KAT
KATA PENGA PENGANTAR ANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan kar
karuniunia-Nya-Nya a kamkami i dapdapat at menymenyeleselesaikaaikan n makmakalah alah yanyang g berberjudjudul ul “Ak“Akuntuntansiansi Foren
Forensik dan sik dan AuAudit Inestigati!dit Inestigati!"# "# $akalah ini $akalah ini merupamerupakan salah kan salah satu tugas satu tugas dalamdalam mata kuliah Auditing %#
mata kuliah Auditing %# $a
$akakalalah h inini i terterdidiri ri dadari ri & & babab b yayaititu u pependndahahululuauan, n, pepembmbahahasasan an dadann penutup#
penutup# 'alam 'alam bab bab pendahuluan pendahuluan kami kami akan akan memaparkan memaparkan mengenai mengenai latar latar belakang berikut (ontoh kasus, rumusan masalah, serta
belakang berikut (ontoh kasus, rumusan masalah, serta man!aat dan tujuan# )ntuk man!aat dan tujuan# )ntuk bab
bab pembahasan pembahasan kami kami akan akan memaparkan memaparkan mengenai mengenai akuntansi akuntansi !orensik !orensik dan dan auditaudit inestigati!, selanjutnya pada bab penutup berupa kesimpulan dan saran dari hasil inestigati!, selanjutnya pada bab penutup berupa kesimpulan dan saran dari hasil makalah yang kami buat#
makalah yang kami buat#
*ami berharap makalah ini dapat berman!aat dan menambah +a+asan *ami berharap makalah ini dapat berman!aat dan menambah +a+asan serta memenuhi ke+ajiban tugas# *ami menyadari bah+a $akalah ini masih jauh serta memenuhi ke+ajiban tugas# *ami menyadari bah+a $akalah ini masih jauh dari kesempurnaan# leh karena itu, saran dan kritik yang bersi!at membangun dari kesempurnaan# leh karena itu, saran dan kritik yang bersi!at membangun sangat kami harapkan#
sangat kami harapkan#
andung, .& $aret ./%0 andung, .& $aret ./%0
Penulis Penulis DAFTAR ISI DAFTAR ISI % %
KAT
KATA A PENGANTPENGANTAR...AR...1...1 DAFTA
DAFTAR R ISI...ISI...2...2 PENDAHULUAN...4 PENDAHULUAN...4
1.1
1.1 LataLatar r BelakBelakang..ang...4...4 1.2
1.2 RumRumuan uan !aa!aala"...la"...#...# 1.$
1.$ TTu%u%uan.uan...#...#
BAB
BAB II...II... && PE!BAHASAN....
PE!BAHASAN... && 2.1
2.1 AKUNAKUNTATANSI NSI F'REF'RENSINSIK...K...&...& .#%#%
.#%#% PengePengertian rtian AkuAkuntansi ntansi ForenForensik#####sik#################################################################################################################1####################1 .#%#.
.#%#. 'isipl'isiplin in dan dan Pro!ePro!esi si ForenForensik sik 2ainny2ainnya########a######################################################################################################3######3 .#%#&
.#%#& AkuntAkuntan an ForenForensik sik di di PengadPengadilan##ilan######################################################################################################################3##############3 .#%#4
.#%#4 AkuntAkuntansi ansi atau atau AudAudit it ForenForensik####sik###############################################################################################################################%%#####%% .#%#5
.#%#5 PraktPraktik ik AkuAkuntansi ntansi ForenForensik sik di di IndonIndonesia####esia###################################################################################%%#################%% .#%#0
.#%#0 AkuntAkuntan an ForenForensik sik SektoSektor r PublikPublik####################################################################################################################%.##############%. .#%#6
.#%#6 StandaStandar r AkuAkuntansi ntansi ForensForensik######ik###########################################################################################################################%&###############%& .#%#1
.#%#1 *ode *ode 7tik 7tik AkuAkuntansntansi i ForensForensik#####ik#######################################################################################################################%5############%5 .#%#3
.#%#3 *uali*ualitas tas AkuAkuntansi ntansi ForenForensik####sik##########################################################################################################################%5################%5 2.2
2.2 AUDAUDIT IT IN(EIN(ESTIGSTIGATATIF...IF...1#...1# .#.#%
.#.#% PengePengertian rtian AudAudit it InesInestigatitigati!######!########################################################################################################################%0##############%0 .#.#.
.#.#. PendePendekatan katan AudAudit it IneInestigasi#stigasi#################################################################################################################################%6##########%6 .#.#&
.#.#& 8al-ha8al-hal 9l 9aang 'ng 'ilakukilakukan an :kom:kompetenspetensi; Si; Seorang eorang AudAuditor itor InestInestigasi###########%1igasi###########%1 .#.#4
.#.#4 PenyPenyusunan usunan ProgProgram ram AudAudit it InesInestigasi##tigasi######################################################################################################%3####%3 .#.#5
.#.#5 PelaksPelaksanaan anaan ProgProgram ram 'an 'an TeTehnik-hnik-tehnitehnik k AudAudit Iit Inestignestigasi######asi######################################%3####%3 .#.#0
.#.#0 8asil 8asil InesInestigasi##tigasi####################################################################################################################################################################.%############.% .#.#6
.#.#6 StandaStandar r AudAudit it InesInestigati!tigati!#####################################################################################################################################.&#################.&
BAB
BAB III...III...2#...2# PENUTUP...
PENUTUP...2#...2# &#%
&#% *es*esimpimpulanulan#################################################################################################################################################################################################.0#.0
DAFTA
DAFTAR R PUSTAPUSTAKA...KA...2)2)
. .
