• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISASI SISTEM PENCACAH DIFRAKTOMETER NEUTRON SERBUK RESOLUSI TINGGI (HRPD-DN3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISASI SISTEM PENCACAH DIFRAKTOMETER NEUTRON SERBUK RESOLUSI TINGGI (HRPD-DN3)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

~

batan

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN

PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 11 September 2013

KARAKTERISASI SISTEM PENCACAH DIFRAKTOMETER

NEUTRON SERBUK RESOLUSI TINGGI (HRPD-DN3)

Berry Mugirahardjo,

Andon Insani, Bharoto, Rifai Muslih, Edi Santoso

Pusat Teknologi Bahan lndustri Nuklir-BATAN [email protected]

ABSTRAK

KARAKTERISASI SISTEM PENCACAH DIFRAKTOMETER NEUTRON SERBUK

RESOLUSI TlNGGI (HRPD-DN3). Telah dilakukan karakterisasi terhadap sistem pencacah HRPD yang meliputi modul pencacah, amplifier dan detektor. Pengujian pencacahan dilakukan dengan sumber AmBe (Americium Berilium), pulser, pengecekan tegangan kerja detektor utama, pengukuran efisiensi detektor dan pengukuran sampel standar. Karakterisasi dilakukan karena adanya penggantian modul pencacah HRPD yang rusak dengan modul pencacah TEDIA PCT-7424C. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa kinerja TEDIA PCT-7424C sistem pencacah cukup handal digunakan sebagai peralatan pencacah dengan kesalahan 0.64%. Secara umum hasil karakterisasi menunjukkan kinerja HRPD telah kembali seperti semula dan sudah dapat digunakan untuk pengukuran sampel.

Kata kunci : sistem pencacah, karakterisasi, neutron

ABTRACT

CHARACTERIZA TION OF COUNTING SYSTEM OF THE HIGH RESOLUTION

NEUTRON POWDER DIFRACTOMETER (HRPD-DN3). Characterization of counting system of the HRPD including the counting modules, amplifier and detektor has been done by examining the counting perfomance using the portable neutron source of americium berilium and pulser as well as examination of the operating voltage of the main detektor, measurement of the detektor efficiency and standard sample. The characterization was carried out due to the replacement of the defective modules of the HRPD with the new counting system TEDtA PCT-7424C. The result show that the perfomance of the TEDIA PCT-7424C is reliable with the margin error of 0.64 %. In general, it is indicated that the perfomance of the HRPD has been restrored and ready to be used for measurement of sample.

Keywords: counting systems, characterization, neutron

PENDAHULUAN

Difraktometer

adalah salah peralatanNeutron Serbuk Resolusi TinggiDifraktometer yang dimiliki oleh Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir-BATAN. Peralatan ini berfungsi untuk mengetahui struktur kristal material dengan metode difraksi neutron. Prinsip kerja HRPD adalah mencacah neutron terhambur dari sampel

(29s) dengan detektor utama yang berjumlah 32

buah. Sumber berkas neutron berasal dari reaktor GA Siwabessy yang masih bersifat polikromatis. Oleh monokromator berkas tersebut diubah menjadi berkas monokromatis, yaitu berkas

neutron yang mempunyai satu macam panjang gelombang.

Sistem pencacahan neutron terhambur dari sampel menggunakan 32 detektor utama, yang masing-masing detektor dilengkapi dengan pre amplifier, amplifier, discriminator level dan kolimator [I]. Beberapa waktu yang lalu peralatan pencacah HRPD mengalami kerusakan pada modul pencacahnya. Untuk itu telah dilakukan penggantian modul pencacah yang rusak dengan

TEDIA PCT-7424C. Sebelum dilakukan

pengukuran, perlu dilakukan karakterisasi pad a modul pencacah TEDIA PCT -7 424C untuk

(2)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN

PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 11 September

2013

@

batan

(1 )

mengetahui kinerja modul pencacah tersebut. Gambar 1 dan 2 masing-masing menunjukkan foto alat dan prinsip kerja HRPD, spesifikasi teknis dari sistem pencacah baru HRPD ditunjukkan pada Tabel!.

I

(28) - ~

-"'VI g

hkl 28-28hkf

dimana 8hkl, Ihkl dan c5masing-masing adalah sudut Bragg, intensitas neutron pada bidang hkl dan perbedaan sudut Bragg [21• Intensitas neutron yang

dihamburkan oleh sampel (IhJ<J ditangkap oleh detektor utama yang berjumlah 32 buah. Untuk mendapatkan akurasi dan konsistensi data yang baik, karakter sistem pencacah harus sarna. Artinya setiap pencacah akan mencacah sumber neutron yang sarna, dalam waktu yang sarna akan menghasilkan cacahan yang sarna. Sistem pencacah HRPD terdiri dari detektor utama, amplifier dan pencacah, sehingga karakter sistem pencacah sangat tergantung dari karakter dan kinerja amplifier dan pencacah. Gambar 3 menunjukkan blok diagram sistem pencacah HRPD.

METODE PELAKSANAAN

Gambar 1. Peralatan HRPD

DASAR TEORI

Gambar 2. Prinsip kerja HRPD

Tabel 1. Specifikasi teknis modul pencacah TEDIA PCT-74245C

Prinsip kerja HRPD adalah mengetahui pola difraksi sampel dengan mengukur hamburan neutron sampel dengan detektor utama. Hubungan intensitas dan sudut hamburan sampel dinyatakan dengan persamaan :

lumlah kanal masukan modul pencacah TEDIA PCT-7424C adalah 24 buah, sehingga untuk melayani kebutuhan sistem pencacah HRPD yang berjumlah 32 buah, diperlukan 2 buah modul pencacah TEDIA PCT-7424C 131.Masing-masing

modul melayani 16 buah detektor utama. Ke enambelas kanal masukan modul pencacah dihubungkan dengan keluaran amplifier no 1 sampai dengan nomor 16, sedangkan untuk keluaran amplifier nomor 17 sampai dengan 32 dihubungkan dengan masukan modul pencacah yang lain menggunakan konektor DB.

Mode preset time dan preset count yang digunakan sebagai mode pencacahan dimasukkan dalam port start/stop atau reset pada modul TEDIA. Mode preset time menggunakan timer yang ada pad a modul TEDIA dan mode preset count menggunakan keluaran SCA (Single Channel Analizer) dari detektor monitor.

Kegiatan karakterisasi sistem pencacah

meliputi pencacahan oleh TEDIA dengan

menggunakan sumber pulser sebagai simulator sinyal elektrik detektor dan portable neutron source AmBe (Americium Berilium); Pengujian kestabilan pencacahan modul TED lA, dengan mencacah sumber dari pulser sebanyak tiga kali pencacahan. Pengujian tegangan kerja (high voltage-HV) efektif untuk semua detektor utama. Pengaturan gain amplifier dan discriminator detektor utama; Pengukuran efisiensi detektor utama; Pengukuran derau elektronik; Pengukuran cacahan latar belakang dan pengukuran sampel standar Silikon dan Nikel

$amJle neutron SC3!L;nng cohmator 3 ma;n detecter

--

moookrDmalOr .. 'w" ••,,"~

-

, mlfim"tnr1.colrmaor 2

I

!!

I

be am n"rower ."," n~ulr\J"wur~ Merkltipe EDIA/PCT7424C Buatan hekoslovakia Jumlahinputkontra 4 Jumlahcounter 4 x 32 bit,maks2 MHz Jumlahinputdiqital Jumlahoutputdiqital 16 Bus PCI(32bit,33MHz,5Vdan 3,3V 110+alamatMEM PCIPnP BIOS Dimensi ~OIw)X130mmm2

(3)

~

batan

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN

PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 11 September

2013

I

-- - - --

-

-,

"1

--

-

,-ElOX AMPLlflER.l TEDIA 7424('

dot.'tek:'tor ~ ~ .An1p11 d~ck't~'r 2 I IPl"e ami>; A.lnpl:2 doe:'tek:tor ••• I IPr~?illnJ){

P

Arnr>I.·· d~eJ<'to, :H;' P."C ~mll'l I

R

A,npl. .. I

0

L

-

---=~~~I'~~

~

Id~"!"'t"rIHo:'.nit ••••') IP'·~~'n" ~

S

HV

E

I

---

"1 :rt~r1:/:;1;:op/'e$lo!;1:

I

d~te~:tor 1.7 I Pr<!:", •.npf

S

I I Arnpl1.6 I I

0

d~"!k't.:>r:.La: I I =':lr~:1{~/ II I I

R

I

-,

J.

d~"=,k'1:,,,r .. I IPr<e; NT1p / An,pI ... det:<e:M'or 32 I I:':1f;:';~I Hv f I L eoxAM PLIFIER:1 J

L

TEDtA 74;24<:

-

--

-

-

--

--

-Pada karakterisasi sistem pencacah, sumber neutron yang digunakan adalah AmBe. Pada pengujian awal, sistem pencacah diuji dengan sumber AmBe satu persatu. Detektor diletakkan di depan sumber kemudian dicacah dengan modul pencacah TEDIA PCT -7 424C dan dual counter timer 2017 A sebagai pembanding hasil cacahan. Pada saat peletakan detektor di depan sumber, posisi detektor terhadap sumber harus sarna, karena posisi detektor terhadap sumber sangat berpengaruh terhadap hasil cacahan. Sistem pencacah HRPD menggunakan 2 modul TEDIA PCT -7424C, modul 1 digunakan sebagai kanal 1 sampai dengan 16 dan modul 2 digunakan sebagai kanal 17 sampai dengan 32. Hasil cacahan sumber AmBe dengan pencacah TEDIA PCT-7424C dan dual counter timer 2017 A disajikan pada Gambar

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3. Diagram sistem pencacah HRPD

perbedaan cacahan antara detektor satu dengan yang lain disebabkan antara lain oleh perbedaan karakter sistem pencacah masing-masing detektor, yang salah satunya disebabkan oleh gain amplifier dan diskriminator level atau posisi detektor terhadap sumber AmBe pada waktu pencacahan. Berdasarkan hasil pengujian tegangan kerja detektor yang disajikan pada Gambar 5 dan 6 tampak bahwa semua detektor mempunyai daerah plateau yang sarna, yaitu antara 1050 volts sampai dengan 1150 volts. Intensitas yang dihasilkan oleh detektor nomor 6 lebih kedl daripada detektor yang lain, tetapi daerah plateaunya hampir sarna dengan detektor yang lain. Hal ini disebabkan detektor nomor 6 adalah detektor baru yang digunakan untuk mengganti detektor yang lama, yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbeda dari detektor yang lain. Berdasarkan data yang telah dihasilkan, tegangan kerja efektif (HV) yang diberikan adalah sebesar 1100 volts.

Hasil cacahan yang dihasilkan oleh TEDIA PCT -7424C dan dual counter timer 2017 A secara umum tidak terlalu jauh berbeda. Adanya

8000 7800 '§' 7600

c

g

.~ 7200~ 7400 :£660070006800 ___ counter_timer

-a-

tedia

5

10

15

20

2 Theta (degree) 25 30

(4)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLffi

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 11 September 2013 fIIIDD

@

batan

9IDII -. ----.•.---•..•..-.•...;;--_ - . 2I11III

-

-

-.• 1II5D .•.• IKI ... ,:--.•.•sa -Ddeklor 1 -Ddeklor 2 Deteklor3 -Ddeklor 4 • -oeteklor 5 -Ddeklor 6 -Deteklor 7 -Deteklor 8 ~eleklor 9 Deteklor10 ~elektor 11 •.••••.Deteklor12 -oeteklor 13 -e-t>eteldor 14 -e-t>eteklor 15 ~eteklor 16 HV~

Gambar 5. Hasil pengujian tegangan kerja detektor nomar 1 sampai dengan nomar 16

I --.- --.---.-.-.. -·t----··----II I I I 2DIIIt:t::.::...:.:.

