• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI BELAJAR HUMAN BAB 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI BELAJAR HUMAN BAB 5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

IIN INDAH PRASETYA WATI 201710070311072 TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Husamah,Restian.A,Pantiwati.Y,Sumarsono.P.2018.Belajar dan Pembelajaran.Malang.Universitas Muhammadiyah Malang

A. Belajar Dalam Pandangan Humanistik

Teori ini menekankan pada isi/materi yang harus di pelajari daripada proses agar membentuk manusia seutuhnya.Teori humanistic memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bernilai kognitif,afektif,dan konatif.Teori humanistik merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.

Teori humanistik memandang bahwa proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.Aplikasi teori humanistik dalam pembelajaran adalah guru lebih mengarahkan siswa untuk berfikir induktif,mementingkan pengalaman,serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.

B. Pandangan Abraham Maslow (Kepribadian Humanistik) 1. Pandangan dasar kepribadian dan perkembangan

Menurut Koeswara (1991) konsep teori ini bersumber dari salah satu aliran filsafat modern,yaitu eksistensialisme.Aliran ini mernyatakan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih,menentukan tindakannya dan nasibnya sebagai konsekuensi atas eksistensinya.

Menurut Alwisol (2009) teori kepribadian Abraham Maslow terdiri atas asumsi dasar tentang motivasi,sebagai berikut:

a) Maslow mengadopsi pendekatan holistic terhadap motivasi,yaitu seluruh orang,bukan satu bagian atau fungsi tunggalnya.

b) Motivasi biasanya bersifat kompleks,artinya perilaku seseorang bias muncul dari beberapa motif yang terpisah.

c) Manusia termotivasi secara terus-menerus oleh suatu kebutuhan yang lainnya. d) Semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang sama. 2. Teori hierarki kebutuhan Maslow

Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada 2 hal,yaitu 1)suatu usaha yang positif untuk berkembang,2)kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.Maslow dikenal karena teori kebutuhan bertingkat yang digagasnya.

Maslow menyebut teori hierarki kebutuhannya merupakan sintesis atau perpaduan teori yang holistik dinamis.Berikut lima kebutuhan bertingkat yang dimaksud adalah:

a) Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan mendasar meliputi

(2)

Yaitu mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dab emosional(Lianto,2013).

c) Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki

Kebutuhan ini menekankan pada kebutuhan manusia untuk mencintai dan dicintai serta saling memiliki sebagai sesame manusia.

d) Kebutuhan akan rasa harga diri

Kebutuhan ini mengarah pada jenjang atau capaian seseorang dalam bidang pekerjaan tertentu.

e) Kebutuhan aktualisasi diri

Merupakan teori kebutuhan tertinggi Maslow,kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan-kebutuhan dibawahnya terpenuhi.

Berdasarkan hirarki kebutuhan Maslow,lingkungan pembelajaran adalah hasil dari kebutuhan pembelajar,dan bertemunya bermacam-macam kebutuhan dan harapan. C. Pandangan Carl Rodgers Terhadap Belajar

Teori ini merupakan salah satu teori belajar humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan prasangka membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Menurut Rogers ada 2 tipe belajar yaitu kognitif dan eksperintal.

Aplikasi teori humanistik Rogera dalam pembelajaran adalah guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif,mementingkan pengalaman,serta membutuhkan keterlbatan siswa secara aktif dalam proses belajar.Hal ini dapat diterapkan melalui kegiatan diskusi,membahas materi secara berkelompok sehingga siswa dapat mengemukakan pendapat masing-masing. D. Pandangan Kolb Terhadap Belajar

1. Experiential Learning Theory

Kolb mendefinisikan belajar sebagai proses dimana pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman.Menurut Budiningsih(2012) Kolb seorang ahli penganut aliran humanistik membagi 4 tahap belajar yaitu:

a) Tahap pengalaman konkret

Tahap paling awal dalam peristiwa belajar adalah seseorang mampu mengalami suatu peristiwa atau kejadian sebagaimana adanya.

b) Tahap pengalaman aktif dan reflektif

Yaitu peristiwa belajar adalah bahwa seseorang makin lama makin akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya.

c) Tahap konseptualisasi

Peristiwa pembelajaran adalah seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abstraksi,mengembangkan suatu teori,konsep atau hukum yang menjadi objek perhatian. d) Tahap eksperimentasi aktif

Tahap terakhir dari peristiwa belajar menurut Kolb adalah melakukan eksperimentasi secara aktif.

Experiential Learning merupakan model pembelajaran yang sangat memperhatikan perbedaan atau keunikan yang dimiliki siswa,karenanya model ini memiliki tujuan pleh masing-masing individu.

2. Gaya Belajar Menurut Kolb

Menurut Sidjabat(1994) Kolb mengemukakan adanya 4 kutub kecenderungan seseorang dalam proses belajar,yaitu ; a)kutub perasaan,b)kutub pemikiran,c)kutub pengamatan,dan d)kutub tindakan.Menurut Kolb ,belajar merupakan suatu perkembangan yang melalui 3 fase yaitu,pengumpulan pengetahuan,pemusatan perhatian pada minat bidang tertentu,dan menaruh minat pada bidang kurang diminati. E. Pandangan Honey dan Mumford Terhadap Belajar

(3)

Orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang senang melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman baru. 2. Kelompok reflektor

Mereka yang mempunyai kecenderungan berlawanan dengan mereka yang termasuk kelompok aktivis.

3. Kelompok teoritis

Tipe teoritis adalah mereka memiliki kecenderungan yang sangat kritis,suka menganalisis,selalu berfikir nasional dengan menggunakan penalarannya.

