• Tidak ada hasil yang ditemukan

KITAB TAUHID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KITAB TAUHID"

Copied!
271
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ﺏﺎﺘﻛ

ﺪﻴﺣﻮﺘﻟﺍ

KITAB TAUHID

OLEH SYEKHUL ISLAM

MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB ALIH BAHASA

M. YUSUF HARUN, MA

Publication : 1428, Jumadi Tsani 28 / 2007, Juli14

بآ ا

KITABUT TA UHID Oleh : Ima m Muhammad bin Abdul Wahhab

© Copyright Yayasan Al-Sofwa

Tidak untuk diperjualbelikan atau tujuan komersial lainnya. Ebook ini dibagikan dan disebarkan gratis dalam bentuk PDF. Format

(3)

ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ﻦﲪﺮﻟﺍ ﷲﺍ ﻢﺴﺑ

KATA PENGANTAR

،ﻪﺳﺃﺭﻭ ﻪﻠﺻﺃﻭ ﻡﻼﺳﻹﺍ ﺓﺪﻋﺎﻗ ﺪﻴﺣﻮﺘﻟﺍ ﻞﻌﺟ ﻱﺬﻟﺍ ﷲ ﺪﻤﳊﺍ

ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﻥﺃ ﺪﻬﺷﺃ

ﺍﺪﻤﳏ ﻥﺃ ﺪﻬﺷﺃﻭ ،ﻪﻟ ﻚﻳﺮﺷ ﻻ ﻩﺪﺣﻭ ﷲﺍ

ﻦﻣﻭ ﻪﺒﺤﺻﻭ ﻪﻟﺁ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﷲﺍ ﻰﻠﺻﻭ ،ﻪﻟﻮﺳﺭﻭ ﻩﺪﺒﻋ

ﻪﻳﺪ ﻯﺪﺘﻫﺍ

.

ﺪﻌﺑ ﺎﻣﺃ

:

auhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan

bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan.

Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti.

Allah T a’ala berfirman :

ﻫﻭ ﻰﹶﺜﻧﹸﺃ ﻭﹶﺃ ٍﺮﹶﻛﹶﺫ ﻦِﻣ ﹰﺎﺤِﻟﺎﺻ ﹶﻞِﻤﻋ ﻦﻣ

ﻪﻨﻴِﻴﺤﻨﹶﻠﹶﻓ ﻦِﻣﺆﻣ ﻮ

ﻥﻮﹸﻠﻤﻌﻳ ﺍﻮﻧﺎﹶﻛ ﺎﻣ ِﻦﺴﺣﹶﺄِﺑ ﻢﻫﺮﺟﹶﺃ ﻢﻬﻨﻳِﺰﺠﻨﹶﻟﻭ ﹰﺔﺒﻴﹶﻃ ﹰﺓﺎﻴﺣ

)

ﻞﺤﻨﻟﺍ

:

97

(

(4)

“Barang siap a yang mengerjakan amal sholeh, baik laki laki maupun perempuan, sedang ia dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berik an kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya ak an kami beri balas an kepada mereka dengan pah ala yang lebih baik lagi dari apa yang telah merek a kerjakan.” ( QS. An N ahl, 97 )

Berdasarkan pada pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia, maka w ajib bagi setiap muslim memperlajarinya.

T auhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahw a pencipta alam semesta ini adalah Allah ; buk an sekedar mengetahui bukti bukti rasional tentang kebenaran w ujud (keberadaan ) Nya, dan w ahdaniyah ( keesaan ) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma’ dan SifatNya.

Iblis mempercayai bahw a T uhannya adalah Allah ; bahkan mengakui keesaan dan kemahakuasaan Allah dengan meminta kepada Allah melalui Asma’ dan SifatNya. Kaum jahiliyah kuno yang dihadapi Rasulullah juga meyakini bahw a T uhan Pencipta, P engatur, Pemelihara dan P enguasa alam semesta ini adalah Allah.

( Lihat Al Qur’an 38 : 82, 31 : 25, 23 : 84-89 ). Namun, kepercayaan dan keyakinan mereka itu belumlah menjadikan mereka sebagai makhluk yang berpredikat muslim, yang beriman kepada Allah .

Dari sini timbullah pertanyaan : “Apakah hakekat tauhid itu ?”

T auhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu:menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan

(5)

mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepadaNya.

Untuk inilah sebenarnya manusia diciptakan Allah, dan sesungguhnya misi para Rasul adalah untuk menegakkan tauhid dalam pengertian tersebut di atas, mulai dari Rasul pertama sampai Rasul terahir, yaitu Nabi Muhammad . ( Lihat Al Qur’an 16 : 36, 21 : 25, 7 : 59, 65,73,85, dan lain lain )

Maka buku dihadapan pembaca ini mempunyai arti penting dan berharga sekali untuk mengetahui hakekat tauhid dan kemudian menjadikannya sebagai pegangan hidup.

Buku ini ditulis oleh seorang ulama yang giat dan tekun dalam kegiatan da’w ah Islamiyah. Beliau adalah syekh Muhammad bin Abdul Wahab At T amimi, yang dilahirkan di Uyainah, tahun 1115 H ( 1703 M ), dan meninggal di Dir’iyyah

(Saudi Arabia ) tahun 1206 H ( 1792 M ).

Keadaan umat Islam - dengan berbagai bentuk amalan dan kepercayaan - pada masa hidupnya, yang menyimpang dari makna tauhid, telah mendorong syekh Muhammad bersama par a muridnya untuk melancarkan da’w ah Islamiyah guna mengingatkan umat ag ar kembali kepada tauhid yang murni.

Maka, untuk tujuan da’w ahnya beliau menulis sejumlah kitab dan risalah, yang diantaranya :

1-Kasyf Asy Syubuhat 2-T afsir Al fatihah

(6)

3-T afsir syahadah “La Ilah a Illah” 4-Kitab Al kabair

5-Ushul Al Iman 6-Ushul Al Islam

7-Al Mas a’il Al lati kholafa fih a R asulullah ahlal Jahiliyah

8-Aadab Al Mas y-yi Ilash Sholah ( Ala madzhabil Imam Ahmad bin H amb al.

9-Al Amru bil makruf wan N ah yu ‘anil Munkar 10-Mukhtashor Siraturrasul

11-Kitab tauhid alladzi huwa Haqqullah ‘alal ‘ibad.

Buku terahir inilah yang terjemahannya ada di tangan pembaca.

Dan melalui buku ini, beliau berusaha untuk menjelaskan hakekat tauhid, dan penerapannya dalam kehidupan seorang muslim.

Dalam bab I, penulis menjelaskan hakekat tauhid dan kedudukannya ; dalam bab 2 & 3 menerangkan tentang keistimew aan tauhid dan pahala yang diperoleh darinya ; dalam bab 4 mengingatkan agar takut terhadap perbuatan yang bertentangan dengan tauhid, serta membatalkannya, yaitu syirik akbar, atau perbuatan yang mengurangi kesempurnaan tauhid, yaitu syirik ashghor ; dalam bab 5 menjelaskan tentang kew ajiban berda’w ah kepada tauhid ; dan dalam bab 6 menjelaskan tentang makna tauhid dan syahadat “la Ilah a Illallah”.

Upaya pemurnian tauhid tidak akan tuntas hanya dengan menjelaskan makna tauhid, akan tetapi harus dibarengi dengan penjelasan tentang

(7)

hal hal yang dapat merusak dan menodai tauhid. Untuk itu, pada bab bab berikutnya, penulis berusaha menjelaskan berbagai macam bentuk tindakan dan perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi kesempurnaan tauhid, dan menodai kemurniannya, yaitu apa yang disebut dengan syirik, baik syirik akbar maupun syirik ahghor, dan hal hal yang tidak termasuk syirik tetapi dilarang oleh Islam, karena menjurus kepada kemusyrikan, disertai pula dengan keterangan tentang latar belakang historis timbulnya syirik.

T erahir, penulis menyebutkan dalil dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah, yang menerangkan tentang keagungan dan kekuasaan Allah, untuk menunjukkan bahw a Allah adalah T uhan yang paling berhak dengan segala ibadah yang dilakukan manusia, dan Dialah T uhan yang memiliki segala sifat kemuliaan dan kesempurnaan.

Satu hal yang unik dalam metode pembahasan buk u ini, bahw a penulis tidak menerangkan atau membahas tauhid dengan cara yang lazim kita kenal dalam buku buk u masa kini. P ada setiap bab, penulis hanya menyebutkan ayat ayat Al Qur’an dan hadits hadits serta pendapat pendapat ulama salaf ; kemudian beliau menjabarkan bab-bab itu dengan menyebutkan permasalahan permasalahan penting yang terkandung dan tersirat dari dalil dalil tersebut.

Akan tetapi, justru dengan demikian itulah, buk u ini menjadi lebih penting, sebab pembahasannya mengacu kepada kitab dan sunnah yang menjadi sumber hukum bagi umat Islam.

(8)

Mengingat amat ringkasnya beberap a permasalahan yang dijabarkan oleh penulis, maka dengan memohon taufiq Allah, penerjemah memberikan sedikit keterangan dan penjelasan dengan diapit oleh tanda dua kurung siku “[ … ]” atau melalui catatan kaki.

Apa yang diharapkan oleh penulis bukanlah sekedar mengerti dan memahami, tapi lebih dari itu, yaitu : sikap dan pandangan hidup tauhidi yang tercermin dalam keyakinan, tutur kata dan amalan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita dalam usaha mew ujudkan ibadah kepada Allah dengan semurni-murninya.

Hanya kepada Allah kita menghambakan diri, dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan

Semoga sholaw at dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad , keluarga dan para sahabatnya.

