batik di indonesia

d. Batik sebagai budaya warisan indonesia e. Cara membuat batik

f. jenis-jenis pembuatan batik g. Jenis – jenis batik di indonesia h. Batik diklaim negara lain

i. Cara melestarikan seni kerajinan dan kebudayaan batik di indonesia j. Manfaat melestarikan batik

k. Upaya dan perlunya melestarikan batik l. Warisan budaya indonesia

2. Untuk Mengatuahui mengenai ketahanan nasional, diantaranya : a. Pengertian Ketahanan Nasional

b. Menjaga Ketahanan Nasional

c. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional d. Asas-Asas Ketahanan Nasional

e. Upaya Menjaga Ketahanan Nasional

f. Dampak Tidak Adanya Ketahanan Nasional

3. Untuk emngetahui tentang pembangunan ketahanan nasional bangsa melalui batik, diantaranya :

a. Bentuk-bentuk Ancaman Terhadap Budaya Nasional

(9)

D. Metode Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan (Deskriptif) dengan mengambil materi dari buku dan dari internet.

E. Sistematika Penulisan 19. Jenis – jenis batik di indonesia 20. Batik diklaim negara lain

(10)

13. Dampak Tidak Adanya Ketahanan Nasional

C. MEMBANGUN KETAHANAN NASIONAL BANGSA MELALUI BATIK

3. Bentuk-bentuk Ancaman Terhadap Budaya Nasional

4. Bentuk-bentuk Upaya Bela Negara dalam Mewujudkan Ketahanan Budaya Nasional

BAB III : PENUTUP C. Kesimpulan D. Saran DAFTAR PUSTAKA

(11)

PEMBAHASAN

A. BATIK

1. Sejarah Batik

Menurut beberapa sumber, Batik (atau kata Batik), berasal dari Bahasa Jawa yaitu amba dan nitik. Amba artinya menulis, sedangkan nitik artinya memberi titik. Kata batik sendiri merujuk pada teknik pembuatan corak dengan menggunakan canting atau cap, dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak “malam” (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna.

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa - masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo danYogyakarta. Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja - raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke XVIII atau awal abad ke -XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke - XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam banyak daerah – daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah - daerah santri dan kemudian batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh – tokoh perdangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

(12)

Lama - lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh -tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu,

tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jaman Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan dikerajaan Majapahit, dapat ditelusuri di daerah Mojokertodan Tulung Agung. Mojokerto adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa - rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

(13)

tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah tersebut.

Seni pewarnaan kain dengan pencegahan pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukakannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T’ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke danWolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Walaupun kata “Batik” berasal bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa teknik batik ini kemudian diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan E.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis yang kita kenal sekarang ini.

(14)

mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keraton Yogyakarta danSurakarta.

G.P. Rouffaerjuga melaporkan bahwa pola gringsingsudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur.Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.

Legendadalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintakan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke Indiaagar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayang kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Oleh beberapa penafsir, serasah itu ditafsirkan sebagai batik.

Dalam Literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleonmenduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar BelandaVan Rijekevorsel memberikan selembar batik yang di perolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan diExposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.

(15)

Pendapat lain mengemukakan pendapat bahwa,Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga tektik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dapat di pakai olrh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

2. Hari Batik Nasional

Pemilihan 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCOyaitu Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan secara resmi mengakui batikIndonesiasebagai warisan budaya dunia. UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap mata budayaIndonesia.

Peringatan hari Batik Nasional Oktober 2012 ini telah memasuki tahun ketiga. Melalui Penerbitan Kepres No 33, 17 November 2009, pemerintah menetapkan Hari Batik nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Penetapan Hari Batik Nasional tersebut sebagai usaha pemerintah untuk meningkatkan martabat bangsaIndonesia dan citra positif di forum internasional, serta keinginan pemerintah untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaanIndonesia.

(16)

masyarakat memakai batik secara langsung dapat menghidupkan usaha kecil menengah.

Kebiasaan mengenakan batik merupakan salah satu upaya mempertahankan eksistensi batik di tanah air, sebagai warisan budaya dunia.

3. Perkembangan batik di Indonesia

Menguak Perkembangan Salah Satu Budaya Indonesia yang Diakui oleh Dunia. Bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang terkenal akan kekayaan budaya dari masing – masing daerahnya. Setiap daerah yang terletak dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dapat memperlihatkan ciri khas dari masing – masing daerahnya baik dalam segi seni, budaya, ataupun sejarahnya.

Salah satu budaya yang mencirikan Indonesia adalah batik. Batik terkenal akan coraknya yang menarik, anggun, dan penuh dengan kreativitas dari pembuatnya. Adapun pembuatan batik ini di setiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman menuju zaman modernisasi, batik dapat dimodifikasikan agar dapat selalu berkembang dan dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga batik dapat selalu dipakai dan tak lekang oleh waktu.

a. Awal Mula Batik

Batik secara bahasa adalah salah satu cara untuk membuat pakaian. Pembuatan batik mengacu pada teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam. Malam adalah lilin yang telah dipanaskan dengan kompor atau tungku dan malam tersebut akan dilukiskan ke kain dengan menggunakan canting. Canting ini bersifat seperti kuas untuk kain. Canting untuk membatik ini pertama kali ditemukan di Pulau Jawa dengan motif di canting tersebut.

