• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar NegeriKedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak yang memiliki NSS 101032108006.Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 memiliki 6 rombongan belajar dengan 6 ruang kelas. Akreditasi yang dimiliki Sekolah Dasar NegeriKedondong I adalah kategori B. Sekolah Dasar NegeriKedondoong 1 memiliki jumlah siswa 193 orang siswa pada tahun ajaran 2013/2014 untuk kelas 1 sampai kelas 6 dengan 115 orang siswalaki-laki dan 78 orang siswa perempuan.

Prestasi akademik yang dimiliki Sekolah Dasar NegeriKedondong 1 antara lain memiliki nilai rata-rata UASBN yang tinggi pada tahun ajaran 2012/2013 yaitu 7,59 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, 8,06 untuk mata pelajaran Matematika dan8,32 untuk mata pelajaran IPA. Sekolah Dasar NegeriKedondong 1 memiliki 10 tenaga pendidik dengan kulaifikasi sebagai berikut.

(2)

Tabel 1

Data Tenaga Pendidik di Sekolah Dasar NegeriKedondong 1 No Nama NIP GT / GT T Pen d Mengaja r Kelas 1 Ahmad Manaseh, S.Pd. 1965042719 8702 2 001 S1 IV-VI 2 Khusnul Huda, S.Pd.SD. 1962121219 8405 2 001 S1 III 3 Tri Mulyono 1958043019 7911 1 001 D2 VI 4 Sri Hastuti,S.Pd.SD 1970082419 9903 2 009 S1 V 5 Ahmad Afandi GT T S1 PAI 6 Endah Alimah S.Pd.SD. - GT T S1 II 7 Ali Marzuqi, S.Pd.SD - GT T S1 IV 8 Rafita Budiarti - GT T D2 I+Bain

9 Ika Narmita Sari - Per

p

SM

-10 Muhammad Sutikno - Pe

nja

SM

-(sumber : Data Administrasi Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 2014)

Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yaitu dalam bentuk buku, alat peraga atau media dan Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK). Buku yang dimiliki sekolah adalah buku Pendidikan Agama Islamberjumlah 209 buah, PKn berjumlah 215 buah,

(3)

Bahasa Indonesia berjumlah 2016 buah, Matematika berjumlah 216 buah, IPA berjumlah 216 buah, IPS berjumlah 208 buah, penjaskes berjumlah 214 buah, seni budaya dan keterampilan berjumlah 216 buah. Sedangkan alat peraga atau media yang di miliki Sekolah Dasar NegeriKedondong 1 yaitu sebagai berikut:

Tabel 2

Alat peraga/Media pembelajaran di SD NKedondong 1

No Mata Pelajaran JML Keadaan

B R R R B

1 Pend. Agama Islam 1 1 -

-2 PKn 25 - 10 15 3 Bahasa Indonesia 15 5 10 4 Matematika 71 5 16 50 5 IPA 35 5 10 20 6 IPS 25 - 10 15 7 Penjaskes 40 - 15 25

8 Seni Budaya dan Keterampilan

- - -

-9 Bahasa Jawa - - -

-10 Bahasa Inggris - - -

-(Sumber :Data Inventaris Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 2014)

Sedangkan Teknik Informasi dan Komunikasi yang dimiliki Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 ialah 5 unit komputer, 2 unit printer, 2 unit laptop, 1 unit tape recorder, dan 1 unit televisi. Selain itu Sekolah Dasar NegeriKedondong 1 memiliki prestasi yang membanggakan antara lain juara II MTQ tingkat

(4)

tingkat Kecamatan pada tahun 2013, juara III senam tingkat kecamatan pada tahun 2013, dan juara I seni tari tingkat kecamatan pada tahun 2014.

4.2 Penyajian Data

4.2.1Perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Supervisi akademik adalah suatu kegiatan pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi dalam upaya untuk meningkatkan kualitas produk didik melalui usaha memotivasi, membimbing, membina, dan mengarahkan orang-orang yang terkait dengan kegiatan akademik. Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru dalam mengembangkan kemampuanprofesionalismenya.Dalam

pelaksanaannya,kegiatan supervisi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak dapat diketahui bahwa kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah diawali dengan kegiatan perencanaan. Kepala sekolah membuat program yang akan dilaksanakan dalam supervisi akademik. Terkait

(5)

hal tersebut, bapak Ahmad Manaseh Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak menyatakan sebagai berikut.

“Perencanaan dalam supervisi pembelajaran di SD ini kegiatan kongkritnya berupa menyusun program supervisi pembelajaran, evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta menyusun program umpan balikan sedangkan mekanismenya melalui rapat guru. Penyusunan Program supervisi ini dalam bentuk tabel yang berisi nama guru, mapel dan kelas dengan rincian supervise dilakukan setiap hari satu kelas, satu mata pelajaran untuk satu pertemuan (2 jam pelajaran) (tanggal 15 Desember 2014).”

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Sri Hastuti guru kelas V mengenai perencanaan supervisi akademik.

“Dalam perencanaan, ini guru juga dilibatkan.Dalam perencanaan guru juga diajak membuat kesepakatan dalam penyusunan program dan jadwal supervisi.Karena kegiatan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dilakukan setiap kelas, setiap hari satu kelas, satu mata pelajaran dengan satu pertemuan (2 jam pelajaran) (tanggal 17 Desember 2014).”

Data observasi pada tanggal 16 Desember 2014 dan dokumentasi yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa program supervisi akademik yang di buat kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak berisi tentang materi kegiatan, tujuan, teknik pelaksanaan, sasaran kegiatan supervisi

(6)

Manaseh kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak menyatakan sebagai berikut.

Supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong I direncanakan setiap tahun atau semester dalam satu program supervisi.Kegiatan supervisi diawali dengan perencanaan.Perancanaan merupakan salah satu tahap penting dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran di sekolah. Melalui perencanaan diuraikan tentang kegiatan supervisi yang akan dilaksanakan,materi kegiatan, tujuan, teknik yang akan digunakan dalam supervisi, siapa yang akan disupervisi, dan juga kapan dilakukannya supervisi (tanggal 15 Desember 2014)”. Pernyataan senada juga diungkapkan oleh ibu Khusnul Huda guru kelas III yang menyatakan sebagai berikut.

“Sebelum dilaksanakan, tentunya sebuah kegiatan dalam hal ini supervisi akademik harus ada perencanaan terlebih dahulu.Melalui perencanaan, sebuah kegiatan disusun dan dirancang sedemikian rupa agar berjalan sesuai dengan tujuan yang jendak dicapai.Perancanaan merupakan salah satu tahap penting dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran di sekolah. Melalui perencanaan diuraikan tentang kegiatan supervisi yang akan dilaksanakan,materi kegiatan, tujuan, teknik yang akan digunakan dalam supervisi, siapa yang akan disupervisi, dan juga kapan dilakukannya supervisi (tanggal 16 Desember 2014)”.

Setelah program supervisi akademik dibuat oleh kepala sekolah kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan instrument supervisi akademik.

(7)

Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang diperoleh peenliti di lapangan dapat diketahui bahwa kepala sekolah mempersiapkan instrument untuk menilai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan instrument Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP).

Berikut ini adalah petikan hasil wawancara bapak Ahmad Manaseh, Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak tentang penyiapan instrument supervisi akademik.

“Setelah program supervisi akademik selesai kami buat, kemudian kami anjutkan dengan menyiapkan instrument supervisi akademik. Kalau untuk instrument yang kami siapkan antara lain instrument tentang penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan instrument tentang RPP (data terlampir) (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas diperkuatdengan pernyataan oleh bapak Tri Mulyono guru kelas VI yang menyatakan sebagai berikut.

