• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI POLITIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMUNIKASI POLITIK"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI POLITIK 

KOMUNIKASI POLITIK 

1. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

Komunikasi adalah salah satu bentuk kegiatan umat manusia yang Komunikasi adalah salah satu bentuk kegiatan umat manusia yang paling penting.Tiada hari tanpa komunikasi.Tidak ada masyarakat manusia paling penting.Tiada hari tanpa komunikasi.Tidak ada masyarakat manusia   yang tidak melaksanakan komunikasi, karena komunikasi adalah perlambang   yang tidak melaksanakan komunikasi, karena komunikasi adalah perlambang dari adanya kehidupan di dalam masyarakat.Dilihat dari sudut pandang ini, dari adanya kehidupan di dalam masyarakat.Dilihat dari sudut pandang ini, komunikasi dilihat dari artinya yang umum dan luas yaitu hubungan dan komunikasi dilihat dari artinya yang umum dan luas yaitu hubungan dan interaksi yang terjadi antara dua orang\pihak atau lebih. Interaksi tersebut interaksi yang terjadi antara dua orang\pihak atau lebih. Interaksi tersebut terjadi karena seseorang menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk tertentu terjadi karena seseorang menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk tertentu  yang diterima pihak lain yang menjadi sasarannya sehingga sedikit banyak akan  yang diterima pihak lain yang menjadi sasarannya sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku pihak dimaksud. Siapapun sebagai mempengaruhi sikap dan tingkah laku pihak dimaksud. Siapapun sebagai anggota masyarakat melakukan ini secara terus-menerus---kadang-kadang anggota masyarakat melakukan ini secara terus-menerus---kadang-kadang bahkan tanpa sadar--- termasuk mereka yang tidak mengerti makna konsep bahkan tanpa sadar--- termasuk mereka yang tidak mengerti makna konsep komunikasi.Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa komunikasi adalah komunikasi.Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh semua anggota masyarakat kapan pun dan kegiatan yang dilakukan oleh semua anggota masyarakat kapan pun dan dimana pun di dunia ini.

dimana pun di dunia ini. Dari gambaran in

Dari gambaran ini tampak i tampak bahwa objek bahwa objek studi ilmu studi ilmu komunikasi ikomunikasi ini--- ni---  yaitu komunikasi yang terjadi dalam masyarakat---merupakan kegiatan   yaitu komunikasi yang terjadi dalam masyarakat---merupakan kegiatan

manusia yang amat penting. manusia yang amat penting.

Masalah ini akan semakin penting artinya dalam mengkaji komunikasi Masalah ini akan semakin penting artinya dalam mengkaji komunikasi politik. Komunikasi politik mencakup masyarakat keseluruhan. Studi politik. Komunikasi politik mencakup masyarakat keseluruhan. Studi komunikasi politik tidak

komunikasi politik tidak Politik Politik  akan sempurna bilaakan sempurna bila komunikasi antar pribadi tidak memperoleh tempat yang penting dalam studi komunikasi antar pribadi tidak memperoleh tempat yang penting dalam studi tersebut. Meski harus diakui bahwa sebagian besar buku-buku teks yang tersebut. Meski harus diakui bahwa sebagian besar buku-buku teks yang membahas komunikasi politik di Amerika Serikat lebih memusatkan membahas komunikasi politik di Amerika Serikat lebih memusatkan perhatiannya pada peranan media massa dalam

perhatiannya pada peranan media massa dalam komunikasi politik.komunikasi politik.

Studi komunikasi politik mencakup dua disiplin dalam ilmu sosial: ilmu Studi komunikasi politik mencakup dua disiplin dalam ilmu sosial: ilmu politik dan ilmu komunikasi (Maswadi Rauf:1990). Ia bisa dijadikan kajian oleh politik dan ilmu komunikasi (Maswadi Rauf:1990). Ia bisa dijadikan kajian oleh ilmuwan komunikasi juga oleh ilmuwan

ilmuwan komunikasi juga oleh ilmuwan politik.politik.

Para ilmuwan politik beranggapan bahwa komunikasi politik termasuk Para ilmuwan politik beranggapan bahwa komunikasi politik termasuk objek studi ilmu politik karena pesan-pesan yang disampaikan dalam proses objek studi ilmu politik karena pesan-pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi itu mempunyai ciri-ciri politik, yaitu berkaitan dengan kekuasaan komunikasi itu mempunyai ciri-ciri politik, yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik/negara/pemerintahan dan komunikator serta komunikan yang terlibat di politik/negara/pemerintahan dan komunikator serta komunikan yang terlibat di dalamnya bertindak dalam kedudukan mereka sebagai pelaku kegiatan politik dalamnya bertindak dalam kedudukan mereka sebagai pelaku kegiatan politik .Para ilmuwan politik beranggapan bahwa komunikasi politik adalah gejala yang .Para ilmuwan politik beranggapan bahwa komunikasi politik adalah gejala yang selalu ada dalam setiap sistem politik, seperti halnya para ilmuwan sosial selalu ada dalam setiap sistem politik, seperti halnya para ilmuwan sosial

Komunikasi 1 Komunikasi 1

Komunikasi Komunikasi

(2)

lainnya yang beranggapan bahwa komunikasi sosial adalah gejala yang tak lainnya yang beranggapan bahwa komunikasi sosial adalah gejala yang tak terpisahkan dari masyarakat.

terpisahkan dari masyarakat.

2

2..

PERKEMBANGAN STUDI KOMUNIKASI POLITIK.

PERKEMBANGAN STUDI KOMUNIKASI POLITIK.

Dalam ilmu

Dalam ilmu politik, istilah komunikasi politik adalah relatif baru. Istilahpolitik, istilah komunikasi politik adalah relatif baru. Istilah tersebut mulai banyak disebut-sebut semenjak terbitnya buku

tersebut mulai banyak disebut-sebut semenjak terbitnya buku Gabriel A.Gabriel A. Almond

Almond yang amat berpengaruh di dalam bukuyang amat berpengaruh di dalam buku The Politics of The Developing The Politics of The Developing  Areas 

Areas pada tahun 1960. Almond berpendapat bahwa komunikasi politik adalahpada tahun 1960. Almond berpendapat bahwa komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada di dalam sistem politik sehingga terbuka salah satu fungsi yang selalu ada di dalam sistem politik sehingga terbuka kemungkinan bagi para ilmuwan politik untuk membandingkan berbagai sistem kemungkinan bagi para ilmuwan politik untuk membandingkan berbagai sistem politik

politik dengan dengan latar latar belakang belakang budaya budaya yang yang berbeda. berbeda. Arti Arti penting penting sumbangansumbangan pikiran Almond terletak pada pandangannya bahwa semua sistem politik yang pikiran Almond terletak pada pandangannya bahwa semua sistem politik yang pernah ada di dunia ini--- yang sekarang dan yang akan ada nanti mempunyai pernah ada di dunia ini--- yang sekarang dan yang akan ada nanti mempunyai persamaan-persamaan yang mendasar,

persamaan-persamaan yang mendasar, yaitu adanya yaitu adanya fungsifungsi-fungsi y-fungsi yang samaang sama  yang dijalankan oleh semua sistem politik.

 yang dijalankan oleh semua sistem politik.

Komunikasi politik adalah salah satu dari tujuh fungsi yang dijalankan Komunikasi politik adalah salah satu dari tujuh fungsi yang dijalankan oleh setiap sistem politik, sebagaimana dikatakan sendiri oleh Almond sbb:

oleh setiap sistem politik, sebagaimana dikatakan sendiri oleh Almond sbb:

´ All of the functions performed in the political system³political ´ All of the functions performed in the political system³political socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication³are performed by means of  making, rule application, and rule adjudication³are performed by means of  communication.µ(Ma

communication.µ(Maswadi Rauf: swadi Rauf: 1990)1990)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa komunikasi

Kutipan di atas menunjukkan bahwa komunikasi politik bukanlah fungsipolitik bukanlah fungsi   yang berdiri sendiri akan tetapi merupakan proses penyampaian pesan-pesan   yang berdiri sendiri akan tetapi merupakan proses penyampaian pesan-pesan  yang terjadi pada waktu

 yang terjadi pada waktu keenam fungsi lainnya dijalankan. Hal ini berarti bahwakeenam fungsi lainnya dijalankan. Hal ini berarti bahwa fungsi komunikasi politik terdapat secara inherent di dalam setiap fungsi sistem fungsi komunikasi politik terdapat secara inherent di dalam setiap fungsi sistem politik.

politik.

Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa fungsi komunikasi politik Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa fungsi komunikasi politik dapat d

dapat ditemukan itemukan di di dalam dalam fungsi-fungsi fungsi-fungsi sistem psistem politik olitik lainnya. lainnya. NamunNamun meskipun komunikasi politik mempunyai ciri seperti itu, tidaklah berarti bahwa meskipun komunikasi politik mempunyai ciri seperti itu, tidaklah berarti bahwa komunikasi politik kecil peranannya; justru sebaliknya. Komunikasi politik komunikasi politik kecil peranannya; justru sebaliknya. Komunikasi politik adalah proses

adalah proses yang menentukan yang menentukan keberhasilan keberhasilan fungsi fungsi ² f² fungsi yungsi yang lain,ang lain, sehingga keberhasilan penyampaian pesan-pesan dalam setiap fungsi itu sehingga keberhasilan penyampaian pesan-pesan dalam setiap fungsi itu menentukan keberhasilan pelaksanaan fungsi yang bersangkutan.

menentukan keberhasilan pelaksanaan fungsi yang bersangkutan.

