• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi dengan Orangtua Siswa, Pengelolaan Peran Guru TIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Interaksi dengan Orangtua Siswa, Pengelolaan Peran Guru TIK."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

iii

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan perangkat materi Bimtek Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi pendampingan disusun oleh tim pengembang terdiri atas unsur pengarah, pengembang kurikulum 2013, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Dikbud, Unit Implementasi Kurikulum 2013 (UIK), Badan PSDMK&PMP, Narasumber (NS), instruktur nasional (IN), dosen, widyaiswara, dan dari unsur lapangan yaitu pengawas, kepala sekolah, guru SMP pelaksana Kurikulum 2013.

Materi bimtek ini merupakan bahan acuan bagi narasumber, peserta bimtek pendampingan, dan kepala sekolah SMP pendamping serta kepala SMP sasaran dalam memantapkan pelaksanaan Kurikulum 2013 melalui program pendampingan dengan pola “in – on – in – on – in”. Pola pendampingan “In” berarti para kepala SMP berhimpun di Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk mendiskusikan berbagai kendala yang terkait dengan implementasi Kurikulum di sekolahnya, dan pola “On” berarti kepala

SMP pendamping melakukan kunjungan pendampingan ke SMP sasaran dalam rangka melakukan refleksi dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam implementasi kurikulum 2013. Materi/bahan ajar pada bimtek pendampingan kepala sekolah SMP meliputi Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013, Penyusunan KTSP, Integrasi Muatan Lokal, Integrasi Ekskul Kepramukaan, Matrikulasi, Pemahaman terhadap buku guru dan buku siswa, Penyusunan RPP, Media Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Penilaian, Pengelolaan Layanan BK dan Persiapan Peminatan,

(4)

iv Interaksi dengan Orangtua Siswa, Pengelolaan Peran Guru TIK.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih serta penghargaan atas dedikasi yang tinggi para tim pengembang materi yang berupaya untuk menggali dan mengantisipasi sejumlah permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah dan berupa mencari alternatif solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan perbaikan mutu implementasi Kurikulum 2013 secara berkelanjutan.

Semoga materi bimtek ini dapat membantu narasumber, peserta bimtek, kepala SMP pendamping, kepala SMP sasaran dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Jakarta, Agustus 2014

Direktur Pembinaan PTK Dikdas

Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985031002

(5)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... III DAFTAR ISI ... V PETA KONSEP ... VI

PENDAHULUAN ... 1

A. PETUNJUK PEMBELAJARAN ... 1

B. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI ... 1

C. RUANG LINGKUP MATERI ... 1

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN... 2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KONSEP INTERAKSI DENGAN ORANGTUA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ... 4

A. DESKRIPSI MATERI ... 4 B. TUJUAN PEMBELAJARAN ... 4 C. URAIAN MATERI ... 4 D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN ... 13 E. PENILAIAN ... 15 F. RANGKUMAN ... 15 G. REFLEKSI ... 15

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PENYUSUNAN PROGRAM INTERAKSI DENGAN ORANGTUA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 ... 16 A. DESKRIPSI MATERI ... 16 B. TUJUAN PEMBELAJARAN ... 16 C. URAIAN MATERI ... 16 D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN ... 20 E.PENILAIAN ... 21 F. RANGKUMAN ... 21 G . REFLEKSI ... 22

(6)

vi

(7)

1

Pendahuluan

A. Petunjuk Pembelajaran

Untuk dapat memahami dengan baik dan agar tidak salah pengertian dalam memahami materi dalam bahan ajar ini, Saudara perlu mengikuti petunjuk pembelajaran berikut ini:

1. Perhatikan dengan baik kompetensi dan tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari bahan ajar ini.

2. Pelajari dan pahami dengan seksama uraian materi di setiap bagian bahan ajar ini secara berurutan dari awal sampai akhir.

3. Jika menemui kesulitan dalam memahami materi bahan ajar ini dapat didiskusikan dengan teman sejawat, atau dapat minta bimbingan pada fasilitator.

