• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (HAI S) DI UNIT NEONATOLOGI. Evelina Lumbantoruan, S.Kep., Ners 22/05/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendahuluan PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (HAI S) DI UNIT NEONATOLOGI. Evelina Lumbantoruan, S.Kep., Ners 22/05/2018"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI (HAI’S) DI UNIT

NEONATOLOGI

Evelina Lumbantoruan, S.Kep., Ners

1

Pendahuluan

HAI’s Permasalahan yang menyebabkan kematian tinggi TERUTAMA di negara2 Miskin &

Berkembang

- RS - Pasien & Keluarga

- Negara

8,7 % HAI’s terjadi pada saat pasien di rawat di Rumah Sakit Permasalahan yang membutuhkan perhatian khusus untuk menjamin keselamatan dan kualitas hidup bayi Unit neonatalogi 8,7 % - 74,3 % 2

(2)

Pendahuluan

Infeksi di unit perawatan

neonatologi terutama intensif care

merupakan kejadian yang sering

terjadi dan dapat meningkatkan

kesakitan dan kematian pada bayi

baru lahir serta meningkatkan

biaya selama bayi menjalani

perawatan

3

HAI’s

(Healthcare Associated Infection’s)

(3)

Kebutuhan Essensial

Pada Bayi Baru Lahir

Sebagian

Bayi

Manajemen infeksi Manajemen Kardiovaskuer Manajemen Pernafasan Manajemen Neurologi 5

HAI’s

Kualitas

hidup

pasien

Keselama

tan

pasien

1. Kematian 2. LOS >> 3. Kecatatan 4. Biaya RS >>> 5. Keuntungan RS ??? 6

(4)

HAI’s in

NICU

Intrapartum

period

During

hospitalization

48 hour’s after

discharge

(except for

transplasental

infection)

7

Mikroorganisme Penyebab HAI’s

(5)

Kejadian Infeksi di NICU

35 28 10 7 7 14

Sepsis

CLABSI

VAP

Pneumonia

Surgical site infection

Lain lain

9

10 Mikroorganisme penyebab

terjadinya HAI’s di NICU

12 5 5 4 3 3 1 1 1 1

Persentase

Staphylococcus Klebsiella Candida Vancomycin resistent enterococcus Enterobacter Enterococcus E. Coli Cytomegalovirus Pseudomonas S. Hominis 10

(6)

Healthcare associated

Infections

Invasi

mikroorganisme

Sistem imum

Transmisi

kuman

patogen

Host

Port the entry

of

microorganism

Metode

transmisi

Chain Of Infection

11

Faktor Resiko Terjadinya HAI’s di unit

Neonatologi

Bayi

• Usia gestasi <<

• Berat badan

lahir

• Immaturitas

• Sistem imun

yang belum

sempurna

Perawatan :

• Prosedur invasif • Lama perawatan • Lingkungan RS/ perlindungan terhadap kuman eksogen << • Penggunaan antibiotik yang tidak tepat

Fasilitas &

tenaga

kesehatan :

• Fasilitas

• Pengetahuan

petugas kesehatan

• Kepatuhan petugas

kesehatan

• Perbandingan

perawat dan

pasien

Tingginya kejadian infeksi di unit

Neonataologi

1 – 6.000.000 kematian/ tahun

(7)

Kejadian Infeksi di Unit Neonatologi

Journal Of Hospital Infection 89; 2015, 319 - 323 Meningkatkan angka kesakitan dan

kematian pada bayi

13

Kontrol Kematian Pada Neonatus

70 % kematian pada Neonatus dapat diatas dengan

Biaya Rendah :

1. Kontrol Infeksi : Cuci tangan

2. Breastfeeding, dini dan berkelanjutan

3. Perawatan Metode Kangguru

4. Perawatan kateter

5. Penggunaan antibiotik yang sesuai

(Lawn J, et al Lancet 2005;365:891)

(8)

Distribusi penyebab kematian pada 4.000.000 bayi baru lahir pada tahun 2000 (Lawn J, et al Lancet 2005;365:891) Resiko TERTINGGI pada 1 bulan pertama kehidupan 15

Strategi

Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi

di Unit Neonatologi

16

(9)

Kewaspadaan Standar

Kebersihan

tangan

APD

benda tajam

Pengelolaan

Kebersihan

lingkungan

Pengelolaan

barang2 Re-use

dan pengelolaan

intrumen

Respirasi Hygiene

dan Batuk efektif

Teknik

aseptik

Pengelolaan

limbah

Pengelolaan linen

17

Kewaspadaan

Berdasarkan Transmisi

Kontak Airbone

droplet 1. Adanya ruang perawatan isolasi/ Single room 2. Penempatan pasien dengan

tipe kolonisasi & jenis mikroorganisme yang sama 3. Menggunakan APD yang

sesuai 4. Pembatasan pengunjung

(10)

