• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN CUT AND FILL LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT HERMINA MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN CUT AND FILL LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT HERMINA MANADO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Galian dan timbunan atau yang lebih dikenal di lapangan dengan istilah Cut and Fill merupakan bagian yang sangat penting dalam pengerjaan berbagai macam konstruksi. Galian dan timbunan dapat diperoleh dari peta situasi yang dilengkapi dengan garis - garis kontur atau diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran sipat datar profil melintang sepanjang jalur proyek atau bangunan. Perhitungan galian dan timbunan dapat dilakukan dengan menggunakan peta situasi dengan metode penggambaran profil melintang sepanjang jalur proyek atau metode grid-grid (griding) yang meninjau galian dan timbunan dari tampak atas dan menghitung selisih tinggi garis kontur terhadap ketinggian elevasi rencana proyek. Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill seimbang (balance) diperoleh selisih volume galian timbunan = 14.764, 43 – 14.733,44 = 30, 98 m3. Walaupun diperoleh pekerjaan cut and fill yang relatif

seimbang, berdasarkan kondisi topografi kawasan yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan pembuatan peta topografi diketahui bahwa pada kondisi seimbang (balance) elevasi tanah rencana terhadap jalan raya masih cukup tinggi yaitu = ± 4,0 m, kondisi ini dapat menyebabkan besarnya biaya talud penahan tanah. Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill elevasi tanah rencana 2,0 m diatas permukaan jalan diperoleh selisih volume galian timbunan = 37.915, 83 – 1.365,10 = 36.550, 73 m3 (galian).

Pada elevasi 2,5 m diatas permukaan jalan diperoleh selisih volume =33.396,21 – 2.351,21 = 31.045 m3 (galian). Berdasarkan

hasil perhitungan diketahui bahwa untuk desain elevasi tanah rencana 2,0 m dan 2,5 m diatas permukaan jalan, terdapat volume tanah galian yang cukup besar dan harus dibuang keluar dari lokasi pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan biaya pekerjaan pematangan lahan bertambah pada pembuangan tanah keluar lokasi pekerjaan.

Kata Kunci—cut and fill, kontur, metode koordinat,.

I. PENDAHULUAN

Galian dan timbunan (cut and fill) merupakan salah satu bagian terpenting dalam berbagai jenis proyek sipil dan pengukuran. Banyak proyek pengukuran yang pekerjaan intinya adalah perhitungan dan pembuatan galian dan timbunan di lapangan dan dilakukan dalam skala besar. Pada umumnya pekerjaan galian (cutting) dan timbunan (filling) memiliki konsep yang sama dalam proses pengukuran dan perhitungannya [1]. Pada kebanyakan proyek pekerjaan galian dilakukan terlebih dahulu sebelum timbunan. Dalam penelitian ini, penulis membuat desain elevasi tanah rencana lokasi pembangunan gedung, langkah awal yang dilakukan yaitu mengadakan pengukuran topografi lokasi. Perhitungan volume galian dilakukan setelah pengukuran situasi di lapangan dan pengukuran cross sectional open cut. Perhitungan ini sangat penting peranannya dalam suatu proyek karena merupakan dasar dalam pengerjaan pematangan lahan yang akan dilakukan oleh owner proyek, dimana pihak owner sudah dapat mengestimasi

kebutuhan biaya pematangan lahan yang selanjutnya menjadi pengangan dalam mengevaluasi penawaran pihak kontraktor yang akan mengerjakan proyek tersebut. Secara umum jumlah volume galian akan sangat berpengaruh terhadap jumlah dana yang akan dibutuhkan pada pekerjaan pematangan lahan, oleh karena itu perhitungan volume galian harus dilakukan seteliti mungkin agar tidak ada pihak yang dirugikan. Perhitungan volume galian dilakukan dengan bantuan program Auto-CAD Land Dekstop dan menggunakan Microsoft Office Excel. Perhitungan volume galian dilakukan dengan metode yang lebih teliti yaitu dengan menggunakan metode koordinat untuk perhitungan luas penampang dari gambar dimana pada peta topografi dibuat section pada setiap 5 meter dengan prinsip bahwa semakin banyak section/potongan (cross) perhitungan yang dihasilkan akan semakin akurat. Penulis berharap hasil desain ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pekerjaan pematangan lahan.