4. Setelah selesai mempelajari modul pada bagian ini, Saudara dapat mengerjakan latihan yang telah disediakan.

B. Kompetensi Yang Akan Dicapai

Setelah mengikuti bimbingan teknis, kepala sekolah pendamping mampu:

1. Menjelaskan konsep interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013.

2. Menyusun perencanaan program interaksi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum 2013.

C. Ruang Lingkup Materi

Materi yang dibahas dalam bahan ajar ini untuk setiap kegiatan belajar dan alokasi waktu pembelajarannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(8)

2

Kegiatan Inti

 Memahami konsep interaksi dengan orangtua dalam komite Sekolah dalam implementasi Kurikulum 2013

 Membuat contoh bentuk interaksi dengan orangtua yang disajikan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013

 Menganalisis kasus-kasus yang disajikan untuk menyusun perencanaan program interaksi dengan orangtua dalam implementasi Kurikulum 2013

 Menyusun Rencana Tindak Lanjut program interaksi dengan orangtua dalam implementasi Kurikulum 2013. Penutup

Refleksi antara peserta dengan fasilitator tentang jalannya bimbingan teknis. Kegiatan

Belajar Ke:

Materi Alokasi

Waktu 1 Pemahaman konsep interaksi dengan orangtua

dalam komite sekolah

15’

2 Membuat contoh bentuk interaksi dengan orangtua

30’

3 Simulasi penyusunan program interaksi dengan orangtua

45’ 4 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 30’

5 Refleksi 15’

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pendahuluan

Curah pendapat mengenai peran dan fungsi orangtua dalam Komite Sekolah berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013

(9)
(10)

4

Kegiatan Pembelajaran 1: Konsep Interaksi dengan orangtua dalam Implementasi Kurikulum 2013

A. Deskripsi Materi

Bahan belajar ini memuat materi yang terkait dengan konsep Interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013. Manfaat bagi Saudara setelah mempelajari bahan ajar ini, antara lain: 1) dapat memberikan pemahaman tentang tujuan, fungsi dan peran komite sekolah; dan 2) meningkatkan pemahaman tentang bentuk interaksi dengan orangtua yang dapat dilakukan di sekolah Suadara melalui analisis contoh bentuk interaksi yang disajikan. Dengan demikian harapan untuk meyakinkan dan menjamin peserta bimbingan teknis pendampingan memahami konsep interkasi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum yang sesuai dengan ketentuan dapat terealisir secara signifikan.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan tanya jawab, dan diskusi, peserta bimbingan teknis dapat:

1. M enjelaskan konsep interaksi sekolah dengan orangtua 2. Membuat bentuk-bentuk interaksi sekolah dengan orangtua

dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum 2013.

C. Uraian Materi

Konsep Interaksi Sekolah dengan Orangtua

Interaksi antara sekolah dengan orangtua dalam implementasi kurikulum 2013 merupakan bentuk interaksi intensif dalam proses

(11)

5 pembelajaran dan pendidikan siswa dengan tujuan:

1. Meningkatkan kualitas siswa secara emosi, kognitif maupun keterampilian

2. Meningkatkan hubungan positif antara guru, orangtua, dan siswa.

3. Meningkatkan kualitas sekolah secara umum.

Peran Kepala Sekolah dalam Menciptakan Interaksi Sekolah dengan Orangtua.

Kepala sekolah memegang peranan penting dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan orangtua, melalui berbagai program peningkatan mutu. Hubungan ini dapat dibangun dengan mengoptimalkan peran orangtua baik melalui komite maupun perseorangan sebagai anggota komite.

Secara empirik menunjukkan bahwa selama ini peran orangtua, baik dalam perorangan maupun komite dalam mendukung penjaminan mutu pendidikan di sekolah belum dioptimalkan. Tugas orangtua/komite hanya mendukung pemenuhan sarana prasarana yang diperlukan sekolah.