Penerjemah

(9)

DAFTAR ISI KAT A P ENGANTAR

DAFT AR ISI

Bab1: T auhid [ hakikat dan kedudukannya ]

Bab2: Keistimew aan tauhid dan dosa dosa yang diampuni karenanya

Bab3: Mengamalkan tauhid dengan semurni murninya bisa menyebabkan masuk sorga tanpa hisab

Bab 4 : T akut kepada syirik …

Bab 5 : Dakw ah kepada syahadat “La Ilah a Illallah” Bab 6 : P enjelasan tentang makna tauhid dan

syahadat“La Ilah a Illallah”

Bab 7: Memakai gelang dan sejenisnya untuk menangkal bahaya adalah perbuatan syirik

Bab 8 : Ruqyah dan T amimah

Bab 9: Minta berkah kepada pepohonan, bebatuan atau yang sejenisnya

Bab 10: Menyembelih binatang bukan karena Allah Bab11:Menyembelih binatang karena Allah,

dilarang dilakukan di tempat penyembelihan yang bukan karena Allah

Bab 12: Bernadzar untuk selain Allah adalah syirik Bab 13: Meminta perlindungan kepada selain Allah

adalah syirik

Bab 14: Berdo’a kepada selain Allah adalah syirik Bab 15: [ Ibadah itu hak milik Allah ]

Bab 16: [ Malaikat makhluk yang perkasa bersujud kepada Allah ] Bab 17: Syafa’at

Bab 18: [ Nabi tidak dapat memberi hidayah kecuali dengan kehendak Allah ]

(10)

Bab 19: P enyebab utama kekafiran adalah berlebih lebihan dalam mengagungkan orang orang sholeh

Bab 20: Larangan beribadah kepada Allah di sisi kuburan

Bab21: Berlebih lebihan terhadap kuburan orang orang sholeh menjadi sebab dijadikannya sesembahan selain Allah

Bab 22: Upaya Rasulullah dalam menjaga tauhid dan menutup setiap jalan yang menuju kepada syirik

Bab 23: P enjelasan bahw a sebagian umat ini ada yang menyembah berhala

Bab 24: Hukum sihir

Bab 25: Macam macam sihir

Bab 26: Dukun, tukang ramal dan sejenisnya Bab 27: Nusyrah

Bab 28: T athoyyur

Bab 29: Ilmu nujum ( P erbintangan )

Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada binatang

Bab 31: [ Cinta kepada Allah ] Bab 32: [ T akut kepada Allah ] Bab 33: [ T aw akkal kepada Allah ]

Bab 34: [ Merasa aman dari siksa Allah dan berputus asa dari

RahmatNya

Bab 35: Sabar terhadap takdir Allah adalah bagian dari Iman

Bab 36: Riya’

Bab37: Beramal sholeh untuk kepentingan dunia adalah syirik

Bab 38: Mentaati ulama dan umara’ dalam menghalalkan yang haram dan

(11)

mengharamkan yang halal berarti mempertuhankan mereka

Bab 39: [ Berhakim kepada selain Allah ]

Bab 40: Mengingkari sebagian Asma’ dan Sifat Allah Bab 41: [ ingkar terhadap ni’mat Allah ] Bab 42: [ Larangan menjadikan sekutu buat Allah ] Bab 43: Tidak rela terhadap sumpah yang

menggunakan nama Allah

Bab 44: Ucapan : “Atas kehendak Allah dan kehendakmu” Bab45: Mencaci masa berarti mencaci Allah

Bab 46: P enggunaan gelar “qodli qudlot” [ hakimnya para hakim ] Bab 47: Memuliakan nama nama Allah

Bab 48: Bersenda gurau dengan menyebut nama Allah, Al Qur’an atau Rasulullah

Bab 49: [ Mensyukuri ni’mat Allah ]

Bab 50: [ Memberi nama yang diperhambakan kepada selain Allah]

Bab 51: [ Penetapan Al Asma’ul Husna hanya untuk Allah ]

Bab 52: Larangan mengucapkan “ As salamu alallah”

Bab 53: Ucapan “ Ampunilah aku jika engkau menghendaki”

Bab 54: Larangan mengucapkan “Hambaku”

Bab 55: Larangan menolak permintaan yang menyebut nama Allah

Bab 56: Larangan meminta sesuatu dengan menyebut nama Allah kecuali sorga

Bab 57: Ucapan “ Seandainya”

Bab 58: Larangan mencaci maki angin

Bab 59: [ Larangan berprasangka buruk kepada Allah ]

(12)

Bab 60: Mengingkari takdir

Bab 61: Orang yang menggambar (Mushowwir ) Bab 62: Larangan banyak bersumpah

Bab 63: P erjanjian Allah dan perjanjian NabiNya Bab 64: Larangan bersumpah mendahului Allah Bab 65: Larangan menjadikan Allah sebagai w asilah

kepada mahlukNya

Bab 66: Upaya Rasulullah SAW dalam menjaga kesucian tauhid …

Bab 67: [ Keagungan dan kekuasaan Allah ] DAFT AR IST ILAH

(13)

BAB 1 TAUHID

[ HAKEKAT DAN KEDUDUKANNYA ] Firman Allah :

ﻥﻭﺪﺒﻌﻴِﻟ ﺎﱠﻟِﺇ ﺲﻧِﺄﹾﻟﺍﻭ ﻦِﺠﹾﻟﺍ ﺖﹾﻘﹶﻠﺧ ﺎﻣﻭ

ِ

)

ﺕﺎﻳﺭﺬﻟﺍ

:

56

(

“T idak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah (1) kepada-Ku.”

(QS. Adz –Dzariyat, 56 ). )

ﺍﻭﺪﺒﻋﺍ ِﻥﹶﺃ ﹰﻻﻮﺳﺭ ٍﺔﻣﹸﺃ ﱢﻞﹸﻛ ﻲِﻓ ﺎﻨﹾﺜﻌﺑ ﺪﹶﻘﹶﻟﻭ

ﺍﻮﺒِﻨﺘﺟﺍﻭ ﻪﱠﻠﻟﺍ

ﺕﻮﹸﻏﺎﱠﻄﻟﺍ

)

ﻞﺤﻨﻟﺍ

:

ﺔﻳﻵﺍ ﻦﻣ

36

(

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) “

(1 ) Ibadah ialah penghambaan diri kep ada Allah ta’ala deng an mentaati segala p erintah Ny a dan menj auhi segala l arang an-Nya, sebagaiman a yang telah disamp aikan oleh Rasulullah saw. Dan inilah hakekat agam a Islam, k aren a Islam maknany a ial ah penyerahan diri kepad a Allah semata, yang disertai deng an kepatuhan mutlak kepad a Nya, dengan penuh rasa rend ah diri dan cinta.

Ibadah b erarti juga segala p erkat aan dan p erbuat an, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridloi oleh Allah. Dan su atu amal ak an diterima oleh Allah s ebagai ibadah ap abila diniati dengan ikhlas karena Allah s emata ; dan mengikuti tuntunan Rasulullah saw.

(14)

Beribadalah kepada Allah ( s aja ) dan jauhilah thoghut” (1) .” (QS. An – Nahl, 36 ).

ﺪﺒﻌﺗ ﱠﻻﹶﺃ ﻚﺑﺭ ﻰﻀﹶﻗﻭ

ﺎﻣِﺇ ﺎﻧﺎﺴﺣِﺇ ِﻦﻳﺪِﻟﺍﻮﹾﻟﺎِﺑﻭ ﻩﺎﻳِﺇ ﱠﻻِﺇ ﺍﻭ

ﹶﻻﻭ ﻑﹸﺃ ﺎﻤﻬﹶﻟ ﹾﻞﹸﻘﺗ ﹶﻼﹶﻓ ﺎﻤﻫﹶﻼِﻛ ﻭﹶﺃ ﺎﻤﻫﺪﺣﹶﺃ ﺮﺒِﻜﹾﻟﺍ ﻙﺪﻨِﻋ ﻦﻐﹸﻠﺒﻳ

ﻦِﻣ ﱢﻝﱡﺬﻟﺍ ﺡﺎﻨﺟ ﺎﻤﻬﹶﻟ ﺾِﻔﺧﺍﻭ ﺎﳝِﺮﹶﻛ ﹰﻻﻮﹶﻗ ﺎﻤﻬﹶﻟ ﹾﻞﹸﻗﻭ ﺎﻤﻫﺮﻬﻨﺗ

ﺏﺭ ﹾﻞﹸﻗﻭ ِﺔﻤﺣﺮﻟﺍ

ﺍﲑِﻐﺻ ﻲِﻧﺎﻴﺑﺭ ﺎﻤﹶﻛ ﺎﻤﻬﻤﺣﺭﺍ

“Dan tuh anmu telah me merintahk an supaya kamu jangan beribadah kecuali h anya kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat b aik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jik a s alah seorang diantara keduan ya at au kedua-duan ya samp ai berumur lanjut dalam pemelih araanmu , maka sek ali-kali janganlah kamu mengatak an kepada keduanya perkat aan “ ah” dan janganlah kamu me mbentak me reka dan ucapkanlah kepada mereka perk ataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terh adap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah : “Wahai T uhanku, kasihilah me reka keduanya sebagaimana merek a berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al – Isra’, 23

-

24).

(1 ) Thoghut ialah : setiap yang di agungkan - selain Allah – deng an disembah, ditaati, atau dipatuhi ; baik yang diagungkan itu berupa batu, manusia ataupun setan.

Menjauhi thoghut berarti mengingkarinya, tidak meny embah d an memujanya, dalam bentuk dan cara apapun.

(15)

ﺎﹰﺌﻴﺷ ِﻪِﺑ ﺍﻮﹸﻛِﺮﺸﺗ ﱠﻻﹶﺃ ﻢﹸﻜﻴﹶﻠﻋ ﻢﹸﻜﺑﺭ ﻡﺮﺣ ﺎﻣ ﹸﻞﺗﹶﺃ ﺍﻮﹶﻟﺎﻌﺗ ﹾﻞﹸﻗ

ﻢﹸﻜﹸﻗﺯﺮﻧ ﻦﺤﻧ ٍﻕﹶﻼﻣِﺇ ﻦِﻣ ﻢﹸﻛﺩﹶﻻﻭﹶﺃ ﺍﻮﹸﻠﺘﹾﻘﺗ ﹶﻻﻭ ﺎﻧﺎﺴﺣِﺇ ِﻦﻳﺪِﻟﺍﻮﹾﻟﺎِﺑﻭ

ﹶﻄﺑ ﺎﻣﻭ ﺎﻬﻨِﻣ ﺮﻬﹶﻇ ﺎﻣ ﺶِﺣﺍﻮﹶﻔﹾﻟﺍ ﺍﻮﺑﺮﹾﻘﺗ ﹶﻻﻭ ﻢﻫﺎﻳِﺇﻭ

ﺍﻮﹸﻠﺘﹾﻘﺗ ﹶﻻﻭ ﻦ

ﹶﻥﻮﹸﻠِﻘﻌﺗ ﻢﹸﻜﱠﻠﻌﹶﻟ ِﻪِﺑ ﻢﹸﻛﺎﺻﻭ ﻢﹸﻜِﻟﹶﺫ ﻖﺤﹾﻟﺎِﺑ ﱠﻻِﺇ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻡﺮﺣ ﻲِﺘﱠﻟﺍ ﺲﹾﻔﻨﻟﺍ

ﺍﻮﹸﻓﻭﹶﺃﻭ ﻩﺪﺷﹶﺃ ﹶﻎﹸﻠﺒﻳ ﻰﺘﺣ ﻦﺴﺣﹶﺃ ﻲِﻫ ﻲِﺘﱠﻟﺎِﺑ ﱠﻻِﺇ ِﻢﻴِﺘﻴﹾﻟﺍ ﹶﻝﺎﻣ ﺍﻮﺑﺮﹾﻘﺗ ﹶﻻﻭ

ﺴِﻘﹾﻟﺎِﺑ ﹶﻥﺍﺰﻴِﻤﹾﻟﺍﻭ ﹶﻞﻴﹶﻜﹾﻟﺍ

ﻢﺘﹾﻠﹸﻗ ﺍﹶﺫِﺇﻭ ﺎﻬﻌﺳﻭ ﱠﻻِﺇ ﺎﺴﹾﻔﻧ ﻒﱢﻠﹶﻜﻧ ﹶﻻ ِﻂ

ِﻪِﺑ ﻢﹸﻛﺎﺻﻭ ﻢﹸﻜِﻟﹶﺫ ﺍﻮﹸﻓﻭﹶﺃ ِﻪﱠﻠﻟﺍ ِﺪﻬﻌِﺑﻭ ﻰﺑﺮﹸﻗ ﺍﹶﺫ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﻮﹶﻟﻭ ﺍﻮﹸﻟِﺪﻋﺎﹶﻓ

