• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Gga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Gga"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAW

KEPERAWAATTAN DENGAAN DENGAN N GAGAL GINJAL AKUT GAGAL GINJAL AKUT DAN DAN KRONISKRONIS

OLEH OLEH DHARMA ANDREYA

DHARMA ANDREYANU, NU, S. KepS. Kep NIM: 113063J116013

NIM: 113063J116013

PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN

016 016 I.

(2)

aa.. PPeennggeerrttiiaann

Gagal ginjal akut merupakan klinis akibat kerusakan metabolitik  Gagal ginjal akut merupakan klinis akibat kerusakan metabolitik   patologik pada

 patologik pada ginjal ginjal yang ditandai yang ditandai dengan penurunan dengan penurunan fungsi fungsi yang yang nyatanyata dan epat serta terjadinya a!otemia. Gagal ginjal akut biasanya disertai dan epat serta terjadinya a!otemia. Gagal ginjal akut biasanya disertai oliguria tetapi oliguria tidak merupakan gejala klinis" seara klinis istila# oliguria tetapi oliguria tidak merupakan gejala klinis" seara klinis istila# nerkosis tubulous akut sering dipakai.

nerkosis tubulous akut sering dipakai. $%rif&r"'(()$%rif&r"'(()*.*. GG% adala

GG% adala# # penpenuruurunan nan funfungsi gsi ginginjal jal menmendaddadak ak dendengan gan akiakibatbat #ilangya kemampuan ginjal untuk memperta#ankan #omeostatis tubu#. #ilangya kemampuan ginjal untuk memperta#ankan #omeostatis tubu#. $%ndani" '(+(*

$%ndani" '(+(*

Gagal ginjal akut $GG%* merupakan suatu sindro" yang ditandai Gagal ginjal akut $GG%* merupakan suatu sindro" yang ditandai ole# adanya penurunan drasti pada glomeruler filtration rate $jam sampai ole# adanya penurunan drasti pada glomeruler filtration rate $jam sampai #a

#ari*ri*" " retretenensi si lilimbmba# a# memetatabobolislism m ninitrtrogogenen" " dadan n gagangngguguan an ,o,olulumeme ekstraseluler dan #omeostatis asam-basa. $Elfriadi" '(++*

ekstraseluler dan #omeostatis asam-basa. $Elfriadi" '(++*  b.

 b. EtiologiEtiologi

Penyebab gagal ginjal akut menurut $runner

Penyebab gagal ginjal akut menurut $runner / Suddart#"'(((* 0/ Suddart#"'(((* 0 +.

+. KonKondisdisi Pre Ri Pre Renaenal $1il $1ipoppoperferfusi gusi ginjinjal*al* Kon

Kondisdisi i pre pre renrenal al adaadala# la# masamasala# la# alialiran ran dardara# a# akiakibat bat #ip#ipopeoperfurfusisi ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus. Kondisi klinis yang umum ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus. Kondisi klinis yang umum yang menyebabkan terjadinya #ipoperfusi renal adala#0

yang menyebabkan terjadinya #ipoperfusi renal adala#0 a*

a* PePeninipipisasan ,n ,ololumumee  b*

 b* 1emoragi1emoragi *

* Ke#ilaKe#ilangan ngan airan airan melalui melalui ginjaginjal $dl $diuretiiureti"osmo"osmoti*ti* d*

d* Ke#ilaKe#ilangan ngan airan airan melalui melalui salurasaluran GI n GI $munta$munta#"dia#"diare*re* e*

e* GaGangngguguan efan efisiisienensi jansi jantutungng f*

f* InInfafark rk mmioiokkarardd g*

g* GaGagagal janl jantutung kng konongegestistif f  #

#** 22iisrsriitmtmiiaa i*

i* SySyok kok kararsisinnogogenenik ik   j*  j* 33asodilatasiasodilatasi k k** SSeeppssiiss ll** %%nnaaffiillaakkssiiss m*

m* 4ed4edikaikasi si antanti#ii#iperpertentensif sif  Ka

Karerena na beberbrbagagai ai sesebabab b didiatatas as ,o,olulume me sisirkrkululasasi i dadarara# # akakanan menurun" ura# jantung menurun" dengan akibat dara# ke kortek ginjal menurun" ura# jantung menurun" dengan akibat dara# ke kortek ginjal  juga menurun" dan la

 juga menurun" dan laju filtrasi ju filtrasi glomelurus menurun" akan tetglomelurus menurun" akan tetapi fungsiapi fungsi reabsorbsi tubulus ter#adap air dan garam terus berlangsung

reabsorbsi tubulus ter#adap air dan garam terus berlangsung '.

'. KondKondisi Inisi Intra Rtra Renal enal $kerusa$kerusakan kan atual atual jaringjaringan gian ginjal*njal*

Penyebab intra renal gagal ginjal akut adala# kerusakan glumerulus Penyebab intra renal gagal ginjal akut adala# kerusakan glumerulus atau tubulus ginjal yang dapat disebabkan ole# #al-#al berikut ini0 atau tubulus ginjal yang dapat disebabkan ole# #al-#al berikut ini0 a*

a* 5ed5edera aera akibkibat teat terbakrbakar dar dan ban bententuraurann  b*

 b* Reaksi transfuse yang para#Reaksi transfuse yang para# *

* %g%gen en nenefrfrototokoksisik k  d*

(3)

aa.. PPeennggeerrttiiaann

Gagal ginjal akut merupakan klinis akibat kerusakan metabolitik  Gagal ginjal akut merupakan klinis akibat kerusakan metabolitik   patologik pada

 patologik pada ginjal ginjal yang ditandai yang ditandai dengan penurunan dengan penurunan fungsi fungsi yang yang nyatanyata dan epat serta terjadinya a!otemia. Gagal ginjal akut biasanya disertai dan epat serta terjadinya a!otemia. Gagal ginjal akut biasanya disertai oliguria tetapi oliguria tidak merupakan gejala klinis" seara klinis istila# oliguria tetapi oliguria tidak merupakan gejala klinis" seara klinis istila# nerkosis tubulous akut sering dipakai.

nerkosis tubulous akut sering dipakai. $%rif&r"'(()$%rif&r"'(()*.*. GG% adala

GG% adala# # penpenuruurunan nan funfungsi gsi ginginjal jal menmendaddadak ak dendengan gan akiakibatbat #ilangya kemampuan ginjal untuk memperta#ankan #omeostatis tubu#. #ilangya kemampuan ginjal untuk memperta#ankan #omeostatis tubu#. $%ndani" '(+(*

$%ndani" '(+(*

Gagal ginjal akut $GG%* merupakan suatu sindro" yang ditandai Gagal ginjal akut $GG%* merupakan suatu sindro" yang ditandai ole# adanya penurunan drasti pada glomeruler filtration rate $jam sampai ole# adanya penurunan drasti pada glomeruler filtration rate $jam sampai #a

#ari*ri*" " retretenensi si lilimbmba# a# memetatabobolislism m ninitrtrogogenen" " dadan n gagangngguguan an ,o,olulumeme ekstraseluler dan #omeostatis asam-basa. $Elfriadi" '(++*

ekstraseluler dan #omeostatis asam-basa. $Elfriadi" '(++*  b.

 b. EtiologiEtiologi

Penyebab gagal ginjal akut menurut $runner

Penyebab gagal ginjal akut menurut $runner / Suddart#"'(((* 0/ Suddart#"'(((* 0 +.

+. KonKondisdisi Pre Ri Pre Renaenal $1il $1ipoppoperferfusi gusi ginjinjal*al* Kon

Kondisdisi i pre pre renrenal al adaadala# la# masamasala# la# alialiran ran dardara# a# akiakibat bat #ip#ipopeoperfurfusisi ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus. Kondisi klinis yang umum ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus. Kondisi klinis yang umum yang menyebabkan terjadinya #ipoperfusi renal adala#0

yang menyebabkan terjadinya #ipoperfusi renal adala#0 a*

a* PePeninipipisasan ,n ,ololumumee  b*

 b* 1emoragi1emoragi *

* Ke#ilaKe#ilangan ngan airan airan melalui melalui ginjaginjal $dl $diuretiiureti"osmo"osmoti*ti* d*

d* Ke#ilaKe#ilangan ngan airan airan melalui melalui salurasaluran GI n GI $munta$munta#"dia#"diare*re* e*

e* GaGangngguguan efan efisiisienensi jansi jantutungng f*

f* InInfafark rk mmioiokkarardd g*

g* GaGagagal janl jantutung kng konongegestistif f  #

#** 22iisrsriitmtmiiaa i*

i* SySyok kok kararsisinnogogenenik ik   j*  j* 33asodilatasiasodilatasi k k** SSeeppssiiss ll** %%nnaaffiillaakkssiiss m*

m* 4ed4edikaikasi si antanti#ii#iperpertentensif sif  Ka

Karerena na beberbrbagagai ai sesebabab b didiatatas as ,o,olulume me sisirkrkululasasi i dadarara# # akakanan menurun" ura# jantung menurun" dengan akibat dara# ke kortek ginjal menurun" ura# jantung menurun" dengan akibat dara# ke kortek ginjal  juga menurun" dan la

 juga menurun" dan laju filtrasi ju filtrasi glomelurus menurun" akan tetglomelurus menurun" akan tetapi fungsiapi fungsi reabsorbsi tubulus ter#adap air dan garam terus berlangsung

reabsorbsi tubulus ter#adap air dan garam terus berlangsung '.