Contoh aktual yang dapat dikemukakan disini adalah pelaksanaan Contoh aktual yang dapat dikemukakan disini adalah pelaksanaan fungsi pembuatan peraturan

fungsi pembuatan peraturan ( ( rule making rule making ). Sudah teramat jelas di sini bahwa). Sudah teramat jelas di sini bahwa komunikasi memainkan peranan yang amat penting dalam proses pembuatan komunikasi memainkan peranan yang amat penting dalam proses pembuatan peraturan (undang-undang ataupun bentuk ketentuan peraturan lainnya). Si peraturan (undang-undang ataupun bentuk ketentuan peraturan lainnya). Si pembuat peraturan/perundangan dituntut untuk menjalin kerjasama, pembuat peraturan/perundangan dituntut untuk menjalin kerjasama, hubungan, dan komunikasi yang baik antara sesama mereka.

hubungan, dan komunikasi yang baik antara sesama mereka.

Komunikasi Politik  Komunikasi Politik 

Komunikasi Po Komunikasi Po

(3)

lainnya yang beranggapan bahwa komunikasi sosial adalah gejala yang tak lainnya yang beranggapan bahwa komunikasi sosial adalah gejala yang tak terpisahkan dari masyarakat.

terpisahkan dari masyarakat.

2

2..

PERKEMBANGAN STUDI KOMUNIKASI POLITIK.

PERKEMBANGAN STUDI KOMUNIKASI POLITIK.

Dalam ilmu

Dalam ilmu politik, istilah komunikasi politik adalah relatif baru. Istilahpolitik, istilah komunikasi politik adalah relatif baru. Istilah tersebut mulai banyak disebut-sebut semenjak terbitnya buku

tersebut mulai banyak disebut-sebut semenjak terbitnya buku Gabriel A.Gabriel A. Almond

Almond yang amat berpengaruh di dalam bukuyang amat berpengaruh di dalam buku The Politics of The Developing The Politics of The Developing  Areas 

Areas pada tahun 1960. Almond berpendapat bahwa komunikasi politik adalahpada tahun 1960. Almond berpendapat bahwa komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada di dalam sistem politik sehingga terbuka salah satu fungsi yang selalu ada di dalam sistem politik sehingga terbuka kemungkinan bagi para ilmuwan politik untuk membandingkan berbagai sistem kemungkinan bagi para ilmuwan politik untuk membandingkan berbagai sistem politik

politik dengan dengan latar latar belakang belakang budaya budaya yang yang berbeda. berbeda. Arti Arti penting penting sumbangansumbangan pikiran Almond terletak pada pandangannya bahwa semua sistem politik yang pikiran Almond terletak pada pandangannya bahwa semua sistem politik yang pernah ada di dunia ini--- yang sekarang dan yang akan ada nanti mempunyai pernah ada di dunia ini--- yang sekarang dan yang akan ada nanti mempunyai persamaan-persamaan yang mendasar,

persamaan-persamaan yang mendasar, yaitu adanya yaitu adanya fungsifungsi-fungsi y-fungsi yang samaang sama  yang dijalankan oleh semua sistem politik.

 yang dijalankan oleh semua sistem politik.

Komunikasi politik adalah salah satu dari tujuh fungsi yang dijalankan Komunikasi politik adalah salah satu dari tujuh fungsi yang dijalankan oleh setiap sistem politik, sebagaimana dikatakan sendiri oleh Almond sbb:

oleh setiap sistem politik, sebagaimana dikatakan sendiri oleh Almond sbb:

´ All of the functions performed in the political system³political ´ All of the functions performed in the political system³political socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication³are performed by means of  making, rule application, and rule adjudication³are performed by means of  communication.µ(Ma

communication.µ(Maswadi Rauf: swadi Rauf: 1990)1990)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa komunikasi

Kutipan di atas menunjukkan bahwa komunikasi politik bukanlah fungsipolitik bukanlah fungsi   yang berdiri sendiri akan tetapi merupakan proses penyampaian pesan-pesan   yang berdiri sendiri akan tetapi merupakan proses penyampaian pesan-pesan  yang terjadi pada waktu

 yang terjadi pada waktu keenam fungsi lainnya dijalankan. Hal ini berarti bahwakeenam fungsi lainnya dijalankan. Hal ini berarti bahwa fungsi komunikasi politik terdapat secara inherent di dalam setiap fungsi sistem fungsi komunikasi politik terdapat secara inherent di dalam setiap fungsi sistem politik.

politik.

Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa fungsi komunikasi politik Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa fungsi komunikasi politik dapat d

dapat ditemukan itemukan di di dalam dalam fungsi-fungsi fungsi-fungsi sistem psistem politik olitik lainnya. lainnya. NamunNamun meskipun komunikasi politik mempunyai ciri seperti itu, tidaklah berarti bahwa meskipun komunikasi politik mempunyai ciri seperti itu, tidaklah berarti bahwa komunikasi politik kecil peranannya; justru sebaliknya. Komunikasi politik komunikasi politik kecil peranannya; justru sebaliknya. Komunikasi politik adalah proses

adalah proses yang menentukan yang menentukan keberhasilan keberhasilan fungsi fungsi ² f² fungsi yungsi yang lain,ang lain, sehingga keberhasilan penyampaian pesan-pesan dalam setiap fungsi itu sehingga keberhasilan penyampaian pesan-pesan dalam setiap fungsi itu menentukan keberhasilan pelaksanaan fungsi yang bersangkutan.

menentukan keberhasilan pelaksanaan fungsi yang bersangkutan.

Contoh aktual yang dapat dikemukakan disini adalah pelaksanaan Contoh aktual yang dapat dikemukakan disini adalah pelaksanaan fungsi pembuatan peraturan

fungsi pembuatan peraturan ( ( rule making rule making ). Sudah teramat jelas di sini bahwa). Sudah teramat jelas di sini bahwa komunikasi memainkan peranan yang amat penting dalam proses pembuatan komunikasi memainkan peranan yang amat penting dalam proses pembuatan peraturan (undang-undang ataupun bentuk ketentuan peraturan lainnya). Si peraturan (undang-undang ataupun bentuk ketentuan peraturan lainnya). Si pembuat peraturan/perundangan dituntut untuk menjalin kerjasama, pembuat peraturan/perundangan dituntut untuk menjalin kerjasama, hubungan, dan komunikasi yang baik antara sesama mereka.

hubungan, dan komunikasi yang baik antara sesama mereka.

Komunikasi Politik  Komunikasi Politik 

Komunikasi Po Komunikasi Po

(4)

Di samping

Di samping itu, itu, komunikasi dekomunikasi dengan masyarakat ngan masyarakat (rakyat) perl(rakyat) perlu pulau pula dijaga oleh para pembuat keputusan politik.

dijaga oleh para pembuat keputusan politik.

Sebelum tahun 1960, ilmu politik ---mungkin juga ilmu Sebelum tahun 1960, ilmu politik ---mungkin juga ilmu komunikasi---tidak mengenal istilah komunikasi politik. Namun komunikasi---tidak berarti bahwa komunikasi---tidak ada tidak mengenal istilah komunikasi politik. Namun tidak berarti bahwa tidak ada studi-studi yang dilakukan oleh para ilmuwan sosial (ilmuwan politik, ilmuwan studi-studi yang dilakukan oleh para ilmuwan sosial (ilmuwan politik, ilmuwan komunikasi ataupun psikolog) tentang masalah yang menjadi studi dari komunikasi ataupun psikolog) tentang masalah yang menjadi studi dari komunikasi politik dewasa ini.

komunikasi politik dewasa ini.

Kegiatan yang mempelajari materi komunikasi politik telah ada semenjak Kegiatan yang mempelajari materi komunikasi politik telah ada semenjak lama, walaupun tidak di bawah bendera komunikasi politik. Studi tentang lama, walaupun tidak di bawah bendera komunikasi politik. Studi tentang tingkah laku pemilih, propaganda dan perang urat syaraf dan perubahan tingkah laku pemilih, propaganda dan perang urat syaraf dan perubahan attitude 

attitude (sikap) dalam proses komunikasi telah diadakan semenjak lama. Semua(sikap) dalam proses komunikasi telah diadakan semenjak lama. Semua studi tersebut telah meletakan dasar yang kokoh bagi pengembangan studi studi tersebut telah meletakan dasar yang kokoh bagi pengembangan studi komunikasi politik.

komunikasi politik.

3

3..

CIRI-CIRI STUDI KOMUNIKASI POLITIK

CIRI-CIRI STUDI KOMUNIKASI POLITIK..

Ciri pertama komunikasi politik, dalam arti luas mengandung pengertian Ciri pertama komunikasi politik, dalam arti luas mengandung pengertian bahwa

bahwa proses proses komunikasi komunikasi tersebut dtersebut dapat apat berlangsung berlangsung di di setiap setiap lapisanlapisan masyarakat melalui saluran apa saja yang dapat dipergunakan dan tersedia. masyarakat melalui saluran apa saja yang dapat dipergunakan dan tersedia. Olehkarena itu para ilmuwan politik menganggap media massa (surat kabar, Olehkarena itu para ilmuwan politik menganggap media massa (surat kabar, radio, TV, dan film) sebagai salah satu saluran melalui mana kegiatan radio, TV, dan film) sebagai salah satu saluran melalui mana kegiatan komunikasi politik dijalankan. Saluran tata muka dianggap sama pentingnya komunikasi politik dijalankan. Saluran tata muka dianggap sama pentingnya dengan saluran media massa . Hal ini terlihat dari konsep Almond dengan dengan saluran media massa . Hal ini terlihat dari konsep Almond dengan kawan-kawannya tentang komunikasi sebagaimana telah disinggung terdahulu. kawan-kawannya tentang komunikasi sebagaimana telah disinggung terdahulu. Masalah yang timbul dalam studi komunikasi politik menurut versi ilmu Masalah yang timbul dalam studi komunikasi politik menurut versi ilmu politik adalah bahwa

politik adalah bahwa studi komunikasi studi komunikasi politik tidpolitik tidak beak be rkembang dengan baik rkembang dengan baik didi dalam ilmu politik, meskipun para ilmuwan politik mengkaji sosialisasi politik, dalam ilmu politik, meskipun para ilmuwan politik mengkaji sosialisasi politik, partisipasi politik dan peranan organisasi politik yang pada hakekatnya partisipasi politik dan peranan organisasi politik yang pada hakekatnya merupakan bidang kajian komunikasi politik.

merupakan bidang kajian komunikasi politik.

