• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya (Mc Niff, dalam Yusnandar dan Nur’aeni, 2014, hlm. 6).

Menurut Arikunto dkk (2006, hlm. 2-3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu fokus penelitian tindakan kelas adalah terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan guru, kemudian dicobakan, dan dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif dapat memecahkan persoalan proses pembelajaran yang dihadapi guru.

Adapun model penelitian tindakan menurut Kemmis & Mc Taggart melalui 4 tahap, yaitu: melakukan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi.

1. Perencanaan

Tahap ini merupakan tahap awal sebelum melakukan tindakan selanjutnya. Pada tahap ini peneliti merancang tindakan mengenai masalah yang

(2)

Ripda Julpiah, 2015

ditemukan pada saat pra siklus dan menemukan solusi dari masalah tersebut.

2. Tindakan

Pada tahap ini peneliti mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Tindakan dilakukan untuk memberikan perubahan dalam belajar.

3. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dan melakukan pengamatan pada saat proses belajar mengajar, yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang ditemukan pada saat pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya. Refleksi ini dilakukan secara kolaboratif yaitu antara peneliti dengan guru maupun dengan personal lainnya yang terkait.

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas model Kemmis & Mc Taggart sebagai berikut:

(3)

Gambar 3.1

Alur PTK model Kemmis dan Mc Taggart Observasi Pra Siklus Refleksi Rencana SIKLUS I Refleksi Tindakan Observasi Rencana

Refleksi SIKLUS II Tindakan

Observasi

(4)

Ripda Julpiah, 2015

B. Rencana Pelaksanaan PTK

1. Pra Siklus a. Observasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan penelitian mengenai kondisi di lapangan, dan merumuskan masalah berdasarkan kegiatan belajar yang berlangsung.

b. Refleksi

Setelah mengetahui permasalahannya, peneliti mencari solusi untuk mengatasi pembelajaran yang masih kurang. Peneliti akan mencoba metode picture and picture pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SD.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini guru dan peneliti melakukan perencanaan berdasarkan masalah yang ditemukan pada prasiklus. Perencanaan ini berupa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode picture and picture.

b. Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan tahap perencanaan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode

picture and picture, menyiapkan bahan pembelajaran menulis

karangan narasi, membuat alat evaluasi berupa tes individu. c. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan metode

(5)

picture and picture berdasarkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam belajar menulis karangan narasi.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil pembelajaran yang telah dilakukan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis karangan narasi setelah menggunakan metode picture and picture. dalam refleksi ini dimaksudkan untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya untuk memperbaiki pembelajaran yang masih kurang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, dengan tujuan untuk mendapatkan data pada setiap kegiatan proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan non tes yaitu berupa observasi.

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Sutrisno Hadi, dalam Sugiyono, 2012, hlm. 203).

Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar yang dihapkan dapat memberikan perubahan yang diinginkan.

Berikut adalah lembar observasi pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode picture and picture.

(6)

Ripda Julpiah, 2015

Tabel 3.1

Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Metode Picture and Picture

No Aktivitas guru Ya Tidak

1 Guru mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Guru melakukan apersepsi sesuai materi

3 Guru menyampaikan materi karangan narasi melalui dua bentuk ungkapan (lisan dan tulisan) 4 Guru menjelaskan langkah-langkah membuat

karangan narasi

5 Guru menunjukan rangkaian gambar

6 Guru menugaskan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya mengenai urutan gambar

7 Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar siswa dapat mengurutkan gambar dengan benar 8 Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar

siswa dapat membuat kerangka karangan

9 Guru menugaskan kepada siswa untuk mengembangkan karangan berdasarkan gambar yang telah diurutkan

10 Guru memberikan arahan kepada siswa dalam menulis karangan narasi

(7)

12 Guru melakukan evaluasi

Adapun lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode picture and picture sebagai berikut.