ﺍﻮﻌِﺒﺘﺗ ﹶﻻﻭ ﻩﻮﻌِﺒﺗﺎﹶﻓ ﺎﻤﻴِﻘﺘﺴﻣ ﻲِﻃﺍﺮِﺻ ﺍﹶﺬﻫ ﱠﻥﹶﺃﻭ ﹶﻥﻭﺮﱠﻛﹶﺬﺗ ﻢﹸﻜﱠﻠﻌﹶﻟ

ﺘﹶﻓ ﹶﻞﺒﺴﻟﺍ

ﹶﻥﻮﹸﻘﺘﺗ ﻢﹸﻜﱠﻠﻌﹶﻟ ِﻪِﺑ ﻢﹸﻛﺎﺻﻭ ﻢﹸﻜِﻟﹶﺫ ِﻪِﻠﻴِﺒﺳ ﻦﻋ ﻢﹸﻜِﺑ ﻕﺮﹶﻔ

“Katak anlah (Muhammad) marilah kubacak an apa yang dih aramkan kepadamu oleh Tuhanmua, yaitu “ Janganlah k amu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terh adap kedua o rang tuamu, dan janganlah kamu me mbunuh anak an ak kamu karena t akut kemiskinan. Kami akan memberi rizki kepadamu dan kepada merek a ; dan janganlah kamu mendekati perbuatan perbu atan yang keji, baik yang nampak diantaran ya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang dih aramkan Allah (membunuhnya ) melainkan dengan sesuatu ( sebab ) yang benar. Demikian itu yang diperint ahkan oleh T uhanmu kepadamu supaya kamu me mah ami ( nya ). Dan janganlah kamu dekati harta an ak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewas a. Dan sempurnak anlah takaran dan

(16)

timbangan dengan adil. K ami tidak me mikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkat a, mak a hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun dia adalah kerab at(mu). Dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. Dan bah wa ( yang K ami perintahk an ) ini adalah jalan-Ku yang lu rus, mak a ikutilah dia ; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan ( yang lain ), karen a jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang de mikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar k amu bert akwa.” ( QS. Al – An’am, 151

-

153).

Ibnu Mas’ud berkata : “Barang siapa yang ingin melihat wasiat Muhammad yang tertera di atasn ya cincin stempel milik beliau, maka supaya memb aca firman Allah : “Katak anlah ( Muhammad ) marilah kubacak an ap a yang diharamk an kepadamu oleh T uhanmu, yaitu “Janganlah kamu berbuat syirik sedikitpun kepadaNya, dan “Sungguh inilah jalan-Ku berada dalam keadaan lurus, mak a ikutilah jalan tersebut, dan janganlah kalian ikuti jalan-jalan yang lain. ( 1)

Mu’ad z bin Jabal berkata :

ﱯﻨﻟﺍ ﻒﻳﺩﺭ ﺖﻨﻛ

ﱄ ﻝﺎﻘﻓ ،ﺭﺎﲪ ﻰﻠﻋ

":

،ﺫﺎﻌﻣ ﺎﻳ

ﺖﻠﻗ ؟ ﷲﺍ ﻰﻠﻋ ﺩﺎﺒﻌﻟﺍ ﻖﺣ ﺎﻣﻭ ،ﺩﺎﺒﻌﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﷲﺍ ﻖﺣ ﺎﻣ ﻱﺭﺪﺗﺃ

:

ﺳﺭﻭ ﷲﺍ

ﻝﺎﻗ ،ﻢﻠﻋﺃ ﻪﻟﻮ

:

ﻻﻭ ﻩﻭﺪﺒﻌﻳ ﻥﺃ ﺩﺎﺒﻌﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﷲﺍ ﻖﺣ

(1 )Atsar ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abi Hatim.

(17)

ﻙﺮﺸﻳ ﻻ ﻦﻣ ﺏﺬﻌﻳ ﻻ ﻥﺃ ﷲﺍ ﻰﻠﻋ ﺩﺎﺒﻌﻟﺍ ﻖﺣﻭ ،ﺎﺌﻴﺷ ﻪﺑ ﺍﻮﻛﺮﺸﻳ

ﺖﻠﻗ ،ﺎﺌﻴﺷ ﻪﺑ

:

ﻝﺎﻗ ؟ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺮﺸﺑﺃ ﻼﻓﺃ ،ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ

" :

ﺍﻮﻠﻜﺘﻴﻓ ﻢﻫﺮﺸﺒﺗ

."

“Aku pernah diboncengkan Nabi di at as keledai, kemudian beliau berkat a kepadaku : “ wahai mu adz, tahukah k amu apak ah hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamb a-hambaN ya, dan apa h ak hamba-hamb aNya yang p asti dipenuhi oleh Allah ?, Aku menjawab : “Allah dan RasulN ya yang lebih mengetahui”, kemudian beliau bersabda : “Hak Allah yang h arus dipenuhi oleh h amb a-hambaN ya ialah hendaknya merek a beribadah kepadaN ya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun, sedangkan hak h amb a yang pasti dipenuhi oleh Allah ialah b ahwa Allah tidak ak an men yiksa o rang orang yang tidak men yekutukanNya dengan sesuatupun, lalu aku bertanya : ya R asulullah , bolehkah aku menyampaik an berita gembira ini kepada orang-orang ? , beliau menjawab : “Jangan engkau lakukan itu, karena hawatir merek a n anti bersikap pasrah” ( HR. Bukhari, Muslim ).

P elajaran penting yang terkandung dalam bab ini :

1-Hikmah diciptakannya jin dan manusia oleh Allah

.

2-Ibadah adalah hakekat ( tauhid ), sebab pertentangan yang terjadi antara Rasulullah

(18)

dengan kaumnya adalah dalam masalah tauhid ini.

3-Barang siapa yang belum merealisasikan tauhid ini dalam hidupnya, maka ia belum beribadah (menghamba) kepada Allah . inilah sebenarnya makna firman Allah :

ﺪﺒﻋﺃ ﺎﻣ ﻥﻭﺪﺑﺎﻋ ﻢﺘﻧﺃ ﻻﻭ

“Dan sekali-kali kamu sekalian bukanlah penyembah (T uhan) yang aku sembah” ( QS. Al Kafirun, 3 )

4-Hikmah diutusnya para Rasul [ adalah untuk menyeru kepada tauhid, dan melarang kemusyrikan ].

5-Misi diutusnya para Rasul itu untuk seluruh umat.

6-Ajaran para Nabi adalah satu, yaitu tauhid [ mengesakan Allah saja].

7-Masalah yang sangat penting adalah : bahw a ibadah kepada Allah tidak akan terealisasi dengan benar kecuali dengan adanya pengingkaran terhadap thoghut.

Dan inilah maksud dari firman Allah :

ﺓﻭﺮﻌﻟﺎﺑ ﻚﺴﻤﺘﺳﺍ ﺪﻘﻓ ﷲﺎﺑ ﻦﻣﺆﻳﻭ ﺕﻮﻏﺎﻄﻟﺎﺑ ﺮﻔﻜﻳ ﻦﻤﻓ

ﻰﻘﺛﻮﻟﺍ

“Barang siap a yang mengingkari thoghut dan beriman kepada Allah, mak a ia benar benar telah berpegang teguh kepada t ali yang paling kuat” ( QS. Al B aqarah, 256 ).

8-P engertian thoghut bersifat umum, mencakup semua yang diagungkan selain Allah .

(19)

9-Ketiga ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al – An’am menurut para ulama salaf penting kedudukannya, di dalamnya ada 10 pelajaran penting, yang pertama adalah larangan berbuat kemusyrikan.

10-Ayat ayat muhkamat y ang terdapat dalam surat Al Isra mengandung 18 masalah, dimulai dengan firman Allah :

ﻻﻭﺬﳐ ﺎﻣﻮﻣﺬﻣ ﺪﻌﻘﺘﻓ ﺮﺧﺁ ﺎﳍﺇ ﷲﺍ ﻊﻣ ﻞﻌﲡ ﻻ

“Janganlah k amu menjadikan bers ama Allah sesembah an yang lain, agar kamu tidak menjadi terhina lagi tercela” ( QS. Al Isra’, 22 ).

Dan diakhiri dengan firmanNya :

ﺮﺧﺁ ﺎﳍﺇ ﷲﺍ ﻊﻣ ﻞﻌﲡ ﻻﻭ

ﺍﺭﻮﺣﺪﻣ ﺎﻣﻮﻠﻣ ﻢﻨﻬﺟ ﰲ ﻰﻘﻠﺘﻓ

“Dan janganlah kamu menjadikan bers ama Allah sesembah an yang lain, sehingga kamu (n antinya) dicampak an kedalam neraka jahann am dalam keadaan tercela, dijauhkan (dari rahmat Allah )” (QS. Al Isra’, 39 ).

Dan Allah mengingatkan kita pula tentang pentingnya masalah ini, dengan firmanNya:

ﺔﻤﻜﳊﺍ ﻦﻣ ﻚﺑﺭ ﻚﻴﻟﺇ ﻰﺣﻭﺃ ﺎﳑ ﻚﻟﺫ

“Itulah sebagian hikmah yang diwahyuk an Tuhanmu kepadamu” (QS. Al Isra’, 39 ).

11-Satu ayat yang terdapat dalam surat An–Nisa’, disebutkan didalamnya 10 hak, yang pertama Allah memulainya dengan firmanNya:

(20)

ﺎﺌﻴﺷ ﻪﺑ ﺍﻮﻛﺮﺸﺗ ﻻﻭ ﷲﺍ ﺍﻭﺪﺒﻋﺍﻭ

“Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah ( saja ), dan janganlah kamu me mpersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” ( QS. An – Nisa’, 36 ).

12-P erlu diingat w asiat Rasulullah di saat akhir hayat beliau.

13-Mengetahui hak hak Allah yang w ajib kita laksanakan.

14Mengetahui hak hak hamba y ang pasti akan dipenuhi oleh Allah apabila mereka malaksanakanya.

15-Masalah ini tidak diketahui oleh sebagian basar para sahabat (1).

16-Boleh merahasiakan ilmu pengetahuan untuk maslahah.

17-Dianjurkan untuk menyampaikan berita yang menggembirakan kepada sesama muslim.

18-Rasulullah merasa khaw atir terhadap sikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah.

19-Jaw aban orang yang ditanya, sedangkan dia tidak mengetahui adalah : “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.

