KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN AUDIT TEKNIS DAN AKNOP
PENYUSUNAN AUDIT TEKNIS DAN AKNOP
OP BANGUNAN PENGAMAN PANTAI
OP BANGUNAN PENGAMAN PANTAI
(7 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI)
(7 BANGUNAN PENGAMAN PANTAI)
Ke
Kemementntereriaian n : : PekerjPekerj aan aan Umum Umum dan dan PerumaPeruma han han RakyatRakyat Uni
Unit t EseEselolon n I I : : DirektDirekt orat orat Jenderal Jenderal Sumber Sumber Daya Daya AirAir Pro
Progragram m : : Pengelolaan Pengelolaan Sumber Sumber Daya Daya AirAir Hasi
Hasil l : : Menyusun Menyusun rencana rencana pemulihan pemulihan terhadap terhadap infrastruktinfrastrukturur Sumber Daya Air yang memerlukan perbaikan mencakup Sumber Daya Air yang memerlukan perbaikan mencakup jenis
jenis dan tdan titik itik kerukerusakansakan, be, besarasaran atn atau voau volume.lume. Satke
Satker r : : Satker Satker Operasi Operasi dan dan PemeliharPemeliharaan aan SDA SDA PompenganPompengan Jeneberang
Jeneberang Kegiatan
Kegiatan : : Penyusunan Penyusunan Audit Audit Teknis Teknis dan dan Aknop Aknop OP OP BangunanBangunan Pengaman Pantai (Seluruh)
Pengaman Pantai (Seluruh) Indikator
Indikator Kinerja Kinerja Kegiatan Kegiatan : : MeningkMeningkatnya atnya Kualitas Kualitas Kerja Kerja BangunaBangunan n Pengaman Pengaman PantaiPantai Satuan Ukur dan
Satuan Ukur dan Jen
Jenis is KelKeluaruaran an :Te:Te rsursu sunnysunny a a AudiAudi t t TeknTekn is is dan dan Aknop Aknop BanguBangu nannan Pengaman Pantai (7 bangunan pengaman pantai)
Pengaman Pantai (7 bangunan pengaman pantai) Vo
Volulume me : : 1 1 KegKeg iatiat anan
A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum 1. Dasar Hukum
a.
a. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 11 11 Tahun Tahun 1974 1974 tentang tentang PengairanPengairan b.
b. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor Nomor : : 42 42 Tahun Tahun 2008 2008 tentangtentang Pengelolaan Sumber Daya Air.
Pengelolaan Sumber Daya Air. c.
c. Surat Surat Edaran Edaran Menteri Menteri Pekerjaan Pekerjaan Umum Umum No.01/PRT/M/2011 No.01/PRT/M/2011 tentang tentang Pedoman Pedoman OPOP Bangunan Pengaman Pantai
Bangunan Pengaman Pantai d.
d. Peraturan MenPeraturan Menteri Pekerjaan teri Pekerjaan Umum NoUmum Nomor : mor : 2/PRT/M/2008 tentang 2/PRT/M/2008 tentang PedomanPedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah
Kewenangan Pemerintah
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Penyusunan dan Penelahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011
Pelaksana Tugas :
a. Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai
b. Keputusan Meneteri Pekerjaan Umum Nomor : 121/KPTS/M/2013 tentang Perubahan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.421/KPTS/M/2011, Nomor 473/KPTS/M/201 1, Nomor 476/KPTS/M/201 1, Nomor 477/KPTS/M/201 1, Nomor 478/KPTS/M/201 1 dan Nomor 479/KPTS/M/201 1
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2006 tentang Perubahan atas Permen Nomor : 12/PRT/M/2006 dan Nomor : 13/PRT/M/2006
2. Gambaran Umum
Wilayah Pantai merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti sebagai kawasan pusat pemerintah, permukiman, industry,pelabuhan,pertambakangan dll, yang selanjutnya akan mengakibatkan timbulnya masalah – masalah baru seperti, erosi pantai yang dapat merusak dan prasarana yang berupa mundurnya garis pantai, pembelokan atau pendangkalan muara sungai, pencemaran lingkungan dan penurunan tanah, dan intrusi air asin.
