• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dampak peningkatan permintaan akan batubara dunia sebesar ±280 Juta ton dari ±500

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dampak peningkatan permintaan akan batubara dunia sebesar ±280 Juta ton dari ±500"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Laju pertumbuhan ekonomi Cina 2011 terutama di sektor industri membawa dampak peningkatan permintaan akan batubara dunia sebesar ±280 Juta ton dari ±500 Juta ton kebutuhan batubara dunia. Kenaikan harga minyak dunia juga menyebabkan peralihan bahan bakar minyak untuk mesin-mesin industri menjadi bahan bakar batubara. Laju produksi batubara Indonesia meningkat cukup tinggi sebesar ±180 Juta ton yaitu rata-rata 11,9% per tahun. Indonesia menempati urutan kedua penyumbang produksi batubara dunia setelah Australia dengan produksi ±190 Juta ton dan diikuti oleh negara-negara lain seperti : India, Afrika, Colombia dan Amerika.

(2)

Menurut Michael R. Baye (2009) menyatakan bahwa dengan melihat kurva supply dan demand akan didapatkan gambaran besar terhadap tren pemasaran serta terjadinya perubahan dalam lingkungan bisnis. Supply dan demand analisis adalah alat analisis kuantitatif yang dapat menjelaskan secara detail berapa besar perubahan harga, penjualan dan revenue akan bertambah (Michael R. Bay, 2009).

Gambar 1.2. Proyeksi Kebutuhan Batubara di Negara Asia Sumber Wood Mackenzie, Coal Market Service (2011)

Berdasarkan analisis Wood Mackenzie Coal Market Service (2011), kebutuhan akan batubara dunia akan terus naik sampai dengan tahun 2030 seiring dengan permintaan batubara diberbagai Negara di belahan dunia seperti : Korea Selatan, China, India dan Jepang. Jumlah pengiriman batubara dunia juga akan ikut naik seiring dengan tren kebutuhan permintaan batubara yang meningkat. Negara-negara yang akan menjadi pengirim batubara adalah negara-negara yang memiliki sumber

(3)

cadangan batubara yang banyak seperti : Australia, Rusia, Amerika, Afrika Selatan, Kolombia, Mozambik dan lain-lain. Indonesia akan menjadi penyumbang batubara nomer 2 dunia yang terbanyak disamping negara-negara lainnya.

Gambar 1.3. Tren Pengiriman Batubara Dunia Sumber Wood Mackenzie, Coal Market (2011)

Permintaan akan jumlah batubara dunia yang semakin bertambah menyebabkan harga batubara dunia menjadi semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan naiknya harga batubara dari titik terlemah di tahun 2008 sebesar 60 dollar per ton menjadi 130 dollar per ton di tahun 2011.

Namun, kondisi harga batubara dunia di tahun 2012 tidak sebaik yang diperkirakan. Harga batubara menurun dari 120 dollar per ton menjadi 85 dollar per ton. Salah satu penyebab dari penurunnya harga batubara dunia ini adalah krisis moneter negara-negara Eropa. Besarnya jumlah hutang di Yunani, krisis fiskal di Spanyol dan Italia, sinyal negative kekuatan inti ekonomi Eropa terhadap hasil terbaru pemilihan presiden di Prancis dan dikotomi peraturan Bank Sental Eropa

(4)

adalah faktor-faktor yang menyebabkan krisis ekonomi di Eropa ( Nahid Kalbasi Anaraki, International Jurnal of Economics and Finance, 2012). Menurut Nahid Kalbasi (2012) jumlah hutang public di negara-negara Eropa memberikan kontribusi terhadap melemahnya ekonomi di Eropa dan menurunnya index persaingan bisnis dengan turunnya suku bunga. Harga komoditas batubara dunia menjadi melemah di bulan-bulan pertengahan 2012 yang dapat terlihat dalam gambar 1.4.

Gambar 1.4. Analisis Harga Komoditas Batubara Dunia sumber Global Coal Goldman Sach Research.

Berdasarkan Laporan IMF (2012) pertumbuhan ekonomi dunia akan

mengalami penurunan akibat krisis beberapa Negara di Eropa. Krisis ekonomi dan

finansial menyebabkan kelemahan institusional dan struktural pada Economic dan Monetery Union (EMU) di Negara-negara tersebut. Krisis yang melanda ke -12 negara-negara persemakmuran eropa ini akan menyebabkan reaksi di berbagai belahan negara lain yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung termasuk Negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini dapat dilihat dari tabel 1.1.

