• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek PENGARUH UJI MEDIA KERTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktek PENGARUH UJI MEDIA KERTA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktek

PENGARUH UJI MEDIA KERTAS DAN MEDIA PASIR

TERHADAP POTENSI TUMBUH DAN DAYA KECAMBAH BENIH JAGUNG, KEDELAI, KACANG PANJANG, KACANG TANAH, KACANG HIJAU DAN MELON

OLEH

KELOMPOK I Ketua : Muntazir

Anggota : 1. Robby Erliyanda 2. Said Juni Elfiandi

3. Jasman. J

4. T. Ahmat Munzar 5. Fitri Kayanti

6. Haliamahtun Sakdiah 7. Cut Safriati

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH – ACEH BARAT

2011PRAKATA

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis telah dapat menyelesaikan Laporan Praktek lapangan (PL) dengan judul “Teknik Pemeliharaan Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq) di PT. Fajar Bayzuri & Brothers” di

Gampong Purwodadi Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya.

Laporan ini merupakan salah satu kurikulum pad tingkat Sarjana Pertanian di

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

Bapak Diswandi Nurba, S.TP, M.Si. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku 

Umar.

Bapak Ir. Said Mahjali, M.M selaku pembimbing Budidaya Pertanian pada 

Fakultas Pertanian.

Bapak Muhammad Jalil, SP.M.P. selaku ketua jurusan Agroteknologi. 

Bapak Ir. Misbah Abdullah sebagai Administratur PT. Fajar Bayzuri & Brothers 

dan para tenaga kerja dan karyawan di PT. Fajar Bayzuri & Brothers yang ikut hadir dalam menyukseskan praktek Lapangan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya untuk membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini dan semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca. Meulaboh, November 2011

PenulisDAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

(2)

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Hipotesis ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perkecambahan Benih ... 4

B. Benih Jagung (Zea mays L.) ... 5

C. Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merill) ... 7

D. Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) ... 9

E. Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) ... 10

F. Benih Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) ... 12

G. Benih Melon (Cucumis melo L.) ... 15

III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Pengamatan ... 17

B. Bahan dan Alat ... 17

C. Pelaksanaan Praktek Penelitian ... 17

D. Pengamatan ... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 21

B. Pembahasan ... 22V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 25

B. Saran ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26

LAMPIRAN ... 27

DAFTAR TABEL No. Teks Halaman 1. Susunan Benih pada Media Pasir ... 18

2. Susunan Benih pada Media Gulung ... 19

3. Susunan Benih pada Media Petridisc ... 20

DAFTAR LAMPIRAN No. Teks Halaman 1. Perlakuan Benih ... 28

2. Perlakuan Benih pada Media Pasir ... 29

3. Perlakuan Benih pada Media Gulung ... 30 4. Perlakuan Benih pada Media Petridisc ... 31I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Benih merupakan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk

memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Dalam buku lain tertulis benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan pertanaman (Sadjad, 1975).

(3)

makanan, dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif. Benih berasal dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek daun, dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman dewasa (Tim Penyusun, 2009). Menurut Sadjad (1975), yang dimaksudkan dengan benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomi.

Dari beberapa definisi di atas beberapa berpendapat bahwa benih merupakan hasil perkembangbiakan secara generatif namun ada pula yang mengatakan bahwa benih merupakan hasil dari perkembangbiakan secara vegetatif. Terkait dengan hal itu pengertian benih lebih cenderung kepada hasil perkembangbiakan tanaman secara vegetatif maupun generatif (Kamil, 1985).

Penentuan daya berkecambah merupakan salah satu cara untuk mengetahui mutu fisiologis suatu. Hal ini disebabkan karena dengan mengetahui daya berkecambah maka kita akan dapat menentukan persentase benih yang dapat tumbuh.

Perkecambahan

merupakan proses metabolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (Plumula dan Radikula). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya

tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ISTA. Setiap biji yang dikecambahkan ataupun yang diujikan tidak selalu persentase sama pertumbuhan kecambahnya. Persentase perkecambahan adalah : Persentase kecambah normal yang

dapat dihasilkan oleh benih murni pada kondisi yang menguntungkan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan (Anonymous, 2009a).

Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih tentang

viabilitas dan vigor benih tersebut, yaitu benih dapat tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam kondisi biofisik lapangan yang mendukung. Parameter yang digunakan dapat berupa persentase kecambah normal berdasarkan penilaian terhadap struktur tumbuh embrio yang diamati langsung. Namun terdapat pula pengujian daya kecambah benih dengan memasukkan perlakuan cekaman. Hal ini untuk

mendapatkan vigor dari tanaman tersebut. (Anonymous, 2009b).B. Tujuan Praktek penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media terhadap

terhadap potensi tumbuh dan daya kecambah benih jagung, kedelai, kacang panjang, kacang tanah, kacang hijau dan melon.