Mencermati peran orangtua yang masih tergolong rendah tersebut, kepala sekolah perlu melakukan beberapa upaya untuk membangkitkan peran orangtua, dengan cara:

1. Mensosialisasikan peran orangtua menurut kurikulum 2013 dan pentingya keterlibatan orangtua bagi perkembangan siswa.

2. Merumuskan kebijakan berkaitan kerjasama antara sekolah dan orangtua

3. Merancang dan mensosialisasikan program-program yang menuntut kerjasama antara sekolah dan orangtua

(12)

6 4. Memelihara keterbukaan baik perancangan, pelaksanaan,

maupun pelaporan program kerjasama.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas diperlukan diperlukan peran dan kontribusi orangtua/komite sekolah baik dalam pemenuhan sarana prasarana sekolah maupun dalam mendukung penjaminan mutu pendidikan di sekolah

1. Interaksi Melalui Komite Sekolah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 54 yang mengatur bahwa: (1) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendaliaan mutu pelayanaan pendidikan; dan (2) Masyarakat dapat berperan sertasebagai sumber, pelaksana, dan penggunaan hasil pendidikan. Pasal 56, diatur bahwa: (1) Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah

Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah;

Komite Sekolah bertujuan untuk:

1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan

(13)

7 2. Meningkatkan tanggung jawab dan peranserta masyarakat

dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel,

dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

Adapun fungsi dari Komite Sekolah adalah sebagai:

1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu;

2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/ organisasi/ dunia usaha/ dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu;

3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat;

4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai:

a. kebijakan dan program pendidikan;

b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS);

c. kriteria kinerja satuan pendidikan; d. kriteria tenaga kependidikan; e. kriteria fasilitas pendidikan; dan

f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan;

5. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan;

6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan disatuan pendidikan;

(14)

8 program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

Berikut beberapa bentuk peran komite dalam sekolah, seperti yang tercantum dalam keputusan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 044/u/2002 :

1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan; 2. Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud

financial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan;

3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan;

4. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat

di satuan pendidikan.

Adapun contoh-contoh bentuk interaksi yang dapat komite lakukan sesuai dengan peran diatas seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. Contoh Bentuk Interaksi orangtua Dalam Implemenatasi Kurikulum 2013 melalui Komite Sekolah

No Peran Kurikulum

2013

Contoh Bentuk Interaksi Orangtua 1 Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan Penerapan SKL  Memberikan usulan-usulan program unggulan (spiritual, jasmani, seni, sosial, dsb) yang mendukung minat siswa yang akan dijalankan

(15)

9

No Peran Kurikulum

2013

Contoh Bentuk Interaksi Orangtua pendidikan di satuan pendidikan Penerapan manajemen sekolah

dalam tahun pelajaran tersebut.

 Memberikan umpan

balik terhadap

penyelenggaraan program sekolah yang sudah dilaksanakan melalui angket yang diberikan sekolah. 2. Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; Penerapan proses pembelajaran berbasis pendekatan saintifik  Menyediakan/ menjadi nara sumber bagi mata pelajaran tertentu yang sesuai dengan bidang keahlian orangtua

 Menyiapkan sumber-sumber belajar alternatif yang bersifat lokal untuk memperkaya sumber-smber belajar di sekolah contoh

meminjamkan/menyediaka n alat-alat pertanian tradisional yang ada di lingkungannya ke sekolah dalam pelajaran PLH, IPA)

 Memberikan informasi tentang proses pengerjaan tugas siswa di rumah (pengerjaan

(16)

10

No Peran Kurikulum

2013

Contoh Bentuk Interaksi Orangtua

Penerapan penilaian

pengisian angket yang disediakan oleh mata pelajaran tertentu

 Memberikan informasi perubahan sikap/perilaku siswa di dalam kehidupan sehari-hari melalui pengisian angket yang disediakan sekolah 3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan; Penerapan manajemen sekolah Memberikan masukan/ tanggapan terhadap laporan BOS. 4. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan. Penerapan proses pembelajaran