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tindak ke(urangan di pemerintahan di Indonesia sudah men(apai tingkat yang memprihatinkan# ila kita sering memba(a surat kabar atau melihat teleisi, maka kita akan disuguhi banyak berita tentang kasus-kasus fraud yang telah melibatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung ja+ab, baik dijajaran lembaga legislati!, eksekuti! bahkan yudikati!# erbagai usaha telah dilakukan Pemerintah Indonesia baik dengan memberdayakan se(ara maksimal lembaga-lembaga penegak hukum, seperti *ejaksaan, Pengadilan, dan *epolisian# ahkan dalam dasa+arsa terakhir Pemerintah juga telah membentuk dan memberdayakan *omisi Pemberantasan *orupsi :*P*; untuk melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia# Namun sayangnya hasil yang di dapat masih belum sesuai dengan harapan, di mana Indonesia masih menduduki %/ negara terkorup di dunia#
Terjadinya ke(urangan tersebut yang tidak dapat terdeteksi oleh suatu pengauditan dapat memberikan e!ek yang merugikan dan (a(at bagi proses pelaporan keuangan# Adanya ke(urangan berakibat serius dan memba+a dampak
kerugian# Apabila dilihat dari peran akuntan publik, !enomena ke(urangan ini menjadi masalah yang serius karena menyangkut (itra akuntan publik terutama auditornya#
*e(urangan yang dilakukan oleh oknum-oknum pemerintah sulit terdeteksi karena pelaku biasanya merupakan orang-orang yang diper(aya untuk menjalankan suatu proyek# leh karena itu, auditor laporan keuangan harus mempunyai keahlian untuk mendeteksi ke(urangan ini# )ntuk tindak lebih lanjut, auditor laporan keuangan ini hanya dapat mendeteksi saja sedangkan untuk pengungkapannya diserahkan pada akuntan !orensik yang lebih ber+enang#
Akuntansi !orensik inilah yang nantinya akan menggunakan suatu aplikasi audit lain selain audit biasa yang digunakan para auditor laporan keuangan untuk mengungkapkan ke(urangan#
Peran akuntansi !orensik dalam mengungkap ke(urangan di Indonesia dari +aktu ke +aktu semakin terus meningkat# Akuntansi !orensik banyak diterapkan ketika *omisi Pemeberantasan *orupsi :*P*; mengumpulkan bukti-bukti hukum
yang diperlukan untuk menangani kasus-kasus korupsi yang dilaporkan kepada instansi tersebut# Akuntansi !orensik juga digunakan oleh adan Pemeriksa *euangan :P*;, *epolisian, adan Penga+asan *euangan dan Pembangunan :P*P;, serta Inspektorat <enderal *ementerian untuk menggali in!ormasi selama proses pelaksanaan audit ke(urangan : fraud audit) atau audit inestigasi#
eberapa !enomena yang terjadi di Indonesia mengenai ke(urangan yang terjadi hingga dikategorikan sebagai korupsi#=ontoh kasus pada ank =entury yaitu mengalami gagal bayar# adan Pemeriksa *euangan :P*; menyerahkan 2aporan 8asil Perhitungan :28P; kerugian negara dari kasus ank =entury ke *omisi Pemberantasan *orupsi :*P*;#*etua P*, 8adi Purnomo memaparkan dalam laporan tersebut disimpulkan bah+a terdapat penyimpangan yang dilakukan pihak-pihak terkait dalam pemberian Fasilitas Pendanaan <angka Pendek :FP<P; dan penetapan ank =entury sebagai bank gagal berdampak sistemik sehingga harus dikeluarkan penyertaan modal sementara#
Terkait penyimpangan tersebut, lanjut 8adi, merugikan keuangan negara sebesar >p 013#&34 miliar dari pemberian FP<P ke ank =entury dan merugikan keuangan negara sebesar >p 0,64. triliun dari pemberian penyertaan modal sementara ke bank yang kini berganti nama menjadi ank $utiara tersebut(sumber: www.suarapembaruan.com diakses 5 Desember 2015).
=ontoh lainnya yaitu kasus hambalang yang merupakan salah satu kasus terjadinya ke(urangan# Sidang kasus dugaan korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah lahraga Nasional :P&SN; 8ambalang dengan terdak+a Teuku agus $okhamad Noor selaku mantan *epala 'iisi *onstruksi I PT Adhi *arya digelar# Auditor adan Pemeriksa *euangan :P*; Andi >ahmat ?ubaidi dihadirkan sebagai saksi ahli#
*epada hakim dan hadirin sidang, Andi membeberkan kerugian negara akibat korupsi proyek P&SN 8ambalang yang mun(ul dari kontraktor konstruksi, manajemen konstruksi, dan konsultan peren(anaan# 9akni sebesar >p 404,5 miliar (sumber: www.liputan6.com diakses 5 Desember 2015).
