• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. SERAI WANGI adalah salah satu jenis tanaman. WANGI) digunakan sebagai bahan baku industry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. SERAI WANGI adalah salah satu jenis tanaman. WANGI) digunakan sebagai bahan baku industry"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENDAHULUAN

• SERAI WANGI adalah salah satu jenis tanaman atsiri, yang dari hasil penyulingan daunnya diperoleh minyak Serai Wangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella Oil. • Minyak Serai Wangi Indonesia di pasaran dunia

terkenal dengan nama Citronella Oil Of Java.

• Citronella Oil Of Java (MINYAK ATSIRI SERAI WANGI) digunakan sebagai bahan baku industry kimia produk wewangian (Perfume), farmasi, kosmetika, pengawetan barang dan kebutuhan industri lainya.

• Indonesia salah satu negara eksportir terbesar minyak atsiri dengan kualitas terbaik.

• Kondisi iklim serta jenis dan tingkat kesuburan tanah yang dimiliki oleh seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan syarat tumbuh dari tanaman Serai Wangi.

(3)

TUJUAN & MANFAAT

• Menciptakan lapangan kerja baru yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat petani sekitar lahan perkebunan.

• Tanaman serai wangi juga mampu menahan pengikisan tanah (Erosi).

• Keunggulan Tanaman Serai Wangi : 1. Penyakit atau hama hampir tidak ada 2. Aman dari pencurian

3. Mudah pemeliharaan

4. Pendukung Lingkungan Hidup dan Tanaman Konservasi lahan yang baik

5. Harga relative stabil dengan peluang permintaan Citronella Oil pasar internasional yang belum terpenuhi ± 2.200 Ton / tahun dengan nilai ± USD 30 Juta – USD 50 Juta per tahun.

(4)

Profil Unit Usaha

Citronella Oil

JAVANESS

Eksisting :

• Lokasi Lido Bogor-Jawa Barat.

• Berasosiasi dengan Balittro Bogor-Jawa Barat.

• Tujuan, mengumpulkan, kualitas minyak terbaik untuk di pasarkan.

• Kebun yang dimiliki seluas 20 Ha. • Mengkoordinir Petani Serai Wangi di :

a) Megamendung, Bogor-Jawa barat, seluas 17 Ha. b) Cigudeg, Bogor - Jawa Barat, seluas 125 Ha. c) Cikareo – Sukabumi, 18 Ha.

d) Comal di Pekalongan - Jawa Tengah, 75 Ha. e) Penajam – Kalimantan Timur, 1.000 Ha. • Kerjasama dengan pihak eksportir dengan :

a) PT. Djasula wangi b) PT. Indesso Aroma

c) PT. Pemalang Agro wangi d) PT. Van Aroma Bogor

(5)

Profil Unit Usaha

Citronella Oil

JAVANESS

• Keinginan untuk dapat menjadi eksportir utama, selain dari sisi bisnis untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia, pengembangan budidaya Serai Wangi

secara langsung juga akan mendukung

perekonomian petani dan konservasi lahan untuk mendukung Lingkungan Hidup Nasional secara umum.

• Budidaya Serai Wangi secara konservasi lahan mempunyai keunggulan :

1) Dapat tumbuh di berbagai level ketinggian lahan (dpl). 2) Tanaman Serai Wangi tumbuh subur sepanjang musim (tidak mempunyai sifat“masa domain” seperti

Tanaman Akar Wangi).

3) Dapat tumbuh di berbagai jenis lahan di seluruh wilayah di Indonesia (20° LU - 20°LS).

4) Berakar serabut sebagai penahan erosi permukaan (mempertahankan unsur hara tanah), sehingga menjadi solusi konservasi tanaman di lahan kritis. 5) Tanaman Serai Wangi bersifat anti hama Babi dan

Monyet Ekor Panjang, sehingga menjadi solusi bagi keseluruhan lahan-lahan yang tidak bisa ditanami akibat kedua hama tersebut.

(6)

Profil Unit Usaha

Citronella Oil

JAVANESS

• Bagan berikut menjelaskan secara umum sistem saluran tata niaga Minyak Atsiri di Indonesia.

• Keinginan untuk men-sertifikasi proses budidaya Serai Wangi oleh Para Petani sesuai dengan SOP (GAP) yang sudah ditetapkan Pemerintah, agar petani Serai Wangi dapat meningkatkan mutu hasil pertanian secara berkesinambungan dan berkriteria Internasional;

• Keinginan untuk memberikan akses informasi regulasi, standar mutu, IPTEK, jaminan harga, penjaminan modal usaha, kepastian pasar, serta meningkatkan SDM kepada Petani Serai Wangi. Yang pada akhirnya akan memberikan insentif pendapatan bagi petani.

• Keinginan untuk memperkuat kelembagaan Petani, Penyuling, Eksportir agar dapat bersaing secara internasional.

• Keinginan untuk terus ber-inovasi dalam bidang usaha Minyak Atsiri dalam me-Nasionalkan Budaya Perubahan yang akan mingkatkan Kualitas Manusia Indonesia.