“Sepengetahuan saya, setelah kepala sekolah membuat program supervisi akademik kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan instrument penilaian supervisi yaitu instrument RPP dan instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran (tanggal 15 Desember 2014).”

Kedua pernyataan di atas di perkuat dengan pernyataan pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

(8)

Salah satu hal yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan supervisi akademik adalah instrument penilaian kegiatan supervisi. Karena instrument tersebut nantinya akan digunakan oleh supervisor untuk mensupervisi guru (tanggal 16 Desember 2014.”

Dalam kaitannya dengan penyusunan instrument supervisi mengenai RPP, kepala sekolah melakukan rapat koordinasi dengan guru-guru. Rapat tersebut dilakukan untuk menjelaskan aspek-aspek apa saja yang akan di supervisi oleh kepala sekolah sehingga aspek tersebut harus dipersiapkan oleh guru yang bersangkutan. Pernyataan ibu Sri Hastuti guru kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kedondong I memperkuat pernyataan di atas.

“Sebelum melakukan kegiatan supervisi akademik, para guru bersama dengan kepala sekolah melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu. Dengan mengadakan rapat koordinasi, maka akan lebih mudah untuk menjelaskan aspek-aspek yang akan disupervisi maka guru dapat mempersiapkan pembelajaran. Contohnya silabus, RPP, alat peraga dan metode yang digunakan.Jadi dalam pelaksanaannya nanti guru sudah percaya diri (tanggal 17 Desember 2014).”

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh bapak Tri Mulyono guru kelas VI mengenai pelaksanaan rapat koordinasi sebelum kegiatan supervisi akademik.

“Sebelum pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah mengadakan rapat terlebih dahulu. Rapat tersebut dilakukan oleh kepala sekolah dengan dihadiri para guru agar guru mempersiapkan terlebih

(9)

dahulu perangkat-perangkat yang akan disupervisi. Kurang lebih seperti itu Bu (tanggal 15 Desember 2014).”

Kedua pernyataan di atas di perkuat dengan pernyataan pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Sebelum supervisi dilakukan, biasanya kepala sekolah melakukan rapat dengan guru yang isinya membahas tentang apa saja yang harus di persipakn oleh guru sebelum supervisi dilakukan (tanggal 16 Desember 2014).”

Pada tahap perencanaan Kepala Sekolah juga membahas tentang siapa saja yang akan disupervisi. Pemilihan guru yang akan disupervisi ditentukan dari masa kerja dari guru yang bersangkutan. Selain itu, dalam tahap perencanaan juga dilakukan pembuatan jadwal supervisi tentang pelaksanaan supervisi akademik. Berdasarkan data observasi di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak, diperoleh data bahwa pemilihan guru yang akan disupervisi dilakukan pada tahap perencanaan supervisi akademik dan jadwal pelaksanaan supervisi akademik.

Informasi di atas diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak yang menyatakan sebagai berikut.

“Dalam tahap perencanaan kami juga membahas tentang siapa saja yang akan disupervisi dan kapan

(10)

supervisi akademik dilakukan dari kelas dimulai dari kelas 1 sampai kelas 6 secara berurutan. Contoh jadwalnya seperti Pak (Sambil menunjukkkan jadwal supervisi akademik) (tanggal 15 Desember 2014)”(Data terlampir)

Pernyataan senada juga disampaikan ibu Sri Hastuti guru kelas V tentang jadwal pelaksanaan supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1.

“Pada tahap perencanaan juga dibuat jadwal mengenai guru yang akan disupervisi.Misalkan dari guru kelas rendah dulu atau sebaliknya.Tujuannya agar guru yang mendapat supervisi bisa mempersiapkan administrasi perangkat pembelajaran sebelum supervisi dimulai.Kalau untuk pemilihan kelas juga dilakukan secara urut dan bergantian karena kalau dilaksanakan secara bersamaan itu tidak mungkin.Pemilihan kelas, bisa dari kelas rendah ketinggi atau sebaliknya (tanggal 17 Desember 2014).”

Selain pembuatan jadwal pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah juga membuat jadwal pertemuan balikan (feed back). Berdasarkan data observasi di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak dapat diketahui bahwa dalam perencanaan supervisi akademik juga dibahas tentang pelaksanaan pertemuan balikan (feed

back). Petikan wawancara dari bapak Ahmad Manaseh

Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 memperkuat informasi di atas.

(11)

“Dalam perencanaan, selain pemilihan kelas dan guru yang akan disupervisi, jadwal pertemuan balikan juga harus direncanakan oleh kepala sekolah.Tujuannya adalah untuk memudahkan kepala sekolah dalam menyampaikan hasil supervisi kepada guru yang disupervisi (tanggal 15 Desember 2014). “

Pernyataan kepala sekolah di atas di perkuat dengan penjelasan dari pengawas sekolah yang menyatakan bahwa.

“Sebelum dilaksanakan supervisi, perlu dibuat jadwal tentang pelaksanaan supervisi, yangisinya mencakup siapa yang akan disupervisi dan kapan dilakukannya supervisi.Tujuannya adalah agar pelaksanaan supervisi menjadi lebih mudah dan terarah (tanggal 16 Desember 2014)”.

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pada tahap perencanaan supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1, kepala sekolah merencanakan tentang siapa guru yang akan disupervisi, kapan supervisi dilakukan dan kegiatan pertemuan balikan (feed back).

4.2.2Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti di lapangan dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 dilakukan sesuai dengan jadwal

(12)

telah dibuat sebelumnya pelaksanaan supervisi di setiap kelas dilaksanakan setiap hari satu kelas, satu mata pelajaran untuk satu pertemuan (2 jam pelajaran).

Pernyataan bapak Ahmad Manaseh Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 membenarkan informasi di atas.

“Kalau untuk pelaksanaan supervisi akdemik dilakukan berdasarkan jadwal yang telah di buat sebelumnya yaitu untuk setiap kelas dilaksanakan setiap hari, satu mata pelajaran satu pertemuan selama 2 jam pelajaran. Seperti ini Pak (menunjukkan jadwal kegiatan supervisi akademik).Tujuannya agar para guru mepersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran dengan baik sehingga hasil yang diperoleh juga akan maksimal (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh ibu Sri Hastuti guru kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang menyatakan sebagai berikut.

“Pelaksanaan supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 dilakukan secara terjadwal Pak. Sehingga dalam pelaksanaannya di dalam kelas guru dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik supaya hasil yang diperoleh juga akan semakin baik (tanggal 17 Desember 2014).”

Kedua pernyataan di atas di perkuat dengan penjelasan pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, bahwa pelaksanaan supervisi akademik di SD N kedondong I dilaksankan secara terjadwal.Berdasarkan jadwal ini

(13)

Pak (Sambil menunjukkan jadwal kegiatan supervisi) (tanggal 16 Desember 2014)”.

Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah pada saat berlangsungnya proses pembelajaran diharapkan tidak menganggu proses KBM. Kepala sekolah bersikap ramah, mengamati dan mengadakan penilaian dan berusaha untuk tidak mengganggu jalannya proses belajar mengajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa pada saat supervisi akademik dilaksanakan kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor bersikap sopan.Kepala sekolah memposisikan diri sebagai siswa sehingga guru tidak merasa canggung pada saat mengajar.