1.2 Rumuan !aala"
Penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut@ %# Apa pengertian dari akuntansi !orensi(
.# agaimana disiplin dan pro!esi !orensi( lainnya &# agaimana akuntansi !orensi( di pengadilan 4# Apakah akuntansi atau audit !orensi(
5# agaimana praktik akuntansi !orensi( di Indonesia 0# agaimana akuntansi !orensi( se(tor publi(
6# Apa standar akuntansi !orensi( 1# Apa kode etik akuntansi !orensi(
3# agaimana kualitas akuntansi !orensi( %/# Apa pengertian audit inestigatie
%%# agaimana pendekatan audit inestigatie
%.# 8al-hal apa saja yang dilakukan seorang auditor inestigasi %&# agaimana penyusunan program audit inestigasi
%4# agaimana pelaksanaan program dan teknik-teknik audit inestigasi %5# agaimana hasil inestigasi
%0# Apa standar audit inestigasi
1.$ Tu%uan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan@
%# Pengertian akuntansi !orensi(#
.# 'isiplin dan pro!esi !orensi( lainnya# &# Akuntansi !orensi( di pengadilan# 4# Akuntansi atau audit !orensi(#
5# Praktik akuntansi !orensi( di Indonesia# 0# Akuntansi !orensi( se(tor publi(#
6# Standar akuntansi !orensi(# 1# *ode etk akuntansi !orensi(# 3# *ualitas akuntansi !orensi(# %/# Pengertian auditinestigati!# %%# Pendekatan audit inestigati!#
%.# 8al-hal yang dilakukan seorang auditor inestigasi# %&# Penyusunan program audit inestigasi#
%4# Pelaksanaan program dan teknik-teknik audit inestigasi# %5# 8asil inestigasi#
%0# Standar audit inestigasi#
BAB II PE!BAHASAN
2.1 AKUNTANSI F'RENSIK .#%#% Pengertian Akuntansi Forensik
Akuntansi !orensik adalah penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau luar pengadilan# Akuntansi !orensik dipraktikkan dalam bidang yang luas, seperti @
%# 'alam penyelesaian sengketa antariniiduB
.# 'i perusahaan s+asta dengan berbagai bentuk hukum, perusahaan tertutup maupun yang memperdagangkan saham atau obligasi di bursa, joint venture special purpose companiesB
&# 'i perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki negara, baik di pusat maupun di daerah :)$NC)$';B
4# 'i departemenCkementrian, pemerintah pusat dan daerah, $P>,'P>C'P>', dan lembaga-lembaga negara lainnya, mahkamah :seperti $ahkamah *onstitusi dann $ahkamah 9udisial;, komisi-komisi :seperti *P) dan *PP);, yayasan, koperasi, adan 8ukum $ilik Negara, adan 2ayanan )mum, dan seterusnya#
'e!inisi =rumbley menekankan bah+a akuntansi !orensik tidak identik, bahkan tidak berurusan dengan akuntansi yang sesuai dengan !enerall" accepted
accountin! principles :DAAP;# )kurannya bukan DAAP, melainkan apa yang menurut hukum atau ketentuan perundang-undangan adalah akurat# =rumbley dengan tepat melihat potensi untuk perseteruan di antara pihak-pihak yang berseberangan kepentingan# 'emi keadilan, harus ada akuntansi yang akurat untuk proses hukum yang bersi!at adersarial, atau proses hukum yang mengandung perseteruan#
.#%#. 'isiplin dan Pro!esi Forensik 2ainnya
'alam sidang pengadilan ahli-ahli !orensik dari disiplin yang berbeda, termasuk akuntan !orensik, dapat dihadirkan untuk memberikan keterangan ahli# 'i negara-negara yang berbahasa inggris, mereka disebut e#pert wit$ness :saksi ahli;# *itab )ndang-)ndang 8ukum A(ara Pidana :*)8P; menggunakan istilah “ahli", meskipun dalam per(akapan sehari-hari dan oleh pers digunakan istilah “saksi ahli"# 'alam praktiknya, kelompok ahli lainnya juga terdiri atas para akuntan atau pelaksana audit inestigati! yang memberi keterangan ahli demi keadilan# Istilah akuntan !orensik dan akuntan !orensik dikenal#
.#%#& Akuntan Forensik di Pengadilan
'i Indonesia, punggunaan akuntan !orensik di sektor publik lebih menonjol dari pada sektor priat karena jumlah perkara yang lebih banyak di sektor publik# Akan tetapi, ada juga alasan lain, yakni ke(enderungan untuk menyelesaikan sengketa sektor priat di luar pengadilan# 'isektor publik, para penuntut umum :dari kejaksaan dan *omisi Pemberantasan *orupsi; menggunakan ahli dari P* dan P*P, dan Inspektorat <endral dari 'epartemen yang bersangkutan# 'i lain pihak, terdak+a dan tim pembelanya menggunakan ahli dari kantor-kantor akuntan publikB kebanyakan ahli ini sebelumnya berpraktik di P*P#
Tabel .#%
Ahli Selaku Pribadi dan 2embaga :P*; N
'
A"l* Selaku Pr*+a,* A"l* Selaku Lem+aga -BPK
% *ompetensi Ahli Ahli memberikan
keterangan yang diminta instansi yang ber+enang, sesuai kompetensi ahli yang melekat pada pribadinya#
Ahli memberikan keterangan tentang kerugian negara yang merupakan kompetensi P*, bukan kompetensi pribadi, sehingga tidak
melekat pada pribadi pemegang jabatan anggota P* atau pemeriksa P*# . Substansi keterangan ahli Ahli memberikan Ahli memberi keterangan
keterangan tentang substansi yang menjadi kepakarannya, penguasaan pengetahuannya se(ara pribadi, dan pengembangan pengetahuannya# Pendapat yang diberikannya merupakan pendapat pribadi# tentang kerugianCdaerah karena pelaksanan tugas kontitusional P*#
Pendapat yang
diberikannya merupaka pendapat P*#
& Pengolahan In!ormasi In!ormasi yang dipaparkan ahli dihadapan penyidik maupun sidang pengadilan diolahnya se(ara pribadi dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya se(ara pribadi#
In!ormasi tentang kerugian negara yang dipaparkan di hadapan penyidik maupun sidang pengadilan diolah se(ara kelembagaan# In!ormasi ini tidak dimiliki sebelumnya, sehingga diperoleh melalui pemeriksaan inestigati!#
4 *epemilikan atas
keterangan ahli
*eterangan yang diberikan ahli merupakan milik pribadinya#
*eterangan yang diberikan merupakan milik P* sebagai lembaga negara# 5 *ebebasan memberikan
pendapat
Ahli mempunyai
kebebasan pribadi dalam memberikan pendapat yang berkaitan dengan keahliannya# Pendapat yang diterangkannya adalah hasil pemikiarannya# Ahli merupakan personi!ikasi P*# Ia tidak memiliki keebasan pribadi dalam memberikan keterangan# Ia senantiasa harus berkoordinasi dengan pimpinan karena yang diterangkannya adalah hasil pemeriksaan P*#
0 atas Ahli memberikan keterangan sesuai dengan
kepakaran yang
dimilikinya# Ia hanya dibatasi oleh kedalaman pengetahuan dan pengalamannnya#
Ahli memberikan keterangan sesuai dengan hasil pemeriksaan P*
.#%#4 Akuntansi atau Audit Forensik
'i Amerika Serikat pada mulanya akuntansi !orensi( digunakan untuk menentukan pembagian +arisan atau mengungkapkan moti! pembunuhan# $isalnya, pembunuhan istri oleh suami untuk mendapatkan hak +aris atau klaim asuransi, atau pembunuhan oleh mitra dagang untuk menguasai perusahaan#
ermula dari penerapan akutansi akuntansi untuk meme(ahkan persoalan hukum, maka istilah yang dipakai adalah akuntansi :dan bukan audit; !orensik# Sekarang pun kadar akuntansinya masih terlihat, misalnya dalam perhitungan ganti rugi baik dalam konteks keuangan negara, maupun di antara pihak-pihak dalam sengketa perdata# Ada yang menggunakan istilah audit !orensik untuk kegiatan inestigati!#
.#%#5 Praktik Akuntansi Forensik di Indonesia
%# Pada kasus ank ali, terlihat suksesnya akuntansi !orensik# Akuntannya adalah Pri(eWaterhouse=oopers :P+=; berhasil menunjukkan arus dana yang rumit# entuk diagramnya seperti (ahaya yang men(uat dari sang surya :%unburst ;#
.# Tahun .//5 merupakan suksesnya akuntansi !orensik dan sekaligus sistem pengadilan# *omisi Pemilihan )mum, dimana akuntan !orensiknya adalah adan Pemeriksa *euangan# *omisi Pemberantasan *orupsi berhasil menyelesaikannya di pengadilan# &# *asus ank NI# Akuntansi !orensiknya bukan dilakukan oleh
lembaga pemeriksa atau kantor akuntan, melainkan PPAT*# 'ua ahli
PPAT* dalam persidangan di pengadilan berhasil meyakinkan mengenai peran Adrian Wa+oruntu#
.#%#0 Akuntan Forensik Sektor Publik
Akuntansi !orensik sektor publik di Indonesia lebih menonjol daripada akuntansi !orensik sektor priat# 'i Indonesia terlihat peran-peran penting para akuntan !orensik dari P*P, P*, dan aparat penga+asan internal pemerintah yang dalam APIP# Se(ara terin(i dan dengan data statistik, penulis membahas peran mereka di buku “ $enghitung *erugian *euangan Negara dalam Tindak
Pidana *orupsi"#
Tabel .#.
Perbandingan Akuntansi Sektor Publik dan Sektor S+asta
DI!ENSI Sekt/r Pu+l*k Sekt/r S0ata
2andasan penugasan Amanat undang-undang Penugasan tertulis se(ara spesi!ik
Imbalan 2aEimnya tanpa imbalan &ee dan biaya
8ukum Pidana umum dan khusus,
hukum administrasi negara#
Perdata, arbitrase, administrati!, aturan intern perusahaan
)kuran *eberhasilan $emenangkan perkara pidana dan memulihkan
kerugian#
$emulihkan kerugian
Pembuktian 'apat melibatkan instansi lain di luar lembaga yang bersangkutan
ukti intern, dengan bukti ekstern yang terbatas#
Teknik audit Inestigati! Sangat berariasi karena ke+enangan relati! besar
>elati! lebih sedikit dibandingkan di sektor publik, kreatiitas dalam
pendekatan lebih
menentukan#
Akuntansi Tekanan pada kerugian
negara dan keuangan negara
Penilaian bisnis
.#%#6 Standar Akuntansi Forensik
>ingkasan Standar )mum dan *husus Akuntansi Forensik
1 In,ee,en* @Akuntan Forensik 8arus Independen 'alam $elaksanakan Tugas
%// Daris pertanggung ja+aban @
%# )ntuk kegiatan internal lembaganya, akuntansi !orensik harus (ukup independen dalam melaksanakan tugasnya# Ia bertanggung langsung ke 'e+an *omisaris kalau penugasan diberikan oleh lembaganya, atau kepada penegak hokum danC atau regulator, jika penugasannya datang dari luar lembaganya
.# 'alam hal akuntan !orensik tersebut independen ia menyampaikan laporan kepada seorang eksekuti! senior yang kedudukannya lebih tinggi dari orang yang diduga melakukan !raud, alternati!nya ialah akuntan !orensik menyampaikan laporannya kepada de+an komisaris# &# 'alam hal akuntan !orensi( tersebut independen dan penugasan
diterimanya dan lembaga penegak hokum atau pengadilan, pihak yang menerima laporannya atau counterpart -nya harus ditegaskan dalam kontrak#
12 '+%ekt*3*ta @ Akuntan !orensik harus objekti! :tidak berpihak; dalam melaksanakan telaah akuntansi !orensiknya
2 Kema"*ran r/e*/nal @ akuntansi !orensi( harus dilaksanakan dengan kemahiran dan kehati hatian pro!essional
.%/# Sumber 'aya $anusia
Semua sumber daya manusia yang menjalani akuntansi !orensi( harus mempunyai kemahiran teknis, pendidikan, dan pengalaman yang memadai sesuai dengan tugas yang diserahkan kepadanya ../# Pengetahuan, Pengalaman, *eahlian dan 'isiplin
Akuntansi !orensi( harus memiliki atau menggunakan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, pengalaman, keahlian, dan disiplin untuk melaksanakan tugasnya dengan baik
.&/# Superisi
'alam hal lada lebih dari satu akuntan !orensi( dalam satu penugasan, salah seorang diantara mereka ber!ungsi sebagai in-(harge yang bertanggung ja+ab dalam mengarahkan penugasan dan memastikan bah+a ren(ana kerja dilaksanakan sebagai mana seharusnya dan dikomuntesaikan dengan baik#
.4/# *epatuhan terhadap Standar Prilaku
Akuntan !orensi( harus mematuhi standar prilaku pro!essional terbaik yang diharapkan dari akuntan, auditor, rekan dari pro!esi hokum baik tim pembela maupun jaksa umum dan regulator#
.5/# 8ubungan $anusia
Akuntan !orensi( harus memiliki kemampuan berinteraksi dengan sesame manusia :interpersonal skills;
.0/# *omunikasi
.6/# Pendidikan erkelanjutan .1/# *ehati-hatian Pro!esional $ L*ngku Penugaan
4 Pelakanaan Tuga Telaa"an
.#%#1 *ode 7tik Akuntansi Forensik
*ode etik mengatur hubungan antara anggota pro!esi dengan sesamanya, dengan pemakai jasa dan stakeholder lainnya, dan dengan masyarakat luas# *ode etik berisi nilai nilai luhur :virtues; yang amat penting bagi eksistensi pro!esi# Pro!esi bisa eksis karena ada integritas :sikap jujur +alaupun tidak diketahui orang lain;, rasa hormat dan kehormatan :respect dan 'onour ;, dan nilai nilai
luhur lainnya yang men(iptakan rasa per(aya :trust ; dari pengguna stakeholder lainnya#
'alam (ontoh kasus, kode etik *P* dapat di pakai karena perumusannya sangat relean untuk mengatur prilaku akuntansi !orensi( #
*ode etik *P* @
%# Nilai nilai dasar pribadi sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dilaksanakan dalam bentuk sikap, tindakan, prilaku, dan u(apan pimpinan *P*
.# Pimpinan *P* +ajib menjaga ke+enangan luar biasa yang dimilikinyademi martabat *P* dan martabat pimpinan *P* dengan prilaku, tindakan, sikap, dan u(apan sebagaimana dirumuskan dalam kode etik
&# *ode etik diterapkan tanpa toleransi sedikitpun atas penyimpangannya, dan mengandung sanksi tegas bagi mereka yang melanggarnya
4# Perubahan atas kode etik pimpinan *P* menurut keputusan ini akan segera dilakukan berdasarkan tanggapan dan masukan dari masyarakat dan ditetapkan oleh pimpinan *P*G
.#%#3 *ualitas Akuntansi Forensik
%# *reati!, kemampuan untuk melihat sesuatu yang orang lain menganggap situasi bisnis yang normal dan mempertimbangkan interpretasi lain, yakni bah+a itu tidak perlu merupakan suatu situasi bisnis yang normal#
.# >asa ingin tahu, keinginan untuk menemukan apa yang sesungguhnya terjadi dalam rangkaian peristi+a dan situasi#
&# Tak menyerah, kemampuan untuk maju terus pantang mundur +alaupun !akta :seolah olah; tidak mendukung, dan ketika dokumen atau in!ormasi sulit di peroleh#
4# Akal sehat, kemampuan untuk mempertahankan perspekti! dunia nyata
5# usiness sense, kemampuan untuk memahami bagaimana bisnis sesungguhnya berjalan, dan bukan sekedar memahami bagaimana transaksi di(atat#
0# Per(aya diri, kemampuan untuk memper(ayai diri dan temuan kita sehingga kita dapat bertahan diba+ah cross e#amination.
2.2 AUDIT IN(ESTIGATIF .#.#% Pengertian Audit Inestigati!
Audit Inestigasi adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan Negara dan C atau perekonomian Negara, untuk memperoleh kesimpulan yang mendukung tindakan litigasi danCatau tidakan korekti! manajemen# Audit Inestigasi dapat dilaksanakan atas permintaan *epala 'aerah dan Aparat Penegak 8ukum# Audit Inestigasi termasuk didalamnya audit dalam rangka menghitung kerugian keuangan Negara, audit hambatan kelan(aran pembagunan, audit eskalasi audit klaim#
%# Audit Inestigasi 8ambatan *elan(aran Pembagunan :AI8*P ; adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait dengan permasalahan hambatan kelan(aran pembangunan untuk memperoleh kesimpulan yang mendukung tindakan mediasi dalam penyelesaian masalahB
.# Audit *laim adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait klaimCtuntutan pihak ketiga untuk memperoleh simpulan sebagai bahan pertimbangan bagi objek penugasan untuk mengambil keputusan penyelesaian klaimCtuntutanB
&# Audit 7skalasi adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait adanya penyesuaian harga satuan dalam kontrak pengadaan barangCjasa yang disebabkan oleh adanya in!lasi atau kenaikan harga yang
disebabkan oleh kebiajakan pemerintah#
.#.#. Pendekatan Audit Inestigasi
Sebagaimana halnya penyelidikan dan penyidikan, audit inestigati! bisa dilaksanakan se(ara >7A*TIF atau P>A*TIF#
%# >7A*TIF
Audit inestigati! dikatakan bersi!at reakti! apabila auditor melaksanakan audit setelah menerima atau mendapatkan in!ormasi dari pihak lain mengenai kemungkinan adanya tindak ke(urangan dan kejahatan# Audit inestigati! yang bersi!at reakti! umumnya dilaksanakan setelah auditor menerima atau mendapatkan in!ormasi dari berbagai sumber in!ormasi misalnya dari auditor lain yang melaksanakan audit reguler, dari pengaduan masyarakat, atau karena adanya permintaan dari aparat penegak hukum# *arena si!atnya yang reakti! maka auditor tidak akan melaksanakan audit jika tidak tersedia in!ormasi tentang adanya dugaan atau indikasi ke(urangan dan kejahatan# .# P>A*TIF