Tabel 3.2

Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Metode Picture and Picture

No Aktivitas siswa Ya Tidak

1 Siswa siap untuk menerima pelajaran 2 Siswa memperhatikan materi yang

disampaikan guru 3 Siswa aktif bertanya

4 Adanya interaksi antara guru dan siswa 5 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang

diberikan guru

6 Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik

7 Siswa termotivasi dalam kegiatan belajar 8 Siswa mampu mengerjakan tugas

2. Tes Hasil Belajar

Tes adalah alat pengumpulan data yang berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, dan sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian, lembar instrumen berisi soal-soal tes yang terdiri dari butir-butir soal (Ihat

(8)

Ripda Julpiah, 2015

Hatimah dkk, 2007, hlm. 18). Adapun tes yang diberikan kepada siswa dalam bentuk menulis karangan narasi. Tes tersebut dilakukan untuk mengukur sejauhmana pemahaman siswa dalam materi yang telah dipelajari. Subjek yang dikenai tes tidak selalu dan harus tahu bahwa dia sedang dikenai tes. Adapun format penilaian dapat dilihat dari tabel sebagai berikut.

Tabel 3.3

Format Penilaian Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Metode Picture and Picture

No Aspek yang dinilai Bobot skor

1 Isi karangan 30

2 Pengembangan karangan 25

3 Pemilihan kata 15

4 Pemilihan kalimat 20

5 Ejaan dan tanda baca 10

Kriteria penilaian pada tes akhir sebagai berikut.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan diklasifikasi menjadi kriteria sebagai berikut:

≥ 90 : Baik sekali 70 – 89 : Baik

50 - 69 :Cukup 30 – 49 : Kurang

Nilai Akhir = Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Skor Maksimal

(9)

≤ 20 : Kurang sekali

D. Analisis Data

Adapun analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengklasifikasikan data

Data yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan berdasarkan tujuan, hal ini dilakukan agar memudahkan dalam penyusunan tabulasi data. 2. Mentabulasikan data

Setelah diklasifikasikan, kemudian data ditabulasi dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi data.

3. Mengambil keputusan

Setelah ditabulasikan, peneliti mengambil keputusan, perkembangan setiap siklus dapat diamati dalam tabel-tabel tabulasi data.

E. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas IV sekolah dasar dengan indikator keberhasilan sebagai berikut.

1. Aktivitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan metode picture and picture dengan kriteria ketuntasan 60% menunjukan gaya mengajar yang baik.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan metode picture and picture dengan kriteria ketuntasan 50% menunjukan gaya belajar yang baik.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan metode picture and picture dengan kriteria ketuntasan 50% dari keseluruhan siswa mencapai nilai diatas KKM.

(10)

Ripda Julpiah, 2015

1. Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri Cipocok Jaya 2 Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang.

2. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Cipocok Jaya 2 dengan jumlah siswa 29 orang, yang terdiri dari 12 siswa perempuan, dan 17 siswa laki-laki.

Referensi

Dokumen terkait

Pada elemen ini akan dinilai kinerja setiap LSM berdasarkan beberapa indikator yaitu perencanaan program yang sesuai dengan persoalan yang terjadi di masyarakat,

Nama Mata Kuliah : Pengembangan Masyarakat Tahun Akademik : 2015/2016. Semester

Sehubungan dengan itu pimpinan perusahaan menempuh berbagai cara untuk dapat mencapai kinerja maksimal dari pada karyawannya, misalnya dengan memberi perangsang

Perpustakaan,” Jurnal Edulib, Vol.. b) Usahakan letak buku tidak berdekatan dengan lantai. Artinya tempat buku jangan di bagian paling bawah lemari. Pilihlah tempat yang

 Untuk kepraktisan perencanaan, peraturan tidak menyatakan perlu memeriksa kondisi tekuk torsi/lentur-torsi apabila tekuk lokal tidak terjadi kecuali untuk penampang L-ganda atau T

Inversi ialah mutasi yang mengalami perubahan letak gen- gen, karena selama meiosis kromosom terpilin. Inversi terjadi karena kromosom patah dua kali secara

Ensimmäisen ikävuoden jälkeen tehosterokotetutkimuksia on tehty 4-vuotiaille ja 10–12-vuotiaille lapsille. 4-vuotiaille annettiin kolme annosta joko 5 tai 10 µg

ii Kami harapkan dengan adanya Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) pengelolaan perpustakaan dapat mewujudkan pandangan yang sama dalam pengembangan