20
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kelompok pembanding eksternal (Arief, 2008). Peneliti melakukan observasi (pretest) sebelum diberikan intervensi dan evaluasi (postest) yang memungkinkan menilai perubahan yang terjadi.
Pretest Perlakuan Postest
O1 (X) O2
O3 (Y) O4
Gambar 3.1 Rancangan Desain Penelitian Keterangan :
O1 : Pengukuran nyeri sebelum diberikan minuman jahe (pretest) O2 : Pengukuran nyeri setelah diberikan minuman jahe (postest) O3 : Pengukuran nyeri sebelum diberikan minuman kunyit (pretest) O4 : Pengukuran nyeri setelah diberikan minuman kunyit (postest) X : Pemberian minuman jahe
Y : Pemberian minuman kunyit
B. Tempat dan Waktu Penelitian
bulan November 2015–Juli 2016.
C. Populasi Penelitian
1. Populasi Tidak Terjangkau (Populasi Target)
Populasi target dalam penelitian ini adalah semua siswi SMK Cokroaminoto 1 Surakarta yaitu berjumlah 70 orang.
2. Populasi Terjangkau (Sumber)
Populasi sumber dalam penelitian ini adalah siswi kelas X dan kelas XI yang mengalami nyeri haid yaitu berjumlah 29 orang.
D. Sampel dan Teknik Sampling
1. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi sumber yaitu siswi kelas X dan kelas XI yang memenuhi kriteria restriksi sejumlah 22 orang.
2. Teknik sampling
Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan metode total sampling/sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel dengan menjadikan seluruh anggota populasi yang memenuhi kriteria restriksi sebagai responden penelitian.
E. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Siswi yang bersedia menjadi responden.
b. Siswi yang mengalami nyeri haid primer pada 2 siklus menstruasi terakhir.
2. Kriteria Eksklusi
a. Siswi yang mempunyai alergi terhadap jahe maupun kunyit. b. Siswi yang mengalami nyeri haid dengan skala nyeri 9 (nyeri
tak tertahankan) dan 10 (nyeri sangat hebat).
c. Siswi yang menggunakan terapi farmakologis (minum obat-obatan) selama penelitian berlangsung.
d. Siswi yang tidak mengikuti prosedur penelitian secara lengkap (pretest, intervensi, postest).
F. Pengalokasian Subjek
Peneliti membagi responden menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama berjumlah 11 orang diberikan terapi minuman jahe dan kelompok pembanding yaitu kelompok yang diberikan minuman kunyit sebanyak 11 orang.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Variabel Bebas Minuman jahe
Minuman jahe adalah minuman yang terbuat dari 20 gr jahe alami yang diiris tipis lalu dikeringkan menjadi 2 gr jahe kering dan ditambahkan gula secukupnya kemudian diseduh dengan 100 ml air panas. Minuman ini dibuat sendiri oleh peneliti. Wawancara Minum jahe Nominal (minum atau tidak minum) Minuman kunyit
Minuman kunyit adalah minuman yang terbuat dari 20 gr kunyit alami yang diiris tipis lalu dikeringkan menjadi 2 gr kunyit kering dan ditambahkan gula secukupnya kemudian diseduh dengan 100 ml air panas. Minuman ini dibuat sendiri oleh peneliti. Wawancara Minum kunyit Nominal (minum atau tidak minum) 2. Variabel Terikat Pengurangan nyeri haid
Pengurangan nyeri haid adalah selisih antara hasil pengukuran nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi yang diukur dengan menggunakan skala pengukuran nyeri.
Numerical Rating Scale
H. Intervensi dan Instrumentasi
1. Intervensi
Pada penelitian ini, intervensi yang diberikan adalah minuman jahe dan minuman kunyit dengan dilakukan penilaian skala nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan intervensi oleh peneliti.
Minuman jahe dan kunyit yang diberikan merupakan minuman alami yang dibuat sendiri oleh peneliti. Minuman jahe dibuat dengan cara menyeduh 2 gram jahe kering dan gula dengan air panas sebanyak 100 ml. Minuman kunyit dibuat dengan cara menyeduh 2 gram kunyit kering dan gula dengan 100 ml air panas.
Minuman jahe dan kunyit diminum tiga kali sehari setelah makan selama 2 hari, yaitu pada hari pertama dan hari kedua haid. Minuman diberikan pada waktu pagi, siang, dan malam. Pemberian minuman saat pagi dan siang hari dilakukan oleh peneliti sendiri dengan mendatangi responden ke sekolah, sedangkan minuman yang akan diminum pada malam hari diberikan dalam bentuk rimpang jahe/kunyit kering pada siang hari. Pemantauan pemberian intervensi pada malam hari dilakukan melalui sambungan telephone dengan responden maupun keluarga responden untuk memastikan kebenaran data.
