• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK TEGAKAN HUTAN SEUMUR JENIS PUSPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK TEGAKAN HUTAN SEUMUR JENIS PUSPA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK TEGAKAN HUTAN SEUMUR

JENIS PUSPA (

Schima wallichii

) MENURUT BENTUK

SEBARAN DIAMETER, TINGGI, DAN LUAS BIDANG DASAR

DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

TUBAGUS LUQMANIANDRI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

(2)

KARAKTERISTIK TEGAKAN HUTAN SEUMUR JENIS

PUSPA (

Schima wallichii

) MENURUT BENTUK SEBARAN

DIAMETER, TINGGI, DAN LUAS BIDANG DASAR

DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

TUBAGUS LUQMANIANDRI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

(3)

RINGKASAN

TUBAGUS LUQMANIANDRI. E14062532. Karakteristik Tegakan Hutan Seumur Jenis Puspa (Schima wallichii) Menurut Bentuk Sebaran Diameter, Tinggi, dan Luas Bidang Dasar di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Dibimbing oleh ENDANG SUHENDANG dan TATANG TIRYANA.

Struktur tegakan dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik suatu hutan tanaman. Sampai saat ini, belum banyak penelitian yang mempelajari struktur tegakan hutan tanaman di kawasan hutan pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bentuk sebaran diameter, tinggi, dan luas bidang dasar tegakan puspa (Schima wallichii) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW).

Penelitian ini dilakukan di HPGW pada bulan Maret sampai April 2011. Data peubah tegakan puspa yaitu : diameter, tinggi, dan luas bidang dasar diukur dari dua plot contoh masing-masing berukuran 1 ha. Diameter pohon diukur menggunakan phi-band, tinggi pohon diukur menggunakan suunto-hypsometer, dan luas bidang dasar dihitung berdasarkan diameter pohonnya. Selain itu, nama jenis pohon dicatat juga pada tally-sheet. Data peubah tegakan dikelompokkan kedalam beberapa kelas menggunakan tabel sebaran frekuensi yang disajikan pula dalam bentuk histogram. Untuk memperjelas bentuk sebaran tegakan, data dianalisis juga menggunakan fungsi sebaran normal. Indeks kemenjuluran (menggunakan koefisien Pearson) digunakan untuk mengukur tingkat kemenjuluran bentuk sebaran tegakan dibandingkan dengan bentuk sebaran normal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran diameter dan luas bidang dasar tegakan puspa memiliki koefisien kemenjuluran positif, yang menunjukkan bahwa modus dan median dari diameter tegakan lebih rendah dibanding nilai rata-ratanya. Sebaliknya, sebaran tinggi tegakan memiliki koefisien kemenjuluran negatif, yang menunjukkan bahwa modus dan median dari tinggi tegakan lebih tinggi dibanding nilai rata-ratanya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bahwa tegakan puspa di HPGW umumnya didominasi oleh pohon-pohon yang relatif kecil tetapi tinggi. Temuan tersebut mempertegas bahwa tindakan penjarangan tegakan diperlukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tegakan puspa di HPGW.

(4)

SUMMARY

TUBAGUS LUQMANIANDRI. E14062532. Characteristics of Even-aged

Schima wallichii Stands According to Diameter, Height, and Basal-area Distributions in Gunung Walat Educational Forest. Supervised by ENDANG SUHENDANG and TATANG TIRYANA.

Stand structure can be used to characterize the condition of plantation forests. Until now, there is still lacking of studies that investigate the stand structure of plantation forests in educational forests. This study, therefore, was conducted to analyze the distribution of diameter, height, and basal-area of

Schima wallichii stands in Gunung Walat Educational Forest (GWEF).

This study was conducted in GWEF during March to April 2011. Stand variable data i.e. : diameter, height, and basal-area of S. wallichii stands were measured from two 1 ha sample plots. Trees diameter were measured using phi-band, trees height were measured using suunto-hypsometer, and basal-area of each tree was calculated based on the tree diameter. In addition, name of tree species in each sample plot was also recorded in a tally-sheet. The stand variable data were grouped into several classes using frequency distribution tables, which were then displayed using histograms. To clarify the shape of stand distributions, the data were also analyzed using normal probability distributions. Skewness index (using Pearson coefficient) was used to measure the skewness of stand distributions compared to the normal distribution.

The results of this study showed that the distributions of stand diameter and basal-area were positive-skew, indicating that the mode and median of stand diameter and basal-area were lower than their means. In contrast, the stand height distribution was negative-skew, indicating that the mode and median of stand height were higher than its mean. Therefore, this study concluded that the S. wallichii stands of GWEF were dominated by relatively smaller but higher trees. This finding suggest that stand thinning is required to optimize the growth of S. wallichii stands in GWEF.

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Karakteristik Tegakan Hutan Seumur Puspa (Schima wallichii) Menurut Bentuk Sebaran Diameter, Tinggi, dan Luas Bidang Dasar di Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah benar–benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, November 2011

Tubagus Luqmaniandri NRP E14062532

(6)

Judul Skripsi : Karakteristik Tegakan Hutan Seumur Jenis Puspa (Schima wallichii) Menurut Bentuk Sebaran Diameter, Tinggi, dan Luas Bidang Dasar di Hutan Pendidikan Gunung Walat

Nama : Tubagus Luqmaniandri NIM : E14062532

Menyetujui : Komisi Pembimbing

Ketua,

Prof. Dr. Ir. Endang Suhendang, MS NIP : 19550522 1981031 004

Anggota,

Dr. Tatang Tiryana, S.Hut., M.Sc. NIP : 19730727 1999031 002

Mengetahui :

Ketua Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS NIP : 19630401 1994031 001

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penelitian dalam karya ilmiah ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2011, dengan judul Karakteristik Tegakan Hutan Seumur Jenis Puspa (Schima wallichii) Menurut Bentuk Sebaran Diameter, Tinggi, dan Luas Bidang Dasar di Hutan Pendidikan Gunung Walat.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola sebaran dari tegakan seumur jenis pohon puspa (Schima wallichii) di Hutan Pendidikan Gunung Walat berdasarkan ukuran diameter, luas bidang dasar, serta tinggi pohon untuk mendukung pengelolaan tegakan seumur jenis pohon puspa (Schima wallichii) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW).

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan dan pengembangan penelitian yang sama pada waktu yang akan datang. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama pihak pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) dan pihak lain yang membutuhkannya.

Bogor, November 2011

Penulis

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Bogor tanggal 17 Januari 1989. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Raden Syamsul Bahri dan Ibu Janthi Wijantini. Penulis menjalani pendidikan pada Taman Kanak – Kanak di TK. Akbar pada tahun 1993 – 1994.

Penulis menjalani dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Pengadilan 2 Bogor pada tahun 1994 – 2000. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikannya ke Tingkat Sekolah Lanjut Tingkat Pertama pada tahun 2000 – 2003 pada Sekolah Lanjut Tingkat Pertama Negeri 1 Bogor dan meneruskannya ke tingkat Sekolah Menegah Atas tahun 2003 – 2006 di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bogor. Penulis kemudian diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2006. Melalui sistem mayor minor Penulis diterima di Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007.

Selama Penulis menjalani kuliah dan menuntut ilmu di IPB, Penulis aktif di organisasi seni Komunitas Seni dan Budaya Masyarakat Roempoet (KSB MR) serta aktif di organisasi Forest Management Student Club (FMSC). Lalu pada tahun 2008, Penulis melakukan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di Cilacap–Batu Raden, selanjutnya Penulis melakukan Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) pada tahun 2009 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Pada tahun 2010 Penulis melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Diamond Raya Timber Kepulauan Sei Sinepis Provinsi Riau.

Berdasarkan ketentuan Perguruan Tinggi dalam mendapatkan gelar Sarjana Kehutanan pada Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, penulis menyelesaikan Skripsi dengan judul “Karakteristik Tegakan Hutan Seumur Puspa (Schima wallichii) Menurut Bentuk Sebaran Diameter, Tinggi, dan Luas Bidang Dasar di Hutan Pendidikan Gunung Walat”di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Endang Suhendang, MS dan Dr. Tatang Tiryana, S.Hut., MSc.

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terdapat berbagai macam masalah dan kesulitan yang dialami penulis sehingga membutuhkan bantuan, dukungan, semangat, serta saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ayah (R. Syamsul Bahri), Ibu (Janthi Wijantini), Adik-adik (Tubagus Fazlurrahman dan Tubagus Rahsa Hanifah), serta pihak keluarga lain yang selalu membantu dan mendukung Penulis.

2. Ibu Hj. Yustini Anwar yang telah memberikan bantuannya secara moril dan materil.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Endang Suhendang, MS. dan Dr. Tatang Tiryana, S.Hut., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya dalam membimbing kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi.

4. Bapak Ir. Budi Prihanto, MS., selaku Direktur Hutan Pendidikan Gunung Walat, Bapak Ir. Agung Sutrisno Manajer Operasional dan Bapak Dizy Rizal selaku Manajer Pelayanan Tri Darma yang telah membantu menyediakan lahan petak ukur dan fasilitas tinggal di Hutan Pendidikan Gunung Walat.

5. Bapak Uus Suhendar dan Bapak Lili, serta Rekan-rekan di Gunung Walat yang telah membantu dalam pengambilan data tegakan di lapangan.

6. Mutia MNH 43, Puan MNH 43, Wulan MNH 43, Bayu MNH 44, Herlina MNH 44, dan Teman-teman lainnya atas bantuan dan semangatnya selama ini.

7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas bantuannya selama in kepada Penulis.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR . . . vi

RIWAYAT HIDUP . . . vii

UCAPAN TERIMA KASIH . . . viii

DAFTAR ISI . . . ix

DAFTAR TABEL . . . xi

DAFTAR GAMBAR . . . xii

DAFTAR LAMPIRAN . . . xiii

BAB I. PENDAHULUAN . . . 1

1.1 Latar Belakang . . . 1

1.2 Tujuan Penelitian . . . 1

1.3 Manfaat Penelitian . . . 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA . . . 3

2.1 Tinjauan Umum tentang Puspa (Schima Wallichii). . . 3

2.2 Diameter Pohon . . . 3

2.3 Tinggi Pohon . . . 4

2.4 Luas Bidang Dasar Pohon . . . 5

2.5 Populasi dan Struktur Tegakan . . . 6

2.6 Kerapatan dan Sebaran Tegakan . . . 7

2.7 Kemencengan atau Kecondongan . . . 9

2.8 Inventarisasi Hutan . . . 10

2.9 Metode Sampling . . . 11

2.10 Pengelolaan Hutan . . . 11

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN . . . .. . . 13

3.1 Letak dan Luas . . . 13

3.2 Status dan Peran Kawasan . . .. . . 13

3.3 Keadaan Vegetasi . . . 14

3.4 Jenis Tanah dan Topografi . . . 14

3.5 Iklim . . . 15

(11)

BAB IV METODE PENELITIAN . . . .. . . 16

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian . .. . . 16

4.2 Bahan dan Alat . . . 16

4.3 Data yang Diperlukan . . . 16

4.4 Cara Pengukuran Pohon Contoh . . . 17

4.5 Analisis Data . . . 18

a. Sebaran Diameter . . . 18

b. Sebaran Tinggi . . . 18

c. Sebaran Luas Bidang Dasar . . . 18

d. Sebaran Normal . . . 19

e. Pengolahan Data . . . 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN . . . 23

5.1 Karakteristik Data . . . 23

5.2 Penyusunan Data . . . 24

5.3 Sebaran Normal Tegakan Puspa . . . 25

5.4 Kemencengan Sebaran Peubah Tegakan Puspa . . . 32

5.5 Tindakan Silvikultur . . . 35

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . 36

6.1 Kesimpulan . . . 36

6.2 Saran . . . 36

DAFTAR PUSTAKA . . . 37

(12)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Tally-sheet pengukuran diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pohon jenis puspa ( Schima wallichii ) di hutan pendidikan gunung walat . . . . 18 2. Data nilai karakteristik tegakan hutan seumur puspa pada plot A

berdasarkan parameter yang diukur . . . 23 3. Data nilai karakteristik tegakan hutan seumur puspa pada plot B

berdasarkan parameter yang diukur . . . 24 4. Nilai koefisien skewness data tegakan puspa pada plot A . . . 33 5. Nilai koefisien skewness data tegakan puspa pada plot B . . . 33

(13)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1.

Kemencengan distribusi : (a) Menceng ke kanan, (b) Menceng ke kiri 9 2. Bentuk dan ukuran plot contoh . . . 17 3. Histogram data pengamatan diameter, tinggi, dan luas bidang dasar

tegakan puspa pada Plot A berdasarkan kelas kaidah Sturge beserta

kurva sebaran normal . . . 26 4. Histogram data pengamatan diameter, tinggi, dan luas bidang dasar

tegakan puspa pada Plot B berdasarkan kelas kaidah Sturge beserta

kurva sebaran normal . . . 27 5. Histogram data pengamatan diameter, tinggi, dan luas bidang dasar

tegakan puspa pada Plot A berdasarkan interval kelas I beserta kurva

sebaran normal . . . 28 6. Histogram data pengamatan diameter, tinggi, dan luas bidang dasar

tegakan puspa pada Plot B berdasarkan interval kelas I beserta kurva sebaran normal . . . 29 7. Histogram data pengamatan diameter, tinggi, dan luas bidang dasar

tegakan puspa pada Plot A berdasarkan interval kelas II beserta kurva sebaran normal . . . 30 8. Histogram data pengamatan diameter, tinggi, dan luas bidang dasar

tegakan puspa pada Plot B berdasarkan interval kelas II beserta kurva sebaran normal . . . 31

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Tabel distribusi frekuensi diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pada plot A berdasarkan kelas kaidah Sturge. . . 39 2. Tabel distribusi frekuensi diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pada

plot B berdasarkan kelas kaidah Sturge. . . 41 3. Tabel distribusi frekuensi diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pada

plot A berdasarkan kelas dibawah kelas kaidah Sturge. . . 43 4. Tabel distribusi frekuensi diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pada

plot A berdasarkan kelas diatas kelas kaidah Sturge. . . 45 5. Tabel distribusi frekuensi diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pada

plot B berdasarkan kelas dibawah kelas kaidah Sturge. . . 47 6. Tabel distribusi frekuensi diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pada

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan adalah ekosistem yang dicirikan oleh komunitas pohon dan sumberdaya alam hayati lainnya yang pengelolaan dan pelestariannya memerlukan pengetahuan ekologi dan pendekatan ekosistem (Soerianegara, 1998). Sedangkan struktur tegakan hutan pada hutan tanaman merupakan sebaran jumlah pohon per satuan luas tertentu (hektar) pada berbagai kelas umur. Untuk melihat keadaan tegakan hutan salah satunya dapat diketahui dengan melihat bentuk sebaran horizontal tegakannya, yakni berupa struktur tegakan hutan. Struktur tegakan adalah salah satu bentuk penampakan suatu tegakan hutan. Untuk hutan tanaman struktur tegakan dapat dicerminkan dari adanya perbedaan kelas-kelas diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pohon.

Selain adanya perbedaan kelas-kelas diameter, tinggi, dan luas bidang dasar pohon pengelolaan yang diterapkan serta adanya suksesi/regenerasi alami turut berperan dalam pembentukan struktur tegakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Suksesi/regenerasi alami merupakan salah satu faktor yang dapat merubah struktur tegakan di Gunung Walat dari waktu ke waktu. Berdasarkan regenerasi alami tersebut jenis pohon yang tumbuh, jumlah pohon, letak dan komposisi pohon terbentuk dan berubah seiring berjalannya waktu sehingga perlu diketahui bentuk/pola dari sebaran diameter, tinggi dan luas bidang dasar sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengelolaan Hutan Pendidikan Gunung Walat di masa depan. Salah satu jenis tegakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat yang perlu diteliti bentuk struktur tegakannya adalah jenis puspa.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendapatkan bentuk sebaran diameter, luas bidang dasar, dan tinggi pohon pada tegakan seumur jenis puspa (Schima wallichii).

(16)

2. Membandingkan bentuk sebaran diameter, luas bidang dasar, dan tinggi yang didapat dengan bentuk sebaran yang biasa digunakan yakni sebaran normal.

3. Membandingkan bentuk sebaran diameter, luas bidang dasar, dan tinggi berdasarkan perbedaan interval kelas.

1.3. Manfaat Penelitian

Salah satu manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui bentuk sebaran diameter, luas bidang dasar, serta tinggi tegakan puspa di Hutan Pendidikan Gunung Walat saat ini, juga membandingkannya dengan Sebaran Normal tegakan puspa di Hutan Pendidikan Gunung Walat.

Bentuk sebaran dari diameter, luas bidang dasar, serta tinggi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung pengelolaan hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat ke depan sesuai dengan sebaran jenis puspa.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari melaksanakan kegiatan PPL adalah pengalaman dalam mengahadapi karakter peserta didik yang berbeda-beda dan dari berbagai jenis umur dari

Konsep ini menjadi rujukan utama dalam usaha memberikan perlindungan kepada mangsa pemerdagangan manusia, meskipun Malaysia tidak menandatanganinya kerana Malaysia adalah antara

The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Chile acknowledge the important role of private investment, both domestic and foreign,

memahami dan menjelaskan persepsi, kognisi, emosi, motivasi dan tingkah laku individu dapat memberikan kontribusi yang besar untuk mengkaji dan meneliti bidang

Saat ini sudah berkembang alat tugal semi mekanis menggunakan pegas yang memiliki multifungsi.Fungsi tugal semi mekanis yang sudah berkembang adalah untuk

kalium heksasianoferat (II)–tembaga (II) klorida. Adanya pengikatan radioisotop tertentu pada matrik teramati dari penurunan radioaktivitas pada daerah energi radiasi γ

Dalam pada itu juga, segala pemasalahan yang dihadapi oleh pihak pengurusan sistem pengangkutan awam terutamanya LRT serta Jabatan Perancangan Bandar dan Desa

Penulisan tesis ini disusun dalam lima bab yang keseluruhan bab-bab tesis berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban eksploitasi seksual sebagai