Ciri yang kedua dari studi komunikasi politik adalah pentingnya Ciri yang kedua dari studi komunikasi politik adalah pentingnya pandangan yang mengatakan bahwa arus komunikasi politik adalah arus dua pandangan yang mengatakan bahwa arus komunikasi politik adalah arus dua arah: ke bawah, yaitu dari penguasa politik/pemerintah kepada rakyat; dan ke arah: ke bawah, yaitu dari penguasa politik/pemerintah kepada rakyat; dan ke atas, yaitu dari rakyat kepada penguasa politik/pemerintah.

atas, yaitu dari rakyat kepada penguasa politik/pemerintah.

Ciri studi komunikasi politik versi ilmu politik semakin penting artinya, Ciri studi komunikasi politik versi ilmu politik semakin penting artinya, karena penekanan yang diberikan kepada peranan media massa, yang berarti karena penekanan yang diberikan kepada peranan media massa, yang berarti dari atas ke bawah.

dari atas ke bawah.

4

4.. PARADIGMA HAROLD LASSWELL 

PARADIGMA HAROLD LASSWELL 

Komunikasi Politik  Komunikasi Politik 

Komunikasi Politik  Komunikasi Politik 

(5)

Ilmuwan politik

Ilmuwan politik Harold LasswellHarold Lasswell, mengemukakan bahwa cara yang, mengemukakan bahwa cara yang mudah untuk melukiskan suatu tindakan komunikasi ialah dengan menjawab mudah untuk melukiskan suatu tindakan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

pertanyaan-pertanyaan berikut: Who --- siapa ? Who --- siapa ?

Says what --- mengatakan apa ? Says what --- mengatakan apa ? To Whom --- kepada siapa ? To Whom --- kepada siapa ?

With what channel --- dengan saluran apa ? With what channel --- dengan saluran apa ? With what effect --- dengan akibat apa ? With what effect --- dengan akibat apa ? Pertanyaan

Pertanyaan tersebut tersebut di di atas atas mengidentifikasi mengidentifikasi unsurunsur-unsur -unsur atauatau komponen-komponen yang biasa terdapat pada komunikasi, yaitu : sumber atau komponen-komponen yang biasa terdapat pada komunikasi, yaitu : sumber atau komunikator, penerima (komunikan), pesan (

komunikator, penerima (komunikan), pesan (message message ), saluran (), saluran (channel channel ) dan) dan tanggapan atau

tanggapan atau effect effect . ´Baik diuraikan dalam teori pengalihan informasi yang. ´Baik diuraikan dalam teori pengalihan informasi yang sangat canggih, maupun dalam pandangan sosiopsikologis yang provokatif, sangat canggih, maupun dalam pandangan sosiopsikologis yang provokatif, kelima dasar Lassewll ini menyajikan cara yang berguna untuk menganalisis kelima dasar Lassewll ini menyajikan cara yang berguna untuk menganalisis komunikasi.µ (Dan Nimmo, 1993 :13)

komunikasi.µ (Dan Nimmo, 1993 :13)

Meskipun demikian, memang rumus Lasswell bila digunakan Meskipun demikian, memang rumus Lasswell bila digunakan sebagaimana adanya, agak terlalu sederhana untuk mengorganisasi sebagaimana adanya, agak terlalu sederhana untuk mengorganisasi pembicaraan mengenai komunikasi politik dan opini publik. Namun kiranya pembicaraan mengenai komunikasi politik dan opini publik. Namun kiranya dengan sedikit memodifikasi, paradigma ini sudah memadai sebagai rujukan dengan sedikit memodifikasi, paradigma ini sudah memadai sebagai rujukan untuk membahas komunikasi politik.

untuk membahas komunikasi politik.

Siapa komunikator politik, mengatakan apa dengan saluran apa, kepada Siapa komunikator politik, mengatakan apa dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat apa akan dibahas satu persatu setelah uraian apa itu siapa dan dengan akibat apa akan dibahas satu persatu setelah uraian apa itu komunikasi politik.

komunikasi politik.

5

5.. PENGERTIAN KOMUNIKASI POLITIK.

PENGERTIAN KOMUNIKASI POLITIK.

Drs. Soemarno, AP. SH. Dalam bukunya Dimensi-Dimensi Komunikasi Drs. Soemarno, AP. SH. Dalam bukunya Dimensi-Dimensi Komunikasi Politik mengutip beberapa pengertian komunikasi politik dari beberapa pakar Politik mengutip beberapa pengertian komunikasi politik dari beberapa pakar antara lain dari :

antara lain dari :

a)

a) Astrid S. Susanto, Phd, merumuskan definisi komunikasi politik dalamAstrid S. Susanto, Phd, merumuskan definisi komunikasi politik dalam bukunya ´

bukunya ´Komunikasi Sosial di IndonesiaKomunikasi Sosial di Indonesiaµ sbb :µ sbb :

´Komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada ´Komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatusanksi yangditentukan bersama oleh warganya melalui suatusanksi yangditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik.µ (1989: 9).

lembaga politik.µ (1989: 9).

b)

b) Dr. Rusadi Kartaprawira, SH. Dalam buku ´Dr. Rusadi Kartaprawira, SH. Dalam buku ´Sistem Sistem Politik Politik di di IndonesiaIndonesiaµ µ ,, melihat komunikasi politik pada kegunaannya yaitu :

melihat komunikasi politik pada kegunaannya yaitu :

Komunikasi Politik  Komunikasi Politik 

Komunikasi Politik  Komunikasi Politik 

(6)

´Untuk menghubungkan pikiran p olitik yang hidup dala m masyarakat,  baik Intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik 

pemerintah.µ (1983: 64).

c) Soemarno. Ap. Drs., SH. menyatakan bahwa jika dilihat dari tujuan politik an sich (semata-mata) maka:

´Hakekat komunikasi politik adalah upaya kelompok manusia yang mempunyai orientasi pemikiran politik atau ideologi tertentu di dalam rangka menguasai atau memperoleh kekuasaan, dan dengan kekuasaan mana tujuan pemikiran politik dan ideologi tsb, dapat diwujudkan.µ (1989: 9).

Dr. Astrid mengungkapkan lebih lanjut bahwa ´komunikasi politik merupakan suatu kegiatan pra politik, melalui kegiatan mana akan terjadilah realisasi penghubungan atau pengkaitan masyarakat dengan lingkup negara.µ (1989: 10)

  Jadi, komunikasi politik merupakan sarana pendidikan politik dan sosialisasi politik dalam hubungannya dengan kehidupan kenegaraan.

Selanjutnya, kegiatan komunikasi politik tidak hanya dilakukan secara internal di dalam negeri suatu negara, tetapi juga dilakukan secara external dalam hubungan dengan negara-negara lain. Komunikasi tersebut dikenal dengan komunikasi politik internasional, yang intinya menunjukkan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh suatu negara untuk mempengaruhi tingkah laku politik negara lain.

Bertolak dari pendapat para pakar tersebut di atas, jelaslah bahwa komunikasi politik memiliki lingkup pembahasan yang cukup luas. Ia bukan hanya membahas bagaimana komunikasi dapat dipergunakan untuk tujuan politik dan memperoleh kekuasaan secara internal, namun membahas bagaimana suatu sistem berlangsung dan dapat dipertahankan serta dialihgenerasikan. Di samping itu bagaimana komunikasi itu dapat digunakan untuk mempengaruhi negara lain dalam mencapai tujuan politik negara ybs. Atau minimal dapat mewujudkan suatu hubungan yang saling menguntungkan di antara dua negara atau lebih.

Bertolak dari definisi-definisi di atas, pada intinya dapat disimpulkan bahwa komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi tersebut dapat mengikat semua kelompok atau warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik. Sedangkan bila dilihat dari tujuan politik ´an sichµ, maka hakekat komunikasi politik adalah upaya kelompok manusia yang mempunyai orientasi pemikiran politik atau ideologi tertentu di dalam rangka menguasai dan atau memperoleh

Komunikasi Politik 

(7)

kekuasaan untuk dapat mewujudkan tujuan pem ikiran politik dan ideologi sebagaimana yang diharapkan. (Menpen: ·90)

Sebagaimana terdapat dalam komunikasi pada umumnya, komunikasi politik pun terdiri dari komponen-komponen: komunikator, komunikan, message (pesan), media dan pengaruh (efek). Komponen-komponen tersebut di bidang komunikasi politik terdapat di dalam dua situasi politik atau struktur politik, yaitu berada pada suprastruktur politik dan I nfrastruktur politik.

Beberapa komponen yang terdapat dalam suprastruktur politik terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu yang berada pada lembaga legislatif, eksekutif dan lembaga yudikatif. Di lain pihak komponen-komponen yang berada di masyarakat atau infrastruktur politik terbagi dalam asosiasi-asosiasi, antara lain:

1) Partai politik(   political party) 

2) Kelompok kepentingan ( interest group)  3) Para tokoh politik(  political figures) 

4) Media komunikasi politik( media of political communication ) dan sebagainya. Dengan demikian, dalam sistem politik komunikasi berfungsi sebagai penghubung antara situasi kehidupan politik yang ada pada suprastruktur politik ( The Govermental political sphere) dengan situasikehidupan dalam infrastruktur politik (Socio political sphere).