4. Kelompok pragmatis

Tipe pragmatis memiliki sifat-sifat praktis,tidak suka berpanjang lebar dengan teori-teori,konsep-konsep,dalil,dan sebagainya.Bagi mereka yang penting adalah aspek-aspek praktis.

F. Pandangan Habermas terhadap belajar

Menurut Budiningsih (2012) Habermas berpendapat bahwa belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya.Habermas kemudian membagi tipe belajar menjadi 3,yaitu:

a) Belajar teknis (Technical Learing)

Belajar teknis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar.

b) Belajar praktis (Practical Learning)

Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. c) Belajar emansipatoris (Emancypatory Learning)

Belajar yang menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau informasi budaya dalam lingkungan sosialnya. G. Pandangan Bloom dan Krathwohl

1. Taksonomi Bloom

Menurut Bloom,hapalannya sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam kemampuan berpikir.Masih banyak level tinggi yang harus dicapai agar proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa kompeten di bidangnya,dan pada akhirnya Bloom mengenalkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang dinamakan Taksonomi Bloom.

Taksonomi Bloom adalah struktur hirarki yang mengidentifikasi skills mulai dari tingkat rendah hingga tinggi.Bloom DAN Krathwohl menunjukkan apa yang dikuasai oleh siswa tercakup 3 kawasan,yaitu:

a) Ranah kognitif

Yang terdiri dari 6 tingkatan

yaitu ;pengetahuan,pemahaman,penerapan,analisis,sintesis,evaluasi, b) Ranah afektif

Ranah afektif (sikap) mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi,misalnya perasaan,nilai,penghargaan,semangat,minat,motivasi dan sikap.Afektif terdiri dari 5 aspek yaitu; pengenalan atau penerimaan,pemberian respon,penghargaan terhadap nilai,pengorganisasian,dan pengamatan.

c) Ranah psikomotorik

Perilaku psikomotor menekankan pada keterampilan neuro-mascular,yaitu keterampilan yang bersangkutan dengan gerakan otot.Taksonomi Harrow mengelompokkan menjadi 5 tingkat yaitu; meniru,manipulasi,ketepatan gerakan,artikulasi,dan naturalisasi.

2. Revisi Taksonomi Bloom

Revisi dilakukan terhadap Taksonomi Bloom,yakni perubahan dari kata benda menjadi kata kerja.Beberapa alasan yang mendasari mengapa Taksonomi Bloom harus direvisi,yaitu:

(4)

b) Taksonomi merupakan kerangka berpikir khusus yang mendasari klasifikasi tujuan pendidikan.

c) Proporsi yang tidak sebanding dalam penggunaan taksonomi pendidikan untuk perencanaan kurikulum.

d) Taksonomo Bloom lebih menekankan dan menjabarkan 6 kategori secara mendetail,namun kurang menjabarkan pada subkategorinya sehingga sebagian orang akan lupa dengan subkategorinya.

e) Ketidakseimbangan proporsi subkategori dari Taksonomi Bloom.

f) Taksonomi Bloom versi aslinya lebih ditujukan untuk dosen-dosen,padahal dalam dunia pendidikan tidak hanya dosen yang berperan untuk merencanakan kurikulum. H. Pandangan Combs

Menurut Haryu (2006) Combs mengatakan bahwa manusia memiliki potensi yang sangat penting untuk dikembangkan.Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa ada 5 hal yang sangat berkaitan dengan pandangan psikologi humanistic tentang pendidikan,yaitu :

a) Keterbatasan fisik : kondisi fisik yang baik merupakan factor pertama dan utama anak didik dalam usaha berinteraksi dan mengeksplorasi lingkungan dan alam sekitarnya.

b) Terbatasnya kesempatan : pengembangan potensi yang dimiliki anak akan berkembang lebih aktif dan baik bila kesempatan diberikan secara luas untuk menggunakan potensinya.

c) Keterbatasan kebutuhan manusia : Combs menegaskan bahwa manusia mempunyai kebutuhan dalam hidupnya dan akan melahirkan kepuasan dalam diri individu sehingga ia dapat mengaktualisasikan dirinya.

d) Konsep diri : Combs mengatakan bahwa yang dimaksud dengan konsep diri adalah pandangan diri tentang diri sendiri.

e) Tantangan dan ancaman : merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan potensi anak.

Referensi

Dokumen terkait

Kisi-kisi instrumen diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item instrumen. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruang lingkup materi variabel penelitian, jenis-jenis

Hasil penelitian diharapkan bahwa hasil dari pengukuran keluaran beberapa pesawat sinar-X dapat sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (PERKA

Pembina Teknis penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung adalah Menteri Pekerjaan Umum. Dan Instansi

Karena busana tersebut dominan berwarna polos, perhitungan korelasi warna tidak berdampak besar terhadap keakuratan hasil TKCK, malah berpotensi untuk menemukan citra yang

Seorang laki-laki naik sepeda motor, terjadi kecelakaan lalu lintas, didapatkan pendarahan hidung dan penglihatan jadi dobel, berikut ini adalah foto yang

Berdasarkan asumsi-asumsi, disusun model SIR dengan lima kelas populasi, yaitu kelompok manusia yang rentan terinfeksi penyakit ( ), kelompok manusia yang terinfeksi

Berdasarkan Fatwa MUI nomor 12 tahun 2009 proses pemotongan hewan dengan cara stunning masih menjadi perdebatan di banyak kalangan ,sebab dalam Fatwa MUI menjelaskan

Masalah pokok yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah: Pertama , bagaimana tahapan-tahapan perjalanan spiritual Sunan Kalijaga yang berhasil menggubah karya