• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Hayati Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keanekaragaman Hayati Di Indonesia"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Makhluk hidup dapat dijumpai di berbagai lingkungan. Pada lingkungan terdapat faktor abiotik yang mempengaruhinya, seperti topografi, geologi, dan iklim. Penyebaran makhluk hidup pada kondisi lingkungan abiotik yang berbeda memberi kemungkinan adanya

keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang hidup di darat berbeda dengan yang hidup di perairan. Perbedaan itu misalnya pada warna, bentuk dan ukuran. Perbedaan tersebutlah yang menimbulkan keanekaragaman. Selain faktor lingkungan, keanekaragaman dapat disebabkan oleh factor gen.

1. Berbagai tingkat keanekaragaman hayati a. Keanekaragaman tingkat gen

adalah Keanekaragaman atau spesies yang menyebabkan variasi antarindividu yang masih berada dalam tingkat spesies yang sama (satu spesies). Contohnya : kelapa macamnya yaitu kelapa gading; kopyor; hidrid; dan kelapa hijau, mangga macamnya mangga tali jiwo; gadung; golek; dan arumanis, padi macamnya padi IR; sedani; wulu; dan kapuas.

b. Keanekaragaman tingkat spesies ( jenis)

adalah Keanekaragaman yang menyebabkan variasi antarspesies atau keanekaragaman di Antara organisme yang tergolong dalam spesies yang berbeda. lebih mudah diamati karena perbedaan lebih menyolok. Contohnya : variasi famili Palmae antara lain kelapa; siwalan; aren dan pinang, variasi famili Graminae antara lain padi, gandum, tebu, dan jagung.

c. Keanekaragaman tingkat Ekosistem

adalah keanekaragaman yang dapat ditemukan di anatara ekosistem. Dari semua variasi yang ada pada setiap tingkat jenis akan mempunyai tempat hidup yang berbeda, tempat hidup ini akan membentuk ekosistem yang berbeda pula. Contohnya : kelapa ekosistemnya di daerah pantai, siwalan ekosistemnya di daerah kering, aren ekosistemnya di daerah rawa.

(2)

2. Keanekaragaman hayati di Indonesia

Indonesia memiliki kodisi fisik (lingkungan abiotik) yang sangat bervariasi, sehingga menuntut hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya untuk beradaptasii dengan cara yang berbeda-beda agar dapat bertahan hidup. Keadaan lingkungan abiotik yang sangat bervariasi menjadikan Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan. Lingkungan abiotik dan biotik yang khas menyebabkan munculnya makhluk hiidup yang khas pula. Bahkan ada tanaman-tanaman dan hewan-hewan tertentuu yang hidup di daerah-daerah tertentu pula, contohnya burung Cenderawasih di Irian jaya, burung Maleo di Sulawesi, Komodo di Pulau Komodo, Bunga Bangkai di Sumatra.

1. Keanekaragaman Flora

Wilayah Indonesia termasuk dalam daerah fitogeografik malesiana. Yang meliputi Malaysia, Sumatra, jawa, kepulauan sunda kecil, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Maluku, papua, papua nugini, dan kepulauan Solomon. (Lebih jelasnya lihat hal; 24)

2. Keanekaragaman Fauna

Terletak dua garis yaitu garis Wallace dan garis weber. Garis Wallace yaitu garis perbatasan anatara daerah orientalis dan australis yang berupa laut banda. Sedangkan garis weber yaitu garis keseimbangan fauna. Untuk pembagian masing-masing wilayahnya (lht hal 25-26).

3. Kegiatan manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati

a. Pembukaan areal hutan untuk lahan pertanian, pemukiman atau pembangunan sarana transportasi

b. Usaha penebangan hutan tanpa diiringi upaya pelestarian c. Penggembalaan hewan ternak dihutan atau disuaka alam d. Perburuan liar yang tidak terkendali

e. Penggunaan bom dan bahan kimia berbahaya untuk mencari ikan

f. Memperkenalkan jenis organisme baru yang berpotensi merusak kestabilan ekosistem g. Pembuangan limbah ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu

h. Eksploitasi sumber daya alam secara besar besaran tanpa kendali dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industry.

4. Usaha pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia a. Perlindungan alam umum

1. Perlindungan alam ketat 2. Perlindungan alam terbimbing 3. Taman nasional

b. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu 1. Perlindungan geologi

2. Perlindungan alam botani 3. Perlindungan alam zoology

4. Perlindungan alam suaka margasatwa 5. Perlindungan ikan

6. Perlindungan hutan

5. Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati telah banyak dipelajari oleh menusia sejak zaman dahulu. Hal tersebut dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan juga untuk

(3)

keperluan pengobatan suatu penyakit. Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati antara lain:

a. mengetahui manfaat masing-masing jenis bagi kehidupan manusia b. mengetahui adanya saling ketergantungan makhluk hidup

c. mengetahui ciri-ciri dan sifat masing-masing jenis d. mengetahui kekerabatam antar makhluk hidup

e. mengetahui manfaat keanekaragaman dalam mendukung kelangsungan hidup manusia

6. Klasifikasi Mahluk Hidup

Pengklasifikasian telah lama dilakukan oleh para ahli, yang pertama kali Aristoteles dan Theophrastus. Aristoteles memperkenalkan 520 jenis hewan dalam buku Historia Animalium dan Theophrastus memperkenalkan 480 jenis tumbuhan dalam buku Historia Plantarum. Sistem klasifikasi ada 3 macam yaitu:

a. Sistem klasifikasi alamiah oleh Theophratus dalam bahasa latin Polinomial. b. Sistem klasifikasi buatan oleh Carolus Linnaeus dalam bahasa latin Binomial. c. Sistem klasifikasi filogenetik oleh Charles Darwin dalam bahasa latin Binomial.

TUJUAN, MANFAAT, DAN DASAR-DASAR KLASIFIKASI MH

Klasifikasi MH pada mulanya dibedakan atas 2 kelompok yaitu MH yang bermanfaat dan MH yg tidak bermanfaat.

1 Tujuan dan manfaat klasifikasi MH

Klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokan MH yang didasarkan pd ciri2 trtentu. Salah satu Tujuan klasifikasi yaitu : untuk menyederhanakan objek studi tentang MH yang beranekaragam.(untuk lebih jelasx lht hlm 36).sedangkan Manfaat klasifikasi yaitu 1) memudahkan kita dlm mempelajari MH yg sangat beraneka ragam. 2) mengetahui hubungan kekerabatan antar MH satu dengan yang lain.