6

. KOMUNIKATOR dan KOMUNIKAN POLITIK.

Komponen yang paling menentukan dalam setiap bentuk kegiatan komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Karena tanpa kedua komponen tersebut tidak akan terjadi komunikasi. Pertanyaannya sekarang, siapa saja  yang termasuk ke dalam komunikator dan komunikan politik itu ?. Komunikator

politik dapat dikenali dari ciri-ciri komunikator pada umumnya yaitu: (a) Pihak yang pertama²tama mempunyai inisiatif.

(b) Pihak yang mempunyai ide atau gagasan; yang akan disebarluaskan. (c) Pihak yang mula pertama mengajak berkomunikasi.

(d) Pihak yang bermaksud mempengaruhi, mengubah dan membentuk sikap, pendapat dan tingkah laku orang lebih baik secara perorangan maupun kelompok.

Bertolak dari ciri-ciri tersebut di atas, maka Drs. Soemarno, Ap. S.M. dalam bukunya ´Dimensi-dimensi politikµ mengatakan yang menjadi komunikator politik adalah pemerintah, karena ia sebagai pemegang inisiatif  untuk mengadakan perubahan dan pembaharuan, terutama di negara-negara   yang sedang berkembang. Kemudian dijelaskan lebih lanjut, yang menjadi

komunikan komunikasi politik ialah keseluruhan lapisan masyarakat, baik

(8)

  yang berdiri sendiri maupun yang tergabung dalam bentuk asosiasi, perkumpulan atau kelompok-kelompok tertentu.

Menurut Dr Astrid, komunikator dan komunikan itu harus saling mengisi dan merupakan interdependensi yang positif, sehingga komunikasi berjalan dengan harmonis.

Dalam proses komunikasi, pada saat tertentu komunikan bisa berganti peran menjadi komunikator dan yang semulakomunikator bisa menjadi komunikan tergantung dari pihak mana yang pertama mempunyai inisiatif, gagasan, mengajak berkomunikasi dan mempengaruhi. Berbeda dengan Drs. Soemarno, berikut ini akan diuraikan pendapat dari Dan Nimm o.

7. KOMUNIKATOR POLITIK

(WHO 

)

7.1. Siapa Komunikator politik ?

Para komunikator politik, dibandingkan dengan warga negara pada umumnya, suka ditanggapi lebiih sungguh-sungguh bila mereka berbicara atau berbuat. Sehubungan dengan itu, di sini kita akan mengidentifikasi tiga kategori para komunikator politik ini, kemudian akan meninjau unsur-unsur dan segi-segi pokok peran mereka sebagai pemim pin politik.

Untuk keperluan itu, Dan Nimmo mengidentifikasinya menjadi tiga kategori : (1) politikus yang bertindak sebagai komunikator politik, (2)

komunikator profesional dalam politik, dan (3) aktivis atau komunikator paruh waktu ( part-time ).

1) Politikus adalah ´orang yang bercita-cita untuk dan atau memegang jabatan pemerintah harus dan memang berkomunikasi tentang politik: tidak peduli apakah mereka dipilih, ditunjuk, atau pejabat karier dan tidak mengindahkan apakah jabatan itu eksekutif, legislatif, atau yudikatif.µ Meskipun politikus melayani beraneka ragam tujuan dengan berkomunikasi, ada dua hal yang menonjol. Daniel Katz menunjukkan bahwa pemimpin politik mengarahkan pengaruhnya ke dua arah: 1)mempengaruhi alokasi ganjaran, 2) mengubah struktur sosial yang ada atau mencegah perubahan.

Dalam hal yang pertama, politikus itu berkomunikasi sebagai wakil suatu kelompok, pesan-pesan politik itu mengajukan dan atau melindungi tujuan kepentingan politik; artinya komunikator politik mewakili kepentingan kelompok. Sebaliknya, politikus yang bertindak sebagai ideolog tidak begitu terpusat perhatiannya untuk mendesakkan tuntutan seseorang anggota kelompok; ia lebih menyibukkan dirinya untuk menetapkan tujuan kebijakan yang lebih luas, mengusahakan reformasi, dan bahkan mendukung perubahan revolusioner. Jadi ideolog itu terutama berkomunikasi untuk membelokkan mereka kepada suatu tujuan tertentu,

(9)

bukan mewakili kepentingan mereka dalam gelanggang tawar-menawar dan mencari kompromi.

Pertanyaannya sekarang adalah siapakah polikus utama yang bertindak sebagai komunikator politik yang menentukan politik pemerintah suatu negara?. Yang pertama adalah para pejabat pemerintah, baik yang dipilih maupun yang diangkat, yang secara tetap berkomunikasi mengenai sejumlah besar masalah, subyek, dan materi politik yang beraneka ragam. Mereka yang termasuk dalam kategori ini ialah para pejabat eksekutif, legislator dan para pejabat yudikatif. Yang kedua adalah para politikus tingkat nasional yang secara tetap berkomunikasi tentang sejumlah terbatas masalah yang ralatif sempit, yang oleh James Rosenau disebut pembuat opini nasional. Diantara kelompok ini antara lain: Sekretaris Jendral, Direktur Jendral berbagai departemen dan sejenisnya. Ketiga adalah politikus yang tidak memegangjabatan dalam pemerintahan; mereka pun komunikator politik mengenai masalah-masalah yang memiliki ruang lingkup nasional dan non nasional, masalah jangkauannya luas dan sempit.

  Jika ditarik kesimpulan, banyak jenis politikus yang bertindak sebagai komunikator politik, sama banyaknya dengan politikus dan dapat kita klasifikasikan mereka sebagai (1) di dalam atau di luar jabatan pemerintah, (2) berpandangan nasional atau subnasional dan (3) beurusan dengan

masalah ganda atau masalah tunggal. 2) Profesional sebagai Komunikator politik.

Komunikator profesional mencari nafkahnya dengan berkomunikasi, apakah ia di dalam atau di luar politik. Komunikator profesional adalah peranan sosial yang relatif baru, suatu hasil sampingan dari revolusi komunikasi yang sedikitnya dua dimensi utama: (a) munculnya media massa  yang melintasi batas-batas rasial, etnis, pekerjaan, wilayah dan kelas untuk meningkatkan kesadaran identitas nasional; dan (b) perkembangan serta media khusus (seperti majalah untuk khalayak khusus, stasiun radio, dsb)   yang menciptakan publik baru untuk menjadi konsumen informasi dan

hiburan.

Menurut James Carey, komunikator profesional adalah ´seorang makelar simbol, orang yang menerjemahkan sikap, pengetahuan dan minat suatu komunitas yang berbeda tetapi menarik dan dapat dimengertiµ. Komunikator profesional menghubungkan golongan elit dalam organisasi atau komunitas manapun dengan khalayak umum. Komunikator profesional adalah manipulator dan makelar simbol yang menghubungkan para pemimpin satu sama lain dan dengan para pengikut.

18 17

(10)

Perangkat profesional mencakup: 1)Jurnalis meliputi reporter yang bekerja pada koran, majalah, radio, televisi atau siapapun yang berkaitan dengan media berita dalam pengumpulan, persiapan, penyajian dan penyerahan laporan peristiwa. 2) Promotor adalah orang yang dibayar untuk

mengajukan kepentingan langganan tertentu, seperti agen publisitas, PRO pada instansi pemerintah maupun swasta, personel periklanan, manajer kampanye dan pengarah publisitas kandidat politik,spesialis teknis (kameramen, produser, sutradara film, pelatih pidato, dsb) yang bekerja untuk kepentingan kandidat politik.

3) Aktivitas sebagai komunikator Politik.

Mereka yang termasuk ke dalam golongan ini: Pertama, terdapat juru bicara bagi kepentingan yang terorganisir. Pada umumnya orang ini tidak memegang atau mencita-citakan jabatan pada pemerintahan. Jubir biasanya bukan profesional dalam komunikasi, namun ia cukup terlibat baik dalam politik maupun dalam komunikasi, sehingga bisa disebut aktivis politik dan semi profesional dalam komunikasi politik. Ia berbicara untuk kepentingan   yang terorganisasi dan merupakan peran politikus yang menjadi wakil

partisan, yakni mewakili tuntutan anggota suatu organisasi dan tawar -menawar untuk hal-hal yang menguntungkan. Sebagaimana politikus dan profesional, juru bicara kepentingan yang terorganisasi beroperasi pada tingkat nasional dan subnasional serta menangani masalah-masalah berganda maupun tunggal. Kedua, jaringan interpersonal mencakup komunikator politik utama, yaitu ´pemuka pendapatµ (opinion leader ); yaitu orang yang suka dimintai petunjuk dan informasi tentang sesuatu hal oleh anggota masyarakat serta senantiasa dihormati.

Mereka senantiasa tampil dalam dua hal: (1) Mereka sangat mempengaruhi keputusan orang lain, artinya mereka meyakinkan orang lain dalam cara berpikir, (2) Mereka meneruskan informasi politik dari

mass-media kepada masyarakat umum, dengan istilah lain disebut ´komunikasi dua tahap.µ Artinya pemuka pendapat memperoleh informasi dari mass-media (radio, TV, film, mass-media cetak) lalu mereka meneruskan informasi tsb. kepada penduduk yang kurang aktif. Kesimpulan: siapakah yang menjadi komunikator politik utama itu? Ada tiga macam yang terpenting, yaitu : politikus, profesional dan aktivis.