Berikut ini adalah petikan wawancara dengan bapak Ahmad Manaseh Kepala SekolahDasar NegeriKedondong 1 tentang sikap supervisor dalam pelaksanaan supervisi akademik:

“Sikap saya selama melakukan supervise akademik didalam kelas? Saya berusaha untuk bersikap senoraml mungkin.Artinya saya berusaha seolah-olah saya adalah siswa dalam kelas yang sedang mengikuti KBM.Jadi guru yang sedang saya supervisi tidak merasa canggung.Kemudian saya mengamati semua aktivitas guru dari awal samapi akhir KBM (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas di perkuat oleh ibu Khusnul Huda guru kelas III yang menyatakan sebagai berikut:

(14)

“Sikap kepala sekolah ketika berada didalam kelas untuk melakukan supervisi akademik, biasa saja.Sikap kepala sekolah yang biasa saja, membuat jalannya KBM tidak terganggu.Maksud saya, saya merasa seperti sedang menagajar seperti biasanya tanpa merasa kalau saya sedang dinilai oleh kepala sekolah Pak. Dalam melakukan supervisi akademik kepala sekolah melakukan pengamatan dan penilaian (tanggal 16 Desember 2014).”

Kedua pernyataan di atas di perkuat dengan penjelasan pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Sepengetahuan saya, pada saat supervisi berlangsung, supervisor harus bersikap biasa saja.Seolah-olah supervisor menjadi siswa yang sedang mengikuti KBM sehingga guru yang disupervisi akan merasa nyaman atau tidak grogi pada saat mengajar (tanggal 16 Desember 2014)”.

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1, keberadaan kepala sekolah di dalam kelas tidak menganggu proses belajar mengajar siswa. Kepala sekolah bersikap ramah, mengamati dan mengadakan penilaian dan berusaha untuk tidak mengganggu jalannya proses belajar mengajar mengajar.Kegiatan supervisi akademik merupakan kegiatan yang sifatnya wajib dilaksanakan dalam penyelenggaraan satuan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal tersebut

(15)

karena proses belajar-mengajar yang dilaksakan guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Oleh karena itu dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah mempersiapkan instrument supervisi akademik dengan baik.

Data observasi dilapangan menunjukkan bahwa pada saat melakukan supervisi akademik di dalam ruang kelas, kepala sekolah membawa perlengkapan supervisi akademik berupa lembar observasi dan instrument RPP dan instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 tentang lembar observasi dan instruen supervisi akademik:

“Saat melakukan supervisi akademik kepada guru, supervisor membawa lembar observasi dan instrument supervisi yang telah dipersiapkan sebelumnya (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas di perkuat oleh ibu Khusnul Huda guru kelas III yang menyatakan sebagai berikut.

“Sepengetahuan saya, pada saat supervisor melakukan supervisi akademik kepada saya, beliau membawa beberapa lembar kertas yang berisi tentang lembar observasi dan instrument supervisi akademik berupa instrument RPP dan instrument instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran (tanggal 16 Desember 2014).”

(16)

Kedua pernyataan di atas di perkuat dengan penjelasan pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Pada saat supervisi berlangsung, supervisor harus membawa instrument supervisi yang telah dipersiapkan sebelumnya. (tanggal 16 Desember 2014)”.

Pada saat peneliti melakukan observasi pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah yang datang dan duduk di barisan belakang membawa beberapa catatan yang digunakan untuk mengatami guru. Lembar catatan tersebut adalah lembar instrument Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP) dan instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran serta lembar observasi untuk mencatat proses kegiatanpembelajaran. Lembar instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran berisi tentang kegiatan yang disupervisi, skor penilaian supervisi dan deskriptor. Kegiatan yang ada dalam instrument supervisi akademik yaitutujuan pembelajaran, materi , metode pembelajaran, alokasi waktu, langkah-langkah pembelajaran sumber belajar dan penilaian. Sedangkan untuk instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran kegiatan yang disupervisi yaitu meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Informasi di atas di dibenarkan oleh bapak Ahmad Manseh, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang menyatakan sebagai berikut.

(17)

“Pada saat supervisi akademik berlangsung saya duduk di bagian belakang ruang kelas sambil membawa lembar observasi dan instrument supervisi akademik.Lembarobservasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru selama KBM berlangsung.Sedangkan untuk instrument supervisi akademik meliputi instrument RPP dan instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.Seperti ini Pak (sambil menunjukkan instrument supervisi akademik).Dalam instrument tersebut berisi tentang kegiatan yang diamati dan berapa skror yang diperoleh sesuai dengan deskriptor yang ada (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas di benarkan oleh pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Biasanya pada saat saya dan kepala sekolah melakukan supervisi, kami duduk di bagian belakang ruang kelas.Kami mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh gru dengan berpedoman pada lembar instrument yang telah kami siapkan sebelumnya (tanggal 16 Desember2014)”.

Informasi senada juga disampaikan oleh bapak Tri Mulyono guru kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 tentang aktivitas kepala sekolah di dalam kelas.

“Saat kepala sekolah melakukan supervise akademik, biasanya beliau duduk di bagian belakang kelas. Kemudian beliau mengeluarkan beberapa kertas untuk mencatat aktivitas pembelajaran serta instrument penilaian pelaksanaan supervisi akademik.Kalau untuk bentuk instrumennya dapat Bapak lihat sendiri, seperti ini Pak (sambil

(18)

kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran) (tanggal 15 Desember 2014).”

Pada saat pelaksanaan supervisi akademik, supervisor dapat melakukan intervensi pada saat guru sedang mengajar.Supervisor dapat bertanya kepada guru seolah-olah supervisor adalah siswa yang sedang mengikuti pembelajaran.Hal itu bertujuan agar guru tidak merasa cangung pada saat menjawab pertanyaan dari supervisor berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.

Informasi di atas di benarkan olen bapak Tri Mulyono guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang menyatakan sebagai berikut.

“Pada saat pembelajaran sedang berjalan, terkadang ada juga supervisor yang bertanya tentang materi yang sedang saya ajarkan.Awalnya saya merasa grogi tapi pada saat supervisor tersebut bertanya seolah-olah beliau adalah siswa jadi saya bisa menjawabnya dengan santai tanpa rasa canggung (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas di perkuat dengan pernyataan pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut:

“Pada saat supervisi berlangsung terkadang, supervisor mengajukan pertanyaan kepada guru seoalh-oalh supervisorbelum memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru.Namun terkadang juga tidak bertanya (tanggal 16 Desember 2014).”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh ibu Khusnul Huda guru kelas III Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang menyatakan bahwa.

(19)

“Saat di supervisi, saya juga pernah di intervensi oleh supervisor, beliau bertanya kepada saya seolah-olah beliau adalah siswa yang sedang saya ajar, jadi saya tidak merasa canggung pada menjawab pertanyaan beliau (tanggal 16 Desember 2014).”

Setelah proses belajar mengajar selesai dilakukan, kemudian guru dan supervisor membuat perjanjian untuk membicarakan hasil pengamatan supervisi akademik. Hasil supervisi tersebut nantinya akan didiskusikan dengan guru yang disupervisi. Setelah ditemukan waktu yang tepat untuk menjelaskan hasil supervisi akademik kemudian supervisor akan meninggalkan kelas.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh kepala sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 tentang pelaksanaan supervisi akademik:

“Diakhir kegiatan pelaksanaan supervisi akademik, biasanya dilakukan perjanjian antara guru dan supervisor untuk melakukan pertemuan untuk membahas hasil supervisi akademik yang telah dilakukan.Nah, kalau sudah ketemu waktunya maka supervisor akan meninggalkan kelas (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh ibu Sri Hastuti guru kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kedondong1yang menyatakan sebagaiberikut.

“Setelah selesai melakukan supervisi, kemudian supervisor akan memberitahukan kapan hasil supervisi akan diberitahuan kepada guru.Setelah itu kemudian supervisor akan meninggalkan ruang kelas (tanggal 17 Desember 2014).”

(20)

Kedua pernyataan di atas di perkuat dengan penjelasan pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Diakhir kegiatan pelaksanaan supervisi akademik, biasanya dilakukan perjanjian antara supervisor dan guru kapan akan melakukan pertemuan untuk membahas hasil supervisi akademik yang telah dilakukan (tanggal 16 Desember 2014)”.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dilapangan dapat diketahui bahwa setelah supervisi akademik dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 selesai dilakukan, kemudian guru dan supervisor membuat perjanjian untuk membicarakan hasil pengamatan supervisi akademik. Setelah ditemukan waktu yang tepat untuk menjelaskan hasil supervisi akademik kemudian supervisor akan meninggalkan kelas.

4.2.3.Evaluasi Supervisi Akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Evaluasi adalah penilaian secara sistemik untuk menentukan atau menilai kegunaan, keefektifan sesuatu yang didasarkan pada kriteria tertentu dari program.Evaluasi harus memiliki tujuan yang jelas, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam program.Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui jalannya supervisi akademik.

(21)

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 tentang evaluasi supervisi akademik:

“Setelah supervisi akademik selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi.Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui jalannya supervisi akademik.Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dari para guru yang telah disupervisi.Kurang lebihnya seperti itu Pak (tanggal 15 Desember 2014).”

Kedua pernyataan di atas di perkuat dengan penjelasan pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut:

“Setelah supervisi akademik selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi.Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan oleh supervisor untuk mengetahui jalannya supervisi akademik seperti kelemahan dan kekuatan dari para guru yang telah disupervisi (tanggal 16 Desember 2014)”.

Pernyataan Kepala Sekolah di atas diperkuat dengan pernyataan bapak Tri Mulyono yang menyatakan bahwa:

“Setelah supervisi akademik selesai dilakukan,kemudian dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa jalannya supervisi.Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan guru yang disupervisi (tanggal 15 Desember 2014).”

(22)

Hasil pelaksanaan supervisi akademik akan menjadi bahan untuk di analisis. Komponen yang dianalisis adalah komponen yang disupervisi yaitu Rencana Pembelajaran berupa dokumen perangkat pembelajaran, Proses pembelajaran dan Penilaian pembelajaran. Ketiga komponen tersebut dianalisis berdasarkan instrument penilaian yang telah dibuat sebelumnya. Terkait hal itu, berikut ini adalah petikan wawancara bapak Ahmad Manaseh Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 tentang komponen yang dianalsis dalam evaluasi supervisi akademik.

“Evaluasi dilakukan untuk menganalisis komponen pembelajaran yang telah disupervisi. Komponen-komponen tersebut antara lain RPP dan penilaian kemampuan guru pada saat mengajar. Analisis tersebut hasilnya nanti akan dibahas dalam kegiatan umpan balik bersama guru yang telah disupervisi (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh ibu Sri Hastuti guru kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 tentang komponen yang dianalisis dalam evaluasi supevisi akademik.

“Pada tahap evaluasi, supervisor akan melakukan `analisis terhadap komponen pembelajaran berdasarkan instrument yang telah ada. Komponen yang di evaluasi antara lainrencana pembelajaran berupa dokumen perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran(tanggal 15 Desember 2014).”

Kegiatan evaluasi supervisi akademik dilengkapi dengan membuat rangkuman/kesimpulan dari hasil

(23)

analisis terhadap perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.Hasil evaluasi harus dibuat dengan baik dan rapi agar memudahkan supervisor pada saat melakukan tindak lanjut.Hasil analisis evaluasi supervisi akademik meliputi bentuk rangkuman hasil identifikasi masalah pelaksanaan supervisi akademik dan rekapitulasi hasil pelaksanaan supervisi akademik. Hal itu bertujuan untuk memudahkan supervisor dalam mengambil tindakan yang akan dilakukan dalam tindak lanjut. Terkait hal itu, berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1yang menyatakan sebagai berikut:

“Untuk hasil evaluasi supervisi akademik, dibuat dengan baik dan rapi untuk memudahkan supervisor dalam melakukan tindak lanjut.Supervisor membuat analisis yang berisi tentang bentuk rangkuman hasil identifikasi masalah pelaksanaan supervisi akademik dan rekapitulasi hasil pelaksanaan supervisi akademik (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan senada juga disampaikan oleh ibu Khusnul Huda guru kelas III di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang menyatakan bahwa.

“Untuk hasil evaluasi supervisi akademik, dibuat dengan baik dan rapi untuk memudahkan supervisor dalam melakukan tindak lanjut.Supervisor membuat analisis yang berisi tentang bentuk rangkuman hasil identifikasi masalah pelaksanaan supervisi akademik dan rekapitulasi hasil pelaksanaan supervisi akademik (tanggal 16 Desember 2014).”

(24)

Evaluasi supervisi akademik yang dilakukan oleh supervisor berdasarkan pada instrument supervisi akademik yang telah dibuat sebelumnya.Instrumen tersebut adalah instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Instrumen evaluasi supervisi akademik berisi tentang nama sekolah, nama guru, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar dan tabel yang berisi tentang kegiatan yang telah disupervisi. Terkait hal itu berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Bapak Tri Mulyono guru kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 tentang instrument yang digunakan dalam evaluasi supervisi akademik.

“Pada saat melakukan evaluasi, supervisor menggunakan instrument yang telah disiapkan sebelumnya yang diberi skor tentang pelaksanaan pembelajaran.Kalau untuk formatnya seperti ini Pak (sambil menunjukkan instrument supervisi RPP) (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas dibenarkan oleh pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Pada saat melakukan evaluasi, supervisor menggunakan instrument yang telah disiapkan sebelumnya yang diberi skor tentang pelaksanaan pembelajaran sesuia dengan format instrument supervisi yang telah dipersiapkan sebelumnya (tanggal 16 Desember 2014).”

(25)

Informasi yang hampir sama juga disampaikan oleh ibu Khusnul Huda guru kelas III yang menyatakan sebagai berikut:

“Evaluasi dilakukan untuk menganalisa hasil supervisi yang telah dialkukan oleh supervisor.Evaluasi tersebut dilakukan berdasarkan pada hasil analisis supervisor pada lembar instrument penilaian supervisi akademik. Seperti ini Pak (tanggal 16 Desember 2014)”

Pernyataan kepala sekolah di atas dibenarkan oleh pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Evaluasi yang dilakukan oleh supervisor dilakukan untuk menganilsis komponen pembelajaran yang telah disupervisi. Komponen-komponen tersebut antara lain RPP dan penilaian kemampuan guru pada saat mengajar (tanggal 16 Desember 2014).”

Berdasarkan hasil supervisi akademik tentang pelaksanaanpembelajaran (instrumen pelaksanaan pembelajaran terlampir) yang dilakukan peneliti terhadap tiga orang guru di Sekolah Dasar Negeri Kedondong I diperoleh hasil sebagai beriku:

Tabel 3

Rekap hasil Nilai Kemampuan Guru dalam melakukan pembelajaran

No Nama Guru Skor untuk setiap pertemuan

I II III

1 Guru A 72,50 76,67 84,17

(26)

( Sumber : Dokumen Supervisi Sekolah Dasar

NegeriKedondong 1 2014/2015)

(terlampir).