Membuka akses untuk mengadakan kerjasama dengan lembaga tertentu untuk mendukung proses belajar, misalkan memfasilitasi hubungan antara sekolah dengan lembaga peradilan saat siswa belajar tentang praktik pelaksanaan hukum

(17)

11

No Peran Kurikulum

2013

Contoh Bentuk Interaksi Orangtua

dalam pelajaran PKn

b. Interaksi secara individu

Ketika orangtua terlibat dalam pendidikan, prestasi siswa akan meningkat. Siswa menjadi lebih termotivasi, berupaya memperoleh nilai lebih baik, berkelakuan serta memiliki keahlian sosial lebih baik lagi Oleh karenanya peran orangtua dalam pendidikan menjadi lebih penting. Dengan peran orangtua yang positif dan optimal terhadap setiap anaknya, akan secara tidak langsung memberikan keuntungan juga bagi kualitas sekolah secara umum.

Kepala sekolah perlu membangkitkan kesadaran orangtua mengenai hal tersebut, sehingga kebutuhan siswa dapat terakomodasi.

Beberapa contoh peran orangtua secara individu yang akan bermanfaat bagi siswa misalnya:

- memberikan penilaian perilaku siswa dalam mengerjakan penugasan di rumah

- memperkaya siswa dengan diskusi mengenai pelajaran yang sedang dipelajari di sekolah

- memperhatikan keluhan, kesulitan, maupun ketertarikan siswa dalam hal pelajaran

- memberikan waktu dan suasana belajar yang nyaman di rumah

- memperhatikan kebutuhan fisik dan perlengkapan sekolah

Untuk berbagai peran orangtua tersebut di atas, diperlukan jalur komunikasi dengan pihak sekolah yang baik. Di sinilah Kepala Sekolah berperan untuk menyiapkan dan mensosialisasikan

(18)

jalur-12 jalur komunikasi tersebut, misalnya:

- melalui guru BP untuk persoalan pribadi siswa

- melaui guru mata pelajaran khusus untuk persoalan akademis tertentu

- melalui petugas administrasi sekolah untuk keperluan administrasi siswa

- melalui guru kelas untuk persoalan siswa secara umum

dsb, sesuai kebutuhan dan sumber daya yang tersedia atau dapat disediakan di sekolah.

Dengan demikian, untuk menggerakkan partisipasi aktif orangtua perseorangan dalam pendidikan setiap putera-puterinya, Kepala Sekolah dapat melakukan:

1. Sosialiasi pentingnya peran orangtua dalam perkembangan anak

2. Sosialiasi jalur interaksi antara sekolah dan orangtua perseorangan

(19)

13

D. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas 1:

Berpikir Reflektif tentang konsep interaksi dengan orangtua dalam komite Sekolah dalam implementasi Kurikulum 2013

Setelah membaca uraian materi diatas, untuk memperkuat pemahaman Saudara tentang konsep interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

1. Bagaimana peran nyata orangtua melalui komite sekolah yang sudah terjadi selama ini di sekolah/madrasah Saudara? Berikan contoh

2. Apakah ada yang ingin Saudara tingkatkan berkaitan dengan peran orangtua dalam kegiaan pendidikan di sekolah Saudara? Sertakan contoh kontekstual untuk mendukung jawaban Saudara.?

Untuk menjawab pertanyaan tesebut, gunakanlah LK-1 pada lampiran Lembar Kerja.

Aktivitas 2:

Membuat contoh bentuk interaksi dengan orangtua berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013

Merujuk pada tabel 1 tentang contoh bentuk interaksi orangtua dalam implementasi kurikulum 2013, berikan contoh bentuk interaksi lainnya. Tuliskan hasil kerja Saudara pada LK 2.