7.2. Komunikator Politik sebagai Pemimpin Politik. 7.2. 1. Definisi dan Teori Kepemimpinan

Sebelum membahas komunikator politik sebagai pemimpin pollitik akan dikemukakan dahulu definisi kepemimpinan dan teori -teori kepemimpinan.

Komunikasi Politik 19

20

(11)

(a) Definisi Kepemimpinan.

Banyak sekali definisi kepemimpinan itu, tapi di sini hanya akan mengemukakan beberapa saja yang lebih dekat dengan topik pembahasan kita. Katz dalam buku Paterns of Leadership mengatakan: ´Proses ketika seorang individu secara konsisten menimbulkan lebih banyak pengaruh daripada orang lain dalam melaksanakan fungsi-fungsi kelompok.µ Lain lagi dengan Ralph M. Stogdill mengatakan bahwa: ´Kepemimpinan melibatkan proses kelompok, pengaruh, persuasi, pencapaian tujuan, interaksi, peran-peran yang diperbedakan, dan pembentukan struktur dalam kelompok-kelompok.µ

Meskipun terdapat beranekaragam definisi kepemimpinan, menurut Dan Nimmo ada konsensus umum bahwa: ´Kepemimpinan (dan akibatnya yang tidak dapat dipisahkan: kepengikutan) adalah suatu hubungan diantara orang-orang di dalam suatu kelompok yang di dalamnya satu atau lebih orang (pemimpin) mempengaruhi yang lain ( pengikut) di dalam setting tertentu.µ

(b)  Teori-teori Kepemimpinan.

  Terdapat empat teori yang mendominasi kepustakaan menurutGibb dalam bukunya Leadership , yaitu: Pertama berpendapat bahwa pemimpin berbeda dari massa rakyat karena mereka memiliki ciri dan sifat tersendiri yang sangat dihargai. Suatu variasi dari tema ini ialah teori orang besar, yakni bahwa orang yang memiliki keinginan, sifat, dan kemauan istimewa muncul sewaktu-waktu dalam sejarah dan ditakdirkan untuk melakukan hal-hal yang besar, seperti Napoleon, Gandhi, dll. Variasi kedua jenis pemimpin yang keranjingan sifat-sifat tertentu yang membuatnya tersendiri seperti manusia ulung, pahlawan dan pangeran. Kedua, yakni teori konstelasi sifat. Dalam teori ini pemimpin memiliki sifat-sifat yang sama dengan yang dimiliki oleh siapapun, tetapi memadukan sifat-sifat ini dalam sindrom kepemimpinan   yang membedakannya dari orang lain. Misalnya pemimpin itu menonjol karena lebih tinggi, lebih besar, lebihi bersemangat, lebih percaya diri, tenang, dsb. Ketiga, yakni teori Situasionalis yang berpendapat bahwa waktu, tempat dan keadaan menentukan siapa yang memimpin dan siapa pengikutnya. Keempat, ialah pemimpin yang merefleksikan interaksi kepribadian para pemimpin dengan kebutuhan dan pengharapan para pengikut, karakteristik dan tugas kelompoknya serta situasi.

7.2. 2. Komunikator Politik sebagai Pemimpin Politik. Pemimpin dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yakni: 22

(12)

a) Pemimpin Organisasi.

Bagi komunikator politik, untuk menjadi pemimpin politik ia harus berperilaku sebagaimana yang diharapkan dari seorang pemimpin. Pengikut mengaitkan kepemimpinan dengan orang yang sesuai dengan pengertian mereka tentang apa pemimpin itu. Beberapa komunikator merupakan pemimpin karena posisi yang diduduki mereka di dalam struktur sosial atau kelompok terorganisasi yang ditetapkan dengan  jelas. Komunikator seperti itu kita sebut pemimpin organisasi.

b) Pemimpin Simbolik.

Komunikator Politik yang merupakan pemimpin karena arti yang ditemukan orang d dalam dirinya sebagai manusia kepribadian, tokoh  yang ternama, dsb. Diberi nama pemimpin simbolik.

Dari komunikator politik utama yang telah dilukiskan lebih dahulu, hanya pemuka pendapat (opinion leader) yang bekerja melalui keakraban  yang disediakan oleh jaringan komunikasi interpersonal berada terutama

di luar struktur organisasi yang diformalkan.

Karakteristik sosial pemimpin politik yang membedakan dari populasi umum antara lain : tingkat keterlibatan politik, kepercayaan politik, nilai dan pengharapan serta pengaruhnya terhadap pembuatan kebijakan.

Komunikator politik yang menjadi pemimpin organisasi pemerintah tidak dipilih secara acak dari populasi umum. Mereka direkrut dari pengelompokkan yang lebih kecil lagi; yang memenuhi syarat, yang mampu, partisipan, konsisten, dll.

Pemimpin simbolik muncul jika komunikator melakukan tindakan   yang dramatik, secara selektif mengumpulkan kesan dari tanggapan

khalayak, kemudian menyesuaikan diri dan atau berusaha keras untuk berbuat sesuai dengan kesan rakyat. Setiap pemimpin simbolik membina beberapa ´reputasi keistimewaanµ yang memungkinkannya ´menyimpang dari yang biasaµ pada suatu tingkat komunikasi.

8.

PEMBICARAAN/PESAN POLITIK (SAYS WHAT)

Satu hal yang menonjolkan seseorang sebagai ´komunikator politikµ, apakah pemimpin itu politikus, profesional atau warga ne gara yang aktif (aktivis) ialah ia berbicara politik. Kembali ke paradigma Harold Laswell, bagi komunikator ini (who atau siapa) yang ´mengatakanµ (says what), maka pembicaraan tentang komunikasi politik ´mengatakan ´ (says what) itu berisi pembicaraan atau pesan-pesan politik.

a.1. Apa yang membuat sesuatu pembicaraan itu menjadi pembicaraan politik?

24

Komunikasi Politik 25

(13)

Sebagaimana telah disinggung di muka bahwa salah satu definisi politik adalah ´kegiatan orang-orang dalam mengatur perbuatan mereka dalam kondisi konflik sosial, yakni usaha untuk merundingkan penyelesaian perselisihan yang dapat mereka terima.µ Negosiasi politik bertujuan mencapai pengertian bersama diantarapihak-pihak tentang apa makna syarat-syarat persetujuan yang diterima.

Menurut Davis V. J. Bell, ada tiga jenis kepentingan pembicaraan yang mempunyai kepentingan politik yang pasti dan jelas sekali politis, yaitu: pembicaraan kekuasaan, pembicaraan pengaruh, dan pembicaraan otoritas. (Dan Nimmo, 1993: 75)

1) Pembicaraan kekuasaan mempengaruhi orang lain dengan ancaman atau   janji. Kunci pembicaraan kekuasaan ialah bahwa seseorang mempunyai

cukup kemampuan untuk mendukung janji maupun ancaman, dan orang lain mengira bahwa pemilik kekuasaan itu akan melakukannya. Jadi, janji, ancaman, penyuapan dan pemerasan adalah alat tukar pada komunikasi kekuasaan berdasarkan pada kemampuan memanipulasi sanksi positif atau negatif.

2) Pembicaraan pengaruh tanpa sanksi-sanksi seperti tersebut di atas. Memberi pengaruh (karena prestise atau reputasinya) dengan berhasil memanipulasikan persepsi atau pengharapan orang lain terhadap kemungkinan mendapat untung atau rugi. Pada komunikasi pengaruh alat tukar komunikasinya ialah nasihat, dorongan, permintaan dan peringatan. 3) Pembicaraan otoritas adalah pemberian perintah. Yang dianggap sebagai

penguasa yang sah adalah suara otoritas dan memiliki hak untuk dipengaruhi. Sumber pengesahan sama dengan sumber otoritas, yaitu antara lain : keyakinan religius, sifat-sifat supernatural, daya tarik pribadi, adat , kebiasaan, kedudukan resmi, dll.

a.2. SPEAKING cara mudah untuk mengingat.

SPEAKING adalah huruf-huruf akronim dari : Setting, Participate, Ends, Act sequence, Keys, Instrumentalities, Norms, Genres. Pergeseran unsur manapun menurut Dell Hymes, bisa menunjukkan perubahan tujuan, strategi atau maksud wacana politik.

a. Setting atau scene (suasana); komunikasi terjadi dalam periode, tempat dan lingkungan khas; ia bisa formal atau informal, suram, ceria dsb. Suatu ucapan di dalam sebuah setting bisa diinterpretasikan berbeda dalam setting  yang lain.

b. Participants (peserta); setiap pihak menanggapi suatu pesan yang diberikan, dengan penuh makna. Misalnya tambahkan seseorang partisipan, maka

Komunikasi Politik 27

(14)

makna bersama tentang sesuatu pesan yakni lambang signifikan akan berubah.

c. E nds  (tujuan) ; Pembicaraan politik biasanya mengharapkan suatu hasil sebagai pusat perhatiannya, suatu tujuan yang dipillih dalam pikiran pesertanya. Suatu pergeseran dalam tujuan dapat mengubah makna dan tanggapan terhadap pesan.

d. Act sequence (urutan tindakan) ; Komunikasi diskursif (berpindah -pindah atau melompat-lompat) tertulis dan lisan serta bentuk umum bahasa non-diskursif terjadi sebagai urutan ucapan dan tindakan,. Gangguan pada urutan itu dapat mengacaukan tanggapan yang bermakna.

e. K ey (kunci) : mengacu kepada jenis vokal dan fasial dari pernyataan non-verbal. Hal-hal seperti nada dan tingkah laku dapat mendukung atau bahkan meniadakan isi verbal suatu pesan.

f. I nstrumentalities ( instrumentalitas) : ini mengacu kepada tipe bahasa suatu komunitas bahasa. Ia dapat menyiratkan suatu jargon khusus dari suatu kelompok.

g. N orms  (norma) : Kaidah-kaidah yang tidak diucapkan menentukan komunikasi ² jarak ketika orang bertatap muka, hubungan pandangan diantara mereka, kaidah tata bahasa, dan sebagainya.

h. Genres (genus) : Mengacu kepada kategori-kategori tindakan komunikasi ²  pidato, do·a, guraman, peribahasa, penyelidikan, ucapan salam, ucapan perpisahan dsb. Misalnya istilah ´kawanku sebangsaµ adalah genus ritualistik yang dinyatakan untuk mengidentifikasikan bahwa si pembicara sebagai ´salah seorang anakµ bangsa itu.