(1 )Tidak diketahui oleh sebagian besar para sahab at, karen a Rasulullah menyuruh Muadz agar tidak memberitahukanny a kepada meraka, dengan al asan beliau khawatir kalau merek a nanti akan b ersikap menyand ark an diri k epad a k eluasan rahm at Allah. Sehingga tidak mau berlomba lomba dalam mengerjakan amal sholeh. Maka Mu’adz pun tidak memberitahuk an masal ah tersebut, kecuali di akhir h ayatnya d engan rasa b erdos a. Oleh sebab itu, di masa hidup Mu’adz masalah ini tidak diketahui oleh kebanyak an sahabat.

(21)

20-Diperbolehkan memberikan ilmu kepada orang tertentu saja, tanpa yang lain.

21-Kerendahan hati Rasulullah , sehingga beliau hanya naik keledai, serta mau memboncengkan salah seorang dari sahabatnya.

22-Boleh memboncengkan seseorang diatas binatang, jika memang binatang itu kuat.

23-Keutamaan Muadz bin Jabal.

24-T auhid mempunyai kedudukan yang sangat penting.

(22)

BAB 2

KEISTIM EWAAN TAUHID

DAN DOSA DOSA YANG DIAMPUNI KARENANYA Firman Allah :

ﻢﻫﻭ ﻦﻣﻷﺍ ﻢﳍ ﻚﺌﻟﻭﺃ ﻢﻠﻈﺑ ﻢﺎﳝﺇ ﺍﻮﺴﺒﻠﻳ ﱂﻭ ﺍﻮﻨﻣﺁ ﻦﻳﺬﻟﺍ

ﻥﻭﺪﺘﻬﻣ

“Orang orang yang beriman dan tidak menodai keiman an ( 1) mereka dengan kedzoliman (

kemusyrikan ) ( 2), mereka itulah orang- orang yan g

mendap at ketentraman dan me reka itulah o rang orang yang mendapat jalan hidayah”, ( QS. Al An’am, 82).

Ubadah bin Shomit menuturkan : Rasulullah bersabda :

"

ﺍﺪﻤﳏ ﻥﺃﻭ ،ﻪﻟ ﻚﻳﺮﺷ ﻻ ﻩﺪﺣﻭ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﻥﺃ ﺪﻬﺷ ﻦﻣ

ﱃﺇ ﺎﻫﺎﻘﻟﺃ ﻪﺘﻤﻠﻛﻭ ،ﻪﻟﻮﺳﺭﻭ ﷲﺍ ﺪﺒﻋ ﻰﺴﻴﻋ ﻥﺃﻭ ،ﻪﻟﻮﺳﺭﻭ ﻩﺪﺒﻋ

ﱘﺮﻣ

ﺎﻣ ﻰﻠﻋ ﺔﻨﳉﺍ ﷲﺍ ﻪﻠﺧﺩﺃ ﻖﺣ ﺭﺎﻨﻟﺍﻭ ﻖﺣ ﺔﻨﳉﺍﻭ ﻪﻨﻣ ﺡﻭﺭﻭ

ﻞﻤﻌﻟﺍ ﻦﻣ ﻥﺎﻛ

"

ﻩﺎﺟﺮﺧﺃ

(1 ) Iman ialah : ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbu atan, diiringi dengan ketulusan niat karen a Allah, dan dilandasi deng an berpeg ang teguh kepada sunnah Rasulullah .

(2 ) Syirik disebut kezholiman karena syirik adalah menempatk an suatu ibadah tidak pada t empatnya, dan memberikannya k epad a yang tidak berhak menerimany a.

(23)

“Barang siap a yang bersyah adat (1) bahw a

tidak ada sesembah an yang h ak ( benar ) selain Allah saja, tiada sekutu bagiNya, dan Muhammad adalah hamba dan RasulN ya, dan bahwa Is a adalah hamba dan RasulNya, dan kalimatNya yang disampaikan kepada Maryam, sert a Ruh dari padaN ya, dan sorga itu benar adan ya, nerak a juga benar adan ya, mak a Allah p asti me masukkan ya kedalam sorga, betap apun amal yang telah diperbuatnya”. ( HR. Bukhori & Muslim )

Imam Bukhori dan Muslim meriw ayatkan pula hadits dari Itban bahw a Rasulullah bersabda :

"

ﻚﻟﺬﺑ ﻲﻐﺘﺒﻳ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﻝﺎﻗ ﻦﻣ ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻡﺮﺣ ﷲﺍ ﻥﺈﻓ

ﷲﺍ ﻪﺟﻭ

"

“Sesungguhnya Allah mengharamkan nerak a bagi o rang orang yang mengucapkan

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

dengan ikhlas dan h anya mengharapkan ( pah ala melihat ) wajah Allah”.

Diriw ayatkan dari Abu Said Al Khudri bahw a Rasulullah bersabda :

"

ﻝﺎﻗ ،ﻪﺑ ﻙﻮﻋﺩﺃﻭ ﻙﺮﻛﺫﺃ ﺎﺌﻴﺷ ﲏﻤﻠﻋ ،ﺏﺭ ﺎﻳ ﻰﺳﻮﻣ ﻝﺎﻗ

:

ﻰﺳﻮﻣ ﺎﻳ ﻞﻗ

:

ﻝﺎﻗ ،ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

:

ﻥﻮﻟﻮﻘﻳ ﻙﺩﺎﺒﻋ ﻞﻛ ﺏﺭ ﺎﻳ

(1 ) Syahadat ialah : pers aksian deng an h ati dan lisan, deng an mengerti maknanya dan mengamalkan ap a yang menjadi tuntutannya, baik lahir maupun batin.

(24)

ﻰﺳﻮﻣ ﻝﺎﻗ ،ﺍﺬﻫ

:

ﻦﻫﺮﻣﺎﻋﻭ ﻊﺒﺴﻟﺍ ﺕﺍﻮﻤﺴﻟﺍ ﻥﺃ ﻮﻟ

ﻱﲑﻏ

ﻛ ﰲ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻﻭ ،ﺔﻔﻛ ﰲ ﻊﺒﺴﻟﺍ ﲔﺿﺭﻷﺍﻭ

ﻦـ ﺖﻟﺎﻣ ،ﺔـﻔ

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

) "

ﻪﺤﺤﺻﻭ ﻢﻛﺎﳊﺍﻭ ﻥﺎﺒﺣ ﻦﺑﺍ ﻩﺍﻭﺭ

.(

“Musa berkat a : “Ya R abb, ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk mengingatMu dan berdo a kepadaMu”, Allah berfirman :” ucapkan h ai Mus a

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ

”, Mus a berkat a : “ya R abb, semu a hamb aMu mengucapkan itu”, Allah menjawab :” Hai Musa, seandain ya ketujuh langit se rta seluruh penghuninya – selain Aku - dan ketujuh bumi diletakkan dalam s atu timb angan dan k alimat

ﻪﻟﺇ ﻻ

ﷲﺍ ﻻﺇ

diletakkan dalam timbangan yang lain ,

niscaya kalimat

ﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

lebih berat timbangannya.” ( HR. Ibnu Hibban, dan imam Hakim sekaligus menshohehkannya ).

Imam T irmidzi meriw ayatkan hadits ( yang menurut penilaianya hadits itu hasan ) dari Anas bin Malik ia berkata aku mendengar Rasulullah

bersabda :

"

ﺍ ﻝﺎﻗ

ﱃﺎﻌﺗ ﷲ

:

ﺽﺭﻷﺍ ﺏﺍﺮﻘﺑ ﲏﺘﻴﺗﺃ ﻮﻟ ،ﻡﺩﺁ ﻦﺑﺍ ﺎﻳ

ﺓﺮﻔﻐﻣ ﺎﺍﺮﻘﺑ ﻚﺘﻴﺗﻷ ،ﺎﺌﻴﺷ ﰊ ﻙﺮﺸﺗ ﻻ ﲏﺘﻴﻘﻟ ﰒ ،ﺎﻳﺎﻄﺧ

"

“Allah berfirman : “Hai an ak Adam, jik a engkau dat ang kepadaKu dengan memb awa dos a sejagat raya, dan engkau ketika mati dalam

(25)

keadaan tidak men yekutukanKu dengan sesuatupun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan memb awa ampunan sejagat raya pula”.

Kandungan bab ini : 1-Luasnya karunia Allah .

2-Besarnya pahala tauhid di sisi Allah . 3-Dan tauhid juga dapat menghapus dosa.

4-P enjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al – An’am.

5-P erhatikan kelima masalah yang ada dalam hadits Ubadah.

6-Jika anda memadukan antara hadits Ubadah, hadits Itban dan hadits sesudahnya, maka akan jelas bagi anda pengertian kalimat

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

, juga kesalahan orang-orang yang tersesat karena haw a nafsunya.

7-P erlu diperhatikan syarat-syarat yang disebutkan dalam hadits Itban, ( yaitu ikhlas semata-mata karena Allah, dan tidak menyekutukanNya ). 8-P ara Nabipun perlu diingatkan akan

keistimew aan

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

.

9-P enjelasan bahw a kalimat

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

berat timbangannya mengungguli berat timbangan seluruh makhluk, padahal banyak orang yang mengucapkan kalimat tersebut.

10-P ernyataan bahw a bumi itu tujuh lapis seperti halnya langit.

(26)

12-Menetapkan sifat sifat Allah apa adanya, berbeda dengan pendapat Asy’ariyah (1).

13-Jika anda memahami hadits Anas, maka anda akan mengetahui bahw a sabda Rasul yang ada dalam hadits Itban : “sesungguhnya Allah mengharamk an masuk nerak a bagi o rang o rang yang mengucapkan

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

dengan penuh ihlas karena Allah , dan tidak men yekutukanNya” , maksudnya adalah tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, bukan hanya mengucapkan kalimat tersebut dengan lisan saja.

14- Nabi Muhammad dan Nabi Isa ad alah sama-sama hamba Allah dan RasulNya.

(1 ) Asy’ariyah adal ah salah satu aliran teologis, pengikut Syekh Abu Hasan Ali bin Ismail Al Asy’ari ( 260 – 324 H = 874 – 936 M ). Dan maksud penulis di sini ialah menetapkan sifat sifat Allah sebagaiman a yang disebutkan dalam Al qur’an maupun As sunnah. Termasuk sifat yang ditet apkan ad alah k ebenaran adany a wajah bagi Allah, mengikuti cara y ang diamalkan k aum sala f sholeh dalam masalah ini, yaitu : mengimani kebesaran si fat sifat Allah yang dituturkan Al qur’an dan As sunnah t anpa t ahri f, ta’thil, takyif dan t amtsil. Adapun Asy’ariyah, sebagian merek a ada y ang ment a’wilkannya (men afsirinya deng an makn a y ang menyimpang dari makna yang sebenarnya ) dengan dalih bahwa hal itu jika tidak dita’wilkan bisa menimbulkan tasybih ( penyerup aan ) Allah dengan makhlukNya, akan t etapi perlu diketahui bahwa Syekh Abu Has an sendiri dalam mas alah ini telah menyatak an berpeg ang teguh deng an madzh ab salaf sholeh, sebagaiman a beliau nyatakan dalam kitab yang ditulis di akhir hidupnya, yaitu Al Ibanah ‘an ushulid diyanah (editor : Abdul Qodir Al Arnauth, Bairut, makat abah d arul b ayan, 1401 H ) bahkan d alam k aryany a ini b eliau mengk ritik dan m enyangg ah tindakan ta’wil yang dilakukan oleh orang orang yang menyimpang dari madzhab salaf.