'. KondKondisi Inisi Intra Rtra Renal enal $kerusa$kerusakan kan atual atual jaringjaringan gian ginjal*njal*

Penyebab intra renal gagal ginjal akut adala# kerusakan glumerulus Penyebab intra renal gagal ginjal akut adala# kerusakan glumerulus atau tubulus ginjal yang dapat disebabkan ole# #al-#al berikut ini0 atau tubulus ginjal yang dapat disebabkan ole# #al-#al berikut ini0 a*

a* 5ed5edera aera akibkibat teat terbakrbakar dar dan ban bententuraurann  b*

 b* Reaksi transfuse yang para#Reaksi transfuse yang para# *

* %g%gen en nenefrfrototokoksisik k  d*

(4)

e*

e* %g%gen ken konontrtras ras radadioiopapa6u6uee f*

f* 7o7ogam gam beberat rat $ti$timama#"#"memerkrkururi*i* g

g** OObbaat Nt NSS%%II22 #*

#* aa#a#an kin kimimia daa dan pen pelarlarutut i*

i* PPieielolonenefrfrititis ais akkutut  j*

 j* GlumerulonefritisGlumerulonefritis Tu

Tubulubulus s ginjal karena ginjal karena merupamerupakan kan tempat utama tempat utama penggpenggunaanunaan energi pada ginjal" muda# mengalami kerusakan bila terjadi iskemia energi pada ginjal" muda# mengalami kerusakan bila terjadi iskemia atau

atau karkarena ena obaobat t nefnefrotrotoksoksi i oleole# # karkarena ena itu itu kelkelainainan an tubtubuluulus s akuakutt adala# penyebab tersering dari

adala# penyebab tersering dari GG% renal.GG% renal. 8.

8. KonKondisdisi Post Rei Post Renal $Onal $Obstbstrukruksi %si %liraliran 9rinn 9rine*e* Kon

Kondisdisi i paspasarearenal nal yanyang g menymenyebaebabkabkan n gaggagal al ginginjal jal akuakut t biabiasanysanyaa akibat dari

akibat dari obstruobstruksi dibagian distal ginjal. 1ambatan aliran ksi dibagian distal ginjal. 1ambatan aliran urin dapaturin dapat terjadi pada berbagai tingkat dari pel,is renalis

terjadi pada berbagai tingkat dari pel,is renalis #ing#ingga uretra ga uretra dan daptdan dapt merupakan manifestasi dari malformasi konginental" obstruksi intrinsik  merupakan manifestasi dari malformasi konginental" obstruksi intrinsik  dar

dari i traktraktus tus uriurinarnarius ius dan dan neuneurogrogenienik k blabladdedder. r. ObsObstrutruksi ksi ini ini dapdapatat disebabkan ole# kondisi-kondisi sebagai berikut 0

disebabkan ole# kondisi-kondisi sebagai berikut 0 a*

a* aatu tu tratraktktus us ururininariariusus  b*

 b* Tumor Tumor  ** PP11 d

d** SSttrruukkttuur r  e*

e* ekekuuan dan daarara## .

. TTaandnda a dadan n GeGejajalala 4a

4aninifefeststasasi i klklininik ik GaGagagal l GiGinjnjal al %%kukut t memenunururut t $$rurunnnner er // Suddart#"'(((*0

Suddart#"'(((*0

1ampir setiap system tubu# dipengaru#i ketika terjadi kegagalan 1ampir setiap system tubu# dipengaru#i ketika terjadi kegagalan mekanisme pengaturan ginjal normal. Pasien tampak sangat menderita mekanisme pengaturan ginjal normal. Pasien tampak sangat menderita da

dan n leletartargi gi didisersertai tai mumual al pepersirsistesten" n" mumuntnta#a#" " dadan n didiareare. . KuKullillit t dadann membrane mukosa kering akibat de#idrasi" dan nafas mungkin berbau membrane mukosa kering akibat de#idrasi" dan nafas mungkin berbau $setor uremik*. 4anifestasi system saraf pusat menakup rasa lema#" $setor uremik*. 4anifestasi system saraf pusat menakup rasa lema#" sakit kepala" kedutan otot" dan kejang.

sakit kepala" kedutan otot" dan kejang. +.

+. PePerurubaba#a#an 1n 1alaluauararan 9n 9rinrin 1alua

1aluaran ran urin sedikit" dapat urin sedikit" dapat mengamengandunndung g dara#dara#" " dan gra,itasidan gra,itasi spesifiknya renda# $+(+( normalnya

spesifiknya renda# $+(+( normalnya +(+:-+(':*+(+:-+(':* '.

'. PenPeningingkatakatan 9n 9N daN dan Kan Kadar dar KreKreatinatininin T

Teerdrdapapat at pepeniningngkakatatan n yyanang g tetetatap p dadalalam m 9N 9N dadan n lalajuju  peningkatannya

 peningkatannya bergantung bergantung pada pada tingkat tingkat katabolisme katabolisme $pemea#an$pemea#an  protein*" perfusi renal dan masukkan protein.

 protein*" perfusi renal dan masukkan protein. 8

8.. 1i1ippererkkalalememiaia..

Pasien yang mengalami laju filtrassi glomerulus tidak mampu Pasien yang mengalami laju filtrassi glomerulus tidak mampu mengeksresikan kalium.

mengeksresikan kalium. ;.

(5)

Pasien oliguria akut tidak dapat mengeliminasi matan metaboli sepertisustansi jenis asam yang dibentuk ole# proses metaboli normal.

d. Epidemiologi

Pre,alensi menurut $<1O* memperkirakan ba#&a pre,alensi gagal ginjal akut lebi# dari 8:= orang yang mengalami GG%" mortalitas lebi# tinggi pada pasien lanjut usia dan pada pasien dengan kegagalan multiorgan. 2i Indonesia kebayakan pasien yang mele&ati episode GG% dapat sembu# dengan fungsi ginjal semula dan dapat melanjutkan #idup seperti biasanya. Namun " :(> kasus memiliki gangguan fungsi ginjal subklinis atau dapat di temukan bekas luka residual pada biopsy ginjal. Sekitar :> pasien tidak perna# kembali fungsi ginjalnya dan membutu#kan fungsi ginjal jangka panjang dengan dialysis atau transplantasi. Sebagai tamba#an :> kasus mengalami penurunan G?R   progressif" setela# melalui fase a&al peyembu#an" kemungkinan akibat

stress #emodynami dan sleroris glomeruli yang tersisa $Elfriadi" '(++*. Sebanyak +:> dari populasi penduduk Indonesia yang mengalami gagal ginjal. 2ari angka +:> itu banyak penderita yang mengalami gagal ginjal akut diprediksi menapai +"'> dari total populasi penderita gagal ginjal di Indonesia yaitu sekitar +(; ribu orang $Su#ardjono"'((@*. Setela# suatu trauma" atau yang lebi# jarang" adanya embolisasi Kristal kolesterol  pada pembulu# dara# ginjal $%t#eroemboli GG%*. Kristal kolesterol tersembut didalam lumen arteri berukuran keil atau sedang. Kemudian memiu reaksi sel giant dan reaksi fibrosis didalam dinding pembulu# dara#. %t#eroemboli GG% biasanya ire,ersibel $Elfriadi"'(++*.

e. Patofisiologi

Gagal ginjal akut adala# #ilangnya fungsi ginjal seara mendadak  dan #ampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau disfungsi tubular dan glomeruluar. Ini dimanfestasikan dengan anuria" oliguria atau ,olume urin normal. %nuria $kurang dari :( ml urin per #ari* dan normal #aluran urin tidak seperti oliguria. Oliguria $urin kurang dari ;(( ml per #ari* adala# situasi klinis yang umum dijumpai pada gagal ginjal akut.

2isamping ,olume urin yang diekskresikan" pasien gagal ginjal akut mengalami peningkatan kadar nitrogen urea dara# $9N* dan kreatinin serum dan retensi produk sampa# metabolik lain yang normalnya diekskresikan ole# ginjal. Kategori utama kondisi penyebab gagal ginjal akut adala#0

a* Prarenal $#ipoperfusi ginjal

Kondisi prarenal adala# masala# aliran dara# akibat #ipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus. Kondisi klinis yang umum adala# status penipisan ,olume $#emoragi atau

(6)

ke#ilangan airan melalui saluran gastrointestinal*" ,asodilatasi $sepsis atau anafilaksis* dan gangguan fungsi jantung $infark  miokardium" gagal jantung kongestif atau syok kardiogenik*. Penyebab intrarenal gagal ginjal akut adala# akibat dari kerusakan struktur glomerulus atau tubulus ginjal. Kondisi seperti rasa terbakar" edera akibat benturan dan infeksi serta agens nefrotoksik dapat menyebabkan nekrosis tubulus akut $%TN* dan ber#entinya fungsi renal. 5edera akibat terbakar dan benturan menyebabkan pemba#asan #emoglobin dan mioglobin $protein yang dilepaskan dari otot ketika terjadi edera*" se#ingga terjadi toksik renal" iskemia atau keduanya. Reaksi tranfusi yang para# juga menyebabkan gagal intrarenal" #emoglobin dilepaskan melalui mekanisme #emolisis mele&ati membran glomerulus dan terkonsentrasi di tubulus ginjal menjadi faktor penetus terbentuknya #emoglobin. ?aktor   penyebab lain adala# pemakaian obat-obat anti inflamasi

nonsteroid $NS%2I2*" terutama pada pasien lansia. 4edikasi ini mengganggu prostaglandin yang seara normal melindungi aliran dara# renal" menyebabkan iskemia ginjal.

 b* Pasarenal $obstruksi aliran urin*

Pasarenal yang menyebabkan gagal ginjal akut dan oliguria belum diketa#ui" namun terdapat masala# mendasar yang menjadi penyebab. eberapa faktor mungkin re,ersibel jika diidentifikasi dan ditangani dengan tepat" sebelum fungsi ginjal terganggu. eberapa kondisi berikut menyebabkan pengurangan aliran dara# renal dan gangguan fungsi ginjal0

+* 1ipo,olemia '* 1ipotensi

8* Penurunan ura# jantung dan gagal jantung kongestif

;* Obstruksi ginjal atau traktus urinarius ba&a# akibat tumor"  bekuan dara# atau batu ginjal

:* Obstruksi ,ena atau arteri bilateral ginjal f. 2iagnostik Test

4enurut Grae $'((A* pemeriksaan penunjang untuk memperkuat diagnosis ter#adap penderita Gagal Ginjal %kut yaitu0 9rinalis" 9reum dan elektrolit" Perkiraan kreatinin" EKG B Rontgen toraks. Gas dara# arteri 0 asidosis metabolik $Po' normal" Po' renda#. p1 renda#" defisit tinggi*.

g. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada pasien dengan Gagal Ginjal %kut menurut Grae $'((A* diantaranya yaitu 0

(7)

a* Pengaturan 2iet

Selama ;@-A' jam pertama fase oligurik terjadi peningkatan urea dara# akibat pemea#an jaringan yang #ebat. Selama periode ini  pemberian protein dari luar #arus di#indarkan. 9mumnya untuk 

mengurangi katabolisme" diet paling sedikit #arus mengandung +(( gram karbo#idrat per #ari. Seratus gram glukosa dapat menekan katabolisme protein endogen sebanyak kira-kira :(>. Setela# 8-; #ari oligurik" keepatan katabolisme jaringan  berkurang dan pemberian protein dalam diet dapat segera dimulai.