(20)

14 Contoh pengisian format bentuk interaksi

Tabel 1. Contoh Bentuk Interaksi orangtua Dalam Implemenatasi Kurikulum 2013 melalui Komite Sekolah

No Peran Implementasi Kurikulum 2013 Contoh Bentuk Interaksi orangtua 1 2 3 4 1 Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan Penerapan SKL  Memberikan usulan-usulan program unggulan (spiritual, jasmani, seni, sosial, dsb) yang mendukung minat siswa yang akan dijalankan dalam tahun pelajaran tersebut.

Catatan:

1. Diisi dengan nomor urut;

2. Diisi dengan Peran Komite Sekolah; 3. Diisi dengan cakupan kurikulum 2013; 4. Diisi dengan bentuk interaksi.

(21)

15

E. Penilaian

1. Penilaian sikap meliputi: disiplin, tanggung jawab dan kerja sama untuk mempelajari konsep dan bentuk interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah terhadap implementasi kurikulum 2013

2. Penilaian Pengetahuan meliputi pemahaman konsep dan bentuk interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah terhadap implementasi kurikulum 2013

3. Penilaian Ketrampilan meliputi: terampil membuat contoh bentuk interaksi

F. Rangkuman

1. Peran orangtua melalui komite sekolah sangat penting dalam peningkatan mutu sekolah.

2. Peran orangtua dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk interaksi yang meliputi berbagai aspek baik soft skill maupun hard skill dalam implementasi kurikulum 2013

G. Refleksi

Setelah Saudara mempelajari bahan ajar ini,

1. Apa yang sudah Saudara pelajari dari materi ini ?

2. Apa yang akan saudara terapkan di sekolah berkaitan dengan materi ini?

(22)

16

Kegiatan Pembelajaran 2: Penyusunan Program Interaksi Dengan Orangtua Dalam Implementasi Kurikulum 2013

A. Deskripsi Materi

Bahan belajar ini memuat materi yang terkait dengan penyusunan program Interaksi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum 2013. Manfaat bagi Saudara setelah mempelajari bahan ajar ini adalah agar mendapatkan pengalaman tentang penyusunan program interaksi orangtua dalam implementasi kurikulum 2013 melalui analisis kasus yang disajikan. P e n g a l a m a n i n i a k a n m e m b e r i k a n m a n f a a t b a g i S a u d a r a u n t u k m e n y u s u n p r o g r a m i n t e r a k s i n y a t a s e s u a i d e n g a n k e b u t u h a n d i s e k o l a h S a u d a r a . Dengan demikian harapan pengimplementasian kurikulum yang sesuai dengan ketentuan , khususnya yang berkaitan dengan interaksi dengan orangtua dapat terealisir secara signifikan.

B. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan tanya jawab, dan diskusi, peserta bimbingan teknis dapat menyusun program interaksi dengan orangtua dan Rencana Tindak Lanjut dalam implementasi kurikulum 2013.

C. Uraian Materi

C. 1. Penyusunan Program Interaksi Sekolah dengan Orangtua

Program interaksi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum 2013 adalah sebuah program yang disusun untuk mengakomodir kebutuhan, penyelesaian masalah dan atau pengembangan pelaksanaan pendidikan di sekolah dengan

(23)

17 melibatkan kerjasama orangtua secara optimal. Program yang dirancang oleh kepala sekolah dan orangtua ini diharapkan dapat menciptakan hubungan komunikasi, interaksi yang harmonis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Pada implementasi kurikullum 2013 program interaksi ini memberikan porsi peran orangtua yang lebih besar dan nyata. Contohnya pada penggunaan bahan ajar, siswa diberikan buku pembelajaran yang menuntut siswa untuk berkomunikasi, berinteraksi secara aktif diantara Siswa, Guru, orangtua, Komputer dan Jaringannya, Alat peraga, Sumber belajar (Akhli, lingkungan sebagai sumber belajar), bahan ajar, literatur di luar atau di dalam perpustakaan. Selain itu bahan ajar yang digunakan memberikan inspirasi bagaimana memafaatkan lingkungan dan mengembangkan peran Guru, orangtua, Akhli, media beragam sebagai sumber belajar, mengakomodir keragaman sosial , budaya dan individu.