(27)

15-Mengetahui keistimew aan Nabi Isa, sebagai Kalimat Allah(1).

16-Mengetahui bahw a Nabi Isa adalah ruh diantara ruh-ruh yang diciptakan Allah.

17-Mengetahui keistimew aan iman kepada kebenaran adanya sorga dan neraka.

18-Memahami sabda R asul : “betap apun amal yang telah dikerjakannya”.

19-Mengetahui bahw a timbangan itu mempunyai dua daun.

20- Mengetahui kebenaran adanya w ajah bagi Allah.

(1 ) Kalimat Allah maksudnya bahwa Nabi Isa itu diciptakan Allah dengan firman Nya “ Kun” ( jadilah ) yang disampaikan Ny a kepada Mary am melalui malaikat Jibril.

(28)

BAB 3

MENGAMALKAN TAUHID DENGAN SEBENAR BENARNYA DAPAT MENYEBABKAN M ASUK

SORGA TANPA HISAB Firman Allah :

ﲔِﻛِﺮﺸﻤﹾﻟﺍ ﻦِﻣ ﻚﻳ ﻢﹶﻟﻭ ﺎﹰﻔﻴِﻨﺣ ِﻪﹼﻠِﻟ ﺎﺘِﻧﺎﹶﻗ ﹰﺔﻣﹸﺃ ﹶﻥﺎﹶﻛ ﻢﻴِﻫﺍﺮﺑِﺇ ﱠﻥِﺇ

)

120

(

ﻞﺤﻨﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif (berpegang teguh pada kebenaran ), dan sekali kali ia bukanlah termasuk orang o rang yang me mpersekutukan(Tuhan)” ( QS, An N ahl, 120 )

ﻥﻮﻛﺮﺸﻳ ﻻ ﻢﺮﺑ ﻢﻫ ﻦﻳﺬﻟﺍﻭ

“Dan orang orang yang tidak mempersekutukan dengan Robb mereka (sesuatu apapun )”. ( QS. Al Mu’minun, 59 )

Husain bin Abdurrahman berkata: “Suatu ketika aku berad a di sisi Said bin Zubair, lalu ia bertanya : “siapa diantara k alian melihat bintang yang jatuh semalam ?, kemudian aku menjaw ab : “ aku ”, kemudian kataku : “ ketahuilah, sesungguhnya aku ketika itu tidak sedang melaksanakan sholat, karena aku disengat kalajengking”, lalu ia bertanya kepadaku : “lalu apa yang kau lakukan ?”, aku menjaw ab : “aku minta di

(29)

ruqyah (1)”, ia bertanya lagi : “apa yang mendorong

kamu melakukan hal itu ?”, aku menjaw ab : “yaitu : sebuah hadits yang diriw ayatkan oleh Asy Sya’by kepada kami”, ia bertanya lagi : “dan apakah hadits yang dituturkan kepadamu itu ?”, aku menjaw ab : “dia menuturkan hadits kepada kami dari Buraidah bin Hushaib :

"

ﺔﲪ ﻭﺃ ﲔﻋ ﻦﻣ ﻻﺇ ﺔﻴﻗﺭ ﻻ

"

“T idak boleh Ruqyah kecuali k aren a ain ( 2)

atau terkena sengatan”.

Said pun berkata : “sungguh telah berbuat baik orang yang telah mengamalkan apa yang telah didengarnya, tetapi Ibnu Abbas menuturkan hadits kepada kami dari Rasulullah , beliau bersabda :

"

ﺖﻳﺃﺮﻓ ،ﻢﻣﻷﺍ ﻲﻠﻋ ﺖﺿﺮﻋ

ﻪﻌﻣ ﱯﻨﻟﺍﻭ ،ﻂﻫﺮﻟﺍ ﻪﻌﻣ ﱯﻨﻟﺍ

،ﻢﻴﻈﻋ ﺩﺍﻮﺳ ﱄ ﻊﻓﺭ ﺫﺇ ،ﺪﺣﺃ ﻪﻌﻣ ﺲﻴﻟﻭ ﱯﻨﻟﺍﻭ ،ﻥﻼﺟﺮﻟﺍﻭ ﻞﺟﺮﻟﺍ

ﱄ ﻞﻴﻘﻓ ،ﱵﻣﺃ ﻢﺃ ﺖﻨﻨﻈﻓ

:

ﺍﺫﺈﻓ ﺕﺮﻈﻨﻓ ،ﻪﻣﻮﻗﻭ ﻰﺳﻮﻣ ﺍﺬﻫ

ﱄ ﻞﻴﻘﻓ ،ﻢﻴﻈﻋ ﺩﺍﻮﺳ

:

ﻥﻮﻠﺧﺪﻳ ﺎﻔﻟﺃ ﻥﻮﻌﺒﺳ ﻢﻬﻌﻣﻭ ،ﻚﺘﻣﺃ ﻩﺬﻫ

ﺽﺎﺤﻓ ،ﻪﻟﱰﻣ ﻞﺧﺪﻓ ﺾ ﰒ ،ﺏﺍﺬﻋ ﻻﻭ ﺏﺎﺴﺣ ﲑﻐﺑ ﺔﻨﳉﺍ

ﻭﺃ ﰲ ﺱﺎﻨﻟﺍ

ﻢﻬﻀﻌﺑ ﻝﺎﻘﻓ ،ﻚﺌﻟ

:

ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺍﻮﺒﺤﺻ ﻱﺬﻟﺍ ﻢﻬﻠﻌﻠﻓ

(1)Ruqyah, maksudnya di sini, ialah : penyembuhan dengan bacaan ayat ayat Al qur’an atau doa doa.

(2)Ain, yaitu : peng aruh jahat yang disebabkan oleh ras a d engki seseorang, mel alui pandang an matany a. Disebut juga p enyakit mata.

(30)

ﻢﻬﻀﻌﺑ ﻝﺎﻗﻭ ،

:

ﺍﻮﻛﺮﺸﻳ ﻢﻠﻓ ﻡﻼﺳﻹﺍ ﰲ ﺍﻭﺪﻟﻭ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻢﻬﻠﻌﻠﻓ

ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﻢﻬﻴﻠﻋ ﺝﺮﺨﻓ ،ﺀﺎﻴﺷﺃ ﺍﻭﺮﻛﺫﻭ ،ﺎﺌﻴﺷ ﷲﺎﺑ

،ﻩﻭﱪﺧﺄﻓ

ﻝﺎﻘﻓ

":

ﻰﻠﻋﻭ ﻥﻭﻮﺘﻜﻳ ﻻﻭ ﻥﻭﲑﻄﺘﻳ ﻻﻭ ﻥﻮﻗﺮﺘﺴﻳ ﻻ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻢﻫ

ﻥﻮﻠﻛﻮﺘﻳ ﻢﺭ

"

ﻝﺎﻘﻓ ﻦﺼﳏ ﻦﺑ ﺔﺷﺎﻜﻋ ﻡﺎﻘﻓ

:

ﲎﻠﻌﳚ ﻥﺃ ﷲﺍ ﻉﺩﺍ

ﻝﺎﻘﻓ ،ﻢﻬﻨﻣ

:

ﻝﺎﻘﻓ ﺮﺧﺁ ﻞﺟﺭ ﻝﺎﻗ ﰒ ،ﻢﻬﻨﻣ ﺖﻧﺃ

:

ﻥﺃ ﷲﺍ ﻉﺩﺍ

ﻝﺎﻘﻓ ،ﻢﻬﻨﻣ ﲏﻠﻌﳚ

":

ﺔﺷﺎﻜﻋ ﻚﺘﻘﺒﺳ

."

“T elah diperlihatkan kepadaku beberap a umat, lalu aku melih at seorang N abi, bers aman ya sekelompok orang, dan seorang N abi, bers aman ya satu dan dua orang s aja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada seorangpun yang men yert ainya, tiba tib a diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak jumlahnya, aku mengira bahwa merek a itu umatku, tetapi dikatak an kepadaku : bah wa merek a itu adalah Musa dan kaumn ya, tiba tiba aku melih at lagi sekelompok orang yang lain yang ju mlahn ya sangat besar, mak a dikatak an kepadaku : merek a itu adalah umat mu, dan bers ama mereka ada 70 000 ( tujuh puluh ribu ) orang yang masuk sorga tanpa his ab dan t anpa dis iksa lebih dahulu, kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya, mak a orang orang pun memperbincangkan tentang siapak ah merek a itu ?, ada diantara mereka yang berk ata : b arangkali mereka itu orang orang yang telah menye rtai N abi dalam hidupnya, dan ada lagi yang berkat a : barang kali me reka itu orang o rang yang dilahirkan dalam lingkungan Islam hingga tidak pernah

(31)

menyekutukan Allah dengan sesuatupun, dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula.

Kemudian Rasulullah keluar dan merekapun memberit ahukan hal tersebut kepada beliau. Mak a beliau bers abda : “ Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah mint a ruqyah, tidak melakukan

tathoyyur ( 1) dan tidak pernah me minta lukany a

ditempeli besi yang dipan askan, dan merek a pun bertawakkal kepada tuhan me reka, kemudian Ukasyah bin Muhshon berdiri dan berkata : mohonkanlah kepada Allah agar aku termasuk golongan me reka, kemudian Rasul bers abda : “ya, engkau termasuk golongan me reka”, kemudian seseorang yang lain berdiri juga dan berkata : mohonkanlah kepada Allah agar aku juga termasuk golongan me reka, Rasul menjawab : “Kamu sudah kedahuluanUkasyah”( HR. Bukhori dan Muslim ) Kandungan bab ini :

1-Mengetahui adanya tingkatan tingkatan manusia dalam bertauhid.

2-P engertian mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya.

3-P ujian Allah kepada Nabi Ibrahim, karena beliau tidak pernah melakukan kemusyrikan.

4-P ujian Allah kepada tokoh para w ali Allah (para shahabat Rasulullah) karena bersihnya diri mereka dari kemusyrikan.

5-Tidak meminta ruqyah, tidak meminta supaya lukanya ditempeli dengan besi yang panas, dan

(1 )Tathoyyur ialah : merasa pesimis, merasa bernasib sial, atau meramal n asib buruk karena melihat burung, binat ang lainnya at au apa saja.

(32)

tidak melakukan tathoyyur adalah termasuk pengamalan tauhid yang murni.

6-T aw akkal kepada Allah adalah sifat yang mendasari sikap tersebut.

7-Dalamnya ilmu para sahabat, karena mereka mengetahui bahw a orang-orang yang dinyatakan dalam hadits tersebut tidak akan mendapatkan kedudukan yang demikian tinggi kecuali dengan adanya pengamalan.

8-Semangatnya para sahabat untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan.

9-Keistimew aan umat Islam dengan kw antitas dan kw alitasnya.

10-Keutamaan para pengikut Nabi Musa.