II. TINJAUANPUSTAKA A. Pekerjaan Galian dan Timbunan (Cut and Fill)

Sebelum dimulai kegiatan penggalian tanah, terlebih dahulu harus dibuat gambar peta countur dari tanah asli, agar pekerjaan galian dan timbun (cut and fill) nantinya dapat diperhitungkan. Mendahului pelaksanaan pekerjaan tanah pada lokasi bangunan dan fasilitas bangunan, perlu diadakan pembersihan/land clearing. Di dalam pelaksanaan pekerjaan land clearing perlu memperhatikan tipe tanaman yang akan dibersihkan dan tujuan dari pembersihan tersebut. Untuk melakukan pekerjaan pembersihan kita dapat menggunakan peralatan berat sebagai alat bantu untuk mempercepat pekerjaan. Salah satu alat yang dapat digunakan yaitu buldoser dimana blade dari alat ini dapat dimodifikasi sehingga cocok untuk melakukan beberapa pekerjaan yang berbeda seperti menumbangkan pohon besar, membersihkan area proyek, menggali batu besar, dan lain sebagainya [2].

Suatu tanah asli (bank material) yang digali, akan berubah menjadi tanah lepas (loose material) sehingga volumenya akan mengembang. Hal ini sangat mempengaruhi dalam perhitungan volume tanah yang akan diangkut menggunakan kendaraan. Pekerjaan penggalian tanah dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain : jenis tanah, kondisi medan kerja, komposisi alat yang digunakan maupun metode kerjanya.

Pekerjaan cut and fill selalu berhubungan dengan pekerjaan pemadatan tanah. Kaitanya dengan pemadatan tanah, pada area yang luas dapat dikerjakan dengan menggunakan mesin, selain itu dalam pemadatan tanah harus memperhatikan apakah tanah

DESAIN CUT AND FILL LOKASI PEMBANGUNAN

RUMAH SAKIT HERMINA MANADO

Hence Sandi David Roring

Program Studi Teknik Sipil; Fakultas Teknik

Universitas Katolik De La Salle Manado; Kombos – Kairagi I Manado, Telp:(0431) 871957

(2)

dasar yang akan dipadatkan berasal dari hasil pemotongan tanah atau tanah yang akan dipadatkan berupa peninggian elevasi permukaan. Tanah yang digali, diangkut, ditebar dan dipadatkan akan mengalami perubahan volume yang cukup besar perubahan ini disebabkan tanah menjadi longgar atau menjadi padat, hal ini perlu diperhitungkan terhadap volume tanah aslinya. Gambaran dari tanah asli kemudian menjadi tanah longgar dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1.

Pengembangan Tanah dari Tanah Asli menjadi Tanah Longgar

Jenis Tanah Berat tanah KG/M3 Pengembang-an, (%) Faktor Pengem-bangan Tanah asli Tanah longgar B L (𝑩 𝑳− 𝟏) 𝒙𝟏𝟎𝟎% 𝑳 𝑩 Lempung kering 1602 1187 35 0,74 Lempung lembab 1780 1305 35 0,74 Tanah biasa kering 1661 1329 25 0,80 Tanah biasa lembab 1898 1531 25 0,80 Tanah campur kerikil 1898 1578 20 0,83 Kerikil kering(biasanya campur clay dsb) 1661 1477 12 0,89 Kerikil basah(biasanya campur clay dsb) 2017 1768 14 0,88 Batu gamping/batu kapur 2610 1632 60 0,63 Batuan bekas ledakan(sangat bervariasi fragmentasinya, nilai ini untuk perkiraan) 2492 1566 60 0,63 Pasir kering 1543 1341 15 0,87 Pasir lembab 1602 1400 15 0,87 Batuan lumpur dan lempeng karena sedimentasi 2076 1471 40 0,71

Tabel 1 menyajikan nilai pendekatan, untuk mendapat nilai yang lebih tepat dari pengembangan tanah, perlu diadakan percobaan di lapangan, karena variasi jenis tanah sangat banyak. Mendapatkan nilai yang tepat sangat penting karena akan mempengaruhi metode kerja dan biaya pelaksanaan.

II. METODEPENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey pengukuran topografi untuk memperoleh gambaran kondisi kontur tanah. Pengumpulan data primer diperoleh dari data hasil pengukuran topografi lapangan. Lokasi pengukuran berada di kel. Paniki, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.

Survei pengukuran dilakukan langsung pada lokasi proyek dengan menggunakan alat-alat yaitu Total station, bak ukur, GPS, Kompas, Meter Roll. Data hasil pengukuran kemudian diolah untuk menghasilkan koordinat-koordinat berupa letak dan elevasi ketinggian tanah, serta bagaimana posisi lokasi bangunan terhadap arah utara, jalan raya, dan bangunan-bangunan yang ada disekitarnya. Data hasil pengukuran diolah dengan program Auto-CAD Civil Land Dekstop untuk menghasilkan gambar peta kontur dan gambar-gambar potongan. Berdasarkan gambar peta kontur dan gambar potongan dibuat perhitungan desain cut and fill lokasi pembangunan.

Gambar 1. Pengukuran Topografi

Berdasarkan survey yang dilakukan diperoleh beberapa data, yaitu : gambar cross section permukaan tanah asli, gambar cross section permukaan tanah rencana. Cross section dibuat pada setiap jarak 5,0 m. selanjutnya setiap luasan galian (cut) dan luasan timbunan (fill) dihitung dengan program Auto-CAD Civil Land Dekstop. Berdasarkan luasan yang diperoleh selanjutnya volume galian dan timbunan dihitung dengan cara: 𝑉1 = 𝐴1+𝐴2 2 𝑥𝐿 (1) ∑𝑉 = 𝑉1+ 𝑉2+ 𝑉3+ ⋯ + 𝑉𝑛 (2) dimana :

V1 = Volume rata-rata antara section ke-1 dan ke-2

Vn = Volume rata-rata section ke-n

A1 = Luasan section ke-1

A2 = Luasan section ke-2

L = Jarak antara tiap section

Dari persamaan (1) dan (2) dapat dihitung besarnya volume galian (cut) dan volume timbunan (fill), kemudian dihitung selisih volume cut and fill berdasarkan elevasi rencana yang dikehendaki.

III. HASILDANPEMBAHASAN

Berdasarkan data pengukuran kemudian dibuat gambar peta topografi lokasi proyek, selanjutnya dibuat potongan (crossing) setiap jarak 5,0 m sebagai patokan untuk melakukan perhitungan volume galian dan timbunan tanah

.

(3)

Gambar 2. Peta Topografi Kawasan

Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui luas area lahan, yaitu ± 10.500 m2

Gambar 3. Penentuan garis potongan (crossing) per 5 m terdapat 21 potongan

Gambar 4. Potongan (Crossing) A.2 Lokasi Pengukuran

Gambar 5. Potongan (Crossing) A.7 Lokasi Pengukuran

Gambar 6. Potongan (Crossing) A.12 Lokasi Pengukuran

Gambar 7. Potongan (Crossing) A.20 Lokasi Pengukuran

Berdasarkan data gambar potongan diketahui bahwa elevasi tertinggi tanah existing terhadap jalan raya ± 12,0 m.

Dalam pengolahan data terlebih dahulu didesain pekerjaan cut and fill agar seimbang (balance) dengan tujuan agar ketika mengadakan pekerjaan pematangan lahan, pihak pelaksana tidak perlu melakukan pembuangan tanah keluar lokasi pekerjaan, karena volume galian tanah (cut) dapat ditimbun (fill) pada lokasi yang rendah, dengan demikian biaya pekerjaan dapat diminimalkan. Namun hasil desain cut and fill seimbang (balance) memberikan konsekuensi elevasi tanah rencana berada pada level 4,00 meter diatas permukaan jalan raya.

Tabel 2.