2ianjurkan pemberian '(-;( gram protein per #ari yang mempunyai nilai biologis yang tinggi $mengandung asam amino esensial* seperti telur" susu dan daging. Pada saat ini pemberian kalori #arus dinaikkan menjadi '(((-':(( kalori per #ari" disertai dengan multi,itamin. atasi makanan yang mengandung kalium dan fosfat $pisang" jeruk dan kopi*. Pemberian garam dibatasi yaitu" (": gram per #ari.

 b* Pengaturan kebutu#an airan dan keseimbangan elektrolit +* %ir $1'O*

Pada GG% ke#ilangan air disebabkan ole# diuresis" komplikasi-komplikasi $diare" munta#*. Produksi air endogen  berasa l dari pembakaran karbo#idrat" lemak" dan protein yang  banyak kira-kira 8((-;(( ml per #ari. Kebutu#an airan per#ari

adala# ;((-:(( ml ditamba# pengeluaran selama '; jam. '* Natrium $Na*

Selama fase oligurik asupan natrium #arus dibatasi sampai :(( mg per '; jam. Natrium yang banyak #ilang akibat diare" atau munta#-munta# #arus segera diganti.

'. 4edis

a* 7indungi fungsi ginjal pada pasien-pasien tertentu dengan obat-obatan seperti dopamin dan manitol.

 b* Pantau fungsi ginjal seara teratur pada pasien pasien yang diberikan oabt-obatan nefro toksik $misalnya gentamisin*

* Pemasangan kateter untuk mengatasi retensi urin.

d* 2iuretik loop bolus tinggi mungkin sesuai pada pasien normo,olemik 

II. KONSEP %S91%N KEPER%<%T%N a. Pengkajian

+. Identitas klien

4eliputi nama lengkap" tempat tinggal" umur" tempat la#ir" asal suku bangsa" nama orang tua" pekerjaan orang tua.tas dan koma

(8)

Kelema#an" susa# berjalanBbergerak" kram otot" gangguan istira#at dan tidur" ta#iardBta#ipnea pada &aktu melakukan akti,itas dan koma.

8. Ri&ayat Kese#atan Pasien dan Pengobatan sebelumnya

erapa lama klien sakit" bagaimana penanganannya" mendapat terapi apa" bagaimana ara minum obatnya apaka# teratur atau tidak" apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.

;. %ktifitas B istira#at 0

a* Kelela#an ekstrem" kelema#an" malaise

 b* Gangguan tidur $insomnia B gelisa# atau somnolen

* Kelema#an otot" ke#ilangan tonus" penurunan rentang gerak  :. Sirkulasi

a* %danya ri&ayat #ipertensi lama atau berat" palpatasi" nyeri dada $angina*

 b* 1ipertensi" 29C" nadi kuat" edema jaringan umum dan pitting pada kaki" telapak tangan.

* Nadi lema#" #ipotensi ortostatikmenunjukkan #ipo,olemia" yang  jarang pada penyakit ta#ap ak#ir.

d* Puat" kulit oklat ke#ijauan" kuning. e* Keenderungan perdara#an

=. Integritas Ego

a* ?aktor stress" perasaan tak berdaya" tak ada #arapan" tak ada kekuatan.

 b* 4enolak" ansietas" takut" mara#" muda# terangsang" peruba#an kepribadian.

A. Eliminasi

a* Penurunan frekuensi urine" oliguria" anuria  b* %bdomen kembung" diare" atau konstipasi

* Peruba#an &arna urine" onto# kuning pekat" mera#" oklat" oliguria.

@. 4akanan B airan

a* Peningkatan berat badan epat $oedema*" penurunan berat badan $malnutrisi*.

 b* %noreksia" nyeri ulu #ati" mualBmunta#" rasa metalik tak sedap  pada mulut $pernapasan amonia*

* Penggunaan diuretik 

d* 2istensi abdomenBasites" pembesaran #ati $ta#ap ak#ir* e* Peruba#an turgor kulitBkelembaban.

f* 9lserasi gusi" pendara#an gusiBlida#. ). Neurosensori

a* Sakit kepala" pengli#atan kabur.

 b* Kram otot B kejang"" rasa terbakar pada telapak kaki" kesemutan dan kelema#an" k#ususnya ekstremiras ba&a#.

(9)

* Gangguan status mental" onta# penurunan lapang per#atian" ketidakmampuan berkonsentrasi" ke#ilangan memori" kaau"  penurunan tingkat kesadaran" stupor.

d* Kejang" fasikulasi otot" akti,itas kejang. e* Rambut tipis" kuku rapu# dan tipis. +(. Nyeri B kenyamanan

a* Nyeri panggul" sakit kepala" kram ototB nyeri kaki.  b* Perilaku ber#ati-#ati B distraksi" gelisa#.

++. Pernapasan

a* Napas pendek" dispnea" batuk dengan B tanpa sputum kental dan  banyak.

 b* Takipnea" dispnea" peningkatan frekuensi B kedalaman. * atuk dengan sputum ener $edema paru*.

+'. Keamanan a* Kulit gatal

 b* %da B berulangnya infeksi * Pruritis

d* 2emam $sepsis" de#idrasi*" normotermia dapat seara aktual terjadi  peningkatan pada pasien yang mengalami su#u tubu# lebi# renda#

dari normal.

e* Ptekie" area ekimosis pada kulit

f* ?raktur tulang" keterbatasan gerak sendi +8. Seksualitas

Penurunan libido" amenorea" infertilitas +;. Interaksi sosial

Kesulitan menentukan kondisi" onto# tak mampu bekerja" memperta#ankan fungsi peran biasanya dalam keluarga.

 b. 2iagnosa Kepera&atan

2iagnosa kepera&atan yang di dapatkan pada klien dengan Gagal Ginjal %kut menurut Nursalam $'((=. 1al.;'* adala# sebagai berikut0 +. Kelebi#an ,olume airan ber#ubungan dengan penurunan nilai filtrasi

glumerulus dan retensi sodium.

'. Resiko infeksi ber#ubungan dengan gangguan sistem imun dan  perta#anan tubu#

8. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutu#an tubu# ber#ubungan dengan katabolik" anoreksia" mal nutrisi yang ber#ubungan dengan gagal ginjal

(10)

. Inter,ensi

2iagnosa Kepera&atan +0

I!"e#$e!%& R'%&(!') Fluid/Electrolyte Management 

+. 4emonitor le,el abnormal elektrolit serum.

'. 4endapatkan spesiemen  pemeriksaan laboratorium untuk memantau peruba#an elektrolit.

8. 4emonitor #asil pemeriksaan 7aboratorium yang berkaitan dengan keseimbangan airan. ;. 4emonitor #asil pemeriksaan

laboratorium yang berkaitan dengan retensi airan.

:. 4onitor tanda dan gejala retensi airan dan ketidakseimbangan elektrolit =. Kaji lokasi dan luas edema A. 4onitor tanda 3ital" jika

diperlukan.

@. 4onitor respon pasien dalam  pemberian medikasi terkait

elektrolit.

). atasi masukan airan pada keadaan #iponatrermi dilusi dengan serum Na D +8( mE6Bl  Hemodialysis Therapy

+. 5atat batas tanda ,ital seperti0  berat" temperature" nadi"

respirasi" dan tekanan dara#. '. 4enjelaskan prosedur  

#emodialisa dan tujuannya. 8. Kolaborasi dengan tenaga

kese#atan lain untuk    pelaksanaan #emodialisa.

;. %jarkan pasien untuk   memonitor diri sendiri tanda dan gejala yang memerlukan  pengobatan medis.

Fluid/Electrolyte Management 

+. Indikasi adanya kelainan metabolisme airan dan elektrolit. '. Indikator adanya peningkatan atau

 penurunan kadar serum elektrolit 8. Indikator adanya peruba#an

keseimbangan airan

;. Indikator adanya peruba#an keseimbangan airan

:. Retensi airan berefek terjadinya edema

=. 9ntu mengeta#ui lokasi dan luas edema

A. Tanda ,ital berperan pada  perkembangan kondisi pasien

@. Indikator efek terapeutik dan efek  samping terkait terapi

). 4enega# terjadinya penumpukan aran di dalam jaringan

 Hemodialysis Therapy

+. Indikator perbandingan peruba#an sebelum dan sesuda# dialysis

'. Informasi terkait terapi #emodialisis 8. 4elakukan dialisa untuk  

mengurangi kelebi#an airan pada  pasien.

;. Identifikasi tanda gejala pasien yang perlu penanganan yang epat  Medication Management 

+. Pengobatan sesuai indikasi akan meningkatkan kondisi pasien

'. Standar prosedur akan meningkatkan pasien safety dan efek terapeutik terapi

8. Obat memiliki kandungan kimia yang beresiko terjadinya alergi. ;. Pasien dengan tingkat

(11)

Me*&+'"&(! M'!'e-e!"

+. erikan medikasi sesuai indikasi pasien.

'. erikan medikasi sesuai dengan standar prosedur yang  berlaku $metode = enar*. 8. 4onitor adanya kemungkinan

terjadi alergi atau kontraindikasi terkait t#erapy. ;. antu pasien untuk meminum

obatnya.

:. erikan obat diureti sesuai indikasi.

