• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI & MISI KEBIJAKAN PENDUKUNG SITUASI IMPLEMENTASI ENERGI ANGIN DUNIA TUJUAN & SASARAN STATUS LITBANG ENERGI ANGIN PROSPEK & HAMBATAN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISI & MISI KEBIJAKAN PENDUKUNG SITUASI IMPLEMENTASI ENERGI ANGIN DUNIA TUJUAN & SASARAN STATUS LITBANG ENERGI ANGIN PROSPEK & HAMBATAN DI INDONESIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 Copyright @ ripno.energin.id

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

( LAPAN )

TEKNOLOGI SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN

DAN PROSPEK PEMANFAATANYA

DI INDONESIA

( 19 April 2007 )

Disiapkan oleh : Soeripno Marto Saputro Bidang Konversi Energi Dirgantara Pusat Teknologi Dirgantara Terapan

2 Copyright @ ripno.energin.id

Lay Out Presentasi

„

VISI & MISI

„

KEBIJAKAN PENDUKUNG

„

SITUASI IMPLEMENTASI ENERGI

ANGIN DUNIA

„

TUJUAN & SASARAN

„

STATUS LITBANG ENERGI ANGIN

„

PROSPEK & HAMBATAN DI INDONESIA

3 Copyright @ ripno.energin.id

Litbang

Teknologi Konversi Energi Angin

Visi

Sains dan Teknologi Sistem Konversi Energi Angin

untuk Pemenuhan Kebutuhan Energi Masyarakat

Misi

ƒ Membantu pemerintah dalam penyediaan energi terutama di pedesaan dan daerah terpencil

ƒ Meningkatkan standard hidup masyarakat melalui penyediaan listrik pedesaan dan pemompaan air

ƒ Mempromosikan penggunaan energi angin yang ramah lingkungan

(2)

4 Copyright @ ripno.energin.id

LATAR BELAKANG

ƒ Meningkatnya pembangunan => peningkatan kebutuhan energi

ƒ Berkurangnya ketersediaan sumber energi fosil => mendorong diversifikasi pemanfaatan berbagai sumber energi pengganti minyak bumi, ; memanfaatkan sumber energi setempat

ƒ Salah satu solusinya >>>sumber daya EBT (Energi Angin)

ƒ Berbagai kebijakan Pemerintah untuk mendorong/menggalakkan pemanfaatan EBT dan ramah lingkungan :

¾ PEN 2005 , KEN , Green Energy ( Program Energi Hijau ), Roadmap Energidan Ketahanan Pangan, dll

ƒ Perlunya penggunaan energi alternatif sebagai pendukung energi fosil dalam hal iniEnergi Angin

5 Copyright @ ripno.energin.id

Kebijakan Pendukung

ƒ

KUBE - Kebijakan Umum Bidang Energi

ƒ

RIKEN – Rencana Induk dan Kebijakan Energi

Nasional

ƒ

KEN - Kebijakan Energi Nasional

ƒ

RUU Energi – RUU Energi

ƒ

Green Energy ( Program Energi Hijau )

ƒ

Roadmap Energi dan Ketahanan Pangan

ƒ

PEN - Pengelolaan Energi Nasional 2005

ƒ

Perlunya diversifikasi dan konservasi energi

ƒ

Permen ESDM tentang RUKN, dll

6 Copyright @ ripno.energin.id

ENERGI MIX NASIONAL TAHUN 2025 (SKENARIO OPTIMALISASI) PLTMH 0.216% Biofuel 1.335% Tenaga surya 0.020% Tenaga angin 0.028% Fuel cell 0.000% Biomassa 0.766% Nuklir 1.993% Gas bumi 30.6% Minyak bumi 26.2% Other 4.4% Panas bumi 3.8% PLTA 2.4% Batubara 32.7%

(3)

7 Copyright @ ripno.energin.id R & D Technology Product Market

ROADMAP ENERGI ANGIN

SKEA skala s/d 300 kW

SKEA skala s/d 300 kW

SKEA skala menengah 300 kW (kandungan lokal tinggi)

SKEA skala menengah 300 kW (kandungan lokal tinggi)

600 kW of grid dan 10 MW on grid terpasang US$ 15.9 juta 600 kW of grid dan 10 MW on grid terpasang US$ 15.9 juta

SKEA skala menegah/besar, 750 kW (kandungan lokal tinggi)

SKEA skala menegah/besar, 750 kW (kandungan lokal tinggi)

SKEA skala besar s/d > 1 MW (kandungan lokal tinggi)

