• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL-MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN. Oleh ; Nuwahid Ihsanudin, MA. Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL-MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN. Oleh ; Nuwahid Ihsanudin, MA. Abstract"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1 MODEL-MODEL DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN

Oleh ; Nuwahid Ihsanudin, MA Abstract

The model is basically a learning system design emerged from the thinking and the experiment by leaders of learning. So the idea is considered good and relevant dijadikanlah model or pattern. The important thing here is how a teacher can manage and develop the learning components in a design planned by taking into account the actual condition of the supporting elements in the implementation of learning will be done, for example: allocation of available time, facilities and infrastructure learning , cost, and so forth.

A. Pendahuluan

Pembelajaran merupakan suatu proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas belajar dalam diri individu. Dengan kata lain, pembelajaran ialah sesuatu hal yang bersifat eksternal dan segaja dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar internal dalam diri individu untuk memperoleh kompetensi berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Upaya untuk menciptakan efektivitas dan kualitas pembelajaran dengan menggunakan cara berfikir menggunakan sistem yang dikenal dengan istilah pendekatan sistem (system approach). Pendekatan sistem dapat dimaknai sebagai prosedur yang digunakan oleh para perancang program pembelajaran atau

intructional designer untuk menciptakan aktivitas pembelajaran. Langkah-langkah ini dalam pendekatan ini dilakukan tahap demi tahap (sistematis) dan menyeluruh (sistemik) untuk mencapai tujuan yang telah diciptakan. Implementasi pendekatan

(2)

2

sistem dam desain sistem pembelajaran dilakukan pada semua tahap yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.

Untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang berkualitas, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menerapkan desain sistem pembelajaran. Desain sistem pembelajaran berisi langkah-langkah sistematis yang diperlukan untuk menciptakan sebuah aktivitas pembelajaran.

B. Definisi Model Desain Sistem Pembelajaran

Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan grafik, prosedur kerja yang teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat uaraian atau penjelasan berikut sasarannya.i Uraian atau penjelaan menunjukkan bahwa suatu model desain pembelajaran menyajikan baigaimana suatu pembelajaran di bagun atas dasar teori-teori seperti belajar, pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya. Tentu saja semua mengacu pada bagaimana penyelenggaraan proses pembelajaran dengan baik, sehingga tercipta aktivitas pembelajaran yang efektif, efesien, dan menarik.

Morisson, Ross, dan Kemp sebagaimana dikutip oleh Benny A. Pribadi menyatakan bahwa desain sistem pembelajaran akan membantu desainer (pendidik) sebagai perancang program atau kegiatan pembelajaran dalam memahami kerangka teori dengan lebih baik dan menerapkan teori tersebut untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efesien.ii Model desain sistem pembelajran berperan sebagai alat konseptual, pengelolaan, komunikasi untuk

(3)

3

menganalisis, merancang, menciptakan, mengevaluasi program pembelajaran, dan program pelatihan.

C. Model-model Desain Sistem Pembelajaran

Model desaian sistem pebelajaran sangat banyak ragamnya. Desain pembelajaran sering kali dikonotasikan sebagai satuan pelajaran saja (lesson plan), atau sebagai kumpulan satuan pelajaran yang dipandang sebagai suatu kurikulum. Desain pembelejaran merupakan subbidang teknologi pendidikan yang luas dan banyak disuakai para pakar. Terbukti bahwa banyak pakar yang merumuskan dan menampilkan model desain sistem pembelajaran mereka. Di antara model-model desaian sistem pembelajaran itu adalah:

1. Model Dick & Carey

Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan Dick dan Carey, dikembangkan didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem atau system approach terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi.iii

Dick dkk mengembangkanm model ini berdasarkan pada pemikiran dan karya Robert M Gegne, “The Conditions of Learning” dalm edisi pertama, di mana buku ini menggunakan pendekatan sistem dan teori belajar behavioristik yang menekankan pada respos siswa terhadap situasi stimulus yang dihadirkan. Edisi selanjutnya, Dick memasukkan unsur dan pandangan kognitif dalam proses belajar dan pembelajaran di dalam bukunya.

