• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG LARANGAN, SANKSI DAN PENGHARGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG LARANGAN, SANKSI DAN PENGHARGAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG LARANGAN, SANKSI DAN PENGHARGAAN A. LARANGAN-LARANGAN

Pada dasarnya larangan adalah semua kegiatan atau sikap yang bertentangan dengan tata tertib dan peraturan sekolah yang disepakati bersama. Namun demikian ada beberapa larangan yang secara ekplisit disepakati untuk tidak dilakukan dan warga sekolah lainnya di sekolah antara lain:

1. Merokok. Minum-minuman Keras, mengedarkan dan mengkonsumsi narkoba, obat sikotropika dan obat terlarang lainnya (Narkoba) , berpacaran dilingkungan sekolah.

2. Berkelahi, baik perorangan maupun kelompok(tawuran) di dalam atau diluar sekolah. 3. Membuang sampah tidak pada tempatnya.

4. Mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan peralatan sekolah lainnya.

5. Berbicara kotor, mengumpat, bergunjing, menghina atau menyapa sesama siswa atau warga sekolah dengan kata sapaaan atau panggilan yang tidak senonoh.

6. Membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan kepentinyan sekolah, seperti senjata tajam atau alat-alat lain yang membahayakan keselamatan orang lain.

7. Membawa, membaca, atau mengedarkan bacaan, gambar, sketsa audio atau video pornografi. 8. Membawa kartu judi atau alat sejenisnya dan bermain judi di lingkungan sekolah.

B. Sanksi dan Penghargaan.

Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolah lainya yang melanggar tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah, khususnya larangan-larangan yang secara ekplisit ditetapkan oleh sekolah. Sanksi yang diberikan bersifat mendidik, tidak bersifat hukum fisik tidak menimbulkan trauma psikologis.

Sanksi bias diberikan secara bertingkat dari yang paling ringan sampai seberat-beratnya. Sanksi dapat berupa: 1. Teguarn lisan Maupun tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan terhadap ketentuan sekolah yang

ringan.

2. Hukuman memberikan tugas yang bersifat mendidik, misalnya membuat rangkuman buku tertentu, menterjemahkan tulisan berbahasa inggris dan lain-lain.

3. Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggaran yang dilakukan putra-putrinya. 4. Memanggil yang bersangkutan bersama orang tuanya agar yang bersangkutan tidak mengulangi lagi

pelanggaran yang dilakukan.

5. Melakukan skorsing kepada siswa apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran sekolah berkali-kali dan cukup berat.

6. Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah. Misalnya yang bersangkutan tersangkut perkara pidana dan perdata yang dibuktikan bersalah oleh pengadilan.

Penghargan diberikan oleh sekolah kepada siswa, guru dan pegawai yang mempunyai kepribadian baik, tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan sekolah yang patut diteladani. Penghargaan juga diberikan bagi guru dan pegawai, siswa yang dianggap berprestasi. Penghargaan ini dapat berupa:

1. Siswa

a. Diberikan piagam/sertifikat b. Mewakili sekolah

c. Diberikan insentif atau bea siswa

2. Guru dan Pegawai a. Promosi

b. Usul kenaikan pangkat c. Diberikan jabatan sekolah d. Intensif/piagam

(2)

PEDOMAN TATAKRAMA DAN TATA TERTIB KEHIDUPAN SOSIAL SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG TATAKRAMA DAN TATA TERTIB KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH BAGI SISWA SMA NEGERI 3 PANGKALPINANG

BAB I

KETENTUAN UMUM

1. Tatakrama dan tata tertib sekolah ini dimaksud sebagai rambu-rambu bagi siswa dalambersikap dan bertingkah laku, bercakap, bertindak dan melaksanakankegiatan sehari-hari di sekolah dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.

2. Tataktama dan tata tertib ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut sekolah dan masyarakat sekitar, yang meliputi: nilai ketakwaan dan sopan santun pergaulan, kedisiplinan dan ketertiban, kebersihan, kesehatan, kerapian,keamanan dan nilai-nilai yang mendukung kegiatan belajar yang efektif.

3. Setiap siswa wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam tatakrama dan tata tertib ini secara konsekuen dan penuh kesadaran.

Pasal 1 PAKAIAN SEKOLAH

1. Pakaian seragam

Siswa wajib menggunakan pakaian seragam sekolah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Umum

1) Sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2) Baju warna putih, bawahan sesuai ketentuan.