Perhitungan Volume Galian Cut and Fill seimbang (Balance) PERHITUNGAN VOLUME GALIAN A.1 s/d A.21

STA LUAS(M2)

RATA-RATA(M2) JARAK (M) VOLUME (M3) A.1 0,00 A.2 325,58 162,79 5,00 814,94 A.3 308,00 316,79 5,00 1583,93 A.4 291,35 299,67 5,00 1498,36 A.5 268,30 278,92 5,00 1399,11 A.6 245,29 256,79 5,00 1283,97 A.7 225,73 235,51 5,00 1177,55 A.8 200,75 213,24 5,00 1066,19 A.9 184,13 192,44 5,00 962,21 A.10 162,39 173,26 5,00 866,31 A.11 141,70 152,05 5,00 760,23 A.12 117,32 129,51 5,00 647,56 A.13 99,45 108,39 5,00 541,93 A.14 91,95 95,70 5,00 478,50 A.15 69,23 80,59 5,00 402,95 A.16 71,07 70,15 5,00 350,75 A.17 67,10 69,09 5,00 345,43 A.18 47,44 57,27 5,00 286,34 A.19 24,90 36,17 5,00 180,84 A.20 10,70 17,80 5,00 89,00 A.21 5,35 5,49 29,35

TOTAL VOLUME GALIAN 14764,43

Sumber : Pengolahan Data

Tabel 3.

Perhitungan Volume Timbunan (Cut and Fill) seimbang (Balance) PERHITUNGAN VOLUME TIMBUNAN A.1 s/d A.21

STA LUAS(M2)

RATA-RATA(M2) JARAK (M) VOLUME (M3) A.1 0,00 A.2 0,00 0,00 5,00 0,00 A.3 4,47 2,23 5,00 11,17 A.4 25,03 14,75 5,00 73,75 A.5 49,98 37,51 5,00 187,53

(4)

A.7 83,68 78,75 5,00 393,74 A.8 104,31 94,00 5,00 469,99 A.9 114,51 109,41 5,00 547,05 A.10 136,55 125,53 5,00 627,63 A.11 150,15 143,35 5,00 716,74 A.12 175,72 162,94 5,00 814,69 A.13 191,38 183,55 5,00 917,75 A.14 217,71 204,54 5,00 1022,71 A.15 246,05 231,88 5,00 1159,40 A.16 263,67 254,86 5,00 1274,31 A.17 275,22 269,45 5,00 1347,23 A.18 299,01 287,11 5,00 1435,57 A.19 320,42 309,71 5,00 1548,56 A.20 204,98 262,70 5,00 1313,50 A.21 102,49 5,49 562,68

TOTAL VOLUME TIMBUNAN 14733,44

Sumber : Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill seimbang (balance) diperoleh selisih volume galian timbunan:

Selisih Volume = 14.764, 43 – 14.733,44 = 30, 98 m3.

Walaupun diperoleh selisih pekerjaan cut and fill yang relatif seimbang, berdasarkan kondisi topografi kawasan yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan pembuatan peta topografi diketahui bahwa pada kondisi seimbang (balance) elevasi tanah rencana terhadap jalan raya masih cukup tinggi yaitu = ± 4,0 m. dengan elevasi tanah rencana yang berada cukup tinggi, akan menyebabkan adanya pekerjaan talud penahan tanah yang harus dibuat sebelum pembangunan bangunan utama. Akibatnya dapat berdampak pada penambahan biaya pekerjaan. Elevasi yang masih cukup tinggi ini menyebabkan peneliti mencoba untuk membuat desain elevasi antara jalan raya dan elevasi tanah rencana dengan ketinggian = 2,5 m, selanjutnya elevasi tanah rencana = 2,0 m, dan elevasi tanah rencana = 0,5 m (diatas permukaan jalan raya) selanjutnya dihitung volume pekerjaan cut and fill dari setiap ketinggian elevasi yang ada.

Tabel 4.

Perhitungan Volume Galian (Cut and Fill) Elevasi tanah rencana +2,5 m dari jalan raya

PERHITUNGAN VOLUME GALIAN A.1 s/d A.21

STA LUAS(M2)