Urutan tahap-tahap klasifikasi adalah :

a Identifikasi ( pencandraan ) suatu tahap untuk mengenal ciri dan sifat MH. b Pengelompokan berdasrkan ciri dan sifat organisme.

c Pemberian nama kelompok 2 Dasar-Dasar Klasifikasi MH

a Berdasarkan persamaan Ayam degan Elang adalah golongan hewan yaitu jenis aves karena memiliki bulu, sayap dan paruh.

b berdasarkan perbedaan Ayam termasuk herbivora, elang termasuk karnivora (daging)

c Berdasarkan ciri morfologi dan Anatomi Misal : bentuk pohon, daun, bentuk bunga, warna bunga dll.

d Berdasarkan ciri biokimia Jenis-jenis enzim, jenis protein, dan jenis DNA. e Berdasarkan manfaat untuk memudahkan kita memnfaatkan suatu MH.

Secara garis besar dasar klasifikasi terdiri atas :

a Klasifikasi Empiris yg dilakukan dgn mengelompokkan organism bkn berdasarkan ats ciri dan sifat yg ada.Mis; pgelompokan brdasrkan urutan abjad dari nama organisme.

(4)

b Klasifikasi rasional yang dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan ciri dan sifat yg dimiliki. Klasifikasi ini terdiri atas : klasifikasi praktis, klasifikasi buatan, klasifikasi alam, dan klasifikasi filogenik.

MACAM-MACAM KLASIFIKASI

a Klasifikasi system alami mrupkan trbntuknya suatu klompok-klompok MH secara alami. Tokoh klasifksi system alami adlh Aristoteles, bkebngsaan Yunani pd thun 350 SM.Mmbgi 2 dunia(kingdom) yaitu hewan dan tumbuhan.

b Klasifikasis istem buatan dprkenalkan oleh Carolus Linneus (1707-1778) yg dinobatkan sebagai bapak “ Taksonomi”.

Tingkatan klasifikasi yg digunkan oleh Carolus Linneus yaitu : Kingdom Plantae

( Dunia Tumbuhan )

Kingdom Animalia ( Dunia Hewan ) Regnum (kerajaan)

Divisio (keluarga besar) Classis (kelas) Ordo (Bangsa) Familia (Suku) Genus (Marga) Species (Jenis) Kingdom (Dunia) Filum (Bagian) Classis (Kelas) Ordo (Bangsa) Familia (Suku) Genus (Marga) Species (Jenis)  Regnum/kingdom = tingkatan trtinggi u/ MH

 Filum atau division = meliht persmaan ciri2nya akan dimasukkan kdlm suatu kluarga bsar.pd tumbhan dberi akhiran khas Mis; phyta dan mycota.

 Kelas = kelmpok MH yg memiliki ciri2 yg sama akn dmasukan dlm satu kelas.

 ordo(bangsa) = tgktn takson yg lbh rndah dr kelas yaitu ordo.pd tumbhn dberi akhran ales.sdgkan pd hewan tdk dberi akhran.

Familia = tgktan takson dbawh ordo.pd tmbhan dberi akhran aceae sdgkn hewan akhran idea.

 Genus = takson yg lbh rndh dr family. hurf prtmx hrus capital & dtulis miring atau tegak dgn digris bawahi

 Species = klompok MH yg dpt mlkukn perkwinan antar sesamax dan akn mnghsilkan kturunan yg subur (fertil).

c Klasifikasi system Filogenik adlh klasifikasi yg dilakukan dgn menekankan keeratan hubngan kekerabatan diantara takson. Mis; mngamati morfologi,anatomi, fisiologi dan prilaku.

Cat:

a Klasifikasi praktis adalah klasifikasi yg dilakukan dgn mngelompokan organism berdasarkan kemanfaatan bg manusia sehari-hari.Mis; pgelompokan tanaman mnjdi tanaman sayuran, obat2an, tumbuhan buah2an,dll.pgelompokan hewan mnjdi hewan petelur,hwn pdaging, dan hewan pemburu.

b Klasifikasi buatan adalah klasifkasi yg dilakukan dgn cara mngelompokkan organism brdsrkan pd satu atau dua sft morfoligis yg mudah diliht. Mis; pnggolongan orgnisme mnjd tmbuhan & hewan.

(5)

c Klasifikasi alami adalah klasifikasi yg dilakukan dgn cara mngelompokkan organism berdsrkan ciri2 morfologi alami. Mis; tumbhan dikelompokkan brdsrkan sft biji shg trbgi mnjdi monokotil & dikotil.Hewan dklompokan menjadi hewan berkaki 4, dua, tanpa kaki, ataupun hewan berambut, bersisik, dan berbulu.

Cara Menulis Nama Jenis

Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem tata nama ganda adalah sebagai berikut:

Huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar, sedangkan untuk kata penunjuk jenis (spesies) ditulis dengan huruf kecil semua. Contoh: Zea mays, Zea : genus, mays : spesies.

Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata nama tersebut. Namun bila dicetak harus memakai huruf miring. Contoh: Zea mays bila diketik, Zea mays bila diketik.

Bila nama penunjuk jenis lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.

Bila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambahkan hisuf (i) di belakangnya. Contohnya antara lain tanaman pinus yang ditemukan Merkus, maka nama tanaman itu Pinus merkusii. Dapat juga apabila ada spesies yang ditemukan Linnaeus maka di belakang bisa di beri tanda (L.)

Di samping cara pemberian nama spesies, ada pula cara penulisan nama kelas, bangsa, dan famili, yaitu sebagai berikut:

Nama kelas adalah nama genus + nae. Contoh: Equisetum + nae menjadi Kelas Equisetinae

Nama Ordo adalah nama genus + ales. Contoh: Zingiber + ales menjadi Ordo Zingiberales

Nama Famili adalah nama genus + aceae. Contoh: Canna + aceae menjadi Famili Cannaceae

KLASIFIKASI DALAM BIOLOGI MODERN Tahap-tahap dalam klasifikasi yaitu : o Pencandraan/ Identifikasi

o Pengelompokan, o Pemberian Nama  SISTEM KLASIFIKASI

1 Sistem Klasifikasi Dua Kingdom; dtemukan o/ Aristoteles (Yunani), Terbagi ats : a Kingdom Tumbuhan (Plantarum) cirix berdinding sel, brklorofil, dan

berfotosintesis.

b Kingdom hewan (Animalia), cirix tdk berdinding sel, tdk berklorofil, dan dpt bergerak bebas.Contoh hewanx : Protozoa, Molusca, Porifera,

Coelenterata,Arthropoda, Echinodermata, dan Chordate.