3) Memakai badge OSIS dan identitas sekolah

4) Topi sekolah sesuai ketentuan , ikat pinggang warna Hitam. 5) Kaos kaki warna putih, sepatu warna Hitam.

6) Pakaian tidak terbuat dari kain yang tipis dan tembus pandang, tidak ketat dan tidak membentuk tubuh. 7) Tidak mengenakan perhiasan yang mencolok.

b. Khusus laki-laki

1) Baju dimasukkan dalam celana. 2) Panjang celana sesuai ketentuan. 3) Celana dan baju tidak digulung

4) Celana tidak di sobek atau dijahit cutbray, atau pensil. c. Khususs perempuan

1) Baju dimasukkan dalam Rok.

2) Panjang Rok sesuai dengan ketentuan.

3) Bagi yang berjilbab, panjang Rok sampai mata kaki dan jilbab berwarna Putih. 4) Tidak memakai perhiasan atau aksesoris yang mencolok.

5) Lengan baju tidak digulung. 2. Pakaian olahraga

Untuk pakaian olahraga , siswa wajib memakai pakaian olahraga yang telah ditetapkan sekolah.

Pasal 2

RAMBUT, KUKU, TATO, MAKE UP

1. Umum

Siswa dilarang: a. Berkuku panjang.

b. Mengecat rambut dan kuku. c. Bertato

2. Khusus siswa laki-laki a. Tidak berambut panjang b. Tidak bercukur gundul c. Rambut tidak berkuncir

d. Tidak memakai kalung, anting dan gelang. 3. Khusus siswa perempuan

Tidak memakai make-up atau sejenisnya kecuali bedak tipis Tidak mengecat kuku dan tidak memanjangkan kuku

(3)

Pasal 3

MASUK DAN PULANG SEKOLAH

1. Siswa wajib hadir di sekolah sebelum bell berbunyi.

2. Siswa yang terlambat datang ke sekolah kurang dari 10 menit harus lapor ke guru piket dan diizinkan masuk ke sekolah.

3. Siswa yang terlambat datang ke sekolah lebih dari 10 menit harus lapor ke guru piket dan tidak diperkenankan masuk kelas pada jam tersebut.

4. Selama pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pelajaran siswa diharapkan tenang dan tetap berada di dalam kelas.

5. Pada waktu istirahat siswa sebaiknya berada di luar kelas.

6. Pada waktu pulang siswa diwajibkan langsung meninggalkan sekolah menuju ke rumah kecuali bagi yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, atau kegiatan sekolah lainnya.

7. Pada waktu pulang sekolah siswa dilarang duduk-duduk (Nongkrong) di tepi jalan atai di tempat-tempat tertentu.

Pasal 4

KEBERSIHAN, KEDISIPLINAN DAN KETERTIBAN

1. Setiap kelas dibentuk tim piket kelas yang secara bergiliran bertugas menjaga kebersihan dan ketertiban kelas. 2. Setiap tim piket kelas hendaknya menyiapkan dan memelihara perlengkapan kelas yang terdiri dari:

a. Penghapus papan tulis, penggaris dan Spidol b. Taplak meja dan bunga.

c. Sapu ijuk, pengki plastic dan tempat sampah. d. Lap tangan , alat pel dan ember cuci tagan. 3. Tim piket kelas mempunyai tugas.

a. Membersihkan lantai dan dinding serta merapikan bangku-bangku dan meja sebelum jam pelajaran pertama dimulai.

b. Mempersiapkan sarana dan pasarana pembelajaran, misalnya: mngambil spidol, membersihkan papan tulis, dll

c. Melengkapi dan merapikan hiasan dinding kelas seperti bagan struktur organisasi kelas, jadwal piket, papan absensi dn hiasan lainnya.

d. Memasang taplak meja guru dan hiasan bunga. e. Menulis papan absen kelas.

f. Melaporkan kepada guru piket tentang tindakan-tindakan pelanggaran dikelas yang menyangkut kebersihan dan ketertiban kelas, misalnya: coret-coret, gaduh (ramai) atau merusak benda-benda yang ada di kelas. 4. Setiap siswa membiasakan menjaga kebersihan ruang kelas, kamar kecil/toilet, halaman sekolah, kebun sekolah

dan lingkungan sekolah.

5. Setiap siswa membiasakan membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan.

6. Setiap siswa membiasakan budaya antre dalam mengikuti berbagai kegiatan sekolah dan luar sekolah yang berlangsung bersama-sama.

7. Setiap siswa menjaga suasana ketenangan belajar baik di kelas, perpustakaan, laboratorium, maupun di tempat lain di lingkungan sekolah.