(17)

b. Proses Pembuatan Batik.

Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan yang menggunakan malam merupakan salah satu seni kuno. Penggunaan malam sebagai salah satu teknik pewarnaan ditemukan di Mesir dan mulai terkenal sejak abad ke-4 sebelum masehi. Pada saat itu corak dapat dilihat pada kain mumi yang dihias dengan menggunakan malam untuk menciptakan pola. Seperti yang sudah dijelaskan, pewarnaan batik menggunakan malam yang dilukiskan dengan menggunakan canting, setelah itu kita akan menunggu batik untuk kering. Setelah kering, batik akan diberi warna sesuai dengan keinginan.

Waktu yang diperlukan sebuah batik untuk kering berbeda-beda, contohnya saja batik tulis memerlukan waktu yang sangat lama untuk kering. Batik tulis memerlukan waktu dua hingga tiga bulan untuk kering, sedangkan untuk batik cap cukup memerlukan waktu dua sampai tiga hari untuk kering. c. Daerah Penyebaran Batik

Terdapat beberapa pemahaman tentang dari mana batik awalnya berasal. Walaupun kata batik berasal dari bahasa Jawa, menurut G.P Rouffaer berpendapat bahwa batik mulai dikenalkan dari India. Tetapi, menurut F.A Sutjipto, Ia percaya bahwa tradisi batik asli dari Toraja, Flores, Halmahera, ataupun Papua. Dalam literatur Eropa, teknik pembuatan batik ini diceritakan dalam History of Java. Di Asia, terknik seni rupa membuat pola di atas kain juga ditemukan di Tioongkok semasa dinasti T’ang dan juga di India serta Jepang. Di Afrika, seni ini juga dikenal di Nigeria. Di Indonesia sendiri, kesenian membatik dipercaya sudah mulai ada semenjak zaman Majapahit dan menjadi populer pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke-19. Seluruh batik tersebut ditulis dan baru memulai batik cap saat tahun 1920-an.

d. Batik pada zaman dahulu

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni yang tinggi dan telah menjadi kebudayaan Indonesia sejak cukup lama, khususnya untuk suku Jawa.

(18)

Sampai pada akhirnya ditemukan batik cap dan memungkinkan seorang pria untuk melakukan pekerjaan ini. Namun, pada suatu daerah pesisir pekerjaan membatik ini lazim untuk para pria. Contohnya saja batik “Mega Mendung” yang memiliki corak maskulin. Pada awalnya, membatik merupakan sebuah kebiasaan yang turun menurun sehingga tidak jarang bahwa sebuah keluarga memiliki motif batik masing – masing. Tidak jarang juga, pada zaman dahulu motif batik menentukan status sosial seseorang. Bahkan ada beberapa motif yang hanya dipakai oleh keluarga Keraton.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang pada awalnya berasal dari Jawa. Batik Indonesia pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden kedua Indonesia yaitu Presiden Soeharto yang Ia pakai pada saat konferensi PBB.

e. Batik Modern

Seiring dengan masuknya budaya – budaya bangsa lain ke Indonesia, pembuatan batik memiliki corak dan warna yang beragam. Pada awalnya, batik hanya memiliki corak dan warna yang terbatas dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu.

Namun, batik pesisir menyerap berbagai pengaruh dari bangsa asing dari para pedagang asing dan pada akhirnya tentu saja budaya yang dibawa oleh para penjajah. Batik yang dahulu hanya berwarna cokelat atau warna tua, saat ini mulai berinovasi menjadi warna terang dan meniliki corak yang lebih berbentuk seperti gambar, contohnya saja seperti batik bercorak phoenix yang dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Akan tetapi batik tradisional tetap mempertahankan corak tradisionalnya yang khas.

Seiring dengan perkembangan zaman, batik bukan hanya dijadikan sebagai busana ataupun kain. Seperti yang telah banyak kita lihat, batik banyak yang dijadikan sebagai barang – barang lain. Contohnya saja seperti tas, tudung saji, taplak.

f. Pemakaian dan Pemasaran Batik

(19)

Masuknya budaya asing ke Indonesia tentu saja membawa beberapa dampak yan dapat membuat masyarakat Indonesia akan lupa tentang budaya. “Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau” pepatah tersebut menggambarkan betul yang sering manusia lakukan. Dahulu kala, batik hanya dipakai oleh kalangan – kalangan bangsawan karena dinilai cukup mahal untuk membeli sebuah batik terutama batik tulis. Selain itu, dahulu batik hanya dipakai untuk acara – acara formal. Perbedaan yang mencolok terjadi menuju ke zaman yang semakin modern. Zaman sekarang, semua orang mulai menggunakan batik bahkan saat acara non – formal sekalipun. Hal ini dipengaruhi karena sudah mulai banyak batik cap yang harganya lebih miring, dan selain itu kebanggaan akan batik Indonesia sudah lebih terbentuk.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa kalian baru akan merasakan sayang atau kehilangan sesuatu saat barang tersebut sudah tidak ada. Hal tersebut terjadi juga saat peristiwa batik Indonesia yang di-klaim oleh negara tetangga kita. Dan pada akhirnya batik Indonesia dipatenkan oleh Unites Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 2 Oktober 2009"