(4)

4

Komponen-komponen sekaligus merupakan langkah-langkah utama dari model desain pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dkk, terdiri atas:iv

a. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran, b. Melaksanakan analisis intruksional,

c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa, d. Merumuskan tujuan performansi (khusus),

e. Mengembangkan isntrumen penilaian, f. Mengembangkan strategi pembelajaran,

g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, h. Mendesain dan mengembangkan evaluasi formatif. i. Melakukan refisi terhadap program pembelajaran, dan j. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif. Visualisai langkah di atas, dapat dilihat sebagai berikut;

a. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran

b a c d i e f g h j

(5)

5

langkah pertama yang perlu dilakukan dalam menerapkan model desain pembelajaran ini adalah menentukan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh siswa setelah menempuh program pembelajaran.

Rumusan tujuan pembelajaran dapat dikembangkan baik dari rumusan tujuan pembelajaran yang sudah ada pada silabus maupun dari hasil analisi kinerja atau

performance analysis. Rumusan tujuan pembelajaran dapat juga dihasilkan melalui proses analisi kebutuhan dan pengalaman-pengalaman tentang kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. Dan juga, tujjuan pembelajaran dapat dirumuskan dengan menggunakan analisis tentang cara seseorang melakukan tugas atau pekerjaan yang spesifik dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melakukan tugas dan pekerjaan tersebut. Cara ini dikenal dengan istilah analisis tugas (task analysis).v

b. Analisis Intruksional

Analisis intruksional adalah sebuah prosedur yang digunakan untuk menentukan ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan oleh siswa untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran.

Proses analisis intruksional akan mudah dilakukan dengan menggunakan Peta konsep akan menggambarkan hubungan di antara semua keterampilan yang telah diidentifikasi.

c. Mengidentifikasi karakteristik siswa

Langkah ini melakukan analisis terhadap siswa, analisis konteks di mana mereka akan belajar, dan analisis konteks di mana mereka akan menggunakannya.

(6)

6

Keterampilan pembelajar, pilihan, dan sikap yang telah dimiliki siswa akan digunakan untuk merancang strategi Instruksional.

d. Merumuskan tujuan khusus

Berdasarkan hasil analisis intruksional, seorang perancang desain sistem pembelajaran perlu mengembangkan kompetensi atau tujuan pembelajaran khusus yang perlu dikuasai oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat umum (intruksional goal). Dalam merumuskan tujuan khusus, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu:vi

1). Menentukan pengetahuan dan ketrampilan yang perlu dimiliki oleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran,

2). Kondisi yang diperlukan agar siswa dapat melakukan unjuk kemampuan dari pengetahuan yang telah dipelajari, dan

3). Indikator atau kriteria yang dapa digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam menempuh peroses pembelajaran.

e. Mengembangkan isntrumen penilaian

Berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan alat atau instrumen penilaian yang mampu mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini dikenal juga dengan istilah evaluasi hasil belajar. Hal penting yang harus mendapatkan perhatian dalam mentukan instrumen evaluasi yang akan digunakan adalah instrumen harus dapat mengukur performa siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

(7)

7

f. Mengembangkan strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran yang dipilih untuk digunakan perlu didasarkan pada faktor-faktor sebagai berikut:

1). Teori baru tentang aktivitas pembelajaran, 2). Penelitian tentang hasil belajar,

3). Karakteristik media pembelajaran yang aka digunakan, 4). Materi yang perlu dipelajari oleh sisea, dan

5). Karakteristik siswa.

g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran

Materi pembelajaran yang dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran yaitu dari buku teks, buku panduan, modul, program audio vidio, dan program multimedia.

h. Mendesain dan mengembangkan evaluasi formatif.

Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan kekuatan dan kelemahan program pembelajaran. Hasil dari proses evaluasi formatif dapat digunakan sebagai masukan atau input untuk memperbaiki draf program.