SKEA skala besar s/d > 1 MW (kandungan lokal tinggi)

generator magnet permanen putaran rendah, advanced airfoil, material ringan & kuat serta sistem

kontrol

generator magnet permanen putaran rendah, advanced airfoil, material ringan & kuat serta sistem

kontrol SKEA skala s/d 750 kW SKEA skala s/d 750 kW 1 MW off grid, 25 MW on Grid terpasang US$ 39 juta 1 MW off grid, 25 MW on Grid terpasang US$ 39 juta 5 MW off grid 125 MW on Grid terpasang US $ 195 juta 5 MW off grid 125 MW on Grid terpasang US $ 195 juta 2006-2010 2011-2015 2016-2025 SKEA skala s/d > 1 MW SKEA skala s/d > 1 MW generator magnet permanen, advanced airfoi , material ringan & kuat serta sistem

kontrol

generator magnet permanen, advanced airfoi , material ringan & kuat serta sistem

kontrol

advanced airfoil , material ringan dan kuat serta sistem kontrol efisien

advanced airfoil , material ringan dan kuat serta sistem kontrol efisien Pembuatan peta potensi energi angin global berdasarkan titik pengukuran Pembuatan peta potensi energi angin perwilayah berdasarkan titik pengukuran dan pengguna Pembuatan peta potensi energi angin regional dan peta pengguna SASARAN 8 Copyright @ ripno.energin.id 9 Copyright @ ripno.energin.id

(4)

10 Copyright @ ripno.energin.id 11 Copyright @ ripno.energin.id 12 Copyright @ ripno.energin.id

Wind technology in 20

years

2004

(5)

13 Copyright @ ripno.energin.id

TABEL-1.

POTENSI DAN KAPASITAS TERPASANG EBT

0,5 3~6 m/s (9.287 MW) Tenaga Angin 5 4,8 kWh/m2/hari (1.203 TW) Tenaga Surya 302 49.807 MW Biomasa 802 19.658 MW Panas Bumi 64 460 MW Mini/Mikrohidro 3.854 75.674 MW

Air skala besar

KAPASITAS TERPASANG (MW) POTENSI

SUMBER ENERGI

Sumber: Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi

14 Copyright @ ripno.energin.id

Tujuan dan Sasaran

Memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup

masyarakat khususnya pedesaan , daerah / pulau terpecil

ketingkat yang lebih baik melalui

pemenuhan energi

listrik/ pemompaan air

Tersedianya listrik di daerah / pulau terpencil terutama

untuk listrik rumah tangga

Terwujudnya SDM yang mampu mendorong aktifitas

pertumbuhan ekonomi masyarakat

Terwujudnya standard hidup yang lebih baik,

kesempatan yang sama dengan masyarakat kota

Sarana promosi penggunaan energi terbarukan yang

ramah lingkungan

15 Copyright @ ripno.energin.id

SASARAN PROGRAM

JANGKA PENDEK ( s/d 2010)

• Terwujudnya Data dan Peta Potensi Angin di berbagai Wilayah Indonesia • Prototipe SKEA skala sampai 300 kW, komersialisasi skala kecil s/d 10 kW • Pemanfaatan SKEA interkoneksi dengan grid PLN s/d 5 MW(???) terpasang dan

lokasi-lokasi terpencil sistem off-grid JANGKA MENENGAH ( 2011 / 2015 )

• Terwujudnya Data dan Peta Potensi Angin di perwilayah Wilayah pptensial Indonesia serta peta pengguna

• Prototipe SKEA skala sampai 750 kW,komersialisasi skala menengah besar • Pemanfaatan SKEA skala besar interkoneksi dgnn grid s/d 25 MW(???) dan

dearah terpencil / pulau-pulau hibrida Angin-diesel-lainya. JANGKA MENENGAH

• Terwujudnya Data dan Peta Potensi Angin di per Wilayah Indonesia dan peta pengguna energi

• Prototipe SKEA skala sampai >1MW, komersialisasi skala besar • Pemanfaatan SKEA s/d 250 MW(???)