PENGGUNAAN PEMBICARAAN POLITI

K

Pembicaraan politik adalah suatu wacana dinamik dari kekuasaan, pengaruh dan kewenangan yang mendamaikan pertikaianmelalui kegiatan simbolik (kata-kata politik). Pembicaraan politik menyelesaikan konflik sosial dengan menegosiasikan definisi makna kata-kata yang diperselisihkan (semantika) dan aturan permainan kata-kata (sintaktika). Untuk melengkapi uraian tentang pembicaraan politik untuk meyakinkan dan membangkitkan massa, autoritas sosial dan ungkapanpersonal.

 A. MEYAKINKAN DAN MEMBANGKITKAN MASSA .

Edelmam menulis: ´Diantara makhluk hidup, hanya manusia yang merekontruksi kehidupan masa lalunya, mempersepsi kondisi masanya sekarang, dan mengantisipasi masa depannya melalui lambang-lambang yang mengikhtisarkan, menyaring, memadatkan, mendistorsikan, memindahkan, bahkan menciptakan apa yang oleh inderanya dijadikan perhatiannya.µ Lambang membuat

Komunikasi Politik 29

(15)

kehidupan menjadi bermakna, lambang politik pun membuat kehidupan politik menjadi bermakna. Karena lambang membuat pengalaman bermakna dan karena itu menimbulkan keputusan, lambang terutama berguna sebagai piranti retorik dalam perjuangan di antara kepentingan-kepentingan sosial untuk memperoleh material. Singkatnya, kelompok pemerintah dan swasta membuat struktur dan membatasi pembicaraan politik demi kebaikan kepentingan-kepentingan khusus dan dilaksanakan dua cara pokok:

1. Jaminan. Para pemimpin politik menggunakan simbol-simbol untuk memberikan jaminan kepada rakyat bahwa masalah sedang diatasi, meskipun sebetulnya relatif kecil yang telah dicapai oleh kebijakan yang berlaku. Kepentingan swasta dan pemerintah menggunakan suatu variasi dari apa yang oleh Bentley disebut ´Struktur pikiran bahasaµ untuk memperbesar keuntungannya. Bentuk struktur pikiran bahasa yang banyak digunakan adalah:

a. Eufemisme, yaitu istilah yang tidak ofensif sebagai pengganti istilah yang dianggap tegas secara ofensif. Maksudnya agar aktualitas yang jelek itu menjadi diterima secara lingualistik. Contoh: Penaikkan harga menjadi penyesuaian harga, sogokan menjadi sumbangan yang tak diminta, penjara menjadi rumah permasyarakatan, ditahan menjadi diamankan, dll

b. Puffery. Kata ini berasal dari ´to puffµ yang berarti meniup, membesar-besarkan, atau menyatakan secara berlebihan masalah penilaian dan opini subyektif dalam menaksir selera keindahan, kesenangan, popularitas, keawetan, dan sifat-sifat serupa. Contoh di bidang periklanan : µRinso mencuci sendiriµ, ´Bayer bekerja secara ajaibµ. Puferry di bidang politik pun banyak kita temukan seperti : Bangsa kita adalah bangsa pelaut, bangsakita adalah bangsa yang peramah di dunia, bangsa kita adalah bangsa yang pemberani buktinya merebut kemerdekaan cukup dengan semangat berjuang dan bambu runcing.

c. Metafora. Metafora adalah piranti bahasa yang menerangkan sesuatu yang tidak dikenal dengan mengidentifikasikannya dengan sesuatu yang lebih langsung, jelas dan dikenal. Dalam pembicaraan politik, metafora meminta perhatian kepada hasil-hasil yang diinginnkan dari kebijakan yang diusulkan, sementara akibat-akibatnya yang kurang menguntungkan disembunyikan. Contoh: yang ditonjolkan hasil-hasil pembangunan, sementara korupsi dan kolusi tidak disinggung-singgung.

2. Penggerak. Bentuk bahasa, kebijakan, lembaga dan tindakan para pemimpin politik melaksanakan fungsi kedua, yaitu melayani kepentingan pemerintah dan swasta dengan selubung jaminan publik. Mereka juga menggerakkan dan memobilisasi dukungan untuk bertindak. Contoh, pada sat -saat terancam :

Komunikasi Politik 32

(16)

perang, krisis ekonomi, keadaan darurat, - imbauan untuk berkorban dapat membujuk warga negara untuk menerima atau mendukung. Mitos dan ritual adalah dua bentuk kata yang sangat penting dalam menggerakkan publik. Misalnya mitos tentang semangaat dan jiwa juang · 45, semangat dan jiwa orba .

B. AUTORITAS SOSIAL.

Piranti bahasa yang membantu kelompok-kelompok pemerintah dalam meningkatkan kepentingan material khusus mereka, juga penting dalam mengusahakan agar rakyat tunduk kepada autoritas. Pada akhirnya piranti-piranti itu akan menciptakan dan memperkuat kepercayaan, perasaan dan pengharapan bahwa beberpa orang mmepunyai hak untuk memerintah karena mereka lebih patut daripada yang lain. Bentuk kata utama yang lain dari kata-kata tsb. Di atas  yang membangun hubungan antara pembicaraan dan status:

a. Labeling atau labelisasi adalah penerapan kata-kata ofensif kepada individu, kelompok atau kegiatan. Misal ´anti kemapananµ, ´decidentµ, ´anti orde baruµ, phobi, dll.

b. Asosiasi, merupakan penyamaan sebuah kata yang menunjukkan sifat-sifat negatif atau positif terhadap orang, kelas, atau perangkat tindakan. Contoh kata hitam diasosiasikan dengan kotor, mengerikan, gelap dan jahat, seperti ´lembah hitamµ = dunia pelacuran, dll. Mengasosiasikan kata putih dengan kemurnian, kesucian, dan kebersihan. Kata merah diasosiasikan dengan berani, gagah, dll. Misalnya warna bendera negara RI merah putih diasosiasikan berani untuk membela kebenaran.

PERSUASI POLITIK (Propaganda, periklanan dan retorika)

Pengertian dan Karakteristik

Pengertian.

y Persuasi adalah suatu tindakan yang berdasarkan segi-segi psikologis, yang dapat membangkitkan kesadaran individu. (Oemi Abdurrachman, MA, 1989: 62).

y Persuasi adalah usaha yang didasari untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau perilaku orang me lalui tranmisi pesan ( Dan Nimmo, 1993: 119)

Karakteristik.

1) Persuasi biasanya melibatkan tujuan atau persuasi adalah komunikasi yang bertujuan atau berkepentingan.

2) Persuasi itu bersifat dialektis, artinya persuasi adalah proses timbal balik   yang di dalamnya komunikator dengan sengaja atau tidak, menimbulkan

perasaan responsif kepada orang lain.

Komunikasi Politik 34

(17)

3) Bentuk tanggapan dan yang paling kentara ialah tindakan-tindakannya berisi ungkapan opini yang merefleksikan perubahan dalam persepsi, kepercayaan, nilai dan pengharapan.

A. Persuasi politik sebagai propaganda.

y Propaganda sebagai komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri dari individu-individu, dipersatukan secara psikologis melalui manipulasi psikologis dan digabungkan di dalam suatu organisasi. (Jacques Ellul, 1993: 123)

y Ciri-ciri propaganda:

1. Komunikasi satu kepada orang banyak,

2. Beroperasi terhadap orang-orang yang mengidentifikaasi diri mereka

sebagai anggota kelompok,

3. Sebagai mekanisme kontrol sosial dengan menggunakan persuasi untuk mencapai ketertiban.

y   Jadi propaganda adalah suatu syarat mekanisme kontrol sosial dengan menggunakan lambang untuk meningkatkan ketertiban sosial melalui kepercayaan bersama, nilai yang diakui bersama, dan pengharapan yang saling lingkup.

Tipe-tipe propaganda

a. Propaganda yang disengaja yaitu dengan sengaja mengindoktrinasi komunikan dengan pandangan-pandangan tertentu. Contoh: Guru ekonomi dengan sengaja mengidoktrinasi siswa dengan pandangan Marxis.

b. Propaganda yang tidak disengaja, yaitu jawaban spontan dari suatu pertanyaan dengan menunjukkan segi-segi positif dari suatu pandangan tertentu. Contoh: ketika guru ekonomi menjawab spontan pertanyaan siswanya dengan menunjukkan segi-segi positif ajaran Marxiz.

Leonard Doob membedakan propaganda menjadi :

1. Propaganda yang tersembunyi, yaitu propagandis menyelubungi tujuan yang sebenarnya. Misalnya ketika seorang presiden menyelenggarakan konferensi pers dengan cara mengembalikan pertanyaan wartawan agar menguntungkan baginya.

Komunikasi Politik 36

(18)

2. Propaganda terang-terangan menyiapkan tujuan yang sebenarnya. Contoh : ketika kandidat anggota DPR secara terang-terangan berusaha memperoleh suara dalam pemilu.