8. Setiap siswa mentaati jadwal kegiatan sekolah, seperti penggunaan dan pinjaman buku perpustakaan sekolah, penggunaan laboratorium, dan sumber belajar lainnya.

9. Setiap siswa agar meyelesaikan tugas yang diberikan sekolah sesuai ketentuan yang ditetapkan.

Pasal 5

SOPAN SANTUN PERGAULAN

Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, setiap siswa hendaknya:

1. Mengucapkan salam kepada teman, kepala sekolah, Guru dan Pegawai sekolah apabila waktu bertemu pada waktu pagi/siang hari atau akan berpisah pada waktu siang/sore hari.

2. Menghormati sesama siswa, menghargai perbedaan agama yang dianut dan latar belakang sosial budaya yang dimiliki oleh masing-masing teman baik di sekolah maupun di luar sekolah.

(4)

6. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih kalau memperoleh bantuan atau jasa dari orang lain.

7. Berani mengakui kesalahan yang terlanjur telah dilakukan dan meminta maaf apabila merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah kepada orang lain.

8. Menggunakan bahasa (kata) yang sopan dan beradab yang membedakan hubungan dengan orang lain lebih tua dan teman sejawat, dan tidak menggunakan kata-kata kotor dan kasar, cacian dan pornografi.

Pasal 6

UPACARA BENDERA DAN PERINGATAN HARI-HARI BESAR

1. Upacara bendera (setiap hari) dan SKJ (setiap hari sabtu) setiapsiswa wajib mengikuti upacara bendera dan SKJ dengan pakaian sergam dan kaos olahraga yang telah ditentukan sekolah.

2. Peringatan hari besar.

a. Setiap siswa wajib mengikuti upacara hari-hari besar nasional seperti Hari kemerdekaan, hari Pendidikan nasional, dll. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Setiap siswa wajib mengikuti upacara peringatan hari-hari besar keagamaan seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Idul Adha, Natal, Nyepi, Galungan, Waisak dll. Sesuai dengan agama yang dianut.

Pasal 7

KEGIATAN KEAGAMAAN

1. Setiap siswa wajib melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut

2. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh sekolah, sesuai dengan agama yang dianut.

Pasal 8

LARANGAN-LARANGAN

Siswa di sekolah dilarang melakukan hal-hal berikut:

1. Merokok. Minum-minuman Keras, mengedarkan dan mengkonsumsi narkoba, obat sikotropika dan obat terlarang lainnya (Narkoba) , berpacaran dilingkungan sekolah.

2. Berkelahi, baik perorangan maupun kelompok(tawuran) di dalam atau diluar sekolah. 3. Membuang sampah tidak pada tempatnya.

4. Mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan peralatan sekolah lainnya.

5. Berbicara kotor, mengumpat, bergunjing, menghina atau menyapa sesame siswa atau warga sekolah dengan kata sapaaan atau panggilan yang tidak senonoh.

6. Membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan kepentinyan sekolah, seperti senjata tajam atau alat-alat lain yang membahayakan keselamatan orang lain.

7. Membawa, membaca, atau mengedarkan bacaan, gambar, sketsa audio atau video pornografi. 8. Membawa kartu judi atau alat sejenisnya dan bermain judi di lingkungan sekolah.

Pasal 9

PENJELASAN TAMBAHAN

1. Rambut siswa laki-laki dinyatakan panjang apabila rambut belakang melewati kerah baju dan jika disisir kearah depan menutupi alis mata.

2. Yang dimaksud dengan kartu/alat judi adalah semua jenis alat permainan judi 3. Sepatu dinyatakan hitam apabila warna hitamnya lebih dominan.

4. Pemanggilan orang tua siswa tidak dapat diwakilkan.

BAB II

PELANGGARAN DAN SANKSI

Siswa yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang tercantum dalam tatakrama dan tatatertib kehidupan sosial sekolah dikenakan sanksi sebagai berikut:

1. Teguran. 2. Penugasan.

3. Pemanggilan orang Tua

4. Skorsing.

5. Dikeluarkan dari Sekolah.

BAB III LAIN-LAIN

1. Tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah ini mengikat seluruh siswa

(5)

3. Hal-hal yang tidak tercantum dalam Tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah ini akan diputuskan lebih lanjut melalui rapat dewan Guru.