2 Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom; dtemukan o/ Ernest Haekel (Jerman) Thn 1866, Terbgi Ats:

(6)

a Kingdom Monera, cirix tbh tersusun ats satu a/ banyak sel, inti selnya tanpa selubung(Prokariotik).Cth: Bakteri dan ganggang biru.

b Kingdom Plantae, Cth: alga, Jamur, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. c Kingdom Animalia, Cth: Protozoa sampai golongan Chordata.

3 Sistem Klasifikasi Empat Kingdom, dtemukan o/ Robert Whittaker thn 1959. terbagi ats :

Berdasarkan struktur selnya yaitu Sel Eukariotik sel yg memiliki selaput inti Sel Prokariotik sel yg tdk memliki selaput inti Ke empat Kingdom itu adalah :

a Kingdom Monera, cirix memiliki inti tanpa membrane(prokarion), Cth: Bakteri & ganggang biru

b Kingdom Fungi, mencakup semua jamur.

c Kingdom Plantae, semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.

d Kingdom Animalia, semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata. 4 Sistem Klasifikasi Lima Kingdom, penyempurnaan dari system 4 kindom o/

Whittaker thn 1969 dgn mnggunkan dasar tingkatan organism, susunan sel, dan faktor nutrisinya.

Terbagi atas :

a Kingdom Monera, meliputi semua MH a/ organism prokariotik, bersel satu & mikroskopis.Cth: Semua bakteri & ganggang hijau biru.

b Kingdom Protista, meliputi organism bersel satu, eukariotik, umumnya sdh memiliki ciri-ciri spt tumbuhan & hewan. Cth: Euglena, Paramecium & Amoeba. c Kingdom Fungi, meliputiorganisme eukariotik, tdk berklorofil shg tdk

berfotosintesis. Cth: Mucor, dll

d Kingdom Plantae, meliputi organism eukariotik, bersel banyak, selnya mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis & autotrof. Tumbuhannya dibagi menjadi berspora( lumut paku) & berbiji. Cth: Padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.

e Kingdom Animalia, meliputi organism eukariotik, bersel banyak, tdk berklorofil, tdk berfoto sintesis, tdk berdinding sel, & heterotrof. Cth: burung, gajah, ular, ayam dll.

5 Sistem Klasifikasi Enam Kingdom, Penemuan struktur virus menyebabkan MH digolongkan mnjadi 6 kingdom yaitu Virus, Protista, Monera, Fungi, Plantae, & Animalia.

6 Sistem Klasifikasi Tiga Domain, Meliputi kelompok bakteri masuk ke dalam domain Bacteria, domain arkeabakteri msk ke dalam domain Archae, sedangkan Eukarya terdiri ats organism eukariota (fungi, plantae & animalia).

 PEMBERIAN NAMA ORGANISME

Pemberian nama tumbuhan oleh Linnaeus scr internasional telah dirintis sejak thn 1867. sedangkan untuk hewan sejak tahun 1898, sehingga dihasilkan suatu nama internasional yg dikenal dengan binomial nomenklatur atau system tata nama ganda.

Binomial nomenklatur adalah dasar pembuatan nama ilmiah hewan dan tumbuhan. pemberian nama organism menurut aturan ini adalah :

a Terdiri atas nama umum diikuti nama spesifik (khusus) b Menggunakan bahasa Latin

(7)

c Huruf awal dari nama pertama ditulis dgn huruf Kapital sedangkan lainnya huruf kecil

d Nama genus & species diberi garis bawah a/ ditulis miring

e Jika nama terdiri ats tiga kata maka kata kedua dan ketiga disatukan atau diberi tanda (-)

 IDENTIFIKASI MAHLUK HIDUP

Bertujuan untuk mengetahui jenis hewan & tumbuhan. Jenis kunci identifikasi yang paling sederhana dinamakan dikotomi,

(8)

PENGERTIAN VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau)

Sejarah virus

Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.

1. Ciri-ciri Virus

– Berukuran ultra mikroskopis – Parasit sejati/parasit obligat

– Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan

(9)

– Dapat dikristalkan

– Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

2. Struktur dan anatomi Virus

Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:

a. Kepala

Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.

b. Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.

c. Isi tubuh

Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.

d. Ekor

Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

3. Reproduksi Virus

Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:

a. Daur litik (litic cycle)

(10)

Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)

Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi. 3. Fase Sintesis (pembentukan)

DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.

4. Fase Asemblin (perakitan)

Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.

5. Fase Litik (pemecahan sel inang)

Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

b. Daur lisogenik (lisogenic cycle) 1. Fase Penggabungan

Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.

2. Fase Pembelahan

Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.

3. Fase Sintesis

DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus 4. Fase Perakitan

Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru

5. Fase Litik

Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru

4. Klasifikasi Virus

Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.

a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:

(11)

2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus 3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus 4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus 5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus 6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus

b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:

1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus 2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus 3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus

4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus 5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus 6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus

7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus 8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus

5. Peran Virus dalam Kehidupan Manusia a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:

1. Membuat antitoksin 2. Melemahkan bakteri 3. Memproduksi vaksin 4. Menyerang patogen

b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:

1. Pada Tumbuh-tumbuhan

Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus

2. Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus

Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration 3. Pada Hewan

Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus Cacar pada sapi Vicinia Virus

Lidah biru pada biri-biri Orbivirus

Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus 4. Pada Manusia

Influensa Influenzavirus AIDS Retrovirus

SARS Coronavirus Flu burung Avianvirus

6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus

Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:

(12)

a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat

b. kemampuan virus menginfeksi sel c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang

d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus

Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)

Contoh pengaruh virus dalam perikanan :

Satu virus baru yang dapat menyebabkan kematian secara masal telah menyerang ikan mas (Cyprinus carpio) dan koi (Cyprinus carpio koi) dilaporkan mulai terjadi pada awal Tahun 1996 di Inggris (Ilouze, et al., 2006a), musim semi Tahun 1998 di Israel (Perelberg, et al., 2003) dan Korea (Choi, et al., 2004) dan menyebar ke Amerika Utara, Eropa dan Asia Tenggara (Dishon, et al., 2002) termasuk Indonesia. Di Jepang, wabah penyakit ini terjadi pada Oktober 2003 di Danau Kasumigura yang merupakan tempat utama produksi budidaya ikan mas (Haramoto, et al., 2007), sedangkan di Amerika, isolat virus sudah didapatkan pada Tahun 1998 dan wabah penyakit ini sudah menyebabkan kematian pada ikan mas liar di Sungai Chadakoin pada Tahun 2004 (Grimmett, et al., 2006). Penyakit ini dapat menyerang berbagai ukuran ikan mulai larva hingga induk, biasanya terjadi pada kisaran suhu 18-28 oC dan dapat menyebabkan kematian 80-100% (Perelberg, et al., 2003; Gilad, et al., 2003; Ilouze, et al., 2006a). Pada ikan sakit, paling sering teramati luka pada insang, sisik, ginjal, limfa, jantung dan sistem gastrointestinal (Ilouze, et al., 2006a). Secara visual pada bagian eksternal tubuh, dapat teramati adanya warna sisik yang gelap dan nekrosis insang yang akut (Choi, et al., 2004) dan hemoragik pada dasar sirip punggung, sisip dada, dan sirip anus (Grimmett, et al., 2006), sedangkan secara histologi dapat teramati adanya perubahan pada insang berupa kehilangan lamela (Pikarsky, et al., 2004).