4. Batik sebagai Budaya Warisan Indonesia

Batik sebagai salah satu kekayan tradisi budaya kita memilki nilai-nilai yang dijunjung tingi masyarakatnya. Bahkan tidak berlebihan jika batik penulis katakan memilki nilai kesempurnan antara lain yang dikembangkan dari ahli estetika memberikan patokan sebagai berikut:

a. Sempurna dilhat dari sudut bobot gagasan, konsep, dan wawasanya b. Sempurna dilhat dari besarnya fungsi sebuah karya seni dalam kehidupan

manusia

c. Sempurna dilhat dari sudut nilai-nilai yang ditawarkan karya seni dan relevansinya bagi perkembangan kebudayan

d. Sempurna dilhat dari sudut kesesuaian karya seni dengan cita-cita kehidupan dan nilai-nilai kemanusian, kerohanian yang hendak ditegakan manusia

(20)

Pada zaman modern bobot dan keindahan karya seni juga sering diukur dari nilai pembaharuanya dan penyimpangan dari konvensi seni yang ada.

Pembaruan dan penyimpangan dipandang sebagai satu cara seniman menyampaikan suara tentang perubahan yang berlangsung dalam masyarakat dan kebudayan pada zamanya

Sejalan dengan pemikiran itu, sekolah dapat mengembangakan batik untuk pembelajaran sesuai dengan kemampuan guru, sekolah dan peserta didik. Guru dapat mengembangkan batik dengan cara penyederhanan motif, warna, dan teknik sesuai dengan perkembangan peserta didik. Pengembangan batik untuk pembelajaran di sekolah seperti yang disampaikan Yusuf Efendy (200) Jika mengkaji budaya batik dari segi simbolisasi, dapat dilakukan dari 4 (empat) pendekatan :

a. Simbolisasi warna (pendekatan estetika warna dan teknologi).

b. Simbolisasi ragam hias (patern) termasuk mitos-mitosnya (pendekatan adat mitos dan latar foilosofinya).

c. Simbolisasi dari bahan kainya (pendekatan teknologi kenyamanan dan estetika bahan kain).

d. Simbolisasi pemakaian kain batik (pendekatan sosiologi, antropologi kekuasan, dan adat). Demikian juga penerapanya dalam pembelajaran di sekolah.

Batik merupakan salah satu kekayaan warisan budaya bangsa yang patut dilestarikan. Namun, seiring dengan berkembangnya tren mode, seringkali batik hanya dipakai sebagai salah satu busana pelengkap. Padahal, berpakaian batik semestinya dapat dilakukan sebagai wujud konkret mempertahankan karakter bangsa. Polemik pun muncul ketika batik diakui sebagai milik negara lain, Malaysia. batik diakui sebagai milik negara tetangga, pemerintah Indonesia pun mendaftarkan Batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural Heritage-UNESCO.

(21)

yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut.

Lalu, tahap selanjutnya ialah pengujian tertutup oleh UNESCO di Paris pada tanggal 11 hingga 14 Mei 2009. Dan puncaknya, pada (2/10/2009) diakhiri dengan UNESCO akan mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang akan dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Sebelumnya, wayang Indonesia pada tahun 2003 ditetapkan UNESCO sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak Benda Wirisan Manusia sedangkan keris ditetapkan pada tahun 2005. Selain batik, selanjutnya yang juga sedang menungu giliran untuk dikukuhkan adalah "Best Practice". Diklat Budaya Batik Indonesia dan karya budaya berupa angklung Indonesia yang sudah dinominasikan pada 26 Agustus 2009 lalu. (nsa)

5. Cara Membuat Batik

Teknik batik dapat dibagi menjadi tiga tahap, yakni persiapan, pembatikan, dan proses penyelesaian. Proses persiapan meliputi: mengukur dan menggunting, merendam(ngetel), memberi kanji (nganji), menjemur kain, dan memukul kain dengan pemukul kayu (ngemplong), serta pemindahan rancangan ragam hias ke atas kain. Proses selanjutnya adalah pembatikan, yakni melumuri permukaan kain yang telah digambar dengan lilin atau malam, serta mewarnai kain. Proses terakhir adalah penyelesaian yakni pelepasan lilin dari kain.

(22)

terbuka, sehingga warna dapat meresap secara maksimal. Proses ini dalam bahasa Jawa disebut kemplong. Sebelum dibatik, permukaan kain diberi pola corak terrlabih dahulu. Pola corak dipindahkan melalui penggambaran dengan pensil. Barulah kain siap untuk dibatik.

a. Proses pembatikan dengan canting diawali dengan membuat garis tepi ragam hias (klowong), kemudian bagian pengisinya (isen-isen). Dalam proses pembatikan, pemberian corak dan pewarnaan dilakukan berurutan dan berulang-ulang.

b. Pemindahan pola corak ragam hias yang berwarna paling muda dilakukan terlebih dahulu, setelah itu bidang tersebut dicelup atau dicolet dengan warna. Kemudian bidan kain yang bercorak dan berwarna ditutup dengan malam secara penuh dan merata (nembok). Proses ini diulang dengan cara yang sama untuk pewarnaan yang lebih gelap atau warna lain sesuai dengan jumlah warna yang diinginkan. Keseluruhan proses pemalaman ini dilakukan saat kain dalam kondisi kering. Oleh karena lilin yang digunakan untuk menghambat warna dalam membatik adalah lilin yang mencair saat dipanaskan, maka pewarnaan yang digunakan adalah celup dingin. Pewarna batik terdiri dari pewarna alam dan pewarna buatan pabrik. Pewarna buatan pabrik banyak ragamnya, yakni zat warna langsung (direct) seperi rapit, proison dan rhemasol. Ada pula pewarna tak langsung (indirect) yang terrdiri dari napthol dan indigosol.