RATA-RATA(M2) JARAK (M) VOLUME (M3) A.1 0,00 A.2 586,53 293,27 5,00 1466,33 A.3 592,68 589,61 5,00 2948,03 A.4 583,31 587,99 5,00 2939,97 A.5 563,38 573,34 5,00 2866,72 A.6 539,97 551,68 5,00 2758,38 A.7 514,88 527,43 5,00 2637,13 A.8 463,54 489,21 5,00 2446,04 A.9 431,46 447,50 5,00 2237,48 A.10 381,87 406,67 5,00 2033,33 A.11 342,26 362,07 5,00 1810,34 A.12 299,42 320,84 5,00 1604,20 A.13 263,27 281,35 5,00 1406,73 A.14 239,91 251,59 5,00 1257,97 A.16 187,68 192,78 5,00 963,90 A.17 173,41 180,55 5,00 902,74 A.18 141,68 157,54 5,00 787,72 A.19 105,48 123,58 5,00 617,88 A.20 67,37 86,42 5,00 432,11 A.21 33,68 5,49 184,76 33396,21

Sumber : Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill elevasi tanah rencana 2,5 m diatas permukaan jalan diperoleh selisih volume galian timbunan:

Selisih Volume = 33.396,21 – 2.351,21 = 31.045 m3 (galian).

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa untuk desain elevasi tanah rencana 2,5 m diatas permukaan jalan, terdapat volume tanah galian yang cukup besar dan harus dibuang keluar dari lokasi pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan biaya pekerjaan pematangan lahan bertambah pada pembuangan tanah keluar lokasi pekerjaan.

Tabel 5.

Perhitungan Volume Timbunan (Cut and Fill) Elevasi tanah rencana +2,5 m dari jalan raya

PERHITUNGAN VOLUME TIMBUNAN A.1 s/d A.21

STA LUAS(M2)

RATA-RATA(M2) JARAK (M) VOLUME (M3) A.1 0,00 0,00 0,00 A.2 0,00 0,00 5,00 0,00 A.3 0,00 0,00 5,00 0,00 A.4 0,00 0,00 5,00 0,00 A.5 0,00 0,00 5,00 0,00 A.6 0,00 0,00 5,00 0,00 A.7 0,00 0,00 5,00 0,00 A.8 0,00 0,00 5,00 0,00 A.9 0,00 0,00 5,00 0,00 A.10 0,00 0,00 5,00 0,00 A.11 0,00 0,00 5,00 0,00 A.12 12,99 6,50 5,00 32,84 A.13 16,09 14,54 5,00 72,70 A.14 32,24 24,17 5,00 120,84 A.15 47,88 40,06 5,00 200,30 A.16 57,21 52,54 5,00 262,71 A.17 63,74 60,48 5,00 302,38 A.18 80,82 72,28 5,00 361,42 A.19 94,03 87,43 5,00 437,13 A.20 62,10 78,11 5,00 390,55 A.21 31,10 5,49 170,72 2351,21

Sumber : Pengolahan Data

Tabel 6.

Perhitungan Volume Galian (Cut and Fill) Elevasi tanah rencana +0,5 m dari jalan raya

PERHITUNGAN VOLUME GALIAN A.1 s/d A.21 STA LUAS(M2) RATA(M2) RATA- JARAK (M) VOLUME (M3)

A.1 0,00

A.2 378,96 189,48 5,00 947,41

A.3 561,19 470,08 5,00 2350,39

(5)

A.5 747,21 589,61 5,00 2866,72 A.6 801,77 587,99 5,00 2758,38 A.7 779,58 573,34 5,00 2637,13 A.8 721,23 489,21 5,00 2446,04 A.9 687,58 447,50 5,00 2237,48 A.10 634,91 406,67 5,00 2033,33 A.11 591,73 362,07 5,00 1810,34 A.12 531,67 320,84 5,00 1604,20 A.13 488,36 281,35 5,00 1406,73 A.14 445,80 251,59 5,00 1257,97 A.15 383,60 218,90 5,00 1094,49 A.16 360,68 192,78 5,00 963,90 A.17 336,34 180,55 5,00 902,74 A.18 245,97 157,54 5,00 787,72 A.19 105,48 123,58 5,00 617,88 A.20 67,37 86,42 5,00 432,11 A.21 33,68 5,49 184,76 33396,21

Sumber : Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill elevasi tanah rencana 0,5 m diatas permukaan jalan diperoleh pekerjaan galian dengan volume = 48.732,22 m3

Tabel 7.