Serangan virus ini telah menyebabkan kerugian yang sangat besar pada industri akuakultur mengingat dua jenis ikan yang diserang merupakan komoditas utama ikan konsumsi dan ikan hias. Di Israel, penyakit ini telah menyebar ke 90% budidaya ikan mas di semua bagian negara (Perelberg, et al., 2003). Hal serupa juga terjadi di Indonesia, penyebaran penyakit ini telah melintasi hampir semua daerah budidaya ikan mas. Kegiatan budidaya yang intensif, pameran ikan koi dan perdagangan aktif domestik dan internasional yang hampir tidak ada pembatasan dan pemeriksaan atau penerapan program karantina merupakan penyebab penyebaran yang sangat cepat penyakit ini secara global (Gilad, et al., 2003, Pikarsky, et al., 2004).

Sumber : https://pobersonaibaho.wordpress.com

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/ciri-ciri-virus-serta-peranannya.html#ixzz3iVrX8yRa

(13)

Archaebcateria dan Eubactaeria Tentang Ciri dan Peranannya - Monera merupakan

makhuk hidup bersel prokariotik tunggal, yakni sel yang tidak terdapat nukleus. Monera umumnya berkembang biak dengan pembelahan biner. Bakteri dibagi menjadi dua macam berdasarkan perbedaan RNA ribosomnya, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.

1. Archaebacteria

Archaebacteria adalah jenis bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana, dinding sel bukan peptidoglikon, mikroskopik, uniseluler, dan berbeda dengan Eubacteria secara biokimia. Di samping itu, Archaebacteria bersifat anaerob, mampu hidup di tempat-tempat kotor, halofil ekstrem, saluran pencernaan hewan atau manusia, tempat sampah, lingkungan beragam, dan termoplastik pada lingkungan asam dan suhu tinggi.

Archaebacteria meliputi organisme autotrof dan heterotrof. Archaebacteria teridir dari tiga jenis berikut ini.

a. Bakteri termo-asidofil b. Halobacterium c. Bakteri metagen

2. Eubacteria

Eubacteria merupakan bakteri yang inti dan organelnya tidak terdapat membran, bersifat prokariot, mikroskopik, uniseluler, dan memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikon. Bentuk sel Eubacteria dapat berupa bulat atau batang lurus, membentuk koloni atau terpisah-pisah, dan berperan sebagai pengurai (dekomposer). Eubacteria hidup secara parasit dan bersifat patogenik. Namun, ada juga yang bersifat kemoautotrof dan fotosintetik. Eubacteria terdiri dari 6 filum, yaitu bakteri gram positif, bakteri hijau, bakteri ungu, Cyanobacteria, Prochlorophyta, dan Spirochaet.

Berikut ini kelas-kelas Eubacteria.

a. Kelas Azotobacteraceae

Bakteri kelas Azotobacteraceae memiliki ciri-ciri berupa sel berbentuk batang, mirip sel khamir, hidup secara bebas di dalam tanah, dan dalam kondisi aerob dapat menambat nitrogen. Contoh Azotobacteraceae yaitu Azotobacter indicus.

(14)

Bakteri kelas Micrococcaceae mempunyai ciri-ciri berupa sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrade dan kubus, serta massa tak beraturan. Contoh bakteri yang termasuk dalam kelas ini yaitu Sarcia.

c. Kelas Rhizobiaceae

Bakteri kelas ini memiliki ciri-ciri seperti bentuk sel berupa batang atau bercabang, mengonversi nitrogen udara, bersimbiosis dengan legominosae, dan membentuk bintil akar. Contoh bakteri yang termasuk dalam kelas Rhizobiaceae yaitu Rhizobium leguminosarum.

d. Kelas Neisseriaceae

Neisseriaceae memiliki sel berbentuk peluru dan pada umumnya berpasangan. Contohnya yaitu Neisseria meningitidis, yang merupakan bakteri penyebab meningitis.

e. Kelas Bacillaceae

Bacillaceae merupakan kelas bakteri yang selnya berbentuk batang yang fungsinya sebagai pembentuk endospora. Contoh bakteri kelas Bacillaceae yaitu Bacillus antraks, yang merupakan bakteri penyebab antraks.

f. Kelas Lactobacillaceae

Lactobacillaceae memiliki sel berbentuk peluru dan dapat menyebabkan fermentasi asam laktat. Misalnya, Lactobacillus caucasicus yang berperan dalam pembuatan yogurt.

g. Kelas Enterobacteriaceae

Eubacteria pada kelas ini dapat menyebabkan fermentasi anaerobik pada laktosa atau glukosa dan hidup sebagai pengurai. Contoh bakteri dalam kelas ini yaitu Salmonela typhosa, yang merupakan bakteri penyebab tifus.

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/archaebateria-dan-eubactaeria-tentang.html#ixzz3iVuEm2Er

(15)

Materi Protista - Protista adalah suatu organisme yang inti selnya mempunyai membran

(eukariotik), uniseluler dan multiseluler, punya inti jelas, hidupnya berkoloni di perairan dan tanah lembab, serta menjadi parasit pada makhluk hidup lain.

Protista adalah kelompok yang sangat beragam dan mencakup organisme yang berbagai ukuran dari sel tunggal untuk struktur kompleks lebih dari 100 meter panjang. Mereka menunjukkan berbagai strategi reproduksi dan gizi.

Beberapa protista memiliki karakteristik yang menyerupai tanaman ( autotrof ), yang lain mirip hewan (heterotrof, menelan makanan, motil) dan lain-lain heterotrof seperti jamur, mereka membusuk bahan organik di lingkungan ( multiseluler bokep kerajaan saprotrophs , menyerap makanan).

