• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP POLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP POLA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP POLA

INTERAKSI SOSIAL

( Studi Kasus terhadap mahasiswa sosiologi stisipol raja haji tanjungpinang kepulauan riau )

USULAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah metode penelitian kualitatif pada sekolah Tinggi

Ilmu sosial dan Ilmu Politik raja haji

Oleh :

EDO KASANOVA NIM : 13103033

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut wikipedia, gadget adalah suatu piranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru.

Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusai. Lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi telah berkembang pesat dan semakin maju sehingga terjadi peralihan fungsi. Contohnya pada salah satu fasilitas canggih pada masa ini yang dibahas mengenai HP yang lebih dikenal dengan sebutan Handphone.

Dalam perkembangannya , gadget yang dulunya cenderung hanya dimiliki oleh kalangan kelas menengah atas yang benar benar membutuhkan itu untuk kelancaran pekerjaannya, karena harganya yang relatif mahal saat itu. kini mulai dapat dimiliki oleh siapa saja karena harga gadget mulai beragam, bahkan tukang becak pun memiliki handphone untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. Handphone kini bukan lagi sekedar alat untuk berkomunikasi. Namun juga sebagai gaya hidup, trend, penampilan, dan Prestise

Perkembangan teknologi yang maju dengan sangat pesat, terus menciptakan berbagai macam jenis gadget yang memiliki klasifikasi sebagai gadget high technology. Ada banyak varian gadger yang kini tersebar di indonesia khususnya smartphone, tablet,

komputer, dan laptop. Pengguna gadget yang membludak di indonesia dapat dilihat di tempat tempat umum seperti sekolah, halte, terminal bahkan di kendaraan umum sekalipun.

Penggunaan alat sosial media ini seakan telah membudaya di masyarakat indonesia.

Penggunaan ponsel menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan saat ini yang memerlukan mobilitas tinggi. Fasilitas yang terdapat didalamya pun tidak hanya sebatas pada fungsi telfon atau sms (short messages service) saja. Ponsel dapat digunakan sebagai sarana bisnis, penyimpanan berbagai macam data, sarana musik atau hiburan, bahkan sebagai alat dokumentasi. Hal ini menjadikan ponsel sebagai salah satu perkembangan komunikasi yang paling actual.

Di era sekarang ini siapa yang tidak mengenal android ?

Tentu semua orang pernah mendengarnya, bahkan menjadi sahabat setianya yang selalu dibawa kemanapun ia melangkah. Mungkin termasuk anda.

(3)

Tercatat Indonesia merupakan negara yang mengalami perubahan signifikan,dimana device berbasis Android mengambil alih penjualan blackberry yang menyebabkan penjualan blackberry menurun 70%. Indonesia merupakan negara di Asia tenggara yang memiliki pasar smartphone terbesar dengan berhasil menjual lebih dari 4,5 juta device.

Penjualan samrtphone di indonesia meningkat sebanyak 56% dalam waktu 1 tahun terakhir dan 78% dari seluruh penjualan tersebut adalah penjualan ponsel ber-fitur.

Disadari atau tidak kemunculan smartphone ini sedikit demi sedikit mengikis budaya tatap muka dan silaturahmi ( bertemu secara fisik ) di indonesia. Masyarakat yang dulunya dikenal dengan masyarakat yang saling beranjangsana kini mulai perlahan berkurang dengan seiring munculnya alat alat komunikasi yang canggih. Hal ini tidak dapat disalahkan. Kemajuan di bidang teknologi merupakan salah satu perubahan sosial yang tidak dapat di hindari dan akan terjadi secara terus menerus.

Saat ini, siapa pun, kapan pun, dan di manan pun, kita akan melihat setiap orang sedang berinteraksi dengan ponselnya. SMS, telfon, internet, game, email, dan lain lain akan dilakukan dalam interval waktu yang cukup singkat. Berapa menit sekali kita mengecek ponsel kita? Berapa lama waktu yang kita habiskan ketika bersama dengan ponsel kita? Bandingkan dengan berapa lama kita berbincang dengna orang sekitar? Memperhatikan keaadan orang sekitar?

Segala hal yang bertemakan pembaharuan atau modernisasi, pasti memiliki nilai praktis. Akan tetapi, tidak akan terlepas dari baik buruknya dampak yang ditimbulkannya. Sama halnya dengan adanya gadget di dalam kehidupan kita. Pasti menimbulkan sebuah dampak baik dan buruk.

Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan sosial terarah ( directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan yang disebut sosial planning.