=. erikan obat anti#ipertensi sesuai indikasi

 bantuan %27

:. 2iuretik berfungsi dalam menurunkan penumpukan airan se#ingga mengurangi edema

=. %nti#ipertensi menurunkan tekanan arteri renalis dan juga menurunkan  beban kerja ginjal dalam proses

filtrasi

2iagnosa Kepera&atan '0

I!"e#$e!%& R'%&(!') Wound Care

+. 4onitor karakteristik" &arna" ukuran" airan dan bau luka '. ersi#kan luka dengan normal

salin

8. Ra&at luka dengan konsep steril

;. %jarkan klien dan keluarga untuk melakukan pera&atan luka

:. erikan penjelasan kepada klien dan keluarga mengenai tanda dan gejala dari infeksi =. Kolaborasi pemberian

antibioti  Infection Control 

+. ersi#kan lingkungan setela# dipakai klien lain

'. Instruksikan pengunjung untuk menui tangan saat  berkunjung dan setela#  berkunjung

8. Gunakan sabun anti mikroba untuk ui tangan sebelum dan sesuda# tindakan

Wound Care

+. 9ntuk mengeta#ui keadaan luka dan perkembangannya

'. Normal salin merupakan airan isotonis yang sesuai dengan airan di tubu#

8. %gar tidak terjadi infeksi dan terpapar ole# kuman atau bakteri ;. 4emandirikan pasien dan keluarga :. %gar keluarga pasien mengeta#ui

tanda dan gejala dari infeksi

=. Pemberian antibioti untuk   menega# timbulnya infeksi

 Infection Control 

+. 4eminimalkan risiko infeksi

'. meminimalkan patogen yang ada di sekeliling pasien

8. mengurangi mikroba bakteri yang dapat menyebabkan infeksi

;. 4engatasi infeksi

:. Sebagai informasi dasar dalam  penatalasanaan infeksi

=. Turgor kulit yang tidak baik  mengakibatkan resiko terjadinya infeksi

(12)

kepera&atan gunakan uni,ersal preaution dan gunakan sarung tangan selma kontak dengan kulit yang tidak utu#

;. erikan terapi antibiotik bila  perlu

:. Obser,asi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemera#an" panas" nyeri" tumor 

=. Kaji &arna kulit" turgor dan tekstur" ui kulit dengan #ati-#ati

2iagnosa Kepera&atan 80

I!"e#$e!%& R'%&(!')  Nutrition Management 

+. Kaji adanya alergi makanan '. Kolaborasi dengan a#li gi!i

untuk menentukan jumla# kalori dan nutrisi yang dibutu#kan pasien.

8. %njurkan pasien untuk   meningkatkan intake ?e

;. %njurkan pasien untuk   meningkatkan protein dan ,itamin 5

:. erikan substansi gula

=. Fakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk menega# konstipasi A. %njurkan pasien untuk makan

sedikit tapi sering

@. erikan makanan yang terpili# $suda# dikonsultasikan dengan a#li gi!i*

). %jarkan pasien bagaimana membuat atatan makanan #arian.

+(. 4onitor jumla# nutrisi dan kandungan kalori

++. erikan informasi tentang kebutu#an nutrisi

 Nutrition Management 

+. 4engurangi faktor resiko gangguan nutrisi

'. 4enentukan makanan yang sesuai dengan kebutu#an pasien

8. 4embantu pembentukan sel dara# mera# dalam absorpsi makanan ;. 4emperta#ankan kelembapan kulit

dan airan dalam tubu#

:. Substansi gula dapat meningkatkan energy pasien. agar tidak muda# lela#

=. 4enurunkan konstipasi atau agar  % pasien lanar 

A. 4akan sedikit demi sedikit akan membuat pasien merasa nyaman dan meng#indari terjadinya mual @. Kebutu#an nutrisi pasien terpenu#i ). %gar pasien dapat membuat atatan

makanan sendiri

+(. 4engeta#ui jumla# kalori yang masuk 

++. %gar pasien dan keluarga dapat kooperatif dalam tindakan kepera&atan mengenai nutrisi

+'. Informasi dasar untuk perenanaan a&al dan ,alidasi a&al

(13)

+'. Kaji kemampuan pasien untuk  mendapatkan nutrisi yang dibutu#kan

2.  Nutrition Monitoring 

+. 4onitor adanya penurunan  berat badan

'. 4onitor tipe dan jumla# akti,itas yang biasa dilakukan 8. 4onitor lingkungan selama

makan

;. Cad&alkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

:. 4onitor kulit kering dan  peruba#an pigmentasi" turgor 

kulit" kekeringan" rambut kusam" dan muda# pata#

=. 4onitor mual dan munta# A. 4onitor kadar albumin" total

 protein" 1b" dan kadar 1t @. 4onitor makanan kesukaan ). 4onitor kalori dan intake

nutrisi

 Nutrition Monitoring 

+. Intake nutrisi yang baik dapat diketa#ui dengan adanya  peningkatan berat badan

'. 9ntuk mengeta#ui asupan nutrisi yang #arus diberikan sesuai dengan akti,itas yang dilakukan

8. 7ingkungan yang nyaman akan membuat suasana kondusif untuk  makan

;. 4elakukan tindakan kepera&atan selama jam makan akan membuat  pasien merasa tidak nyaman dan

menurunkan nafsu makan pasien :. Peruba#an kulit" pigementasi"

turgor" rambut kusam menandakan status nutrisi pasien kurang baik  =. 4ual dan munta# akan

mempengaru#i pemenu#an nutrisi A. 9ntuk meningkatkan efekti,itas

 program pemberian nutrisi serta sebagai informasi dasar untuk  inter,ensi selanjutnya jika kadar  albumin" total protein" 1b" dan 1t mengalami penurunan.

@. %gar pasien tertarik dalam memenu#i kebutu#an nutrisinya ). 4enjaga status nutrisi pasien

III. E3%79%SI

4enurut Nursalam $'((=* #asil yang didapatkan setela# diberikan asu#an kepera&atan pada pasien dengan gagal ginjal akut adala# sebagai berikut 0 +. tekanan dara# stabil" tidak edema" dan pernapasan normal.

'. Tidak ada tanda infeksi 8. %supan makan ukup

;. 4erasa nyaman dan dapat tidur.

I. KONSEP TEORI a. Pengertian

(14)

Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal ta#ap ak#ir adala# gangguan fungsi ginjal yang mena#un bersifat progresif dan irre,ersibel. 2imana kemampuan tubu# gagal untuk memperta#ankan metabolisme dan keseimbangan airan dan elektrolit yang menyebabkan uremia $retensi urea dan sampa# nitrogen lain dalam dara# $Smelt!er dan are" '(++*.

Gagal ginjal kronis adala# suatu sindrom klinis yang disebabkan  penurunan fungsi ginjal yang bersifat mena#un" berlangsung progresif dan ukup lanjut. 1al ini terjadi bila laju filtrasi glomerator kurang dari :(mlBmenit. $Suyono R?" '((+*.

 b. Etiologi

Pada dasarnya" penyebab gagal ginjal kronik adala# penurunan laju filtrasi glomerulus atau yang disebut juga penurunan glomerulus filtration rate $G?R*.

Penyebab gagal ginjal kronik menurut %ndra / Fessie" '(+8 0

+. Gangguan pembulu# dara#0 berbagai jenis lesi ,askuler dapat menyebabkan iskemik ginjal dan kematian jaringan ginjal. 7esi yang  paling sering adala# aterosklerosis pada arteri renalis yang besar"

dengan konstriksi skleratik progresif pada pembulu# dara#. 1iperplasia fibromuskular pada satu atau lebi# arteri besar yang juga menimbulkan sumbtan pembulu# dara#. Nefrosklerosis yaitu suatu kondisi yang disebabkan ole# #ipertensi lama yang tidak di obati" dikarakteristikkan ole# penebalan" #ilangnya elastisitas system"  peruba#an dara# ginjal mengakibatkan penurunan aliran dara# dan

ak#irnya gagal ginjal.

'. Gangguan imunologis 0 Seperti glomerulonefritis

8. Infeksi 0 2apat disebabkan ole# beberapa jenis bakteri terutama E.5oli yang berasal dari kontaminasi tinja pada traktus urinarius bakteri. akteri ini menapai ginjal melalui aliran dara# atau yang lebi# sering seara asenden dari traktus urinarius bagi. a&a# le&at ureter ke ginjal se#ingga dapat menimbulkan kerusakan irre,ersibel ginjal yang disebut pielonefritis.

;. Gangguan metabolik 0 Seperti 24 yang menyebabkan mobilisasi lemak meningkat se#ingga terjadi penebalan membrane kapiler dan di ginjal dan berlanjut dengan disfungsi endotel se#ingga terjadi nefropati amiloidosis yang disebabkan ole# endapan !at-!at proteinemia abnormal pada dinding pembulu# dara# seara serius merusak  membrane glomerulus.

:. Gangguan tubulus primer 0 terjadinya nefrotoksis akibat analgesi atau logam berat

=. Obstruksi traktus urinarius0 ole# batu ginjal" #ipertrofi prostat" dan konstriksi uretra.

A. Kelainan kongenital dan #erediter 0 penyakit polikistik  kondisi keturunan yang dikarakteristik ole# terjadinya kistaBkantong berisi

(15)

airan di dalam ginjal dan organ lain" serta tidak adanya jar.ginjal yang  bersifat kongenital $ #ipoplasia renalis* serta adanya asidosis.

. Klasifikasi

4enurut 5or&in" '(()" penyakit ginjal kronik dibagi menjadi empat stadium berdasarkan 7aju ?iltrasi Glomerulus $7?G*" yaitu0

+. Stage +0 kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria  persisten dan 7?G yang masi# normal $ H )( ml B menit B +"A8 m' '. Stage '0 Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan 7?G antara

=(-@) m7BmenitB+"A8 m'

8. Stage 80 kelainan ginjal dengan 7?G antara 8(-:) m7BmenitB+"A8m' ;. Stage ;0 kelainan ginjal dengan 7?G antara +:-')m7BmenitB+"A8m' :. Stage :0 kelainan ginjal dengan 7?G D +:m7BmenitB+"A8m' atau gagal

ginjal terminal. d. Tanda dan Gejala

4enurut Suyono $'((l* Tanda dan gejala Gagal ginjal kronik  adala#0

+. Gangguan pada sistem gastrointestinal.

a* %noreksia" mual" dan munta# yang ber#ubungan dengan gangguan metabolisme protein dalam usus dan terbentuknya !at-!at toksik.  b* ?etor uremik 0 disebabkan ureum yang berlebi#an pada air liur 

yang diuba# menjadi amonia ole# bakteri se#ingga nafas berbau ammonia.