Beberapa protista keduanya autotrof dan heterotrof (mixotrophs).

PROTOZOA (PROTISTA MENYERUPAI HEWAN)

protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama.

Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia. Protozoa hidup di air atau tempat yang basah.

Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membrane sel yang tipis, elastis,

(16)

permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam.

Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel. Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoom yang berarti hewan

sehingga disebut sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air laut sebagai zooplakton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.

Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. Pada umumnya

berkembangbiak dengan membelah diri. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa

meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.

Ciri-Ciri Protozoa :

- Memiliki alat gerak

- Uniseluler dan Multiseluler, berukuran kecil (mikroskopis = 10-200 mikon). - Umumnya hidup berkoloni atau soliter.

- Mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati dan bersifat parasit terhadap organisme lain.

- Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik

- Protozoa dikelompokkan menjadi 4 filum : Rhizopoda, Flagellata, Ciliata dan Sporozoa.

"Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memiliki membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah.

Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.

-Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,.

-Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organik dengan bantuan klorofit dan cahaya.

(17)

-Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organik dari organisme yang telah mati. adapula yang bersifat parasitik.

REPRODUKSI PROTOZOA

a. ASEKSUAL Pembelahan Biner adalah pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti kemudian pembelahan sitoplasma.

b. SEKSUAL Konjugasi adalah menyatukan sel generatif (gamet) dan inti sel vegetatif.

JENIS-JENIS PROTOZOA 1. RHIZOPODA(SARCODINA)

• Memiki alat gerak berupa kaki semu yang disebut pseudopodia. • Hidup di air tawar, air laut dan tanah lembab.

• Bersifat heterotrof dan parasit.

• Berkembang biak secara aseksual yaitu pembelahan biner/sel.

Contoh: amoeba Jika kita lihat tubuh amoeba maka dapatlah kita melihat bahwa tubuhnya dapat berubah-ubah. Pada tubuh bagian luar terdapat membran sel (membran plasma). Membran plasma berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat makanan, ekskresi. Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk pseudopodia serta dapat menangkap rangsangan kimia dari luar tubuhnya. Bagian dalam terdapat sitoplasma yang dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).

Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma. Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menelan mangsa (makanannya). Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi pembelahan secara mitasis. Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja), kemudian tersebar pada makanan dan minuman, akhirnya disebarkan oleh lalat.

Berdasarkan cara hidupnya Amoeba ada yang hidup parasit tapi ada pula yang hidup saprofit dalam tubuh manusia. Perkembangbiakan amuba biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadaan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentuk kista. Di dalam kista amuba dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba-amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.

(18)

• Bergerak dengan rambut getar (silia).

• Punya 2 inti, makronukleus dan mikronukleus. • Berfungsi sebagai alat bantu makan.

• Hidup di tempat berair. • Termasuk organisme parasit.

• Reproduksi secara aseksual (Pembelahan Biner) dan seksual (Konjugasi).

Contoh:

- Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik.

- Didinium: merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang banyak protozoa. - Stentor: hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik. - Vorticella: bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel. Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval dan hidup di tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.

Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit. Contoh cilliata yang hidup bebas adalah Paramecium candatum dan yang hidup parasit adalah Nyctoterus ovalis yang hidup di dalam usus kecoa adalah Balantidium coli yang parasit pada babi dan dapat menyebabkan penyakit balantidiosis (disentri balantidium).

PARAMECIUM

Dalam tubuh Paramecium memiliki dua macam inti (nucleus) yaitu inti kecil (mikronukleus) dan inti besar (makronucleus). Di samping itu memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk

mengeluarkan sisa makanan. Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.

Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. Berkembangbiak Paramecium adalah dengan cara: Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali dengan pembelahan

(19)

Perhatikan gambar pembelahan diri Paramecium. Seksual atau perkembangbiakan secara kawin. Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya.

PROSES KONJUGASI CILLIATA PADA PARAMECIUM

Para mikronukleus akan membagi oleh meiosis , 3 dari 4 yang dihasilkan inti akan hancur karena akan macronucleus. Sisanya haploid inti akan membagi dengan mitosis menghasilkan individu dengan dua nukleus haploid. Konjugasi dua individu masing-masing akan tukar satu inti atom. Inti haploid Kedua kemudian akan berfusi menghasilkan inti diploid. Para macronucleus adalah polyploid (sekitar 860 N di Paramecium Aurelia). Dia mengontrol aktivitas sel.

Mikronukleus adalah diploid dan terlibat dalam reproduksi sel (baik seksual dan aseksual).

3. FLAGELLATA (MASTIGOPHORA)

• Bergerak dengan bulu cambuk (flagel/cambuk getar)

• Bereproduksi secara aseksual dengan cara Pembelahan Biner/sel. • Hidup di perairan dan tanah lembab.

• Sebagai parasit atau bersimbiosis dalam tubuh.

4. SPOROZOA (APICOMPLEXA)

• Tidak memiliki alat gerak. • Uniseluler yang memiliki bentuk • seperti spora.

• Hidup sebagai parasit.

• Reproduksi secara seksual dan aseksual.

• Mengandung organel-organel sel yang terspesialisasi melakukan penetrasi.

Contoh:

- Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 48 jam.

- Plasmodium falciparum penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur.

- Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam.

- Plasmadium ovale malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.

PERAN PROTOZOA PADA MANUSIA 1. Menguntungkan

- Mengontrol jumlah bakteri di alam karena predator bakteri

(20)

- Foraminifera/Globigerina, cangkangnya sbg petunjuk adanya minyak bumi, gas alam dan mineral

- Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di dasar laut dapat digunakan sebagai bahan penggosok.

Selain itu, Protozoa yang menguntungkan antara lain, Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi. Rhizopoda ada yang memiliki cangkang keras untuk melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau kalsium karbonat (misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi. Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi.

2. Merugikan

- Enthamoeba histolyca, Enthamoeba disentriae, penyebab disentri - Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrika

- Trypanasoma evansi, penyakit pada hewan ternak - Leishmania, penyebab penyakit kala-azar

- Trichomonas vaginalis, parasit di vagina - Balantidium coli, penyebab diare

- Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis

- Plasmodium sp, penyebab malaria PENYAKIT TIDUR Trypanosomes adalah Kinetoplastids yang menyebabkan penyakit tidur Afrika.