• Dalam rangka mewujudkan semua cita-cita di atas, dibutuhkan Modal atau Capital yang memadai, yang sampai saat ini belum kami miliki.

Petani Penyuling Pengumpul Agen Pengolah Eksportir PENGGUNA

(7)

Proyeksi Finansial

Pengembangan Produksi

Citronella Oil

JAVANESS

• Parameter-parameter dalam Proyeksi Finansial kebutuhan Kapital untuk 1 Paket Produksi Minyak Atsiri Serai Wangi :

Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar = 14.000

Harga rata-rata minyak Atsiri Serai Wangi ke Eksportir (2019-2020) per kg = Rp.

250.000,-Luas Lahan Penanaman = 15 Hektar

Waktu produksi tanaman optimum = 5 Tahun Jarak tanam = 1 meter

Jumlah bibit per Hektar = 10.000 bibit Harga bibit = Rp.

500,-Kebutuhan pupuk Kandang per Hektar = 350 karung (berat ± 30 kg per karung)

Kebutuhan pupuk an-organik per Hektar = 4 karung (berat ± 50 kg per karung)

Hasil panen rata-rata setelah 6 bulan (tahun pertama) per Hektar = ± 10 ton

Hasil panen rata-rata setelah 9 bulan (tahun pertama) per Hektar = ± 15 ton

Hasil panen rata-rata setelah 12 bulan (tahun pertama) per Hektar = ± 20 ton

Hasil panen rata-rata per 3 bulan (pada usia tanam tahun ke-2 s/d tahun ke-5) per Hektar = ± 20 ton

Rendemen minyak Serai Wangi rata-rata = 0,7 % Kapasitas alat suling per hari = 2 ton daun Serai Wangi

(8)

Proyeksi Finansial

Pengembangan Produksi

Citronella Oil

JAVANESS

• Modal Kerja Penanaman Serai Wangi per Hektar selama 5 tahun = Rp. 120.000.000, yang terdiri dari :

• KOMPONEN BIAYA :

• Biaya Investasi Lahan (Sewa) Penanaman Serai Wangi (Tahun Ke-1 s/d Tahun Ke-5) : Rp.

20.000.000,-• Biaya Investasi Bibit dan Pupuk per hektar Bulan Ke-0 (Tahun Pertama) : Rp.

8.000.000,-• Biaya Investasi Pupuk per hektar Bulan Ke-6 + Bulan Ke-12 (Tahun Pertama) : Rp.

6.000.000,-• Biaya Operasional Penanaman per Hektar Bulan Ke-0 (Tahun Pertama) : Rp.

8.500.000,-• Biaya Operasional Perawatan Tanaman per Hektar Bulan Ke-1+ Bulan Ke-2+Bulan Ke-4 (Tahun Pertama) : Rp. 7.500.000,-• Biaya Operasional Perawatan Tanaman setelah Pemanenan per

Hektar Bulan Ke-6+ Bulan Ke-9+Bulan Ke-12 (Tahun Pertama) : Rp.

6.000.000,-• Biaya Investasi Pupuk per hektar Bulan Ke-6 + Bulan Ke-12 (Tahun Ke-2+Tahun Ke-3+Tahun Ke-4+Tahun Ke-5) : Rp.

24.000.000,-• Biaya Operasional Perawatan Tanaman Setelah Pemanenan per hektar Bulan Ke-3 + Bulan Ke-6+Bulan Ke-9+Bulan Ke-12 (Tahun Ke-2+Tahun Ke-3+Tahun Ke-4+Tahun Ke-5) : Rp. 40.000.000,-• Biaya Operasional Tenaga Kerja per 15 Hektar selama 5

tahun (Tahun Ke-1 s/d Tahun Ke-5) : Rp. 420.000.000,-• Total Biaya Penanaman Serai Wangi per 15 Hektar selama 5

tahun = (Rp. 120.000.000,- x 15 Ha) + Rp. 420.000.000 = Rp.

(9)

2.220.000.000,-Proyeksi Finansial

Pengembangan Produksi

Citronella Oil

JAVANESS

• Modal Kerja Penyulingan Minyak Atsiri Serai Wangi untuk areal tanam 15 Hektar selama 5 tahun = Rp.

2.907.500.000,-• KOMPONEN BIAYA :

• Biaya Investasi Pengadaan Mesin Penyulingan dan Instalasi (Umur Ekonomis 5 tahun) : Rp. 120.000.000,-• Biaya Investasi Bangunan Pabrik Penyulingan : Rp.

25.000.000,-• Biaya Investasi Tanah Bangunan Pabrik Penyulingan (Sewa) Luas 1000 m² selama 5 tahun : Rp. 25.000.000,-• Biaya Operasional Penyulingan per Kg Daun = Rp. 500,-• Total Panen Serai Wangi per 15 Hektar Selama 5 tahun

= 5.475 Ton

• Biaya Operasional Penyulingan Serai Wangi per 15 Hektar Selama 5 tahun = Rp.