Perhitungan Volume Galian (Cut and Fill) Elevasi tanah rencana +2,0 m dari jalan raya

PERHITUNGAN VOLUME GALIAN A.1 s/d A.21 STA LUAS(M2) RATA(M2) RATA- JARAK (M) VOLUME (M3)

A.1 0,00 A.2 632,88 316,44 5,00 1582,20 A.3 644,00 638,44 5,00 3192,19 A.4 639,53 641,76 5,00 3208,82 A.5 624,55 632,04 5,00 3160,21 A.6 605,27 614,91 5,00 3074,56 A.7 580,90 593,09 5,00 2965,44 A.8 528,57 554,74 5,00 2773,68 A.9 495,59 512,08 5,00 2560,41 A.10 444,98 470,29 5,00 2351,44 A.11 404,47 424,73 5,00 2123,63 A.12 347,59 376,03 5,00 1880,14 A.13 307,27 327,43 5,00 1637,15 A.14 280,83 294,05 5,00 1470,24 A.15 233,86 257,34 5,00 1286,70 A.16 220,55 227,20 5,00 1136,02 A.17 203,87 212,21 5,00 1061,06 A.18 169,31 186,59 5,00 932,95 A.19 130,04 149,67 5,00 748,37 A.20 84,98 107,51 5,00 537,56 A.21 42,49 5,49 233,06

TOTAL VOLUME GALIAN 37915,83

Sumber : Pengolahan Data

Tabel 8.

Perhitungan Volume Timbunan (Cut and Fill) Elevasi tanah rencana +2,0 m dari jalan raya

PERHITUNGAN VOLUME TIMBUNAN A.1 s/d A.21

STA LUAS(M2)

RATA-RATA(M2) JARAK (M) VOLUME (M3) A.1 0,00 0,00 A.2 0,00 0,00 5,00 0,00 A.3 0,00 0,00 5,00 0,00 A.4 0,00 0,00 5,00 0,00 A.5 0,00 0,00 5,00 0,00 A.6 0,00 0,00 5,00 0,00 A.7 0,00 0,00 5,00 0,00 A.8 0,00 0,00 5,00 0,00 A.9 0,00 0,00 5,00 0,00 A.10 0,00 0,00 5,00 0,00 A.11 0,00 0,00 5,00 0,00 A.12 0,00 0,00 5,00 0,00 A.13 0,00 0,00 5,00 0,00 A.14 13,45 6,72 5,00 33,61 A.15 25,69 19,57 5,00 97,83 A.16 32,98 29,33 5,00 146,66 A.17 37,74 35,36 5,00 176,80 A.18 52,91 45,33 5,00 226,64 A.19 63,97 58,44 5,00 292,22 A.20 44,12 54,05 5,00 270,23 A.21 22,06 5,49 121,11

TOTAL VOLUME TIMBUNAN 1365,10

Sumber : Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill elevasi tanah rencana 2,0 m diatas permukaan jalan diperoleh selisih volume galian timbunan:

Selisih Volume = 37.915, 83 – 1.365,10 = 36.550, 73 m3

(galian).

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa untuk desain elevasi tanah rencana 2,0 m diatas permukaan jalan, terdapat volume tanah galian yang cukup besar dan harus dibuang keluar dari lokasi pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan biaya pekerjaan pematangan lahan bertambah pada pembuangan tanah keluar lokasi pekerjaan.

Berdasarkan analisis diketahui bahwa elevasi 2,0 m dan elevasi 2,5 m diatas permukaan jalan cukup ideal dibandingkan dengan elevasi 4,0 m diatas permukaan jalan (cukup tinggi) akan menyebabkan perlu adanya pekerjaan talud penahan tanah yang cukup besar. Disisi lain desain ketinggian/elevasi tanah rencana pada level 0,5 m diatas permukaan jalan menyebabkan galian tanah pada lokasi proyek sebesar 48.732,22 m3 (tidak ada pekerjaan timbunan) dalam hal ini volume cutting tanah sangat besar yang harus dibuang keluar lokasi. Alternatif pilihan elevasi yang dapat dipertimbangkan adalah elevasi 2,0 m dan elevasi 2,5 m diatas permukaan jalan dengan ketinggian elevasi ini dapat meminimalisir volume pekerjaan talud, namun tetap terdapat volume tanah yang harus dibuang keluar lokasi pekerjaan yang dapat mengakibatkan bertambahnya biaya pematangan lahan dalam hal ini terdapat pembuangan tanah keluar lokasi pekerjaan walaupun tidak sebesar pada elevasi 0,5 m diatas permukaan jalan. Dengan demikian penurunan elevasi ketinggian tanah rencana dari permukaan jalan dapat mengakibatkan volume galian tanah menjadi semakin besar.