TABEL PELANGGARAN DAN SANKSI

PELANGGARAN SANKSI

1. Terlambat datang ke sekolah a. < 5 menit

b. >10 menit

c. >15 menit lebih dari 2 kali

1. a. Dicatat oleh guru piket dan masukkelas b. Tugas dari guru piket selama jam mata

pelajaran pertama berlangsung c. Dipulangkan langsung

2. Tidak membawa buku pelajaran pada jam pelajaran yang bersangkutan

2. Belajar pelajaran yang bersangkutan di perpustakaan kecuali ada ulangan

3. Berada di luar perkarangan sekolah 3. Diperingatkan 4. Tidak shalat Dzuhur berjamaah (siswa Muslim) bagi kelas

yang ditugaskan

4. Ditegur dan langsung Sholat 5. Keluar kelas pada waktu pergantian jam pelajaran atau

setelah istirahat

5. Ditegur oleh guru yang sedang mengajar pada saat itu

6. Tidak memakai atribut sekolah: a. Badge atau lokasi sekolah b. Topi sekolah (saat Upacara)

6. a. Ditegur dan harus menggunakan atribut tersebut pada saat itu juga b. Disuruh membuat barisan tersendiri

pada saat upacara 7. Tidak memakai seragam sekolah

a. Ikat pinggang tidak hitam b. Kaos kaki tidak putih c. Sepatu tidak hitam

d. Pakaian seragam dicoret-coret e. Pakaian seragam dirobek/dijahit f. Pakaian bawah (Rok) putri diatas lutut.

7. Poin a-e:

- Ditegur dan diperingatkan - Dipanggil orangtua/wali - Diambil oleh sekolah

8. Memakai aksesoris lainnya:

a. Gelang/kalung/anting rantai bagi siswa putra b. Kaos oblong / baju luar non jaket

c. Sepatu sandal

d. Tas dengan coret-coret e. Topi (bukan topi sekolah)

8. Poin a – e

1. Barang-barang tersebut diambil sementara dan tidak dikembalikan.

2. Jika melanggarlagi barang tersebut tidak dikembalikan.

9. Membawa barang-barang tanpa rekomendasi dari guru terkait:

a. Kaset atau LD atau VCD b. Gitar atau Radio/Walkman c. Radio panggil / telepon

9. - Diambil dan dikembalikan melalui orang tua

10. Mengendarai kendaraan roda 4 10. Diperingatkan dan dipanggil orang tua untuk melarang putra/putrinya mengendarai kendaraan roda 4 ke sekolah.

Ditetapkan/disahkan

Di : Pangkalpinang Tanggal : Juli 2014 Menyetujui

WAKIL ORANG TUA

H. ZULKARNAIN KADIR KEPALA SEKOLAH, Dra. S.R. KUNLISTIANI PEMBINA TK. I NIP 19620814 198701 2 001 Menyetujui WAKIL GURU ……….. Menyetujui Wakil SIswa/ OSIS

(6)

TATAKRAMA DAN TATA TERTIB KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH BAGI KEPALA SEKOLAH, GURU DAN PEGAWAI Pasal 1

KETENTUAN UMUM

1. Tata hubungan kepala sekolah dengan semua warga sekolah (Guru, Pegawai sekolah dan siswa) hendaknya mengacu pada nilai-nilai dasar seperti ketaqwaan, budi pekerti, tatakrama, tata tertib kedisiplinan, kebersihan dan keamanan. Hal ini diperlukan agar suasana kondusif di sekolah dapat terwujud sehingga kinerja semua warga sekolah meningkat.

2. Tatakrama dan tata tertib di sekolah merupakan nilai dasar yang secara konsekuen harus dilaksanakan oleh warga sekolah untuk membentuk budi pekerti siswa sehingga berahlak mulia.

3. Untuk mendukung terlaksananya tatakrama dan tata tertib sekolah bagi siswa maka diperlukan tatakrama dan tata hubungan kepala sekolah dengan siswa, Guru dan pegawai sekolah yang diatur Sebagai berikut.

Pasal 2 KEPALA SEKOLAH

1. Kepala sekolah sebagai pribadi

a. Kepala sekolah sebagai bagian dari warga sekolah mempunyai peran sebagai pendidik, manajer, administrator, supervisor, pemimpin, pemprakarsa dan motivator merupakan figure yang harus menjadi teladan bagi siswa, guru dan pegawai sekolah.

b. Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, kepala sekolah hendaknya mengacu pada nilai-nilai dasar seperti keimanan dan ketakwaan, budipekerti yang luhur, serta konsekuen melaksanakan tatakrama dan tata tertib sekolah.

c. Kepala sekolah harus memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, kepribadian yang mantab, keberanian moral disiplin tinggi, kejujuran, objektif dan berlaku adil, kepedulian serta suka membantu, memiliki wawasan luas dan kewibawaan.