c. Tahap akhir dari proses batik adalah pelepasan lilin dari permukaan kain. Caranya adalah dengan menggunakan bahan kimia, seperti bensin cuci ataumelorod dalam larutan air panas

Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

(23)

tinggi, soda, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

6. Jenis-jenis pembuatan Batik

a. Batik Printing sudah bisa ditemui pada akhir-akhir ini karena kualitas corak batik yang lebih bagus dan lebih tahan lama karena tidak mudah luntur. Batik printing juga banyak digunakan untuk produksi Batik Diana. Cara

pembuatannya disablon jadi cepat pudar kalau beberapa kali dicuci, warna dan motif batik ada tetapi sudah sedikit pudar. Cirinya paling gampang yaitu: warna bahan depan batik dengan warna dalamnya tidak sama.

b. Batik cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 – 3 hari. Batik jenis ini yang paling banyak dipakai untuk bahan membuat baju, karena meskipun di cuci berulang kali bahannya menjadi semakin nyaman, dan warnanya semakin cerah.

c. Batik tulis adalah batik yang berawal dari kain yang dihias dengan tekstur dan corak yang menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2 – 3 bulan. Proses pembuatannya pakai canting ditulis dan digambar satu persatu. Batik tulis dibagi menjadi dua,yaitu: tulis halus dan biasa, tergantung pada tempat para pembatik itu menggambar.

7. Jenis – jenis batik di Indonesia

a. Batik Pekalongan

(24)

batik dari kota Pekalongan ini selalu mengedepankan motif yang berbeda dan sesuai dengan trend mode terbaru.

b. Batik Madura

Batik ini di buat oleh pengrajin yang kebanyakan dari kota Pamekasan. Ragam batik Madura lebih kreatif dengan ribuan motif yang berani. Warna dari batik yang dihasilkan sangat beragam dan warna yang dipilih kebanyakan warna yang cerah. Jika dibandingkan dengan batik lainnya, batik Madura lebih kaya akan ragam motifnya dan kebebasan adalah ciri dari batik Madura ini.

c. Batik Keris

Batik yang dihasilkan oleh perusahaan batik Keris di Surakarta satu ini sangat inovatif dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan batik yang sudah memiliki nama tersendiri di hati masyarakat ini sekarang telah berkembangan menjadi beberapa model baju yang khas. Batik Keris juga memproduksi baju batik khusus untuk anak-anak.

(25)

Kain batik asal Cirebon ini sangat bagus dan unik. Batik tulis Cirebon sering digunakan untuk souvenier dan busana wanita maupun pria.

e. Batik Purbalingga

Batik ini berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah, batik ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan batik di daerah lain.

f. Batik Kraton

Batik ini memiliki motif yang unik dan mengandung makna tersendiri. Batik satu ini dibuat oleh pengrajin yang berada di kraton dan juga oleh putri kraton sehingga hanya orang tertentu saja yang memakaianya. Motif dari batik ini diantaranya Parang Rusak dan Parang Barong.

(26)

Batik ini memiliki ciri yang sedikit kasar dibandingkan dengan batik lainnya. Batik jenis ini dibuat oleh pengrajin batik yang sebagian besar adalah petani terutama adalah ibu rumah tangga di waktu luang saat mereka tidak di sawah.

h. Batik Cuwiri

Merupakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati

(27)

Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.

j. Batik Sekar Jagad

Salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.

k. Batik Sida Luhur

(28)

l. Batik Kawung

Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.

m.Batik Semen Rama

(29)

seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka. Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.

n. Batik Sida Asih

(30)

Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.

p. Batik Sida Mukti

Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan Motif-motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

q. Batik Sudagaran

(31)

masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah. r. Motif batik bali

Kota bali merupakan pulau yang terletak di bagian timur indonesia yang memiliki pesona yang indah dimata Indonesia dan bahkan dunia. Tidak hanya sekedar candi-candi, dan pantainya yang banyak menjadi perhatian oleh warga, namun Pulau bali ini juga memiliki kesenian membatik. Bali bisa dipastikan memiliki perpaduan corak yang ada didalam negeri maupun luar negeri. Banyaknya wisatawan yang membawa barang-barang yang bermotif ikut mempengaruhi perubahan desain batik di Bali. Adapun batik bali juga dipengaruhi oleh batik dari jawa, seperti batik pekalongan. Bisa dikatakan motif - motif yang ada di bali cukup berani bermain dengan warna yang terang dan berfariatif.