(5)

Tabel 1.1. Proyeksi Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Dunia Sumber Laporan IMF (2012)

Untuk meningkatkan ekspor batubara suatu Negara khususnya Indonesia, perlu diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor batubara di pasar internasional. Faktor-faktor tersebut antara lain harga ekspor batubara Negara tujuan ekspor, GDP perkapita Negara tujuan ekspor, jumlah penduduk Negara tujuan ekspor, dan nilai tukar Negara tujuan ekspor terhadap mata uang masing-masing Negara tujuan ekspor. Dengan melihat faktor-faktor tersebut maka, harga batubara akan terproyeksikan mengalami penurunan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini merupakan imbas dari krisis finansial dan ekonomi di Negara-negara eropa.

Penurunan harga komoditas batubara dunia akan bepengaruh terhadap produksi batubara di negara-negara eksportir batubara global termasuk Indonesia. PT. Pamapersada sebagai salah satu anak perusahaan ASTRA dan kontraktor pertambangan di Indonesia akan mengalami pengaruh pada saat pelaksanaan

(6)

operasional. PT. Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor pertambangan batubara mengerjakan 13 lokasi penambangan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan asing maupun lokal seperti : PT. Kaltim Prima Coal, PT. Kideco Jaya Agung, PT. Indominco Mandiri, PT. Adaro Indonesia, PT. Jembayan Muara baya dan lain-lainnya.

Gambar. 1.5. Proyeksi Revenue PT. Pamapersada Sumber Company Pleno (2011)

Visi dan misi PT. Pamapersada Nusantara adalah menjadi perusahaan yang masuk fortune 500 di tahun 2035 dan melewati Astra di tahun 2025 akan terhambat dalam mencapai tujuan jangka panjangnya jika tidak memiliki strategi bisnis yang sustainable dalam menghadapi situasi ekonomi dunia yang tidak menentu .

B. RUMUSAN MASALAH

Sustainability adalah ukuran yang menggambarkan potensi perusahaan dalam mempertahankan atau meningkatkan daya saing dalam pandangan pelanggan dan

(7)

pemilik kepentingan saat perusahaan memberikan aksi dan reaksi di lingkungan bisnis yang kompetitif (Behrooz Hadi Zonooz, Vahid Farzam, Muhammad Satarifar, Lotfali Bakhshi, 2011). Kondisi perekonomian dunia dan harga komoditas batubara dunia yang melemah diperlukan suatu strategi bisnis perusahaan yang sustainable. Konsep Sustainable Development menjadi dasar untuk menjaga keberlangsungan perusahaan yang digunakan pertamakali oleh German Forestry pada abad ke-17 (Birnbacher and Schicha, 1996, p. 149; Kirchgassner, 1997, p. 3). Pada konsep ini mengenal tiga dimensi inti yang disebut “pillar” yaitu dimensi ekonomi, dimensi sosial dan dimensi lingkungan (Holme & Watt, 2000). Ketiga dimensi ini digunakan untuk melihat isu-isu yang terjadi di industri pertambangan saat ini dan keterkaitannya dengan PT. Pamapersada Nusantara Sebagai Salah satu kontraktor terbesar di Indonesia.

a. Isu-isu Ekonomi

Peningkatan ekonomi perusahaan merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam menjaga eksistensinya dalam dunia bisnis untuk jangka panjang. Pemasukan pendapatan perusahaan menjadi keharusan dalam menjaga sustainability sehingga dapat dikatakan sebagai perusahaan yang memiliki kreteria finansial yang sehat. Menurut Dow Jones Sustainability Assesment Criteria dalam Dow Jones Sustainability Indexes (DJSI), performa financial perusahaan dapat dilihat dari cash flow, shareholder value, profitabilitas, depth-Equity ratio dan Liquiditas. Adanya

(8)

krisis ekonomi di beberapa negara di Eropa dengan disertai penurunan harga batubara dunia, akan membawa imbas bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang batubara terutama PT. Pamapersada Nusantara jika dilihat dari kreteria-kreteria DJSI.

