• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BEL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SD NEGERI X Kota Salatiga

Nina Ayu Pangestuti 292013175

Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar siswa dalam belajar di sekolah X. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif ; data diperoleh dari data sekunder. Analisis data menggunakan perhitungan dari statistik dengan software SPSS (Statistical Program Smart Solution) Ver.17.0 For Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kedisiplinan siswa sangat berpengaruh positif terhadap mutu pendidikan sebesar 0.920 kategori sangat tinggi. Dengan demikian kedisiplinan sangat berpengaruh dalam perolehan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Kedisiplinan, Hasil belajar

PENDAHULUAN

Masalah pendidikan merupakan salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita yakni Bangsa Indonesia. Salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah masalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Pemerintah Indonesia telah berupaya dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional, seperti mengembangkan kurikulum, meningkatkan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, sarana pendidikan serta perbaikan manajemen sekolah. Semua usaha ini belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

(2)

didasari dengan kedisiplinan yang kuat.. Dengan disiplin anak dapat belajar bertingkah laku sesuai tuntutan masyarakat dan dapat diterima di lingkungannya.

Pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji dalam Mu’tadin, 2002). Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.

Pada dasarnya prestasi belajar setiap orang itu berbeda, antara orang yang satu dengan yang lainnya itu tidak sama. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor yang ada dalam diri individu (faktor intern) dan faktor di luar individu (faktor ekstern). Dengan adanya kedua faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Disamping kedua faktor tersebut, masih ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya kedisiplinan dalam belajar. Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak hanya dalam waktu yang singkat dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu sedikit setiap hari untuk belajar dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian, maka dapat membuat seseorang menjadi disiplin waktu dalam belajar.

Kedisiplinan belajar siswa dapat terjadi secara optimal bila pihak sekolah dan para pendidik (guru) melakukan perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan siswa itu memiliki tingkat yang sama, sama-sama mencari ilmu tanpa ada dinding pemisah yang menghalangi. Sehingga antara guru dan siswa itu akan tercipta saling kerjasama. Dan siswa pun menjadi bersemangat dalam belajar karena siswa tidak merasa lebih rendah dari pada guru mereka.

(3)

disiplin belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan berprsestasi. Dan dengan adanya disiplin waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi. Sehingga, bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar.

Sedangkan siswa yang tidak memiliki disiplin diri dalam belajar, biasanya hal ini akan membuat mereka menjadi orang yang lamban dalam menangkap pelajaran yang diajarkan. Tanpa adanya disiplin dalam belajar, hal ini akan membuat siswa menjadi kurang semangat dalam belajar. Dan tanpa disiplin dalam belajar tentu akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga keadaan ini akan berakibat pada prestasi belajarnya yang akan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa, siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang tidak memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang kurang atau rendah dibandingkan dengan siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki kedisiplinan dalam belajar agar mereka bisa memiliki prestasi yang bagus.

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar di SD Negeri X di Kota Salatiga?

METODE PENELITIAN

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengolah data sekunder untuk menemukan solusi bagi kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti, yaitu: Variabel Independent (X) adalah kedisiplinan, sedangkan untuk variabel Dependent (Y) adalah hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti pengaruh variable X terhadap Y, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Korelasi Non Parametrik.

a. Hasil Analisis Data 1. Uji Normalitas

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Disiplin 71 18.00 47.00 34.9296 4.83831 -.282 .285 1.552 .563

Nilai 71 48 100 79.78 9.775 -.180 .285 .936 .563

Valid N

(listwise) 71

Rumus yang digunakan untuk mencari rasio Skewness adalah dengan cara dengan membagi skewness dengan standar error skewness begitu juga dengan rumus untuk mencari rasio kurtosis yaitu statistic kurtosis dibagi dengan standar error kurtosis.

Terlihat rasio skewness dari tabel diatas adalah -0.282 : 0.285 = 0.98; sedangkan rasio kurtosis adalah 1.552 : 0.563 = 2.756. Rasio skewness dan kurtosis berada diantara -2 hingga +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal, sehingga korelasi yang digunakan adalah korelasi regresi.

(5)

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi , apakah bernilai positif ataukah negatif. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya suatu autokorelasi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dapat menggunakan Uji Durbin-Waston (DW Test). Langkah-langkahnya dengan melakukan regresi untuk data yang ada seperti pada uji normalitas, kemudian pilih statistics akan muncul tampilan kotak dan kemudian berikan tanda contreng pada Durbin-Waston kemudian klik continu dan akhirnya klik OK. Maka akan muncul hasil seperti berikut:

Model Summaryb

Bila nilai DW lebih besar dari nol maka autokorekasi bernilai positif. Dalam tabel diatas dapat dilihat jika hasil DW adalah 1.860, maka dapat ditarik kesimpulan jika ada gejala autokorelasi positif antara kedisiplinan dengan hasil belajar siswa.

3. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan mengetahui hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Karena data berdistribusi normal maka korelasi yang digunakan adalah uji korelasi parametrik. Variabel yang ada yakni motivasi belajar dan hasil belajar termasuk ke dalam data interval dan data ordinal, maka dari tabel ini analisisnya menggunakan uji kendals tau_b. Dengan cara buka data kemudian pilih analyze-correlate-bivariate kemudian masukkan variabel motivasi belajar dan hasil belajar ke kolom variabel dan berikan tanda contreng pada kendals tau_b kemudian tekan OK. Maka akan dijumpai output sebagai berikut:

Correlations

(6)

Kendall's

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari data diatas dapat dilihat bahwa variabel kedisiplinan memengaruhi hasil belajar siswa sebesar 0.920. Sehingga dapat disimpulkan jika kedisiplinan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Apabila suatu sekolah menginginkan peserta didik yang mempunyai hasil belajar yang memuaskan, maka sekolah tersebut harus dapat meningkatkan kedisiplinan setiap siswa yang bersekolah di sekolah itu. Apabila kedisiplinan siswa tinggi maka diharapkan hasil belajar siswa juga akan menjadi memuaskan dengan tujuan dapat memberikan dampak pada kualitas pendidikan yang lebih baik lagi.

Hasil keseluruhan dari perhitungan analisis data diatas adalah sebagai berikut:

1. Disiplin Berpengaruh Positif Terhadap Hasil Belajar

Hasil analisis data menunjukkan bahwa disiplin berpengaruh positif terhadap hasil belajar termasuk kategori korelasi sangat kuat sebesar 0.920. Dengan demikian hipotesis: “Disiplin berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa” dapat diterima.

UPAYA TINDAK LANJUT

(7)

melakukan suatu aktivitas secara tertib dan bertanggung jawab. Kedisiplinan amat penting ditanamkan pada siswa-siswa anak sekolah dasar agar menjadi anak yang taat, menghargai, dan menerapkan peraturan yang berlaku secara tertib dan bertanggungjawab. Apabila kedisiplinan siswa terbentuk sejak dini, anak terlatih untuk taat, tertib dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya baik sehingga akan mencapai prestasi yang memuaskan. Disiplin yang perlu ditanamkan adalah disiplin diri dan disiplin waktu. Dengan adanya disiplin diri dalam belajar yang tertanam dalam diri setiap siswa, hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan berprsestasi. Bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan adanya disiplin waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SD Negeri X Kota Salatiga, maka kedisiplinan berkorelasi atau berhubungan positif terhadap mutu pendidikan termasuk dalam kategori korelasi tinggi yaitu sebesar 0.920.

Adapun dengan melihat hasil analisis data yang disajikan, maka dapat disimpulkan yaitu: 1). Kedisiplinan mempunyai pengaruh psitif terhadap mutu pendidikan.

Hasil analisis pengaruh kedisiplinan terhadap hasil belajar termasuk korelasi tinggi, sebesar 0.920. Dengan demikian hipotesis ‘kedisiplinan berpengaruh terhadap hasil belajar’ dapat diterima.

(8)

Sebaiknya jika kepala sekolah, guru dan orang tua secara bersinergi lebih meningkatkan kedisiplinan siswa. Kepala sekolah dapat menata peraturan sekolah supaya dapat dijalankan dengan tegas dan guru dapat memberikan ketegasan kepada siswa yang kurang disiplin dan memberikan hadiah kepada siswa yang disiplin supaya dapat memotivasi siswa lain untuk lebih disiplin dalam menjalankan tugas. Orang tua di rumah hendaknya juga mendidik dan mengarahkan anaknya supaya disiplin dalam mengerjakan tugas maupun dalam waktu belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina T., dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press

Referensi

Dokumen terkait

Pada bulan Juli 2008, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 270 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan

Data Dinperindagkop Kabupaten Banyumas (2014), menyebutkan bahwa Desa Rancamaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas yang sebagian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dimensi kepribadian Big Five dengan tingkat burnout pada perawat IGD rumah sakit di Yogyakarta. Dimensi kepribadian big five

Machado aponta os falsos meios para obter o sucesso na sociedade burguesa; Gonçalves denuncia a missão da história do país em relação à escravidão, que procura camuflar ou

Hampir semua kabupaten/kota di Bandung Raya mengalami perlambatan ekonomi, kecuali Kabupaten Sumedang yang tum- buh positif dan lebih tinggi dari LPE 2014, yaitu meningkat dari

Walau bagaimanapun garis panduan keselamatan Outdoor Education, Safety and Good Practices lebih memfokuskan kepada penyeliaan dalam penglibatan pelajar terhadap

Dari sisi analisis proportional shift atau pendekan pertumbuhan sektoral terdapat 12 sektro ekonomi yang memiliki pertumbuhan cepat yakni Sekor Pengadaan Listrik dan Gas,

Produk kebudayaan Buton khususnya pada produk pakaian tidak jauh berbeda dengan ciri batik pada umumnya yang tidak terlepas akan makna simbolis dan juga pakem yang menyertainya.