(4)

Penggunaan teknologi ini banyak berdampak negatif bagi remaja misalnya handphone sekarang ini tidak hanya untuk kalangan orang dewasa saja namun remaja dan anak anak sudah bisa mengoperasikan smartphone. sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan sehari hari yang memerlukan mobilitas tinggi namun penggunaan smartphone sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi semata, melainkan sebagai gaya hidup dan hiburan jika mereka sudah merasa bosan dengan suasana sekitarnya.

Begitu pula dengan mahasiswa mengalami perubahan sangat pesat akibat arus teknologi yang tidak terkendali, mulai dari pola kehidpan, perilaku dan pola pemikiran mereka. Mereka beranggapan, semuanya akan menjadi mudah dengan zaman yang canggih dan modern tanpa perlu menguras tenaga kita. Dengan adanya teknologi modern memang akan menjadi lebih tetapi orang akan lebih tidak peduli dengan rasa sosial, malas bersosialisasi dengan tetangga , teman sebaya dan lingkungan sekitar. Lebih memilih sikap indvidual dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola dalam berinteraksi.

Beberapa hal diatas berkaitan dengan manusia. Manusia sebagai pengguna gadget dan juga manusia adalah makhluk individu yang senantiasa berprilaku dalam kehidupan sosial karena disamping manusia merupakan makhluk individu , manusia juga termasuk mahkluk sosial .

Usulan penelitian ini akan fokus untuk membahas pengaruh gadget terhadap interkasi sosial mahasiswa, cara gadget dalam pengaruhnya terhadap interaksi manusia dan penyebab gadget dalam pengaruhnya terhadap interaksi. Sehingga, harapan saya sebagai penulis dengan kita mengetahui hal hal tersebut dapat membuat kita meminimalisir pengaruh gadget dalam kehidupan perilaku sosial kita sebagai manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apakah gadget mempengaruhi interaksi sosial antar mahasiswa ?

(5)

3. Mengapa gadget dapat mempengaruhi interaksi antar mahasiswa?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh gadget terhadap interkasi antar mahasiswa 2. Untuk mengetahui cara gadget dalam pengaruhnya terhadap interkasi antar

mahasiswa

3. Untuk mengetahui penyebab gadget dalam pengaruhnya terhadap interkasi antar mahasiswa

1.4 LANDASAN TEORITIS

Berkembangya teknologi di era globalisasi saat ini mulai menyebar keseluruh indonesia bahkan dunia misalnya saja teknologi komunikasi bisa dikatakan berkembang dengan sempurna contoh : handphone (hp) yang awalnya hanya untuk mengirim sms ( short messages service) dan menelpon sesuai dengan berkembangnya teknologi baru baru ini . handphone menjadi bertambah fungsinya dan harganya terjangkau sehingga semua lapisan masyarakat memilik handphone menjadi bertambah fungsinya dan harganya terjangkau sehingga semua lapisan masyarakt memiliki hadnphone mulai dari yang kaya, miskin, orang tua, remaha sampai anak-anak. Mereka semua dapat menikmati perkemabangan teknologi yang begitu pesat dan memberikan informasi tak terbatas kepada setiap pengguna handphone. Selain itu handphone juga merupakan sebuah konsumsi baru bagi masyarakat.

(6)

masyarakat modernyang rasional. Ritzer menunjukan bagaimana sistem yang rasional ini sebenarnya penuh dengan irrasional. Ada beberapa prinsip kerja yang menjadi model mcdonald’s yaitu efisiensi kemapuan memperhitungkan, penekanan kuantitas pada kualitas, kemampuan memprediksi dan mengontrol terutama melalui penggantian teknologi manusai dengan mesin. Dan tidak hanya pada industri cepat saji tetapi diterapkan pada industri pendidikan, politik, agama, serta peradilan

kriminal. Begitu pula pada

media komunikasi yang digunakan oleh sebagian orang untuk mendapatkna informasi, bisnis dan menganalisis untuk bahan pengetahuan terhadap realitas sosial yang telah terjadi. Kita kembali pada diri sendiri bagaimana agar media komunikasi dapat memberi manfaat dan dampak positif dalam kehidupan. Disamping itu media komunikasi juga memberikan perubahan sosial pada setiap orang. Perubahan sosial adalah transformasi dalam masyarakat, dalam pola pokir dan perilaku pada waktu tertentu. Jadi perubahan terjadi pada masyarakat dalam kurun waktu yang lama maupun cepat dikarenakna perubahan masyarakat satu dengan yang lain tidak selalu sama yang disebabkann oleh perkembangan jaman ( modernisasi ), penemuan-penemuan baru sehingga merubah pandangan seseorang terhadap suatu hal di dalam kehidupan sosial maupun pribadinya terutama pada remaja ( mahasiswa)