Kebersihan Tangan

a/ Proses yang secara mekanik melepaskan kotoran

dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan

sabun biasa dan air (Pedoman PPI di RS dan

Fas-Kes, PERDALIN 2009)

a/ Tindakan membersihkan tangan dengan tepat dan

benar, yang dapat dilakukan dengan :

a. Melakukan Handrub : cairan berbasis alkohol

Bila tangan tidak kotor

b. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Bila tangan kotor

19

HAI’s

(Healthcare Assosiated Infections)

Masalah di Fasyankes di seluruh

dunia

LOS ↑, Biaya ↑, Kerugian RS dan

Pasien, Kecacatan, Kematian,

Tuntutan Hukum dan Citra RS

Dapat dicegah dengan CUCI

TANGAN

(11)

Tujuan Cuci Tangan

Memutus transmisi kuman

Mencegah :

Kolonisasi patogen

Penyebaran patogen

Infeksi yang disebabkan oleh patogen

Kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan

21

Kapan melakukan cuci tangan

Existing guidelines (WHO 2009; Boyce & Pittet 2002; Pratt et al 2007; Canada Standards and

Guideline Core Committee 2008; PIDAC 2008) and literature reviews (Pittet & Boyce 2001;

Picheansathian 2004; Rotter 2004; Nicolay 2006; Larmer et al 2008; Grayson et al 2009) agree that

hand hygiene using alcohol-based hand rubs is more effective against

the majority of common

infectious agents on hands than hand hygiene with plain or antiseptic soap and water.

70% alcohol (isopropanol), 0.5% chlorhexidine and a skin emollient

(Grayson et al 2009). If hands are visibly soiled, hand hygiene

(12)

TIDAK menggunakan

asesoris : jam tangan,

cincin gelang, Kuteks dll

Kolonisasi kuman di

bawah perhiasan sulit

dibersihkan (EBP)

Tangan dikeringkan

dengan Handuk kertas/

Handuk sekali pakai

Kuku Pendek & Bersih

Tidak mencuci sarung

tangan saat

menggunakan diantara

pasien

– Antiseptik TIDAK

diencerkan

– Cuci Tangan WAJIB

dilakukan oleh semua

orang baik kontak

langsung maupun

tidak langsung :

dokter, perawat,

pengunjung, keluarga

pasien, petugas RS

lainnya

Prinsip Cuci Tangan

23

(13)

Surgical Hand

Washing

Cuci tangan bedah

dengan waktu

2-3

menit

ketika MULAI

bekerja dan atau

setelah dari luar/

setelah keluar masuk

perawatan bayi

Setiap langkah dilakukan selama 20 detik

25

Penggunaan APD

Sarung tangan : steril

?

Apron gowns: Steril ?

Masker

Penutup kepala

Penutup/ pelindung

wajah & mata

Digunakan salah satu atau kombinasi tergantung transmisi

pembawa infeksi

Untuk melindungi membran mukosa, jalan nafas, kulit dan pakaian dari agen pembawa

infeksi

• Kontak

• Airbone

• Drople

(14)

Perawatan NICU

Ruang yang cukup untuk menyimpan

barang Area cukup terisolasi sehingga tidak menjadi area pusat lalu lalang

Area cukup terisolasi sehingga tidak menjadi area pusat lalu lalang

Perhatikan jarak antara area perawatan dengan area pendukung

perawatan

Fasilitas cuci tangan : menggunakan siku dan 1 untuk 4-6 bayi, kecuali untuk single room (dibersihkan setiap

hari)

Positive pressure room dan tersedia negative pressure room untuk bayi2

dengan perawatan isolasi

Penjadwalan pembersihan area perawatan

Adanya area khusus untuk membersihkan inkubator dan

penyimpanan/ dapur susu

27

Tujuan Pengendalian Lingkungan

MO

Transmisi Host

(15)

Kebersihan Lingkungan

Minimal

hand

contact

Frequent

hand

contact

• Area yang dekat dengan pasien

Clean with Detergent solution & Disinfectant solution

29

Proses Pembersihan Area Perawatan

Minimal Hand Contact Frequent Hand Contact

MO or Other infecttious agent requiring transmission – based precautions

No Yes

Non – acute setting Acute setting

Consider detergent solution combined with or

follwed by disinfectant

Use detergent solution combined with or follwed

by disinfectant USe detergent solution

(16)

Pengelolaan barang2 Re-Use &

Instrumen

Non

kritikal

Semi

kritikal

Kritikal

Cleaning/ dekontaminasi Disinfeksi Sterilisasi Penyimpanan dan perawatan Kontak dengan kulit intact Kontak Membran mukosa intact atau kulit un-intact Masuk ke jaringan tubuh, rongga atau pembuluh darah 31