(6)

V.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pekerjaan pengukuran topografi kawasan sebelum pengerjaan suatu proyek sangat penting untuk kelangsungan proyek tersebut dan juga sebagai patokan dalam melakukan desain elevasi tanah rencana serta patokan dalam melakukan estimasi biaya pekerjaan.

Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill seimbang (balance) diperoleh selisih volume galian timbunan = 14.764, 43 – 14.733,44 = 30, 98 m3. Walaupun diperoleh pekerjaan cut

and fill yang relatif seimbang, berdasarkan kondisi topografi kawasan yang diperoleh dari hasil pengolahan data dan pembuatan peta topografi diketahui bahwa pada kondisi seimbang (balance) elevasi tanah rencana terhadap jalan raya masih cukup tinggi yaitu ± 4,0 m. Hal ini dapat menyebabkan adanya pekerjaan talud penahan tanah dengan biaya yang cukup besar.

Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill elevasi tanah rencana 2,5 m diatas permukaan jalan diperoleh selisih volume galian timbunan = 33.396,21 – 2.351,21 = 31.045 m3 (galian).

Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill elevasi tanah rencana 2,0 m diatas permukaan jalan diperoleh selisih volume galian timbunan = 37.915, 83 – 1.365,10 = 36.550, 73 m3

(galian).

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa untuk desain elevasi tanah rencana 2,0 m dan elevasi tanah rencana 2,5 m diatas permukaan jalan, terdapat volume tanah galian yang cukup besar dan harus dibuang keluar dari lokasi pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan biaya pekerjaan pematangan lahan bertambah pada pembuangan tanah keluar lokasi pekerjaan. Dari hasil perhitungan pada desain cut and fill elevasi tanah rencana 0,5 m diatas permukaan jalan diperoleh pekerjaan galian dengan volume = 48.732,22 m3. Pemilihan elevasi

ketinggian ini kurang ideal karena menyebabkan biaya galian tanah dan pembuangan tanah dari lokasi proyek yang sangat besar.

B. Saran

Pemilihan elevasi 4,0 m diatas permukaan jalan (cukup tinggi) menyebabkan besarnya biaya pekerjaan talud penahan tanah sedangkan Pemilihan elevasi 2,0 m dan 2,5 m diatas permukaan jalan mengakibatkan bertambahnya biaya pematangan lahan dalam hal ini biaya pembuangan tanah keluar lokasi pekerjaan. Dengan demikian penurunan elevasi ketinggian tenah rencana dari permukaan jalan dapat mengakibatkan volume galian tanah menjadi semakin besar. Meskipun demikian pemilihan elevasi lebih rendah dari permukaan jalan tidak dapat dihindari dan tentu tergantung keputusan dari pemilik pekerjaan (owner).

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Rosida, S. Kahar and M. Awaludin, "Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan Metode Cross Section dan Aplikasi Lain (Studi Kasus: Bendungan Pandanduri Lotim)," Jurnal Geodesi UNDIP, vol. 2, no. 3, pp. 1-9, 2013.

[2] S. Amien, Metode Kerja Bangunan Sipil, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi (Interpersonal Communication) merupakan proses pengiriman pesan antara dua orang atau lebih, dengan efek dan feedback

5.7.3 Evaluasi Uji Coba Waktu Pengambilan Data Berdasarkan hasil uji coba sistem pada dataset CCTV dengan mengimplementasikan panjang frame dan overlapping frame

2.1.3 Bahwa permohonan pemohon tentang keberatan terhadap penetapan rekapitulasi hasil perhitungan suara dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buton Tengah Tahun 2017,

Faktor yang melatarbelakangi pengalihan fungsi lahan kebun karet di Desa Bencah, dan kebun lada di Desa Silip menjadi lahan penambangan timah adalah: merosotnya masing-masing

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII MIA 3 materi