(32)

Motif yang terdapat di daerah Banyumas kebanyakan memiliki bentuk menyerupai tanaman, baik itu bunga, daun dan sejenisnya. Walaupun ada beberapa pembuat batik di banyumas yang membuat batik dengan motif yang berbeda. Batik Banyumas hampir memiliki kesamaan dengan motif Jonasan.Motif Jonasan merupakan kumpulan motif-motif yang tidak tersusun secara geometris dengan penggnaan warna dasar hitam dan coklat. Jika anda mengamati memang akan nampak sedikit berbeda dari biasanya, namun hal ini tentunya sama saja karena motif sangat berfariasi, dan hasilnyapun beragam. Pembahasan batik banyumas dapat dibaca pada artikel lengkapnya yang membahas khusus mengenai motif Banyumas. t. Motif batik solo

Ciri khas batik dari solo sering disebut batik sogan aka batik yang memiliki motif berwarna kecokltan. Sedangkan motif solo yang ada sekarang ini justru diambil dari sebuah makna filosofi yang kemudian di persembahkan pada sebuah motif. Batik Solo juga masih menerapkan konsep tradisional, dan penggunaan bahan pewarnanya juga sebagian besar masih menggunakan bahan – bahan yang dihasilkan dari dalam negeri, seperti soga jawa dan bahan lainnya.

(33)

Batik memang bukan hanya ada di daerah kepulauan jawa saja, batik kini berkembang di berbagai daerah jawa barat , bahkan bali dan dunia. Masing-masing memiliki ciri khas pada motif yang mereka ciptakan. Motif yang ada pada komunitas pebatik di tasik hampir sama dengan kota-kota lainnya, yaitu cenderung banyak bermotif alam flora dan fauna kentaldengan nuansa Parahyangan seperti burung, bunga – bungaan. Sedangkan untuk pewarnaannya, batik tasik memiliki ciri khas merah, coklat, dan hitam.

v. Motif batik aceh

Sekilas bila dilihat, pada batik Aceh memiliki corak yang cenderung lebih besar dari pola batik lainnya. Motif yang sepertinya menggunakan teknik batik cap, dan ada pula batik tulis dari Aceh yang beraneka ragam. Motifnya cenderung hampir sama dari daerah ke daerah yang lainnya, mereka akan mengambil pola – pola yang menyerupau dengan binatang, bunga, daun – daunan bahkan budaya mereka masing – masing dapat diangkat menjadi tema untama batik yang akan mereka buat. Sedangkan hal lainnya yang melekat pada batik aceh adalah nilai falsafah yang benar – benar mencerminkan masyarakat Aceh itu sendiri.

w. Motif batik jombang

(34)

yang kemudian diikuti oleh warga lainnya. Batik jombang berkiblat kepada solo yang pada waktu itu kaya akan motifnya. Motif jombanga atau jombangan diadaptasikan dengan pola – pola candi arimbi yang terdapat di daerahnya, yang berbentuk segi tiga. Sedangkan penggunaan warna pada batik jombang ini sebagian menggunakan warna alami dan warna hasil sisa limbah.

x. Motif batik banten

Batik banten mulai dikenal oleh masyarakat sekitar tahun 2002, tentunya banyak sekali hal yang terjadi mengapa batik mulai singgah di kota banten saat itu. Tentu saja hal ini juga tidak luput dari pengaruh dari daerah – daerah lain yang menginspirasi kota banten ini untuk berani memulai membuat batik. Batik banten sangat beragam diantaranya motif datulaya, mandalikan, pasulaman dan banyak lagi. Batik ini memiliki warna – warna yang meriah, coba anda perhatikan saja salah satu motif dari Banten yang dinamakan Pasepen, motif ini memiliki makna Tempat raja Bermeditasi, batiknya digambar kan berpola kota- berjejeran.

y. Motif batik tulungagung

(35)

agung, anda akan mendapati berbagai macam batik warna hitam dan coklat. Motif tulung agung seperti buket ceprik gringsing, buket ceprik pacit ungker. Motif ini merupakan salah satu dari 83 motif yang ada du Tulungagung. z. Motif batik kediri

Kota Kediri salah satu kota yang juga melestarikan budaya membatik. Kota kediri juga memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat pola dan warnanya. Tidak berbeda jauh dengan motif batik indonesia lainnya, batik kota Kediri sangat khas dengan bulatan - bulatan kecil yang membuat betuk secara keseluruhan kain batik ini menjadi sangat elegan bila dikenakan. Memang akan terkesan demikian, bahkan apabila sudah bermain warna pasti akan sangat menarik lagi. Motif kediri yang lainnya juga ada, cukup mengesankan dengan melihat batik yang unik dari Kediri.

aa. Motif batik kudus

(36)

bb. Motif Batik Jepara / Kartini

Batik Jepara bisa dibedakan menjadi dua jenis, motif lama dan motif baru. batikjepara lama memiliki pola dengan warna lung hitam, gajah coklat, flora dan fauna daun ulir hijau dan lainnya. Kemudian batik baru Jepara adalah batik tulis yang banyak variasinya. Jepara sendiri juga terkenal dengan sebutan Batik kartini. Anda akan menemukan berbagai macam motif di kota Jepara.

8. Batik diklaim Negara Lain

Klaim Malaysia atas batik sangat meresahkan perajin batik Indonesia. Bangsa ini harus segera menghapus bayang-bayang yang meresahkan itu agar perajin batik Indonesia di kemudian hari tidak perlu memberi royalti kepada negara lain. Kini, sudah saatnya perajin batik bersatu, menunjukkan eksistensi bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia. Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia akan menominasikan batik Indonesia untuk dikukuhkan oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage).