2.737.500.000,-• Total Biaya Modal Minyak Atsiri (Citronella Oil ) = Rp. 2.220.000.000,- + Rp. 2.907.500.000 = Rp.

(10)

5.127.500.000,-Proyeksi Finansial

Pengembangan Produksi

Citronella Oil

JAVANESS

• REVENUE :

• Produksi Minyak Atsiri Serai Wangi dari 5.475 Ton = 38.325 Kg Minyak Atsiri

• Total Pendapatan dari Penjualan Minyak Atsiri Serai Wangi = 38.325 Kg x Rp. 250.000,- = Rp.

9.581.250.000,-• EBITDA :

• Total Profit Sebelum Pajak = Rp. 9.581.250.000 -Rp. 5.127.500.000 = -Rp.

(11)

4.453.750.000,-Pendapatan Lain Dari Budidaya

Serai Wangi

• REVENUE Byproduct:

• Setelah proyek (15 Hektar) berakhir selama 5 tahun, didapatkan bibit dari hasil pembersihan lahan dari tanaman Serai Wangi sebesar = 7.500.000 batang bibit Serai Wangi.

• Total Penjualan Bibit Serai Wangi = 7.500.000 x Rp. 500,- = Rp.

(12)

3.750.000.000,-Pendapatan Proyek

Citronella Oil

JAVANESS

• Total Pendapatan (sebelum pajak) Proyek Penanaman Serai Wangi, Penyulingan, sampai dengan produk Citronella Oil Javaness per paket proyek (luas lahan 15 Hektar dan umur proyek 5 tahun) adalah = Rp.

8.203.750.000,-• Pendapatan per tahun = Rp. 1.640.750.000,-• Pendapatan per bulan = Rp.

(13)

9.115.278,-Proposal Solusi Permasalahan

Dalam Agribisnis Serai Wangi

PERMASALAHAN

• IPTEK yang tidak dimiliki : 1. SDM yang rendah

2. INOVASI & KREATIVITAS belum menjadi BUDAYA

PERUBAHAN

3. Lembaga-lembaga Pemerintah (BALITTRO, LIPI, BBKK, UNIVERSITAS) tidak dapat di-AKSES bantuannya oleh Masyarakat Petani

Kurangnya KOMUNIKASI & SOSIALISASI dari Lembaga-lembaga Pemerintah tersebut kepada masyarakat Petani

Masyarakat Petani hanya selalu menjadi OBYEK, dan tidak pernah menjadi SUBYEK dalam

AGRIBISNIS karena gagap PENGETAHUAN & TEKNOLOGI PERTANIAN serta SISTEM BISNIS

• Petani tidak memiliki wawasan pengetahuan

(14)

Proposal Solusi Permasalahan

Dalam Agribisnis Serai Wangi

SOLUSI

• Dibentuk Kelembagaan Usaha Petani (Koperasi, BUMDes, Kelompok Tani)

• Petani harus dapat menjadi Petani Penangkar • Kelembagaan Petani harus ter-Sertifikasi sehingga

Petani memiliki Teknologi Pertanian sehingga mengetahui kualitas produk yang dihasilkan

1. Petani Punya Alat Uji Produk dan Sistem Proses

2. Petani memiliki Laboratorium

Petani memiliki teknologi DIVERSIVIKASI PRODUK TURUNAN

Petani memiliki teknologi ISOLISASI MINYAK

Kelembagaan Petani dibukakan JARINGAN PASAR seluas-luasnya sehingga membuka peluang Petani untuk menjadi Eksportir sendiri

• Kelembagaan Usaha Petani dapat terintegrasi secara membangun SYSTEM AGRIBISNIS ABG

(15)
(16)
(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis, dapat dilihat perbedaan antara puncak endotermik yang dihasilkan oleh KPE kitosan-pektin dengan polimer asalnya yaitu kitosan dan pektin.. Hal tersebut

Estados Unidos. Después del mercado estadounidense, España se ubica como el segundo mercado del páprika, seguido de México. Este producto se exporta en diferentes

memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang fisik, kimia, biologi, matematika. Dengan menggunakan peta konsep, peserta

Se- cara morpologis kestabilan kekuatan tarik polipaduan PP-KA menjadi lebih baik dengan adanya irganok 1076 yang ditandai dengan tidak terbentuknya cacat garis dan cacat bidang

Berdasarkan hasil pengujian yang didapat dari penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini serta mengacu pada tujuan penelitian yang telah dibuat, maka

Berdasarkan pernyataan oleh peneliti sebelumnya dapat diketahui bahwa MA telah terbentuk setelah dikalsinasi pada rentang temperatur 600 o C-900 o C, dengan semakin

Pada penelitian ini diketahui bahwa (+)-2,2’-Episitoskirin A dosis 50 mg/kg BB menunjukkan penurunan tingkat peradangan dibandingkan dengan kontrol positif.. Senyawa

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan flakes adalah biji nangka yang diperoleh dari pedagang keripik nangka di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten