Keberadaan Unsur Alkali Tanah di Alam (sub-pokok bahasan ke-2)
a. Pengetahuan(dengan penalaran induktif)*
P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual P.Prasyarat
Keberadaan Berilium di alam:
Berilium tidak terlalu
banyak terdapat pada kerak bumi. Berilium
terdapat sebagai
silikat.
Di alam berilium
terdapat dalam bentuk
mineral beril
Be3Al2[Si6O18] dan
krisoberil [Al2BeO4].
Keberadaan Berilium di alam dapat diketahui dengan:
Metode Reduksi Langsung
Mereduksi BeF2 untuk
mendapatkan Berilium. BeF2(aq) + Mg(aq) àMgF2(aq) + Be(s)
Metode Reduksi Melalui Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium dapat dilakukan dengan
mengelektrolisis lelehan BeCl2
yang telah ditambah NaCl.
Karena BeCl2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl.
Reaksi yang terjadi adalah: Katoda : Be2+ (l) + 2e- Be(l) Anode : 2Cl -(l) Cl2(l) + 2e -Keberadaaan dari unsur Berilium di alam.
Berilium adalah unsur yang tidak terlalu banyak terdapat pada kerak bumi.
Berilium di alam
dalam bentuk
Be3Al2[Si6O18] dan krisoberil [Al2BeO4].
Keberadaan berilium
dapat diketahui
dengan metode
reduksi dan metode elektrolisis. Konsep reaksi reduksi dan oksidasi Persamaan reaksi Lambang fase dalam persamaan reaksi. Keberadaan Magnesium di alam. Magnesium terdapat sebanyak 1,9% di kerak bumi, kadar magnesium di air laut hanya 0,13%.
Magnesium adalah
elemen terbanyak
kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi, serta
Keberadaan Magnesium dapat diketahui dengan:
Metode Reduksi
Untuk mendapatkan
magnesium, dapat dilakukan
dengan mengekstraksi
dolomite [MgCa(CO3)2].
Dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan magnesium.
Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO
Keberadaan dari unsur Magnesium di alam. Magnesium berada dikerak bumi dengan jumlah 1,9%. Magnesium adalah peringkat nomor 8 terbanyak yang terdapat di kerak bumi. Magnesium merupakan unsur ketiga paling Konsep reduksi dan oksidasi Persamaan reaksi dan senyawa unsur Lambang fase dalam persamaan reaksi.
merupakan unsur
terlarut ketiga
terbanyak pada air laut.
Warna magnesium di
alam adalah putih keperakan
Di alam Magnesium
terdapat sebagai
klorida, karbonat, sulfat dan juga sebagai silikat. Magnesium bersenyawa menjadi magnesium klorida (MgCl2) dan senyawa karbonat (MgCO3).
kemudian dipanaskan dengan FeSi sehingga menghasilkan Mg.
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan logam
magnesium, harus
dielektrolisis leburan MgCl2.6H2O. Hal ini tidak
dapat dilakukan secara langsung karena pemanasan
MgCl2.6H2O akan
menghasilkan MgO dimana oksida ini sukar dileburkan karena memiliki titik lebur yang sangat tinggi. Disamping itu senyawa tersebut dapat mengalami hidrolisis. Hal ini dapat diatasi dengan
menambahkan magnesium klorida yang mengalami dehidrasi sebagian ke dalam campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Campuran leburan ini dapat dilektrolisis dan magnesium akan terbentuk pada katode dan anode menurut reaksi berikut:
Katode : Mg2+ (l) + 2e à Mg(l) Anode : 2Cl -(l) à Cl2(l) + 2e melimpah dilaut. Magnesium di alam terdapat sebagai klorida, karbonat, sulfat dan juga sebagai silikat. Magnesium di alam dapat bersenyawa menjadi magnesium klorida (MgCl2), dan senyawa karbonat (MgCO3). Untuk mengetahui keberadaan magnesium yaitu dengan metode
reduksi dan metode elektrolisis.
Keberadaan Kalsium di alam.
Kalsium terdapat
sebanyak 3,4 % di
Keberadaan Kalsium dapat diketahui dengan:
Metode Reduksi dengan Elektrolisis
Keberadaan dari unsur Kalsium di alam.
Kalsium berada
dikerak bumi dengan
Konsep
reduksi dan oksidasi
alam.
Kalsium menjadi
nomor 5 terbanyak yang terdapat dikerak bumi.
Kalsium terdapat
sebagai karbonat
(batu kapur), sebagai sulfat dan fosfat.
Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat (CaCO3), senyawa fospat (CaPO4), senyawa sulfat
(CaSO4) dan senyawa
flourida (CaF).
Kalsium dapat diperoleh
dengan mereaksikan CaCO3
dengan HCl agar terbentuk
senyawa CaCl2. Reaksi yang
terjadi:
CaCO3(s) + 2HCl(aq) à CaCl2(l) + H2O(l) + CO2(g)
Selanjutnya, leburan CaCl2
dielektrolisis untuk
mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi:
Katoda : Ca2+ (l) + 2e- à Ca(l) Anoda : 2Cl -(l) à Cl2(l) +
2e- Metode Reduksi Langsung
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2
oleh Na. jumlah 3,4%. Kalsium adalah peringkat nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi. Kalsium terdapat
sebagai karbonat (batu kapur), sebagai sulfat dan fosfat.
Kalsium di alam dapat membentuk senyawa
yaitu senyawa
karbonat (CaCO3),
senyawa fospat
(CaPO4), senyawa
sulfat (CaSO4) dan
senyawa flourida
(CaF).
Untuk mengetahui keberadaan kalsium yaitu dengan metode
elektrolisis dan metode reduksi. Persamaan reaksi dan persenyawaa n unsurnya Lambang fase dalam persamaan reaksi. Keberadaan Stronsium di alam: Stronsium berada di
kerak bumi dengan jumlah 0,03%
Stronsium terdapat
sebagai sulfat dan karbonat.
Di alam stronsium
membentuk senyawa
mineral calastite (SrSO4) dan strontianite
Keberadaan Stronsium dapat diketahui dengan:
Metode Elektrolisis
Strontium (Sr) dapat diperoleh dengan elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Reaksi yang terjadi:
Katode : Sr2+
(l) +2e- à Sr(l)
Anoda : 2Cl
-(l) à Cl2(l) +
Keberadaan dari unsur Stronsium di alam:
Stronsium yang
ada di kerak bumi yaitu sebanyak 0,03% berupa sulfat dan karbonat. Stronsium di alam dapat membentuk senyawa mineral Mengetahui dan memahami: Konsep oksidasi, reduksi, dan persamaan reaksi Lambang fase dalam persamaan reaksi. Elektrolisis
(SrCO3) Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). 2e- calastite (SrSO 4) dan strontianite (SrCO3) yang mana senyawa selesit menjadi sumber utama strontium. Keberadaan stronsium di alam dapat diketahui dengan metode elektrolisis Keberadaan Barium di alam:
Barium terdapat dibumi
dengan jumlah
sebanyak 0,04%
Barium di alam
terdapat sebagai sulfat dan karbonat.
Di alam barium
membentuk mineral baritin atau yang sering disebut Barium sulfat
(BaSO4) dan mineral
witerit (BaCO3) atau
yang sering disebut barium karbonat
Barit (BaSO4) adalah
sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba).
Keberadaan Barium di alam dapat diketahui dengan:
Metode Elektrolisis
Untuk mengetahui keberadaan barium , maka secara komersial
dilakukan melalui elektrolisis
lelehan barium klorida (BaCl).
Reaksi yang terjadi:
Katode ; Ba2+ (l) +2e- à Ba(l) Anoda : 2Cl -(l) à Cl2(l) + 2e-Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, untuk mengetahui keberadaan barium bisa kita peroleh dengan
mereduksi BaO oleh Al.
Keberadaan dari unsur Barium di alam:
Barium yang
terdapat pada
kerak bumi adalah sebanyak 0,04% berupa sulfat dan karbonat. Di alam
barium dapat
membentuk
senyawa mineral
baritin (BaSO4)
dan mineral witerit
(BaCO3) yang mana Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Keberadaan barium dapat diketahui dengan Mengetahui dan memahami: Klasfikasi materi Konsep oksidasi, reduksi Persenyawaan unsur dan persamaan reaksi Lambang fase dalam persamaan reaksi elektrolisis.
metode elektrolisis dan metode reduksi Keberadaan radium di alam: Di alam Radium
terdapat pada bijih uranium
Di alam radium
berwarna putih bersih namun jika teroksidasi akan berubah menjadi hitam.
Radium dialam bersifat
radioaktif dengan
isotopenya yaitu 226Ra 88
berasal dari peluruhan uranium yaitu 238U 92 , sedangkan 224Ra 88 , dan 226Ra 88 berasal dari peluruhan thorim (Th-232)
Keberadaan Radium di alam dapat diketahui dengan:
Radium terbentuk dari peluruhan uranium dan thorium. Untuk mengetahui keberadaan radium di alam yaitu dengan cara memisahkan uranium dari bijihnya kemudian didapatkan radium sebagai logam murni dengan cara mengelektrolisis radium klorida murni menggunakan katoda merkuri, kemudian didistilasi pada tekanan atmosphere gas hidrogen.
Keberadaan dari unsur radium di alam:
Radium di alam
terdapat pada bijih uranium , berwarna putih bersih namun
akan berubah
menjadi hitam jika teroksidasi. Radium bersifat radioaktif dengan isotope 226Ra 88 , 224Ra 88 , dan 226Ra88 Mengetahui dan memahami konsep Klasifikasi materi Reaksi kimia Elektrolisis Destilasi
*
Baris
diisi penuh jika semua jenis pengetahuan terkait di temukan(teridentifikasi)
b. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):
Berilium di alam terdapat sebagai silikat dan tidak terlalu banyak di alam. Berilium
ini bersenyawa menjadi mineral beril Be3Al2[Si6O18] dan krisoberil [Al2Be4]. Berilium, bisa
didapatkan dengan mereduksi BeF2. BeF2 diperoleh dari pemanasan beril
Be3Al2[Si6O18]dengan Na2SiF6 hingga 7000C.
Selain itu Berilium juga dapat diperoleh dengan mengelektrolisis lelehan BeCl2 yang
telah ditambah NaCl, karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga
ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah:
Katode : Be2+
(l) + 2e- à Be(l)
Anode : 2Cl
2e-Pengetahuan konseptual yang harus dikuasai adalah dengan memahami Keberadaaan dari unsure Berilium dialam yaitu terdapat sebagai silikat. Berilium adalah unsur yang tidak terlalu
banyak terdapat pada kerak bumi.Berilium di alam dapat bersenyawa menjadi Be3Al2[Si6O18]
dan krisoberil [Al2Be4]. Pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai terlebih dahulu adalah
mengetahui dan memahami konsep oksidasi, reduksi, persamaan reaksi dan persenyawaan unsur berilium
Magnesium di alam terdapat sebagai klorida, karbonat, sulfat dan juga sebagai silikat
dan berperingkat nomor 8 terbanyak yang terdapat di kerak bumi. Jumlah dari magnesium dikerak bumi 1,9% keberadaannya dan masuk ke dalam urutan ketiga paling melipah dilaut.
Selain itu di alam magnesium bersenyawa menjadi magnesium klorida (MgCl2), senyawa
karbonat (MgCO3), Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O]. Untuk
mendapatkan magnesium dapat mengekstraksi dari dolomite [MgCa(CO3)2] Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO.kemudian dipanaskan dengan FeSi, MgO akan direduksi oleh FeSi sehingga menghasilkan Mg.
Pengetahuan konseptual yang harus dikuasai adalah Keberadaan dari unsur Magnesium di alam terdapat sebagai klorida, karbonat, sulfat dan juga sebagai silikat Magnesium beradadikerakbumidenganjumlah 1,9% dan meduduki peringkat ke-8 terbanyak yang terdapat di kerak bumi serta merupakan urutan ketiga paling melimpah dilaut. Magnesium dapat
bersenyawa menjadi magnesium klorida (MgCl2), senyawa karbonat (MgCO3). Pengetahuan
prasyarat yang harus dikuasai terlebih dahulu adalah mengetahui dan memahami konsep oksidasi, reduksi, persamaan reaksi dan persenyawaan unsur magnesium.
Kalsium di alam terdapatsebagai karbonat (batukapur), sulfat dan fosfat. Kalsium
menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerakbumi yang berjumlah 3,4% keberadaannya di alam. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat (CaCO3), senyawa fosfat
(CaPO4), senyawa sulfat (CaSO4) dan senyawa flourida (CaF). Batu kapur (CaCO3) adalah
sumber utama kalsium (Ca). Kalsium dapat diperoleh dengan mereaksikan CaCO3 dengan HCl
agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi:
CaCO3(s) + 2HCl(aq) à CaCl2(l) + H2O(l) + CO2(g)
Selanjutnya, leburan CaCl2 dielektrolisis untuk mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang
terjadi:
Katoda : Ca2+
(l) + 2e- à Ca(l)
Anoda : 2Cl
2e-Selain itu Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al
atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na.