•••

5I5Im HV_ -Gele1dQl' 17

DeI_,6

--<>ete1dQl' 1II -oete1dQl' 20 -Gele1dQl' 21

-DeI_

22

-Dele1dQI' 23 -oete1dQl' 24 ~e1dQl'2S ~ele1dQl' 26 Dele1dQI'27 ,..,.,..Dele1dQl'28 ...,...Dele1dQl'29 ~ele1dar 3Q --:.-oeIe1dQI' 31 ~e1dQI' 32 ~eI_R Gambar 6. Hasil pengujian tegangan kerja detektor nomar 17 sampai dengan no mar 32

Tabel2. Nilai gain amplifier dan discriminator level nomor 1 sampai dengan 16

No Detektor7811122364591013141516 1 Gain amplifier 4.1 4.2 4.3 6.5 4.9 6.5 6.56.56.56.2 6.9 6.96.26.74.74.2 Disc. level 2.0 2.0 2.0 2.3 2.2 2.0 2.12.12.12.1 2.1 2.12.12.12.12.1 No Detektor282225302927262423212018321931 17 Gain amplifier 5.2 4.13.9 5.3 5.7 5.9 6.0 4.85.3 5.0 4.2 3.44.53.55.25.0 Disc. level 2.1 2.12.12.1 2.1 2.12.12.12.12.12.1 2.12.12.12.12.1

Pengujian selarUutnya adalah melakukan pengaturan gain amplifier dan diskrimator level masing-masing detektor. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, digunakan pulser sebagai simulasi sinyal neutron. Sinyal yang dihasilkan pulser dicaeah oleh TEDIA PCT-7424C seeara serentak oleh semua kanal. Pada awalnya terdapat perbedaan hasil eaeahan oleh masing--masing detektor, setelah dilakukan pengaturan nilai gain amplifier dan diskriminatar level, eaeahan yang dihasilkan relatif sarna an tara detektor satu dengan yang lain. Peneaeahan ini dilakukan tanpa menggunakan kolimator 3. Peneaeahan dilakukan sebanyak tiga kali yang kemudian diambil nilai rata-ratanya (Cd). dari nilai rata-rata eaeahan detektor, dapat dihitung nilai rata-rata eaeahan

sumber yang identik dengan frekuensi keluaran sinyal pulser (Cs) yaitu 227,80 Hz. Simpangan pengukuran dihitung dengan prosentase kesalahan pengukuran terhadap nilai rata-rata sinyal. Dari perhitungan Tabel 3, diperoleh nilai simpangan masksimum pengukuran adalah 0,64 %. Nilai simpangan yang keeil ini menunjukkan bahwa modul peneaeah TEDIA PCT-7424C mempunyai akurasi peneaeahan tinggi.

Karakterisasi sistem peneaeah dilanjutkan dengan pemasangan kolimatar 3. Kolimtor 3 terletak didepan detektar yang berfungsi untuk mengarahkan berkas neutron. Sudut divergensi kolimator 3 adalah 6' . Karakterisasi sistem peneaeah seeara keseluruhan adalah dengan melakukan pengukuran efisiensi detektor, yaitu

(5)

@>

batan

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN

PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 11 September 2013

2000

Apabila 11, Inmax dan I max berturut-turut adalah

efisiensi detektor, Intensitas maksimum nomor n dan intensitas tertinggi, maka efisiensi detektor dapat dinyatakan dengan persamaan [4]:

Gambar 7. Hasil uji efisiensi

Untuk mengetahui kinerja peralatan HRPD dilakukan pengukuran-pengukuran derau elektronik, cacahan latar, sam pel standar Ti02 dan Nikel. Pad a pengukuran derau elektronik yang profil difraksinya diperlihatkan pad a Gambar 9 tampak intensitas derau elektronik rata. Artinya secara elektronik karakter sistem pencacah pad a semua detektor relatif sarna, begitu pula dengan profil difraksi cacahan latar yang profilnya disajikan pada Gambar 10. Kontribusi cacahan latar terhadap cacahan sarnpel relatif sarna pada Hasil pengukuran efisiensi salah satu detektor dan nilai efisiensi untuk semua detektor disajikan pad a Gambar 7 dan Gambar 8. Hasil perhitungan nilai efisiensi dimasukkan dalam parameter program pengukuran yang akan digunakan untuk mengkoreksi data pengukuran. Data hasil pengukuran terdapat 2 file, yaitu data asli pengukuran (raw data) dan data setelah dikoreksi dengan efisiensi (corrected data). Data yang diberikan kepada pengguna HRPD adalah data setelah dikoreksi.