(37)

Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB Corak batik Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

9. Cara melestarikan seni kerajinan dan kebudayaan batik di indonesia

a. Cara melestarikanseni kerajinan batik di indonesia

1) Membuat uu perlindungan hak cipta batik

(38)

3) Setiap SD hingga SLTA wajib memiliki lab batik

4) Menanamkan pendidikan batik sejak pre school

5) Setiap sekolah yg memiliki lab harus memiliki peralatan membuat batik minimal 10 per alatnya.

6) Membiasakan diri menggambar batik sesuai dg ide kita

7) Mengetahui sejarah awal batik

8) Mengadakan pameran-paneran batik, tak hanya dalam bentuk kain, tetapi juga di pamerkan berbagai kerajinan yg memanfaatkan batik.Di dalam pameran tersebut batik juga mengadakan proses pembuatan batik. Pameran diadakan 1x setahun. Setiap kota yg menyelenggarakan wajib mengenalkan batik yg berasal dr kota tersebut.

b. Cara melestarikanseni kebudayaan batik di indonesia

1) Mengetahui sejarah awal kebudayaan kita

2) Membiasakan diri menampilkan kebudayaan indonesia di saat acara pentas seni

3) Mengetahui berbagai budaya yg dimiliki indonesia

4) Membuat uu tentang perlindungan hak cipta kebudayaan

Mengenalkan kebudayaan kita kepada semua orang, kepada turis-turis, dan kepada anak-anak agar mereka semua terbiasa.

10. Manfaat Melestarikan Batik

Kita perlu memperkenalkan batik pada generasi penerus bangsa, agar para penerus bangsa juga sadar bahwa mereka juga mempunyai kewajiban menjaga dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu salah satunya batik. Batik sebagai warisan budaya sangat perlu sekali untuk dilestarikan, salah satunya dengan upaya ditemurunkan pada generasi mudah penerus bangsa Indonesia. Hal ini harus dilakukan agar kebudayaan seni batik tidak akan pernah punah dari bangsa Indonesia meskipun adanya perubahan zaman yang lebih modern, karena batik merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

(39)

menggunakan batik. Hal ini dilakukan agar mendapatkan pengakuan dari dunia bahwa batik merupakan kesenian atau kerajinan asli budaya Indonesia serta agar mendapatkan piagam yang menyatakan batik itu milik Indonesia sepenuhnya. Karena akhir-akhir ini ada negara yang mengakui bahwa batik merupakan hasil dari kebudayaannya namun hal ini disangkal oleh Indonesia dan tidak didiamkan oleh bangsa Indonesia untuk melepaskannya begitu saja.

Batik merupakan salah satu kesenian budaya yang bernilai tinggi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, jadi dengan cara apa pun semua generasi bangsa Indonesia wajib menjaga dan melestarikannya agar batik tidak diklaim oleh negara lain dan juga tidak akan pernah punah meskipun adanya era globalisasi seperti saat ini.

Kenyataan saat ini bahwa dari hasil kerajinan batik banyak sekali peminatnya tidak hanya dari orang Indonesia saja melainkan banyak orang luar negeri atau wisatawan asing yang kagum dan suka memakai batik. Bila diamati pasti masa dahulu hampir semua orang Indonesia merasa tidak bangga dengan batik malah seakan-akan lupa bahwa mereka mempunyai suatu kerajinan budaya batik yang begitu istimewa yang perlu untuk dijaga, selain itu para generasi bangsa pun juga seperti itu, mereka malu bila menggunakan pakaian yang bercorak batik, tapi semua itu kini telah berbalik setelah ada negara lain yang mengklaim batik atau mengakuinya bahwa batik merupakan budayanya. Kini antusias mereka untuk menjaga dan melestarikan batik sangat tinggi.

11. Upaya dan Perlunya Melestarikan Batik

Seolah-olah terbangun dari tidur panjang, pemerintah baru mulai giat mempromosikan salah satu kerajinan milik bangsa Indonesia, yaitu batik. Kesadaran akan batik sebagai suatu produk kerajinan bangsa yang kaya akan nilai seni budaya ini, memang datangnya agak telat. Setidaknya setelah kebakaran jenggot gara-gara kerajinan ini sempat diklaim oleh salah satu negara tetangga terdekat sebagai miliknya.

(40)

menghilangkan kesan dan anggapan batik hanya cocok dikonsumsi oleh kelompok tua dan hanya digunakan untuk kegiatan formal.

Melibatkan generasi muda dalam proses produksi hingga menjadi produk akhir berupa kain batik. Aktivitas tersebut tentunya sangat membekas mendalam untuk mereka karena mereka menjalani proses antara teori dan praktek yang berjalan bersamaan.

Selain itu, pemerintah juga mulai berupayamendorong pelaku bisnis yang bergerak di industri kerajinan batik untuk memanfaatkan momentum kebangkitan batik di Tanah Air saat ini. Kemudian mulai memasarkan produk batik hingga kemancanegara untuk mendapatkan konsumenyang lebih luas, perusahaan batik dapat melakukan pameran atau workshop didalam dan luar negeri.

Upaya pemerintah tersebut tak jauh dari bagian untuk lebih memperkenalkan produk asli Indonesia ini ke dunia Internasional, mempertegas bahwa batik sebenarnya adalah milik bangsa Indonesia, sekaligus menjadi alat yang bisa digunakan sebagai sarana promosi industri pariwisata nasional.