Proses penyakit Malaria:

MALARIA Sporozoit ditransfer oleh host nyamuk Anopheles pada manusia. Dalam inang manusia, sporozoit menyerang sel-sel hati dan bereproduksi secara aseksual dengan membentuk merozoit. Setelah beberapa hari, pecahnya sel yang terinfeksi, melepaskan merozoit, yang kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Mereka bereproduksi secara aseksual di dalam sel darah merah. Secara periodik, sejumlah besar sel darah merah pecah dan merozoit rilis. Para merozoit dapat menginfeksi sel lain darah merah. Beberapa merozoit gametosit menjadi yang dicerna oleh nyamuk Anopheles. Gametosit menjadi gamet dalam usus nyamuk. Fertilisasi terjadi di dalam nyamuk, menghasilkan zigot diploid. Meiosis diikuti oleh hasil mitosis dalam produksi sporozoit dalam host nyamuk. Sekitar 2 juta orang meninggal setiap tahun akibat malaria.

RINCIAN PROSES PENYAKIT MALARIA, berikut ini:

1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.

2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.

3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.

4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak. 5. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.

(21)

6. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit danmikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet).

7. Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk (ookista)

8. Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.

9. Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.

10. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.

Sumber : http://arliasworld.blogspot.com/

(22)

A. CIRI – CIRI JAMUR

Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan ada yang bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.

Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari benang – benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap zat – zat organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.

Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual. Secara vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora. Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek). Habitat di tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.

(23)

1. Zygomycota

Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal

a. Ciri-ciri Zygomycota

Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).

Dinding sel tersusun dari kitin. Reproduksi aseksual dan seksual.

Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid. Contoh :

Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti Rhizophus oryzae, Jamur tempe

Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam fumarat

Mucor mucedo, Saprofit pada kotoran ternak dan makanan

b. Reproduksi Zygomiyota

(24)

Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium menghasilkan spora baru.

2. Seksual

Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa– dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid. Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid. Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.

2. Ascomycota

a. Ciri-ciri Ascomycota

Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu. Bersel satu atau bersel banyak.

Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.

Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.

Dinding sel dari zat kitin.

Reproduksi seksual dan aseksual. b. Contoh:

Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).

(25)

Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin. Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin. Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju) Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)

Aspergilus

Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah

Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang menyebabkan kanker hati (hepatitis) Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada aves

Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.

Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.

Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina

Reproduksi Ascomycota

3. Basidiomycota

Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki organ penghasil spora berbentuk gada (basidia)

a. Ciri-ciri Basidiomycota

(26)

Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.

Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.

Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).

b. Contoh Basidiomycota

Volvariela volvacea (jamur merang) Auricularia polytricha (jamur kuping) Pleurotus sp (jamur tiram)

Polyporus giganteus (jamur papan)

Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang mematikan Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)

Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung Ganoderma aplanatum (jamur kayu)

Jamur Shitake

Reproduksi Basidiomycota

4. Deuteromycota

Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena belum diketahui perkembangbiakannya secara seksual

(27)

a. Ciri-ciri Deuteromycota

Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis

Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.

Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya

b. Contoh Deuteromycota

Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air. Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap. Melazasia fur-fur, penyebab panu.

Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang. Fusarium, hidup pada tanaman tomat.

Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

(28)

1. Menguntungkan :

a. Bidang industri makanan dan minuman :

o Rhizopus oryzae, jamur pada tempe

o Saccharomyces cerevisiae, pada tape, alkhohol dan roti o Saccharomyces ovale, pada tape, alkohol dan roti. o Saccharomyces sake, jamur pada sake

o Aspergillus wentii, pada pembuatan kecap o Aspergillus oryzae, untuk tape

o Penicellium camemberti, untuk pembuatan keju o Penicellium roqueforti, untuk pembuatan keju o Volvariela volvacea, jamur merang.

o Neurospora crassa, berguna dalam pembuatan oncom. o Saccharomyces tuac, memfermentasi air nira menjadi tuak.

o Saccharomyces ellipsoides, berperan sebagai memfermentasi anggur menjadi minuman anggur. o Aspergillus niger, berguna untuk menjernihkan sari buah.

o Morchella esculenta, jenis jamur ini dapat dibuat makanan

o Auricularia polytricha, jamur kuping, merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dimakan dan enak rasanya.

o Pleurotus, jamur tiram, terdapat pada kayu yang telah lapuk. Merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dimakan dan enak rasanya.

Bidang kedokteran :

(29)

o Penicellium chrysogenum, untuk antibiotik

o Rhizopus nigricans , berguna untuk menghasilkan asam fumarat. o Trichoderma, berguna untuk memperoduksi protein (TSP)

c. Bidang pertanian :

Jamur membantu mengembalikan kesuburan tanah , sebagai organisme pengurai.

2. Merugikan :

a. Pada manusia

Aspergillus nidulans, Aspergillus niger. Keduanya menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis). Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).

Aspergillus flavus, menghasilkan racun alfatoksin yang menyebabkan kanker pada manusia. Epidermophyton floocosum, penyebab penyakit kaki atlet pada manusia.

Microsporum, penyebab penyakit kurap pada manusia. Trighophyton, penyebab penyakit kurap pada manusia.

Trichophyton tonsurans, penyebab penyakit ketombe pada manusia. Malassezia furfur, penyebab penyakit panu pada manusia.

Candida albicans, penyebab penyakit infeksi pada vagina manusia.

(30)

c. Pada tanaman :

o Phytophthora infestan, penyakit pada kentang.

Phytophthora nicotianae, penyakit pada tembakau. Phytophthora faberi, penyakit pada karet.

Helminthosporium oryzae, hidup parasit sehingga dapat merusak kecambah daun buah serta menimbukan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya.

Xylaria tabacina, parasit pada petai Cina.

Claviceps purpurea, parasit pada bakal buah gramineae.

Puccinia graminis, jamur karat, parasit pada rumput-rumputan, bertubuh mikroskopis. Berwarna karat. Ustilago maydis, parasit pada jagung.

Sclerotium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman budidaya.

d. Jamur penghasil racun :

o Aspergillus flavus, penghasil racun oflaktoksin.

o Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.

o Mucor mucedo, saprofit pada roti, kotoran ternak, dan sisa makanan yang mengandung karbohidrat. o Rhizopus stolonifer, jamur ini disebut juga jamur roti hitam. Jamur ini tumbuh dan berkembang pada roti apek.

(31)

o Polyporus giganteus, jamur yang tumbuh dipapan yang lembab. o Clavaria zippelli, merupakan jamur liar di hutan dan beracun. o Amanita phalloides, saprofit pada kotoran ternak. Sangat beracun

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/ciri-ciri-jamur-klasifikasi-serta.html#ixzz3iVx6IsEG

(32)

Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Ciri-ciri Morfologis Serta Peranannya - Kingdom

plantae merupakan makhluk hidup yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun (kormophyta). Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan non vaskuler (tumbuhan tak berpembuluh) dan tumbuhan vaskuler (tumbuhan berpembuluh).