Jacques Ellul membedakan propaganda menjadi;

a. Propaganda politik, yaitu propaganda yang melibatkan usaha-usaha pemerintah, parpol atau golongan yang berpengaruh untuk mencapai tujuan strategis atau taktis.

b. Propaganda sosiologis, biasanya kurang kentara dan lebih berjangka panjang. Melalui propaganda ini orang disuntik dengan suatu cara hidup, suatu ideologi berangsur-angsur merembes ke dalam lembaga politik, sosial dan ekonomi. c. Agitasi, berusaha agar orang-orang bersedia memberikan pengorbanaan yang

besar bagi tujan yang langsung, dengan mengorbankan jiwa mereka dalam usaha mewujudkan cita-cita.

d. Integrasi menggalang kesesuaian di dalam mengejar tujuan-tujuan jangka panjang. Melalui propaganda ini orang-orang diharapkan mengabdikan diri mereka kepada tujuan-tujuan yang mungkin tidak akan terwujud dalam waktu bertahun-tahun, bahkan selama mereka hidup.

e. Propaganda vertikal, penebaran imbauannya ditujukan satu kepada banyak dan terutama mengandalkan media massa.

f. Propaganda horizontal, imbauannya lebih banyak melalui komunikasi

interpersonal dan komunikasi organisasi ketimbang melalui komunikasi massa- misalnya anjang sono (convassing ), pelatihan kader partai dsb.

B. PERSUASI POLITIK SEBAGAI PERIKLANAN.

Periklanan ditujukan kepada setiap individu yang anonim, hubungan antara iklan denngan calon pembeli adalah hubungan langsung-tidak ada organisasi atau kepemimpinan yang seakan-akan dapat mengirimkan kelompok pembeli itu kepada penjual. Akan tetapi, setiap individu bertindak berdasarkan pilihannya sendiri.

Periklanan dapat dibedakan menjadi periklanan komersial dan periklanan non komersial. Periklanan politik termasuk ke dalam periklanan non komersial. Periklanan politik ialah periklanan citra, yaitu imbauan yang ditujukan untuk membina reputasi pejabat pemerintah atau menghendaki menjadi pejabat pemerintah; memberi informasi kepada khalayak tentang kualifikasi, pengalaman, latar belakang, dan kepribadian seorang politikus, dan meningkatkan prospek pemilihan kandidat atau mempromosikan program dan kebijakan tertentu, misalnya iklan tentang pemilihan umum, dll.

Komunikasi Politik 38

Komunikasi Politik 39

(19)

C. PERSUASI POLITIK SEBAGAI RETORIKA.

Retorika adalah komunikasi dua arah, satu kepada satu, dalam arti bahwa satu atau lebih (seseorang berbicara kepada beberapa orang maupun seseorang berbicara kepada seseorang) Masing-masingberusaha dengan sadar untuk mempengaruhi pandangan satu sama lain melalui tindakan timbal baik. Retorika politik adalah suatu proses yang memungkinkan terbentuknya masyarakat melalui negosiasi, yang berbeda dengan propaganda yang melibatkan mekanisme kontrol sosial dan periklanan me ngandalkan keselektifan konvergen.

TIPE-TIPE RETORIKA POLITIK.

Aristoteles mengidentifikasi tiga cara pokok:

a. Retorika liberatif, dirancang untuk mempegaruhi orang-orang dalam masalah kebijakan pemerintah dengan menggambarkan keuntungan dan kerugian relatif  dari cara-cara alternatif dalam melakukan segala sesuatu. Fokusnya pada yang akan terjadi di masa depan, jika ditentukan kebijakan tertentu. Jadi si orator menciptakan dan memodifikasi pengharapan atas ihwal yang akan datang.

b. Retorika forensik adalah yuridis. Ia berfokus pada apa yang terjadi pada masa lalu untuk menunjukkan bersalah atau tidak bersalah, pertanggungjawaban atau hukuman dan ganjaran. Settingnya yang biasa adalah ruang pengadilan, tetapi terjadinya di tempat lain, contohnya adalah pemeriksaan kasus pelecehan seksual dari presiden Clinton.

c. Retorika demonstratif, adalah wacana yang memuji dan menjatuhkan.   Tujuannya untuk memperkuat sifat baik dan sifat buruk seseorang, suatu

lembaga, atau gagasan. Contoh: kampanye politik dan dukungan editorial dari surat-kabar, majalah, televisi danradio terhadap seseorang kandidat anggota parlemen.

TEHNIK PERSUASI POLITIK

Lembaga untuk analisis propaganda, menurunkan tujuh sarana untuk merangkum berbagai teknik propaganda terpenting untuk memanfaatkan kombinasi kata, tindakan, dan logika untuk tujuan persuasif:

1. Penjulukan (name calling ), yaitu memberi label buruk kepada gagasan, orang, objek, atau tujuan agar orang menolaknya tanpa menguji kenyataannya terlebih dulu.

2. Iming-iming (glittering generalities ), yaitu dengan menggunakan ´kata yang baikµ untuk melukiskan sesuatu agar memperoleh du·kungan, tanpa menyelidiki

(20)

ketepatan asosiasi itu. Contoh: koperasi merupakan ´sokongan guruµ ekonomi pancasila. Generasi muda sebagai ´pewaris masa depanµ, dll.

3.   Transfer, yaitu mengidentifikasi suatu maksud dengan lambang otoritas. Contoh: H.M. Soeharto telah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi presiden ketujuh kalinya, demikianlah ujar Ketua Umum Golkar.

4.   Testimonial, menggunakan ucapan yang dihormati atau dibenci untuk

mempromosikan atau meremehkan suatu maksud. Sarana yang paling mudah kita kenal dalam dukungan politik oleh suatu surat kabar, oleh tokoh terkenal, dll. Contoh: Menolong masyarakat ´jangan hanya memberi ikanµ.

5. Merakyat (  plain folk ), imbauan yang menyatakan bahwa pembicara berpihak kepada khalayak dalam usaha bersama yang kolaboratif. Misalnya, saya salah seorang dari anda, hanya rakyat jelata.

6. Memupuk kartu (card stacking ), memilih dengan teliti pernyataan yang akurat dan tidak akurat, logis atau tidak logis, dsb. Untuk membangun suatu kasus. Contoh: Apa yang saya ucapkan adalah ´amar ma·ruf nahi munkarµ, ´orang bijak tepat bayar pajakµ, dll.

7. Gerobak musik (b andwagon technique ); usaha untuk meyakinkan khalayak akan kepopuleran dan kebenaran tujuan sehingga setiap orang akan turut naik (turut serta). Contoh: dengan cara pawai atau arak-arakan dengan atau tanpa kendaraan dengan mengumandangkan yel-yel dan jargon.

GAYA PENYAJIAN RETORIKA

Selain gaya persuasif yang umum (gaya panas dan dingin) ada gaya retoris sbb:

1. Ekshortif: mendesak khalayak bahwa ada masalah, bahwa sesuatu harus dilakukan, dan bahwa mereka harus mengambil tindakan. Misalnya mendesak penyelesaian krismon.

2. Legal; menggunakan bahasa resmi yang melambangkan kesahihan dan

kecermatan, dll.

3. Birokratis; menggunakan jargon teknis, uraias yang berbelit-belit yang dikaitkan dengan kaidah (aturan).

4.   Tawar-menawar (negosiasi); memberi dan menerima kompromi, barter, balas

 jasa dan percakapan politik.

5.   Teretutup/terbuka; mengacu kepada ucapan yang berhati-hati dan mengkontraskan efek dari komunikator politik. Contoh tertutup : kampanye suatu jabatan yang menyatakan masih ragu, sedangkan contoh yang terbuka adalah kampanye Jimmy Carter.

(21)

Dengan mengikuti paradigma Lasswell di bagian ini akan kita bahas mengenai ´kepada siapa (to whom) pesan politik itu disampaikanµ atau kita sebut saja dengan istilah khalayak Komunikasi Politik.

Khalayak adalah sejumlah orang yang heterogen. Mereka menjadi khalayak komunikasi politik segera setelah mereka ´mengkristalµ menjadi opini publik. Bagi Dan Nimmo, opini publik adalah abstraksi dari khalayak komunikasi politik.

 Timbul pertanyaan, apa yang dima ksud dengan opini publik itu. Sebelum sampai pada jawaban tsb., ada baiknya kita ketahui dahulu tentang pengertian opini. ´Opini adalah tanggapan aktif terhadap rangsangan, tanggapan yang disusun melalui interpretasi personal yang diturunkan dari dan turut membentuk citraµ. Atau secara sederhana, opini ialah tindakan mengungkapkan apa yang dipercayai, dinilai, dan diharapkan seseorang dari obyek-obyek dan situasi tertentu.µ Tindakan tersebut bisa berupa pemberian suara, pernyataan verbal, dokumen tertulis, atau bahkan diam. Singkatnya, tindakan apapun yang bermakna adalah ungkapan opini.

Setiap opini merefleksikan organisasi yang kompleks yang terdiri atas tiga komponen : kepercayaan, nilai dan pengharapan.

Proses opini adalah hubungan atau kaitan antara (1) kepercayaan, nilai dan usul (harapan) yang dikemukakan oleh perseorangan di depan umum dengan (2) kebijakan yang dibuat oleh pejabat terpilih dalam mengatur perbuatan sosial dalam situasi konflik, yaitu dalam politik.

³Opini publik sebagai proses yang menggabungkan   pikiran, perasaan dan usul yang diungkapkan oleh warga

negara secara pribadi terhadap pilihan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas tercapainya ketertiban sosial dalam situasi yang   mengandung konflik, perbantahan dan perselisihan   pendapattentangapa yang akan dilakukan dan bagaimana  melakukannya´

Karakteristik Opini Publik.

(1)  Terdapat isi (tentang sesuatu), arah (percaya atau tidak percaya, mendukung atau tidak mendukung), dan intensitas opini publik (kuat, sedang atau lemah).