Mengingat pentingnya peran orangtua dalam mendukung keterlaksanaan program pendidikan di sekolah khususnya implementasi kurikulm 2013, kepala sekolah haruslah mampu menyusun program interaksi dengan orangtua sehingga kebutuhan, penyelesaian masalah dan pengembangan pendidikan menjadi mudah untuk diimplementasikan dikarenakan adanya kepedulian yang tinggi di seluruh stake holder.

(24)

18

C . 2 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Ada berbagai model format rencana tindak lanjut pasca pelaksanaan kegiatan. Namun secara umum format rencana tindak lanjut sekurang-kurangnya berisi tentang nama kegiatan, tujuan, indikator berhasilan, metode atau kegiatan, waktu, tempat, sumber daya, sasaran, biaya dan penanggung jawab.

Berikut disajikan salah satu modell format penyusunan RTL yang mencakup (1) materi, (2) indikator keberhasilan, (3) bentuk kegiatan, (4) waktu pelaksanaan, dan (5) tagihan atau bukti fisik. Contoh format RTL tersebut adalah sebagi berikut:

Format Rencana Tindak Lanjut

Catatan :

No 1 disi dengan nomor;

No 2 diisi dengan jenis materi yang akan dikembangkan dalam program interaksi di sekolah;

No 3 diisi dengan rumusan penciri atau parameter keberhasilan kegiatan sesuai dengan tujuan kegiatan yang diprogramkan;

No 4 diisi dengan jenis dan uraian kegiatan yang akan dilakukan (Workshop, ceramah umum, rapat, dll

No 5 diiisi dengan rencana kapan dan berapa lama masing-masing kegiatan dimaksud akandilaksanakan

No 6 diisi denga diisi dengan jenis produk atau dokumen yang harus dihasilkan setelah melakukan program interaksi dengan orangtua

No Materi Pendampin gan Indikator Keberhasil an Bentuk Kegiatan Waktu Pelaksana an Tagihan/ Bukti Fisik 1 2 3 4 5 6

(25)

19

Penyusunan RTL program interaksi dengan orangtua paling tidak bisa menjawab pertanyaan (1) masalah apa yang akan diselesaikan (2) Apa yang akan dicapai, (2) Apa yang akan dikerjakan, (3) Kapan dan berapa lama pekerjaan, (4) apa yang menjadi tagihan /bukti pelaksanaan. Contoh pengisian RTL disajikan dalam tabel 2 berikut ini.

N o Materi Indikator Keberhasila n Bentuk Kegiatan Waktu Pelaksan aan Tagihan/ Bukti Fisik 1. Pengada an sumber belajar alternatif 1. Terse dianya sumber-sumber belajar alternatif yang sesuai dan bervariasi hasil kerjasama sekolah dan orangtua 1. Pertemuan dengan perwakilan orangtua/w ali siswa setiap kelas 14 Septembe r 2014 1. Daftar hadir 2. Notulen pertemuan 3. Rencana kegiatan tindak lanjut. 2. Pengaya an Pengala man belajar yang kontekstu al Terlaksanany a kegiatan pengayaan prembelajara n yang kontekstual Mengundan g orangtua yang ahli dibidang tertentu sesuai tema yang sedang 16 Septembe r- 4 Oktober 2014 1. Dokumen perencana an pembelaja ran yang kontekstu al 2. Hasil

(26)

20 N o Materi Indikator Keberhasila n Bentuk Kegiatan Waktu Pelaksan aan Tagihan/ Bukti Fisik dipelajari sebagai guru tamu Kerja siswa

Tabel 2: Format Rencana Tindak lanjut Program Interaksi dengan orangtua

D. Aktivitas Pembelajaran

Kasus: Implementasi Kurikulum 2013 di SMP Nusa

Persiapan–persiapan yang matang telah dilaksanakan di SMP Nusa agar implementasi kurikulum 2013 disekolah dapat membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Namun kepala sekolah mensinyalir adanya potensi masalah yang perlu diantisipasi yaitu persoalan sumber belajar.