(6)

16 Copyright @ ripno.energin.id

PROGRAM LITBANG

DAN PEMANFAATAN ENERGI ANGIN

„

MONITORING DAN PEMETAAN POTENSI ENERGI

ANGIN

„

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SKEA (

PROTOTIPE DAN

REKAYASA)

„

SKEA KECIL : s/d 10 kW

(mode STAND ALONE) „

SKEA MENENGAH : 10 s/d 100 kW

(mode Hybrid

WIND – PV-DIESEL- dll)

„

SKEA BESAR : > 100 kW

(mode INTERKONEKSI)

„

PEMANFAATAN (

KERJASAMA ANTAR INSTANSI

)

17 Copyright @ ripno.energin.id

TAHAPAN PENELITIAN & PEMANFAATAN ENERGI ANGIN

Data

Potensi

Angin

Lokasi

•Desain Prototipe

•Desain Sistem

•Pemanfaatan

Aplikasi SKEA

• Listrik

•Pemompaan

• Dll

18 Copyright @ ripno.energin.id

• Geostrophic pressure differences • Temperature

• Roughness • Obstacles • Orography

sea beach grass trees hills woods buildings cities valleys & mountains

Wind from sea

thermals

upwind

(7)

19 Copyright @ ripno.energin.id

Copyright @ ripno.energin.id

Angin Laut & Angin Darat

20 Copyright @ ripno.energin.id

PENGUKURAN , MONITORING POTENSI

ENERGI ANGIN

PENGOLAHAN & ANALISA DATA ANGIN

KEGIATAN PENELITIAN DAN

MONITORING POTENSI ENERGI ANGIN

Peta Potensi Energi Angin SURVAI LOKASI

POTENSIAL

21 Copyright @ ripno.energin.id

STATUS Pemetaan

Potensi Energi Angin

Potensi Energi Angin

> 100 > 150 > 5,0 Skala Besar 10 - 00 75 - 150 4,0 – 5,0 Skala Menengah s/d 10 < 75 2,5 – 4,0 Skala Kecil Kapasit as ( kW) Daya Spesifik (W/m^ 2) Kec. Angin ( m/s) Kelas Dll 5,3 Kute – Lombok Tengah

1 0

4,0 Sajang – Lombok Timur 9

3,5 Pai – Sape Bima

8

4,3 Nangadoro - Dompu

7

4,3 Giligede – Lombok Barat 6

3,4 Selayar – Lombok Timur 5

4,0 Tembere – Lombok Timur 4

4,1 Sambelia – Lombok Timur 3 3,9 Bajopulo - Dompu 2 3,6 Doropeti - Dompu 1 Kec. Angin (m/s ) Lokasi N o Kelas Potensi Energi angin dan

Pemanfaatan SKEA

Monitoring Data Angin,

di Nusa Tenggara Barat

(8)

22 Copyright @ ripno.energin.id

Monitoring Data Angin,

di Nusa Tenggara Timur (NTT)

*) Ketinggian 30 m 5,1 *) Napu – Sumba 10 4,4 *) Walakiri – Sumba 9 5,7 *) Satkeo - Timor 8 5,3 *) Netpala – Timor 7 6,5 *) Tomenas - Timor 6 3,2 Ujung - Flores 5 4,2 Palakahembi – Sumba Timur 4 3,7 Maubesi - Rote 3 3,7 Nangalili - Flores 2 4,3 Papanggarang -Manggarai 1 Kec.Angin (m/s ) Lokasi No 4.38 4.25 3.98 Niki-niki, Timor Tengah Selatan, NTT 8

6.31 6.01 5.51 Buat, Timor Tengah Selatan, NTT 7

5.59 5.74 5.42 Babia, Timor Tengah Selatan, NTT 6

7.64 7.36 7.26 Fatukolen, Timor Tengah Selatan, NTT 5 4.8 4.4 4.1 Sulamu, Kupang NTT 4 4.4 4.3 3.9 Hansisi, Kupang NTT 3 4.3 4.1 3.5 Ekateta, Kupang NTT 2 5.4 5 4.3 Amarazi, Kupang NTT 1 51m 36m 21m Nama Lokasi N o 23 Copyright @ ripno.energin.id Copyright @ ripno.energin.id

Kecepatan Angin

VS

Energi Angin

24 Copyright @ ripno.energin.id Häufigkeitsverteilung Windgeschwindigkeit 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 0 5 10 15 20 25 Windgeschwindigkeit v in Nabenhöhe [m/s]

Zeit t pro Jahr [h]

Vm = 7.0 m/s Rayleigh-Verteilung

Summe: 8760 Stunden t(i) = 275 h

L eistu n g sku rve

0 1 0 0 2 0 0 3 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0 0 0 5 1 0 1 5 2 0 2 5