Departemen Pendidikan Nasional juga menetapkan batik masuk kurikulum muatan lokal dalam pembelajaran di sekolah. Menteri Pendidikan Nasional juga menetapkan batik sebagai salah satu seragam yang wajib digunakan oleh sekolah.

12. Warisan Budaya Indonesia

Menurut Koentjaraningrat, budaya dapat diartikan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Berdasarkan pendapat ini, batik adalah salah satu hasil dari cipta, rasa, dan karsa yang dilakukan oleh manusia Indonesia, baik sejak masa silam hingga sekarang, selain hasil lainnya yang berwujud pada bangunan candi-candi kuno, senjata-senjata tradisional, dan Pancasila (buah pikiran Bung Karno yang bersumber pada nilai-nilai kearifan bansa Indonesia sebelumnya).

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan pada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada konferensi PBB.

(41)

(rupa). Beberapa di antaranya adalah candi-candi, senjata tradisional kapal laut Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya indonesia (Jawa khususnya) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencahariaan, sehingga pada waktu itu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat dari corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

b. Batik Mempunyai Nilai Seni

Kesenian batik merupakan kesenian gambar diatas kain pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan raja-raja Indonesia zaman dahulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka keseniaan batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

(42)

juga benada-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisional tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Contohnya nilai seni yang terdapat dalam motif batik Megamendung.

1) Nilai Penampilan (apperance) atau nilai wujud yang melahirkan benda seni. Nilai ini terdiri dari nilai bentuk dan nilai struktur. Nilai bentuk yang bisa dilihat secara visual adalah motif megamendung dalam sebuah kain yang indah terlepas dari penggunaan bahan berupa kain katun atau kain sutera. Sementara dalam nilai struktur adalah dihasilkan dari bentuk-bentuk yang disusun begitu rupa berdasarkan nilai esensial. Bentuk-bentuk tersebut berupa garis-garis lengkung yang disusun beraturan dan tidak terputus saling bertemu.

2) Nilai Isi (content) yang dapat terdiri atas nilai pengetahuan, nilai rasa, intuisi atau bawa sadar manusia, nilai gagasan, dan nilai pesan atau nilai hidup (values) yang dapat terdiri dari atas moral, nilai sosial, nilai religi, dsb. Garis lengkung yang beraturan pada batik megamendung membawa pesan moral dalam kehidupan manusia yang selalu berubah. Dilihat dari sisi produksi memang mengharuskan kalau bentuk garis lengkung megamendung harus bertemu peda satu titik lengkung berikutnya agar pada saat pemberian warna pada proses yang bertahap (dari warna muda ke warna tua) bisa lebih memudahkan.

3) Nilai Pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukkan adanya nilai bakat pribadi seseorang, nilai keterampilan, dan nilai medium yang dipakainya. Ungkapan yang ditampilkan oleh senimannya berupa proses batik yang begitu indah dengan memberikan goresan lilin lewat canting.

B. KETAHANAN NASIONAL

1. Pengertian Ketahanan Nasional

(43)

kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

2. Menjaga Ketahanan Nasional

Di era globalisasi ini pemuda-pemudi Indonesia haruslah semakin mengerti apa itu ketahanan nasional serta kita sebagai penerus bangsa juga harus tau cara menjaga ketahanan nasional. Ketahanan Nasional yaitu kondisidinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.

Dalam ketahanan nasional kita punyaAsas Ketahanan Nasional diantaranya yaitu Asas Kesejahteraan dan Keamanan, Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu, Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar, Asas Kekeluargaan.

Dalam diri kita harus tanamkan sifat ketahanan nasional diantaranya mandiri, dinamis, wibawa, konsultasi dan kerjasama. Ini semua merupakan modal awal kita untuk menjaga ketahanan nasional.

3. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Kedudukan

(44)

berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter - regional (wilayah), inter - sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

4. Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini : menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.

(45)

Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.

4) Integritas

Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun

Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

5. Asas-Asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dadriL:

a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam system kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada system kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraaan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolak ukur Ketahanan Nasional. b. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

(46)

bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, dan terpadu.

c. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas Keluar

System kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke luar.

1) Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.

2) Mawas ke Luar

Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan danya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

d. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

6. Upaya Menjaga Ketahanan Nasional

(47)

tahu cara menjaga ketahanan nasional. Ketahanan Nasional yaitu kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, ketangguhan serta mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.

Dalam ketahanan nasional kita punya Asas Ketahanan Nasional diantaranya yaitu Asas Kesejahteraan dan Keamanan, Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu, Asas Mawas ke Dalam, Mawas ke Luar, serta Asas Kekeluargaan. Dalam diri seseorang harus ditanamkan sifat ketahanan nasional diantaranya mandiri, dinamis, wibawa, konsultasi dan kerjasama. Ini semua merupakan modal awal untuk menjaga ketahanan nasional.

7. Dampak Tidak Adanya Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan. Jadi jika tidak ada ketahanan nasional di Negara kita, mungkin Negara kita tidak akan tangguh dan sekokoh seperti sekarang ini, ketahanan nasional itu dasar dari bersatunya rakyat Indonesia, sehingga dapat membangun bangsa ini menjadi lebih tangguh dalam menghadapi segala ancaman yang datangnya secara tiba-tiba sekalipun.

C. MEMBANGUN KETAHANAN NASIONAL BANGSA MELALUI BATIK

(48)

Kemajuan kebudayaan bangsa dan ketahanan nasional membawa serta, dan sekaligus secara timbal-balik dibawa serta, oleh kemajuan keseniannya salah satunya batik.