Sebuah perubahan sosial Dalam masyarakat terjadi karena dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Dalam hal perubahan sosial masyarakat secara internal dalam bukunya, david berry mengemukakan perubahan normatif seringkali dihasilkan oleh mereka yang mempunyai kekuasaan, dan perubahan dalam struktur kuasa daripada sebaliknya. Bila kelompok yang berkuasa dalam masyarakat berada dalam posisi yang kuat untuk mempengaruhi norma perubahan sosia, maka ia juga berpengaruh dalam memelihara dalam norma yang ia ciptakan. Sedangkan faktor eksternal seperti yang kita ketahui saat ini antaralain sistem pendidikan formal yang dituntut harus melakukan perubahan demi kemajuan kualitas pendidikan.

(7)

Dengan demikian perubahan sosial yang terjadi memiliki peran besar falam kehidupan masyarakat, perubahan cenderung terjadi karena adaya kelompok yang berkuasa didalamnya dan juga perubahan timbul akibat norma sosial masyarakat yang harapan tadi untuk berubah dan adanya pemikiran baru dari suatu penemuan penemuan baru. Misal sebuah kebudayaan yang baru tersebar di bagian dari masyarakat dan cara unsur kebudayaan baru diterima, dipelajari dan dipakai masyarakat yang bersangkutan. Ketidakpuasaan terhadap bidang bidang tertentu, keadaan tersebut apabila terjadi dalam waktu lama dimana masyarakat mengalami tekanan dan kekecewaan terhadap timbulnya revolusi dalam masyarakat. Sehingga masyarakat mengalami perubahan pola pikir mereka dalam kehidupan sosial dan individu, dimana hal ini dialami oleh mahasiswa. Perubahan ini juga diikuti oleh perubahan karakter dan perilaku mahasiswa. Misalnya mahasiswa yang memiliki smartphone yang memiliki fitur lengkap . hal ini tanpa disadari, akan menimbulkan kecendrungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan berpola pikir ekonomis yang membuat mereka sulit untuk melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan masyarakat .

1.5 HIPOTESIS

Berdasarkan landasan teori yang telah dirumuskan maka dapat disusun hipotesis penelian sebagai berikut :

1. Diduga mahasiswa memiliki tingkat penggunaan smartphone yang cenderung tinggi

2. Diduga karakteristik internal mempengaruhi pola penggunaan smartphone pada mahasiswa

(8)

4. Diduga penggunaan smartphone pada mahasiswa mempengaruhi interaksi sosial mahasiswa

1.6 KONSEP OPERASIONAL

Variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini diukur dengan merumuskan batasan dari masing masing variabel terlebih dahulu. Adapun variabelnya sebagia berikut :

1. Karakteristik internal adalah karakteristik yang mencirikan responden berkaitan dengan diri indiviu. Terdiri dari jenis kelamin dan status ekonomi keluarga,

2. Jenis kelamin adalah perbedaan identitas seks responden berdasarkan aspek biologis. Dibagi menjadi kategori :

a. Laki-laki b. Perempuan

3. Tingkat status ekonomi keluarga adalah status darimkeluarga responden dalam masyarakat yang dilhat melalui penghasilan orang tua ( ayah dan ibu ) responden a. Status ekonomi keluarga tinggi, penghasilan orangtua lebih dari Rp.

6.000.000,-b. Status ekonomi keluarga sedang, penghasilan orangtua antara Rp. 3.000.000,-sampai dengan Rp.

6.000.000,-c. Status ekonomi keluarga rendah, penghasilan orang tua kurang dari Rp.

3.000.000,-4. Karakteristik eksternal adalah karakteristik yang mencirikan responden dan berkaitan dengan lingkunganya, terdiri dari pengaruh teman dekat dan terpaan media

(9)

6. Tingkat terpeaan media ( media exposure ) massa adalah frekuensi responden dalam menerima informasi tentang smartphone melalui berbagai media, baik media cetak maupn elektronik. Pengukuran tingkat terpaan media informasi ini diberi skor yaitu sering ( 3 ), kadang kadang (2), tidak pernah (1).

1.7 METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

` penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang bersikfat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak banyaknya mengenai pengaruh penggunaan smartphone terhadap pola interkasi sosial mahasiswa stisipol raja haji. Pendekatan penelitian adalah kualitatif . data yang digunakan adalah data kualitatif yang dilakukan dengan metode survey, yaitu dengan melakukan wawancara untuk

mendapatkan keterangan dari responden dan didukung dengan data kuantitatif , yaitu dengan melalui koesioner sebagai pendukung untuk mendapatkan keterangan tambahan dari

responden.

Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

(10)

Penelitian dilakukan di sekolah tinggi ilmu sosial dan ilmu politik raja haji. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja berdasarkan pertimbangan bahwa stisipol raja haji

merupakan kampus dimana tempat penulis melakukan kegiatan belajar dengan sampel dalam keluarga berkecukupan sehingga asumsi bahwa banyak sampel yang sudah memiliki

smartphone dan menggunakannya dalam kehidupan sehari hari mereka.

C. Populasi dan Sampel

Dalam bagian populasi dan sampel penelitian ini menjelaskan bahwa populasi merupakan keseluruhan elemen yang memiliki karakteristik tertentu yang akan dijadikan objek penetian. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang akan diteliti.

1. Populasi

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.[1] Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memeiliki keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel, sehingga generalisasi kepada populasi yang diteliti. Maknanya sampel yang diambil dapat mewakili atau representatif bagi populasi tersebut.

(11)

dimana tidak semua anggota dari populasi memiliki kesempatan untuk dipilih menjadi sampel”

Pengambilan sampel yang digunaan dalam penelitian ini adalah observational research dengan menggunakan wawancara. Menurut kamus new international

observational research adalah penyelidikan yang hati hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menentukan sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to research mengemukakan bahwa penelitian adalah metode belajar yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut ( Hillway 1965).

wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

D. Sumber dan jenis data

Data yag dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari responden melalui hasil wawancara. Wawancara berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan karakteristik responden ( internal maupun eksternal ), sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi di sekolah tinggi ilmu sosial ilmu politik raja haji , tanjungpinang. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai gambaran umum lokasi penelitian

E. Teknik dan alat pengumpul data,

Dalam pengumpulan data, penelitian ini mengguankan metode sebagai berikut :

(12)

Teknik penelitian ini melibatkan diri atau terjun langsung ditengah tengah mahasiswa sekolah tinggi ilmu sosial ilmu poltik tanjunpinang, 2. Interview , yaitu teknik pengumpulan data yang mencakup cara yang

digunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, seperti mencoba untuk mendapat keterangan lisan dari responden dengan percakapan atau wawancara berhadapan muka di sekolah tinggi ilmu sosial ilmu politik raja haji

tanjungpinang.

F. ANALISIS DATA

G. SISTEMATIKA

BAB 1 Pendahuluan pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, kerangka atau landasan teoritis, hipotesis, konsep operasional, metode penelitian mencakup jenis penelitian, lokasi

(13)

DAFTAR PUSTAKA buku-buku

Abdul Kadir & Triwahyuni Terra CH. 2003. Pengenalan teknologi informasi . penerbit andi yogyakarta : Yogyakarta

Soekanto Soerjono. 20002. Sosiologi suatu pengantar. PT Grafindo : Jakarta

Dokumen

Internet

http://komunikasi .us/index.php/mata-kuliah/kmm/12-respons-paper-ptk-2013/375-mempermudah-hidup-manusia-dengan-teknologi-modern diakses pada tanggal 13 mei 201

http://sulthonulmubarok.com/gadget-menjadi -gaya-hidup-dan-kebutuhan/ diakses pada tanggak 13 mei 2015

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal delapan bulan Oktober tahun dua ribu dua belas, kami Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang Tim 6 Unit Layanan Pengadaan

secara berkelompok untuk menjawab pertanyaan tentang pengertian, jenis, karakteristik, lingkup usaha jasa wisata; serta hubungan antara berbagai usaha jasa wisata guna

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Implementasi Peraturan Daerah

Berdasarkan identifikasi hasil pengolahan data menggunakan integrasi SERVQUAL dan Model Kano, pemilihan atribut kebutuhan dengan mempertimbangkan keluhan customer kafe

Persiapan yang dilakukan oleh guru Al-Qur’an Hadits sebelum masuk kelas adalah memperhatikan tujuan yang akan dicapai, menganalisis materi pelajaran, memilih dan

Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan tentang Pengaruh susunan lamina komposit berpenguat serat E-glass dan serat Carbon terhadap kekuatan tarik

Adapun alasan penulis mengangkat problem kejiwaan tokoh utama dalam novel Bulan Nararya karya Sinta Yudisia ini sebagai bahan kajian karena di dalam novel tersebut

Aspek Teknis Operasional, meliputi daerah pelayanan, tingkat pelayanan, sumber sampah, komposisi dan karakterirstik sampah, pola operasi penanganan sampah dari