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran.Berdasarkan data dokumentasi dan wawancara di atas dapat diketahui bahwa evaluasi supervisi akademik yang dilakukan oleh supervisor berdasarkan pada instrument supervisi akademik yang telah dibuat sebelumnya. Instrumen evaluasi supervisi akademik berisi tentang nama sekolah, nama guru, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar dan tabel yang berisi tentang kegiatan yang telah disupervisi.

4.2.4Umpan balik supervisi Kepala Sekolah Dasar NegeriKedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Hasil dari pelaksanaan supervisi akademik dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran. Hasil supervisi akademik yang diperoleh guru nantinya akan menjadi acuan kepala sekolah dalam melakukan umpan balik (Feedback). Pertemuan balikan dilakukan segera setelah melaksanakan observasi pengajaran, dengan terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap hasil observasi. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah ditindaklanjuti apa saja yang dilihat oleh supervisor, sebagai observer, terhadap Proses Belajar Mengajar. Pertemuan balikan ini merupakan tahap yang penting

(27)

untuk mengembangkan perilaku guru dengan cara memberikan balikan tertentu. Balikan ini harus deskriptif, spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual, dan akurat sehingga betul-betul bermanfaat bagi guru.

Berdasarkan data hasil observasi di SD N Kedondong 1 menunjukkan bahwa setelah hasil supervisi akademik di sampaikan kepada guru, kemudian kepala sekolah membuat kegiatan umpan balik (Feedback).Kegiatan umpan balik dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah dilakukan oleh guru pada saat melakukan pembelajaran di kelas. Dengan adanya umpan balik tersebut kompetensi guru dalam pembelajaran diharapkan akan semakin meningkat. Hasil wawancara mengenai umpan balik ini diungkapkan oleh Ibu Sri Hastuti guru kelas V di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang menyatakan sebagai berikut.

“Untuk membahas hasil pelaksanaan supervisi akademik diadakan pertemuan balikan untuk membahas kekurangan-kekurangan yang ada oleh kepala sekolah tujuannya adalah agar diketahui kekurangan-kekurangan apa saja sehingga dapat diperbaiki di kemudian hari (tanggal 17 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas dibenarkan oleh pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut.

“Untuk membahas hasil pelaksanaan supervisi akademik maka dilakukan pertemuan balikan antara supervisor dan guru untuk membahas kekurangan-kekurangan yang ada oleh kepala sekolah tujuannya

(28)

saja sehingga dapat diperbaiki di kemudian hari (tanggal 16 Desember 2014).”

Hal senada juga disampaikan oleh bapak Ahmad Manaseh, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1.

“Kegiatan umpan balik?Setelah hasil supervisi saya sampaikan pada guru yang bersangkutan, kemudian saya lanjutkan dengan kegiatan umpan balik.Biasanya saya memanggil guru untuk membahas tentang hasil supervisi, yang kemudian dilanjutkan dengan membahas langkah-langkah seperti apa yang akan dilakukan untuk memperbaikinya (tanggal 15 Desember 2014).”

Feedback atau umpan balik hasil supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang dilakukan oleh kepala sekolah. Supervisi akademik dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran, tetapi kadang-kadang umpan balik yang dilakukan oleh kepala sekolah hanya bersifat informasi saja, seperti yang diungkapkan oleh ibu Khusnul Huda guru kelas III sebagai berikut ini:

"Setelah disupervisi saya dipanggil ke ruang kepala sekolah, kemudian kami berdiskusi mengenai apa saja kekurangan ketika saya mengajar, bapak kepala sekolah kemudian memberikan balikan berupa masukan berdasarkan temuan-temuan atas kekurangan ketika saya mengajar tadi (tanggal 16 Desember 2014).”

Hal senada juga disampaikan oleh ibu Sri Hastuti guru kelas V yang menyatakan.

(29)

”Setelah disupervisi saya dipanggil di ruang kepala sekolah, kepala sekolah menyampaikan hasil pelaksanaan supervisi saya malah diajak bicara dan saya banyak dimotivasi kemudian saya dikirim penataran sampai tingkat propinsi (tanggal 17 Desember 2014).”

Umpan balik yang disampaikan oleh kepala sekolah tersebut merupakan balikan dalam bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran di Sekolah Dasar Kedondong 1 dengan harapan kedepannya akan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Tindak lanjut atau umpan balik dari hasil supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dapat berupa pengiriman penataran-penataran untuk beberapa guru yang dalam pelaksanaan supervisi perlu untuk mengikutinya.

Hasil wawancara peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh kepala sekolahSekolah Dasar Negeri Kedondong 1 mengenai kegiatan tindak lanjut dari supervisi akademik.

”Sebagai wujud dari umpan balik yang kami lakukan adalah dengan mengikutsertakan para guru tersebut pada kegiatan-kegiatan seperti penataran-penataran atau pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi yang dimilikinya (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas dibanarkan oleh pengawas sekolah yang menyatakan sebagai

(30)

“Sebagai wujud dari umpan balik yang di lakukan oleh kepala sekolah salah satunya adalah dengan mengikutsertakan para guru tersebut pada kegiatan-kegiatan seperti penataran-penataran atau pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi yang dimilikinya (tanggal 16 Desember 2014).”

Hal itu diperkuat dengan hasil wawancara bapak Tri Mulyono guru kelas VI di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang menyatakan:

”Kegiatan umpan balik yang dilakukan oleh kepala sekolah diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan para guru dalam kegiatan seperti seminar,KKG, pelatihan dan juga penataran. Tujuannya agar kompetensi guru semakin meningkat (tanggal 15 Desember 2014).”

Pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru terlihat dari tingkat kehadiran guru baik di sekolah maupun di kelas yang selalu dipantau oleh kepala sekolah dan menunjukkan adanya peningkatan kinerja, yang dibuktikan dengan kenaikan prosentase tingkat kehadiran guru.

Berdasarkan studi dokumen yang dilakukan peneliti bahwa dokumen hasil supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 merupakan hasil pelaksanaan supervisi masing-masing guru sedangkan tindak lanjutnya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang disepakati keduanya dan kemudian keduanya menanda tanganinya untuk kemudian dijadikan dokumen sekolah. Dan pelaksanaan supervisi akademik memberikan pengaruh yang positif untuk pembelajaran.

(31)

Informasi tersebut diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang menyatakan.

“Hasil supervisi berpengaruh positif bagi guru dan siswa. Guru menjadi terarah dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi lebih cepat paham karena pembelajaran berlansgung dengan lebih efektif, terprogram dan terarah (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan kepala sekolah di atas dibenarkan oleh pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut:

“Berdasarkan pengamatan saya, setelah dilaksanakannya supervisi akademik berpengaruh positif terhadap pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa di sekolah karena salah satunya adalah dengan adanya supervisi akademik dapat melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam perangkat pembelajaran (tanggal 16 Desember 2014).”

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Sri Hastuti guru kelas V yang menyatakan sebagai berikut:

“Dengan dilaksanakannya supervisi kademik berpengaruh positif terhadap pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa di sekolah karena salah satunya adalah dengan adanya supervisi akademik dapat melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam perangkat pembelajaran(tanggal 17 Desember 2014)”.