(8)

8

Tiga jenis evaluasi formatif dapat diaplikasikan untuk mengembangkan produk atau programpembelajaran, yaitu;

1). Evaluasi perorangan (an to one evaluation)

2). Evaluasi kelompok sedang (small group evaluation) 3). Evaluasi lapangan (field trial)

i. Melakukan revisi terhadap program pembelajaran

Langkah akhir dari proses desain dan pengembangan adalah melakukan revisi terhadap program pembelajaran. Data yang diperoleh dari prosedur evaluasi formatif dirangkum dan ditafsirkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh program pembelajaran.

j. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.

Jenis evaluasi ini adalah sebagai puncak dalam aktivitas model desain pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dan Carey. Evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai dievaluasi secara formatif dan direvisi dengan standar yang digunakan oleh perancang.

Model Dick dan Carey banyak digunakan untuk menghasilkan program pembelajaran berbasis komputer seperti program Computer Assisted Learning dan program multimedia.vii

(9)

9 2. Model ASSURE

Sharon E. Smaldino, James D. Russel, Robert Heinich, dan Michael Molenda mengemukakan semuah model desain sistem pembelajaran dengan aktifitas belajar yang menggunakan media dan teknologi, yang di beri nama ASSURE.viii

Model ASSURE lebih difokuskan pada perencanaan pembelajaran untuk digunakan dalam situasi pembelajaran di dalam kelas secara aktual. Model desain pembelajaran ini terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengfan desain sistem pembelajaran yang lain, seperti model Dick dan Carey.

Langkah-langkah penting yang perlu dilakukan dalam model desain sistem ASSURE meliputi beberapa aktivitas, yaitu;

a. Melakukan analisis karakteristik siswa (analize learners) b. Menetapkan tujuan pembelajaran (state objectives)

c. Memilih media, metode pembelajaran, dan bahan ajar (select methods, media, and materials)

d. Memanfatkan bahan ajar (utilize materials)

e. Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran (require learners participation)

f. Mengevaluasi dan merevisi program pembelajaran (evaluate and revise) Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mendesain sistem pembelajaran model ASSURE dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.

(10)

10 Ilustrasi Model ASSURE

3. Model Kemp

Model pengembangan pembelajaran menurut Kemp (1977), terdiri dari delapan langkah yaitu;ix

a. Menentukan tujuan intruksional umum, yaitu tujuan yang igin dicapai dalam mengajarkan masing-masing bahasan.

b. Membuat analisis tentang karakteristik siswa

c. Menentukan tujuan intruksional spesifik, operasional dan terukur. Dengan demikian siswa akan tahu apa yang harus dikerjakan, dan apa ukuranya dia telah berhasil

d. Menentukan materi/bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan intruksional

e. Menetapkan pengajaran awal (pre assessment). Ini diperlukan untuk mengetahui sejauhmana siswa telah memenuhi persyaratan belajar yang dituntut untuk mengikuti program yang bersangkutan.

f. Menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan intuksional khusus tersebut adalah; efesiensi, keefektifan, ekonomi, dan kepraktisan, melalui suatu analisis alternatif.

A S S U R E

= analisis karakteristik siswa

= menetapkan tujuan pembelajaran = memilih media, metode, dan bahan = memanfaatkan bahan ajar

= melibatkan siswa dalam kegiatan belajar = evaluasi dan revisi

(11)

11

g. Mengkoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu, dan tenaga.

h. Mengadakan evaluasi.

Menurut Gustafson dan Branch, model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Kemp merupakan sebuah model yang berfokus pada perencanaan kurikulum.x

4. Model Smith dan Ragan

Patrica L. Smith dan Tillman J. Ragan mengemukan sebuah model desain sistem pebelajaran yang populer di kalangan mahasiswa dan prodesional yang memiliki kencendrungan terhadap implementasi teori belajar kognitif. Hampir semua langkah dan prosedur dalam model ini difokuskan pada rancangan tentang strategi pembelajaran.

Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Smith dan Ragan terdiri atas beberpa langkah dan prosedur pokok sebagai berikut.xi

a. Analisis lingkungan belajar

Analisis lingkungan belajar meliputi prosedur menetapkan kebutuhan akan adanya proses pembelajaran dan lingkungan tempat program pembelajaran akan diimplementasikan. Tahap ini digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran.

b. Analisis karakteristik siswa

Analisis karakteristik siswa meliputi aktivitas atau prosedur untuk mengidentifikasi dan menentukan karakteristik siswa yang akan

(12)

12

menempuh program pembelajaran yang didesain. Karakteristik siswa yang kan menempuh program pembelajaran meliputi kondisi sosial ekonomi, penguasaan isi atau materi pelajaran, dan gaya belajar.

c. Analisis tugas belajar

Analisis tugas belajar merupakan langkah yang dilakukan untuk membuat deskripsi tugas-tugas dan prosedur yang perlu dilakukan oleh individu untuk mencapai tingkat kompetensi dalam melakukan suatu jenis pekerjaan. Tujuan-tujuan pembelajaran spesifik ini biasanya disusun secara berjenjang atau rierarkis.

d. Menulis butir tes

Menulis butir-butir tes dilakukan untuk menilai apakah program pembelajaran yang dirancang dapat membantu siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Butir-butir ters yang ditulis harus bersifat valid dan reliabel agar dapat digunakan untuk menilai kemampuan atau kompetensi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

e. Menentukan strategi pembelajaran

Menentukan strategi pembelajaran dilakukan untuk mengelola program pembelajaran yang didesain agar dapat membantu siswa melakukan proses pembelajaran yang bermakna.

f. Memproduksi program pembelajaran

Memproduksi program pembelajaran mempunyai makna adanya proses atau aktivitas dalam menerjemahkan desain sistem pembelajaran yang

(13)

13

telah dibuat kedalam bahan ajar atau program pembelajaran. Program pembelajaran merupakan output dari desain sistem pembelajaran yang mencakup deskripsi tentang kompetensi atau tujuan, metode, media, strategi dan isi atau materi pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar. g. Melaksanakan evaluasi formatif

Melakukan evaluasi formatif untuk menemukan kelemahan-kelemahan dari draf bahan ajar yang telah dibuat untuk segera direvisi agar menjadi program pembelajaran yang efektif, efesien, dan menarik.

h. Merevisi program pembelajaran

Merevisi program pembelajaran dilakuakan terhadap kelemahan-kelemahan yang masih terlihat pada rancangan atau draf program pembelajaran. Dengan melakukan revisi terhadap draf program pembelajaran maka program tersebut diharapkan dapat menjasi program pembelajaran berkualitas. ANALISIS -lingkungan belajar -siswa -tugas belajar STRATEGI -penyusunan -penyampaian -pengelolaan EVALUASI FORMATIF Penulisan Butir Tes Pemilihan & prodeksi bahan ajar REVISI

(14)

14 5. Model 4-D

Model ini dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974). Model 4-D terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu Define, Design, Depelop, dan

Desseminate atau diadaptasi menjadi model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran.xii

a. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap ini adalah sebagai tahap menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat-syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah:

1). Analisis ujung depan. Analisis ini diawali dari pengetahuan, ketrampilan dan sikap awal yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan akhir yaitu tujuan yang tercantum dalam kurikulum.

2). Analisis Tugas. Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran. Analisis ini dilakukan untuk merinci isi materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini mencakup (a) analisis struktur isi, (b) analisis prosedural, (c) analisis proses informasi, (d) analisis konsep, dan (e) perumusan tujuan

b. Tahap Perancangan (Design)

Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari 3 langkah, yaitu;

(15)

15

2). Pemilihan media yang sesuia dengan tujuan, untuk menyampaikan meteri pembelajaran, dan

3). Pemilihan format.

c. Tahap Pegembangan (Develop)

Tujuan dari tujuan ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar.

d. Tahap Pendiseminasian (Disseminate)

Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skla yang lebih luas, misalnya di kelas lain, sekolah lain, oleh guru lain. Tujuanya adalah untuk menguji efektifitas penggunaan perangkat di dalam KBM.