W indge sc hw indig keit v in Na benh öhe [m /s]

e le ktr . Le is tung P [k W ] Jahresenergieertrag 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 5 10 15 20 25 Windgeschwindigkeit v in Nabenhöhe [m/s] Jah resen er gieer tr ag E [MW h] Summe: 1440 MWh E(i) = 95 MWh

Wind speed distribution

Power curve

Energy output distribution

Annual Energy Production AEP Annual average wind speed

Determination of energy yield

of a wind turbine

(9)

25 Copyright @ ripno.energin.id

Status Monitoring Data Angin,

di Indonesia

9 Lain lain 8 *) Ketinggian 30 m 110 Jumlah -1 1 2 Kalimantan 7 -3 2 5 Suamtera 6 7 4 1 12 Jawa dan Madura

5 5 6 8 19 Sulawesi 4 -2 4 6 Maluku & Papua

3

1 7 2 10 Nusa Tenggara Barat & Bali 2

10 23 10 43 Nusa Tenggara Timur

1 Tinggi Sedang Rendah Kecepatan Angin Jml Propinsi, Wilayah No 26 Copyright @ ripno.energin.id

Peta Lokasi Pengukuran Potensi Angin

27 Copyright @ ripno.energin.id

Pengembangan

Teknologi SKEA

Hasil yang telah dicapai :

• Prototipe SKEA listrik kapasitas 50 W , 200 W, 500W, 1000 W, 2500 W , 3500 W dan 5 kW, 10 kW

• Prototipe SKEA mekanik sudu majemuk pemompaan air , kapasitas 45 liter/mnt, 150 liter/mnt, 249 liter/mnt dan 650 liter /mnt ( pompa tambak garam )

• Prototipe SKEA listrik 3,5 kW digandengkan dengan pompa listrik untuk pemompaan air.

(10)

28 Copyright @ ripno.energin.id

Prototipe SKEA Hasil Litbang

Other types 12 Water pumping 18 blades , 6 m LPN – SM-18 11 Water pumping 12 blades , 3.2 m LPN –SM-12 10 Water pumping 8 blades , 3.2 m LPN-SM-8 9 Water pumping 4 blades , 3.0 m LPN-SM-4TG 8 Electrical 3 blades , 7.5 m 10 kW LPN – 10000E 7 Electrical 3 blades , 6.0 m 5000 W LPN-5000 E 6 Water pumping 6 blades , 4.5 m 3500 W LPN – 3500E 5 Electrical 3 blades , 5.0 m 2500 W LPN -2500 E 4 Electrical 3 blades, 3.0 m 1000 W LPN-1000E 3 Electrical 3 blades , 1.6 m 200 W LPN-200E 2 Electrical 6 blades , 0.8 m 50 W Nila – 80 1 Remark Number of blades, rotor diameter Power / Capacity WECS Type, serie No 29 Copyright @ ripno.energin.id

CARA KERJA SKEA

Beban

Listrik

Tower Ponda si Turbin Angin

Komponen Utama SKEA

Rotor ( naf dan sudu ) • Generator /alternator

• Transmisi gearboks / tanpa gearboks • Sistem Orientasi

• Sistem Pengaman ( mekanik , aerodinamik , elektro hidrolik dll )

• Tower / menara

• Sistem kontrol lsitrik / elektronik • Pondasi Sistem Kontrol , Baterai dan Inverter 30 Copyright @ ripno.energin.id

Prototipe Hasil Litbang

Prototipe SKEA Listrik

Nila-80

LPN-1000E

LPN-2500E

(11)

31 Copyright @ ripno.energin.id

Prototipe Hasil Litbang

SKEA Pemompaan

LPN-SM12

LPN-SM18

LPN-SM4-TG

LPN-3500E

32 Copyright @ ripno.energin.id

KONFIGURASI PEMANFAATAN

Sistem

Interkoneksi

Sistem Hibrida

Sistem Stand

Alone

33 Copyright @ ripno.energin.id

Ujicoba/ Pemanfaatan

Teknologi SKEA

Copyright @ ripno.energin.id

Pemanfaatan SKEA di Dusun Selayar – Lombok Timur NTB (7 unit) dengan kapasitas terpasang 7 kW, untuk sarana umum, mesjid, jalan lingkungan dan beberapa rumah warga

Pemanfaatan SKEA di Oitui Bima NTB <2 unit), UPT Tongo NTB (5 unit), UPT Piong (1 unit) dengan kapasitas terpasang 6,5 kW, untuk sarana umum, mesjid, Kantor UPT, jalan lingkungan dan pompa air