Audit inestigati! dikatakan bersi!at proakti! apabila auditor se(ara akti! mengumpulkan in!ormasi dan menganalisis in!ormasi tersebut untuk menemukan kemungkinan adanya tindak ke(urangan dan kejahatan sebelum melaksanakan audit inestigati!# Auditor se(ara akti! men(ari, mengumpulkan in!ormasi dan menganalisis in!ormasi-in!ormasi yang diperoleh untuk menemukan kemungkinan adanya ke(urangan dan kejahatan# Audit inestigati! yang bersi!at proakti! perlu dilakukan pada area atau bidang- bidang yang memiliki potensi ke(urangan atau kejahatan yang tinggi# Audit yang bersi!at proakti! dapat menemukan kemungkinan adanya ke(urangan dan kejahatan se(ara lebih dini sebelum kondisi tersebut berkembang menjadi ke(urangan atau kejahatan yang lebih besar# Selain itu Audit inestigati! yang bersi!at proakti! juga dapat menemukan kejahatan yang sedang atau masih berlangsung sehingga pengumpulan bukti untuk penyelidikan, penyidikan dan penuntutan kejahatan tersebut lebih mudah dilaksanakan#
8asil dari suatu audit inestigati!, baik yang bersi!at reakti! maupun proakti! dapat digunakan sebagai dasar penyelidikan dan penyidikan kejahatan oleh aparat penegak hukum# erdasarkan hasil audit tersebut, aparat penegak hukum akan mengumpulkan bukti-bukti yang relean sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku untuk kepentingan penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan#
.#.#& 8al-hal 9ang 'ilakukan :kompetensi; Seorang Auditor Inestigasi a# $elakukan ealuasi atas system pengendalian intern#
b# $enentukan kekuatan dan kelemahan system pengendalian intern# (# $eran(ang s(enario kerugian dari indikasi ke(urangan yang telah
terjadi berdasarkan kelemahan system pengendalian intern yang telah teridenti!ikasi#
d# $engidenti!ikasi situasi yang men(urigakan dan tidak biasa dalam pembukuanC laporan#
e# $engidenti!ikasi transaksi-transaksi yang men(urigakan dan tidak biasa#
!# $embedakan antara kesalahan manusia :8uman error; biasa dan kelalaian dengan indikasi ke(urangan#
g# $enurut arus dokumen yang mendukung transaksi-transaksi# h# $enurut arus dana masuk dan keluar rekening organisasi#
i# $endapatkan dokumen pendukung yang mendasari transaksi yang men(urigakan#
j# $enelaah dokumen yang meliputi kejanggalan-kejanggalan yang terjadi#
k# $engumpulkan dan menyusun bukti-bukti#
l# $endokumentasikan dan melaporkan suatu kegiatan yang berindikasi ke(urangan :korupsi; untuk tuntutan kriminal, perdata atau asuransi# m# $emahami kebijakan, prosedur, praktek manajemen, administrasi dan
organisasi#
n# $enguji situasi organisasi di bidang motiasi dan etika# .#.#4 Penyusunan Program Audit Inestigasi
'isusun berdasarkan hasil telaahan in!ormasi a+al dan resume pengembangan in!ormasi yang dirin(i dalam beberapa langkah yang bersi!at
umum dan !leksibel# Program ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh alat bukti yang memadai guna memperkuat adanya@
a Penyimpangan yang merupakan unsur mela+an hukum, bisa dilakukan dengan sengaja atau akibat kelalaian dalam menjalankan ke+ajiban atau tugas pokok dan !ungsi#
b )nsur memperkaya diri, orang lain atau suatu badan atau korporasi# ( )nsur yang merugikan keuangan negara dan perekonomian negara#
.#.#5 Pelaksanaan Program 'an Tehnik-tehnik Audit Inestigasi
Tehnik audit yang tepat perlu dikembangkan dan dituntut untuk seorang audit inestigasi# Pengembangan kreati!itas ini perlu karena pada kenyataannya kasus yang berindikasi ke(urangan sulit dipolakan se(ara tegas, karena tergantung kondisi dan hasil pengembangan di lapangan#
=ara umum tehnik-tehnik audit inestigasi hampir sama dengan audit keuangan maupun audit kinerja yaitu diarahkan untuk mendapatkan bukti-bukti, namun karena audit ini lebih ditujukan kepada aspek hukum maka upaya pengungkapan kejadian diharapkan lebih pasti atau dengan lain perkataan tingkat
keyakinan bukti yang diperoleh harus diterima oleh aspek hukum# Tehnik audit yang dapat digunakan diantaranya @
a Inspeksi : peninjauan ;
$emeriksa dengan menggunakan pan(a indera terutama mata, untuk memperoleh pembuktian atas sesuatu keadaan atau sesuatu masalah# b bserasi : pengamatan ;
$emeriksa dengan menggunakan pan(a indera terutama mata, yang dilakukan se(ara kontinyu selama kurun +aktu tertentu untuk memperoleh pembuktian atas sesuatu keadaan atau masalah# *adang obserasi dikaitkan dengan melihat dari jarak jauh atau tanpa didasari oleh pihak yang diamati#
( Wa+an(ara
Tehnik audit dengan tanya ja+ab : lisanCtertulis ; untuk memperoleh pembuktian#
d *on!irmasi
Adalah pembuktian dengan mengusahakan in!ormasi dari sumber lain yang independen, baik se(ara lisan maupun tertulis#
e Analisa
$eme(ahkan atau menguraikan sesuatu keadaan atau masalah ke dalam beberapa bagian atau elemen dan memisahkan bagian tersebut untuk dihubungkan dengan keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain#
! ouc'in! dan eri!ikasi : audit bukti tertulis ;
$emeriksa ke-autentik-an dan kelengkapan bukti yang mendukung suatu transaksi# Heri!ikasi adalah audit atas ketelitian perkalian, penjumlahan, pemilikan dan eksistensinya#
g Perbandingan
)saha untuk men(ari kesamaan dan perbedaan antara dua dan lebih gejalaC!enomena#