Adanya kolimator 3 sangat berpengaruh terhadap performa sistem pencacah. Hal ini terlihat dengan adanya penurunan efisiensi pad a sebagian besar detektor utama seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8. Hal ini disebabkan oleh kondisi kolimator 3 sudah tidak lurus (kendor). Gadolinium sheets yang digunakan sebagai pembatas kolimasi sudah kendor, sehingga hamburan neutron dari sampel ke arah detektor terserap oleh gadolinium yang menyebabkan intensitas yang diterima detektor berkurang. Untuk meningkatkan perform a sistem pencacah perlu dilakukan penggantian gadolinium sheets pad a detektor utama nom or 19 sampai dengan nomor 32. (2) ·9.6 ·10.2 ·10.0 ·9.8 2 Theta (derajal) ·10.4 w 11500 w 11000 - 500 1nmax 1]

=

Imax Cacahan Cd=

s=

Cacahan Cacahan ~X100

No ke-1ke-2 (C2)~ If=1ke-3 (C2)

Ci

(C1) CS % 1 225 228226226.330.64 % 2 228 227227227.330.20% 3 228 228228228.00-0.09 % 4 227 227227227.000.35 % 5 228 225226226.330.64 % 6 228 227226227.000.35 % 7 228 228228228.00-0.09 % 8 228 228228228.00-0.09 % 9 229 229228228.67-0.38 % 10 228 229229228.67-0.38 % 11 229 228227228.00-0.09 % 12 229 228232229.67-0.82 % 13 228 232228229.33-0.67 % 14 227 231227228.33-0.23 % 15 228 227229228.00-0.09 % 16 227 228228227.670.06 % 17 228 228229228.33-0.23 % 18 227 228229228.00-0.09 % 19 226 229229228.00-0.09 % 20 228 229229228.67-0.38 % 21 226 230229228.33-0.23 % 22 226 227227226.670.50 % 23 228 227226227.000.35 % 24 227 226227226.670.50 % 25 226 228227227.000.35 % 26 226 228229227.670.06 % 27 230 228228228.67-0.38 % 28 226 229227227.330.20% 29 226 227229227.330.20% 30 227 229230228.67-0.38 % 31 228 229227228.00-0.09 % 32 226 227228227.000.35 % Cs =..:I~-l Cd· 227,80 n 1- 1

melakukan pencacahan direct beam pada setiap detektor. Posisi dan nilai intensitas masksimum masing-masing detektor utama didapatkan dengan analisis Gaussian fitting. Intensitas maksimum setiap detektor dibandingkan dengan nilai intensitas tertinggi pada detektor.

Tabel 3. Tabel hasil cacahan pembangkit pulsa oleh TEDIA PCT-7424C

(6)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN

PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 11 September

2013

@>

batan

Gambar 12. Profil difraksi Nikel

211 40 110 80 100 1211 140 1110

2~(deg ••••)

semua detektor, sehingga akan memudahkan dalam analisis struktur bahan .

Hasil pengukuran sampel standar Ti02 dan Nikel yang dibandingkan dengan data pengukuran sebelumnya, posisi puncak saling berimpit. Hal ini menunjukkan bahwa karakter sisitem pencacah dan sistem pembacaan posisi 28 tidak ada perubahan. Peralatan HRPD telah berfungsi kembali seperti semula. Perbedaan intensitas dengan pengukuran sebelumnya dikarenakan adanya perbedaan waktu pencacahan.

2500 2IlOO

=

~1500

··r·T·" .

--..-... ...•...• ...••.•__. ___._m"._ ,,_u ____ 1:--Juli2012 111 ...r- .. -··-l---...••...Desember 2011! : j

-r-'-r-i

-r--r·- ...

-t

-r--1

·'1

KESIMPULAN 211 40 110 110 1001211140 2~(dI9'eeI

Gambar 8. Efisiensi detektor tanpa kolimator 3 dan efgisiensi dengan kolimator 3

, 3D[! ; - ~. I ; ! :=25 :- I----t---·-t= I ~: ... : : ~ 3)

i

---t----t--.~ 15

i-=

10: 10 15 20 Detectornumber 25 30

Penggunaan modul pencacah jenis TEDIA PCT -7424C yang berbasis bus PCI telah tepat dilakukan karena modul ini memberikan transfer data yang lebih cepat dibanding dengan ISA slots. Selain itu penggunaan bus PCI akan lebih mudah dalam pengembangan peralatan HRPD, karena mother board pada komputer sekarang hanya dilengkapi dengan bus PCI sebagai prosesor ekstenal. HasH karakaterisasi sistem pencacah yang telah dilakukan, kanal-kanal pencacah TEDIA mempunyai karakter yang teliti dengan simpangan pembacaan data 0,64 %.