Pengetahuan konseptual yang harus dimiliki adalah karbonat (batukapur), sulfat dan fosfat. Kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerakbumi yang berjumlah 3,4%
keberadaannya di alam. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat (CaCO3),
senyawa fosfat (CaPO4), senyawa sulfat (CaSO4) dan senyawa flourida (CaF). Sumber utama
kalsium (Ca) adalah batu kapur (CaCO3). Konsep prasyarat yang harus dikuasai adalah
mengetahui dan memahami konsep oksidasi, reduksi, persamaan reaksi dan persenyawaan unsurnya.
Stronsium di alam terdapat sebagai sulfat dan karbonat yang berjumlah 0,03% dan
membentuk senyawa mineral calastite (SrSO4) dan strontianite (SrCO3). Senyawa selesit
merupakan sumber utama. Strontium (Sr). Strontium (Sr) dapat diperoleh dengan elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Reaksi yang
terjadi: Katode : Sr2+
(l) +2e- à Sr(l)
Anoda : 2Cl
-(l) à Cl2(l) +
2e-Pengetahuan konseptual yang harus dimiliki adalah Stronsium terdapat sebagai sulfat
dan karbonat yang berjumlah 0,03% dan membentuk senyawa mineral calastite (SrSO4) dan
strontianite (SrCO3). Senyawa selesit merupakan sumber utama. Konsep prasyarat yang harus
dikuasai adalah mengetahui dan memahami konsep oksidasi, reduksi, persamaan reaksi dan persenyawaan unsurnya.
Barium di alam terdapat sebagai sulfat dan karbon dengan jumlah sebanyak 0,04% dan
membentuk senyawa mineral baritin (BaSO4) dan mineral witerit (BaCO3). Barit (BaSO4)
adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Barium secara komersial diproduksi melalui elektrolisis lelehan barium klorida (BaCl). Reaksi yang terjadi:
Katode ; Ba2+
(l) +2e- à Ba(l)
Anoda : 2Cl
-(l) à Cl2(l) + 2e
-Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al.
Pengetahuan konseptual yang harus di kuasai adalah barium terdapat sebagai sulfat dan
karbon dengan jumlah sebanyak 0,04% dan membentuk senyawa mineral baritin (BaSO4) dan
(Ba). Konsep prasyarat yang harus dikuasai adalah mengetahui dan memahami konsep oksidasi, reduksi, persamaan reaksi dan persenyawaan unsurnya.
Radium di alam berwarna putih bersih. Radium dialam bersifat radioaktif dengan
isotope 226Ra
88 dalam 238U92. Radium terdapat pada bijih uranium. Radium terbentuk dari peluruhan uranium dan thorium. Untuk mengetahui keberadaan radium di alam yaitu dengan
cara memisahkan uranium dari bijihnya kemudian didapatkan radium sebagai logam murni
dengan cara mengelektrolisis radium klorida murni menggunakan katoda merkuri, kemudian didistilasi pada atmosphere gas hidrogen.Secara konseptual Keberadaan dari unsur radium di alam adalah radium berwarna putih bersih dengan bersifat radioaktif yang memiliki isotope
226Ra
88 dalam 238U92.. Radium terdapat pada bijih uranium. Konsep prasyarat yang harus
dikuasai yaitu mengetahui dan memahami konsep elektrolisis.
Pustaka rujukan:
Fani,Intan Tiara. (2017).Kimia unsur alkali dan alkali tanah, diakses pada tanggal 1
Maret 2017 dari:
http://intantiarafani.wordpress.com/kimia-unsur-alkali-dan-alkali-tanah/.
Fadlyansyah,dkk. (2010).Makalah Unsur Logam Alkali Tanah,diakses pada 27 Februari
2017 dari: http://salchemist08.files.wordpress.com201006alkali-tanah.
Hasannudin. (2015).Keberadaan Logam Alkali Tanah di Alam diakses pada tanggal 1
maret 2017 dari: http://kimiadasar.com/keberadaan-logam-alkali-tanah/.
Karyasa, I Wayan. 2014.Inorganic chemistry II:Chemistry of Metal Elements. Singaraja: Undiksha Press.
Sudria, Ida Bagus Nyoman., dan Manimpan Siregar.2002.Kimia Anorganik II. Singraja:IKIP Singaraja.