2. Hubungan kepala sekolah dengan Guru.

a. Kepala sekolah melakukan kerjasama yang baik dan harmonis dengan semua guru untuk mewujudkan sekolah efektif. Hubungan kepala sekolah dengan guru mencakup hubungan kedinasan, kemitraan (kolegial) dan kekeluargaan.

b. Kepala sekolah dan guru memiliki Visi yang sama dalam melaksanakan dan merencanakan program pembelajaran, evaluasi belajar, melakukan analisis hasil evaluasi dan mengadakan program tindak lanjut program pembelajaran.

c. Bersikap terbuka terhadap semua masukan, saran dan kritik.

d. Membantu Guru dalam mencari alternative dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan proses pembelajaran.

e. Tidah menegur atau memarahi guru didepan guru-guru lain dan siswa f. Tidak berdebat sengit atau bertengkar dengan guru di depan siswa. 3. Hubungan kepala sekolah dengan pegawai.

a. Kepala sekolah sebagai administrator hendaknya dapat memberi contoh dan membantu kelancaran tugas-tugas pegawai administrasi.

b. Perlu kerjasama yang baik antara kepala sekolah dengan seluruh pegawai termasuk dengan petugas kebersihan.

c. Dalam meningkatkan kinerja pegawai di sekolah perlu adanya supervise administrasi yang berkelanjutan oleh kepala sekolah.

d. Dalam membuat rincian tugas pegawai dan analisis pekerjaan, kepala sekolah bekerja sama denga kepala tata usaha.

4. Hubungan kepala sekolah dengan Siswa.

a. Kepala sekolah melayani kebutuhan belajar siswa dan membantu memecahkan masalah kesulitan belajar siswa.

b. Memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasinya baik kurikuler maupun ekstrakulikuler. c. Tidak memarahi atau mempermalukan siswa di depan siswa lain atau didepan umum.

(7)

Pasal 3

GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Guru sebagai pribadi.

a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME. Kepribadian yang mantap, tatakrama sesuai yang berlaku di daerah setempat, menjadi panutan bagi siswa, jujur, disiplin, berwibawa dan berahlak mulia. b. Dalam melaksanakan tugasnya guru hendaknya menaati ketentuan dan peraturan yang berlaku di sekolah,

seperti tidak merokok saat mengajar di depan kelas atau dilingkungan sekolah dll.

c. Melaksanakan lima pembelajaran tugas pokoknya, yaitu membuat program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang efektif, mengevaluasi pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, serta melaksanakan program tindak lanjut.

2. Hubunga Guru dengan Guru.

Hubungan guru dengan teman kolega dimaksudkan untuk menjalin hubungan kerja yang baik antar guru di sekolah sehingga tercipta suasana kekeluargaan yang harmonis dalam mendukung program sekolah efektif. a. Diperlukan adanya saling pengertian dan tenggang rasa antara sesama guru

b. Saling membantu dalam melaksanakan tata tertib sekolah dan melaksanakan lima tugas pokok guru. c. Mau menerima pedapat sesame guru dan saling membantu memecahkan masalah yang dihadapi.

d. Menepati janji terhadap teman sejawat, konsisten terhadap kesepakatan yang dibuat demi peningkatan mutu sekolah.

e. Berkomunikasi aktif sehingga dapat menyampaikan saran dan kritik dengan bahasa yang sopan dan santun. f. Saling tukar informasi positif demi kemajuan bidang pembelajaran dan program inovasi pembelajaran. g. Memberi contoh positif yang dapat memotifasi teman dalam peningkatan profesionalisme guru. h. Memberi pujian bila teman Guru melakukan hal yang baik.

i. Tidak menjelekkan atau mengkritik guru atau pegawai skolah di depan siswa. j. Tidak berdebat sengit dengan guru lain, atau pegawai sekolah di depan siswa. k. Mengingatkan teman guru yang melakukan kesalahan secara sopan.

l. Aktif melaksanakan kegiatan diluar KBM, tetapi menunjang profesi, misalnya: seminar, kegiatan MGMP, mengukuti pelatihan dan semacamnya serta mengimbaskan pengetahuannya kepada teman guru sejawat. 3. Hubungan Guru dengan Kepala sekolah.

a. Melaksanakan dengan baik tugas yang diberikan kepala sekolah.

b. Mau menerima kritik kepala sekolah di depan siswa atau di depan umum.

c. Tidak menjelekkan atau mengkritik kepala sekolah di depan siswa atau di depan umum.

d. Menjalankan tugas yang diberikan kepala sekolah dan siap menerima , serta membantu kepala sekolah dalam mengembangkan dan peningkatan mutu sekolah/kinerja belajar.

e. Memberikan masukan atau saran positif dalam pengembangan pembelajaran dan kegiatan ekstrakulikuler. f. Memberikan gagasan-gagasan baru dalam melaksanakan dan meningkatkan 10K. di sekolah.