HasH pengukuran sam pel standar telah

menunjukkan bahwa puncak difraksi terletak pada posisi 28 yang sarna, artinya peralatan HRPD telah berfungsi seperti semula. Kinerja modul pencacah telah sesuai digunakan sebagai sistem pencacah HRPD.

4D

~ 1---.-.---- -..-- -.-.--.- -.- __ _ _ _

Gambar 9. Profil derau elektronik

:::311

=31

DAFT AR PUST AKA

1. ANONYMOUS, 1992, Equipment

Specification of HRPD for MPR-30, NKK Co.,Tokyo, 1992 .

2. Manual Operasi HRPD, Sumitomo

Corporation, Tokyo, Japan

3. F.Izumi, 1993, " The Rietveld Method," ed. By R.A. Young, Oxford University Press, Oxford

4. ANONYMOUS, Katalog PCT 7424C

counting system, TEDIA. Cekoslovakia

5. Herry Mugirahardjo, dkk, Juli 2011

Kalibrasi Peralatan Difraktometer Neutron Serb uk Resolusi Tinggi, Prosiding Seminar Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir, Yogyakarta. -e-Juli 2011 -<;-Maret 2013 l1OOO~..•.. , ..•... _ •.. _'_ ...• h •••••_ •••••••••••••••••••••••••• - ••• 5OOII1- ..••

j-_ ..

_j

....

i

._m

i

211 40 81 110 100 1211 140 181 2~(degIee)

Gambar 10. Profil cacahan latar

211 40 110 80 100 1211 140 1110

2~

Gambar 11. Profil difraksi Ti02

Tanya Jawab

Syarip

~ HasH pengujian tegangan tinggi vs count dari detektor He ternyata semakin tinggi tegangan

(7)

@>

batan

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 11 September 2013

lebih besar 1050 V, count-nya cenderung menurun. Mohon penjelasan!

Heri Mugiraharjo

<}- Harnsnya demikian, sete/ah p/ateu carnt

akan naik jika HV dinaikkan, karena range pegaturan terla/u tinggi kemungkinan

kenaikan carnt tidak terlibat.

(8)

Gambar

Gambar 1 dan 2 masing-masing menunjukkan foto alat dan prinsip kerja HRPD, spesifikasi teknis dari sistem pencacah baru HRPD ditunjukkan pada Tabel!.
Gambar 4. Grafik cacahan AmBe dan dual counter timer 2017 A oleh TEDIA PCT -7 424C
Gambar 5. Hasil pengujian tegangan kerja detektor nomar 1 sampai dengan nomar 16
Gambar 7. Hasil uji efisiensi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan teknik CnC dapat menghemat biaya lebar pita transponder satelit, namun untuk operasional yang intensif seperti operasi rig pengeboran lepas pantai maka

Penju Penjualan alan prod produk uk koper koperasi asi secara tunai tidak dicatat di buku harian ini dan karena penjualan secara kredit tidak akan secara tunai tidak dicatat di

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PEMBERONTAKAN

Hasil dari proses pengujian ini akan digunakan dalam proses penyesuaian untuk mencapai kualitas sistem yang dikehendaki.Setelah pengembangan dilakukan, maka program di

Terapi penguatan otot quadriceps femoris berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan naik tangga pada pasien osteoarthritis genu berdasarkan waktu yang

Di dalam rancangan kerja (work design) terdapat rancangan kerja fisik, ruang kerja dirancang sedemikian rupa sehingga aman dan nyaman dan rancangan kerja psikis berupa

Beberapa permasalahan yang ditemukan seperti Raspberry Pi tidak bisa terhubung dengan Telegram Messenger, kamera tidak bisa mengambil gambar, speaker tidak

Mengetahui pengaruh pemberian limbah biogas tahu terhadap pertumbuhan tanaman gelombang cinta (Anthurium wave of love) pada campuran media tanam pasir dan arang sekam...