Kedua pernyataan di atas diperkuat dengan hasil wawancara ibu Khusnul Huda guru kelas III sebagai

(32)

“Pengaruh supervisi akademik?Menurut pendapat saya supervisi akademik sangat berpengaruh terhadap guru. Karena dengan adanya supervisi akademik oleh kepala sekolah guru dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran yang nantinya akan dicari solusinya secara bersama-sama antara guru dan kepala sekolah (tanggal 16 Desember 2014).”

Berdasarkan hasil observasi dokumen mengenai umpan balik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 juga dilakukan dengan cara memotivasi guru untuk mendorong guru agar melaksanakan proses pembelajaran lebih baik dan umpan balik ini digunakan oleh kepala sekolah untuk memotivasi guru agar siswa asuhannya mencapai prestasi belajar yang meningkat. Umpan balik ini diberikan oleh kepala sekolah secara langsung setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi dengan harapan agar guru masih mempunyai ingatan segar akan kekurangan dalam proses pembelajaran yang dihadapi yang ditemukan pada waktu disupervisi oleh kepala sekolah.

Hasil wawancara dengan bapak Tri Mulyono guru kelas VI yang mengatakan:

“Umpan balik juga dilakukan oleh kepala sekolah dalam bentuk motivasi kepada kami yang biasanya dilakukan setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi.Setelah kegiatan supervisi akademik dilakukan biasanya kepala sekolah mengajak ngobrol kami dan kemudian kami diberikan motivasi untuk terus meningkatkan kompetensi kami (tanggal 15 Desember 2014).”

(33)

Pernyataan kepala sekolah di atas dibenarkan oleh pengawas sekolah yang menyatakan sebagai berikut:

“Berdasarkan pengamatan saya, Umpan balik juga dilakukan oleh kepala sekolah dalam bentuk motivasi kepada para Guruyang biasanya dilakukan setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi. Setelah kegiatan supervisi akademik dilakukan biasanya kepala sekolah mengajak ngobrol kami dan kemudian kami diberikan motivasi untuk terus meningkatkan kompetensi kami (tanggal 16 Desember 2014).”

Hal senada juga disampaikan oleh ibu Sri Hastuti guru kelas V sebagai berikut:

“Umpan balik yang diberikan kepala sekolah juga dalam bentuk pemberian motivasi kepada para guru.Pemberian motivasi tersebut dilakukan segera setelah supervisi selesai dilakukan (tanggal 17 Desember 2014).”

Dalam pelaksanaan supervisi akademik di suatu sekolah terkadang mengalami hambatan. Hambatan tersebut antara lainsarana prasarana yang belum memadai selain masalah waktu yang tidak sesuai dengan rencana.Berdasarkan data observasi di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan supervisi akademik sering mengalami hambatan. Hambatan yang dihadapi guru dalam supervisi akademik antara lain kurang lengkapnya alat pembelajaran seperti alat peraga dan sumber belajar. Selain itu juga masalah waktu pelaksanaan supervisi akademik yang tidak sesuai dengan perencanaan.

(34)

peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1:

“Dalam pelaksanaan supervisi akademik di sekolah terkadang juga mengalami hambatan. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan supervisi akademik seperti belum lengkapnya alat pembelajaran seperti alat peraga dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga hal tersebut dapat mengganngu proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar juga masih kurang. Selain itu hambatan juga kadang-kadang terjadi ketika akan dilaksanakan supervisi ternyata pada hari itu saya atau guru yang bersangkutan ada keperluan mendadak yang tidak dapat diwakilkan. Jadi terpaksa supervisi ditunda dulu (tanggal 15 Desember 2014).”

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh ibu Sri Hastuti guru kelas V sebagai berikut:

“Hambatan yang biasanya terjadi pada saat supervisi akademis adalah hambatan yang sifatnya non teknis.Misalnya sudah jelas waktu atau jadwal pelaksanaannya tetapi ada kegiatan yang tidak dapat ditunda. Guru tidak bisa maksimal misalnya alat peraga yang kurang memadai atau metode yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan pembelajaran yang sedang diajarkan (tanggal 17 Desember 2014).”

Untuk mengatasi hambatan yang ada diperlukan adanya upaya-upaya yang sesuai dengan permasalahan yang ada.Hasil observasi dapat diketahui bahwa kepala sekolah memiliki upaya untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik. Upaya tersebut

(35)

antara lain dengan melengkapi alat, media dan sumber belajar yang ada. Selain itu kepala sekolah juga mengadakan pemberdayaan tenaga guru melalui diklat.Hal itu diperkuat dengan hasil wawacara peneliti dengan bapak Ahmad Manaseh Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 sebagai berikut.

“Kami melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hamabtan yang ada seperti untuk kurang lengkapnya alat pembelajaran, kami berusaha untuk melengkapi peralatan pembelajaran dengan cara membuat anggaran untuk pembelian alat peraga, media maupun sumber belajar. Kalau untuk kemampuan guru dalam pembelajaran kami beruapa dengan cara mengikutsertakan para guru dalam kegiatan seperti diklat atau pelatihan-pelatihan (tanggal 15 Desember 2014).”

Informasi senada juga disampaikan oleh ibu Khusnul Huda guru kelas III mengenai upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengatasi hambatan.

“Upaya-upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut dipayakan dengan membahasnya dalam rapat guru dilingkungan intern sekolah seperti alat peraga yang kurang lengkap.Kemudian hambatan-hambatan yang berhubungan dengan kemampuan guru dalam pembelajaran biasanya akan dibawa ke forum KKG pada tingkat gugus (tanggal 16 Desember 2014).”

Dari wawancara di atas dapat diketahui kepala Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hambatan yang ada. Upaya tersebut antara

(36)

yang ada. Selain itu kepala sekolah juga mengadakan pemberdayaan tenaga guru melalui diklat.

4.3 Pembahasan

4.3.1Perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Supervisi akademik adalah kegiatan pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi dalam upaya meingkatkan kualitas produk didik melalui usaha memotivasi, membimbing, membina, dan mengarahkan orang-orang yang terkait dengan kegiatan akademik. Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Dalam pelaksanaannya, kegiatan supervisi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Supervisi akademik bukan hanya membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuannya, tapi juga membantu guru dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, sebagai dasar analisis dalam menyusun berencana pembelajaran secara tepat (Arikunto, 2009: 12). Tujuan Supervisi Akademik menurut Aqib dan Rohmanto (2007: 190-191) adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru

(37)

dikelas yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas belajar siswa.Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga untuk pengembangan potensi dan kualitas guru.

Di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak dapat diketahui bahwa kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah diawali dengan kegiatan perencanaan.Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap organisasi atau atau lembaga dan bagi setiap kegiatan, baik perseorangan maupun kelompok. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitandan bahkan mungkin kegagalan (Purwanto, 2006: 106-107). Supervisi Akademik harus direncanakan dengan baik, rapi dan terstruktur.Perencanaan program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan pemantauan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.Kepala sekolah membuat program-program yang akan dilaksanakan dalam supervisi akademik. Perencanaan dalam supervisi pembelajaran di Sekolah Dasar ini kegiatan kongkritnya berupa menyusun program supervisi akademik, evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta menyusun program umpanbalik.Sedangkan mekanismenya melalui rapat Dewan guru. Penyusunan Program

(38)

satu kelas, satu mata pelajaran untuk satu pertemuan (2 jam pelajaran).Supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 direncanakan setiap tahun atau semester dalam satu program supervisi.Kegiatan supervisi diawali dengan perencanaan.Perancanaan merupakan salah satu tahap penting dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran di sekolah. Melalui perencanaan diuraikan tentang kegiatan supervisi yang akan dilaksanakan,materi kegiatan, tujuan, teknik yang akan digunakan dalam supervisi, siapa yang akan disupervisi, dan juga kapan dilakukannya supervisi.

Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran. Oleh karena supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru.Karena tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sharma, Yusoff, Kannan, dan Baba (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Concerns of Teachers and Principals on

Instructional Supervision in Three Asian Countries“. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan tidak sungguh-sungguh atau hanya sekedar melihat-lihat saja memberikan hasil yang tidak maksimal.Dalam pelaksanaan supervisi diperlukan adanya keterlibatan kepala sekolah, guru-guru serta supervisor untuk kegiatan supervisi dapat berjalan dengan dan juga diperoleh hasil yang maksimal.

(39)

Terdapat persamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yaitu dalam pelaksanaan supervisi akademik diperlukan adanya keterlibatan dari supervisor dalam hal ini bisa kepala sekolah atau pengawas sekolah dengan guru yaitu orang yang akan di supervisi. Kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1melakukan komunikasi dengan guru dalam hal penyusunan jadwal kegiatan supervisi akademik.

Setelah program supervisi akademik dibuat oleh kepala sekolah kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan instrument supervisi akademik. Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang diperoleh peneliti di lapangan dapat diketahui bahwa kepala sekolah mempersiapkan instrument untuk menilai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan instrument Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP). Dalam kaitannya dengan penyusunan instrument supervisi mengenai RPP, kepala sekolah melakukan rapat koordinasi dengan guru-guru. Rapat tersebut dilakukan untuk menjelaskan aspek-aspek apa saja yang akan di supervisi oleh kepala sekolah sehingga aspek tersebut harus dipersiapkan oleh guru yang bersangkutan. Contohnya silabus, RPP, alat peraga dan metode yang digunakan.Jadi dalam pelaksanaannya nanti guru sudah percaya diri.

Pada tahap perencanaan kepala sekolah juga membahas tentang siapa saja yang akan disupervisi.

(40)

dalam tahap perencanaan juga dilakukan pembuatan jadwal tentang pelaksanaan supervisi akademik. Berdasarkan data observasi di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak, diperoleh data bahwa pemilihan guru yang akan disupervisi dilakukan pada tahap perencanaan supervisi akademik dan jadwal pelaksanaan supervisi akademik. (Data terlampir).Selain pembuatan jadwal pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah juga membuat jadwal pertemuan balikan (feed

back).Berdasarkan data observasi di Sekolah Dasar

Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak dapat diketahui bahwa dalam perencanaan supervisi akademik juga dibahas.Tujuannya adalah untuk memudahkan kepala sekolah dalam menyampaikan hasil supervisi kepada guru yang disupervisi.

4.3.2Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah KabupatenDemak.

Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti di lapangan dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya.Berdasarkan jadwal yang telah dibuat sebelumnya pelaksanaan supervisi di setiap kelas dilaksanakan setiap hari satu kelas, satu mata pelajaran untuk satu pertemuan (2 jam pelajaran). Tujuannya agar para guru mepersiapkan

(41)

segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran dengan baik sehingga hasil yang diperoleh juga akan maksimal.

Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah pada saat berlangsungnya proses pembelajaran diharapkan tidak menganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar. Kepala sekolah bersikap ramah, mengamati dan mengadakan penilaian dan berusaha untuk tidak mengganggu jalannya proses belajar mengajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa pada saat supervisi akademik dilaksanakan kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor bersikap sopan.Kepala sekolah memposisikan diri sebagai siswa sehingga guru tidak merasa canggung pada saat mengajar.Dalam pelaksanaan supervisi akademik, keberadaan kepala sekolah di dalam kelas tidak menganggu proses belajar mengajar siswa. Kepala sekolah bersikap ramah, mengamati dan mengadakan penilaian dan berusaha untuk tidak mengganggu jalannya proses belajar mengajar mengajar. Sikap kepala sekolah ketika berada didalam kelas untuk melakukan supervisi akademik sangat natural.Sikap kepala sekolah yang natural membuat jalannya Kegiatan Belajar Mengajar tidak terganggu.Dalam melakukan supervisi akademik, kepala sekolah melakukan pengamatan dan penilaian.

Ryan dan Gottfried (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Elementary Supervision and the

(42)

mengetahui orang-orang bahwa ia sedang mengawasi, sangat penting untuk keberhasilan kelompok. Maksudnya adalah ketika akan dilakukan supervisi maka supervisor harus mengetahui keadaan guru yang akan disupervisi.

Terdapat persamaaan antara hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yaitu pada saat berlangsungnya kegiatan supervisi, seorang supervisor harus bersikap senatural mungkin. Karena dalam penelitian ini supervisi akademik dilakukan pada saat pembelajaran maka supervisor bersikap sopan dan tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.

Kegiatan supervisi akademik merupakan kegiatan yang sifatnya wajib dilaksanakan dalam penyelenggaraan satuan pendidikan.Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam memberikan pembinaan kepada guru. Hal tersebut karena Proses Belajar-Mengajar yang dilaksakan guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Oleh karena itu dalam pelaksanaan supervisi akademik, Kepala Sekolah harus dapat mempersiapkan instrumen supervisi akademik dengan baik.

Data observasi dilapangan menunjukkan bahwa pada saat melakukan supervisi akademik di dalam ruang kelas, kepala sekolah membawa perlengkapan supervisi akademik berupa lembar observasi dan instrument RPP dan instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada saat

(43)

peneliti melakukan observasi pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah yang datang dan duduk di barisan belakang membawa beberapa catatan yang digunakan untuk mengatami guru.Lembar catatan tersebut adalah lembar instrument Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP) dan instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran serta lembar observasi untuk mencatat jalannya pembelajaran.Lembar instrumen RPP dan penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran berisi tentang kegiatan yang disupervisi, skor penilaian supervisi dan deskriptor.Kegiatan yang ada dalam instrument supervisi antara lain tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, alokasi waktu, langkah-langkah pembelajaran sumber belajar dan penilaian.Sedangkan untuk instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran kegiatan yang disupervisi meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Pada saat pelaksanaan supervisi akademik, supervisor dapat melakukan intervensi pada saat guru sedang mengajar.Supervisor dapat bertanya kepada guru seolah-olah supervisor adalah siswa yang sedang mengikuti pembelajaran.Hal itu bertujuan agar guru tidak merasa cangung pada saat menjawab pertanyaan dari supervisor berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan. Setelah proses belajar mengajar selesai dilakukan, kemudian guru dan supervisor membuat

(44)

akan didiskusikan dengan guru yang disupervisi. Setelah ditemukan waktu yang tepat untuk menjelaskan hasil supervisi akademik kemudian supervisor akan meninggalkan kelas.

4.3.3 Evaluasi supervisi akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Evaluasi adalah penilaian secara sistemik untuk menentukan atau menilai kegunaan, keefektifan sesuatu yang didasarkan pada kriteria tertentu dari program.Evaluasi harus memiliki tujuan yang jelas, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam program.Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui jalannya supervisi akademik.