'. Gangguan sistem 1ematologi dan kulit.

a* %nemia" karena berkurangnya produksi eritropoetin.

 b* Kulit puat karena anemia dan kekuningan karena penimbunan urokrom.

* Gatal-gatal akibat toksin uremik.

d* Trombositopenia $penurunan kadar trombosit dalam dara#*. e* Gangguan fungsi kulit $?agositosis dan kemotaksis berkurang*. 8. Sistem Syaraf dan otak.

a* 4iopati" kelela#an dan #ipertropi otot.

 b* Ensepalopati metabolik 0 7ema#" Tidak bisa tidur" gangguan konsentrasi.

;. Sistem Kardio,askuler  a* 1ipertensi

 b* Nyeri dada" sesak nafas

* Gangguan irama jantung akibat sklerosis dini d* Edema

(16)

a* Gangguan seksual 0 libido" fertilitas dan penurunan seksual pada laki-laki" pada &anita munul gangguan menstruasi.

 b* Gangguan metabolisme glukosa" retensi insulin dan gangguan sekresi insulin.

=. Gangguan pada sistem lain. a* Tulang 0 osteodistrofi renal.

 b* %sidosis metabolik akibat penimbunan asam organik. e. Epidemiologi

2i %merika Serikat" kejadian dan pre,alensi gagal ginjal meningkat" dan jumla# orang dengan gagal ginjal yang dira&at dengan dialisis dan transplantasi diproyeksikan meningkat dari 8;(.((( di ta#un +))) dan =:+.((( dalam ta#un '(+( $5inar"'(()*. 2atamenunjukkan  ba#&a setiap ta#un '((.((( orang %merika menjalani #emodialisis karena gangguan ginjal kronis artinya ++;( dalam satu juta orang %merika adala#  pasien dialisis $S#afipour" '(+(*. 2i negara 4alaysia dengan populasi +@  juta" diperkirakan terdapat +@(( kasus baru gagal ginjal perta#unnya $Su&itra" '(() dalam Neliya" '(+'*.2i dunia" sekitar '.=''.((( orang tela# menjalani pengobatan End-Stage Renal 2isease pada ak#ir ta#un '(+(" sebanyak '.(').((( orang $AA>* diantaranya menjalani '  pengobatan dialisis dan :)8.((( orang $'8>* menjalani transplantasi ginjal.Sedangkan kasus gagal ginjal di Indonesia setiap ta#unnya masi# terbilang tinggi karena masi# banyak masyarakat Indonesia tidak menjaga  pola makan dan kese#atan tubu#nya. 2ari sur,ei yang dilakukan ole# Pernefri $Per#impunan Nefrologi Indonesia* pada ta#un '(()" pre,alensi gagal ginjal kronik di Indonesia $daera# Cakarta" Fogyakarta" Surabaya" dan ali* sekitar +'":>" berarti sekitar +@ juta orang de&asa di Indonesia menderita penyakit ginjal kronik. Gagal ginjal kronik berkaitan dengan  penurunan fungsi ginjal yang progresif dan irre,ersible $Neliya" '(+' *. f. Patofisiologi

Gagal ginjal kronik disebabkan ole# berbagai kondisi" seperti gangguan metaboli $24*" Infeksi $Pielonefritis*" Obstruksi Traktus 9rinarius" Gangguan Imunologis" 1ipertensi" Gangguan tubulus primer  $nefrotoksin* dan Gangguan kongenital yang menyebabkan G?R menurun.

Pada &aktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron $termasuk  glomerulus dan tubulus * diduga utu# sedangkan yang lain rusak $ #ipotesa nefron utu# *. Nefron-nefron yang utu# #ipertrofi dan memproduksi ,olume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi &alaupun dalam keadaan penurunan G?RBdaya saring. 4etode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai  dari nefron Jnefron rusak. eban ba#an yang #arus dilarut menjadi lebi# besar dari pada yang bisa direabsorpsi  berakibat dieresis osmoti disertai poliuri dan #aus. Selanjutnya karena  jumla# nefron yang rusak bertamba# banyak oliguri timbul disertai retensi

(17)

 produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebi# jelas dan munul gejala-gejala k#as kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal tela# #ilang @(>-)(>. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin learane turun sampai +:mlBmenit atau lebi# renda# itu. ?ungsi renal menurun" produk ak#ir metabolisme protein $ yang normalnya dieksresikan ke dalam urin* tertimbun dalam dara#. Terjadi uremia dan mempengaru#i setiap system tubu#. Semakin banyak  timbunan produk sampa# maka gejala akan semakin berat $Smelt!er dan are" '(++*.

g. Pemeriksaan 2iagnostik 

+. 9reum dan kreatinin 0 meninggi" biasanya perbandingan antara ureum dan kreatinin kurang lebi# '(0+. Perbandingan bisa meninggi ole# karena perdara#an saluran erna" demam" luka bakar luas" pengobatan steroid" dan obstruksi saluran kemi#. Perbandigan ini berkurang 0 ureum lebi# keil dari kreatinin" pada diet renda# protein" dan tes Klirens Kreatinin yang menurun

'. 7aboratorium 0

a* 7aju endap dara# 0 meninggi yang diperberat ole# adanya anemia dan #ipoalbuminemia. %nemia normositer normokrom" dan  jumla# retikulosit yang renda#

 b* 1iponatremi 0 umumnya karena kelebi#an airan.

* 1iperkalemia 0 biasanya terjadi pada gagal ginjal lanjut bersama dengan menurunnya diuresis.

d* 1ipoklasemia dan #iperfosfatemia 0 terjadi karena berkurangnya sintesis ,itamin 2.8 pada pasien Gagal Ginjal Kronik.

e* P#ospate alkaline meninggi akibat gangguan metabolisme tulang" terutama isoen!im fosfatase lindin tulang.

f* 1ipoalbuminemia dan #ipokolesterolemia" umumnya disebabkan gangguan metabolisme dan diet renda# protein.

g* Peninggian gula dara#" akibat gangguan metabolisme karbo#idrat  pada gagal ginjal $ resistensi ter#adap pengaru# insulin pada  jaringan perifer*.

#* 1ipertrigleserida" akibat gangguan metabolisme lema" disebabkan  peninggian #ormone insulin dan menurunnya lipoprotein lipase. i* %sidosis metaboli dengan kompensasi respirasi menunjukkan P#

yang menurun" 15O8 yang menurun" P5O' yang menurun" semua disebabkan retensi asam Jasam organi pada gagal ginjal.

8. ?oto polos abdomen untuk menilai bentuk dan besar ginjal $adanya  batu atau adanya suatu obstruksi*. 2e#idrasi akan memperburuk 

keadaan ginjal" ole# sebab itu penderita di#arapkan tidak puasa.

;. Intra 3ena Pielografi $ I3P* untuk menilai system pel,iokalises dan ureter. Pemeriksaan ini mempunyai resiko penurunan faal ginjal pada

(18)

keadaan tertentu" misalnya usia lanjut" diabetes mellitus" dan nefropati asam urat.

:. 9ltrasonografi $9SG* untuk menilai besar dan bentuk ginjal" tebal  parenkim ginjal" kepadatan parenkim ginjal" anatomi system  pel,iokalises" ureter proksimal" kandung kemi# dan prostat.

=. Renogram untuk menilai fungsi ginjal kanan dan kiri" lokasi dari gangguan $,askuler" parenkim" eksresi* serta sisa fungsi ginjal.

A. Elektrokardiografi $EKG* untuk meli#at kemungkinan 0 #ipertropi ,entrikel kiri" tanda-tanda periarditis" aritmia" gangguan elektrolit $#iperkalemia* $4utta6in" '(++*.

#. Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan adala# menjaga keseimbangan airan elektrolit dan menega# komplikasi" yaitu sebagai berikut $4utta6in" '(++*0

+. 2ialisis

2ialysis dapat dilakukan untuk menega# komplikasi gagal ginjal yang serius" seperti #iperkalemia" periarditis" dan kejang. 2ialysis memperbaiki abnormalitas biokimia" menyebabkan airan" protein" dan natrium dapat dikonsumsi seara bebas" meng#ilangkan keendrungan  peradra#an" dan membantu penyenbu#an luka.

2ialisis atau dikenal dengan nama ui dara# adala# suatu metode terapi yang bertujuan untuk menggantikan fungsiBkerja ginjal yaitu membuang !at-!at sisa dan kelebi#an airan dari tubu#. Terapi ini dilakukan apabila fungsi kerja ginjal suda# sangat menurun $lebi# dari )(>* se#ingga tidak lagi mampu untuk menjaga kelangsungan #idup indi,idu" maka perlu dilakukan terapi. Selama ini dikenal ada ' jenis dialisis0

a* 1emodialisis $ui dara# dengan mesin dialiser*

1emodialisis atau 12 adala# dialisis dengan menggunakan mesin dialiser yang berfungsi sebagai ginjal buatan. Pada prose ini" dara# dipompa keluar dari tubu#" masuk kedalam mesin dialiser. 2i dalam mesin dialiser" dara# dibersi#kan dari !at-!at raun melalui  proses difusi dan ultrafiltrasi ole# dialisat $suatu airan k#usus untuk dialisis*" lalu setela# dara# selesai dibersi#kan" dara# dialirkan kembali kedalam tubu#. Proses ini dilakukan +-8 kali seminggu di ruma# sakit dan setiap kalinya membutu#kan &aktu sekitar '-; jam.

 b* 2ialisis Peritoneal $ui dara# melalui perut*

Terapi kedua adala# dialisis peritoneal untuk metode ui dara# dengan bantuan membran peritoneum $selaput rongga perut*. Cadi" dara# tidak perlu dikeluarkan dari tubu# untuk dibersi#kan dan disaring ole# mesin dialisis.

(19)

4engendalikan kalium dara# sangat penting karena #iperkalemi dapat menimbulkan kematian mendadak. 1al yang pertama #arus diingat adala# jangan menimbulkan #iperkalemia. Selain dengan pemeriksaan dara#" #iperkalemia juga dapat didiagnosis dengan EEG dan EKG. ila terjadi #iperkalemia" maka pengobatannya adala# dengan mengurangi intake kalium" pemberian Na ikarbonat" dan pemberian infuse glukosa.