“Kesenian merupakan bagian penting dari kebudayaan, sebagai ekspresi dan artikulasi dari hasil cipta, karsa dan karya. Apabila kesenian dapat mentransformasi diri sebagai milik bersama dan kebanggaan bersama yang dipangku oleh suatu masyarakat (lokal atau nasional), maka kesenian akan dapat berperan untuk meningkatkan ketahanan budaya dan ketahanan nasional”.

Dengan demikian, dalam Pembangunan Nasional, kesenian sebagai bagian dari Kebudayaan Nasional memperoleh maknanya dalam kaitan dengan pemahaman dan apresiasi nilai-nilai kultural. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan (atau enrichment) karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.

Untuk itu, para seniman dan budayawan untuk lebih menyadari makna dari ketahanan budaya bangsa ini sebagai Ketahanan Nasional, agar dalam pancaroba globalisasi, akulturasi dan komunikasi lintas budaya, bangsa ini memelihara eksistensi dan soliditas sosialnya, tidak kehilangan kesadaran diri, tidak kehilangan jatidiri, harga diri, atau pun sejarah peradabannya. Eksistensi dan soliditas bangsa ini akan terjaga dengan baik jika pembangunan dan pengembangan seni memperkukuh kesadaran diri dan jatidiri kita sebagai bangsa yang anggun dan beradab.

(49)

self-consciousness,), tidak perlu mengakibatkan pelumpuhan yang memarginalisasi eksistensi bangsa ini, selama kita memiliki ketahanan budaya yang tangguh. Globalisasi yang terekspose melalui media massa, khususunya televisi, sempat mendorong kepinggir berbagai kesenian tradisional. Generasi muda kita makin kurang tertarik belajar membatik. Dalam pengertian ini, jelas bahwa bila kita bicara mengenai ketahanan budaya, pada dasarnya kita berbicara pula mengenai pelestariannya dan pengembangannya secara dinamis dengan uapaya-upaya yang lebih khusus agar ketahanan nasional tetap terjaga.

1. Bentuk-bentuk Ancaman Terhadap Budaya Nasional

Bentuk-bentuk identitas bangsa terangkum dalam suatu ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Pancasila menjadi pedoman bangsa dalam berbagai bidang kehidupan yang berisikan tingkah laku dan karaktersistik bangsa. Identitas atau jati diri bangsa yang dirumuskan dalam Pancasila tersebut adalah hasil perenungan para pendiri bangsa yang diserap dari ciri khas berbagai daerah yang ada di Indonesia yang kemudian dikembangkan dan dibudayakan menjadi suatu identitas nasional. Keanekaragaman ciri khas daerah tersebut menguatkan identitas bangsa dan memberikan ciri khusus yang unik untuk membedakannya bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain. Sementara kelangsungan hidup bangsa menentukan seberapa kuat suatu bangsa dapat bertahan menghadapi dan mengatasi segala bentuk tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan dari dalam maupun dari luar negeri.

Berbagai bahaya tersebut dapat berupa ancaman terhadap integritas dan identitas bangsa. Contoh ancaman terhadap integritas bangsa adalah terorisme, separatisme, konflik antar daerah, sukuisme, antar etnis. Sedangkan contoh ancaman terhadap identitas bangsa adalah pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan karakteristik bangsa, seperti hedonisme, konsumerisme, dan materialisme.

Oleh karena itu untuk menjaga kelangsungan hidup bangsa diperlukan suatu keuletan, ketangguhan, dan kemampuan yang disebut Ketahanan Nasional. Dengan Ketahanan Nasional yang tinggi, bangsa kita akan menjadi bangsa yang semakin berkembang dan maju, sehingga dapat bertahan hidup dan menyejahterakan rakyatnya.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Upaya Guru dalam memperkenalkan Batik Sebagai Bentuk Warisan Budaya Indonesia yaitu dengan (a) Gurumemberikan materi dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

Kota Surakarta sebagai kota budaya memiliki kekayaan seni budaya yang melimpah salah satunya berupa seni batik tradisional yang merupakan peninggalan budaya bangsa Indonesia yang

Sebuah berhala adalah apa pun atau siapapun yang Anda anggap, dalam hati Anda, harus dimiliki agar hidup Anda menjadi bermakna, bernilai, aman,

Penetapan kain tradisional batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia antara lain dengan menetapkan batik sebagai kerajinan tradisional turun-temurun dari Indonesia

Dengan adanya Museum Ronggowarsito, diharapkan kita akan mengenal budaya, sejarah dan kesenian yang dimiliki oleh bangsa kita. Kita harus sadar bahwa sebagai generasi muda

Pendek kata, budaya batik adalah bagian dari budaya daerah yang kemudian dapat merepresentasikan kebudayaan nasional bangsa Indonesia.. Melestarikan

Setelah diamati dampak dari masuknya unsur-unsur budaya asing ke indonesia penulis memberikan saran kepada para pembaca karya tulis ini umumnya dan para generasi penerus bangsa

Achmad Zen Umar Purba, Traditional Knowledge..., Op.cit., hlm.. hasil-hasil kreasi budaya bangsa Indonesia, termasuk seni batik tradisional, dapat eksis dan memberikan peluang