Tumbuhan non vaskuler artinya tumbuhan yang belum memiliki pembuluh. Pembuluh dalam

materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan.

Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan non vaskuler ini adalah kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta).

Tumbuhan vaskuler artinya tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan. Ada 2 pembuluh inti dalam tumbuhan yaituxylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun, terdiri dari sel-sel mati. Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, terdiri dari sel-sel hidup.

Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan vaskuler ini adalah Tumbuhan paku (Pteridophyta) dan Tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

Dalam materi biologi SMA, kingdom plantae (dunia tumbuhan) terbagi menjadi 3 devisio.

Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta. Thallophyta adalah tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Bryophyta merupakan salah satu devisio dari kingdom plantae (dunia tumbuhan). Tumbuhan lumut (bryophyte juga dikenal dengan istilah tumbuhan perintis. Tumbuhan perintis artinya tumbuhan yang bisa membuka lahan hidup untuk organisme lain.

Dalam materi biologi SMA khususnya tumbuhan lumut (Bryophyta), berikut akan dijelaskan mengenai :

- Ciri-ciri tumbuhan lumut (Bryophyta) - Reproduksi tumbuhan lumut (Bryophyta) - Klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta) - Manfaat tumbuhan lumut (Bryophyta)

1. Ciri-ciri tumbuhan lumut (Bryophyta)

Lumut mempunyai beberapa ciri yaitu :

 Mempunyai lapisan pelindung (kutikula dan gametangia)

(33)

 Sudah memiliki klorofil sehingga besifat autotrof

 Batang belum mempunyai pembuluh angkut (xylem dan floem)

 Terdapat gametangium (alat kelamin) yaitu antheridium dan arkegonium. Antheridium adalah alat kelamin jantang yang menghasilkan spermatozoid, sedangkan arkegonium adalah alat kelamin betina yang menghasilkan sel telur (ovum).

2. Reproduksi tumbuhan lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut (Bryophyta) berkembang biak secara vegetative dan generative. Kedua perkembangbiakan tersebut berlangsung silih berganti sehingga terjadi pergiliran keturunan (metagenesis). Untuk pergiliran keturunan (metagenesis) tumbuhan lumut.

3. Klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)

Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup. Dalam materi biologi SMA, tumbuhan lumut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

 Kelas Hepaticopsida (Lumut hati). Contoh lumut hati yang terkenal adalah Marchantia dan Riccia. Ingin tau lebih lanjut tentang Lumut Hati?

Tumbuhan Paku ( Pteridophyta )

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah memiliki kormus atau tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati, juga telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat pada daun, batang, dan akarnya. Tumbuhan paku dapat hidup di atas tanah atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat - tempat yang lembap (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit). Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam tanah yang disebut rhizoma. Daun mulai tumbuh dari rhizoma tersebut. Daun paku muda ujungnya selalu menggulung. Daun paku dewasa terdiri atas daun fertil dan daun steril. Daun steril adalah daun yang tidak ada bintil-bintil hitam di permukaan bawah daunnya. Daun ini disebut juga daun mandul. Daun fertil adalah daun paku yang di permukaan bawah daunnya terdapat bintil-bintil kehitaman. Daun ini disebut juga daun subur. Bintil-bintil kehitaman yang terletak di permukaan bawah daun ini adalah kumpulan sporangium yang disebut sorus.

Pada materi biologi SMA, pada sub bab tumbuhan paku yang perlu di pelajari adalah : - Ciri – ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)

- Perkembangbiakan tumbuhan paku (Pteridophyta) - Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)

- Manfaat tumbuhan paku (Pteridophyta) bagi kehidupan.

(34)

Secara umum ciri tumbuhan paku sudah dijelaskan di atas postingan ini. Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah :

 Sudah dapat dibedakan antara batang daun dan akar (kormus).  System perakaran serabut dimana ujungnya dilindungi kaliptra.  Batang berupa rhizoma yang tumbuh didalam tanah.

 Memiliki daun dengan bentuk dan fungsi berbeda yaitu : Mikrofil (daun berukuran kecil), Makrofil ( daun berukuran besar), Tropofil (untuk fotosintesis dan tidak menghasilkan spora), Sporofil (menghasilkan spora).

2. Perkembangbiakan tumbuhan paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku (Pteridophyta) berkembang biak dengan cara vegetative dan generative. Antara vegetative dan generative mengalami pergiliran sehingga tumbuhan paku mengalami metagenesis.

Untuk lebih jelasnya tentang metagenesis tumbuhan paku (pteridophyta)

3. Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :

Psilophyta (Paku Purba). Contohnya : Psilotum, Rhynia, Asteroxylon, Taeniocrada, Tmesipteris.

Lycophyta (Paku Kawat) . Contohnya : Lycopodium, Selaginella, Isoetes.Equisetophyta (Paku Ekor Kuda). Contohnya :Equisetum

Pterophyta (Paku Sejati) . Contohnya : Adiantum, Asplenium, Platycerium.Hydropteridales (Paku Air). Contohnya : Alvinia, Marsilea.

4. Manfaat tumbuhan paku (Pteridophyta)

Banyak sekali manfaat dari tumbuhan paku (Pteridophyta) yaitu :

Sebagai tanaman hias (Platycerium bifurcatum, Adiantum cuneatum, Asplenium nidus, Selaginella sp)

Sebagai sayuran (Marsilea crenata, Pteridium aquilium) Sebagai bahan obat-obatan (Lycopodium clavatum, )

Sebagai bahan pupuk hijau (Azolla pinnata dan Anabaena azolla)Sebagai bahan karangan bunga (Lycopodium cernuum)

(35)

 Sebagai tiang bangunan (Alshopila galuca)

Sebagai bahan penggosok dan pembersih (Equisetum debile)

 Kelas Anthoceropsida (Lumut tanduk). Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros dan Nothotulus. Ingin tau lebih lanjut tentang lumut tanduk?

 Kelas Bryopsida (Lumut sejati atau Lumut daun). Contoh lumut daun adalah : Sphagnum, Funaria, Pogonatum, Polytrichum dan Andraea. Ingin tau lebih lanjut tentang lumut Daun?