h >ekonsiliasi
Penyesuaian antara dua golongan data yang berhubungan tetapi masing-masing dibuat oleh pihak-pihak yang independen : terpisah ;#
i Penelusuran : trasir ;
*egiatan yang dilakukan dengan jalan menelusuri proses suatu keadaan atas suatu masalah kepada sumber atau bahan pembuktiannya# j Perhitungan kembali : rekomputasi ;
$enghitung kembali kalkulasi yang telah ada untuk menetapkan ke(ermatannya#
k Penelaahan pintas : s(anning ;
$elakukan penelaahan se(ara umum dan (epat untuk menemukan hal-hal yang memerlukan audit lebih lanjut# $isal memba(a dengan (epat setiap lembaran (atatan perusahaan untuk menemukan hal-hal penting, atau yang tidak laEim atau disangsikan kebenarannya#
l >eie+ analitis
Prosedur reie+ analitis dapat digunakan mendeteksi area dengan tingkat resiko yang tinggi untuk terjadi penyimpangan pelaporan keuangan# Ada tiga jenis utama prosedur analitis @ trend analitis, ratio analitis dan modelin! tec'ni*ues#
Trend analisis digunakan untuk menguji trend saldo akun atau perkiraan berbagai dasar untuk menentukan apakah data periode berjalan se(ara potential salah buku :misstated;, yaitu apakah data tersebut menyimpang se(ara signi!ikan dibandingkan dengan data hisoris#
Tehnik analisis ke(enderungan berariasi# 'ari mulai perbandingan . periode sampai dengan time-series model# Analisis ini adalah prosedur analitis yang paling umum digunakan#
Analisis ratioB merupakan prosedur analisis se(ara serentak dua atau lebih akun laporan keuangan# $isal current ratio *uik ratio cas' ratio dan debt e*uit" ratio.
m Pemaparan
Adalah tindakan untuk menjelaskan temuan audit agar diperoleh gambaran se(ara jelas dan sistematis# Pemaparan berisikan antara lain @ resume dan kasus posisi, !lo+(hart modus operandi beserta uraiannya#
.#.#0 8asil Inestigasi
8asil audit inestigasi tidak boleh dibo(orkan kepada pihak yang tidak berhak mengetahuinya, di mana hasil ini biasanya telah diklari!ikasi dan diba(akan ulang kepada si auditee, agar auditee mengerti sejauh mana inestigasi dan eksaminasi dilakukan dan hasil yang didapatkan# 'isebut keperluan internal karena sang auditor terikat dengan audit metodologi dengan melaporkan apa adanya suatu hasil inestigasi dan auditor free to comment kepada atasannya dalam mengemukakan pendapatnya sebagai seorang auditor berdasarkan temuan dan dikategorikan preliminar" summar" :hasil sementara;#
8asil atau kesimpulan sementara ini akan disikusikan dengan bos sang auditor sebelum dibuatkan keputusan !inal dan keputusan !inal hasil audit yang disebut e#ecutive summar" akan dibuat oleh kepala audit kepada siapa sang auditor bertanggung ja+ab#
8asil audit inestigasi dapat dianggap dan digunakan sebagai bukti a+al untuk menunjang suatu pembuatan AP oleh kepolisian atau kejaksaan atau bukti pendahuluan bagi *omisi Pemberantasan *orupsi bila memang suatu fraud
diduga terjadi yang mengarah kepada suatu peristi+a kriminal atau crime acts, dalam hal ini adalah korupsi#
Audit inestigasi adalah sebuah pekerjaan pro!esional atau e#pert works# leh karena itu, seorang fraud auditor harus mempunyai pengetahuan yang (ukup, dan selayaknya seorang fraud auditor adalah seorang auditor yang telah diakui ke(akapannya dengan mengantongi =F7 : +ertified &raud ,#aminer ; yang dikeluarkan Instute o! Internal Auditor :IIA; melalui tahapan penguasaan beberapa modul yang telah dipersyaratakan se(ara internasional#
Analisis fraud adalah merupakan tanggung ja+ab internal auditor untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya ke(urangan melalui pemeriksaan data laporan keuangan dan terjadinya penyimpangan dalam proses tender, inentaris barang, sistem perpajakan, dan dapat juga pada sistem penggajian# <ika terdapat indikasi positi!, selanjutnya dilakukan pemeriksaan menyeluruh yang akan dilakukan oleh
seorang !raud auditor, di mana kegiatan ini disebut dengan audit inestigasi#
*esimpulan akhir dari audit inestigasi akan disampaikan kepada lembaga yang ber+enang, seperti kejaksaan, kepolisian, komite anti korupsi, bila diminta, dengan mengikuti aturan main atau undang-undang yang dibuat untuk itu- bilamana ada-oleh kepala atau manajer audit setelah sebelumnya dilakukan penjelasan kembali :debriefin! ; dengan pihak atau atasan dari si auditee#
Seorang !raud auditor tidak boleh melakukan deal dengan sang auditee menyangkut hasil audit inestigasi ataupun dengan orang lain yang berkepentingan dengan hasil audit# Apabila hal tersebut dilakukannya, dia dapat dikenai sangsi sesuai aturan yang ada untuk itu# oleh dikatakan !raud auditor adalah orang su(i yang bergeming dengan ta+aran yang mungkin diberikan oleh daerah terperiksa, di samping pekerjaannya penuh risiko an(aman dari terperiksa#
)ntuk itu memang sangat diperlukan undang-undang proteksi bagi seorang !raud auditor, termasuk perlindungan bagi saksi suatu perkara# Selayaknya imbalan atau gaji seorang ! raud auditor harus sepadan dengan risiko pekerjaannya karena sejarah men(atat di mana pun di dunia ini seorang !raud auditor selalu menghadapi risiko terhadap pekerjaannya, bergantung pada besar ke(ilnya suatu pemeriksaan yang dilakukannya#
.#.#6 Standar Audit Inestigati!