Sumber belajar dibatasi pada buku pegangan siswa dan guru.

Aktivitas 3:

Menyusunan program interaksi dengan orangtua dalam Implementasi Kurikulum 2013 melalui analisis kasus.

Pelajarilah kasus-kasus berikut ini. Susunlah program interaksi dengan orangtua berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 pada LK-3. Program interaksi sekurang kurangnya memuat bentuk kegiatan, sasaran, target yang dicapai.

(27)

21 Pemerintah telah menyediakan buku untuk pegangan siswa dan buku pegangan guru sebagai buku Babon Kurikulum 2013. Penyediaan satu-satunya buku pegangan siswa dan guru dalam pembelajaran menjadi satu-satunya buku yang dipergunakan guru di SMP Nusa sehingga sehingga aktivitas pembelajaran tidak dapat berlangsung secara kreatif. Mempertimbangkan keterbatasan anggaran, Kepala Sekolah perlu merencanakan strategi lain untuk menanggulanginya.

E. Penilaian

1. Penilaian sikap meliputi: disiplin, tanggung jawab dan kerja sama untuk menysusun program interaksi dengan orangtua dan RTL dalam implementasi kurikulum 2013

2. Penilaian Ketrampilan meliputi: terampil menyusun program interaksi dengan orangtua dalam implementasi kurikulum 2013 dan RTL.

F. Rangkuman

Kepala sekolah sebagai agen perubahan diharapkan mampu menyusun program yang dapat menggerakan komite sekolah untuk berinteraksi dengan sekolah berkenaan dengan implementasi kurikulum 2013

Aktivitas 4:

Menyusun Rencana Tindak Lanjut

Secara berkelompok, susunlah rencana tindak lanjut program interaksi dengan orangtua yang akan saudara terapkan di sekolah. Kerjakan kegiatan ini pada LK-4

(28)

22

G . Refleksi

Setelah Saudara mempelajari bahan ajar ini,

1. Apa yang sudah Saudara pelajari dari materi ini ?

2. Apa yang akan saudara terapkan di sekolah berkaitan dengan materi ini?

Gambar

Tabel 1. Contoh Bentuk Interaksi orangtua Dalam Implemenatasi  Kurikulum 2013 melalui Komite Sekolah
Tabel 1. Contoh Bentuk Interaksi orangtua Dalam Implemenatasi  Kurikulum 2013 melalui Komite Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Menurut hasil wawancara yang dilakukan pada sepuluh orang Mahasiswa penderita akne vulgaris pada bulan Januari 2014; lima orang mengatakan bahwa dengan adanya

Form PKPA digunakan untuk melakukan input pencatatan pembiayaan yang dilakukan oleh account officer dalam melayani nasabah dalam pengajuan pembiayaan tipe PKPA.. Form

Walaupun ketidakpastian perkembangan perekonomian global berlanjut, namun pertumbuhan ekonomi nasional yang juga tercermin pada perkembangan perekonomian Jakarta masih tumbuh

Pada inkontinensia urin, inervasi tidak terjadi dengan baik menyebabkan uretra tidak dapat menutup dengan baik sehingga urin dapat keluar, yang dapat

Indeks IMT/U ini dihitung dengan cara berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam satuan meter yang telah dikuadratkan, kemudian hasilnya

Kelimpahan ikan menggaru di zona inti relatif lebih tinggi (180 ind/ha) jika dibandingkan dengan zona pemukiman (140 ind/ha). Beberapa aspek biologi yang dihasilkan dalam studi

Agar tetap tersuspensi dalam jangka waktu yang lama di dalam air, padatan tersebut harus memiliki berat yang cukup kecil dengan densitas atau SG yang relatif kecil dan

Cara kerja dari aplikasi sistem pakar ini, pertama sekali user diharuskan untuk masuk atau login kemenu pasien untuk berkunsultasi, jika pasien atau user belum