;. Koreksi %nemia

9sa#a pertama #arus ditujukan untuk mengatasi fator defisiensi" kemudian menari apaka# ada perdara#an yang mungkin dapat diatasi. Pengendalian gagal ginjal pada keseluru#an akan dapat meninggikan 1b. Transfuse dara# #anya dapat diberikan bila ada indikasi yang kuat" misalnya ada infusiensi koroner.

:. Koreksi %sidosis

Pemberian asam melalui makanan dan obat-obatan #arus di#indari.  Natrium bikarbonat dapat diberikan peroral atau parentera. Pada  permulaan +(( mE6 natrium bikarbonat diberi intra,ena perla#an-la#an" jika diperlukan dapat diulang. 1emodialisi dan dialysis  peritoneal dapat juga mengatasi asidosis.

=. Pengendalian 1ipertensi

Pemberian obat beta bloker" alpa metildopa dan ,asodilatator  dilakukan. 4engurangi intake garam dalam mengendalikan #ipertensi #arus #ati-#ati karena tidak semua gagal ginjal disertai retensi natrium. A. Transplantasi Ginjal

2engan penakokkan ginjal yang se#at ke pasien gagal ginjal kronik" maka seluru# faal ginjal diganti ole# ginjal yang baru.

II. KONSEP %S91%N KEPER%<%T%N a. Pengkajian

+. Identitas

'. Ri&ayat Kese#atan a* Kelu#an utama

Kelu#an utama merupakan #al-#al yang dirasakan ole# klien sebelum masuk ke ruma# sakit. Pada klien dengan gagal ginjal kronik biasanya didapatkan kelu#an utama yang ber,ariasi" mulai dari urine keluar sedikit sampai tidak dapat %K" gelisa# sampai  penurunan kesadaran" tidak selera makan $anoreksia*" mual"

munta#" mulut terasa kering" rasa lela#" napas bau $ureum*" dan gatal pada kulit $4utta6in" '(++*.

 b* Ri&ayat Kese#atan Sekarang

iasanya klien mengalami penurunan frekuensi urine" penurunan kesadaran" peruba#an pola nafas" kelema#an fisik" adanya  peruba#an kulit" adanya nafas berbau amoniak" rasa sakit kepala"

(20)

nyeri panggul" pengli#atan kabur" perasaan tak berdaya dan  peruba#an pemenu#an nutrisi$4utta6in" '(++*.

* Ri&ayat Kese#atan 2a#ulu

iasanya klien berkemungkinan mempunyai ri&ayat penyakit gagal ginjal akut" infeksi saluran kemi#" paya# jantung"  penggunaan obat-obat nefrotoksik" penyakit batu saluran kemi#" infeksi system perkemi#an yang berulang" penyakit diabetes mellitus" dan #ipertensi pada masa sebelumnya yang menjadi  predisposisi penyebab. Penting untuk dikaji mengenai ri&ayat  pemakaian obat-obatan masa lalu dan adanya ri&ayat alergi

ter#adap jenis obat kemudian dokumentasikan$4utta6in" '(++*. d* Ri&ayat kese#atan keluarga

iasanya klien mempunyai anggota keluarga yang perna# menderita penyakit yang sama dengan klien yaitu gagal ginjal kronik" maupun penyakit diabetes mellitus dan #ipertensi yang bisa menjadi fator penetus terjadinya penyakit gagal ginjal kronik. 8. Pola Persepsi 2an Penanganan Kese#atan

Persepsi ter#adap penyakit 0

iasanya persepsi klien dengan penyakit ginjal kronik mengalami keemasan yang tinggi.

iasanya klien mempunyai kebiasaan merokok" alko#ol dan obat-obatan dalam kese#ari-#ariannya.

;. Pola NutrisiB4etabolisme a* Pola 4akan

iasanya terjadi peningkatan berat badan epat $edema*"  penurunan berat badan $malnutrisi*" anoreksia" nyeri ulu #ati" mual

dan munta#.  b* Pola 4inum

iasanya klien minum kurang dari kebutu#an tubu# akibat rasa metalik tak sedap pada mulut $pernapasan ammonia*.

:. Pola Eliminasi a* %

iasanya abdomen kembung" diare atau konstipasi.  b* %K 

iasanya terjadi penurunan frekuensi urine D;((mlB#ari sampai anuria" &arna urine keru# atau ber&arna oklat" mera# dan kuning  pekat.

=. Pola %kti,itas B7ati#an

iasanya kemampuan pera&atan diri dan kebersi#an diri terganggu dan biasanya membutu#kan pertolongan atau bantuan orang lain.

iasanya klien kesulitan menentukan kondisi" onto#nya tidak mampu  bekerja dan memperta#ankan fungsi peran dalam keluarga.

(21)

A Pola Istira#at Tidur 

iasanya klien mengalami gangguan tidur " gelisa# karena adanya nyeri panggul" sakit kepala dan kram ototBkaki $ memburuk pada malam #ari*.

@. Pola Kognitif JPersepsi

 biasanya tingkat ansietas pasien mengalami penyakit ginjal kronik ini  pada tingkat asietas sedang sampai berat.

). Pola Peran 1ubungan

iasanya klien tidak bisa menjalankan peran atau tugasnya se#ari-#ari karena pera&atan yang lama.

+(. Pola SeksualitasBReproduksi

iasanya terdapat masala# Seksual ber#ubungan dengan penyakit yang di derita.

++. Pola Persepsi 2iriB Konsep 2iri a* ody imageBgambaran diri

iasanya mengalami peruba#an ukuran fisik" fungsi alat tubu# terganggu" kelu#an karena kondisi tubu#" perna# operasi" kegagalan fungsi tubu#" prosedur pengobatan yang menguba# fungsi alat tubu#

 b* RoleBperan

iasanya mengalami peruba#an peran karena penyakit yang diderita

* IdentityBidentitas diri

iasanya mengalami kurang peraya diri" merasa terkekang" tidak  mampu menerima peruba#an" merasa kurang memiliki potensi

d* Self esteemB#arga diri

iasanya mengalami rasa bersala#" menyangkal kepuasan diri" mengeilkan diri" kelu#an fisik 

e* Self idealBideal diri

iasanya mengalami masa depan suram" tersera# pada nasib" merasa tidak memiliki kemampuan" tidak memiliki #arapan" merasa tidak berdaya

+'. Pola Koping-Toleransi Stres

iasanya klien mengalami fator stress onto# finanial" #ubungan dan sebabnya" perasaan tidak berdaya" tidak ada #arapan" tidak ada kekuatan" menolak" ansietas" takut"mara#" muda# tersinggung"  peruba#an kepribadian dan perilaku serta peruba#an proses kognitif. +8. Pola Keyakinan Nilai

iasanya tidak terjadi gangguan pola tata nilai dan keperayaan. +;. Pemeriksaan ?isik 

a* Keadaan 9mum dan TT3

+* Keadaan umum klien lema#" leti# dan terli#at sakit berat

'* Tingkat kesadaran klien menurun sesuai dengan tingkat uremia dimana dapat mempengaru#i sistem saraf pusat.

(22)

8* TT3 0 RR meningkat" tekanan dara# didapati adanya #ipertensi.

 b* Kepala

+* Rambut 0 iasanya klien berambut tipis dan kasar" klien sering sakit kepala" kuku rapu# dan tipis

'* <aja# 0 iasanya klien ber&aja# puat

8* 4ata 0 iasanya mata klien memera#" pengli#atan kabur" konjungti,a anemis" dan slera tidak ikterik.

;* 1idung 0 iasanya tidak ada pembengkakkan polip dan klien  bernafas pendek dan kusmaul

:* ibir 0 iasanya terdapat peradangan mukosa mulut" ulserasi gusi" perdara#an gusi" dan napas berbau

=* Gigi 0 iasanya tidak terdapat karies pada gigi. A* 7ida# 0 iasanya tidak terjadi perdara#an

* 7e#er 0 iasanya tidak terjadi pembesaran kelenjar tyroid atau kelenjar geta# bening

d* 2ada B T#orak 

+* Inspeksi 0 iasanya klien dengan napas pendek" pernapasan kussmaul $epatBdalam*

'* Palpasi 0 iasanya fremitus kiri dan kanan 8* Perkusi 0 iasanya Sonor 

;* %uskultasi 0 iasanya ,esiular  e* Cantung

+* Inspeksi 0 iasanya itus ordis tidak terli#at

'* Palpasi 0 iasanya itus 5ordis teraba di ruang inter ostal ' linea deksta sinistra

8* Perkusi 0 iasanya ada nyeri

;* %uskultasi 0 iasanya terdapat irama jantung yang epat f* Perut B %bdomen

+* Inspeksi 0iasanya terjadi distensi abdomen" aites atau  penumpukan airan" klien tampak mual dan munta#

'* %uskultasi 0 iasanya bising usus normal" berkisar antara :-8: kaliBmenit

8* Palpasi 0 iasanya aites" nyeri tekan pada bagian pinggang" dan adanya pembesaran #epar pada stadium ak#ir.

;* Perkusi 0 iasanya terdengar pekak karena terjadinya aites. g* Genitourinaria

iasanya terjadi penurunan frekuensi urine" oliguria" anuria" distensi abdomen" diare atau konstipasi" peruba#an &arna urine menjadi kuning pekat" mera#" oklat dan bera&an.

#* Ekstremitas

iasanya didapatkan adanya nyeri panggul" odema pada ektremitas" kram otot" kelema#an pada tungkai" rasa panas pada telapak  kaki"keterbatasan gerak sendi.