Pemanfaatan SKEA di Nyamuk Kepulauan Karimunjawa Jepara , terdiri dari 8 unit SKEA dengan kapasitas terpasang sebesar 17 kW. Pengguna lebih dari 110 KK

Pemanfaatan SKEA di Desa Bulak Baru dan Kalianyar Jepara 1992 -2000 , terdiri dari 31 unit SKEA dengan kapasitas terpasang sebesar 37,5 kW. Dengan pengguna lebih dari 250 KK

(12)

34 Copyright @ ripno.energin.id

UJICOBA SKEA DI PULAU KARYA

Kep. SERIBU

Inverter 2500 W 12Vdc to 220V ac Pengguna : •Lampu Jalan • Komputer • Pompa air ,dll Sistem Kontrol TA 1000 W

Aplikasi Of Grid

35 Copyright @ ripno.energin.id

Pemanfaatan SKEA di Pulau Giliyang Kecamatan Dungkek Kabupaten SumenepMadura – Jawa Timur ,

terdiri5 unit SKEALPN 5000E, 4,5 kW dan unit SKEA LPN-3,2 kW,

untuk sarana umum dan beberapa keluarga

Ujicoba/ Pemanfaatan

Teknologi SKEA

36 Copyright @ ripno.energin.id

(13)

37 Copyright @ ripno.energin.id

Prospek ….

„ Pemanfaatan SKEA skala kecil dan menengah ( 50 W – 100 kW) di lokasi potensial untuk: listrik rumah tangga, industri kerajinan rumah tangga, cool storage (pengawet ikan / obat), catu daya peralatan komunikasi, pengisi baterai perahu nelayan, pemompaan air, dll.

„ Di beberapa lokasi diidentifkasi mempunyai potensi yang cukup besar untuk pemanfaatan SKEA skala besar dan dapat diinterkoneksi dengan grid yang ada (PLN).

„ Lokasi – lokasi strategis seperti pulau-pulau terluar, secara politis harus dilindungi memerlukan energi listrik untuk, rumah jaga, catu daya komunikasi dll

„ Untuk produksi lokal komponen SKEA, didukung oleh tersedianya material serta komponen baik mekanik maupun elektronik.

„ pemerintah daerah telah menyatakan keinginannya untuk memanfaatkan teknologi SKEA di daerahnya baik untuk pembangkit listrik maupun pemompaan air, yang dapat segera ditindak lanjuti.

„ Kemajuan teknologi dimasa mendatang memungkinkan SKEA dapat beroperasi pada daerah kecepatan angin rendah.

„ PLN sebagai pengguna utama sistem interkoneksi dapat berperan untuk memanfaatkan teknologi SKEA, terutama di wilayah yang potensi anginnya bagus untuk mengurangi penggunaan BBM.

„ Target pengembangan teknologi dan pemanfaatan SKEA yang termuat dalam Perpres tentang PEN 2005, merupakan peluang yang cukup besar.

38 Copyright @ ripno.energin.id

¾Listrik Pedesaan lokasi terpencil di berbagai wilayah, terutama di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Sulawesi.

¾Pulau – pulau terluar yang pada umumnya terbuka dan potensi anginya cukup, sulit dlm suplai bahan bakar minyak, sehingga SKEA akan lebih kompetitif dan secara politis harus dilindungi.

¾Desa – desa nelayan yang umumnya di pantai dan memiliki potensi angin cukup, namun kelistrikannya rendah.

¾PLN untuk SKEA skala yang besar dapat diinterkoneksi dengan jaringan, beberapa wilayah sudah mulai mencoba memasang SKEA untuk mengurangi penggunaan bahan bakar genset ( Nusa Penida, Sulut & Sulsel).

¾Departemen Kelautan dan Perikanan , Kementrian Daerah Tertinggal, merupakan pengguna potensial dari sisi Pemerintah.

¾Penggunan khusus : Catu daya sistem komunikasi, cold storage dll.