2. Instrumentasi
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian skala nyeri yaitu menggunakan skala nyeri numerik (Numerical Rating Scale) (Gregory, 2013).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 3.2 Skala Nyeri Numerik
Sumber : American Society of Anasthesiologist Article Tidak nyaman : Sulit untuk mengidentifikasi rasa nyeri
Nyeri kadang mengganggu : Kadang merasa terganggu dengan rasa nyeri
Nyeri menghalangi aktivitas : Nyeri yang dirasakan menghalangi beberapa aktivitas
Nyeri tidak mengganggu : Merasa nyeri tetapi tidak mengganggu aktivitas
Nyeri mengganggu : Nyeri yang mengganggu tetapi dapat melakukan aktivitas biasa
Nyeri tidak dapat ditoleransi : Nyeri tidak dapat ditoleransi sehingga menghindari aktivitas biasa
Perhatian terpusat pada nyeri : Perhatian
terpusat pada nyeri yang dirasakan sehingga mencegah untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Sangat nyeri : Merasa sangat nyeri sehingga
kesulitan untuk melakukan aktivitas apapun
Nyeri tak tertahankan : Tidak dapat menahan
rasa nyeri dan tidak dapat melakukan apapun
Nyeri sangat hebat : Nyeri yang dirasakan sangat
hebat hingga tidak peduli keadaan sekitar
3. Langkah Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut : a. Tahap Persiapan
1) Peneliti membuat surat ijin studi pendahuluan dan mengajukannya kepada Kepala SMK Cokroaminoto 1 Surakarta.
2) Peneliti melakukan studi pendahuluan tentang kejadian nyeri haid dengan melakukan wawancara kepada 10 siswi kelas XI.
3) Peneliti membuat proposal penelitian dan surat ijin penelitian.
4) Peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada Kepala SMK Cokroaminoto 1 Surakarta.
5) Setelah mendapat ijin, peneliti membagikan surat persetujuan untuk menjadi responden kepada siswi kelas X dan kelas XI.
6) Peneliti melakukan wawancara kepada responden untuk mengetahui tentang riwayat menstruasi responden. 7) Peneliti menentukan kelompok yang diberikan minuman
jahe dan kelompok yang diberikan minuman kunyit. b. Tahap Pelaksanaan
2) Peneliti melakukan pretest dengan mengukur skala nyeri haid sebelum pemberian intervensi.
3) Peneliti memberikan intervensi berupa minuman jahe atau minuman kunyit selama dua hari.
4) Peneliti melakukan postest dengan mengukur skala nyeri haid setelah pemberian minuman jahe atau minuman kunyit pada hari kedua.
c. Tahap Penyelesaian
1) Pengolahan dan analisis data. 2) Penulisan laporan penelitian.
3) Distribusi laporan penelitian serta pelaporan hasil penelitian pada pihak-pihak terkait, seperti SMK Cokroaminoto 1 Surakarta dan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik FK UNS.
I. Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan cara wawancara dan menilai skala nyeri menggunakan lembar penilaian skala nyeri haid. Data sekunder didapatkan dari register atau data nama siswa kelas X dan kelas XI di SMK Cokroaminoto 1 Surakarta. Peneliti dibantu oleh seorang enumerator dalam proses wawancara untuk mengumpulkan data primer tentang
riwayat menstruasi responden penelitian. 2. Pengolahan data
Data harus diolah terlebih dahulu dengan tujuan mengubah data menjadi informasi melalui langkah-langkah sebagai berikut. a. Editing
Data dari hasil wawancara dan hasil pengukuran skala nyeri melalui lembar penilaian nyeri diperiksa kembali untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran data yang diperoleh. b. Data Entry
Kegiatan memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam database komputer. Data berupa skala nyeri (data numerik) diolah dengan menggunakan program SPSS For Windows 2016.
3. Analisis data
Analisis data merupakan kelanjutan dari pengolahan data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan komputer. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis bivariat.
1) Rerata nyeri haid sebelum pemberian minuman jahe. 2) Rerata nyeri haid sesudah pemberian minuman jahe.
3) Rerata nyeri haid sebelum pemberian kunyit. 4) Rerata nyeri haid sesudah pemberian kunyit. b. Analisis Bivariat
Data yang digunakan merupakan data numerik sehingga perlu diketahui normal tidaknya distribusi data dengan menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk karena jumlah sampel yang digunakan < 50.
Adapun analisis bivariat yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Uji Beda Skala Nyeri pada Kelompok Jahe dan Kunyit sebelum Pemberian Intervensi
Penelitian ini menggunakan dua kelompok sehingga perlu dilakukan uji beda untuk menunjukkan bahwa dua kelompok memiliki karakteristik yang sama yaitu tidak terdapat perbedaan rerata skor nyeri haid yang bermakna antara kelompok jahe dan kunyit yang dibuktikan dengan nilai signifikansi > 0,05. Uji yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan jika data berdistribusi normal dan menggunakan Uji Mann Whitney jika data tidak berdistribusi normal.
2) Uji Beda Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Pemberian Jahe
Uji beda yang dilakukan menggunakan uji T berpasangan jika data berdistribusi normal. Namun jika data tidak berdistribusi normal, uji yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Data dikatakan signifikan jika nilai p < 0,05. 3) Uji Beda Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Pemberian
Kunyit
Uji beda yang dilakukan menggunakan uji T berpasangan jika data berdistribusi normal. Namun jika data tidak berdistribusi normal, uji yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Data dikatakan signifikan jika nilai p < 0,05. 4) Uji Efektivitas Jahe dan Kunyit terhadap Pengurangan
Nyeri Haid
Untuk menilai perbedaan efektivitas antara jahe dan kunyit menggunakan uji beda terhadap rerata hasil postest pada kelompok jahe dan kunyit. Uji beda yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan jika data berdistribusi normal dan menggunakan Uji Mann Whitney jika data tidak berdistribusi normal. Data dikatakan signifikan jika nilai p < 0,05.