11-Umat umat terdahulu telah ditampakkan kepada Nabi Muhammad .

12-Setiap umat dikumpulkan sendiri-sendiri bersama para Nabinya.

13-Sedikitnya orang orang yang mengikuti ajakan para Nabi.

14-Nabi yang tidak mempunyai pengikut akan datang sendirian pada hari kiamat.

15-Manfaat dari pengetahuan ini adalah tidak silau dengan jumlah yang banyak dan tidak kecil hati dengan jumlah yang sedikit.

16-Diperbolehkan melakukan ruqyah disebabkan terkena ain dan sengatan.

17-Luasnya ilmu para ulama salaf, hal itu bisa diketahui dari ucapan Said bin Zubair : “Sungguh telah berbuat baik orang yang mengamalkan apa yang telah didengarnya, tetapi …”, dengan demikian jelaslah bahw a hadits yang pertama tidak bertentangan dengan hadits yang kedua.

(33)

18-Kemuliaan sifat para ulama salaf, karena ketulusan hati mereka, dan mereka tidak memuji seseorang dengan pujian yang dibuat buat.

19-Sabda Nabi : “Engkau termasuk golongan mereka” adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian Beliau.

20-Keutamaan Ukasyah.

21-P enggunaan kata sindiran (1).

22-Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad .

(1 )Karena beliau bers abda kep ada seseorang : “ Kamu sudah kedahuluan Ukasy ah”, dan tidak bersabd a kep adanya : “ Kamu tidak pantas untuk dimasukkan ke dalam golongan mereka”.

(34)

BAB 4

TAKUT KEPADA SYIRIK Firman Allah :

ﺀﺎﺸﻳ ﻦﳌ ﻚﻟﺫ ﻥﻭﺩ ﺎﻣ ﺮﻔﻐﻳﻭ ﻪﺑ ﻙﺮﺸﻳ ﻥﺃ ﺮﻔﻐﻳ ﻻ ﷲﺍ ﻥﺇ

“Sesungguhnya Allah tidak ak an mengampuni dosa s yirik, dan Dia mengampuni segala dos a yang selain dari (s yirik) itu, bagi siap a saja yang dikehendakiNya”. ( QS. An Nis a’, 48 )

Nabi Ibrahim berkata :

ﻡﺎﻨﺻﻷﺍ ﺪﺒﻌﻧ ﻥﺃ ﲏﺑﻭ ﲏﺒﻨﺟﺍﻭ

“ ……. Dan jauhkanlah aku dan an ak cucuku dari perbuat an (menye mbah) berhala”. ( QS. Ibrahim, 35 )

Diriw ayatkan dalam suatu hadits, bahw a Rasulullah bersabda :

"

ﻝﺎﻘﻓ ؟ ﻪﻨﻋ ﻞﺌﺴﻓ ،ﺮﻐﺻﻷﺍ ﻙﺮﺸﻟﺍ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻑﺎﺧﺃ ﺎﻣ ﻑﻮﺧﺃ

:

ﺀﺎﻳﺮﻟﺍ

"

“Sesuatu yang paling aku khawatirkan dari kamu k alian adalah perbu atan s yirik kecil, kemudian beliau ditanya tentang itu, dan beliaupun menjawab : yaitu riya”( HR. Ahmad, T hobroni dan Abi Dawud ).

Diriw ayatkan dari Ibnu Mas’ud bahw a Rasulullah bersabda :

(35)

"

ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻞﺧﺩ ﺍﺪﻧ ﷲﺍ ﻥﻭﺩ ﻦﻣ ﻮﻋﺪﻳ ﻮﻫﻭ ﺕﺎﻣ ﻦﻣ

"

“Barang siapa yang mati dalam keadaan menye mbah sesembah an selain Allah, mak a masuklah ia kedalam ne rak a”( HR. Bukhori )

Diriw ayatkan oleh Muslim dari Jabir bahw a Rasulullah bersabda :

"

ﻙﺮﺸﻳ ﻪﻴﻘﻟ ﻦﻣﻭ ﺔﻨﳉﺍ ﻞﺧﺩ ﺎﺌﻴﺷ ﻪﺑ ﻙﺮﺸﻳ ﻻ ﷲﺍ ﻲﻘﻟ ﻦﻣ

ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻞﺧﺩ ﺎﺌﻴﺷ ﻪﺑ

"

“Barang siap a yang menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat s yirik kepadaNya, pasti ia masuk surga, dan b arang siapa yang menemuiNya ( mati ) dalam keadaan berbuat kemusyrikan mak a pasti ia masuk neraka”.

Kandungan bab ini :

1-Syirik adalah perbuatan dosa yang harus ditakuti dan dijauhi.

2-Riya’ termasuk perbuatan syirik. 3-Riya’ termasuk syirik kecil (1).

(1 )Syirik ada dua macam : pertama : syirik akbar ( besar ) yaitu memperlakukan s esuatu selain Allah sam a dengan Allah, dalam hal hal yang merup akan h ak khusus bagiNy a. Kedu a : syirik ashghor (kecil), yaitu : perbuatan yang disebutkan dalam Al Qur’an dan Al hadits sebagai suatu syirik, tetapi belum sampai ke tingkat syirik akbar. Adapun perbedaan diantara keduany a : a-Syirik akbar mengh apuskan selu ruh amal, sed ang syirik k ecil

(36)

4-Riya’ adalah dosa yang paling ditakuti oleh Rasulullah terhadap orang orang sholeh.

5-Dekatnya sorga dan neraka.

6-Dekatnya sorga dan neraka telah sama-sama disebutkan dalam satu hadits.

7-Barang siapa yang mati tidak dalam kemusyrikan maka pasti ia masuk sorga, dan barang siapa yang mati dalam kemusyrikan maka pasti ia masuk neraka, meskipun ia termasuk orang yang banyak ibadahnya.

8-Hal yang sangat penting adalah permohonan Nabi Ibrahim untuk dirinya dan anak cucunya agar dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala. 9-Nabi Ibrahim mengambil ibrah ( pelajaran ) dari

keadaan sebagian besar manusia, bahw a mereka itu adalah sebagaimana perkataan beliau :

ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻦﻣ ﺍﲑﺜﻛ ﻦﻠﻠﺿﺃ ﻦﺇ ﺏﺭ

“Ya R abb, sesungguhnya berhala berh ala itu telah menyes atkan ban yak orang” ( QS. Ibrahim, 36 ). 10-Dalam bab ini mengandung penjelasan tentang

makna ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ sebagaimana dalam hadits yang diriw ayatkan oleh imam Bukhori, [yaitu : pembersihkan diri dari syirik dan pemurnian ibadah kepada Allah ].

11-Keutamaan orang yang dirinya bersih dari kemusyrikan.

b-Syirik akbar mengakibatkan pel akunya kek al di dalam neraka, sedang syirik kecil tidak sampai demikian.

c-Syirik akbar menj adikan p elakunya k eluar dari Islam, sed ang syirik kecil tidak menyebabkan keluar dari Islam

(37)

BAB 5

DAKW AH KEPADA SYAHADAT “ LA ILAHA ILL ALLAH” Firman Allah :

ﺎﻧﺃ ﺓﲑﺼﺑ ﻰﻠﻋ ﷲﺍ ﱃﺇ ﻮﻋﺩﺃ ﻲﻠﻴﺒﺳ ﻩﺬﻫ ﻞﻗ

ﲏﻌﺒﺗﺍ ﻦﻣﻭ

ﲔﻛﺮﺸﳌﺍ ﻦﻣ ﺎﻧﺃ ﺎﻣﻭ ﷲﺍ ﻥﺎﺤﺒﺳﻭ

“Katak anlah : ”inilah jalan ( agama ) ku, aku dan orang orang yang mengikutiku, aku berda’wah kepada Allah dengan hujjah yang n yat a, mah a suci Allah, dan aku tidak termasuk orang orang yang musyrik”. (QS. Yusuf, 108 )

Ibnu Abbas berkata : ketika Rasulullah mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman beliau bersabd a kepadanya :

"

ﻢﻫﻮﻋﺪﺗ ﺎﻣ ﻝﻭﺃ ﻦﻜﻴﻠﻓ ،ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﻦﻣ ﺎﻣﻮﻗ ﰐﺄﺗ ﻚﻧﺇ

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﻥﺃ ﺓﺩﺎﻬﺷ ﻪﻴﻟﺇ

ﺔﻳﺍﻭﺭ ﰲﻭ

:

ﷲﺍ ﺍﻭﺪﺣﻮﻳ ﻥﺃ ﱃﺇ

،

ﻓ ﻚﻟﺬﻟ ﻙﻮﻋﺎﻃﺃ ﻢﻫ ﻥﺈﻓ

ﺲﲬ ﻢﻬﻴﻠﻋ ﺽﺮﺘﻓﺍ ﷲﺍ ﻥﺃ ﻢﻬﻤﻠﻋﺄ

ﻥﺃ ﻢﻬﻤﻠﻋﺄﻓ ﻚﻟﺬﻟ ﻙﻮﻋﺎﻃﺃ ﻢﻫ ﻥﺈﻓ ،ﺔﻠﻴﻟﻭ ﻡﻮﻳ ﻞﻛ ﰲ ﺕﺍﻮﻠﺻ

،ﻢﻬﺋﺍﺮﻘﻓ ﻰﻠﻋ ﺩﺮﺘﻓ ﻢﻬﺋﺎﻴﻨﻏﺃ ﻦﻣ ﺬﺧﺆﺗ ﺔﻗﺪﺻ ﻢﻬﻴﻠﻋ ﺽﺮﺘﻓﺍ ﷲﺍ

ﻡﻮﻠﻈﳌﺍ ﺓﻮﻋﺩ ﻖﺗﺍﻭ ،ﻢﳍﺍﻮﻣﺃ ﻢﺋﺍﺮﻛﻭ ﻙﺎﻳﺈﻓ ﻚﻟﺬﻟ ﻙﻮﻋﺎﻃﺃ ﻢﻫ ﻥﺈﻓ

ﺏﺎﺠﺣ ﷲﺍ ﲔﺑﻭ ﺎﻬﻨﻴﺑ ﺲﻴﻟ ﻪﻧﺈﻓ

."

(38)

“Sungguh kamu akan mendatangi orang-orang ahli kitab ( Yahudi dan N as rani) maka hendaklah pertama kali yang harus kamu s amp aikan kepada mereka adalah syah adat La Ilaha Illallah – dalam riw ayat yang lain disebutkan “supaya merek a mentauhidkan Allah”-, jika mereka me matuhi ap a yang k amu da’wahkan, mak a sampaikan kepada mereka b ahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka sholat lima waktu dalam sehari se malam, jika me reka telah me matuhi ap a yang telah kamu samp aikan, maka s ampaik anlah kepada merek a bahwa Allah telah me wajibkan kepada merek a zakat, yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka dan diberikan pada orang-orang yang fakir. Dan jika mereka telah mematuhi ap a yang kamu samp aikan, mak a jauhkanlah dirimu dari h art a pilihan merek a, dan takutlah k amu dari do an ya orang orang yang teraniaya, karena sesungguhnya tidak ada tabir penghalang ant ara doan ya dan Allah” ( HR. Bukhori dan Muslim ).