4. Saling menghormati dan berlaku sopan santun.

5. Membantu memperlancar tugas administrasi, misalnya : mengisi kartu cuti dan menyerahkan kelengkapan berkas kenaikan pangkat.

6. Tidak mempermalukan siswa didepan siswa lain. Pendekatan terhadap siswa harus mengikuti prinsip-prinsip bimbingan terhadap siswa.

Pasal 4 PEGAWAI SEKOLAH

1. Pegawai sebagai pribadi

a. Sadar akan tugas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Dan memiliki tatakrama dan budi pekerti yang baik, berlaku jujur dan berahlak mulia.

b. Hadir dan pulang tepat waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan sekolah. c. Berpakaian sopan dan rapi.

d. Melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan kewenangan masing-masing. e. Saling menghormati dan menghargai teman sejawat.

f. Mampu mengungkapkan pendapat.

g. Memiliki motivasi untuk mengembangkan karir. 2. Hubungan pegawai dengan guru

(8)

b. Saling menghargai tugas masing-masing dan mau menerima pendapat yang benar dari guru, dan berkominikasi dngan bahasa yang baik dan benar.

c. Mau membri saran dan menerima kritik guru. 3. Hubungan pegawai dengan Kepala Sekolah

a. Memiliki program yang diketahui oleh kepala sekolah dan dengan melaksanakannya dengan baik.

b. Sanggup melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas.

c. Saling menghargai dan menghormati, serta siap membantu tugas-tugas kepala sekolah demi kelancaran penyelenggaraan sekolah dan peningkatan mutu sekolah.

d. Menyampaikan ide-ide positif guna kemajuan dan peningkatan kinerja sekolah. 4. Hubungan pegawai dengan siswa.

a. Memberikan palayanan yang optimal kepada siswa dalam menunjang proses pembelajaran. b. Ikut berperan aktif dalam kegiatan siswa.

c. Mau menerima pendapat siswa bila itu benar dan mau menegur siswa bila melakukan kesalahan. d. Memuji siswa bila yang dilakukan siswa itu baik.

Ditetapkan/disahkan Di : Pangkalpinang Tanggal : Juli 2014 Menyetujui

WAKIL ORANG TUA

H. ZULKARNAIN KADIR KEPALA SEKOLAH, Dra. S.R. KUNLISTIANI PEMBINA TK. I NIP 19620814 198701 2 001 Menyetujui WAKIL GURU ……….. Menyetujui Wakil SIswa/ OSIS

Gambar

TABEL PELANGGARAN DAN SANKSI

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penulisan laporan Tugas Akhir ini untuk mengetahui apakah hasil belajar dapat meningkat dengan dimanfaatkannya media pembelajaran berupa flashcard dengan

SMK Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang yang terletak di jalan Simpang lima, kota Semarang ini merupakan tempat dimana praktikan melaksanakan pelatihan PPL tahap

Berdasarkan penegasan istilah-istilah tersebut tersebut, maka maksud dari judul skripsi “Strategi Puskesmas Masaran II Sragen dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Formula dengan ukuran partikel semakin kecil akan memiliki kontak antar granul semakin besar, sehingga menghasilkan sifat alir yang buruk. Sebaiknya granul

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap sekolah teknologi dan kejuruan harus memiliki laboratorium dan setiap sekolah teknologi dan kejuruan harus memiliki

wata’ala atas segala berkat, rahmat dan karunia -Nya, sehingga penulis dapat menyele saikan laporan akhir yang berjudul “Pembuatan Particle Board dari Ampas Tebu

penyesuaian sosial pada remaja low vision yang tinggal di asrama dengan.. yang tinggal

6 mengetahui mengenai strategi Program Acara dalam meningkatkan minat pemirsa TVRI Stasiun Jawa Barat, agar dapat memenuhi kebutuhan informasi dari luar daerah yang