(23)

i* Sistem Integumen

iasanya &arna kulit abu-abu" kulit gatal" kering dan bersisik" adanya area ekimosis pada kulit.

 j* System Neurologi

iasanya terjadi gangguan status mental seperti penurunan lapang  per#atian" ketidakmampuan konsentrasi" ke#ilangan memori"  penurunan tingkat kesadaran" disfungsi serebral"seperti peruba#an  proses fikir dan disorientasi. Klien sering didapati kejang" dan

adanya neuropati perifer $4utta6in" '(++*  b. 2iagnosa Kepera&atan

+. Penurunan ura# jantung ber#ubungan dengan ketidakseimbangan airan dan elketrolit" gangguan frekuensi" irama" konduksi jantung" akumulasiBpenumpukkan urea toksin"klasifikasi jaringan lunak

'. Pola nafas Tidakefektifber#ubungan dengan #iper,entilasi

8. Kelebi#an ,olume airan ber#ubungan dengan edema sekunder" gangguan filtrasi glomerulus

;. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutu#an tubu# ber#ubungan dengan mual dan munta#Banoreksia

:. Kerusakan integritas kulit ber#ubungan dengan gangguan status metaboli" sirkulasi $anemia"iskemia jaringan* dan sensas I $neuropati ferifer*" penurunan turgor kulit" penurunan akti,itas" akumulasi ureum dalam kulit

=. Intoleransi aktifitas ber#ubungan dengan keleti#an" anemia retensi"  produk sampa#. $Sumber 0 N%N2%" '(+8*

. Inter,ensi

2iagnosa Kepera&atan +

I!"e#$e!%& R'%&(!')

+. %uskultasi bunyi jantung" e,aluasi adanya" dispnea" edema  periferBkongesti ,askuler 

'. Kaji adanya #ipertensi" a&asi T2"  per#atikan peruba#an postural saat  berbaring" duduk dan berdiri

8. Kaji adanya nyeri dada" lokasi" radiasi" beratnya" apaka#  berkurang dengan inspirasi dalam

dan posisi telentang

;. E,aluasi nadi perifer" pengisian kapiler" su#u" sensori dan mental :. Kaji tingkat dan respon t#dp

akti,itas

+. S8BS; dengan tonus meffled" takikardia" frekuensi jantung teratur" dipsnea" gemerisik" mengi dan edema

'. 1ipertensi bermakna dapat terjadi karena gangguan pada sistem aldosteron renin angiotensin $disebabkan ole# fungsi ginjal* 8. 1ipertensi dan GCK kronik dapat

menyebabkan I4" kurang lebi#  pasien GGK dengan dialisis

mengalami perikarditis

;. %danya #ipotensi tiba-tiba" nadi  paradoksik" penympitan nadi"

(24)

Kolaborasi0

=. %&asi #asil laboratorium 0 Elektrolit $Na" K" 5a" 4g*" 9N" reatinin*

A. Siapkan dialysis

 penurunanB tidak adanya nadi  perifer" penyimpangan mental epat

menunjukkan tamponade

:. Kelala#an dapat menyertai GCK   juga anemia

=. Ketidakseimbangan dapat

menggangu konduksi elektrikal dan fungsi jantung

A. Penurunan ureum toksik dan

memperbaiki ketidakseimbangan

elektrolit dan kelebi#an airan

2iagnosa Kepera&atan '

I!"e#$e!%& R'%&(!')

 Manajemen Airay

+. uka jalan nafas" guanakan teknik  #in lift atau ja& t#rust bila perlu

'. Posisikan pasien untuk  

memaksimalkan ,entilasi

8. Identifikasi pasien perlunya

 pemasangan alat jalan nafas buatan ;. Pasang mayo bila perlu

:. 7akukan fisioterapi dada jika perlu =. Keluarkan sekret dengan batuk atau

sution

A. %uskultasi suara nafas" atat adanya suara tamba#an

@. 7akukan sution pada mayo ). erikan bronkodilator bila perlu

+(. %tur intake untuk airan

mengoptimalkan keseimbangan. ++. 4onitor respirasi dan status O !ital sign monitoring 

+. 4onitor T2" nadi" su#u" dan RR  '. 5atat adanya fluktuasi tekanan dara# 8. %uskultasi T2 pada kedua lengan

dan bandingkan

;. 4onitor T2" nadi" RR" sebelum" selama" dan setela# akti,itas

:. 4onitor kualitas dari nadi

=. 4onitor frekuensi dan irama

 pernapasan

 Manajemen Airay

+. Calan nafas yang paten dapat memberikan kebutu#an oksigen di semua jaringan tubu# seara adekuat.

'. 4emposisikan pasien semi

fo&ler supaya dapat bernafas optimal.

8. 2engan mendeteksi ter#adap

 pertukaran gas dan bunyi

tamba#an serta kesulitan bernafas $ada tidaknya dispneu* untuk  memonitor inter,ensi.

;. 2apat memperbaikiBmenega#

memburuknya #ipoksia

:. 4emberikan rasa nyaman dan

mempermuda# pernapasan

=. 4emperta#ankan jalan napas

efektif 

A. Suara nafas menurunBtak ada bila  jalan nafas obstruksi sekunder. Ronki dan mengi menyertai obstruksi jalan nafasBkegagalan  pernafasan

@. 4engeluarkan sekret jika pasien tidak mampu

). 9ntuk mengatasi kesulitan

 bernafas

(25)

A. 4onitor suara paru

@. 4onitor pola pernapasan abnormal ). 4onitor su#u" &arna" dan

kelembaban kulit

+(. 4onitor sianosis perifer 

++. 4onitor adanya us#ing triad $tekanan nadi yang melebar"  bradikardi" peningkatan sistolik* +'. Identifikasi penyebab dari peruba#an

,ital sign

mukosa

++. 2eteksi status respirasi !ital sign monitoring 

+. peruba#an tanda-tanda ,ital mengindikasikan adanya  peruba#an pada beberapa organ yang ber#ubungan status kese#atan klien.

'. ?luktiasi tekanan dara# menunjukkan peningkatan resiko  penyakit jantung

8. Sebagai informasi dasar untuk  inter,ensi selanjutnya jika terjadi  perbedaan T2 pada kedua lengan ;. menega# penurunan status

kese#atan pasien" serta untuk  mengeta#ui kemungkinan pasien dapat melakukan akti,itas tanpa distres

:. Takikardia biasanya ada

sebagai akibat

demamBde#idrasi tetapi dapat sebagai respons ter#adap #ipoksemia

=. Selama periode &aktu ini"  potensial komplikasi fatal

$#ipotensiBsyok* dapat terjadi. A. 9ntuk mengeta#ui adanya suara

 paru yang abnormal

@. 9ntuk mengeta#ui adanya sumbatan pada pernapasan

). Su#u" &arna dsan kelembapan kulit menandakan status #idrasi +(. Sianosis perifer menunjukkan

kekurangan perfusi jaringan  perifer 

++. 9ntuk menega# terjadinya  peningkatan TIK 

+'. Peruba#an frekuensi jantung atau T2 menunjukkan ba#&a  pasien mengalami pasien mengalami nyeri" k#usunya  bila alasan lain untuk peruba#an

(26)

tanda ,ital tela# terli#at 2iagnosa Kepera&atan 8

I!"e#$e!%& R'%&(!')

Fluid/Electrolyte Management 

+. 4emonitor le,el abnormal elektrolit serum.

'. 4endapatkan spesiemen  pemeriksaan laboratorium untuk 

memantau peruba#an elektrolit. 8. 4emonitor #asil pemeriksaan

7aboratorium yang berkaitan dengan keseimbangan airan.

;. 4emonitor #asil pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan retensi airan.

:. 4onitor tanda dan gejala retensi airan dan ketidakseimbangan elektrolit

=. Kaji lokasi dan luas edema

A. 4onitor tanda 3ital" jika diperlukan. @. 4onitor respon pasien dalam  pemberian medikasi terkait

elektrolit.

). atasi masukan airan pada keadaan #iponatrermi dilusi dengan serum  Na D +8( mE6Bl

 Hemodialysis Therapy

+. 5atat batas tanda ,ital seperti0 berat" temperature" nadi" respirasi" dan tekanan dara#.

'. 4enjelaskan prosedur #emodialisa dan tujuannya.

8. Kolaborasi dengan tenaga kese#atan lain untuk pelaksanaan #emodialisa. ;. %jarkan pasien untuk memonitor 

diri sendiri tanda dan gejala yang memerlukan pengobatan medis.  Medication Management 

+. erikan medikasi sesuai indikasi  pasien.

'. erikan medikasi sesuai dengan

Fluid/Electrolyte Management 

+. Indikasi adanya kelainan metabolisme airan dan elektrolit. '. Indikator adanya peningkatan atau

 penurunan kadar serum elektrolit 8. Indikator adanya peruba#an

keseimbangan airan

;. Indikator adanya peruba#an keseimbangan airan

:. Retensi airan berefek terjadinya edema

=. 9ntu mengeta#ui lokasi dan luas edema

A. Tanda ,ital berperan pada  perkembangan kondisi pasien

@. Indikator efek terapeutik dan efek  samping terkait terapi

). 4enega# terjadinya penumpukan aran di dalam jaringan

 Hemodialysis Therapy

+. Indikator perbandingan peruba#an sebelum dan sesuda# dialysis

'. Informasi terkait terapi #emodialisis

8. 4elakukan dialisa untuk   mengurangi kelebi#an airan pada  pasien.

;. Identifikasi tanda gejala pasien yang perlu penanganan yang epat  Medication Management 

+. Pengobatan sesuai indikasi akan meningkatkan kondisi pasien

'. Standar prosedur akan meningkatkan pasien safety dan efek terapeutik terapi

8. Obat memiliki kandungan kimia yang beresiko terjadinya alergi. ;. Pasien dengan tingkat

(27)

standar prosedur yang berlaku $metode = enar*.

8. 4onitor adanya kemungkinan terjadi alergi atau kontraindikasi terkait t#erapy.

;. antu pasien untuk meminum obatnya.

:. erikan obat diureti sesuai indikasi.

=. erikan obat anti#ipertensi sesuai indikasi

ketergantungan tinggi memerlukan  bantuan %27

:. 2iuretik berfungsi dalam menurunkan penumpukan airan se#ingga mengurangi edema

=. %nti#ipertensi menurunkan tekanan arteri renalis dan juga menurunkan beban kerja ginjal dalam proses filtrasi

2iagnosa Kepera&atan ;

I!"e#$e!%& R'%&(!')