C. Hipotesis

Penggunaan media perkecambahan dengan menggunkan metode media perkecambahan diduga akan berpengaruh terhadap potensi tumbuh dan daya kecambah

benih jagung, kedelai, kacang panjang, kacang tanah, kacang hijau dan melon.II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkecambahan Benih

(4)

ke bawah dan membentuk sistem akar. Plumule muncul ke atas dan membentuk sistem tajuk. Pada tahap ini proses respirasi mulai terjadi. Cadangan makanan yang tidak dapat

dilarutkan diubah agar dapat dilarutkan, hormon auxin terbentuk pada endosperm dan kotiledon. Hormon tersebut dipindah ke jaringan meristem dan digunakan untuk

pembentukan sel baru dan membebaskan energi kinetik (Sadjad, 1975). Perkecambahan (germination) merupakan serangkaian peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sejak benih dorman sampai ke bibit yang sedang tumbuh –

tergantung pada variabilitas benih, kondisi lingkungan yang cocok dan pada beberapa tanaman tergantung pada usaha pemecahan dormansi. Perkecambahan benih yang mengandung kulit biji yang tidak permeabel dapat dirangsang dengan skarifikasi, yaitu pengubahan kulit biji untuk membuatnya menjadi permeabel terhadap gas-gas dan air, dan Cara mekanik. (Harjadi, 1986).

Biji akan bekecambah setelah mengalami masa dorman yang disebabkan

berbagai faktor internal, seperti embrio masih berbentuk rudiment atau belum masak (dari segi fisiologis), kulit biji yang tahan atau impermeabel, atau adanya penghambat tumbuh (Hidayat, 1995). Daya hidup biji cukup tinggi. Persentase daya kecambahnya dalam 8 hari mencapai 80%, bila biji yang dikecambahkan itu sebelumnya direndam dalam air panas (80o C) selama 2-3 menit. Persentase ini dapat ditingkatkan lagi dengan

melakukan pengocokan dengan air panas (Garden Decorations, 2004).Dormansi digambarkan sebagai peristiwa benih yang berkecambah, tidak akan

berkecambah walaupun faktor lingkungan mendukung untuk terjadinya perkecambahan (Kuswanto,1996).

B. Benih Jagung (Zea mays L.) 1. Taksonomi

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Poales (graminales) Family : Poaceae (graminae) Genus : Zea

Spesies : Zea mays L (Rukmana, 2007). 2. Morfologi

Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga type akar, yaitu

akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh radikula dan embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang, akar ini tumbuh dari buku paling bawah, yaitu sekitar 4 cm dari permukaan tanah. Sementara akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah (Purwono dan Hartono, 2005). Batang tanaman jagung bulat silindris, yang masih muda berwarna hijau dan

(5)

Daun tanaman jagung berbentuk pita atau garis. Selain itu juga mempunyai ibu tulang daun yang terletak tepat di tengah-tengah daun dan sejajar dengan ibu daun. Tangkai daun merupakan pelepah yang biasanya berfungsi untuk membungkus batang tanaman jagung.

Bunga jantan terdapat pada malai bunga di ujung tanaman, sedangkan bunga betina terdapat pada tongkol jagung. Bunga betina ini yang biasa disebut sebagai tongkol (Warisno, 2007).

Buah jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung

mempunyai bentuk, warna dan kandungan endosperm yang bervariasi, tergantung pada

jenisnya. Pada umumnya jagung memiliki barisan biji yang melibit secara lurus atau berkelok-kelok dan berjumlah antara 8-20 baris biji. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama yaitu kulit biji, endosperm dan embrio (Rukmana, 2004).

3. Syarat Tumbuh

Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase

pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C - 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl (Prabowo, 2007).

C. Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merill) 1. Taksonomi

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisio : Spermatophyta Classis : Dicotyledoneae Ordo : Rosales

Familia : Papilionaceae Genus : Glycine

Species : Glycine max (L.) Merill (Rukmana, 2005) 2. Syarat Tumbuh

a. Iklim

Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung. Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab.

Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan.Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 oC, akan tetapi suhu

(6)

Saat panen kedelai yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil

(Rismunandar, 1990) b. Ketinggian Tempat

Varietas kedelai berbiji kecil, sangat cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 0,5- 300 m dpl. Sedangkan varietasi kedelai berbiji besar cocok ditanam di lahan dengan

ketinggian 300-500 m dpl. Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl (Rukmana, 2005).D. Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) 1. Taksonomi

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan) Genus : Vigna

Spesies : Vigna sinensis L. (Rahmat Rukmana, 1995) 2. Botani Tanaman

Kacang Panjang adalah sejenis tanaman semusim yang tumbuh memanjat. Ciricirinya adalah seperti berikut:

a. Akar : Mempunyai akar tunjang dan daripadanya berkembang akar lateral yang meluas.

b. Batang : Jenis memanjat dengan cara melilit pada penyokong dan boleh mencapai sehingga 4 m.

c. Daun : Jenis majmuk.

d. Bunga : berwarna putih kuning atau ungu, berukuran 2 - 2.5 cm dan terdapat

dalam kelompok 3 - 6 kuntum setiap tangkai bunga.e. Lenggai : Berukuran antara 20 - 70 cm dan purata garis pusat 1.2 cm. Warnanya

berbeza dari hijau muda hingga merah hati mengikut variety Biji : 10-30 biji setiap lenggai. Warna berbiza mengikut varieti dari putih cerah, perang hitam dan berbintik hitam (Trubus No. 183, 1995)

3. Syarat Tumbuh

Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur,

banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl (Rahmat Rukmana, 1995)

E. Benih Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) 1. Taksonomi

(7)

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan) Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogaea L. 2. Syarat Tumbuha. Iklim

Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300

mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.

Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara

minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 oC. Bila suhunya di bawah 10 oC menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.

Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %.

Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.

Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang (Rismunandar, 1982)

b. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian

tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal (Rismunandar, 1982)F. Benih Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)

1. Botani Tanaman

MenurutRahmat Rukmana (1997), dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang hijau diklasifikasikan seperti berikut ini.

Divisio : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus radiatus L. 2. Morfologi

Tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakarannya dibagi menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak cabang akar pada

(8)

akar cabang lebih sedikit dan memanjang ke arah bawah.

Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau

kecokelat-cokelatan atau kemerah-merahan; tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm

-110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak

daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau.Daun tanaman kacang hijau tumbuh majemuk dan terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Letak daun berseling. Tangkai daun lebih panjang daripada daunnya sendiri.

Bunga kacang hijau berkelamin sempurna (hermaprodite), berbentuk kupu-kupu, dan berwarna kuning. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari menjadi layu.

Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji.

Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau lebih kecil dibandingkan

dengan biji kacang tanah atau kacang kedelai, yaitu bobotnya hanya sekitar 0,5 - 0,8 mg. Kulitnya hijau berbiji putih. Bijinya sering dibuat kecambah atau taoge (Purwono, 2005).

3. Syarat Tumbuh a. Iklim

Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas

selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Di Jawa, tanaman ini banyak ditanam di daerah

Pasuruan,

Probolinggo, Bondowoso, Mojosari, Jombang, Pekalongan, Banyumas, Jepara, Cirebon,

Subang dan Banten. Selain di Jawa, tanaman ini juga ditanam di Madura, Sulawesi, NusaTenggara dan Maluku.Berdasarkan indikator di daerah sentrum produsen, keadaan iklim yang ideal

untuk tanaman kacang hijau adalah daerah yang bersuhu 250C - 270C dengan

kelembaban udara 50% - 80%, curah hujan antara 50 mm - 200 mm/bulan, dan cukup mendapat sinar matahari (tempat terbuka). Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi produksi kacang hijau. Tanaman ini cocok ditanam pada musim kering (kemarau) yang rata-rata curah hujannya rendah.

Tanaman kacang hijau termasuk tanaman golongan C3. Artinya, tanaman ini

tidak menghendaki radiasi dan suhu yang terlalu tinggi. Fotosintesis tanaman kacang hijau akan mencapai maksimum pada sekitar pukul 10.00. Radiasi yang terlalu terik tidak diinginkan oleh tanaman kacang hijau. Panjang hari yang diperlukan minimum 10 jam/hari.

b. Tanah

Hal yang penting diperhatikan dalam pemilihan lokasi kebun kacang hijau

(9)

drainasenya baik, serta mempunyai kisaran pH 5,8 - 6,5. Untuk tanah yang ber-pH lebih rendah daripada 5,8 perlu dilakukan pengapuran (liming).

Tanaman kacang hijau menghendaki tanah yang tidak terlalu berat. Artinya,

tanah tidak terlalu banyak mengandung tanah liat. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi sangat disukai oleh tanaman kacang hijau. Tanah berpasir pun dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau, asalkan kandungan air tanahnya tetap terjaga dengan baik.

Kacang hijau menghendaki tanah dengan kandungan hara (fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang) yang cukup. Unsur hara ini penting untuk meningkatkan produksinya (Purwono, 2005).G. Benih Melon (Cucumis melo L.) 1. Taksonomi

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Cucurbitales Family : Cucurbitaceae Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis melo L.( Samekto, 2008) 2. Syarat Tumbuh

a. Iklim

1. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman.

2. Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi

patogen. Saat tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.

3. Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama

pertumbuhannya.4. Tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk pertumbuhannya. Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara 25–30 oC.

Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 oC.

5. Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit (Akil dan Dahlan, 2008).

b. Ketinggian Tempat

Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300–900 meter dpl. Apabila ketinggian lebih dari 900 meter dpl tanaman tidak berproduksi dengan optimal (Akil dan Dahlan, 2008).III. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat Pengamatan

Praktek penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium Fakultas Pertanian

Universitas Teuku Umar pada tanggal 05 desember 2011 s/d 08 desember 2011. B. Bahan dan Alat

1. Bahan

(10)

kedelai, kacang panjang, kacang tanah, kacang hijau dan benih melon), pasir, kompos, kertas hvs, kertas buram, petridisc, plastik gulung, termometer dan media semai (Tinggi 8 cm, Lebar 25 cm dan Panjang 33 cm).

2. Alat

Bahan yang digunakan dalam praktek penelitian ini adalah gunting, pisau, karet ikat, label, hand sprayer, alat pemanas, gelas ukur, spidol dan alat yang mendukung praktek penelitian ini.

C. Pelaksanaan Praktek Penelitian

Benih diambil masing-masing sebanyak 20 (dua puluh) buah kemudian

direndam dengan air panas selama lima (5) menit dengan suhu 40 oC, setelah benih direndam kemudian di angkat dan siap diletakkan pada masing-masing media

perlakuan.1. Media Pasir

Dalam perlakuan media gulung, benih yang digunakan yaitu a. Benih Jagung

Pada perlakuan Benih Jagung, yang telah direndam selama 5 (lima) menit

dengan suhu 40oC sebanyak 20 butir benih, lalu benih diangkat dan di letakkan pada media perlakuan sebanyak 20 butir benih yang berukuran 8 cm x 25 cm x 33 cm dengan

kedalaman 1 cm, 3 cm, dan 5 cm. Sebelum letakkan di dalam media, media di isi terlebih dahulu dengan pasir dan kompos dengan perbandingan 2 (pasir) : 1 (kompos) dengan ketebalan 7 cm ; 5 cm ; dan 3 cm, dan media yang telah di siapkan sirami terlebih dahulu dengan menyemprotkan dengan menggunakan handspayer. Kemudian letak benih di media dengan disusun berselang (dapat di lihat pada tabel 1.) dan benih ditutupi dengan pasir dengan ketebalan 1 cm, 3 cm dan 5 cm. Untuk menjaga

kelembaban pada media disemprot dengan air dengan menggunakan hand sprayer. Tabel 1. Susunan Benih pada Media Pasir

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

1 cm 3 cm 5 cm2. Media Kertas Gulung

Dalam perlakuan media gulung, benih yang digunakan yaitu a. Benih Kedelai

b. Benih Kacang Panjang c. Benih Kacang Tanah

Pada perlakuan Benih Kedelai, Kacang Panjang dan Kacang Tanah, yang telah

(11)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Demikian Pengumuman ini kami sampaikan, apabila ada peserta yang keberatan atas pengumuman ini, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara elektronik

Kegiatan pembuatan lopis raksasa dilakukan pada H+2, Rabu, 30 Juli 2014, sampai dengan hari Sabtu, 2 Agustus 2014 dengan bergotong royong melaksanakan kegiatan antara lain

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjalankan peran sesuai dengan tugas yang diberikan Undang-Undang Nomor

yang merupakan perbuatan haram untuk menyalurkan nafsu dan dilakukan dengan kesadaran bukan karena sesuatu kekeliruan. Lihat H.E Hasan Saleh, Ed.. bagi anak hasil zina

Internet of Things (IoT) pada dasarnya menghubungkan semua perangkat ke internet, IoT sering disebut teknologi masa kini yaitu teknologi yg memanfaatkan perangkat komputer

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 31 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Bongkaran Aset Tetap Milik Pemerintah

(Jelaskan manfaat secara langsung/tidak langsung yang akan diperoleh jika usulan ini didanai. Mis: terciptanya lapangan kerja, meningkatnya produksi/pemasaran,