(16)

16 6. Model ADDIE

Pertengan tahun 1990-an, pakar teknologi pendidikan kembali berupaya menyamakan persepsi mereka terhadap desain pembelajaran. Kesepakaran itu adalah ADDIE, desain pembelajaran yang berlandaskan pendekatan sistem.xiii

Analis awal akhir Analis siswa

Analis Tugas Analis Konsep

Spesifikasi tujuan pembelajaran

Penyusunan tes Pemilihan media Pemilihan format Rancangan awal Validitas Ahli Uji pengembangan Uji Validitas Pengemasan Penyebaran & pengabdosian

Ilustrasi model 4-D PE N D EFI N ISI AN PE RAN C AN G AN PE N G EM B AN G AN PE N YE B A RAN

(17)

17

Model ini, sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esain, (D)epvelopment, (I)implementation, dan (E)valuation.

Dua orang pakar yang turut mengembangkan konsep ADDIE adalah Reiser dan Molenda. Keduanya berbeda dalam merumuskan ADDIE secara visual. Reiser merumuskan ADDIE dengan menggunakan kata kerja (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate). Reiser secara eksplisit menjabarkan perbaikan terjadi antara masing-masing fase. Molenda menyatakan bahwa seluruh komponen dengan kata benda (Analysis, Design,Development, Implementation, Evaluation). Ia menggambarkan perbaikan melalui gambar garis terputus.

Molenda menyatakan pula bahwa revisi dapat terjadi terus menerus dalam seriap tahap yang dilalui walau tidak dinytakan dengan jelas.xiv

Ilustrasi ADDIE menurut Reiser

Evaluate Analyze Design Develop implement revision revision revision revision

(18)

18

Ilustrasi ADDIE menurut Molenda

a. Analisis

Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kenerja (performance analysis) dan analisis kebutuhan (need analysis). Tahap pertama, yaitu analisis kenerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan manajemen.

Pada tahap kedua, yaitu analisis kebutuhan, merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah pembelajaran yang yang sedang dihadapi.

Analysis

Design

Development

Implementation

(19)

19

Ada dua pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh seorang desainer atau perancang program pembelajaran pada saat melakukan langkah atau tahap analisis, yaitu;xv

1). Apakah siswa memerlukan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan? 2). Apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan?

b. Desain

Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Pada tahap ini diperlukan adanya klarifikasi program pembelajaran yang di desain sehingga program tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan.

Pada tahap ini, pusat perhatian pada upaya untuk menyelidiki masalah pembelajaranyang sedang dihadapi. Hal ini merupakan inti dari langkah analisis, yaitu mempelajari masalah dan menentukan alternatif solusi yang akan ditempuh untuk dapat mengatasi masalah pembelajaran yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan.

Langkah penting yang perlu dilakukan dalam sesain adalah menentukan pengalaman belajar yang perlu dimiliki siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran. Langkah desain harus mampu menjawab pertanyaan apakah program pembelajaran yang didesain dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesenjagan performa (performance gap) yang terjadi pada siswa.

(20)

20

Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabanya oleh seorang perancang program pembelajaran (desainer) pada saat melakukan tahap atau langkah desain, sebagai berikut;xvi

1). Kemampuan dan kompetensi khusus seperti apa yang harus dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran?

2). Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti program pembelajaran?

3). Peralatan atau kondisi bagaimana yang perlu diperlukan oleh siswa agar dapat melalkukan unjuk kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap, setelah mengikuti program pembelajaran?

4). Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam untuk mendukung program pembelajaran?

c. Pengembangan

Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.xvii

Ada dua tujuan penting yang perlu dicapai dalam melakukan langkah pengembangan, yaitu:

1). Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya, dan

(21)

21

2). Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pertanyaan-pertanyaan kinci yang harus dicari jawabannya oleh perancang program pembelajaran (desainer) pada saat melakukan langkah pengembangan, yaitu:

1). Bahan ajar (materi) seperti apa yang harus dibeli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran?

2). Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik?

3). Bahan ajar seperti apa yang perlu dibeli dan di modifikasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik?

4). Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam

menyelenggarakan program pembelajaran? (kombinasi media yang dipilih tentunya harus dapat memenuhi standar efektifitas pada sekolah tempat aktivitas pembelajaran berlangsung).

d. Implementasi

Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.

(22)

22

Langkah implementasi sering diasosiasikan dengan penyelenggaraan program pembelajaran itu sensiri. Langkah ini memang mempunyai makna adanya penyampaian materi pembelajaran dari guru kepada siswa.

Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh guru saat melakukan implementasi yaitu:xviii

1). Metode pembelajaran seperti apakah yang paling efektif untuk digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran?

2). Upaya atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadapa penyampaian materi atau subtansi pembelajaran yang disampaikan?

e. Evaluasi

Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misalnya, pada tahap rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang kita buat. Disamping itu, evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil pembelajaran yang

(23)

23

telah dicapai oleh siswa dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.

Evaluasi terhadap program pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu:

1). Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan, 2). Peningkatan kompetensi dalam diri siswa yang merupakan dampak

dari keikutsertaan dalam program pembelajaran, dan

3). Keuntungan yang dirasakan leh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran.

D. Kesimpulan

Pada umumnya, setiap desain sistem pembelajaran memiliki keunikan dan perbedaan dalam langkah-langkah dan prosedur yang digunakan. Perbedaan juga kerap terdapat pada istilah-istilah yang digunakan. Namun demikian, model-model desain sistem pembelajaran tersebut memiliki dasar dan prinsip yang sama dalam upaya merancang program pembelajaran yang berkualitas.

Secara umum, beberapa manfaat yang dapat disimpulakan dari khazanah model-model desain sistem pembelajaran yang ada adalah;

1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi para pendidik dalam memilih desain pembelajaran sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang mereka bina,

(24)

24

2. Terkait materi ajar, setiap materi ajar memerlukan suatu desain pembelajaran yang khas dan khusus ,

3. Membuka peluang untuk penelitian dan pengembangan dalam bidang desain pembelajaran sehingga model desain sistem pembelajran dapat di ujicoba dan diperbaiki.

(25)

25 Daftar Kepustakaan

Harjanto, Perencanaan Pengajaran,cet 3( Jakarta: Rineka Cipta, 2003)

Prawiradilaga, Dewi Salma, Prinsip Disain Pembelajaran¸ (Jakarta: Kencana, 2007) Pribadi, Benny A., Model Desain Sistem Pembelajaran, cet ke 2 (Jakarta: Dian

Rakyat, 2010)

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (jakarta: Kencana, 2009)

Uno, Hamza B., Orentasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, cet 2(Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

(26)

26 Endnote

i

Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran¸ (Jakarta: Kencana, 2007) h. 33

ii

Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, cet ke 2 (Jakarta: Dian Rakyat,

2010), h. 86

iii

Ibid., 98

iv

Hamza B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, cet ke 9 (jakarta: Bumi Aksara, 2009)h., 23

v Benny, Op. cit., h.101

vi Ibid., h. 103 vii Ibid., h. 110 viii Ibid. ix

Harjanto, Perencanaan Pengajaran,cet 3( Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h., 125-126

x

Benny, Op. cit., h.117

xi Ibid., h. 121-124

xii

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (jakarta: Kencana, 2009) h.,

189

xiii Dewi, Op. cit., 21

xiv

Ibid. xv

Benny, Op. cit., h. 132

xvi Ibid., h. 131-132 xvii

Ibid., h. 132

xviii

Gambar

Ilustrasi Model Smith & Ragan
Ilustrasi  model 4-D

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah banyak memberi petunjuk, bimbingan,

[r]

Dalam upaya denuklirisasi Korea Utara, Amerika Serikat berupaya untuk menghapus segala kegiatan dan infrastruktur nuklir Korea Utara untuk tetap mempertahankan

Demam merupakan keadaan terjadinya suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus

Dari kedua hadis ini, sangat jelas bisa dipahami bahwa diperbolehkan untuk meniadakan shalat Jumat dan shalat jamaah dengan tujuan menghindari kesulitan keluar

pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda – tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative. b) Mioma uteri, perut dan rahim membesar, tetapi pada.. perabaan,

cara menjaga kebersihan pada organ kewanitaan saat menjelang menstruasi dan setelah menstruasi, sertas dampak buruk yang terjadi jika tidak bisa menjaga kesehatan

Surat pemberitahuan masa atau SPT masa adalah surat yang oleh wajib pajak di gunakan untuk memberitahukan pajak yang terutang dalam suatu masa atau dalam bagian dari satu