Respirasi Hygiene & Etika Batuk

32

VAP Bundle

Tinggikan posisi kepala

Oral hygiene dengan normal

saline

Nilai kebutuhan sedasi setiap

hari

Perhatikan sterilitas dalam

melakukan suction dan

peralatan ventilasi

(17)

Teknik Aseptik

Melindungi pasien ketika

pasien dilakukan

prosedur indakan invasif

dengan mengendalikan

terjadinya infeksi melalui

cara2 yang dapat

dipraktekkan

1. Cuci tangan 2. Penggunaan sarung tangan 3. Area aseptik : critical aseptic field & general aseptic field 33

Aseptic Field

General Aseptic Field Surgical Aseptic Field

(18)

Perifer Closed system Perifer Opened system

35

Sentral Closed system Sentral Opened system

(19)

Praktek Penyuntikan Yang Aman

Menggunakan teknik aseptik

TIDAK menggunakan jarum secara berulang

Menggunakan cairan dan set infus hanya untuk 1

pasien

Gunakan obat obatan dosis vial bla memungkinkan

Bila menggunakan vial multi dose, gunakan alat

suntik steril

Tidak memberikan obat dengan menggunakan

syringe yang sama pada pasien yang berbeda

37

Pencegahan Infeksi Aliran Darah

Akses intravaskuler merupakan akses untuk pemberian

cairan, produk darah, obat obatan dan nutrisi

Penyebab tertinggi kejadian HAI’s

(20)

Con’t…

Teknik

pemasangan

yang tidak tepat

Gagal dalam mengikuti protokol cuci tangan baik

pada saat pemasangan maupun pada saat melakukan perawatan

Bloodstreem

Infection

Lama penggunaan kateter dan frekuensi dalam memanipulasi kateter 39

Monitoring Infeksi Aliran Darah

VIP Score (Visual Infusion Plebitish Score)

Kegiatan Monitoring Score

1. Area pemasangan infus baik 0

2. Area pemasangan infus terdapat salah satu tanda berikut : Nyeri disekitar insersi atau kemerahan di area insersi

1 3. Adanya 2 tanda berikut pada area pemasangan infus : Area

disekitar insersi berwarna pucat, adanya kemerahan dan atau adanya pembengkakan

2

4. Adanya tanda tanda berikut pada area pemasangan : Nyeri diarea sepanjang kateter, adanya kemerahan dan atau teraba keras

3 5. Adanya tanda tanda berikut disertai perluasan area : nyeri

disepanjang kateter, adanya kemerahan, teraba keras dan atau vena teraba

4

6. Adanya tanda tanda berikut disertai perluasan area : nyeri 5

(21)

Pencegahan Infeksi Aliran Darah :

Komponen Bundle infeksi aliran darah

Kebersihan tangan

Maksimal barier precaution

Penggunaan antiseptik untuk preparasi kulit

Pemilihan area pemasangan kateter secara optimal

Lakukan monitoring harian

41

Peralatan pemasangan infus

Menggunakan disain Luer Locked

Needleless connector

Transparan Dressing

• Resiko infeksi pada

sistem terbuka 10

kali lebih besar

dari pada sistem

tertutup/ Closed

System

• Bersihkan

Needleless

connector minimal

15 - 20 detik

42

(22)

Managemen Limbah

Mudah

diidentifikasi

Warna

Label

43

Pengelolaan Linen

SPO

pengumpulan

linen kotor

Transportasi

linen

Penyimpan

an

44

(23)

45

(24)

47

Semoga Bermanfaat

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini diketahui dari keempat variabel AIDA hanya  Desire  yang mampu mempengaruhi keputusan  pembelian mahasiswa FISIP UNISKA MAB sedangkan variabel

%asus (' &gt;nestasi sekutu baru lebih besar dari proporsi sekutu baru terhadap  &gt;nestasi sekutu baru lebih besar dari proporsi sekutu baru terhadap nilai buku persekutuan.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dan secara parsial antara

Pagi-pagi hampir semua siswa di kelas Udin sudah hadir. Hanya Edo dan Martha yang belum terlihat. Edo dan Martha sudah meminta izin pada teman-temannya

Proyek Akhir ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik uji laboratorium, variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini adalah variabel terikat (macam

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa variasi konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan sediaan

Kedua, adanya ketidakadilan hukum antara ketentuan pada Pasal 26 dan Pasal 29 Undang-Undang Desain Industri 19 seperti dinyatakan di atas, salah satu unsur yang

Rumusan keterampilan-keterampilan yang sama juga telah dikembangkan oleh National Council for Social Studies (1984) –yang dirujuk oleh pengembang IPS di beberapa