Dalam hadits yang lain, Imam Bukhori dan Muslim meriw ayatkan dari Sahl bin Sa’d , bahw a Rasulullah disaat perang khaibar bersabda :

"

ﷲﺍ ﻪﺒﳛﻭ ،ﻪﻟﻮﺳﺭﻭ ﷲﺍ ﺐﳛ ﻼﺟﺭ ﺍﺪﻏ ﺔﻳﺍﺮﻟﺍ ﲔﻄﻋﻷ

ﻪﻳﺪﻳ ﻰﻠﻋ ﷲﺍ ﺢﺘﻔﻳ ،ﻪﻟﻮﺳﺭﻭ

"

ﻢﻬﻳﺃ ﻢﻬﺘﻠﻴﻟ ﻥﻮﻛﻭﺪﻳ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺕﺎﺒﻓ ،

ﷲﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﻰﻠﻋ ﺍﻭﺪﻏ ﺍﻮﺤﺒﺻﺃ ﺎﻤﻠﻓ ،ﺎﻫﺎﻄﻌﻳ

ﻥﺃ ﻥﻮﺟﺮﻳ ﻢﻬﻠﻛ

ﻝﺎﻘﻓ ،ﺎﻫﺎﻄﻌﻳ

" :

ﻞﻴﻘﻓ ،؟ ﺐﻟﺎﻃ ﰊﺃ ﻦﺑ ﻲﻠﻋ ﻦﻳﺃ

:

ﻲﻜﺘﺸﻳ ﻮﻫ

ﻓ ،ﻪﺑ ﰐﺄﻓ ﻪﻴﻟﺇ ﺍﻮﻠﺳﺭﺄﻓ ،ﻪﻴﻨﻴﻋ

ﱂ ﻥﺄﻛ ﺃﱪﻓ ،ﻪﻟ ﺎﻋﺩﻭ ﻪﻴﻨﻴﻋ ﰲ ﻖﺼﺒ

(39)

ﻝﺎﻘﻓ ،ﺔﻳﺍﺮﻟﺍ ﻩﺎﻄﻋﺄﻓ ،ﻊﺟﻭ ﻪﺑ ﻦﻜﻳ

":

ﱴﺣ ﻚﻠﺳﺭ ﻰﻠﻋ ﺬﻔﻧﺍ

ﺐﳚ ﺎﲟ ﻢﻫﱪﺧﺃﻭ ،ﻡﻼﺳﻹﺍ ﱃﺇ ﻢﻬﻋﺩﺍ ﰒ ،ﻢﻬﺘﺣﺎﺴﺑ ﻝﺰـﻨﺗ

ﻼﺟﺭ ﻚﺑ ﷲﺍ ﻱﺪﻬﻳ ﻥﻷ ﷲﺍﻮﻓ ،ﻪﻴﻓ ﱃﺎﻌﺗ ﷲﺍ ﻖﺣ ﻦﻣ ﻢﻬﻴﻠﻋ

ﻢﻌﻨﻟﺍ ﺮﲪ ﻦﻣ ﻚﻟ ﲑﺧ ﺍﺪﺣﺍﻭ

"

ﻥﻮﺿﻮﳜ ﻱﺃ ﻥﻮﻛﻭﺪﻳ ،

."

“Sungguh akan aku serahkan bendera (komando perang) ini besok pagi kepada orang yang mencintai Allah dan RasulNya, dan dia dicintai oleh Allah dan R asulNya, Allah akan memberik an kemenangan dengan seb ab kedua tangann ya” , maka se malam suntuk para s ahab at memperbincangkan siapakah diantara mereka yang akan diserahi bendera itu, di pagi harin ya merek a mendat angi Rasulullah ,. masing masing berh arap agar ia yang dise rahi bendera tersebut, maka s aat itu Rasul bertan ya : “di mana Ali bin Abi T holib ?, mereka menjawab : dia sedang sakit pada kedu a matanya, kemudian me reka mengutus orang untuk memanggiln ya, dan dat anglah ia, kemudian R asul meludahi kedua mat anya, seketika itu dia sembuh seperti tidak pernah terkena penyakit, kemudian Rasul men yerahkan bendera itu kepadan ya dan bersabda : “melangkahlah engkau kedepan dengan tenang hingga engkau samp ai ditempat mereka, kemudian ajaklah me reka kepada Islam ( 1), dan

(1 )Ajaklah merek a kep ada Islam, yaitu kepad a peng ertian y ang sebenarnya d ari k edua kalimat syah adat, yaitu : b erserah diri kepada Allah, lahir dan b atin, dengan mentaati segal a perintahNya d an menjauhi segala laranganNy a, yang disampaikan melalui RasulNya.

(40)

samp aikanlah kepada mereka akan h ak hak Allah dalam Islam, maka demi Allah, sungguh Allah memberi hidayah kepada seseorang dengan sebab kamu itu lebih baik dari onta-onta yang merah” ( 1).

Kandungan bab ini :

1-Dakw ah kepada “ La Ilah a Illallah” ad alah jalannya orang orang yang setia mengikuti Rasulullah .

2-P eringatan akan pentingnya ikhlas [dalam berdakw ah semata mata karena Allah], sebab kebanyakan orang kalau mengajak kepada kebenaran, justru mereka mengajak kepada [kepentingan] dirinya sendiri.

3-Mengerti betul akan apa yang didakw ahkan adalah termasuk kew ajiban.

4-T ermasuk bukti kebaikan tauhid, bahw a tauhid itu mengagungkan Allah.

5-Bukti kejelekan syirik, bahw a syirik itu merendahkan Allah.

6-T ermasuk hal yang sangat penting adalah menjauhkan orang Islam dari lingkungan orang orang musyrik, agar tidak menjadi seperti mereka, w alaupun dia belum melakukan perbuatan syirik. 7-T auhid adalah kew ajiban pertama.

8-T auhid adalah yang harus didakw ahkan pertama kali sebelum mendakw ahkan kew ajiban yang lain termasuk sholat.

9-P engertian “supaya mereka mentauhidkan Allah” adalah pengertian syahadat.

10Seseorang terkadang termasuk ahli kitab, tapi ia tidak tahu pengertian syahadat yang sebenarnya,

(1 )onta onta m erah ad alah h arta kek ayaan yang sangat berh arg a d an menjadi kebanggaan orang arab pad a masa itu.

(41)

atau ia memahami namun tidak mengamalkannya.

11-P eringatan akan pentingnya sistem pengajaran dengan bertahap.

12-Yaitu dengan diaw ali dari hal yang sangat penting kemudian yang penting dan begitu seterusnya.

13-Salah satu sasaran pembagian zakat adalah orang fakir.

14-Kew ajiban orang yang berilmu adalah menjelaskan tentang sesuatu yang masih diragukan oleh orang yang belajar.

15-Dilarang mengambil harta yang terbaik dalam penarikan zakat.

16-Menjaga diri dari berbuat dzolim terhadap seseorang.

17-P emberitahuan bahw a do’a orang yang teraniaya itu dikabulkan.

18-Diantara bukti tauhid adalah ujian yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabat, seperti kesulitan, kelaparan maupun w abah penyakit. 19-Sabda Rasulullah : “Demi Allah akan aku

serahkan bendera …” adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian beliau.

20-Kesembuhan kedua mata Ali, setelah diludahi Rasulullah adalah salah satu dari tanda tanda kenabian beliau.

21-Keutamaan sahabat Ali bin Abi Tholib .

22-Keutamaan para sahabat R asul, [karena hasrat mereka yang besar sekali dalam kebaikan dan sikap mereka yang senantiasa berlomba lomba dalam mengerjakan amal sholeh] ini dapat dilihat dari perbincangan mereka dimalam [menjelang perang Khaibar, tentang siapakah diantara

(42)

mereka yang akan diserahi bendera komando perang, masing-masing mereka menginginkan agar dirinyalah yang menjadi orang yang memperoleh kehormatan itu].

23-Kew ajiban mengimani takdir Allah, karena bendera tidak diserahkan kepada orang yang sudah berusaha, malah diserahkan kepada orang yang tidak berusaha untuk memperolehnya.

24-Adab di dalam berjihad, sebagaimana yang terkandung dalam sabda Ras ul : “berangkatlah engkau dengan ten ang”.

25-Disyariatkan untuk mendakw ahi musuh sebelum memeranginya.

26-Syariat ini berlaku pula terhadap mereka yang sudah pernah didakw ahi dan diperangi sebelumnya.

27-Dakw ah harus dilaksanakan dengan bijaksana, sebagaimana yang diisyaratkan dalam sabda Nabi : “ … dan sampaikanlah kepada me reka tentang hak hak Allah dalam Islam yang harus dilakukan”. 28-Wajib mengenal hak hak Allah dalam Islam 1.

29-Kemuliaan dakw ah, dan besarnya pahala bagi orang yang bisa memasukkan seorang saja kedalam Islam.

30-Diperbolehkan bersumpah dalam menyampaikan petunjuk.

(1 )Hak Allah dal am Islam yang wajib dilaksan akan ial ah sep erti sholat, zakat, puasa, haji dan kewajiban kewajiban lainnya.

(43)

BAB 6

PENJELASAN TENTANG

MAKNA TAUHID DAN SYAHADAT “LA ILAHA ILLALLAH” Firman Allah :

ﺏﺮﻗﺃ ﻢﻬﻳﺃ ﺔﻠﻴﺳﻮﻟﺍ ﻢﺭ ﱃﺇ ﻥﻮﻐﺘﺒﻳ ﻥﻮﻋﺪﻳ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻚﺌﻟﻭﺃ

ﺍﺭﻭﺬﳏ ﻥﺎﻛ ﻚﺑﺭ ﺏﺍﺬﻋ ﻥﺇ ﻪﺑﺍﺬﻋ ﻥﻮﻓﺎﳜﻭ ﻪﺘﲪﺭ ﻥﻮﺟﺮﻳﻭ

“Orang orang yang mereka se ru itu, merek a sendiri mencari jalan kepada tuhan me reka, siap a diantara me reka yang lebih dekat ( kepada Allah ), dan merek a mengh arapkan rahmatN ya sert a takut akan siksaN ya; sesungguhnya siksa T uhanmu adalah sesuatu yang ( harus ) ditakuti.” ( QS. Al Isra’, 57 )

ﻻﺇ ﻥﻭﺪﺒﻌﺗ ﺎﳑ ﺀﺍﺮﺑ ﲏﻧﺇ ﻪﻣﻮﻗﻭ ﻪﻴﺑﻷ ﻢﻴﻫﺍﺮﺑﺇ ﻝﺎﻗ ﺫﺇﻭ

ﻦﻳﺪﻬﻴﺳ ﻪﻧﺈﻓ ﱐﺮﻄﻓ ﻱﺬﻟﺍ

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berk ata kepada bapak dan kaumn ya : sesungguhnya aku membebask an diri dari ap a yang k alian sembah , kecuali (Allah) Dzat yang telah mencipt akan aku, karena han ya Dia yang ak an menunjukkan (kepada jalan kebenaran).” (QS. Az zukhruf, 26-27 ).