Setelah supervisi akademik selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi.Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui jalannya supervisi akademik.Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari para guru yang telah disupervisi. Hasil pelaksanaan supervisi akademik akan menjadi bahan untuk di analisis. Komponen yang dianalisis adalah komponen yang disupervisiyaitu Rencana Pembelajaran berupa dokumen perangkat pembelajaran, Proses pembelajaran dan Penilaian pembelajaran. Ketiga komponen tersebut harus dianalisis berdasarkan instrument penilaian yang telah dibuat sebelumnya.Evaluasi dilakukan untuk menganalisis

(45)

komponen pembelajaran yang telah disupervisi.Komponen-komponen tersebut yaitu RPP dan penilaian kemampuan guru pada saat mengajar. Analisis tersebut hasilnya nanti akan dibahas dalam kegiatan umpan balik bersama guru yang telah disupervisi.

Kegiatan evaluasi supervisi akademik dilengkapi dengan membuat rangkuman/kesimpulan dari hasil analisis terhadap perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.Hasil evaluasi harus dibuat dengan baik dan rapi agar memudahkan supervisor pada saat melakukan tindak lanjut.Hasil analisis evaluasi supervisi akademik meliputi bentuk rangkuman hasil identifikasi masalah pelaksanaan supervisi akademik dan rekapitulasi hasil pelaksanaan supervisi akademik. Hal itu bertujuan untuk memudahkan supervisor dalam mengambil tindakan yang akan dilakukan dalam tindak lanjut.

Evaluasi supervisi akademik yang dilakukan oleh supervisor berdasarkan pada instrument supervisi akademik yang telah dibuat sebelumnya.Instrumen tersebut adalah instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan instrumen penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan keegiatan belajar mengajar. Instrumen evaluasi supervisi akademik berisi tentang nama sekolah, nama guru, mata pelajaran, kelas/semester, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar dan tabel yang berisi tentang kegiatan yang telah disupervisi.

(46)

4.3.4 Umpan balik Supervisi Akademik Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.

Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agarmemberikan dampak yang nyata untuk meningkatkan profesionalisme guru.Dampak nyata ini diharapkan dapat dirasakan masyarakat maupun

stakeholders. Tindak lanjut tersebut berupa:penguatan

dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar dan guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan /penataran lebih lanjut.

Hasil pelaksanaan supervisi akademik dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran. Hasil supervisi akademik yang diperoleh guru nantinya akan menjadi acuan kepala sekolah dalam melakukan umpan balik (Feedback). Pertemuan balikan dilakukan segera setelah melaksanakan observasi pengajaran, dengan terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap hasil observasi. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah ditindaklanjuti apa saja yang dilihat oleh supervisor, sebagai observer, terhadap proses belajar mengajar. Pertemuan balikan ini merupakan tahap yang penting untuk mengembangkan perilaku guru dengan cara memberikan balikan tertentu. Balikan ini harus deskriptif, spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual, dan akurat sehingga betul-betul bermanfaat bagi guru.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Murat dan Sibel (2010) dalam penelitiannya yang berjudul

(47)

“English Language Teachers’ Perceptions Of Educational

Supervision In Relation To Their Professional Development: A Case Study Of Northern Cyprus”.Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi guru tentang supervisi pendidikan berhubungan secara langsung dengan perkembangan profesionalisme guru yang bersangkutan.Maksudnya adalah dengan dilaksanakannya supervisi pendidikan guru berharap terdapat hasil yang positif yang dapat membantu meningkatkan kinerjanya.

Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan hasil penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yaitu dengan adanya pelaksanaan supervisi dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuan mengajar. Karena hasil supervisi akan menjadi tolok ukur kemampuan guru dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar .

Berdasarkan data hasil observasi di Sekolah Dasar Negeri Kedondong1 menunjukkan bahwa setelah hasil Supervisi Akademik di sampaikan kepada guru, kemudian kepala sekolah membuat kegiatan umpan balik (Feedback).Kegiatan umpan balik dilakukan untuk dapat memperbaiki kekurangan yang telah dilakukan oleh guru pada saat melakukan pembelajaran di kelas. Dengan adanya umpan balik tersebut kompetensi guru dalam pembelajaran diharapkan akan semakin meningkat. Feedback atau umpan balik hasil supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 yang dilakukan oleh kepala

(48)

pembelajaran, tetapi kadang-kadang umpan balik yang dilakukan oleh kepala sekolah hanya bersifat informasi saja.Umpan balik yang disampaikan oleh Kepala Sekolah tersebut merupakan balikan dalam bentuk informasi untuk mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 dengan harapan kedepannya akan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Tindak lanjut atau umpan balik dari hasil supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dapat berupa pengiriman penataran-penataran untuk beberapa guru yang dalam pelaksanaan supervisi perlu untuk mengikutinya.

Pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru terlihat dari tingkat kehadiran guru baik di sekolah maupun di kelas yang selalu dipantau oleh kepala sekolah dan menunjukkan adanya peningkatan kinerja, yang dibuktikan dengan kenaikan prosentase tingkat kehadiran guru.Berdasarkan studi dokumen yang dilakukan peneliti bahwa dokumen hasil supervisi akademik di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 merupakan hasil pelaksanaan supervisi masing-masing guru sedangkan tindak lanjutnya merupakan rangkaian pembicaraan kepala sekolah dengan guru yang disepakati keduanya dan kemudian keduanya menanda tanganinya untuk kemudian dijadikan dokumen sekolah. Dan pelaksanaan supervisi akademik memberikan pengaruh yang positif untuk pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dokumen mengenai umpan balik di Sekolaah Dasar Negeri Kedondong 1 juga dilakukan dengan cara memotivasi guru untuk

(49)

mendorong guru agar melaksanakan proses pembelajaran lebih baik dan umpan balik ini digunakan oleh kepala sekolah untuk memotivasi guru agar siswa asuhannya mencapai prestasi belajar yang meningkat. Umpan balik ini diberikan oleh kepala sekolah secara langsung setelah kepala sekolah selesai melakukan supervisi dengan harapan agar guru masih mempunyai ingatan segar akan kekurangannya /permasalahan pembelajaran yang dihadapi yang ditemukan pada waktu disupervisi oleh kepala sekolah.

Dalam pelaksanaan supervisi akademik di suatu satuan pendidikan terkadang mengalami hambatan. Hambatan tersebut yaitusarana prasarana yang belum memadai selain masalah waktu yang tidak sesuai dengan rencana.Berdasarkan data observasi di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan supervisi akademik sering mengalami hambatan. Hambatan yang dihadapi guru dalam supervisi akademik yaitu kurang lengkapnya alat pembelajaran seperti alat peraga dan sumber belajar. Selain itu juga masalah waktu pelaksanaan supervisi akademik yang tidak sesuai dengan perencanaan.Untuk mengatasi hambatan yang ada diperlukan adanya upaya-upaya yang sesuai dengan permasalahan yang ada.Hasil observasi dapat diketahui bahwa kepala sekolah memiliki upaya untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik. Upaya tersebut antara lain dengan melengkapi alat, media dan sumber belajar yang ada. Selain itu kepala

(50)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, ucapan

Melalui hasil analisa yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun statistik, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan hasil uji hipotesis

Berkat rahmat dan pertolongan Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran hargadiri pada lansia yang masih aktif bekerja di desa Wijirejo Pandak

Tahapan penelitian tersebut meliputi: evaluasi nutrisi makro tanah dan tanaman, formulasi pengomposan kotoran sapi diperkaya (menggunakan bakteri indigenus)

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan.Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang

Hubungan dalam rumah tangga (dukungan suami, keluarga lain, lingkungan terhadap kehamilan)3. Dukungan psikologis: apakah

[r]

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif, jenis data kuantitatif, data yang dipergunakan bersumber pada data primer, dalam analisis data menggunakan analisa break