Salah satu cara penanggulangan erosi pantai yaitu dengan membuat bangunan pengaman pantai. Dengan adanya bangunan yang menjorok ataupun sejajar garis pantai, tentunya akan memberikan pengaruh terhadap bentuk garis pantai yang ada sekarang
Bangunan Pengaman Pantai merupakan konstruksi yang dibangun sejajar atau tegak lurus dengan garis pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus Oleh karena itu dengan adanya acuan pengelolaan Pengaman Pantai maka dapat membantu dalam penyusunan Audit Teknis dan AKNOP OP Bangunan Pengaman Pantai.
B. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan berada di Bangunan Pengaman Pantai Galesong Utara, Bangunan Pengaman Pantai Galesong Selatan, Bangunan Pengaman Pantai Bonehalang, Bangunan Pengaman Pantai Tile-Tile, Bangunan Pengaman Pantai Waetuo, Bangunan Pengaman Pantai Mallusetasi, Bangunan Pengaman Pantai Lasepang.
C . Pemberi Tugas
Pemberi tugas dalam pekerjaan ini adalah PPK Operasi & Pemeliharaan SDA I Satker Operasi & Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. .
D . Maksud dan Tujuan Pekerjaan
Maksud dilaksanakannya Penyusunan Audit Teknis dan Aknop OP Bangunan Pengaman Pantai adalah mencari faktor – faktor yang menyebabkan mundurnya garis pantai, menentukan dan merencanakan jenis bangunan pengaman pantai.
Tujuan dari penyusunan audit teknis dan Aknop Bangunan Pengaman Pantai adalah Evaluasi terhadap kondisi eksisting pantai dan perencanaan bangunan pengaman pantai. E . Ruang Lingkup Pekerjaan
Lingkup kegiatan Audit Teknis dan Aknop OP bangunan Pengaman Pantai Seluruh adalah sebagai berikut :
1) Persiapan dan Pengumpulan data dasar 2) Inventarisasi data-data kondisi fisik
3) Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaannya 4) Penyusunan laporan : RMK Pendahuluan Pertengahan Bulanan
Draft final report Laporan Akhir
Penunjang antara lain; Laporan inventarisas i, Laporan audit, Laporan
Aknop dan Laporan Rincian Anggaran Biaya Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan.
8) Penggandaan laporan.
F . TANGGUNG JAWAB
Konsultan harus bertanggung-jawab penuh atas hasil Pekerjaan yang sudah dibuat. Apabila dikemudian hari didapatkan ketidak mantapan mutu hasil kegiatan studi ini,
maka konsultan harus bersedia untuk memperbaikinya. G. PERSONIL YANG DIBUTUHKAN
Di dalam melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Tim Konsultan yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hasil pekerjaan, maka diperlukan tenaga ahli
9.1. Tenaga Ahli 1). Ketua Tim
Ketua Tim adalah Ahli Sumber Daya Air dengan latar belakang pendidikan sarjana S1 bidang Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman sekurang-kurangnya 6 (Enam) tahun dalam bidang Perencanaan Sumber Daya Air spesifiknya perencanaan bangunan konservasi seperti; embung, cek dam, dll. Serta memiliki sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh LPJK. pernah memimpin/ketua tim dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan SDA, Mempunyai tugas sebagai berikut memberikan pengarahan dan mengawasi jalannya pekerjaan mulai dari persiapan, survey, pengolahan dan analisis data, hingga penyusunan laporan dan diskusi-diskusi..
2). Ahli Teknik Pantai
Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal 4 (Empat) tahun di bidang perencanaan Bangunan-bangunan Pengaman Pantai.
3). Ahli Bangunan Air
Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal 4 (Empat) tahun di bidang perencanaan SDA. Serta memiliki sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh LPJK dengan tugas untuk menganalisis kestabilan kondisi bangunan konservasi seperti Bendung dll serta bersama dengan tenaga ahli lainnya membuat redisain kerusakan bangunan beserta dengan tenaga ahli lainnya, membuat daftar kuantitas dan harga beserta dengan tenaga ahli lainnya. 9.2. Sub Tenaga Ahli
1) Asisten Tenaga Ahli Pengairan
Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal 2 (Dua) tahun di bidang studi perencanaan Bangunan Konservasi, konstruksi bangunan pengaman pantai. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk membantu tenaga ahli dalam menyiapkan laporan
2) Asisten Tenaga Ahli Pantai
Lulusan S1 Geologi dengan pengalaman minimal 2 (Dua) tahun di bidang bangunan pengaman pantai. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk membantu Tenaga Ahli dalam menyiapkan desain sesuai dengan criteria
Tenaga Pendukung dan Tenaga Lapangan
diperlukan sesuai kebutuhan konsultan.