Strategi manajemen perusahaan dalam peningkatan kemampuan bersaing juga menjadi isu penting dalam melihat keberlangsungan perusahaan (Mintzberg, 1994; Bornn & Chistodoulou, 1996). Semakin banyak atau sedikitnya perencanaan strategi perusahaan dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu akan membawa dampak keberlangsungan perusahaan (Mintzberg, 1994; Bornn & Chistodoulou, 1996).

Efek eksternal perusahaan dalam group stakeholder adalah isu penting dalam ruang lingkup Sustainable Development (Reinhard Steurer, Markus E. Langer, Astrid Konrad, Andre Martinuzzi, 2005). Reinhard et al (2005) menyatakan bahwa perusahaan akan dapat bertahan apabila selalu membayar pajak kepada pemerintah, penetapan harga yang sesuai kepada pemasok, membayar gaji karyawan, membayar bunga pada kreditor dan membagi deviden yang sesuai kepada seluruh shareholders. Perusahaan yang tidak dapat memenuhi hal ini tidak akan dapat bertahan dalam waktu yang lama. Krisis harga batubara dunia diprediksikan akan membawa perusahaan-perusahaan pertambangan batubara mengurangi tingkat pembayaran terhadap hal-hal yang disebutkan Reinhard et al (2005) termasuk PT. Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor pertambangan batubara.

(9)

b. Isu-isu Sosial

Isu-isu sosial merupakan salah satu perhatian perusahaan dalam mempertahankan keberlanjutannya di dunia usaha. Pada saat kegiatan operasional pertambangan batubara baru dimulai dapat terlihat jelas oleh masyarakat sebagai suatu kesempatan usaha yang besar, perlunya sumberdaya yang banyak dan adanya pembentukan infrastruktur bagi warga setempat. Banyak perusahaan-perusahaan yang tidak memperhatikan tanggaban masyarakat terhadap proses bisnis yang dilakukan. Program-program CSR yang dilakukan oleh masyarakat hanya sebatas pemberian perusahaan ke masyarakat tetapi tidak melibatkan masyarakat secara utuh di lingkungannya.

Isu lain yang lebih spesifik adalah pengaruh usaha pertambangan batubara antara pertambangan lokal masyarakat atau “illegal minner” dengan pertambangan resmi sesuai dengan ijin usaha pertambangan dalam memperebutkan konsesi lahan pertambangan. Pemangku adat atau kepala dusun akan lebih memperhatikan kegiatan usaha masyarakat sekitarnya dibandingkan dengan perusahaan resmi.

Industri pertambangan secara tidak langsung terdapat impact sosial terburuk terhadap kegiatan opersional, kehilangan sumber daya ekonomi bahkan penghentian kegiatan perusahaan jika perusahaan tidak mendapatkan legitimasi sosial di masyarakat sekitarnya (Helled Jenkins & Louise Obara, 2008). Hal ini dapat mempersulit keberlangsungan kegiatan perusahaan jika PT. Pamapersada Nusantara

(10)

yang bergerak di kontraktor pertambangan tidak memiliki strategi untuk mendapatkan legitimasi sosial pada kegiatan operasionalnya.

c. Isu-isu Lingkungan

Faktor lain yang harus terjaga guna mempertahankan keberlangsungan perusahaan adalah lingkungan. Salah satu usaha pemerintah melalui departemen pertambangan adalah “Good Mining Practice (GMP)” yang berorientasi terhadap lingkungan. Didalam GMP terdapat aspek-aspek lingkungan yang harus dijaga oleh perusahaan agar dampaknya tidak mengenai masyarakat sekitar kegiatan usaha pertambangan. Usaha pertambangan batubara akan berhadapan dengan ekploitasi sumberdaya, pengerusakan lingkungan dan emisi gas yang harus disikapi dengan seksama oleh semua perusahaan pertambangan batubara. Berdasarkan “Deklarasi Rio dan Agenda 21” pada saat pertemuan internasional di Rio Jenero tahun 1992, Pemerintah dan perusahaan diharuskan bahu-membahu dalam mengatasi dampak terhadap lingkungan dan melaporkannya secara public semua kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan. Good Mining Practice merupakan salah satu upaya dalam mendukung deklarasi yang sudah menjadi keputusan pemerintah Indonesia melalui kementrian ESDM. Tingginya tingkat asam di sungai-sungai dekat lokasi pertambangan khususnya di Indonesia merupakan salah satu contoh isu mengenai lingkungan yang belum dicermati dengan seksama sebagai strategi perusahaan pada saat kegiatan operasionalnya di lapangan.