 Nutrition Management 

+. Kaji adanya alergi makanan

'. Kolaborasi dengan a#li gi!i untuk  menentukan jumla# kalori dan nutrisi yang dibutu#kan pasien.

8. %njurkan pasien untuk   meningkatkan intake ?e

;. %njurkan pasien untuk   meningkatkan protein dan ,itamin 5 :. erikan substansi gula

=. Fakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk  menega# konstipasi

A. %njurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering

@. erikan makanan yang terpili# $suda# dikonsultasikan dengan a#li gi!i*

). %jarkan pasien bagaimana membuat atatan makanan #arian.

+(. 4onitor jumla# nutrisi dan kandungan kalori

++. erikan informasi tentang kebutu#an nutrisi

+'. Kaji kemampuan pasien untuk  mendapatkan nutrisi yang dibutu#kan

 Nutrition Management 

+. 4engurangi faktor resiko gangguan nutrisi

'. 4enentukan makanan yang sesuai dengan kebutu#an pasien

8. 4embantu pembentukan sel dara# mera# dalam absorpsi makanan ;. 4emperta#ankan kelembapan

kulit dan airan dalam tubu#

:. Substansi gula dapat meningkatkan energy pasien. agar  tidak muda# lela#

=. 4enurunkan konstipasi atau agar  % pasien lanar 

A. 4akan sedikit demi sedikit akan membuat pasien merasa nyaman dan meng#indari terjadinya mual @. Kebutu#an nutrisi pasien terpenu#i ). %gar pasien dapat membuat

atatan makanan sendiri

+(. 4engeta#ui jumla# kalori yang masuk 

(28)

1.  Nutrition Monitoring 

+. 4onitor adanya penurunan berat  badan

'. 4onitor tipe dan jumla# akti,itas yang biasa dilakukan

8. 4onitor lingkungan selama makan ;. Cad&alkan pengobatan dan

tindakan tidak selama jam makan :. 4onitor kulit kering dan peruba#an

 pigmentasi" turgor kulit" kekeringan" rambut kusam" dan muda# pata# =. 4onitor mual dan munta#

A. 4onitor kadar albumin" total  protein" 1b" dan kadar 1t

@. 4onitor makanan kesukaan ). 4onitor kalori dan intake nutrisi

++. %gar pasien dan keluarga dapat kooperatif dalam tindakan kepera&atan mengenai nutrisi +'. Informasi dasar untuk perenanaan

a&al dan ,alidasi a&al

 Nutrition Monitoring 

+. Intake nutrisi yang baik dapat diketa#ui dengan adanya  peningkatan berat badan

'. 9ntuk mengeta#ui asupan nutrisi yang #arus diberikan sesuai dengan akti,itas yang dilakukan 8. 7ingkungan yang nyaman akan

membuat suasana kondusif untuk  makan

;. 4elakukan tindakan kepera&atan selama jam makan akan membuat  pasien merasa tidak nyaman dan

menurunkan nafsu makan pasien :. Peruba#an kulit" pigementasi"

turgor" rambut kusam menandakan status nutrisi pasien kurang baik  =. 4ual dan munta# akan

mempengaru#i pemenu#an nutrisi A. 9ntuk meningkatkan efekti,itas

 program pemberian nutrisi serta sebagai informasi dasar untuk  inter,ensi selanjutnya jika kadar  albumin" total protein" 1b" dan 1t mengalami penurunan.

@. %gar pasien tertarik dalam memenu#i kebutu#an nutrisinya ). 4enjaga status nutrisi pasien

2iagnosa Kepera&atan :

I!"e#$e!%& R'%&(!')

+. Pantau masukan airan dan #idrasi kulit serta membran mukosa"  per#atikan peruba#an &arna" turgor" ,askular" per#atikan kemera#an"

+. 4endeteksi adanya de#idrasi atau #idrasi berlebi#an yang mempengaru#i sirkulasi dan integritas jaringan pada tingkat

(29)

ekskoriasi" ekimosis" purpura.

'. 9ba# posisi dengan sering gerakan  pasien dengan perla#an beri  bantalan pada tonjolan tulang .

8. eri pera&atan kulit. atasi  penggunaan sabun.

;. erikan salep atau krim.

:. Perta#ankan linen kering" bebas keriput.

=. %njurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk  memberikan tekanan $daripada garukan* pada area pruritus.

A. Perta#ankan kuku pendek.

@. %njurkan menggunakan pakaian katun longgar.

seluler.

'. 4enurunkan tekanan pada edema"  jaringan dengan perfusi buruk 

untuk menurunkan iskemi. Peninggian meningkatkan aliran  balik stasis ,ena terbatasB  pembentukan edema.

8. Soda kue" mandi dengan tepung menurunkan gatal dan mengurangi pengeringan daripada sabun.

;. 7otion dan salep dapat meng#ilangkan kulit kering" robekan kulit.

:. 4enurunkan iritasi dermal dan resiko kerusakan kulit.

=. 4eng#ilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan resiko edera dermal.

A. 4enega# agresifitas menggaruk  yang dapat menyebabkan kerusakan kulit.

@. 4enega# iritasi dermal langsung dan meningkatkan e,aporasi lembab pada kulit.

2iagnosa Kepera&atan =

I!"e#$e!%& R'%&(!')

 Acti"ity Therapy

+. Kolaborasi dengan tim kese#atan lain untuk merenanakan " monitoring  program akti,itasi klien.

'. antu klien memili# akti,itas yang sesuai dengan kondisi.

8. antu klien untuk melakukan akti,itasBlati#an fisik seara teratur. ;. 4onitor status emosional" fisik dan

soial serta spiritual klien ter#adap lati#anBakti,itas.

:. 4onitor #asil pemeriksaan EKG klien saat istira#at dan akti,itas $bila memungkinkan dengan tes toleransi lati#an*.

=. Kolaborasi pemberian obat

 Acti"ity Therapy

+. 4engkaji setiap aspek klien ter#adap terapi lati#an yang dierenanakan.

'. %kti,itas yang teralau berat dan tidak sesuai dengan kondisi klian dapat memperburuk toleransi ter#adap lati#an.

8. 4elati# kekuatan dan irama  jantung selama akti,itas.

;. 4engeta#ui setiap  perkembangan yang munul

segera setela# terapi akti,itas. :. EKG memberikan gambaran

yang akurat mengenai konduksi  jantung selama istira#at maupun

(30)

anti#ipertensi" obat-obatan digitalis" diureti dan ,asodilator.

 Energy Management 

+. Tentukan pembatasan akti,itas fisik   pada klien

'. Tentukan persepsi klien dan pera&at mengenai kelela#an.

8. Tentukan penyebab kelela#an $pera&atan" nyeri" pengobatan*

;. 4onitor efek dari pengobatan klien. :. 4onitor intake nutrisi yang adekuat

sebagai sumber energy.

=. %njurkan klien dan keluarga untuk  mengenali tanda dan gejala kelela#an saat akti,itas.

A. %njurkan klien untuk membatasi akti,itas yang ukup berat seperti  berjalan jau#" berlari" mengangkat  beban berat" dll.

@. 4onitor respon terapi oksigen klien. ). atasi stimuli lingkungan untuk 

relaksasi klien.

+(. atasi jumla# pengunjung.

akti,itas.

=. Pemberian obat anti#ipertensi digunakan untuk mengembalikan T2 klien dbn" obat digitalis untuk mengkoreksi kegagalan kontraksi jantung pada gambaran EKG" diureti dan ,asodilator  digunakan untuk mengeluarkan kelebi#an airan.

 Energy Management 

+. 4enega# penggunaan energy yang berlebi#an karena dapat menimbulkan kelela#an.

'. 4emuda#kan klien untuk   mengenali kelela#an dan &aktu untuk istira#at.

8. 4engeta#ui sumber asupan energy klien.

;. 4engeta#ui etiologi kelela#an" apaka# mungkin efek samping obat atau tidak.

:. 4engidentifikasi penetus klela#an.

=. 4enyamakan persepsi pera&at-klien mengenai tanda-tanda kelela#an dan menentukan kapan akti,itas klien di#entikan.

A. 4enega# timbulnya sesak  akibat akti,itas fisik yang terlalu  berat.

@. 4engeta#ui efektifitas terapi O' ter#adap kelu#an sesak selama akti,itas.

). 4eniptakan lingkungan yang kondusif untuk klien beristira#at. +(. 4emfasilitasi &aktu istira#at

klien untuk memperbaiki kondisi klien.

d. E,aluasi Kepera&atan +. 5ardia output adekuat '. Status nutrisi adekuat 8. Output airan adekuat

Referensi

Dokumen terkait

6.Pembinaan Materi Bina Tematik Presbiter ( setelah Juni 2020) 7.Pembinaan Materi Bina Keluarga GPIB (Setelah Agustus 2020) Mengakomodir kebutuhan jemaat- jemaat dalam

Tentukan determinan dari matriks berikut:.. Jika salah satu baris atau kolom matriks A dipertukarkan dengan baris atau kolom lain, maka determinannya adalah  A.. Jika

Agar pelaksanaan pasokan pangan baik yang dikembangkan dalam kegiatan PUPM melalui TTI maupun pasokan pangan dalam rangka stabilisasi harga dalam skala lebih luas dapat

Pada kegiatan observasi bersama di- lakukan dan disaksikan oleh pihak pihak yang terkait (Masyarakat, LSM, Balai TNG- HS, Pemerintah Daerah) direspon positif di kampung

Dalam serbuan tersebut, sebanyak 35 orang pekerja asing telah ditahan kerana tidak mempunyai dokumen perjalanan diri yang sah, tidak mempunyai permit kerja, serta

Contoh sistem distribusi instalasi listrik pada fasilitas pelayanan kesehatan.. Tegangan #urge ini da$at men'e+a+kan keru#akan $ada jaringan dan $eralatan li#trik* karena

Mendemo nstrasikan fungsi dan cara kerja perangkat lunak aplikasi teknologi informasi dan komunikasi X Macam- macam aplikasi perangkat lunak beserta fungsinya

PESERTA BIDANG STUDI TEMPAT TUGAS KABUPATEN KELAS 1 WAHID SUWADI 14030902820060 Guru Kelas MI MI MUHAMMADIYAH..