PENGGUNA POTENSIAL

39 Copyright @ ripno.energin.id

Biaya investasi awal untuk implementasi teknologi energi baru terbarukan relatif tingggi sehingga harga energinya mahal yang mengakibatkan tidak dapat bersaing dengan harga energi konvensional . Teknologi SKEA yg ada masih beroperasi pada regim kecepatan angin tinggi, dan umumnya produk luar negeri, dan harganya relatif mahal

Akses data dan lokasi untuk pembuatan peta potensi energi angin dirasa cukup sulit dan memerlukan yang cukup tinggi serta untuk mengakses berbagai sumber data, di mana data yang telah terkumpul masih relatif sedikit dibandingkan dengan luas wilayah Indonesia

Minat swasta khususnya di bidang bisnis teknologi energi angin masih terbatas menunggu pasar yang masih terbatas

Lokasi pemanfaatan yang spesifik (site specificness), yang kadangkala ditemukan lokasi yang potensial sumber energi tetapi tidak ada pengguna atau daerah miskin

Hambatan

Hambatan

dalam

dalam

Pengembangan

Pengembangan

Energi

(14)

40 Copyright @ ripno.energin.id

ƒ Peta potensi energi angin untuk beberapa wilayah di Indonesia 106 titik ( hasil pengukuran LAPAN)

ƒ Data angin di 12 lokasi di 3 kabupaten di NTT ( kerjasama Pemerintah Daerah NTT- Windguard Jerman –LAPAN) dengan kecepatan angin rata rata 5-6 m/s dan > 6 m/s

ƒ Data angin di 3 lokasi di Selayar dan Sidrap Sulsel serta Baron DIY ( kerjasama (DESM-LAPAN dan Soluziana Spanyol) dengan kecepatan angin rata rata > 5 m/s

ƒ Prototipe dan produk SKEA skala s/d 10 kW hasil litbang LAPAN dan Institusi lain.

ƒ Identifikasi produk SKEA untuk sistem wind diesel ( 30 kW-50 kW) dan sistem interkoneksi ( 300 kW-500 kW) dan lokasi

ƒ Kemampuan nasional untuk fabrikasi dan produksi berbagai komponen dan subsistem SKEA

DUKUNGAN DATA DAN TEKNOLOGI

41 Copyright @ ripno.energin.id

Fasilitas Pendukung

• Peralatan ukur potensi angin tipe kontinu dengan akuisisi data ( loger ), untuk pendataan potensi angin.

• Workshop produksi( mekanik, elektronik, komposit dan pendukung) , cukup memiliki kemampuan pembuatan prototipe dan.

• Laboratorium Uji SKEA termasukuji lapangan di Samas dan Jepara merupakan sarana test prototipe hasil litbang dan produk luar dengan ujicoba pemanfaatan langsung.

• Laboratorium Aerodinamika Kecepatan Subsonik , dapat digunakan untuk uji model rotor SKEA.

42 Copyright @ ripno.energin.id

FASILITAS PENDUKUNG

•Lab. Uji SKEA (Lapangan & Lab.)

¾Bengkel Mekanik ¾Bengkel Komposit ¾Bengkel Listrik/Elektronik

•Lab. Aerodinamika •Alat Ukur Potensi Angin

(15)

43 Copyright @ ripno.energin.id

Informasi

Pusat Teknologi Dirgantara Terapan

Jln. Raya LAPAN Sukamulya – Rumpin Bogor 16350 – Jawa Barat Telp. 021-75790031, 75790385 Fax. 021-9103456

Bidang Konversi Energi Dirgantara Jln. Raya LAPAN Sukamulya – Rumpin Bogor 16350 – Jawa Barat Telp. 021-75790378 Fax. 021-9103456 Email :[email protected] [email protected] Website :www.energi-angin.com

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Teknik Informatika (S-1) STMIK Atma Luhur perlu ditunjuk Pembimbing Skripsi bagi mahasiswa yang berhak mengikuti Skripsi pada tahun akademik 2016/2017

Berdasarkan data pada Tabel 5.12. diperoleh deskripsi kegiatan ekonomi beternak sapi yang potensial pada tingkat wilayah studi dengan 4 klasifikasi sbb:.. a) Klasifikasi I

Karakter yang diamati dari konsumen contoh meliputi; jenis media promosi yang diterima oleh konsumen, frekuensi penerimaan iklan, pernyataan minat konsumen untuk

Dengan perhitungan yang sama, dengan menggunakan Dasar Pengenaan Pajak sebesar jumlah komisi bersih setelah diskon ke pelanggan, Pajak Pertambahan Nilai yang terutang

3) Fleksibilitas, menunjukkan dengan PT. Reliance Securities dapat menarik hati seorang konsumen untuk menggunakan jasanya yang dapat menambah sebuah keuntungan

Peta Korosi Unit 93 Area 90 Sulfur Recovery Unit (SRU) PERTAMINA RU IV Cilacap menunjukkan bahwa sebagian besar peralatan proses yang terdapat di Unit 93 berada

Selanjutnya diberikan definisi fungsi semikontinu, yang akan digunakan dalam mendefinisikan kelas