I. PELAPORAN
Laporan kegiatan dan hasil pekerjaan yang harus disiapkan oleh konsultan, meliputi : a) Laporan Rencana Mutu Kontrak
Laporan ini berisikan rencana kerja termasuk bagan alir kegiatan pokok dibuat dalam 10 (sepuluh) rangkap dan diserahkan kepada Direksi pekerjaan 2 (dua) minggu setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja.
b) Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan ini berisikan persiapan Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan, terdiri dari rencana kerja, metoda pelaksanaan dan program kerja.Laporan ini dibuat dalam 10 (sepuluh) rangkap dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan 1 (satu) bulan setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
c) Laporan Pertengahan (Interim Report)
Laporan ini berisikan hasil survey lapangan yang terdiri dari : kerusakan , masalah yang ada dilapangan, masukan dan keinginan dari instansi / masyarakat dan lain sebagainya.Laporan ini dibuat dalam 10 (sepuluh) rangkap dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan 2 (dua) bulan setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
d) Laporan Bulanan (Monthly Report)
Laporan ini berisikan kinerja bulanan, permasalahan yang dihadapi, rencana kerja bulan berikutnya dan hasil diskusi dengan instansi-instansi terkait. Laporan ini diserahkan kepada Direksi Pekerjaan setiap bulannya, dimana untuk setiap bulannya diserahkan sebanyak 10 (Sepuluh) rangkap.
e) Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)
Laporan ini merupakan konsep dari Laporan Akhir (Final Report), dibuat dalam 10 (Sepuluh) rangkap dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan 1 (satu) minggu sebelum selesai masa kontrak, untuk selanjutnya dibahas / didiskusikan bersama.
f) Laporan Akhir
Laporan ini merupakan penyempurnaan dari konsep laporan akhir yang telah dibahas dan didiskusikan dengan Direksi Pekerjaan, dibuat dalam 10 (sepuluh) rangkap dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir masa kontrak.
g) Laporan Ringkasan (Executive Summary )
Laporan ini merupakan ringkasan dari konsep laporan akhir sementara yang akan dibahas dan dipresentasikan dengan Direksi Pekrjaan dan pihak terkait. Dibuat dalam 10 (Sepuluh) rangkap dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sebelum berakhirnya
masa kontrak.
h) Laporan Penunjang (Supporting Report) Laporan ini terdiri dari :
Laporan Audit Teknis dan Aknop OP Bangunan Pengaman Pantai
Laporan Rincian Anggaran Biaya Angka Kebutuhan Nyata Operasi &
Pemeliharaan
Laporan Inventarisasi dan Survey Lapangan
Laporan tersebut di atas masing-masing dibuat 10(Sepuluh) rangkap dan diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan secara bertahap sesuai jadwal dalam bentuk hardcopy dan softcopy ( External Hardisk )
i) Album Foto
Album Foto berisikan f oto- foto selama kegiatan dan dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) rangkap
j) Album Gambar
Dibuat dalam kertas HVS ukuran kertas A1. Cetakan gambar ini dibuat dalam ukuran A1 sebanyak 10 (Sepuluh) rangkap dan ukuran A3 sebanyak 10 (sepuluh) rangkap dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir masa kontrak.
J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan Penyusunan Audit Teknis dan Aknop Bangunan Pengaman Pantai yang merupakan Kewenangan
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang selama 6 (Enam) Bulan.
K. SUMBER DANA
Biaya pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp. 700.000.000,-
( E nam Ratus J uta R upiah,-)
dari dana APBN Tahun Anggaran 2016 melalui DIPA Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang.
L. LAPORAN
Laporan hasil pekerjaan ini disampaikan kepada PPK Operasi & Pemeliharaan SDA I Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang.
Makassar, Februari 2016
PPK OP SDA I Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang
Muh.Hasbi,S.Sos, ST, M.SP