(11)

C. PERTANYAAN dan TUJUAN PENELITIAN

C.1. PERTANYAAN PENELITIAN

Pertanyaan yang mendasari tujuan penelitian adalah bagaimana strategi perusahaan menghadapi dampak “krisis eropa” yang berimbas terhadap penurunan harga batubara sehingga dapat tetap sustain di pasar global (sustainable in competitive advantage). Dalam menghadapi masalah tersebut, apakah perusahaan dalam merencanakan “sustainable strategy” yang berpedoman pada tiga dimensi yaitu : Dimensi Ekonomi, Dimensi Sosial dan Dimensi Lingkungan (Reinhard at al, 2005), terhadap tantangan kedepan perusahaan sehingga dapat mencapai visi perusahaan untuk masuk ke fortune 500.

C.2. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa tiga dimensi yaitu : Dimensi Ekonomi, Dimensi Sosial dan Dimensi Lingkungan (Reinhard at al, 2005) dalam perumuskan sustainable strategy yang tepat berdasarkan kondisi bisnis yang berkembang saat ini. Mengetahui sejauhmana management perusahaan sudah menerapkan strategi yang memperhatikan tiga dimensi sustainable development pada perumusan strategi bisnis dalam kondisi iklim bisnis batubara yang meredup. Memberikan rekomendasi strategi sebagai solusi masalah yang berkembang di

(12)

lingkungan eksternal dan internal perusahaan berdasarkan hasil analisis tiga dimensi sustainable development.

D. BATASAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan pada aspek

financial dan non-finansial perusahaan. Data yang diambil dari tahun 2008 sampai dengan kondisi saat ini dan data proyeksi perusahaan sampai dengan tahun 2017.

Hasil penelitian dibatasi sampai dengan rencana penerapan strategi tiga

tahunan perusahaan, bagaimana implementasinya dan proyeksi atau gambaran kedepan pencapaiaan perusahaan sampai tahun 2017.

Langkah analisis tiga dimensi Sustainable Development yang diambil pada

penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup mikro ekonomi perusahaan PT. Pamapersada Nusantara.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan penyesuaian dalam pedoman yang digunakan untuk pembentukan strategi di kemudian waktu yang akan datang.

(13)

2. Bagi para akademisi dan peneliti lain menjadi masukan dalam implementasi praktis teori strategi, implementasi strategi dan penilaian strategi serta aplikasinya di dunia bisnis.

Gambar

Gambar 1.1. Proyeksi Kebutuhan Batubara Dunia Sumber  Wood Mackanzie,  Coal
Gambar 1.2. Proyeksi Kebutuhan Batubara di Negara Asia Sumber Wood Mackenzie,  Coal Market Service (2011)
Gambar 1.3. Tren Pengiriman Batubara Dunia Sumber Wood Mackenzie, Coal  Market (2011)
Gambar  1.4.  Analisis  Harga  Komoditas  Batubara  Dunia  sumber  Global  Coal  Goldman Sach Research
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukannya penelitian adalah membangun sistem informasi konseling untuk mempermudah proses bisnis di Pik-M Aushaf UII yang digunakan mahasiswa maupun

Penelitian yang dilakukan di SMAN 10 Bandarlampung ini bertujuan untuk men- deskripsikan pengaruh strategi scaffolding dalam model pembelajaran SiMaYang untuk meningkatkan

Spondilosis lumbalis dapat diartikan perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan campuran ampas bir dan onggok dalam konsentrat tidak menurunkan kecernaan bahan kering

Penelitian lain di daerah pesisir Kenya juga menunjukkan bahwa tingkat penderita malaria klinis pada balita yang tinggal di rumah yang jarang menggunakan kelambu

Bentuk perilaku tipe agresi fisik seperti mengolok dengan kata–kata kasar terhadap geng motor lain, masyarakat umum bahkan teman di “X” tersebut, memukul orang yang

27 Tahun 1998 dalam (Moin, 2004:8) tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas, Akuisisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan

Raya Palembang Prabumulih Km... Raya Palembang