(2) Kontroversi, artinya sesuatu yang tidak disepakati seluruh rakyat.

(3) Mempunyai volume berdasarkan kenyataan bahwa kontroversi itu menyentuh semua orang yang merasakan konsekuensi langsung dan tak langsung daripadanya meskipun mereka bukan pihak pada pertikaian yang semula.

(22)

(5) Ciri lainnya adalah penampilannya yang pluralis.

Wajah Opini Publik

1. Wajah opini massa, pengungkapan yang sebagian besar tidak terorganisasi  yang disebut orang sebagai publik, komunitas, atau suasana publik.

2. Wajah opini kelompok, pengungkapan tentang persetujuan berbagai kelompok.

3. Wajah opini rakyat, yaitu penjumlahan opini perseorangan seperti yang diukur oleh polling dan survey politik, pemberian suara dalam pemilu, dsb.

Karena opini publik memiliki tiga wajah dan semuanya harus diperhitungkan dalam melukiskan proses opini, komunikator politik tidak pernah yakin benar siapa khalayaknya, apalagi apa yang ada dalam pikiran khalayak itu.

10. SALURAN KOMUNIKASI POLITIK (WITH WHAT CHANNEL 

)

.

Saluran komunikasi adalah alat atau sarana yang memudahkan penyampaian pesan. Ada tiga tipe utama saluran komunikasi politik, yaitu: saluran massa, imterpersonal dan organisasi.

Ada dua bentuk saluran massa, yaitu (1) komunikasi tatap muka, contoh: seorang kandiat politik berbicara di dalam rapat umum, dan (2) bentuk kedua terjadi jika ada perantara yang ditempatkan di antara komunikator dan khalayak. Dalam bentuk ini media, teknologi, sarana dan alat komunikasi lainnya turut menyertainya. Misalnya pidato presiden melalui televisi. Kedua bentuk saluran komuikasi tsb. diatas merupakan tipe utama saluran yang menekankan komunikasi satu orang kepada orang banyak. Tipe ini oleh Dan Nimmo dinamakan komunikasi massa.

  Tipe saluran berikutnya adalah saluran komunikasi interpersonal atau antar personal, yaitu merupakan bentuk hubungan seseorang kepada seseorang orang lain. Saluran ini pun bisa berbentuk tatap muka maupun berperantara misalnya menggunakan telepon. Misalnya dalam kampanye Pemilu seseorang kandidat memasang Hotline telepon yang memungkinkan pendukungnya bisa berbicara secara pribadi.

Akhirnya, saluran lewat manusia perangkat ketiga dalam komunikasi politik, yaitu komunikasi organisasi yang menggabungkan kedua tipe saluran tsb. di atas. Misalnya melalui sidang, kongres, edaran memorandum dll.

11. DENGAN AKIBAT APA (WITH WHAT EFFECT

)

.

Berbagai ahli telah merangkum akibat potensial dari komunikasi politik dengan menggunakan kategori sbb:

(23)

(1) Akibat kognitif (menggugah kesadaran), yaitu dapat membedakan akibat politik jangka panjang dan akibat politik seketika. Konsekuensi komunikasi bisa menjadi dua dimensi; pertama, informasi awal menciptakan ambiguitas, kedua menyajikan informasi lebih rinci yang mengurangi dan memecahkan ambiguitas. Selain menciptakan dan memecahkan ambiguitas dalam pikiran orang, juga menyajikan bahan mentah bagi interpretasi personal, memperluas realitas sosial dan politik, dll.

(2) Akibat afektif (kecenderungan untuk suka atau tidak menyukai perubahan

atas keputusan akibat komunikasi politik) Empat konsekuensi afektif yang potensial dari komunikasi politik, yaitu:

y bisa menjernihkan atau me ngkristalkan nilai politik. y bisa memperkuat nilai komunikasi politik

y bisa memperkecil nilai yang dianut.

y bisa memindahkan situasi orang dari persuai yang satu kepada persuasi  yang lain.

(3) Akibat partisipasi, keterbukaan terhadap kom unikasi politik dapat mempengaruhi orang untuk secara aktif dalam politik, di pihak lain bisa menekan partisipasi politik yang akibatnya bisa:

a) Primer, jika orang yang dipengaruhi itu melibatkan diri secara langsung dalam proses komunikasi politik.

b) Sekunder, jika orang tidak terlibat langsung dalam komunikasi politik terpengaruh oleh perubahan pada orang yang terlibat.

Konsekuensi primer dan sekunder dari komunikasi politik itu sangat jelas dalam kampanye politik.

Nimmo menyimpulkan bahwa efek penting komunikasi politik, sosialisasi politik, partisipasi politik, mempengaruhi pemilihan umum dan mempengaruhi para pejabat dalam mengambil kebijakan politik.

12. KOMUNIKASI POLITIK DALAM SISTEM POLITIK.

Sebagaimana diketahui konsep komunikasi politik dalam ilmu politik telah mengalami perkembangan dalam pengertiannya. Gabriel Almond mengkatagorikannnya sebagai salah satu dari empat fungsi input sistem politik. Para ahli yang memakai pendekatan komunikasi politik terhadap sistem politik telah menjadikan komunikasi politik sebagai penyebab bekerjanya semua fungsi dalam sistem politik. Ia diibaratkan sebagai sirkulasi darah dalam tubuh. Bukan darahnya, tapi apa yang terkandung di dalam darah itu yang menjadikan sistem politik itu hidup. Komunikasi politik, sebagai layaknya darah, mengalirkan pesan-pesan politik berupa tuntutan, protes dan dukungan (aspirasi dan

(24)

kepentingan) ke jantung (pusat) pemprosesan dalam sistem politik; dan hasil pemprosesan itu tersimpul dalam fungsi-fungsi output, dialirkan kembali oleh komunikasi politik yang selanjutnya menjadi feedback.

Begitulah, pendapat DR Alfian bahwa komunikasi politik menjadikan sistem politik hidup dan dinamis.

Dengan lain perkataan, komunikasi politik mempersambungkan semua bagian dari sistem politik, masa kini dan masa lampau, sehingga dengan demikian aspirasi dan kepentingan dikonversikan menjadi kebijakan-kebijakan.  Jika komunikasi politik itu berjalan lancar, wajar dan sehat maka sistem politik itu akan mencapai tingkat kualitas responsif yang tinggi terhadap perkembangan aspirasi dan kepentingan masyarakat serta tuntutan perubahan zaman. Hal itu biasanya terjadi pada sistem politik yang handal, yaitu sistem politik yang mampu mengembangkan kapasitas dan kapa·belitasnya secara terus-menerus.

Dalam seluruh proses komunikasi politik ini, media massa baik tercetak maupun elektronik, memainkan peranan yang amat penting, di samping saluran-saluran lainnya seperti tatap muka, surat-menyurat, media tradisional, organisasi, keluarga dan pergaulan.

Sebagaimana dapat dilihat, pada tiap bagian dari sistem politik terjadi komunikasi politik, mulai dari proses penanaman nilai (sosialisai dan pendidikan politik) sampai pada pengartikulasikan dan penghimpunan aspirasi dan kepentingan, terus kepada proses pengambilan kebijakan, pelaksanaannya dan penilaian terhadap kebijakan tsb. Setiap bagian atau tahap itu dipersambungkan pula oleh komunikasi politik.

Demikianlah, secara stimulan, timbal balik, vertikal maupun horisontal dalam suatu sistem politik yang handal, sehat dan demokratis komunikasi politik terjadi pada tiap bagiannya dan pada keseluruhan sistem politik itu. Sistem politik seperti itu sudah berhasil mejadikan dirinya sistem politik yang mapan, yaitu sistem politik yang memiliki kualitas kemandirian yang tinggi untuk mengembangkan dirinya terus-menerus. Itulah sistem politik yang sudah tinggal landas, mengangkasa secaraself-sustaina b le.

Lebih jauh dapat digambarkan peranan penting komunikasi politik dalam memelihara dan meningkatkan kualitas kehandalan suatu sistem politik   yang sudah mapan. Ia berperan penting sekali dalam memelihara dan

mengembangkan budaya politik yang ada dan berlaku yang telah menjadi landasan yang mentap dari sistem politik yang mapan dan handal itu. Komunikasi politik mentrasmisikan nilai-nilai budaya politik yang bersumber dari pandangan hidup atau ideologi bersama masyarakatnya kepada generasi baru, dan memperkuat proses pembudayaannya dalam dirir generasi yang lebih

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan selama periode Juli hingga Desember 2014, jumlah kematian pasien Ruang Perawatan Intensif berdasarkan kriteria

plantarum sebagai agensia probiotik untuk pembuatan okara probiotik drink (b) kemampuan kedua kultur tersebut dalam mengasimilasi kolesterol pada produk yang

Hal ini dapat dilihat dari indikator berbahasa Lampung 30 responden atau sebesar 62% dari berbahasa Lampung tergolong kurang berperan, 11 responden atau sebesar

Judul : Pelatihan Menjadi Khotib Shalat Jum’at di Njeblosan

Studi yang dilakukan oleh Studdert 10 , dengan mengevaluasi penyelesaian kasus malpraktik melalui jalur hukum di.. pengadilan Amerika didapatkan bahwa rata-rata waktu

9.1 Ringkasan Sebut Harga hendaklah menjadi sebahagian daripada Borang Sebut Harga ini dan hendaklah menjadi asas Jumlah Harga Sebut Harga. 9.2 Harga-harga dalam Ringkasan Sebut

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi potensi demand penumpang BST pada siswa sekolah (SMP, SMA, SMK dan perguruan tinggi), dan mengestimasi kemampuan siswa/i