(44)

ﺒﻫﺭﻭ ﻢﻫﺭﺎﺒﺣﺃ ﺍﻭﺬﲣﺍ

ﻦﺑ ﺢﻴﺴﳌﺍﻭ ﷲﺍ ﻥﻭﺩ ﻦﻣ ﺎﺑﺎﺑﺭﺃ ﻢﻫﺎ

ﺎﻤﻋ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﻮﻫ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﺍﺪﺣﺍﻭ ﺎﳍﺇ ﺍﻭﺪﺒﻌﻴﻟ ﻻﺇ ﺍﻭﺮﻣﺃ ﺎﻣﻭ ﱘﺮﻣ

ﻥﻮﻛﺮﺸﻳ

“Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan ( me reka me mpertaruhkan pula ) Al Masih putera Maryam; padah al merek a itu tiada lain hanyalah diperint ahkan untuk beribadah kepada satu sembah an, tiada semb ahan yang haq selain Dia. Mah a suci Allah dari perbuat an syirik mereka.” (QS. Al T aubah, 31 ).

ﺐﺤﻛ ﻢﻮﺒﳛ ﺍﺩﺍﺪﻧﺃ ﷲﺍ ﻥﻭﺩ ﻦﻣ ﺬﺨﺘﻳ ﻦﻣ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻦﻣﻭ

ﷲ ﺎﺒﺣ ﺪﺷﺃ ﺍﻮﻨﻣﺁ ﻦﻳﺬﻟﺍﻭ ﷲﺍ

“Diantara seb agian manusia ada yang menjadik an tuhan-tuhan tandingan selain Allah , mereka mencintain ya sebagaiman a merek a mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah.” ( QS. Al Baqarah, 165 ).

Diriw ayatkan dalam Shoheh Muslim, bahw a Rasulullah bersabda :

"

ﻡﺮﺣ ﷲﺍ ﻥﻭﺩ ﻦﻣ ﺪﺒﻌﻳ ﺎﲟ ﺮﻔﻛﻭ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﻝﺎﻗ ﻦﻣ

ﷲﺍ ﻰﻠﻋ ﻪﺑﺎﺴﺣﻭ ﻪﻣﺩﻭ ﻪﻟﺎﻣ

"

(45)

“Barang siap a yang mengucapkan

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

, dan mengingkari sesemb ahan selain Allah, mak a haramlah h art a dan darahnya, adapun perhitungannya adalah terse rah kepada Allah”.

Keterangan tentang bab ini akan dipaparkan pada bab-bab berikutnya.

Adapun kandungan bab ini menyangkut masalah yang paling besar dan paling mendasar, yaitu pembahasan tentang makna tauhid dan syahadat.

Masalah tersebut telah diterangkan oleh bab ini dengan beberapa hal yang cukup jelas, antara lain :

1-Ayat dalam surat Al Isra’. Diterangkan dalam ayat ini sanggahan terhadap orang-orang musyrik, yang memohon kepada orang-orang yang sholeh, oleh karena itu, ayat ini mengandung suatu penjelasan bahw a perbuatan mereka itu adalah syirik besar (1).

2-Ayat dalam surat At taubah. Diterangkan dalam ayat ini bahw a orang-orang ahli kitab telah menjadikan orang-orang alim dan pendeta pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan dijelaskan pula bahw a mereka hanya diperintahkan untuk menyembah kepada satu sesembahan, dan menurut penafsiran yang sebenarnya mereka itu hanya diperintahkan untuk taat kepadanya dalam

(1 )Dapat diambil kesimpulan dari ayat dalam surat Al Isra’ tersebut bahwa m akna t auhid dan sy ahad at “ La Ilaha Illallah” y aitu : meninggalkan apa y ang dilakuk an oleh orang orang musyrik, seperti menyeru ( memohon ) k epada orang orang sholeh d an meminta syafaat merek a.

(46)

hal-hal yang tidak bermaksiat kepada Allah, dan tidak berdoa kepadanya.

3-Kata-k ata Nabi Ibrahim kepada orang-orang kafir : “sesungguhnya saya berlep as diri dari apa yang k alian semb ah, kecuali ( s aya han ya menye mbah) Dz at yang mencipt akanku”.

Di sini beliau mengecualikan Allah dari segala sesembahan.

P embebasan (dari segala sembahan yang batil) dan pernyataan setia (kepada sembahan yang haq, yaitu : Allah) adalah makna yang sebenarnya dari syahadat “La Ilah a Illallah”.

Allah berfirman :

ﻥﻮﻌﺟﺮﻳ ﻢﻬﻠﻌﻟ ﻪﺒﻘﻋ ﰲ ﺔﻴﻗﺎﺑ ﺔﻤﻠﻛ ﺎﻬﻠﻌﺟﻭ

“Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimat syah adat ini kalimat yang kekal p ada keturunannya, agar merek a ini kemb ali ( kepada jalan yang benar ).” (QS. Az Zukhruf, 28 )

4-Ayat dalam s urat Al Baqarah yang berkenaan dengan orang-orang kafir, yang dikatakan oleh Allah dalam firmanNya :

ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻦﻣ ﲔﺟﺭﺎﲞ ﻢﻫ ﺎﻣﻭ

“Dan mereka tidak akan bisa kelu ar dari neraka” .

Disebutkan dalam ayat tersebut, bahw a mereka menyembah tandingan tandingan selain Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, ini menunjukkan bahw a mereka mempunyai kecintaan yang besar kepada Allah, meskipun demikian kecintaan mereka ini

(47)

belum bisa memasukkan mereka kedalam agama Islam (1).

Lalu bag aimana dengan mereka yang cintanya kepada sesembahan selain Allah itu lebih besar dari cintanya kepada Allah ?

Lalu bagaimana lagi orang-orang yang cuma hanya mencintai sesembahan selain Allah, dan tidak mencintai Allah?

4-Sabda Rasulullah :

"

ﻡﺮﺣ ﷲﺍ ﻥﻭﺩ ﻦﻣ ﺪﺒﻌﻳ ﺎﲟ ﺮﻔﻛﻭ ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﻝﺎﻗ ﻦﻣ

ﷲﺍ ﻰﻠﻋ ﻪﺑﺎﺴﺣﻭ ﻪﻣﺩﻭ ﻪﻟﺎﻣ

"

“Barang siapa yang mengucapkan

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

, dan mengingkari sesembah an selain Allah, mak a haram darah dan h art anya, sedangk an perhitungannya kembali kepada Allah”.

Ini adalah termasuk hal yang penting sekali yang menjelaskan pengertian

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

. Sebab ap a yang dijadikan Rasulullah sebagai pelindung darah dan harta bukanlah sekedar mengucapkan kalimat itu dengan lisan atau memahami arti dan lafadznya, atau mengetahui akan kebenarannya, bahkan buk an pula karena tidak meminta kecuali kepada Allah saja, yang tiada sekutu bagiNya, akan tetapi

(1 )Dari ay at dalam surat Al baqoroh ters ebut diambil kesimpulan bahwa penjel asan makna tauhid dan syahadat “ La Ilaha Illallah” yaitu : pemurnian kep ada Allah yang diiringi deng an rasa rend ah diri dan penghambaan hanya kep adaNy a.

(48)

harus disertai dengan tidak adanya penyembahan kecuai hanya kepadaNya.

Jika dia masih ragu atau bimbang, maka belumlah haram dan terlindung harta dan darahnya.

Betapa besar dan pentingnya penjelasan makna

ﷲﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ

yang termuat dalam hadits ini, dan betapa jelasnya keterangan yang dikemukakannya, dan kuatnya argumentasi yang diajukan bagi orang-orang yang menentangnya.

(49)

BAB 7

MEM AKAI GELANG DAN SEJENISNYA UNTUK MENANGKAL BAHAYA ADALAH

PERBUATAN SYIRIK (1). Firman All ah :

ﻞﻫ ﺮﻀﺑ ﷲﺍ ﱐﺩﺍﺭﺃ ﻥﺇ ﷲﺍ ﻥﻭﺩ ﻦﻣ ﻥﻮﻋﺪﺗ ﺎﻣ ﻢﺘﻳﺃﺮﻓﺃ ﻞﻗ

ﻞﻗ ﻪﺘﲪﺭ ﺕﺎﻜﺴﳑ ﻦﻫ ﻞﻫ ﺔﲪﺮﺑ ﱐﺩﺍﺭﺃ ﻭﺃ ﻩﺮﺿ ﺕﺎﻔﺷﺎﻛ ﻦﻫ

ﻥﻮﻠﻛﻮﺘﳌﺍ ﻞﻛﻮﺘﻳ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﱯﺴﺣ

“Katak anlah (h ai Muh ammad kepada orang-orang musyrik) : terangk anlah kepadaku tentang apa yang k amu se ru selain Allah , jika Allah hendak mendat angkan kemadhoratan kepadaku, apak ah berhala berhala itu dapat menghilangk an kemadhorot an itu ?, atau jik a Allah menghendaki untuk melimpahkan suatu rah mat kepadaku apak ah mereka mampu menah an rahmatNya ?, kat akanlah : cukuplah Allah bagiku, h anya kepadaN yalah o rang orang yang berserah diri bertawakkal.” (QS. Az zumar, 38 )

Imron bin Husain menuturkan bahw a Rasulullah melihat seorang laki-laki memakai

(1 )Dimulai deng an bab ini, penulis hendak menerangkan lebih lanjut tentang pengertian tauhid dan syahadat “ La Ilaha Illallah”, dengan menyebutkan hal h al yang b ertentang an deng annya, yaitu : syirik dan macam macamny a, baik yang akbar maupun yang ashghor, karen a deng an mengen al syirik sebag ai lawan tauhid akan jel as sekali pengertian y ang seben arnya d ari tauhid dan syahad at “ La Ilah Illah”.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model dari Borg & Gall yang diadaptasi oleh Sugiono. Subjek

Supaya suami atau keluarga mengerti, mengingatkan, dan membantu ibu dalam merawat kehamilan, mempersiapkan kelahiran bayi, merawat bayi baru lahir, dan merawat ibu

Segenap Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, yang telah memperkenalkan pada penulis akan luasnya ilmu

Diharapkan dalam memberikan perawatan pada bayi atau anak dengan gangguan pada saluran pencernaan obstruksi usus mekanik ini yaitu invaginasi, perawat harus

Matriks serat nano yang digunakan untuk media ekstrak jernang sebagai penyembuh luka seperti pada Gambar 3A dan 3B.. Gambar 3A menunjukkan matriks serat nano masih

Pengujian usability menggunakan 33 peserta yang menggunakan mobile web browser di smartphone dengan pengujian dilakukan menggunakan perangkat smartphone dan web browser

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita

berhasil maka langsung ketemu dewa, tetapi ketika jenis skenario lebih dari dari satu (dalam hal ini digunakan skenario dengan 3 jenis soal matematika tipe