4. Manfaat tumbuhan lumut (Bryophyta)

Beberapa manfaat dari tumbuhan lumut yaitu :

Sebagai media tanaman (pengganti ijuk) : Lumut daun  Dapat mencegah erosi : Lumut secara umum

Sebagai obat penyakit hati : Marchantia sp

Sebagai bahan pembalut, kapas dan sumber bahan bakar : Sphagnum

Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Tentu kalian masih ingat kan tentang klasifikasi kingdom plantae? Dalam materi biologi SMA , kingdom plantae (dunia tumbuhan) yang dipelajari adalah Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (Tumbuhan biji). Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas kelompok Spermatophyta (Tumbuhan biji).

Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Tiap-tiap alat tubuh tersebut mempunyai fungsi yang jelas. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.

Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Akar berasal dari titik tumbuh akar yang terdapat pada jaringan embrional. Akar merupakan bagian bawah suatu tanaman yang umumnya tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Ada dua sistem perakaran pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu akar tunggang dan akar serabut.

Batang merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menopang dedaunan yang menghasilkan pangan dan menghubungkannya dengan akar yang menyerap air dan unsur hara. Selain itu, batang juga berfungsi sebagai alat penyimpan makanan. Batang berasal dari titik tumbuh batang yang terdapat pada jaringan embrional. Berkas-berkas pembuluh pada batang merupakan perpanjangan berkas pembuluh pada akar, tetapi penyusunannya agak berbeda. Daun yang banyak mengandung klorofil berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi untuk transpirasi. Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat atau energi oleh klorofil, karbon dioksida dari udara, dan air dari dalam tanah diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari. Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tanaman dalam bentuk uap melalui

(36)

stomata. Transpirasi pada hakikatnya sama dengan penguapan. Transpirasi dapat terjadi melalui kutikula, stomata, ataupun lentisel. Sebagian besar transpirasi terjadi pada stomata di dalam daun karena hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman sebagian besar melalui daun.

Bunga merupakan organ yang penting untuk perkembangbiakan tumbuhan. Pada tumbuhan biji, bunga merupakan organ untuk perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga selalu memiliki bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin. Perhiasan bunga terdiri atas dua bagian, yaitu mahkota bunga dan kelopak bunga. Mahkota bunga biasanya berbentuk seperti lembaran dengan warna yang mencolok. Warna yang mencolok ini dapat menarik serangga yang dapat membantu penyerbukan. Mahkota bunga terletak di lingkaran mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota bunga ini juga berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau yang terletak di lingkaran luar mengelilingi mahkota bunga. Kelopak bunga sangat penting karena pada saat bunga masih kuncup, kelopak bunga ini dapat melindungi bagian bunga di dalamnya. Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin betina berupa putik dan alat kelamin jantan berupa benang sari.

Berikut adalah gambar bunga beserta bagian-bagiannya.

Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan. Dari penyerbukan ini akan berlanjut pada pembuahan. Hasil pembuahan adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan terus berkembang menjadi individu baru. Demikian juga yang terjadi pada bakal buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan bunga dan benang sari akan gugur, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji akan berkembang menjadi biji.

Tumbuhan biji (spermatophyta) dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu : Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).

Manfaat Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

Dunia tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri(autotrof). Banyak makhluk hidup di alam bergantung pada tumbuhan. Melaluifotosintesis yang dilakukannya, tumbuhan menghasilkan berbagai zat yang dapat dijadikan makanan untuk

(37)

makhluk lain. Selain itu, tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang diperlukan makhluk hidup untuk respirasi.

Kini para ahli anatomi tumbuh-tumbuhan mengetahui bahwa tumbuhan memiliki sifattotipotensi, yaitu suatu kemampuan setiap sel untuk tumbuh menjadi sebuah individu baru. Pengetahuan

tentang totipotensi ini dimanfaatkan para ahli untuk melakukan

perbanyakantumbuhan dengan teknik kultur jaringan. Bagian tumbuhan (daun, batang, bunga) ditumbuhkan dalam “kultur agar” di laboratorium. Setelah tumbuhan menjadi individu individu baru yang jumlahnya ribuan, tumbuhan siap ditanam di lahan yang sebenarnya.

Kingdom plantae memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Bagi manusia, kingdom Plantae dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan dan papan serta obat-obatan. Untuk lebih jelas, perhatikan Manfaat kingdom plantae (Dunia tumbuhan) berikut.

1. Padi, jagung, gandum, kentang, sagu, singkong sebagai sumber makanan pokok dan sumber karbohidrat.

2. Kayu dari beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan bangunan dan perabotan.

3. Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein. 4. Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.

5. Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.

6. Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan.

Manfaat lainnya dari kingdom Plantae yang sangat penting adalah tumbuhan mampu menyerap air serta menjaga kestabilan tanah yang berada di lereng-lereng gunung, sehingga tumbuhan ini bermanfaat dalam menjaga lingkungan dari banjir serta bahaya longsor. Melihat begitu besarnya manfaat kingdom Plantae bagi manusia, upaya pelestarian dari kingdom Plantae ini harus di mulai dari sekarang juga.

Sumber Dari: http://dunia-mulyadi.blogspot.com/2015/04/kingdom-plantae-dunia-tumbuhan-ciri.html#ixzz3iVy2bvZQ

Referensi

Dokumen terkait

Coagulasa libre: produce coagulación del fibrinógeno, en presencia del factor de reacción de la coagulación (C.R.F.) para protrombina. Hialuronidasa: hidroliza el ácido

Model Pemberdayaan masyarakat perlu dikembangkan dalam deteksi dini Autisme beserta spektrumnya (ABK) ini. Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi potensi orang tua, guru TK/PAUD, dan

Atas nama keluarga besar gerakan koperasi seluruh Indonesia, perkenankan kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Presiden beserta

çalışmada, okul öncesi eğitim kurumları bahçelerinin mevcut özellikleri ve uygulamaları, okullarda nitelikli bahçe olmasının önündeki engeller, öğretmenlerin

Pembinaan mutu hasil perikanan pada PPSNJ dari kinerjanya dapat dilihat dari skor pada Gambar 4 yang menunjukkan kinerja dari PPSNJ dianggap cukup baik sampai baik

Chapter 27: Hydrologic Design for Water Use (Handbook of Water Resources Management) Chapter 23: Water Demand Analysis (Handbook of Hydrology) 17,3 18,1 19,5 22,2 16,2 14 33

Dalam tugas akhir ini akan dibahas program X-Plane untuk menganalisa prestasi terbang BOEING 747-400 dalam melakukan penerbangan pada fasa lepas landas ( Take-Off ) dan fasa

, No.2, September 2014 persen subsektor industri yang bernilai RCA lebih dari satu (Gambar 4.1), sehingga sektor industri Indonesia berdaya saing lemah di pasar