Se(ara sederhana, standar adalah ukuran mutu# leh karena itu, dalam pekerjaan audit, para auditor ingin menegaskan adanya standar tersebut# 'engan standar ini pihak yang diaudit :auditee;, pihak yang memakai laporan audit, dan pihak pihak lain dapat mengukur kerja si auditor#
*#8 Spen(er Pi(ket dan <enni!er Pi(ket merumuskan beberapa standar untuk melakukan inestigasi terhadap !raud# *onteks yang mereka rajuk adalah inestigasi atas !raud yang dilakukan oleh pega+ai di perusahaan#
Standar tersebut adalah @
%# Seluruh inestigasi harus dilandasi praktik yang diakui :a((epted best pra(ti(es;
.# *umpulkan bukti bukti dengan prinsip kehati hatian :due (are; sehingga bukti bukti tadi dapat diterima di pengadilan
&# Pastikan seluruh dokumentasi dalam keadaan aman, terlindungi dan diindeks dan jejak audit tersedia
4# Pastikan bah+a para inestigatormengerti hak hak asasi pega+ai dan senantiasa menghormatinya
5# eban pembuktian ada pada yang menduga pega+ainya melakukan ke(urangan, dan pada penuntut umum yang mendak+a pega+ai tersebut, baik dalam kasus hukum dan administrati! maupun hukum pidana
0# =akup seluruh substansi inestigasi dan kuasai seluruh target yang sangat kritis ditinjau dari segi +aktu
6# 2iput seluruh tahapan kun(i dalam proses inestigasi, termasuk peren(anaan pengumpulan bukti dan barang bukti, +a+an(ara, kontakdengan pihak
ketiga , pengamanan mengenai hal hal yang bersi!at rahasia, ikut tata (ara atau protokol, dokumentasi dan penyelenggara (atatan, melibatkan C dan atau melapor ke polisi, ke+ajiban hukum, dan persyaratan mengenai pelaporan# Standar standar ini akan dijelaskan di ba+ah dengan konteks Indonesia @ Stan,ar 1
Seluruh inestigasi harus dilandasi praktik praktik terbaik yang diakui :accepted best practice;# 'alam istilah ini tersirat dua hal# Pertama, adanya upaya
membandingkan antara praktik praktik yang ada dengan merujuk kepada yang terbaik pada saat itu# )paya ini disebut ben(hmarking# *edua, upaya benc'markin! dilakukan terus menerus untuk men(ari solusi terbaik#
Stan,ar 2
*umpulkan bukti bukti dengan prinsip kehati hatian : due care; sehingga bukti bukti tadi dapat diterima di pengadilan#
Stan,ar $
Pastikn bah+a seluruh dokumentasi dalam keadaan aman, terlindungi dan diindeks dan jejak audit tersedia# 'okumentasi ini diperlukan sebagai re!erensi apabila ada penyelidikan di kemudian hari untuk memastikan bah+a inestigasi sudah dilakukan dengan benar
Stan,ar 4
Pastikan bah+a para inestor mengerti hak hak asasi pega+ai dan senantiasa menghormati# *alau inestigasi dilakukan dengan (ara yang melanggar hak asasi pega+ai yang bersangkutan dapat menuntut perusahaan dan inestigatornya#
Stan,ar 5
eban pembuktian ada pada perusahaan yang menduga pega+ainya melakukan ke(urangan, dan pada penuntut umum yang mendak+a pega+ai tersebut, baik dalam kasus hukum administrasi maupun kasus pidana#
Stan,ar #
=akup seluruh substansi inestigasi dan kuasai seluruh target yang sangat kritis ditinjau dari segi +aktu# 'alam melakukan inestigasi, kita menghadapi keterbatasan +aktu# 'alam menghormati asas praduga tidak bersalah, hak dan kebebasan seseorang harus dihormati#
Stan,ar )
2iput seluruh kun(i dalam proses inestigasi, termasuk peren(anaan, pengumpulan bukti dan barang bukti#, +a+an(ara, kontak dengan pihak ketiga, pengamanan mengenai hal hal yang bersi!at rahasia, ikuti tata (ara atau protocol , dokumentasi dan penyelenggaraan (atatan, keterlibatan polisi, ke+ajiban
hokum, dan persyaratan mengenai pelaporan#
BAB III PENUTUP
&#% *esimpulan
Akuntan Forensik adalah Akuntan yang menjalankan kegiatan ealuasi dan penyelidikan, dari hasil tersebut dapat digunakan di dalam pengadilan hukum# $eskipun demikian Akuntan !orensik juga mempraktekkan keahlian khusus dalam bidang akuntansi, auditing, keuangan, metode-metode kuantitati!, bidang- bidang tertentu dalam hukum, penelitian, dan keterampilan inestigati! dalam mengumpulkan bukti, menganalisis, dan mengealuasi materi bukti dan menginterpretasi serta mengkomunikasikan hasil dari temuan tersebut#
Akuntan !orensik bertugas memberikan pendapat hukum dalam pengadilan :liti!ation;, dan juga bisa berperan dalam bidang hukum diluar pengadilan :non liti!ation;# $isalnya dalam membantu merumuskan alternati! penyelesaian perkara dalam sengketa, perumusan perhitungan ganti rugi dan upaya menghitung
dampak pemutusan C pelanggaran kontrak#
DAFTAR PUSTAKA
Tuanakotta, Theodorus $# ./%.# -kuntansi &orensik -udit /nvesti!atif # <akarta@ Salemba 7mpat#
http@CC+++#antikorupsi#org diakses pada 0 'esember ./%5#